Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN AIR

ANESTESI DAN PEMBEDAHAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : TURJAUN

KELOMPOK : I

HARI/TANGGAL

ASISTEN :

LABORATORIUM PERIKANAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Fisiologi Hewan
Air ini.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
Laporan ini. Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
teramat besar kepada pihak – pihak yang membantu membimbing,
memberikan nasehat, petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan
kepada kami

Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan atau
kesalahan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Tujuan Praktikum ..................................................................................
C. Kegunaan Praktikum ...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
A. Anestesi ..........................................................................................
B. Pembedahan ........................................................................................
C. Krakteristik seks....................................................................................
D.Teknik jahitan ........................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
A. Waktu dan Tempa ................................................................................
B. Alat dan Bahan .....................................................................................
C. Prosesur kerja ......................................................................................
D. Pengukur pengubah .............................................................................
E. Pengenceran ........................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
A. Hasil ..........................................................................................
B. Pembahasan .........................................................................................
BAB V PENUTUP......................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
C. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................
Tabel 1. Pengukur pengubah ....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi


mekanisme dan cara kerja dari organ, dan sel sel organisme fisiologi
menerangkan faktor - faktor fisik dan kimia yang bertanggung jawab akan
asal perkembangan, dan gerak maju kehidupan, fisiologi ini mengcakup
proses osmoregulasi, organ – organ sensor, oleh karena itu dilakukan
percobaan anesresi dan pembedahan (Fujaya, 2008)

Anestesi adalah suatu kondisi dimana tubuh atau bagian tubuh


kehilangan kemampuan untuk merasa (insenbilty), anestesi dapat
disebabkan oleh senyawa – senyawa kimia , suhu rendah dan arus listrik,
anestesi yang terjadi pada system saraf pusat menyebabkan organisme
tidak sadar dn pingsan ( Albani, ihlas rabani, dkk. 2008)

Pembedahan merupakan suatu perlakuan dimana praktikan dapat


mengemati bagian internal dari ikan. Melakukan ini, maka akan akan
diketahui anotomi dari ikan. Metode ini dilakukan dengan cara menyisik
ikan pada bagian truncus setelah di bius terlebih dahulu, bagian truncus
yang telah dihilankan sisiknya kemudian dibedah.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum mengenai anestesi dan pembedahan


adalah untuk melihat dan mengetahui seks primer jantan (testis) dan
betina (ovarium) melalui teknik pembiusan dan pembedahan

C.Kegunaan

Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar dapat mengetahui


teknik atau cara melakukan pembiuusan dan pembedahan pada ikan.
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A .Anestesi ( jenis – jenis)

 Anestesi lokal

Anestesi lokal dilakukan dengan memblokir sensasi atau rasa sakit pada
area tubuh yang akan dioperasi. Jenis anestesi ini tidak memengaruhi
kesadaran, sehingga pasien akan tetap sadar selama menjalani operasi
atau prosedur medis.

 Anestesi umum

Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan
yang membuat pasien menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung.
Anestesi jenis ini sering digunakan untuk operasi besar, seperti operasi
jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ

 Anestesi regional

Anestesi regional dilakukan dengan memblokir rasa sakit di sebagian


anggota tubuh. Seperti halnya anestesi lokal, pasien akan tetap tersadar
selama operasi berlangsung, namun tidak dapat merasakan sebagian
anggotatubuhnya

B Pembedahan

Pembedahan adalah dimana suatu proses perlakuan terhadap suatu


organisme khususnya ikan untuk diidentifikasi gendernya atau
menentukan betina atau jantan

cara pembedahan pada ikan, melihat secara langsung seks primer jantan
dan betina melalui anetesi dan pembedahan.
C Karakteristik sexs

- primer

Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan
pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan
jantan.

- Sekunder

Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina. Pada umumnya ikan jantan
mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan
betina.

D. Teknik jahitan

Jahitan terputus (simple interupted suture) jarum ditusukkan pada salah


satu kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit sisi lainnya, kemudian keluar
pada kulit sisi luka yang satu lagi (sisi yang kedua), kemudian jarum
ditusukkan kembali pada tepi kulit sisi kedua secara tipis, menyeberangi
luka dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang pertama
selanjutnya dibuat simpul dan benang di ikat.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum Fisiologi Biota Air mengenai Anestesi dan Pembedahan


dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 02 juni 2022 pukul 13.15 sampai
15.20 WITA, bertempat di Laboratorium Perikanan, Fakultas Peternakan
dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat.

B. ALAT DAN BAHAN


- Baskom 2 buah
- Papan bedah 2 buah
- Pisau bedah 2 buah
- Gunting Runcing 2 buah
- Gunting Runcing Tumpul 2 buah
- Pinset Gerigi 2 buah
- Pinset Daging 2 buah
- Akuarium 2 buah
- Lap kasar 2 buah
- Stop watch 4 buah
- Termometer 1 buah
- Aerator 2 buah
- Needle holder 2 buah
- Ikan Karper 2 ekor (jantan, betina)
- Tissue
- Kapas steril
- Es batu min. 8 buah
- Benang cat gut 4 buah
- Alkohol 70%
- Air tawar
- Alkohol 4% - Botol BOD 6 buah
C. PROSEDUR KERJA

Prosedur Kerja

- Alkohol 4%

- Botol BOD 6 buah.

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Sterilkan peralatan bedah dengan alkohol 70%.

3. Sterilkan kapas dengan alkohol 4%.

4. Masukkan ikan ke dalam baskom yang berisi es batu, hal ini berguna

untuk membuat ikan pingsan,

5. Hitung waktu pingsan ikan. Ketika ikan hilang kesadaran atau pingsan

matikan stopwatch lalu nyalakan lagi untuk menghitung rentang waktu

pingsan.

6. Pindahkan ikan dari baskom ke atas preparat yang dialasi dengan lap

kasar yang telah dibasahi dan nyalakan stopwatch untuk menghitung

waktu pemebedahan.

7. Letakkan beberapa es batu pada bagian kepala, perut dan ekor, untuk
membuat ikan untuk tetap tidak sadar.

8. Cabut beberapa sisik ikan, yaitu 2-3 sisik dibawah gurat sisi sampai

sejajar ke dubur.

9. Bedah ikan kurang lebih 3 cm pada bagian abdomen.

10. Lihat warna gonad untuk membedakan ikan jantan dan betina.

11. Jahit bagian tubuh ikan yang telah dibedah dengan menggunakan
catgut. ikan lama waktu pembedahan.
12. Pindahkan ikan dari atas preparat ke akuarium yang telah diberi aerasi
dan mengukur waktu pulih sampai ikan bergerak kembali.

13. Matikan rentang waktu pingsan, jika ikan sudah sadar dan melihat
tingkah laku ikan setelah dibedah serta matikan waktu pulih.

D. PENGUKUR PEUBAH

Pada saat melakukan praktikum, ada beberapa waktu sesuai jenis


perlakuan ikan yang harus dihitung

Pengukuran Peubah, yaitu:

Waktu Pingsan adalah waktu yang dihitung mulai dari ikan menyentuh
baskom yang berisi es batu sampai ikan tidak memberikan respon atau
pingsan.

Rentang Waktu pingsan adalah waktu yang dihitung mulai dari ikan tidak
mendapatkan respon sampai ikan memberi respon atau pulih kembali.

Waktu Pembedahan adalah waktu yang dihitung mulai dari ikan


diletakkan di atas preparat sampai ikan selesai dijahit.

Waktu pulih, waktu yang dihitung mulai dari ikan diletakkan kedalam
akuarium sampai ikan kembali bergerak secara normal.

E.PENGENCERAN

Rumus pengenceran

V1 x M1 = V2 x M2

Keterangan :

V1 = Volume air yang diinginkan

V2 = Volume air untuk pengamatan

M1 = Konsentrasi awal

M2 = Konsentrasi yang diinginkan


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Tabel hasil pengamatan yang diperoleh yaitu;

No Jenis perlakuan waktu


ikan betina Ikan jantan
1 Waktu pingsan 06, 04, 50. 05, 40, 30.
2 Rentang waktu pingsan 47 ,34, 19. 49, 09, 10.
3 Waktu pembedahan 39, 46, 22. 37, 02, 67.
4 Waktu pulih 04, 54, 12. 06, 47, 16.

Gambar karakteristik

Gambar. karakteristik primer

Gambar. Karakteristik sekunder


Gambar. Karakteristik sekunder

Gambar. Karakteristik sekunder

Waktu pingsan

Waktu pingsan yaitu lamanya waktu yang digunakan oleh ikan saat mulai
dimasukkan dalam es batu sampai tidak sadarkan diri.Untuk menghitung
waktu saat ikan mulai pingsan dilakukan dengan cara memasukkan ikan
pada wadah dan diberi dengan es batu sesuai dengan proseduryang
ditentukan untuk melakukan pembiusan. Pada percobaan ini, saat
melakukan pembiusan waktu yang digunakan oleh ikan untuk mulai
pingsan yaitu pada ikan jantan adalah 05, 40, 30 /sekon, pembiusan
dilakukan pada suhu rendah dengan menggunkan es batu (Yayu Saskia
et.al :2007)
Waktu rentang pingsan

Waktu rentang pingsan yaitu lamanya waktu yang dibutuhkan ikan mulai
saat pingsan hingga pulih kembali. Pada percobaan ini, waktu rentang
yang dibutuhkan oleh ikan jantan adalah 14 menit 36 detik sedangkan
betina waktu yang dibutuhkan adalah 12 menit 15 detik. Selama pingsan,
proses fisiologis tetap terjadi dalam tubuh ikan. Pada saat ini biasanya
ikan akan menyekresikan kortisol dan epinephrine, dan selanjutnya
peningkatan glukosa dan gangguan osmoregulasi sebagai indikator
stress. Glukosa diproduksi dari proses glikogenolisis di hati sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan energi selama stres.(Davis dan Griffin, 2004 dalam
H. Yanto. 2017).

Waktu pembedahan

Waktu pemebedahan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan saat mulai


membedah tubuh ikan hingga selesai melakukan penjahitan. Untuk
menghitung waktu pembedahan atau lamanya pembedahan yang
dilakukan, dimulai saat ikan mulai pingsan, dibedah sampai dengan
selesai melakukan penjahitan pada bagian tubuh ikan yang luka dengan
teknik menghitung sisik ketiga diatas sirip perut, kemudian dari arah
tersebut ikan dibedah hingga di bagian atas sirip duburnya. Pada saat
melakukan pembedahan, dapat diamati ciri seks primer pada ikan. Lagler
et al. (1962)dalam (Haryono, 2006)

Waktu pulih

Waktu pulih yaitu lamanya waktu yang digunakan oleh ikan pulih dari
perlakuan pembiusan dan pembedahan. Untuk waktu pemulihan, ikan
yang telah dibedah dimasukkan didalam akuarium

Menurut (Irvina et al. 2018 )saat pemulihan pada ikan terjadi, laju
metabolisme tinggi (karena suhu lingkungan yang tinggi pada siang hari),
maka produksi CO2 juga akan semakin tinggi.
Dan pada saat menjelang waktu sekitar kurang lebih 7 menit setelah
dimasukkan ke akuarium maka ikan tersebut bereaksi seperti semula.

Rumus pengenceran

V1 X M1 = V2 X M2

V1 = volume awal

V2 = volume yang di inginkan

M1 = konservasi awal

M2 = konservasi yang di inginkan

Diketahui:

V1 = 7ml

M1 = 70%

M2 = 10%

V2 = 50ml

Ditanyakan = V1…?

Pertanyaan = V1 x 70% = V2 x M2

V1 x 70% = 50ml x10%

V1 = 50ml x 10% : 70%

V = 500 : 70%

= 7,14

Jadi dibulatkan menjadi 7ml

= 7ml

Jadi untuk membuat alcohol 10% 50%


= alcohol 7ml dan aquades 43 ml

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Anestesi merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan rasa sakit saat melakukan pembedahan.
2. Pembedahan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengobati luka melalui teknik operasi atau penjahitan.
3. Seks primer jantan dan betina dapat kita amati melalui teknik
pembedahan

B. SARAN
Alhamdulillah, sarana dan prasarana di lab perikanan Universitas
Sulawesi barat, cukup memadai dari segi alat,
pembedahan maupun pembiusannya, tapi mau ditinkatkan lagi dan
lagi, supaya proses praktikumnya dapat mencapai hasil yang
maksimal dan berjalan dengan lancar sesuai keinginan.
DAFTAR PUSTAKA

Pramono, V. 2017. Penggunaan Ekstrak Caulerpa racemosa Sebagai


Bahan Pembius pada Pra Transportasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Hidup. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 50 hal.

Hu, H. 2015. Mechanisms of Anesthetic Action: Oxygen Pathway


Perturbation Hypothesis. Departement of Pathology The Mount Sinai
Medical Centre. New York. 17 p.

Stoskopf, M.K. 1993. Fish Medicine. W.B Saunder s Company. Mexico.


Hal. 79 -112.

Brown, M. J. 1997. Durio ~ A Bibliographic Review. International Plant


Genetic Resource Institute. India. 196 p

Anda mungkin juga menyukai