Dosen Praktikum:
Drh. Vetnizah Juniantito, PhD, APVet
Disusun Oleh:
Rendi Pratama Mukti B04170144
Shafiyyah Az Zahra B04170145
Afija Ayu Andesra B04170152
M Yuzil Farzum R B04170153
DIVISI PATOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
PENDAHULUAN
TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tata cara nekropsi hewan
domestik terutama ikan air tawar (Cyprinus carpio) dan mendapatkan informasi
tentang keadaan anatomi patologi hewan.
METODE PRAKTIKUM
Prosedur Pengambilan Darah Intravena
Ikan dipegang diletakkan diatas meja dengan posisi miring kekanan
maupun kekiri sehingga sisi kanan atau kiri berada di atas. Gurat sisi ( garis
tengah badan ikan ) dicari dan diraba. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan
dibagian paling caudal atau dekat ekor, karena vena pada ikan semakin caudal
semakin besar. Jarum ditusukkan pada bagian gurat sisi dengan sudut kemiringan
30 derajat. Jarum diarahkan ke cranial dengan lubang jarum terbuka keatas. Jarum
di aspirasi sedikit dan jika terdapat darah pada syringe, lanjutkan aspirasi sampai
jumlah darah yang diinginkan. Jika belum ada, jarum digeser ke depan atau
kebelakang ( jika jarum terlalu masuk kedalam ).
Prosedur Nekropsi pada Ikan
Metode yang dilakukan untuk nekropsi diawali dengan disiapkan alat dan
bahannya, sebelum dinekropsi dilakukan pemeriksaan keadaan umum luar pada
ikan, kemudian dilakukan eusthasia pada ikan dengan cara memukul bagian
kepala ikan disekitar otak dengan menggunakan gunting. Setelah ter-euthanasia,
ikan diinsisi ke arah cranial mulai dari lubang anus sampai seperempat bagian dari
spekulum ikan. Dilanjutkan insisi ke atas dari 1/4 bagian spekulum ikan sampai
batas os costa cranial. Dilanjutkan insisi keatas dari bagian anus ke batas os costae
caudal. Insisi dilanjutkan kembali kearah cranial dari batas os costae caudal
sampai kebatas akhir insisi os costae cranial. Dilanjutkan pengamatan organ
abdomen dan thoraks sebelum dikeluarkan dari ruang abdomen dan thorax dan
juga setelahnya.
Dilanjutkan pemeriksaan bagian kepala, pertama insisi dilakukan pada
setengah bagian spekulum melakukan pemeriksaan insang, diamati bentuk dan
warna insang ikat tersebut. Dilanjutkan pemeriksaan otak, untuk pemeriksaan otak
maka terlebih dahulu dilakukan pembukaan kepala. Bagian caudal kepala
dipotong secara melintang kurang lebih 2 cm. Kemudian begitu pula dibuat
irisan/potongan melintang didaerah bagian cranial kepala dekat apertural atau
fossa nasi kurang lebih 0,5 cm, kemudian kedua ujung irisan tersebut
dihubungkan dengan irisan, sehingga seluruh bagian atas cavitas cranialis dpaat
diangkat dan ktak dapat diperiksa.
Usus adalah tempat penyerapan utama dari makanan yang telah diolah
dilambung pada ikan. Saat nekropsi usus dan lambung di gunting untuk melihat
keadaan dari mukosa usus dan lambung. Hasil yang terdapat adalah mukosa usus
dan lambung usus tidak memiliki kelainan. Pada keadaan tertentu usus mengalami
perdarahan yang disebut enteritis.
Gambar 6 usus pada ikan
\
Gambar 7 gonad jantan pada ikan
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Cholik F, Artati, Arifudin R. 1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam. Jakarta (ID)
: INFIS.
Cholik F, Ateng GJ, Poernomo P, Ahmad J. 2005. Akuaklutur Tumpuan Harapan
Masa Depan Bangsa. Jakarta (ID): PT. Victoria Kreasi Mandiri.
Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.
Harianto E. 2014. Kinerja produksi ikan sidat Anguilla marmorata ukuran 7 gram
dengan kepadatan tinggi pada sistem resirkulasi melalui kajian fisiologis
[Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Lingga P. 1985. Ikan Mas Dalam Kolam Air Deras. Jakarta (ID) : Penebar
Swadaya.