Anda di halaman 1dari 13

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor strategi di Indonesia. Lebih
dari 60% penduduk Indonesia menggunakan ikan sebagai protein hewani,
sementara lebih dari 14.000.000 penduduk menggantungkan kehidupannya
sebagai nelayan dan petani ikan (Poernomo, 2007).
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan bergantung atas air dimana sebagai
tempat tinggal mereka. Ikan memilki kemampuan di dalam air untuk bergerak
menggunakan siripnya untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak
tergantung dengan arus yang disebabkan oleh arah angin (Burhanuddin, 2008).
Ikan pada waktu bernafas akan mengeluarkan karbon dioksida tapi pada
waktu tertentu dapat memanfaatkan oksigen bebas.terutama sekali pada jenis-jenis
ikan yang memiliki sistem pernafasan tambahan.





2

1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah agar mahasiswa dapat mengenal
lebih jauh tentang sistem pernafasan,pencernaan dan sirkulasi darah
Manfaat praktikum Iktiologi mengenai sistem pernafasan agar praktikan mampu
mengetahui bagai mana sistem pernafasan sistem pencernaan dan sirkulasi darah
terutama pada ikan Kryptopierus lais.













3

II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pernafasan ikan terdiri dari organ yang mengikat oksigen dan
mengeluarkan buangan karbondioksida hasil respirasi. Organ tersebut adalah
insang dan struktur yang berhubungan dengan insang seperti pembuluh darah,
sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida. Letak
insang berada di dua sisi tubuh ikan bagian depan, yang terdiri dari gill
filament terstruktur dan permukaan yang luas untuk menyerap oksigen. Transfer
gas pernafasan dilakukan melalui epitel khusus yaitu filamen insang dan lamella
insang yang disebut epithelium respiratorik, yang biasanya sangat tipis
disesuaikan dengan kebutuhan pertukaran gas (Erlangga, 2007).
Proses pernafasan pada ikan dimulai dari ikan membuka mulut dan
menutup operkulumnya sedemikian rupa sehingga air yang kaya oksigen dapat
terdorong ke dalam mulut dan melewati insang. Jaringan pembuluh darah dalam
insang akan menangkap oksigen dan melepaskan karbondioksida dan buangan
respirasi lainnya. Terakhir ikan akan menutup mulutnya dan membuka operkulum
untuk mengalirkan air yang telah melalui insang (Harpeni, 2011 dalam Prasetyo,
2011).
4

Insang merupakan organ respirasi yang utama dan vital pada ikan. Epitel
insang ikan merupakan bagian utama untuk pertukaran gas, keseimbangan asam
basa, regulasi ion dan ekskresi nitrogen. Oleh karena itu, jika ikan tercemar oleh
polutan lingkungan seperti amonia, pestisida, logam, nitrit dan petroleum
hidrokarbon, fungsi vital ini dalam keadaan bahaya karena menghalangi
penerimaan oksigen misalnya terjadi fusi (Ersa, 2008).
Sistem saluran pencernaan pada ikan terdiri dari beberapa organ menyatu menjadi
satu saluran. Sistem peredaran darah ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.










5

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ikhtiologi mengenai SISTEM PERNAPASAN,SISTEM
PENCERNAAN DAN SIRKULASI DARAH. dilaksanakan pada Kamis, 1 Mei
2014 pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 02.45 WIB bertempat di
Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau, Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
3.2 Bahan dan Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti nampan, buku gambar
ikhtiologi, buku penuntun praktikum ikhtilogi, penggaris, serbet, tissue dan alat
tulis lainnya.serta ikan yang telah ditentukan yaitu ikan Kryptopierus lais.
3.3 Metode Praktikum
Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah menggunakan
metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan, selain
itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum iktiologi dan buku-
buku literatur yang berhubungan dengan hasil
pengamatan selama praktikum berlangsung.


6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil pengamatan kedelapan ikan di atas diperoleh hasil sebagaimana
dijelaskan pada uraian di bawah ini:
4.1.1Ikan Selais kryptopierus lais dapat dilkasifikasikan sebagai berikut :
Ordo :SILURIFORMES
Sub-ordo : Percoidae
Famili : SILURIDAE
Spesies :Kryptopierus lais
Habitat : Air laut
Gambar morfologi ikan selais:
Duri punggung (total): 3 - 4; Sirip anal: 76 - 85; vertebrata, bertulang belakang:
56 - 58. Kepala lebar 11,4- 13,3% SL; ekor gagang bunga kedalaman 3,7- 4,3
SL; sinar sirip dubur 76- 85; tulang belakang 56-58


7

Gambar anatomi ikan selais:


Gambar insang ikan selais :


Gambar jantung ikan selais:



8



Gambar posisi gigi pada mulut pada ikan selais:













9

4.2Pembahasan
4.3. Sisitem Pernapasan
Alat-alat pernapasan pada ikan adalah mulut dan insang. Adapun
mekanisme pernapasan pada ikan adalah sebagai berikut: Pada waktu insang
mengembang, membrane brankiostage menempel pada tubuh, sehigga air masuk
melalui mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring
menyempit dan membrane brankiostage melonggar sehingga air keluar melalui celah
dari tutup insang.
Alat-alat dalam pada pisces diantaranya adalah Cor (jantung), berfungsi
untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Gelembung udara, berfungsi sebagai alat
pernapasan saat berenang. Ventriculus, berfungsi sebagai alat menampung
makanan sementara, atau tempat mencerna makanan secara kimiawi, dimana di
dalam vebtriculus makanan akan di cerna lebih lanjut.
Alat-alat pernapasan pada ikan adalah mulut dan insang. Insang pada ikan
tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut :
Tutup insang (operculum), berfungsi melindungi kepala dan mengatur mekanisme
aliran air sewaktu bernapas.
Selaput tipis di pinggiran operculum (membrane brankiostega), berfungsi sebagai
klep atau katup pada saat air masuk ke dalam rongga mulut.
Lengkung insang (arkus branchialis). Tumbuh pada rigi-rigi yang berguna untuk
menyaring air pernapasan yang melaui insang.
Lemabaran (filamen) insang (hologbranchialis), berwarna kemerahan, tersusun atas
jaringan lunak berbentuk sisir.
Saringan insang (tapis insang), berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda-
benda asing yang masuk ke dalam rongga insang.
Adapun mekanisme pernapasan pada ikan adalah sebagai berikut :
Pada waktu insang mengembang, membrane brankiostage menempel pada tubuh,
sehigga air masuk melalui mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang
mengempis, rongga faring menyempit dan membrane brankiostage melonggar
sehingga air keluar melalui celah dari tutup insang.
.
10

Adapun mekanisme pernapasan pada ikan adalah sebagai berikut: Pada waktu
insang mengembang, membrane brankiostage menempel pada tubuh, sehigga air
masuk melalui mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga
faring menyempit dan membrane brankiostage melonggar sehingga air keluar
melalui celah dari tutup insang.
4.4. Sistem Peredaran Darah
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung
ikan terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang.
Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah
dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung
terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah.
Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang
langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya
beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh
tubuh kemudian kembali ke jantung.
4.5. Sisitem Pencernaan
Sisitem pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara
fisik dan kimia , sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah di serap oleh
usus kemudisan di edarkan ke suluh organ tubuh melalui sisitem peredaran
darah. Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan pada
bagaian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalamnya, yaitu salauran
yang berasal dari kantung empedu (ductus choledochus) dan berasal dari
pankreas. Pada ikan- ikan yang pangkreasnya menyebar pada organ hati
(hepatopankreas) hanya terdapat satu saluran yaitu ductus
choledochus. Pernafasan adalah pertukaran CO
2
(sisa-sisa proses metabolisme
tubuh yg harus dibuang) dengan O
2
(berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk
proses metabolisme dsb). Sedangkan Organ-organ pernapasan adalah mengambil
O
2
dari perairan; terutama insang. Organ tambahan mengambil O
2
dari udara;
paru-paru, labirin.


11

V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum Ikhtiologi mengenai sistem
pernapasan ikan selais seperti pada ikan umumnya termasuk dengan sistem
peredaran darah dan sistem pencernaan. Bentuk tubuhnya memanjang dan pipih
dengan kepala berbentuk kerucut, tidak bersisik. Warnanya hijau keabu-abuan,
mulutnya lebar terletak di ujung kepala. Mulutnya terdapat dua pasang sungut.
Habitat aslinya di perairan air tawar. Terdapat delapan sampai sembilan tulang
tambahan tutup insang. Makanannya ikan kecil. Hewan ini disebut Ikan Selais
(Kryptopterus lais) dan dinobatkan sebagai maskot Kota Pekanbaru.

5.2. Saran
Selaku manusia biasa tentu tidak luput dari kekurangan dan kelemahan.
Sebagai praktikan yang baru memulai bangku perkuliahan, saya menyadari masih
memiliki banyak kekurangan dan memiliki banyak kendala dalam mengerjakan
laporan praktikum ini, hal ini karena kurangnya buku-buku yang mendukung
untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan praktikum dan dalam
penyelesaian laporan praktikum. Jadi, semoga untuk selanjutnya hal tersebut
dapat terpenuhi demi kesempurnaan penulisan berikutnya.


12

DAFTAR PUSTAKA
Manda, et al. 2013. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru
Poernomo. 2007. Urgensi Sektor Perikanan dalam Majalah Perikanan Tahun
2007. Jakarta.
Ramadhan, P.P. 2008. Studi Kebiasaan Makanan Ikan Juaro (Pangasius
polyuranodon) di Daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Ridwan, dkk. 2009. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Ridwan, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru
Ridwan, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru
Wahyuningsih.H dan Barus. 2006. Ikhtiologi. Departemen Biologi FMIPA USU,
Medan.
Wikipedia. 2014.laporan ikhtiologi. http://id.wikipedia.org/wiki/ Diakses 06
MEI, 2014 pukul 14:00


13

Anda mungkin juga menyukai