Disusun Oleh :
1. Lutfia Nisa’ 130641100097
2. Mohammad Fachruddin 130641100099
3. Anita Enia Urfi 130641100101
4. Devi Alvionita 130641100111
5. Nur Qomariyah 130641100112
6. Maghifira Dewi Aisyah 130641100117
7. Diah Aisiyah 130641100121
8. Ainani Megawati 130641100127
9. Syaiful Bahri 130641100130
10. Siti Rofiyatun 130641100139
Pertukaran Gas adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Sistem pernafasan pada dasarnya
dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan
rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya.
Alat pernafasan pada ikan adalah insang. Untuk pernafasannya, ikan mengambil
oksigen yang terlarut didalam air. Ikan digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu ikan
yang memiliki tutup insang dan ikan yang tidak memiliki tutup insang (Saktiyono, 2010).
Insang pada ikan terdiri dari beberapa bagian yaitu lengkung insang berupa tulang
rawan, rigi-rigi insang berada didepan lengkung insang tersusun oleh tulang dan
berfungsi untuk menyaring air, lembaran insang yang terletak dibelakang lengkung
insang, berwarna merah, berbentuk seperti sisir dan didalmanya banyak mengandung
arteri insang. Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan gabus, gurame dan lele, rongga
insangnya memiliki perluasan. Perluasan insang yang berlipat-lipat dan tidak beratran
disebut labirin. Labirin berfungsi sebgai tempat penyimpanan udara sehingga ikan ini
Mekanisme pernapasan ikan yang memiliki tutup insang adalah sebagai berikut : pada
fase inspirasi air dimasukkan ke dalam rongga mulut. Rongga mulut akan membesar,
membesarnya rongga mulut disebabkan oleh adanya gerakan ke samping tutup insang.
Pada fase ekspirasi, setlah air masuk kembali pada kedudukan semula diikuti dengan
gerakan selaput ke samping sehingga celah insang terbuka. Terbukanya celah insang
menyebabkan air keluar. Air yang keluar melalui celah-celah insang akan menyentuh
lembaran-lembaran insang. Lembaran insang banyak mengandung kapiler darah
sehingga dibagian inilah terjadi pertkaran gas yaitu saat udsra mengikat oksigen dan
gambar berikut
Sistem pernafasan ikan terdiri dari organ yang mengikat oksigen dan mengeluarkan
buangan karbondioksida hasil respirasi. Organ tersebut adalah insang dan struktur yang
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Letak insang berada di dua sisi tubuh ikan bagian
depan, yang terdiri dari gill filament terstruktur dan permukaan yang luas untuk menyerap
oksigen. Transfer gas pernafasan dilakukan melalui epitel khusus yaitu filamen insang dan
lamella insang yang disebut epithelium respiratorik, yang biasanya sangat tipis disesuaikan
dengan kebutuhan pertukaran gas. Proses pernafasan pada ikan dimulai dari ikan
membuka mulut dan menutup operkulumnya sedemikian rupa sehingga air yang kaya
oksigen dapat terdorong ke dalam mulut dan melewati insang. Jaringan pembuluh darah
dalam insang akan menangkap oksigen dan melepaskan karbondioksida dan buangan
respirasi lainnya. Terakhir ikan akan menutup mulutnya dan membuka operkulum untuk
Insang selain sebagai alat pernafasan ikan, juga digunakan sebagai alat pengatur
tekanan antara air dan cairan dalam tubuh ikan (osmoregulasi). Oleh sebab itu, insang
merupakan organ yang penting pada ikan dan sangat peka terhadap pengaruh toksisitas
logam. Faktor yang menyebabkan respon histopatologi ikan adalah adanya zat penyebab
iritasi yang terus menerus masuk ke dalam sel atau jaringan dan kemudian dapat
Ikan merupakan hewan vertebrate yang hidup di airdan menggunakan insang sebagai
alat respirasinya.Disamping itu ada pula ikan yang bernafas menggunakan gelembung
renang (pulmosis).
Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan mas. Insang ikan mas tersimpan
dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup insang (operkulum). Insang ikan mas
terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi
insang yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen
atau lembaran insang. Filamen insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan
berwarna merah muda karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan
merupakan cabang dari arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2
berlangsung.
Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi. Dari
insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju insang
untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan berulang-
ulang. Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati dilakukan melalui mekanisme inspirasi
dan ekspirasi.
Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel
belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih
kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran
Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup. Insang
kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut
Pada tempat ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke
Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh
fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan
Ada tiga ordo dalam kelas amfibi. Ordo Gymnophiona adala ordo amfibi yang tidak
berkaki, salah satu contohnya hidup di Sumatra, yaitu lchthyophis elongatus yang
berbentuk seperti cacing. Ordo Urodela, atau golongan salamander, adalah ordo amfibi
yang berkaki dan berekor. Ordo Anura adalah golongan katak dan kodok, yaitu amfibi
yang berkaki tetapi tidak berekor. Di dalam pembahasan tentang system amfibi berikut
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paruparu. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang
hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi
masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea)
dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-
paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan
bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk
seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paruparu dengan rongga mulut
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput
inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut
membesar. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus
oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas,
oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya,
tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya
koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga
mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
Reptile mempunyai kulit bersisik, kering yang kurang dapat ditembus oleh air,
sehingga cairan yang keluar dari kulit sangat sedikit. Maka reptile tak terbatas hidup
tempat demikian. Kadal dan ular banyak hidup di gurun pasir yang merupakan salah satu
habitat yang kering. Sementara kulit yang bersisik adalah suatu adaptasi untuk hidup
aman dalam udara yang kering, dan tak berguna sebagai alat pertukaran gas. Untuk
fungsi pertukaran gas reptile tergantung pada paru-parunya. Tidak hanya paru-parunya
yang mempunyai permukaa lebih besar dari amfibi, tetapi juga pertukaran gas dalam
paru-paru bnar-benar efisien. Paru-paru dokelilingi oleh rongga dada yang dikelilingi
rusuk. Tulang rusuk-rusuk ini dapat secara bergantian merenggang, dan kemudian
merapat oleh karena adanya perangkat otot-otot tulang rusuk yang berlawanan. Bila
tulang rusuk merenggang, volume rongga dada akan meningkat. Perluasan ini
menimbulkan sebagian paru-paru hampa dan segera terisi oleh karena masuknya udara
segar. Udara yang segar tentu membawa persediaan oksigen yang baru bagi jaringan
paru-paru yang basah itu. Kontraksi rongga dada kemudian mendesak udara keluar dari
Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernapas dengan paru-paru. Pada reptilian pada
Lubang hidung terdapat di ujung kepala atau moncong. Keluar masuknya udara dari
dan ke dalam paru-paru terjadi karena ada kontraksi otot pada tulang rusuk. Paru-paru
tersusun atas gelembung gelembung berisi kapiler darah. Pertukaran gas terjadi di kapiler
darah. Pertukaran gas terjadi di kapiler ini, oksigen diambil dan karondioksida bersama
udara (kaya O2) masuk melalui rongga hidung – rongga mulut – anak tekak –
- Fase ekspirasi : tulang rusuk merapat – volume rongga dada menurun – udara
percabangan ke seluruh tubuh dan terjadi pertukaran gas secara langsung, paru-paru
hanya bercabang di satu lokasi. Selanjutnya, gas akan dibawa oleh sistem sirkulasi
(peredaran darah). Paru-paru mempunyai jaringan kapiler yang sangat padat terletak persis
di bawah sel-sel epitel. Pengecualian pada kura-kura (Ordo Testudinae) dan ular laut (Ordo
Squamata). Kura-kura dan penyu memiliki struktur tubuhnya yag dibatasi oleh tempurung
yang kaku dan keras, hal ini memuat proses pernafasan dengan paru-paru mengalami
yang dibantu oleh epitel mulut dan anus yang lembab sebagai alat pernapasan lainnya
untuk memaksimalkan pertukaran gas. Selain itu pertukaran gas melalui udara dan kulit
akan menyuplai oksigen bagi penyu ketika mengarungi samudra atau berada di perairan.
Sedangkan pada golongan ular laut, karena sebagian besar hidupnya berada di perairan
tepat. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen, ular laut yang memiliki kulit lembab,
Selain dengan paru-paru, kura-kura dan penyu pengambilan oksigen dibantu oleh
lapisan kulit tipis dengan bayak kapiler darah yang da di sekitar kloaka. Kloaka merupakan
muara bersama saluran reproduksi, saluran ginjal, dan saluran pencernaan makanan.
Pada reptil, peoses respirasi dilakukan dengan menggunakan paru-paru
Pada beberapa jenis reptilian yang hidup di air, lubang hidungnya dapat ditutup oleh
klep, misalnya pada buaya. Selain iu pada buaya, saat menyelam, lubang batang
tenggorokannya dapat ditutup oleh lipatan kulit, sehingga air tidak masuk ke dalam paru-
paru pada pangkal tenggorokan cecak dan tokek terdapat pita suara.
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-
paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif. Pada
kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan yang
membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal
burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk. Berikut ini adalah organ-organ yang berperan penting pada berlangsungnya proses
1. Paru-paru yang terbagi atas 2 bagian yang sama yang dihubungkan oleh trakea.
2. 9 kantung udara yang berperan penting, namun tidak berfungsi pertukaran gas. 9
– Interclavicular (1)
– Cervical (2)
– Abdominal (2)
Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi
cadangan.
secara berlebihan.
4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang (S.Gina, 2003).
Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara
masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang
berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada
perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai
ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan
berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi
hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh.
Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-
pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks
anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks
kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan
tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan
cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada
menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk
sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi
hawa sebagai cadangan udara. Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada
saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan
sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang
korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya,
ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada
kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon
dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung. hawa
masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru.
Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada waktu terbang dan pada
waktu istirahat. Pada waktu terbang melayang tanpa mengepakan sayap, udara diisap
masuk ke dalam paru-paru kemudian disalurkan menuju kantong udara yang merupakan
masuk. Apabila sayap diturunkan, kantong udara ketiak terjepit, sedangkan kantong
darah terjadi di paru-paru saja. Oleh karena itu udara yang ada di dalam kantong udara
dialirkan ke paru-paru. Dengan jalan ini maka darah dapat mengambil oksigen sebanyak-
oksigen.
Pada waktu-waktu tertentu burung kembali melayang tanpa mengepakkan sayapnya
dan pada waktu itu burung mengisi kembali kantong udaranya. Demikian juga pada
Pada burung, terdapat kantong udara yang membantu pernapasan burung pada saat
terbang. Pertukaran gas hanya terjadi di paru-paru. Pada saat terbang, burung tidak
dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada saat burung terbang yang
berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi dan ekspirasinya
dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu) dan
1. Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit,
sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa
2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi.
Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 Dengan cara
inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi
pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan
ekspirasi.
1. Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar –
2. Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil –
tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-
kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus,
O2 diikat oleh darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO2 Dengan demikian,
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas".
Beberapa hewan mamalia adalah sapi, kambing, kelinci, dan ikan paus (mamalia air).
Sistem pertukaran gas(respirasi) pada hewan mamalia sama dengan respirasi pada
manusia.
Proses respirasi pada hewan mamalia dapat berlangsung dengan memerlukan organ-
organ pernapasan. Organ-organ ini secara berurutan dimulai dari hidung, faring, laring,
a. Hidung
Udara juga menjadi lebih hangat ketika melewati rongga hidung bagian dalam. Di
rongga hidung bagian dalam, terdapat juga ujung-ujung saraf yang dapat
menangkap zat-zat kimia yang terkandung dalam udara sehingga kita mengenal
berbagai macam bau. Ujung-ujung saraf penciuman tersebut kemudian akan
b. Faring
Setelah melalui rongga hidung, udara akan melewati faring. Faring adalah
dan trakea). Pada percabangan ini, terdapat klep epiglottis yang mencegah makanan
memasuki trakea.
c. Trakea
Dari faring, udara melewati laring, tempat pita suara berada. Dari laring, udara
memasuki trakea. Trakea terdiri atas susunan cincin-cincin tulang rawan. Cincin-cincin
oleh epitel berlapis banyak palsu bersilia. Epitel ini menyekresikan lendir di dinding
trakea. Lendir ini berfungsi menahan benda asing yang masuk, sebelum akhirnya
dikeluarkan dengan gerakan silia yang terdapat pada membran sel epitel.
dinamakan bronkus. Setiap bronkus terhubung dengan paru-paru sebelah kanan dan
kiri. Bronkus bercabang-cabang lagi, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus.
Dinding bronkus juga dilapisi lapisan sel epitel selapis silindris bersilia.
e. Alveolus
bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi
alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga
dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan
pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara
bersamaan.
1. Pernapasan Dada
Fase inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
2. Pernapasan Perut
aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai
berikut.
Fase Inspirasi.
akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara
luar masuk.
Fase Ekspirasi.