Anda di halaman 1dari 10

Sistem Pernapasan Katak Amphibia

Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air. Setelah
berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak
bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit.

Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat
kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang
hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis.

Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit katak tipis, selalu
lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara
efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui
vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa
ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian,
pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.

Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru Mammalia. Perhatikan
Gambar 7.18. Paru paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara
pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru
katak berwarna kemerahan. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang
pendek. Seperti pada ikan, pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang
berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. Mekanisme pernapasan ini diatur oleh otot-
otot pernapasan, yaitu: otot rahang bawah (submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan
otot perut. Perhatikan Gambar 7.19.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.

1) Fase inspirasi katak

Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar,
akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung).

Setelah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga
rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru
lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada
dalam kapiler dinding paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.

2) Fase ekspirasi katak

Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang bawah
mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan sternohioideus berkontraksi. Hal ini
mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga
mulut. Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi
otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.

Materi 2

 Home
 Kesehatan
o Herbal
o Gigi
 Ilmu Pengetahuan

Home » Biologi » Hewan » Sistem Pernapasan Pada Katak

Sistem Pernapasan Pada Katak


vie barker

Biologi, Hewan

Thursday, April 10, 2014

Alat pernapasan pada amfibi, misalnya katak, berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pada stadium larva,
yaitu berudu, hewan ini bernafas dengan insang luar. Insang luar berupa 3 pasang lipatan-lipatan kulit
yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah. Oksigen yang larut dalam air di sekeliling
insang berdifusi ke dalam kapiler-kapiler darah dan beredar ke seluruh jaringan tubuhnya. Karbon
dioksida dibawa kembali oleh darah ke alat pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Pada salamander yang hidup di air, terdapat insang luar yang tetap ada pada stadium dewasanya.

Paru-paru katak berjumlah sepasang. Struktur paru-paru katak berupa kantong tipis yang elastis,
dilengkapi dengan lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang berguna untuk memperluas
permukaan. Pada permukaan dinding dalam terdapat kapiler-kapiler darah yang berfungsi mengangkut
O2 dari paru-paru ke jaringan-jaringan lain dan melepas CO2 ke paru-paru.
Mekanisme Pernapasan Katak

Pada katak, baik saat berinspirasi (menghirup udara) maupun berekspirasi (mengeluarkan CO2),
mulutnya selalu dalam keadaan tertutup. Pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot
perut dan otot rahang bawah. Alat-alat pernapasan katak terdiri dari : rongga mulut – koane – paru-
paru.

Inspirasi

Mula-mula otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar. Hal ini menyebabkan
udara masuk rongga mulut, lalu menuju hulu tenggorokan lewat koane. Kemudian koane tertutup  oleh
klep, diikuti dengan berkontraksinya otot rahang bawah dan otot geniohioideus yang menyebabkan
rongga mulut mengecil.

Ekspirasi

Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot perut dan otot
sternohioideus, sehingga paru-paru mengecil dan udara terdorong ke rongga mulut. Kemudian klep
koane membuka, sementara celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang bawah yang diikuti
dengan berkontraksinya otot geniohioideus. Sebagai akibatnya, rongga mulut mengecil sehingga
mendorong udara kaya CO2 keluar melalui koane.

Pernapasan dengan kulit berlangsung pada amfibi sewaktu di darat maupun di air. Kulit katak selalu
basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan. Selain itu, kulit katak sangat tipis, mengandung
kapiler-kapiler darah, dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil lendir di bagian korium /
dermisnya serta di bawah kulit.

Materi 3

Diantara semua hewan yang ada, sistem pernapasan pada katak adalah yang paling menarik,

itu pendapat pribadi sih. Secara hewan yang satu ini memiliki beberapa pergantian sistem. Kata

muda atau biasa di sebut berudu bernapas dengan menggunakan insang di dalam air. Setelah
lebih kurang berumur 12 hari, Insang luar di ganti dengan insang dalam. Sementara setelah

dewasa, kata bernapas dengan menggunakan selaput rongga mulut, paru - paru dan kulit.

Sistem pernafasan pada katak


Lebih jelas tentang mekanisme pernapasan pada katak akan di jelaskan secara singkat seperti

berikut ini:

 Selaput rongga mulut

Selaput rongga mulut pada katak dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan

terdapat banyak kapiler. Saat faring dan rongga mulut bergerak, lubang hidung terbuka

tertutup sehingga udara dapat masuk mulut.

Materi 4

Sistem Pernapasan Katak Amphibia

Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air.Setelah
berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam.Setelah dewasa, katak
bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit.

Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat
kapiler yang bermuara di tempat itu.Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang
hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi.Hal ini karena kulit katak tipis, selalu
lembap, dan mengandung banyak kapiler darah.Pernapasan dengan kulit berlangsung secara
efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui
vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa
ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian,
pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.
Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru Mammalia. Perhatikan
Gambar 7.18. Paru paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara
pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru
katak berwarna kemerahan.Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang
pendek. Seperti pada ikan, pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang
berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. Mekanisme pernapasan ini diatur oleh otot-
otot pernapasan, yaitu: otot rahang bawah (submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan
otot perut. Perhatikan Gambar 7.19.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.
1) Fase inspirasi katak

Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar,
akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung).

Setelah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga
rongga mulut mengecil.Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru
lewat celah-celah.Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada
dalam kapiler dinding paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
2) Fase ekspirasi katak

Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang bawah
mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan sternohioideus berkontraksi.Hal ini
mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga
mulut.Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi
otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus.Akibatnya, rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.
B. Sistem Pernapasan Pada Katak

Katak mempunyai daur hidup di dua alam yang berbeda yaitu di darat dan di air.Oleh
karena itu katak disebut hewan amfibi.Waktu katak masih berbentuk larva, berudu
hidup di air dan bernapas dengan insang.

Berudu memiliki 3 pasang insang luar yang terdapat di belakang kepala.Insang luar
terdiri atas lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah.Apabila insang ini
bergetar, maka air disekelilingnya selalu berganti dan oksigen yang larut dari air di
sekeliling insang ini berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah.

Seiring dengan pertumbuhan berudu, timbul celah insang dan terbentuk insang
dalam.Insang dalam mempunyai tutup insang seperti pada ikan.Kemudian berudu
perlahan-lahan menjadi katak dewasa.Katak dewasa bernapas menggunakan paru-
paru dan kulit.Jika dari kulit Oksigen dari udara berdifusi melalui kulit yang basah
kiemudian masuk ke pembuluh kapiler darah.Oleh karena itu katak sering berada di
tempat berair supaya kulitnya tetap lembab.Selain itu selaput kulit pada rongga
mulutnya juga di gunakan untuk memasukkan oksigen ke dalam darah secara difusi.

Sistem Pernapasan Amfibi


Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak.Katak pada waktu masih larva bernapas dengan
insang luar, sedang pada masa berudu terbentuk insang dalam sebagai alat pernapasan.Katak
dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit.Mekanisme pernapasan paru-paru terdiri dari
inspirasi dan ekspirasi yang berlangsung dengan mulut tertutup.Katak tidak memiliki tulang-
tulang rusuk dan sekat rongga badan sehingga mekanisme pernapasannya diatur oleh otot-otot
rahang bawah dan otot perut.

Sistem pernapasan amfibi


-       Fase inspirasi. Fase inspirasi merupakan fase masuknya udara bebas melalui celah hidung
(koane) menuju rongga mulut kemudian ke paruparu. Mula-mula celah tekak dan mulut dalam
keadaan tertutup dan otot
rahang bawah mengendur. Otot sterno hioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
membesar.Dengan membesarnya rongga mulut, kemudian udara masuk ke dalam rongga mulut
dan melalui koane. Setelah udara
masuk koane tertutup oleh suatu klep, diikuti kontraksi otot rahang bawah dan otot genio
hioideus, sehingga rongga mulut mengecil dan udara masuk ke celah-celah yang terbuka menuju
ke paru-paru. Kemudian terjadi pertukaran gas, O2 diikat oleh eritrosit dalam kapiler dinding
paru-paru.
-       Fase ekspirasi. Mula-mula otot rahang bawah mengendur, otot sterno hioideus dan otot-
otot perut berkontraksi, akibatnya udara di dalam paru-paru tertekan keluar, masuk ke dalam
rongga mulut.Celah tekak menutup dan koane membuka, otot rahang bawah berkontraksi diikuti
otot hioideus sehingga rongga mulut mengecil dan udara dari paru-paru (CO2) keluar melalui
koane.
Sistem Pernafasan Pada Katak
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.Kecuali pada fase
berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air.Selaput rongga mulut dapat berfungsi
sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat
itu.Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup
sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang
tipis.Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena
kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya
karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-
paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen
dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu
walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler
darah.Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas
pernapasan dapat berdifusi.Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang
pendek.

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut
tertutup.Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut
dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru.Mekanisme inspirasi adalah sebagai
berikut.Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen
masuk melalui koane.Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus
berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil.Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru lewat celah-celah.Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat
oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida
dilepaskan ke lingkungan.Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut.Otot-otot perut dan
sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam
rongga mulut.Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka.Bersamaan dengan itu, otot
rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga
rongga mulut mengecil.Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon
dioksida keluar.

Materi 5

Sistem Pernapasan pada Katak Amfibi - Mulai muda hingga dewasa, katak mempunyai alat pernapasan
yang berbeda-beda. Saat masih berudu, insang digunakan katak untuk mengambil dan mengeluarkan
oksigen. Kira-kira umur 12 hari, katak akan menggunakan insang dalam sebagai alat pernapasan.
Sesudah dewasa, alat pernapasan insang akan diganti dengan paru-paru. Saat di air, katak
tersebut bernapas menggunakan permukaan kulitnya. Selain itu, katak juga menggunakan alat
pernapasan rongga mulut yang berupa glotis. Pada tubuh katak, tulang rusuk dan sekat diafragma
tidak dapat temui perannya dalam pernapasan. Akan tetapi, peran tersebut digantikan oleh otot rahang
bawah, otot sterno hioideus, otot genio hioideus, dan otot perut. Saat menggunakan paru-paru,
mekanisme pernapasan katak berlangsung dalam dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. 

Masing-masing fase ini terjadi dalam keadaan mulut tertutup. Terjadinya fase inspirasi diawali dengan
tertutupnya celah tekak dan mulut. Selanjutnya otot rahang bawah mengendur dan otot sterno hioideus
berkontraksi, sehingga rongga mulut membesar. Keadaan tersebut membuat, udara dari luar masuk ke
dalam rongga mulut dan hulu tenggorokan melalui koane. Kemudian, sekat akan menutup koane. Oleh
kontraksi otot rahang bawah dan otot genio hioideus, rongga mulut menjadi kecil. Akibatnya, tekanan di
dalam rongga mulut menjadi besar. Adanya perbedaan tekanan udara, membuat udara masuk menuju
celah-celah yang terbuka (faring) dan dilanjutkan menuju paru-paru. Oleh karenanya, pertukaran
oksigen dan karbondioksida terjadi.
gambar 1. Organ pernapasan katak

Fase ekspirasi akan terjadi bila otot rahang bawah mengendur, sementara otot sterno hioideus dan otot
perut berkontraksi. Akibatnya, udara dalam paru-paru tertekan keluar. Udara tersebut akan masuk ke
dalam rongga mulut. Berikutnya, celah tekak menutup dan koane membuka. Otot rahang bawah
berkontraksi dan diikuti otot genio hioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil. Mengecilnya
rongga mulut menjadikan karbon dioksida keluar dari tubuh katak. Cermati Gambar 2. di bawah.

Gambar 2. Mekanisme pernapasan katak

Keterangan :

a. Pengambilan udara dengan keadaan otot rahang bawah yang mengendur

b. Otot sterno hioideus berkontraksi sehingga udara masuk ke rongga mulut

c. Udara masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas

d. Kontraksi otot hiodeus dan otot perut sehingga rongga perut mengecil

e. Udara keluar melalui koane

materi 6

Anda mungkin juga menyukai