OLEH:
SATRIA BIMA ADITYA
KELAS 5C
ABSEN 27
SDN PERCOBAAN II
MALANG
2012
tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien.
Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks
anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks
posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).
Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya
kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan
tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan
cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada
menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk
sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi
hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di
paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap
mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga
oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot
interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula,
sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara
luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan
dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan
terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen
di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.
Burung mengisap udara udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa
bagian belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundipundi hawa udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru udara
menuju pundipundi hawa depan. Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda
bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.
b. Reptil
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang
berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak
efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada
beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan
yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
c. Ampibhi
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat
kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring,
Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan
selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma
kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas
pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit
(vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung
dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea).
Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
saat
mulut
tertutup.
Fase
Otot
Sternohioideus
d. Mamalia
Pengertian Pernafasan
Pernafasan mempunyai 2 arti yang sangat berbeda :
1). pernafasan oksigen (O2 ) dalam matabolisme karbohidrat dan berbagai molekul
organik lainnya,
2). suatu proses yang melibatkan pertukaran O2 dan CO2 di antara berbagai sel suatu
organisme dan lingkungan luar.
Sebagian besar sel tubuh memperoleh energi dari reaksi kimia yang melibatkan O 2. Sel
itu harus mampu melenyapkan CO2 yang merupakan hasil akhir utama dari metabolisme
oksidasi. Organisme bersel satu pertukaran O2 dan CO2 terjadi secara langsung dengan
lingkungan luar, tetapi hal itu sama sekali tidak mungkin untuk sebagian besar sel
organisme yang kompleks seperti manusia maupun hewan/ternak. Oleh karena itu,
evaluasi hewan besar memerlukan perkembangan suatu sistem khusus yaitu sistem
respirasi (pernafasan) untuk pertukaran O2 dan CO2 bagi hewan tersebut dengan
lingkungan sekitarnya meliputi : paru-paru, jalan udara ke paru-paru, dan struktur dada
yang bertanggung jawab terhadap gerakan udara keluar dan masuk ke paru-paru.
paru. Selama bernafas berat, dorongan ke belakang tidak cukup kuat untuk
menyebabkan respirasi cepat, hal itu dapat dicapai dengan kontraksi urat perut yang
mendorong isi perut ke atas melawan diafragma bagian bawah. Cara kedua untuk
memperbesar paru-paru adalah dengan meningkatkan/memperbesar ruangan dada
melalui rib cage. Hal itu akan memperbesar paru-paru karena dalam posisi istirahat
secara alamiah, tulang rusuk miring ke bawah, sehingga memungkinkan tulang dada
bergerak ke belakang di depan kolumnis spinalis. Namun, bila rib cage terangkat,
tulang rusuk langsung mengarah ke belakang. Dengan demikian, tulang dada pada
waktu itu bergerak ke belakang menjauhi spinosus yang menyebabkan anteroposterior
dada menjadi lebih besar kira-kira 20% selama respirasi maksimum dibandingkan
selama ekspirasi. Oleh karena itu, berbagai otot tersebut yang mengangkat rongga dada
dapat diklasifikasikan sebagai urat daging inspirasi, dan urat daging yang menekan
rongga dada adalah urat daging ekspirasi.
Transportasi O2 dan CO2
Gas dapat mengaliri suatu tempat ke tempat lain dengan jalan difusi dan hal ini
selalu disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan dari satu tempat terhadap tempat
lainnya. Jadi, O2 berdifusi dari alveoli ke dalam pembuluh darah kapiler pulmonaris
karena perbedaan tekanan yang dalam hal ini tekanan O 2 (PO2) di dalam alveoli lebih
besar dibandingkan dengan PO2 di dalam darah pulmonaris. Darah pulmonaris diangkut
melalui sirkulasi darah menuju berbagai jaringan perifir. Di sana PO2 lebih rendah dalam
sel dibandingkan dengan yang di dalam darah arteri yang masuk ke dalam berbagai
pembuluh darah kapiler. Di situ lagi PO 2 jauh lebih tinggi dalam darah kapiler
menyebabkan O2 berdifusi ke luar dari pembuluh kapiler dan seluruh cairan interstisial
menuju sel.
Karena O2 dimetabolisasikan dengan makanan dalam sel untuk membentuk CO 2
maka tekanan CO2 (PCO2) meningkat mencapai nilai tinggi dalam sel yang
menyebabkan CO2 berdifusi dari sel ke dalam jaringan kapiler. CO 2 dalam darah
diangkut ke kapiler pulmonaris. CO2 itu berdifusi ke luar dari darah dan menuju ke
dalam alveoli karena PCO2 di dalam alveoli lebih rendah dibandingkan dengan yang di
dalam darah. Hal yang mendasar di sini adalah bahwa angkutan O 2 dan CO2 ke dan dari
berbagai jaringan tergantung dari difusi dan aliran darah secara berturut-turut.
Mekanisme Respirasi
Selama respirasi, terjadi gerakan dada (thorax) dan perut. Pada inspirasi sternum
coracoid , furcula, dan rusuk bergerak ke depan dan ke bawah. Rusuk vertebral ditarik
ke depan dan ke dalam. Jadi, pada inspirasi diameter vertikal dada bertambah besar dan
diameter melintangnya bertambah kecil. Paru-paru membesar pada saat inspirasi, dan
tulang rusuk serta dada tertarik ke arah dalam.
e. Ikan
g. Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka
luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang
berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
menpunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel
terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan
tertutup saat serangga beristirahat.
demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan
untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke
jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan
tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di
air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di
organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam
gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa
insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.