0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
944 tayangan9 halaman
Amfibi seperti katak bernapas menggunakan insang, paru-paru, dan kulit. Pada larva, insang luar menyerap oksigen dari air, sementara katak dewasa menggunakan paru-paru dalam yang dilengkapi lipatan dan kapiler darah. Pernapasan katak diatur oleh kontraksi otot perut dan rahang, dengan udara masuk dan keluar melalui rongga mulut dan koane. Kulit katak juga berperan dalam pernapasan
Amfibi seperti katak bernapas menggunakan insang, paru-paru, dan kulit. Pada larva, insang luar menyerap oksigen dari air, sementara katak dewasa menggunakan paru-paru dalam yang dilengkapi lipatan dan kapiler darah. Pernapasan katak diatur oleh kontraksi otot perut dan rahang, dengan udara masuk dan keluar melalui rongga mulut dan koane. Kulit katak juga berperan dalam pernapasan
Amfibi seperti katak bernapas menggunakan insang, paru-paru, dan kulit. Pada larva, insang luar menyerap oksigen dari air, sementara katak dewasa menggunakan paru-paru dalam yang dilengkapi lipatan dan kapiler darah. Pernapasan katak diatur oleh kontraksi otot perut dan rahang, dengan udara masuk dan keluar melalui rongga mulut dan koane. Kulit katak juga berperan dalam pernapasan
stadium larva, yaitu berudu, hewan ini bernafas dengan insang luar. Insang luar berupa 3 pasang lipatan-lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah. Oksigen yang larut dalam air di sekeliling insang berdifusi ke dalam kapiler-kapiler darah dan beredar ke seluruh jaringan tubuhnya. Karbon dioksida dibawa kembali oleh darah ke alat pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh Pada salamander yang hidup di air, terdapat insang luar yang tetap ada pada stadium dewasanya.
Paru-paru katak berjumlah sepasang. Struktur
paru-paru katak berupa kantong tipis yang elastis, dilengkapi dengan lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang berguna untuk memperluas permukaan. Pada permukaan dinding dalam terdapat kapiler-kapiler darah yang berfungsi mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan-jaringan lain dan melepas CO2 ke paru-paru. Pada katak, baik saat berinspirasi (menghirup udara) maupun berekspirasi (mengeluarkan CO2), mulutnya selalu dalam keadaan tertutup. Pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot perut dan otot rahang bawah. Alat-alat pernapasan katak terdiri dari : rongga mulut – koane – paru- paru. Mula-mula otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar. Hal ini menyebabkan udara masuk rongga mulut, lalu menuju hulu tenggorokan lewat koane. Kemudian koane tertutup oleh klep, diikuti dengan berkontraksinya otot rahang bawah dan otot geniohioideus yang menyebabkan rongga mulut mengecil. Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot perut dan otot sternohioideus, sehingga paru-paru mengecil dan udara terdorong ke rongga mulut. Kemudian klep koane membuka, sementara celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang bawah yang diikuti dengan berkontraksinya otot geniohioideus. Sebagai akibatnya, rongga mulut mengecil sehingga mendorong udara kaya CO2 keluar melalui koane. Pernapasan dengan kulit berlangsung pada amfibi sewaktu di darat maupun di air. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan. Selain itu, kulit katak sangat tipis, mengandung kapiler- kapiler darah, dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil lendir di bagian korium / dermisnya serta di bawah kulit. TERIMA KASIH