FISIOLOGI HEWAN
Cephalopoda mengatur ventilasi air dengan gerakan otot mantel secara ritmik. Pada
Sepia terjadi 55 inspirasi tiap menit. Ventilasi pada Cephalopoda dikontrol oleh saraf dari
ganglia suboesophagus. Kadar CO2 mempengaruhi kekuatan kotraksi dari mantel.
Cephalopoda merupakan Mollusca yang paling aktif karena itu sitem respirasinya sangat
berkembang.
Siput pulmonata air tawar tidak mempunyai insang dan mempunyai rongga mantel
yang dimodifikasi menjadi paru-.paru. Dinding mantel kaya akan pembuluh darah. Pada
Mollusca yang hidup di pantai juga bernafas dangan udara, tapi masih dapat bernafas dengan
air.
Gastropoda yang hidup di daerah-pasang surut (daerah tidal) pada waktu air pasang
dapat menyimpan udara pada mantelnya sehingga dapat bernafas terus sedang insang tidak
berfungsi kecuali pada air yang mengalir. Pada Gastropoda yang hidup di pantai yang
mungkin sewaktu-waktu mengalami kekeringan, insang sangat merugikan karena akan terjadi
penguapan, karena itu dilengkapi dengan operkulum yang dapat menutup rapat lubang
rumahnya jika tubuhya ditarik ke dalam.
2
FISIOLOGI HEWAN
Paru-paru buku (book lungs) merupakan lekukan ke dalam dari permukaan tubuh dan di
dalamnya membentuk helaian-helaian dalam sebuah rongga. Helaian tadi menempati sebuah
ruang dan mempunyai lubang ke luar (spirakel). Pada beberapa jenis spirakel dapat ditutup
dan dibuka untuk mencegah kehilangan air dan pada beberapa jenis lain otot dapat
menggerakkan paru-paru buku sehingga terjadi ventilasi udara. Pernafasan semata-maca
dilakukan oleh paru-paru buku, jika paru-.paru buku dipotong maka pernafasan berhenti sama
sekali.
FISIOLOGI HEWAN
Gambar 8. Spirakel
FISIOLOGI HEWAN
FISIOLOGI HEWAN
FISIOLOGI HEWAN
Pada Dekapoda yang hidupnya bersifat amfibius biasanya rongga insang mempunyai
banyak pembuluh darah dan jumlah insang dikurangi. Pengurangan jumlah insang akan
meghambat penguapan. Pada beberapa kepiting darat terjadi sirkulasi udara pada rongga
insang dan insang merupakan tonjolan pada rongga insang yang berfungsi untuk pertukaran
gas.
Isopoda merupakan udang-udangan yang hidup di darat dan menggerakan pleopod
(kaki peruc) untuk respirasi. Pleopod untuk bernafas (endopodit) tertutup oleh bagian sebelah
luar (eksopodic) untuk manghalangi penguapan. Kecepatan ventilasi berbeda-beda tergantung
kepada jenisnya dari lingkungannya. Pada udang, Astacus astacus, 0,2 - 0,8 liter air per jam
melalui insang. Insang ukuran 332 gr (Somarus gammarus) mengedarkan air sekitar insang
kira-kira 9,8 liter per jam. Pada udang ini ventilasi air akan bertambah jika air kekurangan O2.
Konsentrasi CO2 akan menaikkan ventilasi pada beberapa jenis udang, tapi pada jenis lain
ventilasi akan menjadi berkurang. Beberapa jenis udang mempunyai pigmen respirasi, tapi
kapasitas pengangkutan O2 tidak begitu tinggi. Misalnya udang besar (Lobster) dengan
pigmen kemosianin dapat mengangkut 1,7 ml O2 tL) 100 ml darah sedangkan Octopus
(Cephaloopoda) dapat mengangkut O2 4,5 ml tiap 100 ml darah. Vertebrata tingkat randah 12
ml tiap 100 ml darah.
RESPIRASI PADA VERTEBRATA
a. Respirasi pada Ikan
Organ respirasi pada ikan ialah insang. Pada ikan bertulang belakang (Osteichthyes)
insang terdapat pada ruang insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). Tapi beberapa
ikan dapat bernafas dengan kulit. Insang Ikan bukan saja berfungsi untuk organ respirasi tapi
berfungsi juga untuk eksresi dan dalam transpor garam-garam. Oksigen yang larut dalam air
sangat rendah, karena itu diperlukan banyak air melalui insang. Aliran air pada insang
berlawanan dengan aliran darah. Darah mengalir masuk dasar filamen insang melalui sebuah
arteri dan mengalir melalui lamel sekunder dalam pembuluh kapiler. Keadaan ini sangat
bermanfaat karena darah dapat mengabsorpsi O2 semaksimal mungkin.
FISIOLOGI HEWAN
Gambar 12. Diagram Lamel Primer dan lamel Sekunder pada Insang dan Arus yang
Berlawanan (Counter current flow)
Arus air melalui insang hampir kontinu. Hal ini disebabkan tekanan dari rongga mulut
(Buccal pressure pump) yang mengalirkan air melalui insang, sementara rongga insang
menarik air (opercular suction pump). Arus air hanya ke satu arah karena adanya katup-katup
yang mengatur rnulut dan roogga operkular. Pada ikan tulang rawan misalnya ikan yu dan
pari.
Ventilasi pada Ikan
Ventilasi ikan disebabkan karena tekanan di muka insang dan tarikan (isapan) dari
belakang insang. Mekanisme ventilasi pada ikan yang selalu berenang menyebabkan arus air
masuk ke mulut yang disalurkan ke belakang. Cara ini dapat terlihat pula pada ikan yu dan
ikan tuna. Ada pula mekanisme lain pada ikan yu yang mempunyai spirakel. Air masuk
melalui mulut dan spirakel ke rongga orobranchial. Jika ikan dikeluarkan dari air maka ikan
akan mati karena insang rusak dan lamel sekunder menjadi lengket. Ada beberapa jenis ikan
(misalnya belut) yang mempunyai jaringan penyokong pada insangnya yang mencegah
insang menjadi kolaps. Karena itu masih terjadi sedikit pertukaran gas dan ikan masih dapat
bertahan hidup. Ikan lain pada insangnya ada yang mempunyai alat tambahan yang
memungkinkan pertukaran gas dan udara (misalnya ikan gabus, lele dan ikan betok). Ikanikan ini dapat hidup di air yang kotor dan mengambil udara untuk mencukupi kebutuhan.
FISIOLOGI HEWAN
FISIOLOGI HEWAN
burung. Karena itu tubuh bunglon dapat membesar. Ular hanya mempunyai paru-paru kanan.
Hal itu disebabkan karena bentuk ramping dari ular yang tidak rnemungkinkan cukup
ruangan untuk dua paru-paru. Paru-paru akan direduksi pada Reptil yang hidup di air seperti
penyu, misalnya paru-paru penyu (kara-kura air) kira-kira 3 - 6 mil/100gr sedang kura-kura
darat mempunyai volume 21 ml/100gr. Seperti amphibi, reptil juga mempunyai tipe respirasi:
1) Pernafasan bucco-pharynx (rongga mulut-faring)
2) Pernafasan paru-paru
3) Pernafasan kulit (untuk hidup di air)
Ventilasi paru-paru pada reptil sangat penting dalam
proses pertukaran gas. Udara masuk ke paru-paru karena
rongga dada bertambah besar dengan bantuan tulang rusuk.
Jadi inspirasi dilakukan secara aktif sedang ekspirasi
dilakukan secara pasif karena paru-paru sifatnya elastis.
Kontraksi otot perut transversal membantu proses ekspirasi.
Pada jenis londok (bunglon) bernafas mulai dari ekspirasi,
jika udara didorong ke luar paru-paru, kemudian diikuti oleh
inspirasi yang cepat. Paru-paru mengembang, dan dibiarkan
sementara, kemudian terjadi proses pernafasan berikutnya.
Pada waktu suhu rendah, udara ditahan di paru-paru dalam
waktu yang lama. Misalnya di musim dingin, tapi di musim
panas frekuensinya cepat.
d. Respirasi Burung
Burung merupakan hewan homoiotermis yang
metabolismenya sangat tinggi, karena itu komsumsi O2
nya juga sangat tinggi. Untuk mengimbanginya burung
mempunyai cara ventilasi yang sangat efisien karena
mempunyai struktur paru-paru yang berkembang. Salah
satu perbandingarnnya ialah mempunyai kantung udara
yang mengisi berbagai bagian tubuh yaitu di antara rongga
tubuh, otot dan bahkan dalam tulang anggota badan.
Kantung udara merupakan pelebaran dari bronki yang
mengisi kira-kira 80 rongga tubuh. Trakea mempunyai
penebalan rawan berupa cincin.
Paru-paru burung tidak mempunyai alveoli. Paruparu dibentuk oleh pembuluh-pembuluh bronkial, yang
terbesar satu buah disebut mesobronkus. Mesobrankus
berhubungan dengan bronkus primer. Dari mesobronkus
keluar dua buah bronki sekunder yaitu bronkus sekunder
anterior dan bronki sekunder posterior. Bronki sekunder
rnembentuk paru-paru burung dan di bangun oleh
Gambar 15. Paru-paru Burung
10
FISIOLOGI HEWAN
Sewaktu burung terbang membutuhkan lebih banyak O2. Gerakan dari sternum (tulang
dada) secara ritmis gerakan waktu terbang membantu menambah ventilasi udara. Jadi, secara
otomatis burung waktu terbang paru-parunya dapat menyerap O2 lebih banyak daripada
waktu tidak terbang. Luas paru-paru atau insang biasanya diukur dalam gram misalnya luas
paru-paru manusia 7 cm2/gr. Di bawah ini tabel mengenai luas insang dan paru-paru dan
hubungannya dengan adaptasi lainnya.
11
FISIOLOGI HEWAN
Hewan
1. Ikan yu
(dogfish)
2. Salem
3. Tenggiri
4. Katak
5. Aligator
6. Varanus
7. Phyton
8. Gagak
9. Kolibri
10. Kelelawar
11. Tikus putih
12. Anjing laut
13. Manusia
Volume
darah ml/kg
70
88
-
FISIOLOGI HEWAN
Akibatnya paru-paru lepas dari dinding rongga dada karena elastisitas paru-paru. Karena itu
tekanan pada rongga pleura atau tekanan intratoraks biasanya 3 - 4 mm Hg lebih kecil
dibanding tekanan luar.
1) Inspirasi
Selama inspirasi rongga intratoraks bertambah besar. Gerakan diafragma menyebabkan
75% bertambah besar pada nafas biasa. Pada manusia waktu inspirasi diafragma turun 1 - 5
cm menyebabkan rongga dada bertambah dan terjadi perbedaan tekanan lebih besar antara
udara luar dan di rongga intratoraks. Karena itu paru-paru mengembang karena mengisap
udara kira-kira 500 ml. Pernafasan dengan menggunakan diafragma pada manusia disebut
pernafasan perut. Membesarnya rongga dada dapat pula dengan kontraksi otot interkosta
yang menyebabkan tulang rusuk terangkat. Dengan demikian, rongga dada akan bertambah
volumenya. Untuk jelasnya lihat gambar di bawah mi. Pernafasan ini disebut pernafasan
dada.
13
FISIOLOGI HEWAN
2) Ekspirasi
Tekanan intratoraks bertambah karena diafragma dan tulang rusuk kembali kepada
kedudukan semula. Hal ini menyebabkan udara di paru-paru didorong keluar karena tekanan
intratoraks bertambah dan elastisitas paru - paru itu sendiri.
Terdapat variasi ventilasi pada mammalia. Binatang berkaki empat lebih banyak
mempergunakan diafragma sedang hewan penyelam lebih banyak dengan otot interkosta.
Anak-anak mempergunakan diafragma demikian juga wanita lebih banyak dengan diafragma
dan laki-laki dengan pernafasan dada.
3) Volune udara pernafasan pada manusia
Pada pernafasan normal, volume udara ekspirasi dan udara inspirasi disebut volume
tidal kurang lebih 500 ml. Volume tidal dapat berubah tergantug aktivitas tubuh.
14
FISIOLOGI HEWAN
4) Kecepatan Respirasi
Kecepatan respirasi pada manusia dewasa 15 20 per menit di bawah ini daftar
kecepatan respirasi pada hewan dan manusia
Tabel 2. Daftar Kecepatan Respirasi
Manusia/Hewan
1. Manusia dewasa
2. Bayi baru lahir
3. Anak 5 tahun
4. Manusia 25 tahun
5. Manusia 50 tahun
6. Kelinci
7. Merpati
8. Monyet
9. Anjing
10. Kucing
Kecepatan respirasi/menit
15 -20
35
26
18
15
28
36
31
28
34
Daftar diatas hanya sebagai contoh. Untuk mengetahui betul tidaknya Anda harus
mengukurnya sendiri. Kecepatan respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Suhu, jika suhu turun kecepatan respirasi. bertambah
2) Kekurangan O2 menyebabkan kecepatan respirasi bertambah
3) Konsentrasi CO2 bertarnbah menyebabkan kecepatan respirasi bertambah.
6) Regulasi dari respirasi
Kebutuhan O2 pada hewan sangat berbeda-beda dari waktu ke waktu. Pada waktu
istirahat udara yang diambil paru-paru selama 1 menit kira-kira 10 liter. Selama olah raga
udara yang diambil paru-paru bisa meningkat menjadi 125 liter/menit. Karena itu kecepatan
respirasi harus berubah secara otomatis untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu
dipenlukan koordinasi berbagai alat. Ada dua macam cara mengontrol pernafasan yaitu
secara kimia dan saraf.
Pusat pernafasan letaknya pada medulla oblongata (sumsum sambung) Yang terdiri
dari pusat inspirasi dan pusat ekspirasi. Kedua pusat ini bekerja bergantian sehingga terjadi
ritme pernafasan.
Saraf vagus mempunyai ujung-ujung saraf pada paru-paru. Jika saraf vagus
terangsang oleh listrik, pusat pernafasan dihambat dan berhenti bernafas. Pada waktu paruparu mengembang merangsang saraf vagus, impul Saraf vagus mempunyai ujung-ujung saraf
pada paru-paru. Jika saraf vagus dirangsang oleh listrik, pusat pernafasan dihambat dan
berhenti bernafas. Pada waktu paru-paru mengembang, maka akan merangsang saraf vaguss,
impuls, dan listrik merambat via saraf vagus ke pusat pernafasan dan karena itu
menghentikan inspirasi makin dalam nafas makin besar mpuls ke pusat saraf.
Saraf pusat dapat mempengaruhi dalamnya respirasi tapi terbatas. Misalnya kita dapat
menyetop bernafas atau mempercepat nafas sampai batas tertentu. Pons mempunyai pusat
yang disebat pusat pneumataksik, yang berpengaruh terhadap pusat inspirasi dan
menghasilkan hambatan yang periodik.
15
FISIOLOGI HEWAN
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pusat pernafasan ialah saraf aferen dan
sendi, otot dan reseptor sakit.juga dapat mnpengaruhi pusat pernafasan.
16
FISIOLOGI HEWAN
Gambar 23. Bagan pertukaran gas pada kapilaer paru paru dan jaringan
Dari bagan di atas terlihat bahwa pembentukan bikarbonat pada eritrosit cepat karena
ada enzim karbonat anhidrase. Bikarbonat kemudiari keluar dari eritrosit dan di ganti oleh Cl.
Pada paru-pru terjadl. reaksi sebaliknya bikarbonat kernbali ke eritrosit dan Cl keluar
eritrosit. Pertukaran Cl disebut Chloride Shift.
Manusia dalam waktu istirahat membutuhkan 250 ml 02/menit atau 300 liter per hari.
O2 kurang dapat larut dalarn air tapi karena ada hemoglobin penyerapan O2 oleh darah
menjadi 50 - 100 kali dibandingkan dengan daya larutnya. Tiap menit darah sebanyak 5 liter
beredar dan cukup untuk mensuplai O2 ke seluruh tubuh. Kejenuhan O2 dan pengaruhnya dari
kadar CO2 dapat di pelajani dari bagan di bawah ini
17
FISIOLOGI HEWAN
Perbandingan CO2 yang dikeluarkan pada waktu bernafas dan O2 diambil paru-paru
disebut Kuosion Respirasi. (KR)
.
Volume CO yang dikeluarkan
KR = -----------------------------------Volume O2 yang diambil
KR tergantung kepada bahan apa yang di bakar pada tubuh. Jika yang dibakar itu
hidrat arang, maka KR = 1 . Hal ini dapat dilihat dari reaksi kimia oksidasi itu sendiri.
C6H1206 + 602 ---------->6 CO2 + 6 H2O + Energi
Jadi Volume O2 dan CO2 sama
6 (volume CO2)
KR=------------------------------------ = 1
6 (volume O2)
untuk lemak asalnya
2 C51H198O6 + 145 O2 ------------------>102 CO2 + 98 H2O
102 (Volume CO2)
KR = ---------------------------- = 0,703
145 (Volume O2)
Untuk KR protein agak sukar dihitung sebab ada hidrogen yang berkombinasi dengan
gugusan amin yang dieksresikan sebagai urea. Tapi umumnya protein KRnya 0,81, lemak
0,71. Dengan melihat KR dan sejenis hewan atau manusia kita dapat memperkirakan
transposisi makanannya.
Sesuai dengan aktivitas dan jenis hewan tiap individu membutuhkan O2 untuk
metabolisme. Kebutuhan O2 biasa disebat komsumsi . Dengan perhitungan-perhitungan ke
batuhan O2 dalam ml untuk tiap gr/kg berat tubuh hewan perjam. Pada hewan berdarah panas
(homoiotermis) banyak kalori diperlukan untuk mengganti panas yang hilang dan permukaan
tubuh dan secara relatif perbandingan permukaan tubuh dengan berat tubuh makin besar jika
hewan itu makin kecil.
18
FISIOLOGI HEWAN
19