KELOMPOK
ANNEMARIE FATIMAH. F
GHINA SUNNY DZAFIRAH
IRSYA DWI REFANI
NANDA RIZKYA SAPUTRI
SAFITRI RIZKILAH
TASYA ELSA NURFAZILAH
SMAN 9 TANGERANG
Jl. H. Jali No.9 Kelurahan Kunciran Indah Kecamatan Pinang Kota Tangerang
2017/2018
1
A. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
I. Judul
II. Tujuan
V. Hasil Pengamatan
2
VI. Lampiran
VII. Kesimpulan
Zat terlarut apabila dicampurkan dengan zat pelarut, maka tekanan uap larutan tersebut akan
semakin kecil, apabila jumlah zat terlarut yang dilarutkan ke dalam zat pelarut sedikit sedangkan
jumlah zat pelarut tetap, maka uap yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah zat
terlarut yang banyak, hal ini dikarenakan molekul zat terlarut dan zat pelarut akan saling tarik-
menarik dalam larutan, sehingga molekul zat terlarut akan menghalaingi molekul zat pelarut untuk
bisa mengalami penguapan, sedangkan penguapan zat pelarut murni lebih banyak daripada zat
pelarut yang dicampur zat terlarut, karena tidak ada yang menghalangi molekulzat pelarut untuk
menguap.
3
B. KENAIKAN TITIK DIDIH
I. Judul
“ Mengamati kenaikan titik didih larutan ”
II. Tujuan
Mengamati titik didih zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik didih
larutan, serta menentukan nilai kenaikan titik didih larutan
- Percobaan Ke 2
1. Masukkan 500 ml Air ke dalam Panci, dan nyalakan kompor.
4
V. Hasil Pengamatan
VI. Lampiran
VII. Kesimpulan
Penambahan zat terlarut baik berupa zat yang elektrolit maupun nonelektrolit pada
pelarut menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih (ΔTb), sehingga harga titik didih
(Tb) yang dihasilkan lebih besar daripada titik didih pelarut (Tb0).
Penambahan zat terlarut yang berupa zat elektrolit pada pelarut menghasilkan titik
didih (Tb) yang lebih besar daripada apabila zat nonelektrolit yang ditambahkan pada
pelarut.
5
C. PENURUNAN TITIK BEKU
I. Judul
II. Tujuan
Mengamati titik beku pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku
larutan.
Alat : - Wadah
- Sendok
- Kulkas
Bahan: - Air mineral
- Garam
- Gula
6
V. Hasil Pengamatan
- Air Gula
- Air Garam
7
VI. Kesimpulan
1. Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni.
2. Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka
selisih titik beku semakin besar
3. Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
8
D. TEKANAN OSMOSIS
I. Judul
II. Tujuan
mengetahui pengaruh Air murni, Garam, dan Gula terhadap proses osmosis pada wortel.
Alat : - Wadah
- Pisau
- Timbangan
Bahan : - Wortel
- Air
- Garam
- Gula
9
V. Hasil Pengamatan
VI. Lampiran
10
VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa wortel yang mengalami
penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap wortel. Sedangkan jika
terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap wortel.
11