Anda di halaman 1dari 8

Tanggal : 25 Februari 2020

Dosen : drh. Usamah Afif, M.Sc

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIAL DAN MIKAL

Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Hati Ayam

Kelompok 5/Paralel 4

Shafiyyah Az Zahra B04170145


Rizqi Zufar Rizaldo B04170146
Bilyadi Izzul Islam B04170148

DIVISI MIKROBIOLOGI MEDIK

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DAN KESEHATAN MASYARAKAT


VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

IPB UNIVERSITY

2020
Pendahuluan

Peternakan unggas di Indonesia masih memiliki banyak kendala, salah


satunya yaitu terdapat penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri yang menyebabkan perubahan pada organ merupakan bakteri patogen,
yaitu bakteri yang baik jumlah maupun tingkat keganasan yang
tinggi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan penyakit infeksi bakteri
diantaranya hewan yang sehat tertular oleh hewan yang sakit, tertular lewat
makanan, minuman atau alat-alat yang tercemar oleh hewan penderita yang
mengandung bakteri, dan melalui flora normal pada
saluran pencernaan yang menjadi patogen karena faktor predisposisi. Bakteri yang
dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada unggas antara lain
Salmonella sp, Escherichia colli, Pasteurella multocida.
Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila
diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu.
Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda
dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram.
Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif yang merupakan bagian dari
mikroflora yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan
berdarah panas. Bakteri Salmonella sp. adalah bakteri bentuk batang, gram
negatif, hidup dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan. Salmonella sp.
yang masuk bersama makanan dan minuman yang tercemar akan menyebabkan
demam enterik (Jawezt et al. 1995). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui dan mengidentifikasi jenis bakteri gram negatif yang terdapat di hati
ayam sehingga dapat mengetahui terapi untuk menanggulanginya.

Metode

Uji hidrogen sulfida/triple sugar iron agar


Sampel bakteri diinokulasikan pada media padat berbentuk agar miring
dan diamati perubahan warna pada bagian butt dan slant. Selanjutnya hasil
disesuaikan pada tabel hasil.
Uji motilitas
Untuk uji motilitas dapat digunakan media uji indol. Reaksi yang dapat
ditemukan pada uji motilitas bakteri pada media semi solid adalah motil jika
terdapat pertumbuhan sepanjang daerah tusukan dan menyebar pada permukaan.
Jika pertumbuhan hanya pada daerah tusukan. Selanjutnya dilakukan pengujian
hidrolisis triptofan dan uji pembentukan indol. Media ini kaya akan asam amino
triptofan dan sebelum diinokulasi berwarna putih kekuningan untuk menguji
adanya pembentukan indol maka dilakukan penambahan beberapa tes reagen
Ehrlich pada biakan. Lalu diamati ada tidaknya perubahan warna reagen tersebut.
Hasil uji positif jika reaksi ditemukan cincin merah pada permukaan media yang
berarti terjadi penguraian triptofan. Negatif jika reaksi yang ditemukan warna
reagen pada permukaan media tidak berubah yang berarti tidak terjadi penguraian
triptofan
Uji penggunaan sitrat
Sampel bakteri dimasukkan ke dalam media padat berbentuk agar miring,
mengandung asam sitrat NH4+ (sumber N) dan bromtimol biru (indikator) dan
sebelum diinokulasi berwarna hijau. Apabila warna media berubah menjadi biru
maka hasil uji adalah positif yang berarti bakteri tersebut menggunakan sitrat
sebagai satu-satunya sumber karbon Apabila media tidak berubah warna maka
hasil uji negatif yang berarti bakteri tidak menggunakan sitrat sebagai satu-
satunya sumber karbon
Uji hidrolisis urea
Sampel bakteri diinokulasikan dalam media padat berbentuk agar miring.
Media ini mengandung urea dan merah fenol (indikator) dan sebelum diinokulasi
berwarna kekuningan. Hasil uji positif jika warna media berubah menjadi merah
muda yang berarti bakteri menghasilkan urease yang mampu menghidrolisis urea.
Hasil uji negatif jika tidak ada perubahan pada media yang berarti bakteri tidak
menghasilkan urease.
Uji Oksidase
Sampel bakteri diteteskan di atas kertas oksidase. Apabila kertas berubah
menjadi warna biru, maka bakteri tersebut tergolong bakteri gram negatif. Apabila
tidak ada perubahan warna pada kertas maka tergolong bakteri gram positif.
Uji fermentasi karbohidrat
Media yang digunakan pada uji ini bersifat cair. Media ini berisi pepton,
karbohidrat, dan merah fenol (indikator) dan berwarna merah jingga sebelum di
inokulasi. Sampel bakteri dimasukkan ke dalam lima tabung berisi berbagai
macam karbohidrat yaitu glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa, dan manitol. Reaksi
yang dapat ditemukan apabila media kuning da terbentuk gelembung udara dalam
tabung Durham maka hasil uji dapat ditulis A/G.. Apabila media berubah menjadi
kuning namun tidak ada gelembung udara dalam tabung Durham maka berarti
karbohidrat difermentasi dan terbentuk asam tanpa adanya pembentukan gas hasil
uji ditulis A/-.Apabila media tetap berwarna merah atau tidak berubah maka
berarti karbohidrat tidak difermentasi dan kemungkinan ada pemecahan pepton.
Hasil uji -/-.

Hasil dan Pembahasan

Hasil pengamatan menunjukkan kecenderungan bahwa bakteri biakan dari


hati ayam merupakan Escherichia coli. Secara mikroskopis bakteri ini merupakan
bakteri Gram negatif yang berbentuk batang dengan penyebaran yang soliter
(Kuss et al. 2017). Hasil uji biokimia menunjukkan bahwa bakteri yang diujikan
bersifat dapat memfermentasi gula-gula dan menghasilkan gas pada proses
fermentasinya. E. coli merupakan salah satu bakteri yang dapat memfermentasi
gula-gula dan menghasilkan gas pada prosesnya (Schwarz-Linek et al. 2015).

Tabel 1. Hasil pengujian biakan bakteri


Parameter Hasil pengamatan Interpretasi
Bentuk sel Bacil
Susunan sel Soliter
Sifat Gram (-) Negatif
Uji oksidase (+) Terbentuk benang halus
Bakteri memfermentasi gula-gula dan
TSIA A/A/+/-
menghasilkan gas
Motilitas (-) Nonmotil
Uji biokimia
Indol (+) Terjadi penguraian triptophan
Sitrat (-) Bakteri tidak mengurai sitrat
Urea (+) Bakteri menghasilkan urease
Glukosa A/G Bakteri memfermentasi glukosa
Laktosa A/G Bakteri memfermentasi laktosa
Uji Fermentasi
Sukrosa -/- Bakteri tidak memfermentasi sukros
Maltosa A/G Bakteri memfermentasi maltosa
Mannitol A/G Bakteri memfermentasi mannitol

Hasil pengamatan menunjukkan kecenderungan bahwa bakteri biakan dari


hati ayam merupakan Escherichia coli. Secara mikroskopis bakteri ini merupakan
bakteri Gram negatif yang berbentuk batang dengan penyebaran yang soliter
(Kuss et al. 2017). Hasil uji biokimia menunjukkan bahwa bakteri yang diujikan
bersifat dapat memfermentasi gula-gula dan menghasilkan gas pada proses
fermentasinya. E. coli merupakan salah satu bakteri yang dapat memfermentasi
gula-gula dan menghasilkan gas pada prosesnya (Schwarz-Linek et al. 2015).
Kemudian dilakukan uji KIA atau TSIA yang digunakan untuk
membedakan genus bakteri dalam famili Enterobacteriaceae dan membedakan
Enterobacteriaceae dengan bakteri batang halus Gram negatif yang bersifat non-
fermenter. Perbedaan tersebut didasarkan atas perbedaan dalam fermentasi
karbohidrat dan produksi hidrogen sulfida oleh beberapa kelompok bakteri
intestinal (Cappucino & Sherman 2001). Hasil pengamatan menunjukkan bakteri
mengandung konsentrasi laktosa dan sukrosa tinggi. Reaksi asam dari fermentasi
laktosa dan sukrosa dapat dipertahankan baik pada butt dan slant. Sehingga
bakteri tersebut termasuk dalam famili Enterobacteriaceae.
Uji indol atau uji motilitas bertujuan untuk mengamati sifat motilitas
bakteri pada media indol yang semi solid serta melihat ada atau tidaknya
pembentukan indol jika diteteskan reagen Ehrlich. Biakan bakteri juga bersifat
nonmotil karena tidak terdapat pergerakan pada pemeriksaan di bawah mikroskop.
Uji Indol menunjukkan bahwa bakteri dapat mengurai triptophan yang
ditunjukkan dengan adanya perubahan warna pada pengujian. Uji sitrat
menunjukkan bahwa bakteri biakan tidak mengurai sitrat. Perubahan warna media
dari hijau menjadi biru disebabkan oleh peningkatan pH media di atas 7,6 karena
adanya ammonia yang dihasilkan yang berasal dari monoammonium phosphate
yang terdapat pada media (Duncan 2005).
Pada uji urea hasil yang positif ditandai dengan perubahan warna pada
media yang kekuningan menjadi merah muda. Ammonia yang dihasilkan akan
meningkatkan pH media sampai di atas 6,8 sehingga akan terjadi perubahan
media dari merah pudar menjadi merah. Urea menjadi ammonium dan 𝐶𝑂2
sehingga menyebabkan pH media menjadi basa dan akan mengubah indicator
merah fenol menjadi merah mudah (Brown 2001). Uji urea menunjukkan bahwa
bakteri menghasilkan urease untuk menguraikan urea.
Hasil uji fermentasi menunjukkan bahwa bakteri dapat memfermentasi
seluruh jenis gula dan menghasilkan gas dalam prosesnya kecuali terhadap
sukrosa. Kejanggalan ini dapat terjadi akibat inokulat yang digunakan telah mati
akibat panas dari ose, atau inokulat berada pada lingkungan aerob akibat
kebocoran pada tabung uji. Kondisi anaerob merupakan hal penting dalam
pemecahan gula dalam proses fermentasi (Owejumi et al. 2018).
Escherichia coli merupakan bakteri yang hidup di berbagai habitat, seperti
air, makanan, hingga organ visceral dari vertebrata. Bakteri ini merupakan salah
satu bakteri pertama yang mengkolonisasi saluran pencernaan dari neonatal,
sehingga tidak aneh apabila bakteri ini ditemukan pada sampel hati ayam. Bakteri
ini bersifat komensal, namun juga dapat menyebabkan infeksi opportunis. E. coli
dapat menyebabkan UTI, bakteremia, diare, dan penyakit-penyakit lain baik pada
hewan maupun manusia (Shchauffler 2016).
Escherichia coli (E. coli) adalah flora normal saluran pencernaan manusia
dan hewan dengan beberapa galur bersifat patogen. Bakteri ini menyebabkan
kolibasilosis pada ayam dan menjadi penyebab kerugian ekonomi pada industri
unggas (Niasono 2019). Bakteri resisten ini dapat berkoloni pada saluran
pencernaan manusia dan memberi kontribusi gen resitensi terhadap flora normal
manusia (Van den Bogaard et al. 2001)
Simpulan
Berdasarkan pengamatan isolasi dan identifikasi bakteri pada hati ayam
dengan hasil pewarnaan Gram negatif, bakteri berbentuk batang dan soliter, uji
TSIA asam fermenter, uji indol dan urea positif, uji sitrat negatif, serta uji
fermentasi glukosa positif menunjukkan bakteri yang didapatkan adalah
Escherichia coli.

Daftar Pustaka

Brown A. 2001. Benson: Microbiological Applications Lab Manual 8th Ed. New
York: The McGraw-Hill Companies
Cappuccino JG, Sherman N. 2001. Microbiology: A Laboratory Manual. New
York: Addison-Wesley Publishing Company.

Duncan F. 2005. MCB 1000L Applied Microbiology Laboratory Manual 4th Ed.
New York: The McGraw-Hill Companies.
Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. 1995.
Mikrobiologi Kedokteran. 20th Edition. San Francisco (USA): University
of California.
Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. 1995.
Mikrobiologi Kedokteran. 20th Edition. San Francisco (USA): University
of California.
Kuss S, Tanner ELL, Ordovas-Montanes M, Compton RG. 2017. Electrochemical
recognition and quantification of cytochrome c expression in Bacillus
subtilis and aerobe/anaerobe Escherichia coli using N,N,N’,N’-
tetramethyl-para-phenylene-diamine (TMPD). Chem. Sci. 8(1):7682-7689.
Niasono AB, Latif H, Purnawarman T. 2019. Resistensi antibiotik terhadap
bakteri Escherichia coli yang diisolasi dari peternakan ayam pedaging di
Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Veteriner. 20(2): 187-195.
Owejumi ME, Omoleye AJ, Nyingifa AS. 2018. Biological and chemical changes
during the aerobic and anaerobic fermentation of African locust bean.
International Journal of Chemistry Studies. 2(2): 25-30.
Schauffler KAC. 2016. Molecular analysis of ESBL-producing Escherichia coli
from different habitats discloses insights into phylogeny, clonal
relationships and transmission scenarios [disertasi]. Berlin (DE): Freien
Universität Berlin.
Schwarz-Linek J, Arlt J, Jepson A, Dawson A, Vissers T, Miroli D, Pilizota T,
Martinez VA, Poon WCK. 2015. Escherichia coli as a model active
colloid: a practical introduction. Colloids and Surfaces B: Biointerfaces.
137(2): 2-16.
Van den Bogaard AE, London N, Driessen C, Stobberingh EE. 2001. Antibiotik
resistance of faecal Escherichia coli in poultry, poultry farmers, and
poultry slaughterers. J Antimicrob Chemother. 47(6): 763-771.

Anda mungkin juga menyukai