Anda di halaman 1dari 15

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme, dan cara kerja dari organ, jaringan, dan sel – sel organisma. Fisiologi
mencoba menerangkan faktor – faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh
proses kehidupan. (Fujaya, 2004). Fisiologi mempelajari fungsi organ – organ tubuh
atau fungsi keseluruhan organisme. Organ artinya alat – alat tubuh seperti hati, paru –
paru, insang, jantung, ginjal yang merupakan bagian tubuh hewan sedangkan pada
tumbuhan oragn antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ – organ tersebut
menyusun suatu organisme yaitu makhluk hidup baik yang makroskopik (berukuran
besar, dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat) maupun yang
mikroskopis (berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan
alat). Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh makhluk hidup
dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan dapat mengatasi
berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka dapat beradaptasi dan
memppertahankan eksistensinya. (Yuwono, 2001).
Ikan air tawar adalah ikan yang hidup di air tawar seperti danau, sungai, rawa,
serta danau atau sawah yang tergenang air. Ikan air tawar sangat banyak
macamnya. Ikan memiliki ciri khas yaitu hidup di air,merupakan hewan berdarah
dingin,berenang menggunakan sirip,bernafas dengan insang,termasuk binatang
bertulang belakang (vertebrata) serta memiliki linea lateralis.Ikan air tawar sangat
banyak macamnya. Ikan memiliki ciri khas yaitu hidup di air,merupakan hewan
berdarah dingin,berenang menggunakan sirip,bernafas dengan insang,termasuk
binatang bertulang belakang (vertebrata) serta memiliki linea lateralis.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan
bahan pangan dan gizi yang lebih baik,permitaan ikan terus meningkat dari tahun ke
tahun.Permintaan ikan yang meningkat tentunya memilki makna yang positif bagi
pengembangan perikanan terlebih bagi negara kepulauan Indonesia.
2

Ikan air tawar memiliki system peredaran darah. Darah mempunyai dua
komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah.Sel-sel darah terbagi lagi
menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dansel pembeku darah
atau butir-butirdarah (trombosit). Sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan
darah.
Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, bewarna merah kekuningan. Erotrosit
dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron bergantung kepada
spesies ikannya. Jumlah eritrosit tiap-tiap mm3 darah berkisar antara 20.000-3.000.000.
pangangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada jumlah hemoglobin (pigmen
pernapasan) yan terdapat didalam eritrosit

1.2 Tujuan dan Manfaat Pratikum


Adapun tujuan dari praktikum ini bertujuan untuk menentukan tahanan osmotik
sel-sel darah merah pada ikan lele (Clarias gariepinus) untuk melihat perubahan
perubahan yang terjadi ketika NaCl 0,3 %.

Manfaat dari pratikum ini adalah menambah pengetahuan serta praktikan dapat
menentukan tahanan osmotik ikan tersebut secara tepat dan benar.
3

II TINJAUAN PUSTAKA

Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung
dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme ber sel tunggal maupun ber sel banyak,
termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semuakomunikasi intercellular, baik
energetik maupun metabolik. (Windartiet al.,2017).

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung ,vena,arteri dan kapiler.
Fungsi peredaran darah yaitu sebagai lattranspor antara lain transporoksigen,
karbondioksida, sari – sari makanan maupun hasil metabolisme. Selama bereaktivitas,
peredaran darah akan mengangkut lebih banyak oksigen ke otot dan segera
menghabiskan sistem energi anaerobik dan akhirnya menyebabkan keletihan akibat
terbentuknya asam laktat.

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital
keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-
zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh,dan
pengangkut oksigen dan karbon dioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit
dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan
penyakit yang masuk ke dalam tubuh.Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas
eritrosit, leukosit, dantrombosit. Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk
mengangkut oksigen.Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit
penyakit(Syamsuri, 2003). Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-
seldarah dan plasma darah.

Ikan Lele Dumbo (clarias gariepinus) termasuk kedalam filum Chordata, kelas
Pisces, sub kelas Teleoistei, ordo Ostariophysi, sub ordo Siluroidae, family Clariidae,
genus Clarias, spesies Clarias gariepinus (SUYANTO, 2014). Padamulanya nama
ilmiah ikan Lele Dumbo adalah Clarias fuscusdan kemudian diganti menjadi Clarias
gariepinus. Pengganti nama ini berdasarkan atas sifat-sifat induk jantan yang dominan
diturunkan kepada anaknya.
4

Darah berfungsi untuk mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,

membawa oksigen ke jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang

mengalami suatu pertukaran oksigen dari air dengan CO yang terjadi pada pembuluh

yang terdapat pada daerah insang sehingga membuat darah pada ikan lebih banyak

jumlahnya bila dibandingkan dengan mamalia. ( Bachtiar, 2002).


5

III METODOLOGI PRATIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Fisiologi Hewan Air tentang “Menentukan tahanan osmotic sel- sel-
darah merah” dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2024, pada jam 14.00
WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Riau Pekanbaru.
3.2 Alat dan bahan

Tabel 1. Bahan
No Bahan Nama Ilmiah
1. Ikan Lele (Clariidae)

Tabel 2. Alat
No Alat Fungsi
1. Alat tulis Menulis identifikasi ikan
2. Penggaris Mengukur tubuh ikan
3. Nampan Meletakkan ikan identifikasi
4. Serbet Lap tangan
5. Buku penuntun praktikum Penuntun saat praktikum
6. Buku gambar Menggambar ikan
7. Suntik Menggunting bagian ikan

3.3 Metode Praktikum


Metode yang di pakai dalam praktikum ini yaitu metode pengamatan yang di
lakukan secara langsung oleh praktikan, di mana data dan informasi yang di butuhkan
dapat di peroleh dengan mempraktekan langsung sehingga bisa mengetahui bentuk sel
darah dan tekanan osmotic pada ikan lele.

3.4 Prosedur Praktikum


3.4.1 Cara mengambil darah ikan
6

 Ikan dibius dengan minyak cengkeh secukupnya (sekitar 5 tetes/ liter) sampai
pingsan
 Jarum suntik dan spuit dibasahi dengan EDTA 10 atau heparin guna mencegah
pembekuan darah
 Darah ikan diambil melalui vena caudalis. Darah dimasukkan ke dalam tabung etest
tube yang sudah dibasahi EDTA 10% atau heparin. Bila disimpan dalam termos (+
pecahan es batu), darah tahan selama ± 3 jam.

3.4.2 Prosedur Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah:

 Sediakan 9 buah tabung reaksi dan beri nomor 1 sampai 9

 Buatlah larutan NaCl 0%, 0,3% ; 0,5% ; 0,6% ; 0,7% ; 0,8% ; 0,9% ; 1% dan 3%.

 Isilah tiap-tiap tabungb dengan larutan NaCl dengan konsentrasi berurutan

 Teteska 10 tetes darah ikan yang tersedia ke dalam tiap-tiap tabung, campurkan

secara berhati-hati dan biarkan selama 30 menit. Setelah 30 menit amati kondisi

lapisan merah di permukaan air. Pada tabung mana lapisan merah tersebut lenyap/

yang tidak terlihat lebih cepat.

 5. Ambil dari tiap-tiap tabung satu tetes campuran darah dan larutan NaCl, teteskan
diatas objek glass dan tutup dengan cover glass. Kemudian lihat dibawah
mikroskop dan gambar perubahan yang terlihat.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum menentukan tahanan osmotic sel-sel


darah merah ini dapat diketahui hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabung reaksi dengan konsentrasi yang berbeda

Gambar 1. Tabung reaksi NaCl 0%

Gambar 2. Tabung reaksi NaCl 0,3%

Gambar 3. Tabung reaksi NaCl 0,5%


8

Gambar 4. Tabung reaksi NaCl 0,6%

Gambar 5. Tabung reaksi NaCl 0,7%

Gambar 6. Tabung reaksi NaCl 0,8%

Gambar 7. Tabung reaksi NaCl 0,9%


9

Gambar 8. Tabung reaksi NaCl 1%

Gambar 9. Tabung reaksi NaCl 3%

4.2. Pembahasan

Pada percobaan menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah, bila darah
dimasukan kedalam larutan hipertonis (NaCl 0,9% dan NaCl 3%) maka sel darah
merah akan mengkerut (mengkisut) karena tekanan osmosa cairan lebih tinggi dari
tekanan osmosa darah. Sedangkan bila darah dimasukan kedalam larutan hypotonis
(NaCl 0.3%) maka sel darah akan mengembang dan pecah.

Pengamatan yang dilakukan pada penentuan tekanan osmotik sel-sel darah


merah adalah darah yang ditambah dengan larutan NaCl 0,3 % darah terlihat berwarna
merah agak terang dan tidak terdapat endapan, darah yang ditambah dengan NaCl 0,5
% darah terlihat berwarna merah agak terang, darah yang ditambah dengan NaCl 0,6
% darah terlihat warna merah agak cerah, darah ditambah dengan NaCl 0,7 % darah
terlihat warna merah pekat, darah ditambah dengan NaCl 0,8 % darah terlihat berwarna
10

merah kecoklatan dan membeku, darah yang ditambah dengan Nacl 0,9 % darah
terlihat berwarna merah kecoklatan pekat dan mengental, darah ditambah dengan 1 %
darah berwarna pekat dan mengental terlihat sudah mulai terjadi pembekuan, dan darah
ditambah dengan NaCl 3 % darah berwarna merah pekat terjadi pembekuan.

Bila sel-sel darah dimasukkan kedalam suatu cairan yang hypertonis atau
hypotonis terhadap cairan interaseluler, maka terjadi proses osmosis dan difusi. Bila
tekanan osmosis cairan diluar sel sama dengan didalam sel , maka sel darahtidak
mengalami perubahan. Jika cairan didalam sel hypertonis terhadap cairandidalam sel
maka sel-sel akan kehilangan cairan sehingga mengakibatkan sel mengalami
pengkerutan (Windarti,et al, 2012)

Membran sel darah merah sifatnya permiabel terhadap air, glukosa dan urea,
tetapi impermiabel terhadap garam-garam. Airdapat mengalir melalui membran sel,
oleh karena itu bila darah dimasukan kedalam larutan yang hipotonis maka sel darah
merah akan pecah. Peristiwa pecahnya sel darah merah hingga isinya menyebar
keseluruh larutan disebut Haemolisis. Namun apabila darah dimasukkan kedalam
larutan yang isotonis (larutan fisiologis untuk ikan NaCl 0,6%) maka sel darah tidak
akan mengalami perubahan (Fujaya, 2010).
11

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Darah yang diberi aquades kemudian diberi NaCl 3% akan membuat rupa sel
darah agak mengkerut dan terjadi difusi, sedangkan darah yang diberi NaCl 3% dan
kemudian diberi aquades membuat rupa darah sel darahnya pecah dan mengalami
osmosis.
Beberapa sel darah yang telah diberi larutan NaCl yang dapat tembus cahaya
yaitu pada konsentrasi larutan NaCl 0,3% dan 0,9%. Sedangkan konsentrasi larutan
NaCl lainnya tidak tembus cahaya.Dan apabila darah dimasukan dalam larutan NaCl
0.9%, 3% yang hypertonis (larutan yang tekanan osmosanya lebih tinggi dari tekanan
osmosa darah) maka air dalam sel darah akan megalir keluar dan sel darah merah akan
mengkerut.
5.2 Saran

Untuk melakukan praktikum dengan lancar maka saran saya untuk praktikum
selanjutnya diperlukan kehati-hatian dalam mengambil sample darah ikan tersebut.
Untuk memudahkan dalam pengambilan sample darah maka bagian tubuh ikan yang
sangat tepat untuk pengambilan darahnya adalah bagian pangkal ekor dan bagian di
dekat sirip punggung
12

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Y. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembesaran Ikan Mas di


Kolam Pekarangan. Jakarta : Agromedia Pustaka. 79 hal.

Fujaya, Yusinta. 2011. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. PT


Rineka Cipta, Jakarta. 179 hal.
Suyanto. 2009. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut.Yogyakarta: GajahMada
University.

Syamsuri, SriMulyani. 2003 Menggalakkan Perikanan Laut. Bandung: SaranaCipta


Ilmu
Windarti, Yuliati, Nurasiah, Beni Heltonika.2012, Penuntun Praktikum
FisiologiHewan Air, Fakultas Perikanan Universitas Riau. (tidak diterbitkan)
Windartiet al.2017.Buku ajar fisiologi hewan air Fakultas perikanan dan ilmukelautan.
Universitas Riau.

Yuwono, E. dan P. Sukardi. 2010. Fisiologi Hewan Air. CV Sagung Seto, Jakarta. 64
hal.
13

LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Alat

Serbet
Alat Tulis

Nampan mikroskop

Objek dan Cover glass


Test tube
15

Lampiran 2. Bahan

Ikan lele NaCl 3%

Anda mungkin juga menyukai