Oleh :
Nama : Reza Pratama Nugraha
NIM : B1J013096
Rombongan : 7
Kelompok : IV
Asisten : Evelin Agusti Tjasmana
1.1 Latar Belakang
Darah merupakan jaringan yang terdiri dari sel yang sudah terspesialisasi
dalam menjalankan fungsi fisiologis tubuh. Darah terdiri dari trombosit, eritosit,
dan leukosit, dimana darah sendiri mengalir didalam sistem sirkulasi yang terdiri
atas arteri, vena, kapiler, dan jantung. Darah berfungsi sebagai transport substansi
seperti nutrisi, gas, dan hormon, dan berbagai hal yang menjaga kehomeostatisan
tubuh (Watson, 1997).
Darah sendiri merupakan tipe sel yang begitu rentan terhadap kondisi
osmosis, yaitu perubahan media mengakibatkan sel darah menjadi abnormal. Hal
ini dikaitkan dengan kecendrungan sel dalam aliran materi dan media lingkungan,
dimana aliran air terhadap gradien konsentrasi akan mengakibatkan sel pecah
maupun sebaliknya (Bryon dan Doroth, 1973). Pembekuan darah terjadi jika
terjadi luka, hal ini dikarenakan faktor enzim trambokinase, vitamin k, dan ion
kalsium, dimana trombokinase mampu mengubah fibrinogen menjadi benang
fibrin yang akan menutup darah (Campbell, 2009)
1. 2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami respon sel darah merah
terhadap berbagai macam media yang mempunyai konsentrasi osmotis berbeda
dan mengetahui konsentrasi internal sel darah merah, memahami bentuk dan
struktur sel dan membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak dan manusia
serta untuk memahami proses pembekuan darah dan menentukan lamanya waktu
pembekuan darah pada manusia.
II. MATERI DAN CARA KERJA
2.1 Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pipet isap,
komparator, batang pengaduk, pembuluh kaca kapiler (pipa kapiler),
mikroskop,object glass dan cover glass, kapas, syring dan lancet.
Bahan yang digunakan adalah darah segar manusia dan darah katak sawah
(Fejervarya cancrivora), akuades, larutan NaCl (0,2 %, 0,4 %, 0,6 %, 0,9 % dan 1
%), kloroform/eter, alkohol 70 % dan larutan EDTA (etil diamin tetra aseticacid).
1. Darah katak diambil dengan cara yang sama seperti prosedur pengambilan
darah katak untuk pengamatan konsentrasi darah yaitu diisap langsung dari
jantungnya.
2. Darah diletakkan pada object glass yang bersih dan kering kemudian ditetesi
dengan larutan NaCl 0,6%.
3. Campuran darah dan larutan NaCl 0,6% dihomogenkan dan ditutup dengan
cover glass kemudian diamati menggunakan mikroskop.
4. Sampel darah manusia diambil dengan cara ujung jari praktikan dibersihkan
terlebih dahulu menggunakan alkohol 70% kemudian diutusuk menggunakan
lancet steril dan darah diteteskan pada object glass.
5. Darah ditetesi larutan NaCl 0,9% dan dihomogenkan kemudian ditutup dengan
cover glass.
6. Campuran darah tersebut diamati menggunakan mikroskop dan dibandingkan
dengan struktur darah pada katak.
1. Jari dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian ditusuk dengan lancet steril
dan darah diambil secukupnya menggunakan pipa kapiler.
2. Dengan interval satu menit, pipa kapiler dipotong sedikit demi sedikit sampai
terbentuk fibrin yang ditandai dengan potongan kapiler yang tetap menggantung
setelah dipatahkan.
3. Waktu yang diperlukan darah untuk membeku dicatat, yaitu waktu sejak jari
dilukai sampai kapiler yang dipatahkan tetap menggantung
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Perhitungan :
Kalibrasi = 100 x = 9,8 μm
40x = 24,4
400x = 2,44
Darah katak tanpa NaCl : Sel 1 : (P + L)/2 = (8 + 6)/2 = 7 x 2,44 = 17,08
Darah katak dengan NaCl = (17,08 + 18,03 + 15,86 + 14,64 + 13,42)/5 = 15,806
Range : 13,42. 14,64. 15,86. 17,08. 18,03
Darah manusia tanpa NaCl = 5
Darah Manusia dengan NaCl = (9,76 + 7,32 + 9,76 + 7,32 + 9,76)/5 = 8,784
Katak Manusia
Katak Manusia
Katak Manusia
Gambar 4. Mikroskopis perlakuan NaCl 0,9 %
Katak Manusia
3.2. Pembahasan .
DAFTAR REFERENSI
Bryon, A. S and S. Doroth. 1973. Text Book of Physiology. St Burst The Moshy
Co Toppon Co Ltd. Japan.