PENDAHULUAN
Sistem peredaran darah mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai alat transport
oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan, maupun hasil metabolisme. Darah
membawa substansi dari tempatnya dibentuk ke semua bagian tubuh dan menjaga
tubuh untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik. Eritrosit (sel darah merah)
membawa oksigen, leukosit (sel darah putih) menjaga tubuh dari serangan
patogen sedangkan kombinasi trombosit dan faktor pembeku berperan
menyumbat kebocoran pembuluh darah tanpa menghambat alirannya Anonim a
dkk (2018)
Darah terdiri dari bagian padat dan bagian cair. Menurut Kierszenbaum dan
Tres (2019), bagian padat dari darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit) dan platelet (trombosit), sedangkan bagian cairnya berupa plasma
dan serum. Plasma merupakan komponen cair dari darah. Plasma mengandung
garam dan senyawa organik (termasuk asam amino, lipid, vitamin, protein dan
hormon).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah dalam Menentukan Tahanan
Osmotik sel-sel Darah merah berguna untuk memberikan pengetahuan kepada
praktikan, khususnya ikan lele yang telah dijadikan sebagai objek pengamatan
bagi praktikan secara lebih jelas dan terperinci. Agar praktikan mengetahui sel-sel
darah merah dengan warna yang dihasilkan melalui campuran NaCl dan agar
mengetahui butir-butir darah yang tidak tembus cahaya dan yang tembus cahaya.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari pratikum ini adalah praktikan dapat mengetahui dan
menentukan Tahanan Osmotik sel-sel Darah Merah tersebut secara tepat dan
benar serta menambah pengetahuan tentang peristiwa apa yang terjadi terhadap
sel-sel darah merah ketika di tambahkan dengan larutan NaCl dengan persenan
yang berbeda-beda untuk melihat perbedaan, persaaman dan mengamati hasilnya.
3
hasilnya akan berupa sel dengan volume keseluruhan yang lebih rendah. Volume
yang tersisa di dalam sel akan memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi,
dan sel akan tampak mengerut di bawah mikroskop. Solusinya akan lebih encer
dari aslinya. Proses keseluruhannya dikenal sebagai plasmolisis Kiswari R(2019).
Larutan hypotonis memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah
dibandingkan dengan konsentrasi zat terlarut intraseluler. Ketika sel darah merah
ditempatkan dalam larutan hipotonik, akan terjadi pergerakan bersih air bebas ke
dalam sel. Keadaan ini akan mengakibatkan peningkatan volume intraseluler
dengan konsentrasi zat terlarut intraseluler yang lebih rendah. Solusinya akan
menghasilkan konsentrasi zat terlarut keseluruhan yang lebih tinggi. Di bawah
mikroskop, sel mungkin tampak membesar, dan membran sel akhirnya pecah.
Proses keseluruhan ini dikenal sebagai sitolisis. osmosis adalah kesetimbangan
dinamis, sehingga pada saat tertentu, molekul air dapat mengalir sejenak ke segala
arah melintasi membran semipermeabel, namun keseluruhan pergerakan bersih
semua molekul air akan terjadi dari area dengan konsentrasi air bebas tinggi ke
area dengan konsentrasi air bebas tinggi. konsentrasi air bebas yang rendah Gary
Moroff dkk (2021).
Cairan hipertonik adalah cairan yang osmolalitasnya lebih tinggi daripada
osmolalitas plasma. Larutan hipertonik ini berfungsi untuk menggeser cairan
ekstraseluler ke dalam plasma darah dengan cara difusi cairan dari jaringan untuk
menyamakan solut dalam plasma, akan tetapi, pemberian yang cepat akan
mengakibatkan overload cairan dalam sirkulasi (Pranata, 2023).
.
5
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum , Menentukan Tahanan
Osmotik Sel-Sel Darah Merah ini dapat diketahui hasilnya adalah sebagai berikut:
4.2 Pembahasan
Dalam Praktikum ini kami menggunakan ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus) sebagai bahan untuk mengambil darah. Berikut Klasifikasinya:
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ostarophisi
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias Gariepinus
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) merupakan Jenis Ikan air tawar.
Bersifat noktural dan termasuk ikan karnivora. Ikan Lele Dumbo memiliki alat
pernapasan tambahan (arborescent organ) yang terletak dibagian depan rongga
insang. Ikan Lele Dumbo memiliki sirip berpasangan yaitu sirip dada dan sirip
perut. Ikan Lele Dumbo memiliki 3 buah sirip tunggal yaitu sirip punggung, sirip
leher dan sirip anal. Ikan Lele Dumbo juga memiliki sungut sebagai indra peraba.
Dari hasil praktikum maka dapat di simpulkan bahwa pada larutan NaCl 0%
ditambahkan 10 tetes darah menimbulkan reaksi adanya gumpalan di bagian
bawah namun tidak banyak, sel darah berwarna merah darah terang dan tidak
tembus cahaya. Larutan NaCl 0,3% ditambahkan 10 tetes darah memiliki sel
darah merah yang berwarna pekat mengendap merata, terdapat gumpalan di
bagian bawahnya dan tidak tembus cahaya. Larutan NaCl 0,5% ditambahkan 10
tetes darah memliki sel darah merah yang berwarna merah gelap, terdapat
endapan darah di bagian bawah dan tidak tembus cahaya. Larutan NaCl 0,6%
ditambahkan 10 tetes darah memiliki sel darah merah yang berwana merah namun
tidak terlau terang warnanya dan tidak terdapat endapan di bagian bawahnya.
Darah yang di masukkan laurtan NaCl 0,7% memiliki sel darah merah terang
yang berwarna paling terang di bagian atasnya sedangkan pada bagian bawahnya
sedikit memudar serta mengendap dan tidak tembus cahaya. Larutan NaCl 0,7%
ditambahkan 10 tetes darah memiliki sel darah merah yang berwarna merah terang
muda di bagian atas hingga tengah sedangkan bagian bawahnya warnanya agak
pudar dan tembus cahaya. Larutan NaCl 0,8% ditambahkan 10 tetes darah
memiliki sel darah merah yang berwarna merah gelap di bagian bawahnya
10
sedangkan di bagian atasnya berwarna merah cerah dan tidak tembus cahaya.
Larutan NaCl 0,9% ditambahkan 10 tetes darah memiliki sel darah merah yang
berwarna merah terang dan sangat tembus cahaya. Larutan NaCl 1% ditambahkan
10 tetes darah memiliki sel darah merah berwarna merah pekat tidak teralu
mengendap dan tidak tembus cahaya. Larutan NaCl 3% ditambahkan 10 tetes
darah memiliki sel darah merah berwarna merah terang dan tembus cahaya.
Konsentrasi 0% adalah merah murni, konsentrasi 0,3% hypotonis, konsentrasi
0,5% hypotonis, konsentrasi 0,8% hypotonis, konsentrasi 0,9% isotonis,
konsentrasi 1% hypertonis dan konsentrasi 3% hypertonis.
11
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pratikum ini adalah bila dilihat secara makroskopis
konsentrasi yang darh merah muda terang akan tembus cahaya sedangkan
Konsentrasi darah merah gelap pekat tidak akan tembus cahaya .
5.2 Saran
Sudah cukup baik namun dalam pelaksanaan praktikum semuanya akan
berjalan lancar apabila semua tim selalu bekerja sama supaya tepat dalam
pengerjaan selama praktikum dilakukan di tambah lagi praktikan sangat
membutuhkan asisten untuk membantu kami dalam menjalankan praktikum agar
sesuai dengan penuntun dan hasil yang di harapkan, dan dengan adanya
bimbingan praktikum dari asisten semoga tim praktikan dapat lebih mandiri
kedepannya. Dan alat bahan dalam Laboratorium supaya semakin lengkap.
12
DAFTAR PUSTAKA