Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

“HEMOLISIS DARAH”

DOSEN PENGAMPU:

Pitri Handayani.,M.Si.

DISUSUN OLEH:

Febriani (20020611004)

Wahyu Soleha (20020611016)

Yuni Purnawati (20020611017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MERANGIN

2023
PRAKTIKUM HEMOLISIS DARAH

A. Tujuan : Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk:


1. Membuktikan konsentrasi sel darah merah manusia.
2. Melihat proses terjadinya hemolisa dan krenasi pada sel darah manusia.
B. Tinjauan Pustaka

Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup. Dalam keadaan


fisiologik, darah selalu ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai: pembawa oksigen, mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi
dan mekanisme hemostatis. Eritrosit merupakan salah satu komponen seluler darah
yang sangat penting terutama terkait dengan perannya dalam transportasi oksigen.
Secara struktural,eritrosit vertebrata bervariasi berdasarkan kelas masing-masingnya.
Perbedaan tersebut meliputi ukuran, bentuk, dan keberadaan nukleus.

Sebagai sel hewan, eritrosit memiliki dinamika osmolaritas yang sangat


sensitive terhadap perubahan-perubahan gradien konsentrasi di sitoplasma dan di luar
sel. Secara umum, konsentrasi osmolaritas dalam sitoplasma sel hewan adalah 0,9%.
Jika larutan ekstraseluler memiliki konsentrasi lebih tinggi maka sitoplasma bersifat
hipotonik. Sebaliknya, jika larutan di luar sel lebih rendah konsentrasinya maka
sitoplasma bersifat hipertonis. Kondisi dimana konsentrasi di dalam sel dan di luar sel
berada dalam kesetimbangan disebut dengan isotonis yang biasanya selalu
dipertahankan dalam kondisi fisiologis. Beberapa senyawa kimia dapat menyebabkan
perubahan pada struktur membran sel sehingga menyebabkan pecahnya sel
(hemolisis). Hemolisis dapat terjadi karena perbedaan tekanan osmosis yang terlalu
besar (hemolisis osmotik) misalnya karena perbedaan konsentrasi larutan intra dan
ekstraseluler.

C. Alat dan bahan


ALAT
1. Mikroskop
2. Beker glass
3. Pipet tetes
4. Blood lanset
5. Cover glass
6. Kaca objek
BAHAN
1. Darah manusia
2. Larutan NaCl kosentrasi 0.3%, 0.6%, 0.9%, dan 1.2%
3. Alcohol 70%
D. Prosedur
1. Ulas ujung jari dengan alcohol, lalu tusuk dengan blood lanset.
2. Teteskan darah pada kaca objek.
3. Teteskan Nacl 0.3% pada darah yang berada di atas gelas objek tadi lalu tutup
dengan cover glass.
4. Amati apa yang terjadi pada darah di bawah mikroskop lalu gambarkan dan beri
keterangan.
5. Ulangi langkah diatas pada larutan NaCl yang lain. Lalu catat hasilnya.
E. Hasil pengamatan

Konsentrasi larutan Gambar Keterangan


NaCL 0,3 % Terlihat bahwa membesar

NaCL 1.2 % Terlihat mengkerut

F. PERTANYAAN
1. Berapakah konsentrasi darah manusia?
Jawab: 7 % persen dari berat tubuh.
2. Pada percobaan mana menunjukkan sel darah merah mengkerut, apa artinya?
Jawab: Percobaan NaCL 1.2% Terlihat mengkerut, yang artinya semakin tinggi
konsentrasi semakit mengkerut.
3. Pada percobaan mana menunjukkan sel darah merah menggembung, apa artinya?
Jawab: Percobaan NaCL 0.3% Terlihat mengembang karena konsentrasi rendah.

Anda mungkin juga menyukai