Oleh :
NIM : 131434022
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oleh
e- {f.r*-*'g:*{fu"**.*,*
ffi &*ilry}l\\ Sffi
#
Y.
v::
/1rr-'-'t1.;g:::I\
r
m
r-ru-,;,. -x"**;::5
*"*- '-"-'{, -\ ::r
'--Y
.@t, I d$,
*,kI*o,yo6sp$i* anggal lf Maret 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Nama Lengkap
lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakan dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Filipi 4 : 6
Kuatlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan
Mazmur 31 : 24
Kupersembahkan untuk
Ayah – Ibuku
dan baktiku
dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Mar et 20 I 8
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
NIM :131434022
Dibuat di : Yogyakarla
Padatanggal :22Maret20l8
Yang menyatakan,
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis keepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Proporsi
Kedelai (Glycine max) dan Lamtoro Gung (Leucaena leucephala) dengan
Penambahan Angkak terhadap Karakteristik Tempe” dapat diselesaikan dengan
baik.
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan bagi penulis
selama ini, dari awal perencanaan peelitian, hingga akhir penulis skripsi
ini sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan berekspresi di
Pendidikan Biologi
3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku kepala Progam Studi
Pendidikan Biologi sekaligus dosen pembimbing yang selalu sabar dan
tulus dalam membimbing, memberikan solusi atas kendala dan kesulitan
yang penulis hadapi, memberikan arahan, saran dan kritik, serta semanagt
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak, Ibu yang selalu memberikan doa, dukungan, hiburan, saran, dan
motivasi dalam bentuk apapun sehingga penulis selalu semangat dalam
pelaksanaan hingga penyelesaian skripsi ini.
5. Keluarga besar yang selalu mendoakan, mendukung, memperhatiakan,
membantu, memberikan semangat, dan saran bagi penulis dari awal
hingga akhir penulisan skripsi ini.
6. Bapak pendeta Budi Widiyanto S.Ag, M.Si memberikan doa, dukungan,
hiburan, saran, semangat dan motivasi bagi penulis dari awal hingga akhir
penulis skripsi ini
7. Rizki Azizah yang telah memberikan semangat, motivasi, saran dan
menemani dalam penelitian dari awal hingga akhir.
8. Yohanes Damop, Felisianus Alegore, Ani Petronika, Tia Ariana, Veronika
Indah, Anastia Ariyantie, Theresia Retno, Karlin dan kak Merry, yang
telah membantu selama proses penyusunan, hingga pengambilan data.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Bapak ibu Dosen serta seluruh Staf Progam Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Teman – teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2013 atas kerjasama dan bantuannya.
11. Semua pihak yang memberikan dukungan, bimbingan, bantuan, serta
motivasi kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
murah karena dapat dijangkau oleh berbagai kalangan dan mudah didapat
Menu makanan Indonesia ini terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi
kandungan protein yang tinggi, maka kedelai dipilih untuk dijadikan bahan
oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan minera. Zat gizi tempe
lebih mudah dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh. Hal ini dikarenakan
2006).
sedangkan kebutuhan terhadap kedelai masih relatif besar. Oleh karena itu
masih perlu diimpor dari luar negeri, karena impor tersebut yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengganti bahan pokok tempe dengan bahan lain, yang memiliki nilai gizi
yang sama dengan kedelai atau bahan yang memiliki nilai gizi yang lebih baik
dari kedelai dan sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Salah satu
alaternatif bahan baku pembuatan tempe adalah dari biji lamtoro gung.
Tanaman lamtoro gung dapat tumbuh baik dan banyak ditemui di berbagai
Indonesia, biji lamtoro yang muda bisa dibuat botok dan lalapan, sedangkan
sebenarnya bisa dibuat sebagai bahan pembuatan tempe. Biji lamtoro gung
golongan biji-bijian yang lain, yaitu sekitar 30-40%. Biji lamtoro gung juga
besi, dan vitamin (Suliantari, 2001). Oleh karena itu, mahalnya harga kedelai
tempe. Biji lamtoro harganya murah dan mudah didapat karena banyak
tanaman lamtoro gung yang tumbuh serta dijual di pasar Kecamatan Miri,
inovasi yaitu salah satunya dengan penambahan angkak. Angkak adalah hasil
dapat menurunkian jumlah lemak dalam darah (Fardiaz, 1996). Ada pun salah
satu fungsi penambahan angkak dalam penelitian ini yaitu memberi warna
pada tempe, karena warna pada tempe kedelai kurang menarik yaitu berwarna
putih polos dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembutan tempe
adalah biji lamtoro gung kering, sehingga warna yang dihasilkan oleh tempe
dengan cara menguraikan protein, karbohidrat dan lemak. Cara ini telah
fermentasi dengan cara tradisional yang salah satunya adalah tempe. Melalui
(Steinkraus, 2002) . Ciri tempe yang berhasil adalah ada lapisan putih sekitar
yang rasa tempenya disukai oleh panelis. Penambahan angkak 1 sendok teh
pada bahan tempe, bertujuan untuk memberi warna merah pada bagian dalam
tempe lebih agar menarik. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh
karakteristik tempe.
B. Rumusan Masalah
yakni :
pada masalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pendidikan
3. Bagi Masyarakat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kedelai
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Lampung, Sulawesi dan Nusa Tenggara
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Mangnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Sumber: http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-kacang-kedelai/
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat bervariasi tergantung
dengan varietasnya. Bentuk biji bulat lonjong, bulat dan agak pipih. Warna biji
berwarna putih, kuning, hijau, coklat hingga berwarna kehitaman. Ukuran biji
kedelai memiliki ukuran kecil, sedang, dan besar. Perbedaan secara fisik maupun
dibudidayakan.
2. Kandungan kedelai
kedelai kering per 100 gram biji dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
lemak. Selain itu, terdapat senyawa fosfolipida dan glikopida yang merupakan
komponen utama membran sel. Kedelai merupakan sumber asam lemak essensial
lonoleat. Protein kedelai mengandung 18 asam amino, yaitu 9 jenis asam amino
esensial dan 9 jenis asam amino nonesensial. Asam amino esensial meliputi sistin,
isoleusin, lisin, metionin, fenil alanin, treonin, triptofan dan valin. Sedangkan
asam amino nonesensial meliputi alanin, glisin, arginin, histidin, prolin, asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aspartat dan asam glutumat. Selain itu kedelai sangat peka terhadap perlakuan
perubahan sifat fisik protein seperti kelarutan, viskositas dan berat molekul.
pengelolahan pangan.
B. Lamtoro Gung
biasanya digunakan untuk pakan kambing, sapi dan juga kerbau. Tanaman
lamtoro ini berasal dari Filipini dengan sebutan ipil-ipil yang berarti giant raksasa.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sumber :http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
lamtoro/
perakaran yang sangat kuat dan dalam. Biji lamtoro gung terdapat dalam polong
yang pipih. Di dalam satu tadan terdapat beberapa polong yaitu berkisar 20-25
polong dan tiap polong berisi 15-30 biji. Biji yang masih muda bersifat lembek
berwarna hijau muda, pada biji tua bersifat agak keras dan berwarna hijau tua
dan bila dibandingkan dengan golongan kacang-kacangan yang lain, sehingga biji
11
mempengaruhi aroma tempe yang dihasilkan. kadar air tempe semakin tinggi,
kadar air tempe sangat menentukan tekstur tempe dan daya simpan atau kesegaran
tempe.
C. Angkak
Monascus purpureus. Angkak bisa digunakan untuk membuat arak merah yang
terbuat dari beras, sebagai bahan pengawet makanan dan obat. Berdasarkan
sifat kelarutan tinggi, warna stabil, mudah dicerna dan tidak karsinogenik.
cukup aman. Angkak akan menghasilkan pigmen selama proses fermentasi yaitu
kolesterol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sumber
: https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR8llRtcN6EFBNDScKciPWjvG
RQJprEuHTGrIOFBCW0vXiz7h6v9A
Gambar 2.3 Angkak
dengan kapang jenis Monascus purpureus. Ekstrak angkak merah ini mengandung
Beras yang semula putih berubah warna menjadi merah gelap. Kapang Monascus
ditumbuhkan untuk fermentasi pada media yang mengandung subtrat pati. Warna
merah ini adalah hasil metabolisme selama fermentasi yang meliputi pigmen,
mevilonin, citrin vitamin dan enzim. Warna merah dari angkak dapat sebagai
13
tidak Cuma mengenyangkan. Setelah diberi kapang jenis tertentu, maka akan
berubah warna dengan bertambah senyawa aktifnya seperti lovastatin. Beras yang
Kapang menghasilkan pigmen yang tidak toksis dan tidak mengganggu sistem
Sedangkan lainnya berwarna kining dan jingga. Warna merahnya stabil dalam
proses pengolahan.
angkak. Penelitia ini melakuakan penelitian dalam usaha mencari pewarna alami
nitrit dalam memperbaiki warna merah daging olahan seperti sosis dan ham
14
D. Tempe
Indonesia terutama di Jawa. Tempe terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi
ialah untuk membuat tempe kedelai disajikan dan dikonsumsi utuh, berbeda
dengan tahu atau susu kedelai, yang dikonsumsi hanya sebagai ekstrak protein
putih, tekstur kompak dan lavor spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia
jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur yang kompak juga
15
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=gambar+tempe
Gambar 2.4 Tempe
meningkat, tetapi kadar lemak dan kadar nitrogen asal proteinnya berkurang.
Komposisi Jumlah
Air (wb) 61,2%
Protein kasar (db) 41,5%
Minyak kasar (db) 22,2%
Karbohidrat (db) 29,6%
Abu (db) 4,3%
Serat kasar (db) 3,4%
Nitrogen (db) 7,5%
Cahyadi (2006)
Tabel di atas menunjukkan bahwa kadar protein pada tempe cukup tinggi
yaitu 41,1% dan telah memenuhui syarat mutu tempe kedelai yaitu minimal 20%
(b/b). Tempe juga memiliki kandungan air yang cukup tinggi yaitu 61,2% dan
Indonesia, tempe kedelai adalah produk makanan hasil fermentasi biji kedelai
oleh kapang tertentu, berbentuk padatan kompak dan berbau khas serta berwarna
16
Tabel 2.4 Syarat Mutu Tempe Kedelai Menurut Standar Nasional Indonesia
kerusakan sel dan proses penuaan. Dalam sepotong tempe, terkandung berbagai
unsur yang bermanfaat, seperti protein, lemak, serat, vitamin, enzim daidzein,
serta antibakteri dan zat antioksidan yang berkhasiat sebagai obat (Cahyadi,
2006). Selain jenis tempe kedelai ada jenis tempe yang lain, yakni tempe
leguminosa non kedelai dan tempe non leguminosa. Tempe leguminosa non
kedelai di antarannya adalah tempe benguk, tempe kecipir, tempe lamtoro, tempe
kacang hijau, tempe kacang merah. Sedangkan jenis tempe non leguminosa di
Ciri tempe yang berhasil adalah ada lapisan putih sekitar kedelai dan pada
saat dipotong tempe tidak hancur. Perlu diperhatikan agar pembuatan tempe
diperlukan karena fermentasi tempe hanya terjadi pada lingkungan yang higienis.
Gangguan pada pembuatan tempe di antaranya adalah tempe tetap basah, jamur
tumbuh kurang baik, tempe berbau busuk, ada bercak hitam dipermukaan tempe,
17
Perendaman
Penirisan dan Pendinginan Perebusan II
Penginokulasian (peragian)
Pembungkusan
Pemeraman (fermentasi)
bertujuan untuk memperoleh produk tempe yang berkualitas, yaitu memilih bahan
yang bagus dan padat berisi. Biasanya di dalam biji kedelai tercampur kotoran
seperti pasir atau biji yang keriput dan keropos. Kemudian biji yang lolos
tempe. Setelah biji dicuci bersih biji kemudian direbus, perebusan dilakukan 2
inhibitor yang ada dalam bahan baku pembuatan tempe. Selain itu perebusan
pertama ini bertujuan untuk mengurangi bau langu pada kedelai dan dengan
perebusan akan membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh dalam bahan baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tempe. Perebusan dilakukan selama 30 menit atau ditandai dengan mudah dengan
yaitu jika bahan sudah lunak jika ditekan dengan jari tangan.
biji kedelai telah berlangsung proses fermentasi oleh bakteri yang terdapat di air
atau air yang ditambah dengan asam asesat, sehingga pH larutan mencapai 4-5.
Perendaman dilakukan selama 12-16 jam pada suhu kamar. Setelah biji di
rendam, biji kembali direbus untuk yang kedua kalinya. Pada perebusan kedua ini
bertujuan untuk mengurangi bau langu pada biji dan dengan perebusan akan
membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh dalam bahan baku tempe selama
proses perendaman. Seelah direbus biji tidak langsung dapat di inokulasi, biji
harus ditiriskan dan didinginkan terlebih dahulu. Proses penirisan bertujuan untuk
menurunkan kadar air pada bahan baku pembuatan tempe. Setelah lamtoro dan
kedelai kering kemudian dilakukan penambahan ragi, ragi yang akan membentu
E. Organoleptik
Indera perasa kita dapat merasakan banyak makanan yang kita makan. Hal
ini dapat membiasakan indera kita untuk mengenali atau menilai cita rasa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kualitas makanan dengan cara melatih indera tersebut. Menurut Rahayu (2001)
dengan jenis makanan lain. Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya
memiliki cita rasa tinggi adalah makanan yang disajikan dengan menarik,
menyebar bau yang sedap dan memberikan rasa yang lezat. Evaluasi bau dan rasa
masih tergantung pada taste panel. Keragaman antara individu dalam respon
intensitas dan kualitas terhadap stimulus tertentu dan pada seseorang individu
Potensi Biji Lamtoro Gung dan Biji Kedelai Sebagai Bahan Baku Pembuatan
lamtoro gung dan kedelai mempengaruhi mutu organoleptik tempe yaitu warna,
menyatakan bahwa perlakuan terbaik adalah pada perlakuan proporsi biji kedelai :
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa lama fermentasi 48 jam merupakan lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Semakin kecil prosentase biji lamtoro dengan lama fermentasi 48 jam, akan
menghasilkan tekstur tempe yang semakin padat pada tempe lamtoro, sehingga
semakin lama fermentasi yang dilakukakan tekstur tempe lamtoro akan semakin
baik.
G. Kerangka Berpikir
dan dengan penambahan angkak sebagai perwarna alami dalam pembuatan tempe.
Peneliti akan melakukan uji orgonoleptik karakteristik sensorik pada tempe yaitu
bau, warna, tekstur dan rasa. Dalam penelitian ini proses fermentasi dilakukan
tempe yaitu 50:50, 25:75 dan 75:25 dengan penambahan angkak 1 sendok teh dan
difermentasi selama 48 jam. Dari hasil fermentasi ini akan dihasilkan diversifikasi
tempe yang kemudia menjadi sumber gizi alternatif bagi konsumen. Adapun
kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat disajikan dalam bagan sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pra penelitian
Kedelai+lamtoro gung+angkak
fermentasi
Diversifikasi Kesukaan
Tempe konsumen
H. Hipotesis
1. Penambahan biji lamtro gung dan angkak sebagai bahan tambahan dan
tempe
2. Penambahan biji lamtoro gung dan angkak dalam proses pembuatan tempe
yang paling disukai panelis sebagai bahan tambahan dan pewarna alami
BAB III
METODE PENELITIAN
menggunkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri satu faktor dengan
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok
teh angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok
teh angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok
teh angkak
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel Terikat
Variabel terkait dalam penelitian ini adalah aroma, warna, tekstur dan
rasa tempe.
3. Variabel kontrol
jam.
C. Batasan Penelitian
24
digunakan adalah biji kedelai dan lamtoro gung yang diperoleh dari Pasar
Legi Surakarta, serta Angkak yang diperoleh di jalan Wonosari, dan plastik
F. Cara Kerja
25
2. Pembuatan Tempe
lemak
merata
jam.
26
yang berbeda
2. Kedelai dan lamtoro gung direbus selama 30 menit pada panci yang
berbeda
6. Lamtoro gung dan kedelai yang yang sudah di rebus ditiriskan dan
didinginkan
7. Setelah dingin timbang dan lamtoro gung kedelai sesuai ukuran yang
jam
14. Lakukan langkah kerja yang sama untuk tempe dengan proporsi
25 lamtoro gung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Pengujian Organoleptik
yaitu kesadaran atau pengenalan alat indera akan sifat-sifat benda karena
adanya rangsangan yang diterima alat indera yang berasal dari benda tersebut
(Susiwi,2009). Bagian tubuh yang kali ini berperan dalam uji organoleptik
seseorang yang disebut panelis. Panelis merupakan anggota panel atau orang
yang terlibat dalam penilaian organoleptik dari berbagai kesan subjektif untuk
rekan peneliti. Para panelis ini tergolong dalam jenis panelis yang agak
terlatih. Hal ini dikarenakan para panelis sudah pernah melakukan uji
sesuai kode yang ada. Adapun aspek yang harus diuji adalah penampakan,
a. Uji Warna
28
masing-masing perlakuan
b. Uji Aroma
mengetahui aromanya.
c. Uji Rasa
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang didapat dari uji
angkak yang dihasilkan. Setelah melakukan uji orgoleptik, para panelis akan
memberikan penilaian sesuai skala hedonik yang peneliti sediakan dan diisi
secara subyektif dan spontan.. Untuk memperoleh proses analisis data, maka
29
H. Analisis Data
30
31
a. Uji Anova
1. Menginput data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Pada SPSS Statistics Data Editor klik variable view dibagian kiri
bawah
d. Pada variabel perlakuan, klik pada kolom value, maka akan muncul
kotak dialog value labels. Pada value isi dengan angka, sedangkan
dan E3)
e. Pada variabel aroma, klik pada kolom value, maka akan muncul
kotak diaolog value labels. Pada value isi dengan angka (1,2,3,4, dan
f. Klik data view di bagian kiri bawah, masukkan data sesuai dengan
d. Klik Post-Hoc, dari pilihan yang ada pilih Bonferroni dan Tukey lalu
klik continue
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Hipotesis
sebagai berikut:
perlakuan
perlakuan.
b. Pengambilan Keputusan
probabilitas
kelompok perlakuan
• Jika Asymp. Sig. < 0,05 maka Ho ditolak. Dengan kata lain,
perlakuan.
34
BAB IV
proporsi 75 :25 gram, 50:50 gram, dan 25:75 gram dan penambahan angkak 1
1. Aroma
aroma dilakukan dengan cara penelis mencium sampel yang sudah disiapkan
skala yang tersedia pada kuisoner. Hasil penilaian terhadap aroma dari tempe
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3,5
Rerata Skor Aroma
3
2,5
1,5
0,5
0
C E1 E2 E3
Perlakuan
panelis terhadap aroma tempe yang dihasilkan tertinggi adalah pada perlakuan
pada perlakuan E3 dengan skor 2,56 dan disusul oleh perlakuan E1 dengan
skor 2,54, lalu yang paling terendah adalah pada perlakuan kontrol dengan
skor 2,12.
37
tabel 4.1.
menunjukakan hasil 0,03 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
ada berbeda secara nyata atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis
terhadap aroma tempe dari semua perlakuan adalah berbeda. Guna mengetahui
adanya perbedaan yang nyata dari aroma tempe antara keempat perlakuan,
maka dilakukan uji lanjut yaitu Tukey. Hasil uji Tukey adalah pada tabel 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dependent Variable:Perlakuan
(I) (J)
Karakteristi Karakteristi Mean Difference (I-
k k J)
Aroma C E1 -.4200
*
E2 -.5200
E3 -.4400
E1 C .4200
E2 -.1000
E3 -.0200
*
E2 C .5200
E1 .1000
E3 .0800
E3 C .4400
E1 .0200
2 -.0800
*. The mean difference is significant at the 0.05 level
ditandai bintang yang terdapat pada ujung angka. Aroma pada perlakuan
kedelai dan lamtoro gung 50:50 gram dengan penambahan angkak satu sendok
teh.
2. Warna
39
4
3,5
Rerata Skor Warna
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
c e1 e2 e3
Perlakuan
panelis terhadap warna, skor tertinggi adalah E3 yaitu 3,5. Untuk perlakuan
yang mendekati E3 yaitu E1 yaitu 3,28 dan disusul oleh perlakuan E2 yaitu
3,1 lalu yang paling terendah pada perlakuan kontrol yaitu 1,76.
menggunAkan Anova one factor between subject desain untuk melihat apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menunjukkan hasil 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak. Hal ini
lamtoro sebanyak 75:25, 50:50 dan 25:75 gram dengan 1 sendok teh angkak.
Guna mengetahui adanya perbedaan yang nyata dari warna tempe antara
keempat perlakuan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Tukey. Hasil uji Tukey
41
ditandai bintang yang terdapat pada ujung angka. Warna pada kontrol
memiliki beda nyata terhadap perlakuan E1 yaitu proporsi kedelai dan biji
lamtoro gung 75:25 gram dengan penambahan angkak satu sedok teh, E2
proporsi kedelai dan biji lamtoro gung 50:50 gram dengan penambahan
angkak satu sedok teh, dan E3 proporsi kedelai dan biji lamtoro gung 25:75
3. Tekstur
Selanjutnya panelis diminta untuk memberi nilai sesuai dengan skala hendonik
nilai 1: sangat lunak, 2: agak lunak, 3: lunak, 4: agak keras, 5: sangat keras,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang terdapat pada kuisioner yang telah dibuat. Hasil penilaian terhadap
4
3,5
Rerata Skor Tekstur
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
C E1 E2 E3
Perlakuan
Gambar 4.3 Grafik rerata kesukaan panelis terhadap tekstur
Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa skor yang diberikan oleh
panelis terhadap tekstur pada perlakuan E2 lebih tinggi dari pada perlakuan
yang memiliki rerata skor paling rendah. Sedangkan rerata skor yang
diberikan panelis pada perlakuan E1 adalah 3,18. Dan rerata skor yang
43
4.5.
menunjukkan hasil 0,594 > 0,05 yang berarti Ho di terima. Hal ini
dengan biji lamtoro sebanyak 75:25, 50:50 dan 25:75 gram dengan 1 sendok
teh angkak.
4. Rasa
penilaian panelis terhadap rasa dari tempe seperti yang terdapat pada gambar
4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4
3,5
3
Rerata skor Rasa
2,5
2
1,5
1
0,5
0
C E1 E2 E3
Perlakuan
Gambar 4.4 Grafik rerata kesukaan panelis terhadap rasa
Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2: Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Grafik di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata skor yang
diberikan panelis untuk rasa dari tempe yang dihasilkan. Rasa pada perlakuan
memiliki rerata2,6 dan kontrol memiliki rerata skor terendah yaitu 2,46.
45
menunjukkan hasil 0,751 > 0,05 yang berarti Ho di terima. Hal ini
dengan biji lamtoro sebanyak 75:25, 50:50 dan 25:75 gram dengan 1 sendok
teh angkak.
formula tempe yang terbaik atau yang paling disukai oleh panelis. Dari uji
46
3,5
2,5
1,5
0,5
0
C E1 E2 E3
Perlakuan
disukai oleh panelis dengan rerata 2,94. Untuk perlakuan yang mendekati E2
dengan skor 2,87. Sedangkan perlakuan yang terendah dari kempat perlakuan
6. Pembahasan
Prinsip uji organoleptik adalah proses penginderaan yang berarti alat indera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
indera. Bagian tubuh yang ganoleptik kali ini berperan dalam uji organoleptik
1. Aroma
Aroma merupakan bau yang sangat subjektif dan sulit diukur, sebab
yang berlainan (Surayah dan Sugianto, 2005). Uji aroma ini dilakukan untuk
didapatkan hasil paling tinggi adalah pada perlakuan E2 yaitu dengan proporsi
bahan kedelai dan lamtoro 50:50 gram dengan penambahan satu sendok teh
tape atau alkohol. Hal ini disebabkan karena biji lamtoro gung mengandung
langu dan gosong. Aroma langu khas kedelai disebakan karena enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
panelis lebih memilih aroma yang sesuai dengan kesukaan mereka yaitu pada
perlakuan E2.
terbukti adanya beda nyata dari keempat perlakuan tersebut yang berarti hasil
diberikan pada tempe memberikan pengaruh pada aroma dari tempe yang
dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap aroma
lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, sehingga aroma yang dihasilkan
penambahan biji lamtoro gung maka akan menghasilkan aroma alkohol yang
lebih kuat. Dari komentar yang dituliskan oleh panelis, dikatakan bahwa
yaitu uji Tukey (lihat pada lampiran 1) bahwa perlakuan C memiliki beda
nyata terhadap E2. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada
tempe memberikan pengaruh pada aroma dari tempe yang dihasilkan atau
dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap warna tempe dari semua
49
pada tiap perlakuan, sehingga aroma yang dihasilkan berbeda. Oleh karena itu
2. Warna
bahwa warna merupakan salah satu penyebab konsumen tertarik pada sebuah
dengan cara melihat tempe yang telah disediakan, kemudian memberikan skor
disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada pada permukaan biji
kedelai (Kasmidjo, 1990). Dari hasil rerata skor kesukaan panelis terhadap uji
warna tempe, diketahui bahwa warna yang paling diminati oleh panelis adalah
warna pada perlakuan E3, yaitu proporsi bahan kedelai dan lomtoro gung
25:75 gram dengan penambahan satu sendok teh angkak). Kesukaan panelis
produk, sebab warna tempe yang dihasilkan menjadi warna merah kecoklatan.
warna pada tempe disebabkan oleh warna bahan yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
lamtoro gung dan angkak, sehingga ada perlakuan E1, E2 dan E3 yang
Disamping itu pada perlakuan C terdapat warna kuning pada tempe, warna
yaitu uji Tukey (lihat pada lampiran 1) bahwa perlakuan C memiliki beda
nyata terhadap E1,E2 dan E3. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang
diberikan pada tempe memberikan pengaruh pada warna dari tempe yang
dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap warna
lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, sehingga warna yang dihasilkan
berbeda. Oleh karena itu panelis lebih menyukai tempe dengan penambahan
lamtoro dn angkak.
3. Tekstur
seluruh permukaan kulit. Biasanya jika orang ingin menilai tekstur yang
ujung jari meliputi kebasahan, kering, keras, halus, kasar, dan berminyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(Soewarno, 1985). Pada penelitian ini, uji tekstur dilakukan dengan ujung jari.
Semua sediaan tempe dinilai memiliki tekstur yang kompak dan flavor
spesifik.
Dilihat dari hasil rerata skor uji tekstur panelis lebih banyak memilih
sediaan tempe pada perlakuan E2 (proporsi kedelai dan lamtoro gung 50:50
gram dengan menambahan satu sendok teh angkak) dengan rerata 3,34.
keras karena semakin banyak lamtoro yang digunkan maka kadar air pada
disebabkan karena terlalu banyak penambahan lamtoro gung, maka kadar air
tempe semakin tinggi dan tekstur semakin lunak. Semakin banyak lamtoro
yang ditambahkan maka kadar air tempe semakin tinggi, kadar air tempe
sangat menentukan tekstur tempe dan daya simpan atau kesegaran tempe.
Kadar air yang tinggi akan mengakibatkan tempe yang dihasilkan akan lunak
52
terbukti adanya beda nyata dari keempat perlakuan tersebut yang berarti hasil
yang didapatkan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang
diberikan pada tempe tidak memberikan pengaruh pada tekstur dari tempe
yang dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap
penambahan lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, namun tekstur yang
4. Rasa
sampai di indera pengecap lidah, khususnya jenis rasa dasar yaitu manis, asin,
asam, dan pahit. Rasa juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
Sugianto, 2005).
Dilihat dari hasil rerata skor uji rasa panelis lebih banyak memilih
gurih. Semakin banyak proporsi kedelai yang ditambahkan akan membuat rasa
tempe semakin gurih. Rasa gurih tersebut disebabkan karena adanya peptida-
peptida pendek hasil dari hidrolisis protein tempe tempe lamtoro gung-angkak
53
pendek yang mempunyai rasa gurih. Sedangkan rasa pada perlakuan E3 tidak
gurih. Dan perlakuan kontrol yang hanya berbahan kedelai memiliki skor
rerata terendah, karena pada perlakuan kontrol sangat terasa rasa sangit atau
gosong.
terbukti adanya beda nyata dari keempat perlakuan tersebut yang berarti hasil
yang didapatkan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang
diberikan pada tempe tidak memberikan pengaruh pada rasa dari tempe yang
dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap rasa tempe
lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, namun rasa yang dihasilkan rata-
rata sama.
C. Keterbatasan Penelitian
54
BAB V
PEMBELJARAN BIOLOGI
ini adalah Bioteknologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII
semester II. Apabila menerapkan kurikulum 2013, maka Kompetensi Inti dan
A. Kompetensi Inti
responsif dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
keilmuan
B. Kompetensi Dasar
2.1 Berprilaku ilmiah : , tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
kelas/laboratorium
57
dilaksanakan
BAB VI
A. Kesimpulan
bahwa:
1. Tempe dengan perlakuan proporsi kedelai dan lamtoro gung 50:50 gram
B. Saran
untuk pengujian kadar protein dan kadar air guna mengetahui karakteristik
tenaga ahli dan jumlah panelis yang lebih banyak apabila hasil dari tempe
terima konsumen.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DAFTAR PUSTAKA
60
Priantono, A. 2009. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB: Bandung
Rahayu. 2005. Bahan Pangan Hasil Fermentasi. PAU UGM: Yogyakarta
Sediaoetama, A. D.1993, Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat
Slamet. 2015. Potensi Biji Lamtoro Gung dan Biji Kedelai Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Tempe.
Soewarno, A. 1985. Penilaian Organoleptik. Bhrathara karya Aksara. Jakarta
Steinkraus. 2002. Indonesian Tempe and Related Fermatation. Juranal
Surayah dan Sugiarto. 2005, Uji Kimiawi dan organoleptik sebagai uji mutu
Jurnal, Jurnal Balai besar penelitian pasca panen pertanian ternak, cimamggu :
Bogor
Susuwu, 2009. Handout Penelitian Organoleptik, FPMIPA, Universitas
Pendidikan Indonesia
Tisnadjaya. 2006. Bebas kolesterol dan Demam Berdarah dengan Angka. Penebar
Swadaya :Jakarta
Wade, C. Dan Tavris, C., 2008, Psikologi Edisi Kesembilan jilid 1, Erlangga,
Jakarta PP. 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN
1. Normalitas
Kontrol
N 5 5 5 5
a
Normal Parameters Mean 2.1200 1.7600 3.1200 2.4600
61
E1
N 5 5 5 4
a
Normal Parameters Mean 2.5400 3.2800 3.1800 2.6500
62
E2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N 5 5 5 5
a
Normal Parameters Mean 2.6400 3.1000 3.3400 2.5000
63
E3
N 5 5 5 5
a
Normal Parameters Mean 2.5600 3.5200 2.8800 2.5200
64
Hasil Tukey
Perlakuan Perlakuan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
Warna C E1 -1.5200 .2474 .000 -2.228 -.812
*
E2 -1.3400 .2474 .000 -2.048 -.632
*
E3 -1.7600 .2474 .000 -2.468 -1.052
*
E1 C 1.5200 .2474 .000 .812 2.228
*
E2 C 1.3400 .2474 .000 .632 2.048
*
E3 C 1.7600 .2474 .000 1.052 2.468
65
bahan, (c) pencampuran kedelai dan lamtoro, (d) penambahan angkak, (e)
penambahan ragi, (f) proses pencampuran semua bahan, (g) proses pembungkusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tempe Tempe
perlakuan perlakuan E3
tempe
Pengujian warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Uji aroma
Inisial Skor
C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
M 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
T 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 4 1
V 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
TK 4 4 4 1 2 1 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 1
RA 4 4 2 2 2 4 4 3 5 1 2 1 4 3 4 2 3 4 5 3
JP 3 1 3 2 3 4 4 4 2 1 4 2 4 4 5 3 2 4 3 5
A 3 2 1 5 5 4 2 1 3 3 2 1 3 3 3 4 2 1 5 3
K 2 2 1 1 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
TL 1 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 2
Toatal 25 22 19 19 21 26 27 23 29 22 26 21 28 29 28 25 24 25 29 25
Rerata 2,5 2,2 1,9 1,9 2,1 2,6 2,7 2,3 2,9 2,2 2,6 2,1 2,8 2,9 2,8 2,5 2,4 2,5 2,9 2,5
68
Uji Warna
Inisial Skor
C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
M 1 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
T 1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2
F 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
V 1 1 1 1 1 2 5 2 5 3 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2
TK 1 1 1 1 5 3 4 4 3 4 4 5 2 4 2 4 4 4 5 4
RA 1 3 3 5 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3
JP 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
A 1 1 2 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 1 3
K 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4
TL 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2
Toatal 10 16 17 20 25 27 34 34 36 33 32 36 29 31 27 39 33 36 36 32
Rerata 1 1,6 1,7 2 2,5 2,7 3,4 3,4 3,6 3,3 3,2 3,6 2,9 3,1 2,7 3,9 3,3 3,6 3,6 3,2
69
Uji tekstur
Inisial Skor
C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
M 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2
T 1 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
F 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
V 4 3 3 1 3 4 4 5 1 3 4 3 4 3 5 3 3 3 3 5
TK 4 4 4 1 4 5 2 5 2 3 5 2 4 3 5 2 5 4 4 5
RA 2 3 3 1 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3
JP 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 5 4 5 3 2 3 3 4
A 1 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 2 3 2 3
K 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 2 4
TL 4 5 5 2 4 4 4 5 3 2 4 4 5 4 5 2 2 2 2 4
Toatal 25 39 35 24 33 36 29 38 26 3 32 29 37 29 4 23 27 31 28 35
Rerata 2,5 3,9 3,5 2,4 3,3 3,6 2,9 3,8 2,6 31 3,2 2,9 3,7 2,9 4 2,3 2,7 3,1 2,8 3,5
3,12 3,18 3,34 2,88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Uji rasa
Inisial Skor
C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
M 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
T 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2
F 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 4
V 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
TK 3 3 4 2 5 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 1 3 2
RA 1 2 2 5 5 1 2 4 4 3 2 1 1 4 2 1 4 1 1 5
JP 2 2 1 2 2 1 2 4 2 2 3 4 2 2 4 1 2 3 4 4
A 2 2 3 2 2 3 2 1 1 3 1 3 3 3 4 3 3 1 5 3
K 2 1 4 4 4 5 5 4 3 3 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3
TL 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1
Toatal 22 22 25 26 28 25 25 30 26 26 26 24 24 29 22 23 26 21 28 29
Rerata 2,2 2,2 2,5 2,6 2,8 2,5 2,5 3 2,6 2,6 2,6 2,4 2,4 2,9 2,2 2,3 2,6 2,1 2,8 2,9
Lampiran 5 : Silabus
PERANGKAT PEMBELAJARAN
Kelas : XII
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi,
damai), santun responsif dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah ronkret dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
73
74
75
76
kedokteran, pertanian,
peternakan dan
pertambangan)
- Melaporkan hasil
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional (tempe
dengan proporsi
bahan kedelai dan
lamtoro yang
berbeda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas/Semester : XII/2
A. Kompetensi Inti
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2.1 Berperilaku ilmiah : , tekun, jujur 2.1.1 Menunjukakan perilaku tekun serta rasa
terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung ingin tau ingin tau dalam melakukan
jawab, dan peduli dalam observasi dan praktikum
eksperimen, berani dan santun dalam 2.1.2 Menunjukkan perilaku jujur dan
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi bertanggung jawab dalam melaporkan hasil
peduli lingkungan, gotong royong, praktikum
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara 2.1 3 Menunjukkan perilaku berkomunikasi
ilmiahdan kritis, responsif dan proaktif dalam yang baik pada saat berdiskusi
setiap kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
79
C. Tujuan Pembelajaran
80
D. Materi Pembelajaran
- Pengertian Bioteknologi
- Prinsip-prinsip Bioteknologi
- Peran Bioteknologi dalam berbagai bidang
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekat : Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode : Ceramah, tanya jawab, presentasi, diskusi dan eksperimen
F. Sumber Belajar
- Buku biologi untuk SMA/MA kelas XII
- Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media
- LKS
- Powerpoint
- Vidio
- Gambar
- Laptop
- Viewer
- Speaker
- Papan tulis
- Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
- Penghapus
- Panci
- Timbangan
- Kompor
- Sendok
- Tampah
- Baskom
- Kedelai
- Lamtoro gung
- Angkak
Rhizopus oligosporus
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1(2 x 45 menit) : Arti, prinsip dasar, Bioteknologi
konvensional dan modern serta Produk Bioteknologi)
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan Menyiapkan 1. Menyiapkan suasana
(10 menit) kondisi belajar belajar yang kondusif
siswa 2. Membuka kegiatan awal
dengan berdoa
3. Mengecek kehadiran
siswa
4. Guru menunjukkan
Melakukan beberapa gambar produk
apersepsi, bioteknologi dalam
menyampaikan kehidupan sehari-hari dan
tujuan mengajukan beberapa
pembelajaran dan pertanyaan terkait dengan
memotivasi siswa gambar yang ditampilkan
tersebut .
Pertanyaan :
- Gambar apakah
ini?
- Apa yang
membuat produk
yang dihasilkan
bisa seperti itu?
5. Guru menjelaskan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
83
84
85
bioteknologi
konvensional yaitu
pembutan tempe
Mengumpulkan dengan proporsi bahan
informasi/mencoba yang berbeda
11. Guru menanyakan
Menalar kepada siswa “apakah
yang dapat kalian
cermati dari vidio yang
Mengkomunikasikan telah ditampilkan
berdasarkan dengan
materi yang akan kita
pelajari saat ini”
Evaluasi 12. Siswa mengkaji
pustaka untuk
menyelesaikan LDS
yang diberikan
13. Siswa menganalisis
jawaban yang didapat
dari berbagai sumber
14. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
15. Kelompok lain dapat
mengajukan
pertanyaan pada
kelompok yang
presentasi dan pada
guru apabila masih ada
hal yang belum
dimengerti
16. Kelompok lain juga
dapat memperbaiki
serta memberi memberi
masukan pada
kelompok yang
presentasi
Penutup Apresiasi 17. Sebagai bentuk
(10menit) apersiasi terhadap
kelompok yang
presentasi, guru
Klarifikasi bersama siswa
memberi tepuk tangan
18. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
87
dalam proses
pembuatan
tempe? (guru
menunjuk
beberapa siswa)
5. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
6. Guru memotivasi siswa
agar selalu semangat
belajar, guru
memotivasi siswa
dengan menampilkan
gambar yang
mendukung agar siswa
termootivasi
7. Guru membagi siswa
dalam kelompok belajar
4-5 siswa dalam
1kelompok
Inti 8. Guru membagikan LKS
(70 menit) panduan praktikum
tentang “pembuatan
tempe dengan proporsi
kedelai:lamroro”
9. Guru menjelaskan
prosedur kerja pada
siswa
10. Masing-masing
kelompok menyajikan
hasil praktikum dalam
bentuk laporan tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
89
I. Penilaian
c. Psikomotorik : Kinerja
2. Bentuk Instrumen
c. Rubrik Penilaian
d. Pedoman skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Anggota Kelompok
1...........................................
2...........................................
3...........................................
4...........................................
A. Tujuan
1. Alat Tulis
2. Buku
C. Cara Kerja
91
D. Pertanyaan
E. Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Anggota Kelompok
1...........................................
2...........................................
3...........................................
4...........................................
A. Tujuan
1. Alat Tulis
2. Buku
C. Cara Kerja
2. Siswa memilih salah satu pokok permasalahan yang terdapat pada Lembar
Diskusi Siswa
3. Siswa bergabung bersama siswa lain yang memilih pokok permasalahan yang
sama. Kelompok ini merupakan kelompok ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4. Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli untuk mencari jawaban dari pokok
permasalahan tersebut.
....................................................................................................................................
............................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
95
A. Tujuan
1. Merancang dan melakukan percobaan penerapan
bioteknologi konvensional
2. Membuat laporan tertulis tentang penerapan bioteknologi
konvensional
1. Alat
2. Bahan
C. Cara Kerja
96
97
98
No Pernyataan Ulangan C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Aroma 1
Tempe 2
3
4
5
2 Warna 1
Tempe 2
3
4
5
3 Tekstur 1
Tempe 2
3
4
5
4 Rasa 1
Tempe 2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
G. Kesimpulan
...................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
............................................................................
H. Format Laporan
1. Acara (judul, hari, tanggal,waktu,tempat)
2. Tujuan
3. Dasar Teori
4. Alat, Bahan dan Cara kerja
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran (dokumentasi)
Soal Postest
Jawab :
Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang
melibatkan mikrobiologi, biokimia dan rekayasa
genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai
tambah bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme
atau bagian-bagiannya misalnya bakteri atau kapang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Jawab :
Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-
miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji
kedelai. Terjadinya degradasi komponen-komponen
dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor
spesifik setelah fermentasi
3 Sebutkan 5 contoh mikroorganisme dan produknya 25
pada bioteknologi bahan pangan
Jawab :
•Rhizopus oligosporus = tempe
•Lactobacillus bulgaricus = keju
• Aspergillus wentii = kecap
•Saccharomyces cereviciae = roti
• Lactobacillus bulgaricus = yoghurt
4 Jelaskan manfaat bioteknologi dalam bidang 30
pengolahan lingkungan
Jawab :
Peran bioteknologi dalam bidang pengolahan sangat
penting yaitu seperti penggunaan bakteri aktif di
instalasi-instalasi pengolahan limbah. Untuk
mengefisienkan pengolahan limbah digunakan
mikroorganisme yang dapat mengubah sampah organik
menjadi subsantasi yang lebih sederhana. Kebocoran
kapal tangker yang menyebabkan banyak minyak yang
tumpah kelaut juga menggunakan mikroorganisme
untuk mengurangi minyak tersebut sehingga
pencemaran bisa dikendalikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
102
Kisi-kisi postest
Jawab :
Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang
melibatkan mikrobiologi, biokimia dan rekayasa
genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai
tambah bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme
atau bagian-bagiannya misalnya bakteri atau kapang.
2 Indikator C3
3.10.2 Memberikan contoh produk bioteknologi
konvensional dan modern
Jawab :
Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-
miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji
kedelai. Terjadinya degradasi komponen-komponen
dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor
spesifik setelah fermentasi
3 Indikator C1
3.10.1Menjelaskan prinsip bioteknologi
Jawab :
•Rhizopus oligosporus = tempe
•Lactobacillus bulgaricus = keju
• Aspergillus wentii = kecap
•Saccharomyces cereviciae = roti
Lactobacillus bulgaricus = yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4 Indikator C4
3.10.3Setelah melakukan presentasi siswa mampu
menjelaskan peran bioteknologi dalam berbagai bidang
Jawab :
Peran bioteknologi dalam bidang pengolahan sangat
penting yaitu seperti penggunaan bakteri aktif di
instalasi-instalasi pengolahan limbah. Untuk
mengefisienkan pengolahan limbah digunakan
mikroorganisme yang dapat mengubah sampah organik
menjadi subsantasi yang lebih sederhana. Kebocoran
kapal tangker yang menyebabkan banyak minyak yang
tumpah kelaut juga menggunakan mikroorganisme
untuk mengurangi minyak tersebut sehingga
pencemaran bisa dikendalikan
Kelas :
Materi :
104
105
106
107
Skor Kriteria
1 Hanya berperan aktif saat
presentasi, tidak mengemukakan
pendapat sama sekali
2 Mengemukakan pendapat masih
melihat teks terkait, terlihat tidak
yakin
3 Mengemukaan pendapat masih
melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin
presentasi dengan baik
4 Mengemukakan pendapat tanpe
melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin
presentasi dengan baik
5 Mengemukakan pendapat tanpe
melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin
presentasi dengan sangat baik
dan meyakinkan
108
tempe
Uji
organoleptik/pengambilan
data
Kegiatan Membersihkan dan
akhir mengembalikan
alat/bahan
Pengumpulan laporan
Skor Total
Nilai
109
110
F. Pembahasan (20)
G. Kesimpulan (10)
H. Daftar Pustaka (5)
I. Lampiran (5)
Perhitungan Nilai
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai × 100
90
111
3 Mencantumkan tujuan
praktikum namun menggunkan
bahasa yang tidak jelas
4 Mencantumkan tujuan
praktikum namun tidak lengkap
5 Mencantumkan tujuan
praktikum dengan jelas dan
lengkap
C. Dasar Teori 1 Tidak mencantumkan dasar
Teori
3 Mencantumkan dasar teori
namun tidak sesuai dengan topik
praktikum
6 Mencantumkan dasar teori
sesuai dengan topik percobaan
namun tidak lengkap
9 Mencantumkan dasar teori
lengkap namun penulisan tidak
sistematis
12 Mencantumkan dasar teori
lengkap, sistematis tetapi tidak
disertakan sumber
15 Mencantumkan dasar teori
lengkap, sistematis dan disertai
sumber
D. Alat, Bahan dan 1 Tidak mencantumkan alat, bahan
Cara Kerja dan cara kerja
2 Hanya mecantumkan salah satu
komponen
4 Mencantumkan 2 komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
6 Mencantumkan 3 komponen
namun tidak lengkap
8 Mencantumkan 3 komponen
lengkap, namun tidak sistematis
10 Mencantumkan semua
komponen dengan lengkap dan
sistematis
E. Hasil 1 Tidak mencantumkan hasil
pengamatan
5 Parameter organoleptik yang
diuji kurang lengkap
7 Parameter organoleptik yang
diamati lengkap, namun data
kurang lengkap.
9 Data dituliskan lengkap tapi
tidak rapi dan sistematis
12 Data dituliskan lengkap, rapi,
namun tidak sistematis atau
sebaliknya
15 Data yang dituliskan lengkap,
rapi dan sistematis
F. Pembahasan 1 Tidak mecantumkan
pembahasan
4 Pembahasan tidak sesuai dengan
poin pembahasan
8 Pembahasan sesuai dengan poin
pembahasan namun tidak
lengkap
12 Pembahasan lengkap tetapi tidak
didukung teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
114