Anda di halaman 1dari 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PROPORSI KEDELAI (Glycine max) DAN LAMTORO GUNG


(Leucaena leucephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK TERHADAP
KARAKTERISTIK TEMPE
SKRIPSI

Diajukan untuk Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Christian Endah Pratiwi

NIM : 131434022

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARTII PROPORSI KEDELAI (Glycinemar) DAitl


LAMTORO GtiI\G {Leucaena leucephalo) DENGA}I
PENAMBAHAN AI\GKAK TERIIADAP KARAKTERISTIK
TEMPE

Oleh

Christian Endah Pratiwi

e- {f.r*-*'g:*{fu"**.*,*
ffi &*ilry}l\\ Sffi
#
Y.
v::
/1rr-'-'t1.;g:::I\
r
m
r-ru-,;,. -x"**;::5
*"*- '-"-'{, -\ ::r
'--Y

.@t, I d$,
*,kI*o,yo6sp$i* anggal lf Maret 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGAR[}H PROPORSI KEDELAI (Glycinemax) DAN LAMTORO


GtiNG(Ieaca ena leucephala) DENGAI\ PENAMBAIIAN AhIGKAK
TERIIADAP KARAKTERISTIK TEMPE

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Christian Endah Pratiwi


NIM: 131434022

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi


Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma
pada tanggal :22 Mar*t2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Ketua Dr. Marcellinus Andy Ruditho, S.Pd

Sekretaris Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc.

Anggota Drs. Antonius Tri Priantoro, M.for.sc

Anggota Dra. Maslichah Asy'ari M.pd

Anggota Retno Herrani Setyani, M.Biotech.

Yogyakarta, 22 Maret 2A1 8


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakan dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur

Filipi 4 : 6

Kuatlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan

Mazmur 31 : 24

Kupersembahkan untuk

Ayah – Ibuku

Ungkapan terimakasih, hormat

dan baktiku

Teman – teman, para sahabat

dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Mar et 20 I 8

Christian Endah Pratiwi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta

Nama : Christian Endah Pratiwi

NIM :131434022

Demikian kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan


kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH PROPORSI KEDELAI (Glycine mux) DAN

LAMTORO GUNG(Z eucaena leucepholu) DENGAN


PENAMBAHAN ANGKAK TERHADAP KARAKTERISTIK
TEMPE

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk penyimpanan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalitas kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarla

Padatanggal :22Maret20l8

Yang menyatakan,

Christian Endah Pratiwi

VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH PROPORSI KEDELAI (Glycine max) DAN LAMTORO


GUNG(Leucaena leucephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK
TERHADAP KARAKTERISTIK TEMPE

Christian Endah Pratiwi


131434022
Universitas Sanata Dharma
Tempe adalah makanan tradisional rakyat Indonesia yang relatif murah.
Namun dalam beberapa tahun belakangan ini produksi kedelai terus merosot,
sedangakan kebutuhan terhadap kedelai masih relatif besar, sehingga
mengakibatkan harga kedelai semakin mahal. Maka untuk mengurangi konsumsi
kedelai perlu adanya modifikasi bahan dalam pembuatan tempe. Lamtoro
merupakan tanaman dari suku kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein
cukup tinggi. Angkak merupakan hasil fermentasi dari beras yang memiliki warna
yang cukup menarik untuk bahan pewarna makanan. Dalam penelitian ini tempe
dibuat dengan biji lamtoro gung dan angkak. Akan tetapi, sampai saat ini belum
diketahui seberapa banyak proporsi lamtoro dan angkak yang bisa ditambahkan
dalam proses pembuatan tempe untuk menghasilkan tempe yang disukai panelis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi lamtoro gung
dengan penambahan angkak terhadap karakteristik tempe, serta mengetahui
formula tempe yang disukai oleh panelis.
Bahan yang digunakan adalah kedelai, lamtoro gung dengan 3 taraf
proporsi yaitu, 75, 50, 25 gram, angkak, serta jamur Rhizopus oligosporus yang
terdapat dalam ragi. Setiap perlakuan dan kontrol dibuat 5 kali pengulangan.
Tempe yang dihasilkan selanjutnya diuji organoleptik oleh 10 panelis, lalu
dianalisis secara statistik menggunakan uji Anova dan dilakukan uji lanjutan yaitu
uji Tukey serta didukung dengan analisis kuantitatif.
Berdasarkan hasil uji organoleptik dijelaskan bahwa setiap perlakuan
memiliki pengaruh terhadap karakteristik tempe. Dari hasil rerata kesukaan
panelis terhadap produk tempe dihasilkan adalah tempe perlakuan E1 dengan
penambahan angkak 50gram dan 1 sendok angkak merupakan tempe yang paling
disukai oleh panelis dengan rerata 2,92. Sedangkan pada E3 dihasilkan rerata
2,87, rerata kontrol 2,36 dan pada perlakuan E2 rerata yang kesukaan panelis
adalah 2,94.

Kata kunci: tempe, kedelai, lamtoro, angkak, variasi proporsi, organoleptik.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

EFFECT OF SOYBEAN PROPORTION (Glycine max) AND LAMTORO


GUNG (Leucaena leucephala) WITH ADDITION OF ANGKAK ON TEMPE
CHARACTERISTICS

Christian Endah Pratiwi


131434022
Universitas Sanata Dharma

Tempe is a traditional Indonesian food that is relatively cheap. But in


recent years soy production continues to decline, while the need for soybeans is
still relatively large, resulting in soybean prices more expensive. So to reduce
soybean consumption there is a need for material modification in making tempe.
Lamtoro is a plant of nuts that have a high protein content. Angkak is the result of
fermentation of rice that has a quite interesting color for food coloring. In this
study tempe is made with lamtoro gung and Angkak seeds. However, it is not
known how much the proportion of lamtoro and Angkak can be added in the
process of making tempe to produce the preferred tempe of panelists.
The materials used are soybean, lamtoro gung with 3 levels of
proportion that is, 75, 50, 25 gram, Angkak, and Rhizopus oligosporus fungus
contained in yeast. Each treatment and control made 5 repetitions. Tempe
produced then tested organoleptik by 10 panelists, then analyzed statistically
using Anova test and conducted further test that is Tukey test and supported by
quantitative analysis.
Based on the results of organoleptic test explained that each treatment
has an influence on the characteristics of tempe. From the result of the average of
panelist's favorite to the product of tempe produced is tempe treatment of E1 with
the addition of Angkak 50gram and 1 spoon Angkak is the most favored tempe by
panelist with the average 2,92. While on E3 average mean 2.87, average control
2,36 and on average E2 treatment of panelist favor is 2,94.

Keywords: tempe, soybean, lamtoro, Angkak, variation of proportion,


organoleptic

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis keepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Proporsi
Kedelai (Glycine max) dan Lamtoro Gung (Leucaena leucephala) dengan
Penambahan Angkak terhadap Karakteristik Tempe” dapat diselesaikan dengan
baik.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi ini banyak


ditemukan kendala dan kesulitan, namun berkat doa, bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak, kendala dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan bagi penulis
selama ini, dari awal perencanaan peelitian, hingga akhir penulis skripsi
ini sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan berekspresi di
Pendidikan Biologi
3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku kepala Progam Studi
Pendidikan Biologi sekaligus dosen pembimbing yang selalu sabar dan
tulus dalam membimbing, memberikan solusi atas kendala dan kesulitan
yang penulis hadapi, memberikan arahan, saran dan kritik, serta semanagt
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak, Ibu yang selalu memberikan doa, dukungan, hiburan, saran, dan
motivasi dalam bentuk apapun sehingga penulis selalu semangat dalam
pelaksanaan hingga penyelesaian skripsi ini.
5. Keluarga besar yang selalu mendoakan, mendukung, memperhatiakan,
membantu, memberikan semangat, dan saran bagi penulis dari awal
hingga akhir penulisan skripsi ini.
6. Bapak pendeta Budi Widiyanto S.Ag, M.Si memberikan doa, dukungan,
hiburan, saran, semangat dan motivasi bagi penulis dari awal hingga akhir
penulis skripsi ini
7. Rizki Azizah yang telah memberikan semangat, motivasi, saran dan
menemani dalam penelitian dari awal hingga akhir.
8. Yohanes Damop, Felisianus Alegore, Ani Petronika, Tia Ariana, Veronika
Indah, Anastia Ariyantie, Theresia Retno, Karlin dan kak Merry, yang
telah membantu selama proses penyusunan, hingga pengambilan data.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Bapak ibu Dosen serta seluruh Staf Progam Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Teman – teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2013 atas kerjasama dan bantuannya.
11. Semua pihak yang memberikan dukungan, bimbingan, bantuan, serta
motivasi kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan


jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik
dan saran yang bersifat membengun demi perbeikan skripsi ini menjadi lebih
baik,

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Batasan Masalah ................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
1. Bagi Peneliti .................................................................................... 4
2. Bagi Masyarakat.............................................................................. 6
3. Bagi Dunia Pendidikan ................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 7


A. DasarTeori ............................................................................................ 7
1. Kedelai ......................................................................................... 7
2. Lamtoro ........................................................................................ 9
3. Angkak ......................................................................................... 11
4. Tempe .......................................................................................... 14
5. Organoleptik ................................................................................ 18
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 20
D. Hipotesis .............................................................................................. 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 22


A. Jenis Penelitian..................................................................................... 22
B. Variabel Penelitian .............................................................................. 23
C. Batasan Masalah.. ................................................................................ 23
D. Waktu dan Tempat .............................................................................. 24
E. Alat dan Bahan ..................................................................................... 24
F. Cara Kerja ............................................................................................ 24
G. Pengumpulan dan Pengolahan data ..................................................... 28

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Metode Analisis Data.................................................................... ....... 29


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 34
A. Hasil ..................................................................................................... 34
B. Pembahasan.......................................................................................... 45
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 52

BAB V. IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PROSES


PEMBELAJARAN ..................................................................... 54

BAB VI. PENUTUP .................................................................................. 57


A. Kesimpulan .......................................................................................... 57
B. Saran .................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 58
LAMPIRAN ............................................................................................... 60

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi kimia kedelai.................................................. ... 8


Tabel 2.2 Komposisi Kimia Lamtoro ............................................ ..... 11
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Tempe ............................................... ..... 15
Tabel 2.3 Syarat Mutu Tempe Kedelai menurut Standar
Nasional Indonesia......................................................... ...... 16
Tabel 3.1 Tata Letak Penyimpanan Tempe.................................... ..... 22
Tabel 3.2 Kuisoner Uji Organoleptik................................................... 29
Tabel 4.1 Hasil Uji Anova Aroma.................................................. 36
Tabel 4.2 Hasil Uji Tukey Aroma.................................................. 37
Tabel 4.3 Hasil Uji Anova Warna ....................................................... 39
Tabel 4.4 Hasi Uji Tukey Warna ................................................... ..... 40
Tabel 4.5 Hasil Uji Anova Tekstur .............................................. ...... 42
Tabel 4.6 Hasil Uji Anova Rasa..................................................... . 44

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kedelai .................................................................................. . 7


Gambar 2.2 Lamtoro ......................................................................... . 10
Gambar 2.3 Angkak ................................................................................... 12
Gambar 2.4 Tempe ..................................................................................... 15
Gambar 2.5 Diagram alir proses pembuatan tempe........................... . 17
Gambar 2.6 Diagram alir kerangka berfikir....................................... . 21
Gambar 3.1 Tampilan SPSS versi 16.0.............................................. . 30
Gambar 4.1 Grafik kesukaan panelis tehadap aroma......................... . 35
Gambar 4.2 Grafk kesukaan panelis terhadap warna........................ . 38
Gambar 4.3 Grafik kesukaan panelis terhadap tekstur...................... 41
Gambar 4.4 Grafik kesukaan panelis terhadap rasa.......................... 43
Gambar 4.5 grafik hasil uji kesukaan panelis terhadap tempe........... 45

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Uji Statistik................................................................... 60


Lampiran 2. Proses Pembuatan Tempe ...................................................... 65
Lampiran 3. Hasil dan Uji Oraganoleptik .................................................. 66
Lampiran 4. Haasil Uji Organoleptik ......................................................... 67
Lampiran 5. Silabus ................................................................................... 71
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 77

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tempe merupakan makanan tradisional rakyat Indonesia yang relatif

murah karena dapat dijangkau oleh berbagai kalangan dan mudah didapat

karena makanan tradisional ini banyak dijual diberbagai tempat perbelanjan.

Menu makanan Indonesia ini terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi

menggunakan ragi atau difermentasi oleh jamur Rhizopus. Karena memiliki

kandungan protein yang tinggi, maka kedelai dipilih untuk dijadikan bahan

utama pembuatan tempe. Tempe mengandung berbagi nutrisi yang diperlukan

oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan minera. Zat gizi tempe

lebih mudah dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh. Hal ini dikarenakan

kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks

menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia (Cahyadi,

2006).

Dalam beberapa tahun belakangan ini produksi kedelai terus merosot,

sedangkan kebutuhan terhadap kedelai masih relatif besar. Oleh karena itu

masih perlu diimpor dari luar negeri, karena impor tersebut yang

mengakibatkan harga kedelai terus naik (Sarwono 2012).

Untuk mengurangi konsumsi kedelai perlu adanya modifikasi bahan

baku dalam pembutan tempe. Modifikasi yang dilakukan dalam

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembuatan tempe yaitu dengan menambahkan bahan lain atau dengan

mengganti bahan pokok tempe dengan bahan lain, yang memiliki nilai gizi

yang sama dengan kedelai atau bahan yang memiliki nilai gizi yang lebih baik

dari kedelai dan sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Salah satu

alaternatif bahan baku pembuatan tempe adalah dari biji lamtoro gung.

Lamtoro gung merupakan tanaman dari suku kacang-kacangan.

Tanaman lamtoro gung dapat tumbuh baik dan banyak ditemui di berbagai

tempat di Indonesia. Biji lamtoro gung dapat dijadikan bahan makanan. Di

Indonesia, biji lamtoro yang muda bisa dibuat botok dan lalapan, sedangkan

biji lamtoro yang kering biasanya dibuang dan belum dimanfaatkan,

sebenarnya bisa dibuat sebagai bahan pembuatan tempe. Biji lamtoro gung

mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dibandingkan dengan

golongan biji-bijian yang lain, yaitu sekitar 30-40%. Biji lamtoro gung juga

mengandung beberapa zat penting di antaranya : kalori, kalsium,fosfor, zat

besi, dan vitamin (Suliantari, 2001). Oleh karena itu, mahalnya harga kedelai

dapat diganti dengan memanfaatkan biji lamtoro untuk bahan pembuatan

tempe. Biji lamtoro harganya murah dan mudah didapat karena banyak

tanaman lamtoro gung yang tumbuh serta dijual di pasar Kecamatan Miri,

Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Untuk menambah variasi dalam tempe, dapat pula dilakukan satu

inovasi yaitu salah satunya dengan penambahan angkak. Angkak adalah hasil

fermentasi dari beras dengan Monoscus purpureus untuk menghasilkan warna

merah. Dua komponen dalam angkak bioaktif yang diketahui terdapat di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam angkak adalah mevinolin dan lovastatin, kedua komponen tersebut

dapat menurunkian jumlah lemak dalam darah (Fardiaz, 1996). Ada pun salah

satu fungsi penambahan angkak dalam penelitian ini yaitu memberi warna

pada tempe, karena warna pada tempe kedelai kurang menarik yaitu berwarna

putih polos dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembutan tempe

adalah biji lamtoro gung kering, sehingga warna yang dihasilkan oleh tempe

biji lambtoro kering kurang menarik.

Pembuatan tempe dilakukan melalui fermentasi dengan menggunakan

jamur Rhizopus. Jamur dari jenis Rhizopus merupakan organisme yang

terpenting dalam fermentasi tempe. Sejumlah species yang sering ditemukan

dalam tempe ialah Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus stolonifer. Di

antara species tersebut Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus memegang

peran utama dalam fermentasi tempe (Susilowati,2006).

Fermentasi adalah proses metabolisme yang menghasilakan energi

dengan cara menguraikan protein, karbohidrat dan lemak. Cara ini telah

digunakan manusia sejak jaman purba untuk menghasilkan makanan dan

minuman. Indonesia cukup kaya dengan teknologi pembuatan makanan

fermentasi dengan cara tradisional yang salah satunya adalah tempe. Melalui

proses fermentasi kualitas, kualitas gizi makanan dapat ditingkatkan dan

kandungan anti nutrisi, toksin dan kontaminasinya dapat diturunkan. Waktu

yang digunakan dalam proses fermentasi berpengaruh terhadap kualitas tempe

(Steinkraus, 2002) . Ciri tempe yang berhasil adalah ada lapisan putih sekitar

kedelai dan pada saat di potong tempe tidak hancur.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk memanfaatkan biji

lamtoro sebagai bahan tambahan, Proporsi penambahan biji lamtoro gung

yang digunakan dalam penelitian ini berupa P1(kedelai 75:25 lamtoro),

P2(kedelai 50:50 lamtoro), P3 (kedelai 25:75 lamtoro) dan kontrol

menggunakan kedelai. Proporsi tersebut dipilih karena selain untuk

mengurangi penggunaan kedelai, yaitu untuk mengetahui proporsi manakah

yang rasa tempenya disukai oleh panelis. Penambahan angkak 1 sendok teh

pada bahan tempe, bertujuan untuk memberi warna merah pada bagian dalam

tempe lebih agar menarik. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh

Proporsi Kedelai dan Lamtoro gung dengan penambahan Angkak terhadap

karakteristik tempe.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah

yakni :

Berapakah proporsi kedelai dan biji lamtoro gung yang memiliki

karakteristis sensorik disukai oleh penelis?

C. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memberi batasan masalah agar

penjelasan terarah serta dengan yang diharapkan. Penulis hanya membatasi

pada masalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Angkak yang digunakan 1 sendok teh

2. Ragi yang digunakan 1 gram / 100 gram bahan

3. Proporsi kedelai dan lamtoro gung dibedakan menjadi (75 : 25 ), (50 :

50 ) dan (25 : 75)

4. Suhu yang digunakan untuk fermentasi adalah suhu ruangan 370 C

5. Lama fermentasi 48 jam

D. Tujuan Penelitian

Menentukan kombinasi perlakuaan terbaik antara proporsi kedelai:lamtoro

gung dengan penambahan angkak yang disukai panelis.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan maupun ketrampilan bagi peneliti di

bidang bioteknologi, khususnya tentang pengaruh proporsi kedelai:lamtoro

gung dengan penambahan angkak

2. Bagi Pendidikan

Sebagai persembahan pengetahuan ilmiah bagi dunia pendidikan,

khususnya yang berkaitan dengan bioteknologi atau tempe dengan bahan

tambahan lamtoro gung dengan penambahan angkak. Selain itu, sebagai

kontribusi untuk memperkaya referensi, khususnya bagi peserta didik yang

berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi pada masyarakat yang berkaitan dengan

pemanfaatan biji lamtoro gung menjadi produk olahan tempe.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kedelai

1. Klasifikasi dan morfologi kedelai

Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di

berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai adalah Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Lampung, Sulawesi dan Nusa Tenggara

Barat. Sistematika tanaman kedelai adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliphyta

Kelas : Mangnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Glycine

Spesies : Glycine max (l.) Merrill

Sumber: http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-kacang-kedelai/

Gambar 2.1 Kedelai

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat bervariasi tergantung

dengan varietasnya. Bentuk biji bulat lonjong, bulat dan agak pipih. Warna biji

berwarna putih, kuning, hijau, coklat hingga berwarna kehitaman. Ukuran biji

kedelai memiliki ukuran kecil, sedang, dan besar. Perbedaan secara fisik maupun

kimia dipengaruhi oleh varietas dan kondisi dimana kedelai tersebut

dibudidayakan.

2. Kandungan kedelai

Menurut Astuti (2003) kedelai merupakan sumber gizi yang sangat

penting, komposisi gizi kedelai bervariasi tergantung varietas yang di

kembangkan dan juga warna kulit maupun kotiledonnya. Komposisi kimiawi

kedelai kering per 100 gram biji dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 2.1 komposisi Kimia Kedelai kering per 100gram biji


Komposisi Jumlah
Protein 46,2 g
Lemak 19,1 g
Karbohidrat 28,2 g
Kalsium 254 mg
Fosfor 781 mg
Sutomo (2008)
Kandungan lemak kedelai sebesar 18-20% sebagian besar terdiri atas asam

lemak. Selain itu, terdapat senyawa fosfolipida dan glikopida yang merupakan

komponen utama membran sel. Kedelai merupakan sumber asam lemak essensial

lonoleat. Protein kedelai mengandung 18 asam amino, yaitu 9 jenis asam amino

esensial dan 9 jenis asam amino nonesensial. Asam amino esensial meliputi sistin,

isoleusin, lisin, metionin, fenil alanin, treonin, triptofan dan valin. Sedangkan

asam amino nonesensial meliputi alanin, glisin, arginin, histidin, prolin, asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

aspartat dan asam glutumat. Selain itu kedelai sangat peka terhadap perlakuan

fisik dan kemis, misalnya pemanasan dan perubahan pH dapat menyebabkan

perubahan sifat fisik protein seperti kelarutan, viskositas dan berat molekul.

Perubahan-perubahan pada protein ini memberikan peran sangat penting pada

pengelolahan pangan.

B. Lamtoro Gung

1. Klasifikasi dan Morfologi biji lamtoro gung

Lamtoro merupakan salah satu tanaman yang termasuk leguminosa, yang

biasanya digunakan untuk pakan kambing, sapi dan juga kerbau. Tanaman

lamtoro ini berasal dari Filipini dengan sebutan ipil-ipil yang berarti giant raksasa.

Sistematika lamtoro gung adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Sumber :http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-

lamtoro/

Gambar 2.2 Lamtoro


Tanaman ini memiliki batang kuat dan tumbuh tegak, dan juga memiliki

perakaran yang sangat kuat dan dalam. Biji lamtoro gung terdapat dalam polong

yang pipih. Di dalam satu tadan terdapat beberapa polong yaitu berkisar 20-25

polong dan tiap polong berisi 15-30 biji. Biji yang masih muda bersifat lembek

berwarna hijau muda, pada biji tua bersifat agak keras dan berwarna hijau tua

sedangankan pada biji tua bersifat keras dan berwarna kecoklat-coklatan.

2. Kandungan Lamtoro Gung

Biji lamtoro gung kandungan proteinnya cukup tinggi berkisar 30-40%,

dan bila dibandingkan dengan golongan kacang-kacangan yang lain, sehingga biji

lamtoro banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan (Slamet, 1982).

Tabel 2.2 Komposisi Kimiawi Lamtoro Gung per 100 gr


Komposisi Jumlah
Air 18,58 mg
Protein 34,88 g
Lemak 5,73 g
Abu 5,40 g
Karbohidrat 36,39 g
Sumber : Astuti, 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Kandungan karbohidrat yang tinggi, karbohidrat tersebut akan dipecah

oleh Rhizopu, Monascus dengan lama fermentasi tertentu sehingga akan

mempengaruhi aroma tempe yang dihasilkan. kadar air tempe semakin tinggi,

kadar air tempe sangat menentukan tekstur tempe dan daya simpan atau kesegaran

tempe.

C. Angkak

Angkak merupakan hasil fermentasi dari beras dengan kapang jenis

Monascus purpureus. Angkak bisa digunakan untuk membuat arak merah yang

terbuat dari beras, sebagai bahan pengawet makanan dan obat. Berdasarkan

penelitian, angkak mampu menurunkan kadar kolesterol darah (Priantono, 2009).

Pigmen angkak merupakan produk fermentasi Monascus yang mempunyai

sifat kelarutan tinggi, warna stabil, mudah dicerna dan tidak karsinogenik.

Menerut penelitian Srikandi Fardiaz, penggunaan pigmen angkak pada pangan

cukup aman. Angkak akan menghasilkan pigmen selama proses fermentasi yaitu

monascin dan ankaflavin yang berwarna kuning, rubropunctatin dan

monascorubin berwarna orange, serta pigmen merah monascorubrain dan

Rubropunctamin (Tisnadjaya, 2006). Selain itu angkak memiliki khasiat untuk

menurunkan jumlah lemak daam darah, menurunkan kandungan trigliserida,

kolesterol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Sumber
: https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR8llRtcN6EFBNDScKciPWjvG
RQJprEuHTGrIOFBCW0vXiz7h6v9A
Gambar 2.3 Angkak

Angkak merah merupakan bahan makanan hasil fermentasi antara beras

dengan kapang jenis Monascus purpureus. Ekstrak angkak merah ini mengandung

sterol, isoflavon, MUFA (Monounsaturated Fatty Acid) dan penurunan lipid.

Beras yang semula putih berubah warna menjadi merah gelap. Kapang Monascus

purpureus merupakan bahan-bahan alam yang terbukti efektif unuk mereduksi

kadar kolesterol dalam darah.

Monascus purpureus adalah sejenis jamur berwarna merah yang

ditumbuhkan untuk fermentasi pada media yang mengandung subtrat pati. Warna

merah ini adalah hasil metabolisme selama fermentasi yang meliputi pigmen,

mevilonin, citrin vitamin dan enzim. Warna merah dari angkak dapat sebagai

pewarna maupun pengawet makanan (Pattanagul, 2007).

Penelitian fermentasi beras menjadi pewarna alami dilakukan Fardiz

(1996) dari Instititut Pertanian Bogor. Hasil pengujian menunjukkan pigmen

angkak cukup aman digunakan pada pangan. Tisnadjaja (2006) angkak

menghasilkan empat pigmen, dua pigmen utama berwarna merah bernama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

monosakorubin dan monaskin. Dengan fermentasi inilah, manfaat beras teryata

tidak Cuma mengenyangkan. Setelah diberi kapang jenis tertentu, maka akan

berubah warna dengan bertambah senyawa aktifnya seperti lovastatin. Beras yang

telah bergantian penampilan itu teryata menyehatkan tubuh (Fitriani, 2006).

Monascus purpureus adalah kapang utama pada angkak. Angkak adalah

beras yang difermentasi oleh kapang sehingga penampakannya berwarna merah.

Kapang menghasilkan pigmen yang tidak toksis dan tidak mengganggu sistem

kekebalan tubuh. Komponen pigmen yang dihasilkan ini adalah rubropunktatin

(merah), monoskorubin (merah), monaskin (kuning), ankaflavin (kining)

rubropunktamin (ungu), dan monaskorubramin (ungu) (Fardiaz dan Zakaria,

1996). Sedangkan menurut Anonim (2007), angkak menghasilkan empat pigmen.

Dua pigmen utama berwarna merah bernama monaskorubin dan monaskin.

Sedangkan lainnya berwarna kining dan jingga. Warna merahnya stabil dalam

proses pengolahan.

Di indonesia, beberapa peneliti mencoba melakukan penelitian tentang

angkak. Penelitia ini melakuakan penelitian dalam usaha mencari pewarna alami

untuk mengganti pewarna sintetik makanan. Hasil uji toksisitas menunjukkan

pigmen angkak cukup aman digunakan dalam makanan, mengurangi penggunaan

nitrit dalam memperbaiki warna merah daging olahan seperti sosis dan ham

daging sapi, serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan perusak

berspora seperti Bacillius cereus dan Bacillius stearothermophilus. Khasiat

angkak dapat menurunkan jumlah lemak daam darah, menurunkan kandungan

trigliserida, kolesterol. Mevinolin dan lovastatin adalah dua komponen bioaktif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

yang diketahui terdapat di dalam angkak sehingga dapat menurunkan kadar

kolesterol dalam darah (Ardiyansyah, 2007)

D. Tempe

1. Pengertian dan kandungan tempe

Tempe adalah produk fermentasi yang amat dikenal oleh masyarakat

Indonesia terutama di Jawa. Tempe terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi

oleh jamur Rhizopus. Selama fermentasi, biji-bji kedelai terperangkap dalam

rajutan miselia jamur membentuk padatan yang kompak berwarna putih

(Steinkraus, 1960). Di Indonesia, tempe dikonsumsi oleh hampir semua tingkatan

masyarakat hampir di seluruh Indonesia. Penyajian kedelai menjadi tempe

berbeda dengan berbagai penyajian sebagainpangan yang lain. Keunikan tersebut,

ialah untuk membuat tempe kedelai disajikan dan dikonsumsi utuh, berbeda

dengan tahu atau susu kedelai, yang dikonsumsi hanya sebagai ekstrak protein

saja (Kasmidjo, 1990).

Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku

kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Mempunyai ciri-ciri warna

putih, tekstur kompak dan lavor spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia

jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur yang kompak juga

disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji

kedelai. Terjadinya degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat

menyebabkan terbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi (Kasmidjo, 1990).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Sumber : https://www.google.co.id/search?q=gambar+tempe
Gambar 2.4 Tempe

Dalam tempe, kadar nitrogen totalnya sedikit bertambah, kadar abu

meningkat, tetapi kadar lemak dan kadar nitrogen asal proteinnya berkurang.

Komposisi tempe adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Komposisi Kimia Tempe

Komposisi Jumlah
Air (wb) 61,2%
Protein kasar (db) 41,5%
Minyak kasar (db) 22,2%
Karbohidrat (db) 29,6%
Abu (db) 4,3%
Serat kasar (db) 3,4%
Nitrogen (db) 7,5%
Cahyadi (2006)

Tabel di atas menunjukkan bahwa kadar protein pada tempe cukup tinggi

yaitu 41,1% dan telah memenuhui syarat mutu tempe kedelai yaitu minimal 20%

(b/b). Tempe juga memiliki kandungan air yang cukup tinggi yaitu 61,2% dan

kandungan karbohidrat 29,6% (Cahyadi,2006). Menurut Standar Nasional

Indonesia, tempe kedelai adalah produk makanan hasil fermentasi biji kedelai

oleh kapang tertentu, berbentuk padatan kompak dan berbau khas serta berwarna

putih atau sedikit keabu-abuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Tabel 2.4 Syarat Mutu Tempe Kedelai Menurut Standar Nasional Indonesia

Kriteria Uji Persyaratan


Bau Normal (khas tempe)
Warna Normal
Rasa Normal
Sumber : Badan Standart Nasional (1992)

Tempe juga mengandung superoksida desmutase yang dapat menghambat

kerusakan sel dan proses penuaan. Dalam sepotong tempe, terkandung berbagai

unsur yang bermanfaat, seperti protein, lemak, serat, vitamin, enzim daidzein,

serta antibakteri dan zat antioksidan yang berkhasiat sebagai obat (Cahyadi,

2006). Selain jenis tempe kedelai ada jenis tempe yang lain, yakni tempe

leguminosa non kedelai dan tempe non leguminosa. Tempe leguminosa non

kedelai di antarannya adalah tempe benguk, tempe kecipir, tempe lamtoro, tempe

kacang hijau, tempe kacang merah. Sedangkan jenis tempe non leguminosa di

antaranya tempe gandum, tempe sorghum, dan tempe tela.

Ciri tempe yang berhasil adalah ada lapisan putih sekitar kedelai dan pada

saat dipotong tempe tidak hancur. Perlu diperhatikan agar pembuatan tempe

berhasil alat yang dipergunakan untuk membuat tempe sebaiknya dijaga

kebersihannya. Menjaga kebersihan pada saat membuat tempe ini sangat

diperlukan karena fermentasi tempe hanya terjadi pada lingkungan yang higienis.

Gangguan pada pembuatan tempe di antaranya adalah tempe tetap basah, jamur

tumbuh kurang baik, tempe berbau busuk, ada bercak hitam dipermukaan tempe,

dan jamur hanya tumbuh baik di salah satu tempat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

2. Tahapan pembuatan tempe

Penyotiran Pengupasan kulit


Pencucian Perebusan I

Perendaman
Penirisan dan Pendinginan Perebusan II

Penginokulasian (peragian)
Pembungkusan

Pemeraman (fermentasi)

Gambar 2.5 Diagram alir Proses pembuatan tempe

Tahap pembutan tempe pertama melakukan penyotiran, proses penyotiran

bertujuan untuk memperoleh produk tempe yang berkualitas, yaitu memilih bahan

yang bagus dan padat berisi. Biasanya di dalam biji kedelai tercampur kotoran

seperti pasir atau biji yang keriput dan keropos. Kemudian biji yang lolos

penyotiran atau biji yang berkualitas dicuci. Pencucian bertujuan untuk

menghilangkan kotoran yang melekat maupun tercdalam bahan baku pembuatan

tempe. Setelah biji dicuci bersih biji kemudian direbus, perebusan dilakukan 2

kali. Perebusan pertama bertujuan untuk melunakkan biji kedelai dan

memudahkan pengupasan kulit serta bertujuan untuk menonaktifkan tripsin

inhibitor yang ada dalam bahan baku pembuatan tempe. Selain itu perebusan

pertama ini bertujuan untuk mengurangi bau langu pada kedelai dan dengan

perebusan akan membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh dalam bahan baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

tempe. Perebusan dilakukan selama 30 menit atau ditandai dengan mudah dengan

yaitu jika bahan sudah lunak jika ditekan dengan jari tangan.

Kemudian biji yang sudah direbus selama 30 menit, kemudian biji

direndam. Perendaman bertujuan untuk melunakkan biji dan mecegah

pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi. Ketika perendaman, pada kulit

biji kedelai telah berlangsung proses fermentasi oleh bakteri yang terdapat di air

terutama oleh bakteri asam laktat. Perendaman juga bertujuan memberikan

kesempatan pada keping-keping kedelai menyerap air sehingga menjamin

pertumbuhan kapang menjadi optimal. Perendaman dapat menggunakan air biasa

atau air yang ditambah dengan asam asesat, sehingga pH larutan mencapai 4-5.

Perendaman dilakukan selama 12-16 jam pada suhu kamar. Setelah biji di

rendam, biji kembali direbus untuk yang kedua kalinya. Pada perebusan kedua ini

bertujuan untuk mengurangi bau langu pada biji dan dengan perebusan akan

membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh dalam bahan baku tempe selama

proses perendaman. Seelah direbus biji tidak langsung dapat di inokulasi, biji

harus ditiriskan dan didinginkan terlebih dahulu. Proses penirisan bertujuan untuk

menurunkan kadar air pada bahan baku pembuatan tempe. Setelah lamtoro dan

kedelai kering kemudian dilakukan penambahan ragi, ragi yang akan membentu

proses fermentasi. Setelah bahan tercampur secara merata, kemudian bahan

dibungkus agar bahan merekat. Kemudian baru difermentasi.

E. Organoleptik

Indera perasa kita dapat merasakan banyak makanan yang kita makan. Hal

ini dapat membiasakan indera kita untuk mengenali atau menilai cita rasa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

kualitas makanan dengan cara melatih indera tersebut. Menurut Rahayu (2001)

yang menyatakan bila digabungkan dengan perasaan (konsistensi dan tekstur)

dari makanan di dalam mulut, konsumen dapat membedakan suatu makanan

dengan jenis makanan lain. Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya

rangsangan terhadap indera pengecap dalam tubuh manusia. Makanan yang

memiliki cita rasa tinggi adalah makanan yang disajikan dengan menarik,

menyebar bau yang sedap dan memberikan rasa yang lezat. Evaluasi bau dan rasa

masih tergantung pada taste panel. Keragaman antara individu dalam respon

intensitas dan kualitas terhadap stimulus tertentu dan pada seseorang individu

tertentu (karena faktor luar) menyebabkan pemilihan anggota panel merupakan

hal yang terpenting (Rahayu, 2001).

F. Penelitia Yang Relevan

Pada penelitian pendahulu yang dilakukan Slamet (2015) berjudul “

Potensi Biji Lamtoro Gung dan Biji Kedelai Sebagai Bahan Baku Pembuatan

Tempe Komplementasi” menunjukkan bahwa rasio tempe komplementasi biji

lamtoro gung dan kedelai mempengaruhi mutu organoleptik tempe yaitu warna,

rasa, aroma, dan rasa.

Jurnal penelitian yang dilakukan Fenny (2012) berjudul “ Pembuatan

Tempe Proporsi Biji Kedelai:Lamtoro Gung dengan Penambahan Angkak”

menyatakan bahwa perlakuan terbaik adalah pada perlakuan proporsi biji kedelai :

lamtoro gung (70:30) dengan penambahan angkak 1% . Pada penelitian ini

menunjukakan bahwa lama fermentasi akan mempengaruhi karakteristik tempe.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa lama fermentasi 48 jam merupakan lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

fermentasi yang terbaik untuk menghasilkan tekstur tempe yang kompak.

Semakin kecil prosentase biji lamtoro dengan lama fermentasi 48 jam, akan

menghasilkan tekstur tempe yang semakin padat pada tempe lamtoro, sehingga

semakin lama fermentasi yang dilakukakan tekstur tempe lamtoro akan semakin

baik.

G. Kerangka Berpikir

Penelitian ini menggunakan biji lamtoro gung sebagai bahan tambahan

dan dengan penambahan angkak sebagai perwarna alami dalam pembuatan tempe.

Peneliti akan melakukan uji orgonoleptik karakteristik sensorik pada tempe yaitu

bau, warna, tekstur dan rasa. Dalam penelitian ini proses fermentasi dilakukan

dengan menggunakan jamur Rhizopus. Sebelum melakukan penelitian,

penelitmelakukan pra penelitian untuk mendapatkan proporsi yang baik, maka

peneliti menetapkan proporsi bahan yang akan digunakan untuk membuatan

tempe yaitu 50:50, 25:75 dan 75:25 dengan penambahan angkak 1 sendok teh dan

difermentasi selama 48 jam. Dari hasil fermentasi ini akan dihasilkan diversifikasi

tempe yang kemudia menjadi sumber gizi alternatif bagi konsumen. Adapun

kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat disajikan dalam bagan sebagai

berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Kedelai Lamtoro Angkak

Pra penelitian

Didapat perbandinag 50:50, 25:75


dan 75:25 dan penambahan angkak
1 sendok teh

Kedelai+lamtoro gung+angkak
fermentasi

Diversifikasi Kesukaan
Tempe konsumen

Gambar 2.6 Diagram alir Kerangka Berpikir

H. Hipotesis

Adapun hipotesis perlakuan yang digunakan yaitu :

1. Penambahan biji lamtro gung dan angkak sebagai bahan tambahan dan

pewarna alami dalam proses pembuatan tempe mempengaruhi karateristik

tempe

2. Penambahan biji lamtoro gung dan angkak dalam proses pembuatan tempe

yang paling disukai panelis sebagai bahan tambahan dan pewarna alami

dalam pembutan tempe adalah perbandingan kedelai dan lamtoro 75 : 25

dan penambahan angkak 1 sendok teh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan adalah eksperimen dengan

menggunkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri satu faktor dengan

3 perlakuan, 5 kali pengulangan. Penelitian ini menguji 3 proposi kedelai dan

kontrol pada tempe kedelai secara organoleptik. Pengujian secara organoleptik

ini meliputi warna (penampakan), aroma (penciuman), tekstur dan rasa

(pengecapan). Berikut adalah tata letak wadah fermentasi yang dilakukan

dengan cara pengundian :

Tabel 3.1 Tata Letak Penyimpanan Tempe

E1(2) C(3) C(1) E2(4)


E3(1) E1(3) C(4) E1(4)
E3(3) E2(5) E2(2) E3(2)
C(5) E2(1) E3(4) E1(5)
E2(3) E3(5) E1(1) C(2)
Keterangan :

C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok
teh angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok
teh angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok
teh angkak

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi proporsi

penambahan lamtoro gung dan angkak yang ditambahkan pada proses

pembuatan tempe. Proporsi tersebut terdiri dari 3 taraf dengan pengulangan

masing-masing sebanyak 5 kali pengulangan. Karena penelitian ini merupakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL), sehingga dilakukan randomisasi terhadap

letak wadah fermentasi dengan cara undian.

2. Variabel Terikat

Variabel terkait dalam penelitian ini adalah aroma, warna, tekstur dan

rasa tempe.

3. Variabel kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah wadah fermentasi berupa

keranjang, angkak sebanyak 1 sendok teh, ragi 1 gram, lama fermentasi 48

jam.

C. Batasan Penelitian

Agar masalah dalam ekspiremen ini tetap terarah, maka disusun

batasan masalah sebagai berikut :

1. Angkak yang di gunakan 1 sendok teh

2. Ragi yang digunakan 1 gram / 100 gram bahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3. Proporsi kedelai dan lamtoro gung dibedakan menjadi (75 : 25 ), (50 :

50 ) dan (25 : 75)

4. Suhu yang digunakan untuk fermentasi adalah suhu ruangan 370C

5. Lama fermentasi 48 jam

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan dari 1 Agustus sampai dengan

4 Agustus 2017. Pembuatan tempe dan uji organoleptik dilakukan di

Laboratorium Biologi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

E. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah panci, kompor,

sendok, timbangan, nampan, dan baskom. Sedangkan bahan-bahan yang

digunakan adalah biji kedelai dan lamtoro gung yang diperoleh dari Pasar

Legi Surakarta, serta Angkak yang diperoleh di jalan Wonosari, dan plastik

kiloan yang diperoleh di toko klontong.

F. Cara Kerja

1. Persiapan dan Sterilisasi alat

Persiapan penelitian diawali dengan proses penyiapan alat-alat yang

akan digunakan dan sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko

kontaminasi saat pembuatan tempe. Berikut adalah langkah kerja sterilisasi

alat yang digunakan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

a. Alat – alat seperti baskom, panci, timbangan, sendok, dan nampan

dicuci menggunakan sabun.

2. Pembuatan Tempe

a. Tempe Kontrol (tanpa tambahan lamtoro gung dan angkak)

1. Siapkan kedelai sebanyak 500 gram.

2. Pilih kedelai yang berkualitas

3. Cuci kedelai yang menggunakan air bersih

4. Rebus kedelai yang sudah dibersihkan selama 30 menit

5. Setelah direndam kupas kulit ari pada kedelai

6. Kemudian rendam kedelai selama 12 jam

7. Setelah di rendam kedelai kembali direbus sampai biji kedelai cukup

lemak

8. Kumudian setelah direbus biji kedelai ditiriskan dan didinginkan

9. Setelah dingin kedelai ditambahkan ragi, dan dicampurkan hingga

merata

10. Setelah merata barulah kedelai dibungkus menggunakan plastik

11. Beri label pada plastik

12. Inkubasi dilakukan dalam rak di Laboratorium Biologi Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada suhu kamar, selama 48

jam.

13. Dilakukan uji organoleptik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

b. Tempe dengan Penambahan Lamtoro Gung dan Angkak

1. Kedelai dan lamtoro gung dicuci menggunakan air bersih di tempat

yang berbeda

2. Kedelai dan lamtoro gung direbus selama 30 menit pada panci yang

berbeda

3. Kupas kulit ari pada kedelai dan lamtoro gung

4. Rendam kedelai selama 12 jam

5. Kedelai kembali direbus sampai lunak

6. Lamtoro gung dan kedelai yang yang sudah di rebus ditiriskan dan

didinginkan

7. Setelah dingin timbang dan lamtoro gung kedelai sesuai ukuran yang

telah di tentukan yaitu 25 gram kedelai dan 75 gram lamtoro gung

8. Kemudian ditambahkan ragi, dan dicampurkan hingga merata

9. Tambahkan angkak dan di campurkan hingga merata

10. Kemudian dibungkus menggunakan plastik

11. Beri label pada plastik

12. Inkubasi dilakukan dalam rak di Lablaboratorium Biologi Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada suhu kamar, selama 48

jam

13. Dilakukan uji organoleptik

14. Lakukan langkah kerja yang sama untuk tempe dengan proporsi

kedelai 50 gram kedelai : 50 gram lamtoro gung dan 75 gram kedelai :

25 lamtoro gung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3. Pengujian Organoleptik

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses

penginderaan. Penginderaan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis,

yaitu kesadaran atau pengenalan alat indera akan sifat-sifat benda karena

adanya rangsangan yang diterima alat indera yang berasal dari benda tersebut

(Susiwi,2009). Bagian tubuh yang kali ini berperan dalam uji organoleptik

adalah mata (indera penglihatan), hidung (indera pembau), tangan (indera

peraba), dan lidah (indera pengecap). Pengujian organoleptik dilakukan oleh

seseorang yang disebut panelis. Panelis merupakan anggota panel atau orang

yang terlibat dalam penilaian organoleptik dari berbagai kesan subjektif untuk

menilai produk yang disajikan (Fitriyono,2014).

Uji orgoleptik ini dilakukan oleh 10 orang panelis yang merupakan

rekan peneliti. Para panelis ini tergolong dalam jenis panelis yang agak

terlatih. Hal ini dikarenakan para panelis sudah pernah melakukan uji

organoleptik terhadap tempe. Pengujian organoleptik dilakuakan secara acak

sesuai kode yang ada. Adapun aspek yang harus diuji adalah penampakan,

bau, dan rasa. Berikut cara kerja uji organoleptik :

a. Uji Warna

1. Diambil beberapa tempe, kemudian diletakkan di atas nampan yang

bersih dan kering


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

2. Dilihat beberapa saat, kemudian memberi skor terhadap warna dari

masing-masing perlakuan

3. Dilakukan pengerjakan oleh 10 orang panelis.

b. Uji Aroma

1. Sampel tempe diambil beberapa buah di letakkan di atas nampan yang

bersih dan kering

2. Sampel tempe dicium pada jarak kira-kira ½ cm dari hidung untuk

mengetahui aromanya.

3. Dilakukan pengerjakan oleh 10 orang panelis.

c. Uji Rasa

1. Sampel tempe dikukus kemudian dipotong kecil kira-kira 2 cm dan

dirasakan menggunakan lidah

2. Dilakukan pengerjakan oleh 10 orang panelis

G. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer yang didapat dari uji

orgoleptik terhadap proporsi kedelai:lamtoro gung dengan penambahan

angkak yang dihasilkan. Setelah melakukan uji orgoleptik, para panelis akan

memberikan penilaian sesuai skala hedonik yang peneliti sediakan dan diisi

secara subyektif dan spontan.. Untuk memperoleh proses analisis data, maka

sebelumnya perlu dilakukan tabulasi data seperti dibawah ini :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Tabel 3.2 Uji Organoleptik

Panelis/ Uji Organoleptik


Pengulang
Aroma Warna Tekstur Rasa
an
C E E E C E E E C E E E C E E E
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
A 1
2
3
4
5
B 1
2
3
4
5
... ...
... ...
... ...
Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak

H. Analisis Data

Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan yaitu E1 dengan

penambahan lamtoro sebanyak 25gram, E2 dengan penambahan lamtoro gung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

50gram dan E3 dengan penambahan lamtoro sebanyak 75gram, dan kontrol

dengan pengulan masing-masing 5 kali. Hasil yang dipeleh akan diolah

menggunakan uji Anova dan apabila signifikan akan dilanjutkan

menggunakan uji Tukey. Berikut adalah langkah-langkah uji Anova dan

Tukey menggunakan PSS versi 16.0.

Gambar 3.1 Tampilan SPSS versi 16.0


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

a. Uji Anova

1. Menginput data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

a. Membuka progam SPSS versi 16.0, kemudian akan muncul kotak

dialog SPSS Statistics 16.0, Klik type in data, klik Ok

b. Pada SPSS Statistics Data Editor klik variable view dibagian kiri

bawah

c. Masukkan variabel perlakuan aroma, warna, tekstur dan rasa

d. Pada variabel perlakuan, klik pada kolom value, maka akan muncul

kotak dialog value labels. Pada value isi dengan angka, sedangkan

pada label isi dengan keterangan skala perlakuan (Kontrol, E1, E2

dan E3)

e. Pada variabel aroma, klik pada kolom value, maka akan muncul

kotak diaolog value labels. Pada value isi dengan angka (1,2,3,4, dan

5), sedangkan pada label isi dengan keterangan hedonic.

f. Klik data view di bagian kiri bawah, masukkan data sesuai dengan

nama variabel dan data yang diperoleh

2. Melakukan Uji Anova

a. Untuk melakukan uji Anova, klik menu Analyze – Compare Means –

One Way ANOVA

b. Klik variabel karakteristik, masukkan kedalam Dependen List,

kemudian klik variabel perlakuan ke Factor

c. Klik Options, pada Statistiks, pilih Descriptive dan Homogenity of

variance test kemudian klik continue

d. Klik Post-Hoc, dari pilihan yang ada pilih Bonferroni dan Tukey lalu

klik continue
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3. Pengujian Hipotesis dan Pengambilan Keputusan

a. Hipotesis

Adapun hipotesis yang digunakan pada pengujian ini adalah

sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan yang nyata dari beberapa kelompok

perlakuan

Hi : Terdapat perbedaan yang nyata dari beberapa kelompok

perlakuan.

b. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan yang di gunkan adalah berdasarkan

probabilitas

• Jika Asymp. Sig. > 0,05 maka Ho di terima. Dengan kata

lain tidak ada perbedaan yang nyata dari beberapa

kelompok perlakuan

• Jika Asymp. Sig. < 0,05 maka Ho ditolak. Dengan kata lain,

terdapat perbedaan nyata dari beberapa kelompok

perlakuan.

I. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian akan dijadikan refrensi tambahan bagi peneliti yang

kelak akan menjadi tenaga pendidik. Penelitian proporsi tempe dengan

penambahan angkak berkaitan dengan mata pelajaran biologi pada materi

bioteknologi di kelas XII SMA. Pendidik tenaga pendidik lainnya dan

bersama-sama peserta didik dapat membuat tempe dengan proporsi tempe


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

yang berbeda dengan penambahan angkak ini sebagai implementasi

pengetahuan yang di dapatkan mengenai tempe.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Organoleptik

Setelah melakukan uji organoleptik aroma, warna tekstur dan rasa

tempe berbahan kedelai dengan penambahan biji lamtoro gung menggunakan

proporsi 75 :25 gram, 50:50 gram, dan 25:75 gram dan penambahan angkak 1

sendok teh, diperoleh data sebagai berikut :

1. Aroma

Aroma merupakan salah satu bagian dari uji organoleptik. Pengujian

aroma dilakukan dengan cara penelis mencium sampel yang sudah disiapkan

disiapkan di atas nampan, kemudian panelis memberi penilaian sesuai dengan

skala yang tersedia pada kuisoner. Hasil penilaian terhadap aroma dari tempe

di tampilkan pada gambar 4.1.

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

3,5
Rerata Skor Aroma
3

2,5

1,5

0,5

0
C E1 E2 E3
Perlakuan

Gambar 4.1 Grafik rerata kesukaan panelis terhadap aroma


Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan

panelis terhadap aroma tempe yang dihasilkan tertinggi adalah pada perlakuan

E2 yaitu 2,64 . Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan E2 adalah

pada perlakuan E3 dengan skor 2,56 dan disusul oleh perlakuan E1 dengan

skor 2,54, lalu yang paling terendah adalah pada perlakuan kontrol dengan

skor 2,12.

Hasil dari rata-rata selanjutnya diuji menggunkan Anova one factor

betweensubject desain untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

signifikan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil sebagai seperti pada

tabel 4.1.

Tabel 4.1 hasil uji anova aroma


ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Between Groups .821 3 .274 3.830 .030
Within Groups 1.144 16 .071
Total 1.965 19

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa aroma

menunjukakan hasil 0,03 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan, sehingga dari empat kelompok perlakuan menyatakan bahwa

ada berbeda secara nyata atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis

terhadap aroma tempe dari semua perlakuan adalah berbeda. Guna mengetahui

adanya perbedaan yang nyata dari aroma tempe antara keempat perlakuan,

maka dilakukan uji lanjut yaitu Tukey. Hasil uji Tukey adalah pada tabel 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 4.2 Hasil Uji Tukey Aroma

Dependent Variable:Perlakuan

(I) (J)
Karakteristi Karakteristi Mean Difference (I-
k k J)

Aroma C E1 -.4200
*
E2 -.5200

E3 -.4400

E1 C .4200

E2 -.1000

E3 -.0200
*
E2 C .5200

E1 .1000

E3 .0800

E3 C .4400

E1 .0200

2 -.0800
*. The mean difference is significant at the 0.05 level

Berdasarkan tabel diaatas dapat dilihat bahwa adanya beda nyata

ditandai bintang yang terdapat pada ujung angka. Aroma pada perlakuan

kontrol memiliki beda nyata terhadap perlakuan E2 yaitu dengan proporsi

kedelai dan lamtoro gung 50:50 gram dengan penambahan angkak satu sendok

teh.

2. Warna

Selain aroma, warna juga merupakan salah satu komponen

organoleptik yang diujikan. Pengujian warna dilakukan dengan cara panelis

mengambil sampel yang telah disediakan diatas nampan kemudian panelis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

mengamati warna menggunakan indra penglihat. Hasil penilaian panelis

terhadap warna dari tempe seperti pada gambar 4.2.

4
3,5
Rerata Skor Warna

3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
c e1 e2 e3
Perlakuan

Gambar 4.2 Grafik rerata kesukaan panelis terhadap warna


Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh angka
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Pada grafik d iatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh

panelis terhadap warna, skor tertinggi adalah E3 yaitu 3,5. Untuk perlakuan

yang mendekati E3 yaitu E1 yaitu 3,28 dan disusul oleh perlakuan E2 yaitu

3,1 lalu yang paling terendah pada perlakuan kontrol yaitu 1,76.

Hasil rata-rata dari uji organoleptik oleh panelis selanjutnya diuji

menggunAkan Anova one factor between subject desain untuk melihat apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

terdapat perbedaan yang signifikan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan

hasil seperti pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 hasil uji anova warna


ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Between Groups 9.337 3 3.112 20.343 .000
Within Groups 2.448 16 .153
Total 11.785 19

Berdasarkan hasil uji anova di atas dapat disimpulkan bahwa warna

menunjukkan hasil 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari kempat kelompok

perlakuan antara kontrol, penambahana proporsi bahan kedelai dengan biji

lamtoro sebanyak 75:25, 50:50 dan 25:75 gram dengan 1 sendok teh angkak.

Guna mengetahui adanya perbedaan yang nyata dari warna tempe antara

keempat perlakuan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Tukey. Hasil uji Tukey

ditampilkan pada tabel 4.4.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 4.4 Hasil Uji Tukey warna

(I) (J) Mean Difference


Perlakuan Perlakuan (I-J)
*
Warna C E1 -1.5200
*
E2 -1.3400
*
E3 -1.7600
*
E1 C 1.5200
E2 .1800
E3 -.2400
*
E2 C 1.3400
E1 -.1800
E3 -.4200
*
E3 C 1.7600
E1 .2400
E2 .4200
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya beda nyata

ditandai bintang yang terdapat pada ujung angka. Warna pada kontrol

memiliki beda nyata terhadap perlakuan E1 yaitu proporsi kedelai dan biji

lamtoro gung 75:25 gram dengan penambahan angkak satu sedok teh, E2

proporsi kedelai dan biji lamtoro gung 50:50 gram dengan penambahan

angkak satu sedok teh, dan E3 proporsi kedelai dan biji lamtoro gung 25:75

gram dengan penambahan angkak satu sedok teh.

3. Tekstur

Tekstur aspek lain dari uji organoleptik adalah tekstur. Pengujian

tekstur dilakukan dengan cara panelis mengambil sampel yang telah

disediakan di atas nampan kemudian panelis menekan dengan indra peraba.

Selanjutnya panelis diminta untuk memberi nilai sesuai dengan skala hendonik

nilai 1: sangat lunak, 2: agak lunak, 3: lunak, 4: agak keras, 5: sangat keras,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

yang terdapat pada kuisioner yang telah dibuat. Hasil penilaian terhadap

aroma dari tempe seperti pada gambar 4.3.

4
3,5
Rerata Skor Tekstur

3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
C E1 E2 E3
Perlakuan
Gambar 4.3 Grafik rerata kesukaan panelis terhadap tekstur
Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa skor yang diberikan oleh

panelis terhadap tekstur pada perlakuan E2 lebih tinggi dari pada perlakuan

E1, E3 dan kontrol. Berdasarkan penilaian panelis E3 merupakan perlakuan

yang memiliki rerata skor paling rendah. Sedangkan rerata skor yang

diberikan panelis pada perlakuan E1 adalah 3,18. Dan rerata skor yang

diberikan oleh panelis pada perlakuan kontrol yaitu 3,12.

Hasil dari rata-rata selanjutnya diuji menggunkan Anova one factor

between subject desain untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

signifikan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil sebagai pada tabel

4.5.

Tabel 4.5 hasil uji anova tekstur


ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups .546 3 .182 .651 .594
Within Groups 4.476 16 .280
Total 5.022 19

Berdasarkan tabel uji anova di atas dapat disimpulkan bahwa tektur

menunjukkan hasil 0,594 > 0,05 yang berarti Ho di terima. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari keempat

kelompok perlakuan antara kontrol, penambahan proporsi bahan kedelai

dengan biji lamtoro sebanyak 75:25, 50:50 dan 25:75 gram dengan 1 sendok

teh angkak.

4. Rasa

Rasa aspek terakhir yang diuji adalah rasa. Pengujian rasa

dilakukan dengan cara panelis mengambil sampel yang telah disediakan di

atas nampan kemudian panelis merasakan menggunakan indra pengecap. Hasil

penilaian panelis terhadap rasa dari tempe seperti yang terdapat pada gambar

4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

4
3,5
3
Rerata skor Rasa

2,5
2
1,5
1
0,5
0
C E1 E2 E3
Perlakuan
Gambar 4.4 Grafik rerata kesukaan panelis terhadap rasa
Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2: Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Grafik di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata skor yang

diberikan panelis untuk rasa dari tempe yang dihasilkan. Rasa pada perlakuan

E1 dan E2 memiliki nilai yang sama yaitu 2,64, sedangkan perlakuan E3

memiliki rerata2,6 dan kontrol memiliki rerata skor terendah yaitu 2,46.

Hasil rata-rata dari uji organoleptik oleh panelis selanjutnya diuji

menggunkan Anova one factor betweensubject desain untuk melihat apakah

terdapat perbedaan yang signifikan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan

hasil seperti pada tabel 4.6.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 4.6 hasil uji anova rasa


ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups .089 3 .030 .406 .751
Within Groups 1.176 16 .073
Total 1.265 19

Berdasarkan tabel uji anova di atas dapat disimpulkan bahwa tektur

menunjukkan hasil 0,751 > 0,05 yang berarti Ho di terima. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari keempat

kelompok perlakuan antara kontrol, penambahan proporsi bahan kedelai

dengan biji lamtoro sebanyak 75:25, 50:50 dan 25:75 gram dengan 1 sendok

teh angkak.

5. Uji Rangking (overall)

Pada penelitian ini juga digunakan uji rangking terhadap semua

parameter organoleptik tempe. Pengujian ini dilakukan untuk mempertegas

formula tempe yang terbaik atau yang paling disukai oleh panelis. Dari uji

yang dilakukan didapatkan hasil :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

3,5

2,5

1,5

0,5

0
C E1 E2 E3
Perlakuan

Gambar 4.5 Grafik rerata uji Kesukaan panelis terhadap tempe


Keterangan :
C : Kontrol
E1 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 75:25 gram dan 1sendok teh
angkak
E2 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 50:50 gram dan 1sendok teh
angkak
E3 : Proposi bahan kedelai dengan lamtoro 25:75 gram dan 1sendok teh
angkak
Pada grafik di atas tempe dengan perlakuan E2 adalah tempe yang

disukai oleh panelis dengan rerata 2,94. Untuk perlakuan yang mendekati E2

adalah perlakuan E1 dengan rerata 2,92. Selanjutnya diurutan ketiga tingkat

kesukaan panelis terhadap tempe yang dihasilkan adalah pada perlakuan E3

dengan skor 2,87. Sedangkan perlakuan yang terendah dari kempat perlakuan

adalah c dengan rerata skor 2,36.

6. Pembahasan

Uji organoleptik adalah suatu cara penilaian yang melibatkan indera.

Prinsip uji organoleptik adalah proses penginderaan yang berarti alat indera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

dikenalkan dengan sifat-sifat benda melalui rangsanganyng diterima alat

indera. Bagian tubuh yang ganoleptik kali ini berperan dalam uji organoleptik

adalah mata (indera penglihatan), hidung (indera pembau), tangan (indera

peraba), dan lidah (indera pengecap).

1. Aroma

Aroma merupakan bau yang sangat subjektif dan sulit diukur, sebab

setiap orang mempunyai sensitiftas dan kesukaan yang berbeda-beda.

Meskipun mereka dapat mendeteksi, tetapi setiap individu memiliki kesukaan

yang berlainan (Surayah dan Sugianto, 2005). Uji aroma ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sediaan tempe yang dihasilkan

kepada panelis untuk mendapatkan nilai kesukaan panelis tersebut.

Dari rerata skor kesukaan panelis terhadap uji aroma tempe,

didapatkan hasil paling tinggi adalah pada perlakuan E2 yaitu dengan proporsi

bahan kedelai dan lamtoro 50:50 gram dengan penambahan satu sendok teh

angkak). Kesukaan panelis pada perlakuan E2 disebabkan karena aroma yang

dihasilkan pada sampel perlakuan E1 dan E3 tercium bau alkohol. Semakin

tinggi penambahan proporsi biji lamtoro gung menghasilkan aroma seperti

tape atau alkohol. Hal ini disebabkan karena biji lamtoro gung mengandung

karbohidrat yang tinggi, karbohidrat tersebut akan dipecah oleh Rhizopu,

Monascus dengan lama fermentasi tertentu, maka dihasilkan aroma alkohaol

yang menonjol. Sedangkan pada perlakuan kontrol menghasilkan aroma

langu dan gosong. Aroma langu khas kedelai disebakan karena enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Lipsigenase yang terkandung dalam kedelai (Sediaoetama, 1993). Sehingga

panelis lebih memilih aroma yang sesuai dengan kesukaan mereka yaitu pada

perlakuan E2.

Berdasarkan uji anova yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

terbukti adanya beda nyata dari keempat perlakuan tersebut yang berarti hasil

yang didapatkan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang

diberikan pada tempe memberikan pengaruh pada aroma dari tempe yang

dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap aroma

tempe dari semua perlakuan berbeda. Penyebabnya adalah penambahan

lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, sehingga aroma yang dihasilkan

berbeda-beda. Perbedaan aroma pada masing-masing perlakuan karena

penambahan lamtoro pada setiap perlakuan berbeda-beda. Semakin banyak

penambahan biji lamtoro gung maka akan menghasilkan aroma alkohol yang

lebih kuat. Dari komentar yang dituliskan oleh panelis, dikatakan bahwa

hampir semua perlakuan berbau gosong dan berbau alkohol.

Dari hasil uji Anova menyatakan bahwa semua perlakuan

menunjukkan perbedaan yang signifikan dan dilakukan uji lanjut untuk

mengetahui beda nyata terhadap keempat perlakuan. Bersadarkan uji lanjut

yaitu uji Tukey (lihat pada lampiran 1) bahwa perlakuan C memiliki beda

nyata terhadap E2. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada

tempe memberikan pengaruh pada aroma dari tempe yang dihasilkan atau

dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap warna tempe dari semua

perlakuan berbeda. Penyebabnya adalah penambahan lamtoro gung berbeda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

pada tiap perlakuan, sehingga aroma yang dihasilkan berbeda. Oleh karena itu

panelis lebih menyukai tempe dengan penambahan lamtoro dan angkak.

2. Warna

Ketertarikan terhadap makanan dapat dipengaruhi oleh warna,suhu,

dan teksturnya (Wade dan Tavris, 2008). Peryataan tersebut menekankan

bahwa warna merupakan salah satu penyebab konsumen tertarik pada sebuah

produk makanan. Pada penelitian ini, panelis melakukan penskoran warna

dengan cara melihat tempe yang telah disediakan, kemudian memberikan skor

sesuai dengan kesukaan mereka.

Tempe mempunyai ciri-ciri kenampakan berwarna putih. Warna putih

disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada pada permukaan biji

kedelai (Kasmidjo, 1990). Dari hasil rerata skor kesukaan panelis terhadap uji

warna tempe, diketahui bahwa warna yang paling diminati oleh panelis adalah

warna pada perlakuan E3, yaitu proporsi bahan kedelai dan lomtoro gung

25:75 gram dengan penambahan satu sendok teh angkak). Kesukaan panelis

pada perlakuan E3 disebabkan karena warna yang dihasilkan pada sampel

perlakuan E1 dan E2 berwarna merah kecoklatan. Sedangkan pada perlakuan

kontrol menghasilkan tempe berwarna putih kekuningan. Semakin banyak

penambahan lamtoro gung ssemakin menambah kesukaan panelis terhadap

produk, sebab warna tempe yang dihasilkan menjadi warna merah kecoklatan.

Tempe mempunyai ciri-ciri kenampakan berwarna putih. Perbedaan

warna pada tempe disebabkan oleh warna bahan yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

pembuatan tempe. Pada penelitian ini menggunkan bahan tambahan biji

lamtoro gung dan angkak, sehingga ada perlakuan E1, E2 dan E3 yang

menghasilkan tempe berwarna yang kemerahan maupun kecoklatan.

Disamping itu pada perlakuan C terdapat warna kuning pada tempe, warna

kuning muncul disebabkan karena pada kedelai sendiri mempunyai unsur

warna kuning (Adisarwanto,2005)

Dari hasil uji Anova menyatakan bahwa semua perlakuan

menunjukkan perbedaan yang signifikan dan dilakukan uji lanjut untuk

mengetahui beda nyata terhadap keempat perlakuan. Bersadarkan uji lanjut

yaitu uji Tukey (lihat pada lampiran 1) bahwa perlakuan C memiliki beda

nyata terhadap E1,E2 dan E3. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang

diberikan pada tempe memberikan pengaruh pada warna dari tempe yang

dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap warna

tempe dari semua perlakuan berbeda. Penyebabnya adalah penambahan

lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, sehingga warna yang dihasilkan

berbeda. Oleh karena itu panelis lebih menyukai tempe dengan penambahan

lamtoro dn angkak.

3. Tekstur

Pengindraan tekstur yang berasal dari sentuhan dapat ditangkap oleh

seluruh permukaan kulit. Biasanya jika orang ingin menilai tekstur yang

digunakan adalah ujung tangan. Macam-macam tekstur yang dapat dinilaingan

ujung jari meliputi kebasahan, kering, keras, halus, kasar, dan berminyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

(Soewarno, 1985). Pada penelitian ini, uji tekstur dilakukan dengan ujung jari.

Semua sediaan tempe dinilai memiliki tekstur yang kompak dan flavor

spesifik.

Tempe mempunyai ciri-ciri tekstur kompak dan flavor spesifik.

Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang

menghubungkan antara biji-biji kedelai. Terjadinya degradasi komponen-

komponen dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor spesifik

setelah fermentasi (Kasmidjo, 1990).

Dilihat dari hasil rerata skor uji tekstur panelis lebih banyak memilih

sediaan tempe pada perlakuan E2 (proporsi kedelai dan lamtoro gung 50:50

gram dengan menambahan satu sendok teh angkak) dengan rerata 3,34.

Kesukaan panelis pada perlakuan E2 disebabkan karena tekstur yang

dihasilkan pada sampel perlakuan C dan E1 menghasilkan tekstur tempe yang

keras karena semakin banyak lamtoro yang digunkan maka kadar air pada

tempe sedikit sehingga tekstur semakin keras. Sedangkan pada perlakuan E3

memiliki tekstur yang terlalu lunak. Tekstur lunak pada perlakuan E3

disebabkan karena terlalu banyak penambahan lamtoro gung, maka kadar air

tempe semakin tinggi dan tekstur semakin lunak. Semakin banyak lamtoro

yang ditambahkan maka kadar air tempe semakin tinggi, kadar air tempe

sangat menentukan tekstur tempe dan daya simpan atau kesegaran tempe.

Kadar air yang tinggi akan mengakibatkan tempe yang dihasilkan akan lunak

dan cepat membusuk (Iskandar, 2005).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Berdasarkan uji anova yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak

terbukti adanya beda nyata dari keempat perlakuan tersebut yang berarti hasil

yang didapatkan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang

diberikan pada tempe tidak memberikan pengaruh pada tekstur dari tempe

yang dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap

tekstur tempe dari semua perlakuan sama. Penyebabnya adalah walaupun

penambahan lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, namun tekstur yang

dihasilkan rata-rata keras.

4. Rasa

Rasa merupakan tanggapan atas adanya rangsangan kimiawi yang

sampai di indera pengecap lidah, khususnya jenis rasa dasar yaitu manis, asin,

asam, dan pahit. Rasa juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat kesukaan seseorang terhadap suatu produk makanan (Surayah dan

Sugianto, 2005).

Dilihat dari hasil rerata skor uji rasa panelis lebih banyak memilih

sediaan tempe pada perlakuan E1 dan E2 dengan rerata 2,64. Kesukaan

panelis pada perlakuan E1 dan E2 disebabkan karena menghasilkan rasa yang

gurih. Semakin banyak proporsi kedelai yang ditambahkan akan membuat rasa

tempe semakin gurih. Rasa gurih tersebut disebabkan karena adanya peptida-

peptida pendek hasil dari hidrolisis protein tempe tempe lamtoro gung-angkak

oleh enzim protease.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Menurut Mega (1998), dengan menggunakan protease, protein tempe

dihidrolisis menghasilkan asam-asam amino dan berbagai ragam peptida.

Proses hidrolisis pada taraf tertentu akan menghasilkan peptida-peptida

pendek yang mempunyai rasa gurih. Sedangkan rasa pada perlakuan E3 tidak

terlalu enak, karena terlalu banyak penambahan bahan lamtoro. Semakin

banyak penamabahan lamtoro gung menghasilkan rasa tempe yang kurang

gurih. Dan perlakuan kontrol yang hanya berbahan kedelai memiliki skor

rerata terendah, karena pada perlakuan kontrol sangat terasa rasa sangit atau

gosong.

Berdasarkan uji anova yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak

terbukti adanya beda nyata dari keempat perlakuan tersebut yang berarti hasil

yang didapatkan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang

diberikan pada tempe tidak memberikan pengaruh pada rasa dari tempe yang

dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap rasa tempe

dari semua perlakuan sama. Penyebabnya adalah walaupun penambahan

lamtoro gung berbeda pada tiap perlakuan, namun rasa yang dihasilkan rata-

rata sama.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian kali ini, terdapat keterbatasan yang dialami selama

penelitian. Keterbatasan tersebut antara lain :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

1. Dalam penelitian ini sebaiknya dilakukan pengujian kadar protein dan

kadar air guna mengetahui karakteristik kimia pada tempe dengan

penambahan bahan lamtoro dan angkak

2. Jumlah panelis yang dilibatkan dalam uji organoleptik merupakan panelis

agak terlatih yang berjumlh 10 orang, sehinga tidak memungkinkan untuk

dilakukan uji daya terima konsumen.

3. Kesungguhan panelis dalam memberikan skor kesukaan melakukan uji

organoleptik merupakan hal yang berada diluar jangkauan peneliti

4. Penambahan angkak sebaiknya dengan ditimbang agar lebih akurat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

APLIKASI HASIL PENNELITIAN SEBAGAI SUMBER

PEMBELJARAN BIOLOGI

Hasil penelitian mengenai uji formula proporsi kedelai dan lamtoro

gung penambahan angkak yang dilakukan secara organoleptik ini, dapat

digunakan sebagai bahan pembelajaran serta referensi untuk diadakannya

praktikum di sekolah. Materi pembelajaran yang berkenan dengan penelitian

ini adalah Bioteknologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII

semester II. Apabila menerapkan kurikulum 2013, maka Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar yang digunakan adalah sebagai berikut :

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun

responsif dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3. Memahami,menerapkan,menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dana metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah

K1 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah ronkret

dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya disekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan

dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup

2.1 Berprilaku ilmiah : , tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,

berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,

cinta damai, berpendapat secara ilmiahdan kritis, responsif dan

proaktif dalam setiap kelas/laboratorium maupun di luar

kelas/laboratorium

3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan

bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-

prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan

pengevaluasi produk yang dihasilkan serta produk yang

dilaksanakan

Pada materi Bioteknologi konvensional, dilakukan praktikum

membuat tempe sebagai salah satu produk bioteknologi konvensional.

Dengan terlibat dalam kegiatan praktikum, siswa mendapatkan

pengalaman secara langsung untuk membuat produk bioteknologi.

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di luar jam pembelajaran, namun

tidak terlepas dari pendampingan guru biologi.

Kegiatan praktikum ini menerapkan metode discovery, dimana

guru membimbing siswa untuk menemukan permasalahan, menganalisis

penyebab permasalahan tersebut, menemukan solusi untuk mengatasi

masalah tersebut. Silabus serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dapat dilihat pada lampiran 6.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Tempe dengan perlakuan proporsi kedelai dan lamtoro gung 50:50 gram

dengan penambahan satu sendok teh angkak merupakan formula tempe

yang disukai oleh panelis

B. Saran

1. Apabila akan melakukan penelitian dalam pembuatan tempe, dianjurkan

untuk pengujian kadar protein dan kadar air guna mengetahui karakteristik

kima pada tempe dengan penambahan bahan lamtoro dan angkak.

2. Pengujian organoleptik yang akan dilakukan sebaiknya perlu dilakukan

tenaga ahli dan jumlah panelis yang lebih banyak apabila hasil dari tempe

akan dipasarkan atau diproduksi lebih banyak guna mengetahui daya

terima konsumen.

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Klasifikasi dan morfologi


angkak, http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
lamtoro/, diakses pada tanggal 20 September 2017
Anonim. 2017. Gambar
Angkak, https://www.google.co.id/search?q=gambar+angkak&dcr=0&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwibiKuds9zZAhVEF5QKHbwdDLcQ_AUI
CigB&biw=1366&bih=654#imgrc=ADtV029h3u7lZM:, diakses pada tanggal 20
September 2017
Anonim. 2017. Gambar
Tempe, https://www.google.co.id/search?q=gambar+tempe&dcr=0&source=lnms
&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiIo-
3cs9zZAhXCnpQKHWQFC1gQ_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=W29-
Cs4wP23VOM:, diakses pada tanggal20 September 2017
Adisawanto. 2005. Kedelai. Swadaya: Jakarta
Badan Standar Nasional. Syarat Mutu Tempe Kedelai. SNI 01-3144-1992
Cahyadi. 2006. Kedelai Khasiat dan Teknologi. Bumi Aksara: Bandung
Fardiaz dan Zakaria. 1996. Toksisitas dan imunogenitas pigmen angkak yang di
produksi dari kapang monoscus purpureus pada limbah cair. Buletin Teknologi
dan industri pangan
Fenny.2012. Pembuatan Tempe Proporsi Biji Kedelai:Biji Lamtoro Gung dengan
Penamabahana Angkak.
Ferdi Kurniawan.2017. Klasifikasi dan Morfologi Kacang
Kedelai, http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-kacang-kedelai/,
diakses pada tanggal 20 September 2017
Fitiyono, A. 2014. Teknologi Pangan, Teori Praktis dan Aplikasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta.2
Iskandar, Y. M. dan S. Prianti, 2005. Biokonservasi senyawa Isoflavooida oleh
Rhizopus oryzae L16 pada hasil fermentasi kedelai.LIPI Teknologi Indonesia
28(2) 11-19. Bandung
Kasmidjo. 1990. Tempe. Mikrobiologi dan Kimia pengolahan serta pemanfaatan.
PAU pangan dan Gizi UGM : Yogyakarta
Mega, J.A, 1998. Umami Flavor of Meat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Priantono, A. 2009. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB: Bandung
Rahayu. 2005. Bahan Pangan Hasil Fermentasi. PAU UGM: Yogyakarta
Sediaoetama, A. D.1993, Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat
Slamet. 2015. Potensi Biji Lamtoro Gung dan Biji Kedelai Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Tempe.
Soewarno, A. 1985. Penilaian Organoleptik. Bhrathara karya Aksara. Jakarta
Steinkraus. 2002. Indonesian Tempe and Related Fermatation. Juranal
Surayah dan Sugiarto. 2005, Uji Kimiawi dan organoleptik sebagai uji mutu
Jurnal, Jurnal Balai besar penelitian pasca panen pertanian ternak, cimamggu :
Bogor
Susuwu, 2009. Handout Penelitian Organoleptik, FPMIPA, Universitas
Pendidikan Indonesia
Tisnadjaya. 2006. Bebas kolesterol dan Demam Berdarah dengan Angka. Penebar
Swadaya :Jakarta
Wade, C. Dan Tavris, C., 2008, Psikologi Edisi Kesembilan jilid 1, Erlangga,
Jakarta PP. 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Statistik

1. Normalitas

 Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Aroma Warna Tekstur Rasa

N 5 5 5 5

a
Normal Parameters Mean 2.1200 1.7600 3.1200 2.4600

Std. Deviation .24900 .55045 .64962 .26077

Most Extreme Differences Absolute .212 .186 .230 .241

Positive .212 .143 .230 .241

Negative -.188 -.186 -.209 -.161

Kolmogorov-Smirnov Z .473 .415 .514 .538

Asymp. Sig. (2-tailed) .979 .995 .954 .934

a. Test distribution is Normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

 E1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Aroma Warna Tekstur Rasa

N 5 5 5 4

a
Normal Parameters Mean 2.5400 3.2800 3.1800 2.6500

Std. Deviation .28810 .34205 .50200 .23805

Most Extreme Differences Absolute .198 .323 .240 .333

Positive .198 .175 .240 .333

Negative -.182 -.323 -.199 -.264

Kolmogorov-Smirnov Z .442 .723 .537 .666

Asymp. Sig. (2-tailed) .990 .673 .935 .766

a. Test distribution is Normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

 E2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Aroma Warna Tekstur Rasa

N 5 5 5 5

a
Normal Parameters Mean 2.6400 3.1000 3.3400 2.5000

Std. Deviation .32094 .33912 .49295 .26458

Most Extreme Differences Absolute .291 .184 .214 .247

Positive .209 .184 .214 .247

Negative -.291 -.130 -.186 -.153

Kolmogorov-Smirnov Z .651 .412 .478 .553

Asymp. Sig. (2-tailed) .791 .996 .976 .920

a. Test distribution is Normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

 E3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Aroma Warna Tekstur Rasa

N 5 5 5 5

a
Normal Parameters Mean 2.5600 3.5200 2.8800 2.5200

Std. Deviation .19494 .27749 .44944 .33466

Most Extreme Differences Absolute .421 .213 .171 .199

Positive .421 .187 .171 .145

Negative -.206 -.213 -.144 -.199

Kolmogorov-Smirnov Z .941 .477 .382 .444

Asymp. Sig. (2-tailed) .339 .977 .999 .989

a. Test distribution is Normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

 Hasil Tukey

95% Confidence Interval


(I) (J) Mean Difference

Perlakuan Perlakuan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

*
Warna C E1 -1.5200 .2474 .000 -2.228 -.812

*
E2 -1.3400 .2474 .000 -2.048 -.632

*
E3 -1.7600 .2474 .000 -2.468 -1.052

*
E1 C 1.5200 .2474 .000 .812 2.228

E2 .1800 .2474 .885 -.528 .888

E3 -.2400 .2474 .768 -.948 .468

*
E2 C 1.3400 .2474 .000 .632 2.048

E1 -.1800 .2474 .885 -.888 .528

E3 -.4200 .2474 .357 -1.128 .288

*
E3 C 1.7600 .2474 .000 1.052 2.468

E1 .2400 .2474 .768 -.468 .948

E2 .4200 .2474 .357 -.288 1.128


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

2. Lampiran 2 Proses pembuatan tempe

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g)

Gamabar 1 : proses pembuatan tempe (a) perebusan bahan, (b) penimbanagn

bahan, (c) pencampuran kedelai dan lamtoro, (d) penambahan angkak, (e)

penambahan ragi, (f) proses pencampuran semua bahan, (g) proses pembungkusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Lampiran 3 hasil dan uji organoleptik

Tempe Tempe
perlakuan perlakuan E3
tempe

Tempe Penyiapan Pengujian tekstur


perlakuan sedian tempe
kontrol dan E2 diatas piring

Pengujian warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Lampiran 4 hasil uji organoleptik

 Uji aroma

Inisial Skor

C E1 E2 E3

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

M 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

T 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

F 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 4 1

V 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3

TK 4 4 4 1 2 1 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 1

RA 4 4 2 2 2 4 4 3 5 1 2 1 4 3 4 2 3 4 5 3

JP 3 1 3 2 3 4 4 4 2 1 4 2 4 4 5 3 2 4 3 5

A 3 2 1 5 5 4 2 1 3 3 2 1 3 3 3 4 2 1 5 3

K 2 2 1 1 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5

TL 1 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 2

Toatal 25 22 19 19 21 26 27 23 29 22 26 21 28 29 28 25 24 25 29 25

Rerata 2,5 2,2 1,9 1,9 2,1 2,6 2,7 2,3 2,9 2,2 2,6 2,1 2,8 2,9 2,8 2,5 2,4 2,5 2,9 2,5

2,12 2,54 2,64 2,56


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

 Uji Warna

Inisial Skor

C E1 E2 E3

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

M 1 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

T 1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2

F 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

V 1 1 1 1 1 2 5 2 5 3 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2

TK 1 1 1 1 5 3 4 4 3 4 4 5 2 4 2 4 4 4 5 4

RA 1 3 3 5 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3

JP 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4

A 1 1 2 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 1 3

K 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4

TL 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2

Toatal 10 16 17 20 25 27 34 34 36 33 32 36 29 31 27 39 33 36 36 32

Rerata 1 1,6 1,7 2 2,5 2,7 3,4 3,4 3,6 3,3 3,2 3,6 2,9 3,1 2,7 3,9 3,3 3,6 3,6 3,2

1,76 3,28 3,1 3,52


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

 Uji tekstur

Inisial Skor
C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
M 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2
T 1 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
F 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
V 4 3 3 1 3 4 4 5 1 3 4 3 4 3 5 3 3 3 3 5
TK 4 4 4 1 4 5 2 5 2 3 5 2 4 3 5 2 5 4 4 5
RA 2 3 3 1 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3
JP 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 5 4 5 3 2 3 3 4
A 1 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 2 3 2 3
K 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 2 4
TL 4 5 5 2 4 4 4 5 3 2 4 4 5 4 5 2 2 2 2 4
Toatal 25 39 35 24 33 36 29 38 26 3 32 29 37 29 4 23 27 31 28 35
Rerata 2,5 3,9 3,5 2,4 3,3 3,6 2,9 3,8 2,6 31 3,2 2,9 3,7 2,9 4 2,3 2,7 3,1 2,8 3,5
3,12 3,18 3,34 2,88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

 Uji rasa

Inisial Skor

C E1 E2 E3

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

M 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2

T 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2

F 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 4

V 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

TK 3 3 4 2 5 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 1 3 2

RA 1 2 2 5 5 1 2 4 4 3 2 1 1 4 2 1 4 1 1 5

JP 2 2 1 2 2 1 2 4 2 2 3 4 2 2 4 1 2 3 4 4

A 2 2 3 2 2 3 2 1 1 3 1 3 3 3 4 3 3 1 5 3

K 2 1 4 4 4 5 5 4 3 3 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3

TL 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1

Toatal 22 22 25 26 28 25 25 30 26 26 26 24 24 29 22 23 26 21 28 29

Rerata 2,2 2,2 2,5 2,6 2,8 2,5 2,5 3 2,6 2,6 2,6 2,4 2,4 2,9 2,2 2,3 2,6 2,1 2,8 2,9

2,46 2,64 2,64 2,54


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 : Silabus

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XII

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi,
damai), santun responsif dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami,menerapkan,menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dana


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah ronkret dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

Alokasi Media, Alat


Kompetensi Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu dan Bahan
Dasar
1.1 Mengagumi  Pengertain dan  Mengamati Observasi 6 JP - Buku acuan
keteraturan dan Prinsip Dasar - Mengkaji literatur/ - Sikap saat yang
kompleksitas Bioteknologi refrensi buku/internet proses relevan
ciptaan Tuhan dikembangkan mengenai produk dan pembelajara (buku sisiwa
tentang struktur untuk maafaat di berbagai
n SMA kelas
dan fungsi DNA, meningkatkan bidang
- Keterampila XII
gen dan nilai tambah - Menggali informasi
kromosom dalam bahan mentah melalui gambar /vidio
n saat semester 2)
pembentukan dan dengan tentang pembuatan eksperimen/ - Internet
pewarisan sifat memanfaatkan tempe/kecap/yoghurt praktikum - Vidio
serta pengaturan mikroorganisme  Menanya pembuatan
proses pada atau bagiannya, - Apa yang dimaksud Portofolio produk
makhluk hidup sehingga dengan bioteknologi? - Laporan bioteknologi
2.1 Berprilaku menghasilkan - Apa perbedaan tertulis konvensiona
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

ilmiah : , tekun, produk dan jasa bioteknologi l


jujur terhadap konvensional dan Tes tertulis - Gambar
data dan fakta,  Peran bioteknologi modern - Ulangan produk
disiplin, Bioteknologi ? harian bioteknologi
Dalam berbagai - Bagai mana peran
tanggung jawab , - Pre-tes - LKS
Bidang ( bidang Rhizopus oligoporus
dan peduli dalam panduan
pangan, dalam pembuatan
observasi dan kedokteran, tempe?
Praktikum
eksperimen, pertanian, - Bagaimana cara - Alat dan
berani dan peternakan dan pembuatan produk Bahan
santun dalam pertambangan) bioteknologi Praktikum
mengajukan mikroorganisme konvensional?
pertanyaan dan yang  Mengumpulkan data
berargumentasi, dikembangkan (Eksperimen/Ekplorasi)
peduli dalam - Mendiskusikan
lingkungan, bioteknologi tentang arti, prinsip
mampu dasar dan jenis-jenis
gotong royong,
mengubah bahan bioteknologi yang
bekerjasama,
mentah nilai berkembang dari
cinta damai, tambah, seperti masa lalu sampai
berpendapat pada pembuatan masa sekarang, dari
secara ilmiahdan makanan, yang sederhana
kritis, responsif mengubah bahan sampai yang
dan proaktif pangan, kompleks
dalam setiap pembuatan obat- - Membandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

kelas/laboratoriu obatan, bioteknologi


m maupun di menciptakan konvensional dan
luar bibit tanaman bioteknologi modern
kelas/laboratoriu unggul, dengan menemukan
menggulangi persamaan/perbedaan
m
pencemaran, di antara keduanya
3.10 Memahami
pemisahan biji - Menggali informasi
tentang prinsip- logam dll. tentang peran
prinsip  Pembuatan bioteknologi pada
bioteknologi Produk berbagai bidang
yang Bioteknologi (bidang pangan,
menerapkan Produk kedokteran, pertanian,
bioproses dalam bioteknologi peternakan dan
menghasilkan bermanfaat pertambangan)
produk baru meningkatkan - Merancang dan
kesejahteraan melaksanakan
untuk
manusia pembuatan produk
meningkatkan
bioteknologi seperti
kesejahteraan
tempe dan menyusun
manusia dalam laporan secara rinci
berbagai aspek dan sitematis
kehidupan  Mengasosiasikan
4. 10 - Menyimpulkan
Merencanakan tentang prinsip dasar,
dan melakukan jenis-jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

percobaan dalam bioteknologi dari


penerapan masa lalu sampai
prinsip-prinsip masa sekarang dari
bioteknologi yang sederhana
sampai yang
konvensional
kompleks dan peran
untuk
bioteknologi dalam
menghasilkan berbagai bidang
produk dan - Membuat laporan
pengevaluasi tertulis mengenai
produk yang pembuatan dan hasil
dihasilkan serta pembuatan produk
produk yang konvensinal (tempe
dilaksanakan dengan proporsi
bahan kedelai dan
lamtoro gung yang
berbeda) secara rinci
dan sistematis
 Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan
asil diskusi tentang
prinsip dasar dan
peran bioteknologi
pada berbagai bidang
(bidang pangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

kedokteran, pertanian,
peternakan dan
pertambangan)
- Melaporkan hasil
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional (tempe
dengan proporsi
bahan kedelai dan
lamtoro yang
berbeda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII/2

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab


peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KI 3. Memahami,menerapkan,menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dana metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

KI 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah ronkret dalam


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas 1.1.1 Menunjukkan rasa menghargai ciptaan
ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi Tuhan berupa agen hayati yang
DNA, gen dan kromosom dalam termasuk makhluk hidup
pembentukan dan pewarisan sifat serta
pengaturan proses pada makhluk hidup
1.1.2 Menunjukkan rasa kagum dan syukur
akan manfaat agen hayati dalam
kehidup sehari-hari

2.1 Berperilaku ilmiah : , tekun, jujur 2.1.1 Menunjukakan perilaku tekun serta rasa
terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung ingin tau ingin tau dalam melakukan
jawab, dan peduli dalam observasi dan praktikum
eksperimen, berani dan santun dalam 2.1.2 Menunjukkan perilaku jujur dan
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi bertanggung jawab dalam melaporkan hasil
peduli lingkungan, gotong royong, praktikum
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara 2.1 3 Menunjukkan perilaku berkomunikasi
ilmiahdan kritis, responsif dan proaktif dalam yang baik pada saat berdiskusi
setiap kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium

3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip 3.10.1 Menjelaskan pengertian dan prinsip-


bioteknologi yang menerapkan bioproses prinsip dasar Bioteknologi
dalam menghasilkan produk baru untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia dalam 3.10.2 Mengidentifikasi bioproses dalam
berbagai aspek kehidupan menghasilkan produk bioteknologi

3.10.3 Menjelaskan perbedaan bioteknologi


konvensional dan bioteknologi modern

3.10.4 Menjelaskan peran Bioteknologi dari


berbagai bidang (bidang pangan, kedokteran,
pertanian, peternakan dan pertambangan)

4.10 Merencanakan dan melakukan 4.10.1 Merancang dan melakukan percobaan


percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip tentang penerapan bioteknologi konvensional
bioteknologi konvensional untuk
menghasilkan produk dan pengevaluasi
4.10.2 Membuat laporan tertulis mengenai
produk yang dihasilkan serta produk yang
hasil percobaan tentang penerapan
dilaksanakan
bioteknologi konvensional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

C. Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1 Melalui kegiatan pengamatan berupa tumbuhnya agen hayati siswa


dapat menghargai ciptaan Tuhan bahwa agen hayati adalah
makhluk hidup yang dapat berkembang

1.1.2.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukkan rasa kagum


dan syukur kepada Tuhan akan peran dan manfaat agen hayati
dalam kehidupan sehari-hari

2.1.1.1 Dengan mengikuti panduan dalam LKS siswa mampu


menunjukkan sikap dan tekun dan rasa ingin tahu dalam
melakukan praktikum

2.1.2.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan


sikap jujur dan bertanggung jawab dalam pelaporkan hasil
praktikum

2.1.3.1 Melalui diskusi siswa mampu menunjukkan sikap berkomunikasi


dengan baik

3.10.1.1 Setelah membaca literatur siswa mampu menjelaskan arti dan


prinsip-prinsip dasar bioteknologi dengan benar

3.10.2.1 Memberikan contoh produk bioteknologi konvensional dan modern

3.10.2.1 Setelah melihat video siswa mampu membedakan bioteknologi


konvensional dan bioteknologi modern dengan tepat

3.10.3.1 Setelah melakukan presentasi siswa mampu menjelaskan peran


bioteknologi dalam berbagai bidang

4.10.1.1 Melalui kegiatan diskusi siswa mampu merancang dan melakukan


percobaan penerapan bioteknologi konvensional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

4.10.2.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu membuat


laporan tertulis tentang penerapan bioteknologi konvensional

D. Materi Pembelajaran

Materi pokok : Bioteknologi

Sub bab materi :

- Pengertian Bioteknologi
- Prinsip-prinsip Bioteknologi
- Peran Bioteknologi dalam berbagai bidang
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekat : Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode : Ceramah, tanya jawab, presentasi, diskusi dan eksperimen
F. Sumber Belajar
- Buku biologi untuk SMA/MA kelas XII
- Internet

G. Media Pembelajaran

1. Media

- LKS
- Powerpoint
- Vidio
- Gambar

2. Alat dan Bahan

- Laptop
- Viewer
- Speaker
- Papan tulis
- Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

- Penghapus
- Panci
- Timbangan
- Kompor
- Sendok
- Tampah
- Baskom
- Kedelai
- Lamtoro gung
- Angkak
Rhizopus oligosporus
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1(2 x 45 menit) : Arti, prinsip dasar, Bioteknologi
konvensional dan modern serta Produk Bioteknologi)
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan Menyiapkan 1. Menyiapkan suasana
(10 menit) kondisi belajar belajar yang kondusif
siswa 2. Membuka kegiatan awal
dengan berdoa
3. Mengecek kehadiran
siswa
4. Guru menunjukkan
Melakukan beberapa gambar produk
apersepsi, bioteknologi dalam
menyampaikan kehidupan sehari-hari dan
tujuan mengajukan beberapa
pembelajaran dan pertanyaan terkait dengan
memotivasi siswa gambar yang ditampilkan
tersebut .
Pertanyaan :
- Gambar apakah
ini?
- Apa yang
membuat produk
yang dihasilkan
bisa seperti itu?
5. Guru menjelaskan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

pembelajaran yang akan


dicapai
6. Guru memotivasi siswa
agar selalu semangat
belajar dan tidak mudah
putus asa dalam
menggapai cita-cita. Agar
siswa lebih bersemangat,
guru menampilkan
gambar yang mendukung
agar siswa termotivasi
7. Guru membagi siswa
dalam kelompok belajar
4-5 siswa dalam 1
kelompok
Inti Mengamati 8. Siswa mengamati gambar
(70 menit) tentang “prinsip dasar,
jenis-jenis bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi modern
serta produk
bioteknologi”
Menanya 9. Guru membagikan dan
menjelaskan LDS yang
dibagikan pada siswa
10. Siswa diminta mengamati
gambar yang ditampilkan
Mengumpulkan oleh guru kemudian
informasi/mencob siswa diminta membuat
a menalar pertanyaan mengenai
gambar yang diamati
11. Siswa mengkaji pustaka
untuk menyelesaikan
Mengkomunikasik LDS yang diberikan guru
an 12. Siswa mengolah
informasi dari pustaka
yang diperoleh untuk
mengisi dan
menyelesaikan LDS
Evaluasi 13. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok sesuai
dengan porsinya masing-
masing yang telah
ditentukan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

14. Kelompok lain dapat


mengajukan pertanyaan
serta memberi masukan
pada kelompok yang
presentasi
Penutu Apersepsi 15. Sebagai bentuk apersepsi
(10 menit) terhadap kelompok yang
presentasi, guru bersama
Klarifikasi siwa memberi tepuk
tangan
16. Guru mengklarifikasi
Merangkum jawaban siswa yang
keliru agar tidak salah
konsep yang diterima
Merefleksikan siswa
17. Guru mengajak siswa
untuk merangkum hal-hal
apa saja yang telah
dipelajari
Tindak lanjut 18. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru
saja dipelajari, dengan
secara lisan menunjuk
beberapa siswa
19. Untuk pertemuan
selanjutnya, guru
menyuruh siswa untu
membaca materi tentang
peran bioteknologi
diberbagai bidang

Pertemuan II (2 x 45 menit) : Peran bioteknologi pada berbagi


bidang
Kegiatan Fase Kegiatan siswa dan Guru
(waktu)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Menyiapkan susasana
(10 menit) belajar siswa belajar yang kondusif
2. Membuka kegiatan
awal dengan berdoa
Melakukan 3. Mengecek kehadiran
apersepsi,menyampa siswa
ikan tujuan 4. Guru mengajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

pembelajaran dan beberapa pertanyaan


memotivasi siswa pada siswa.
Pertanyaan :
- Apa kalian
sudah membaca
materi
mengenai peran
bioteknologi di
berbagai
bidang?
- Produk
bioteknologi
apa yang kalian
ketahui?
5. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
6. Guru memotivasi siswa
agar selalu semangat
belajar, guru
memotivasi siswa
dengan menampilkan
gambar yang
mendukung agar siswa
termootivasi
7. Guru membagi siswa
dalam kelompok
belajar 4-5 siswa dalam
1kelompok
Inti Mengamati 8. Siswa secara
(70 menit) berkelompok
mencermati gamabar
produk bioteknologi di
berbagai bidang
9. Guru membagikan
LDS pada masing-
masing kelompok
tentang “aplikasi
bioteknologi
diberbagai bidang”
10. Guru menjelaskan
tentang LDS yang
dibagikan pada siswa
dan minta siswa untuk
Menanya merancang prosedur
mengenai salah satu
contoh penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

bioteknologi
konvensional yaitu
pembutan tempe
Mengumpulkan dengan proporsi bahan
informasi/mencoba yang berbeda
11. Guru menanyakan
Menalar kepada siswa “apakah
yang dapat kalian
cermati dari vidio yang
Mengkomunikasikan telah ditampilkan
berdasarkan dengan
materi yang akan kita
pelajari saat ini”
Evaluasi 12. Siswa mengkaji
pustaka untuk
menyelesaikan LDS
yang diberikan
13. Siswa menganalisis
jawaban yang didapat
dari berbagai sumber
14. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
15. Kelompok lain dapat
mengajukan
pertanyaan pada
kelompok yang
presentasi dan pada
guru apabila masih ada
hal yang belum
dimengerti
16. Kelompok lain juga
dapat memperbaiki
serta memberi memberi
masukan pada
kelompok yang
presentasi
Penutup Apresiasi 17. Sebagai bentuk
(10menit) apersiasi terhadap
kelompok yang
presentasi, guru
Klarifikasi bersama siswa
memberi tepuk tangan
18. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Merangkum masih keliru agar tidak


ada konsep salah yang
diterima oleh siswa
19. Guru mengajak siswa
untuk merangkum hal-
hal apa saja yang telah
dipelajari
20. Guru mgajak siswa
untuk merefleksikan
tentang pembelajaran
yang baru saja
dipelajari. Bisa dengan
secara lisan menunjuk
beberapa siswa
21. Untuk pertemuan
selanjutnya, guru
menyuruh siswa secara
berkelompok untuk
membawa dan
memepersiapkan alat
dan bahan untuk
pembuatan tempe

Pertemuan III (2X45 menit) : Pembuatan Tempe


Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Menyiapkan suasana
(10 menit) belajar siswa belajar yang kondusif
2. Membuka kegiatan
awal dengan berdoa
3. Mengecek kehadiran
siswa
Melakukan 4. Guru mengajukan
apersepsi,menyampai beberapa pertanyaan
kan tujuan pada siswa.
pembelajaran dan Pertanyaan :
memotivasi siswa - Bagaimana
dengan tugas
yang ibu
berikan minggu
lalu?
- Apa saja faktor-
Menanya faktor
pendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

dalam proses
pembuatan
tempe? (guru
menunjuk
beberapa siswa)
5. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
6. Guru memotivasi siswa
agar selalu semangat
belajar, guru
memotivasi siswa
dengan menampilkan
gambar yang
mendukung agar siswa
termootivasi
7. Guru membagi siswa
dalam kelompok belajar
4-5 siswa dalam
1kelompok
Inti 8. Guru membagikan LKS
(70 menit) panduan praktikum
tentang “pembuatan
tempe dengan proporsi
kedelai:lamroro”
9. Guru menjelaskan
prosedur kerja pada
siswa
10. Masing-masing
kelompok menyajikan
hasil praktikum dalam
bentuk laporan tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Penutup Apresiasi 11. Sebagai bentuk


(10 menit ) apresiasi terhadap
setiap kelompok yang
telah menyelesaikan
praktikum dengan baik
dan teliti, guru
mengajak siswa saling
bertepuk tangan
Klarifikasi 12. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa yang
masih keliru agar tidak
ada salah konsep yang
diterima siswa
Merangkum 13. Guru mengajak siswa
untuk merangkum
materi-materi yang
telah dipelajari dari
awal pertemuan hingga
hari ini
14. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru
saja dipelajari. Bisa
dengan secara lisan
menunjuk beberapa
siswa
15. Guru memberikan tugas
pada masing-masing
kelompok melihat hasil
praktikum selama
30jam lalu membuat
laporan sesuai hasil
praktikum dan
dikumpulkan saat
pertemuan selanjutnya
16. Guru mengingatkan
siswa bahwa pertemuan
selanjutnya akan
diadakan ulangan
harian terkait dengan
materi bioteknologi
yang telah di pelajari
selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

I. Penilaian

1. kompetensi dan Teknik penilaian

a. kognitif : Tes tulis (uraian)

b. Afektif : Lembar observasi

c. Psikomotorik : Kinerja

2. Bentuk Instrumen

a. Lembar Diskusi Siswa (LDS)

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

c. Rubrik Penilaian

d. Pedoman skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

LEMBAR KERJA SISWA 1

Anggota Kelompok

1...........................................

2...........................................

3...........................................

4...........................................

A. Tujuan

Melalui diskusi serta mengkaji pustaka, siswa mampu :

1. Menjelaskan arti dan prinsip-prinsip dasar bioteknologi dengan


benar
2. Mampu membedakan bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern dengan tepat

B. alat dan Bahan

1. Alat Tulis

2. Buku

C. Cara Kerja

1. Siswa membentuk kelompok sebanyak 4 siswa

2. Setiap siswa menerima 1 Lembar Diskusi (LDS)

3. Siwa mendiskusikan dan menjawab Lembar Diskusi (LDS) yang di


berikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

D. Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?

2. Sebutkan ciri-ciri bioteknologi modern?

3. Termasuk ke dalam bioteknologi apakah contoh-contoh berikut?

No Contoh Produk Bioteknologi


1 Tempe
2 Yoghurt
3 Biogas dari kotaran
sapi
4 Kecap
5 Penanaman
Tumbuhan tanpa
media tanah (Kultur
jaringan)
6 Nata De coco
7 Wine
8 Antibodi monokonal
9 Antibiotik penicillin
10 Bayi tabung

4. Sebutkan minimal 3 contoh bioteknologi konvensional serta bahan dan


mikroorganisme yang berperan)

5. Sebutkan minimal 3 contoh bioteknologi modern serta mikroorganisme yang


berperan)

E. Kesimpulan

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

LEMBAR KERJA SISWA 2

Anggota Kelompok

1...........................................

2...........................................

3...........................................

4...........................................

A. Tujuan

Melalui diskusi serta mengkaji pustaka, siswa mampu menjelaskan peran


bioteknologi dalam berbagai bidang

B. alat dan Bahan

1. Alat Tulis

2. Buku

C. Cara Kerja

1. Siwa membentuk kelompok sebanyak 4 siswa. Kelompok ini merupakan


kelompok asal

2. Siswa memilih salah satu pokok permasalahan yang terdapat pada Lembar
Diskusi Siswa

3. Siswa bergabung bersama siswa lain yang memilih pokok permasalahan yang
sama. Kelompok ini merupakan kelompok ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

4. Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli untuk mencari jawaban dari pokok
permasalahan tersebut.

5. Siswa kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan hasil jawaban yang


didapat dari kelompok ahli

6. Siswa mempresentasikan jawaban tersebut di depan kelas.

D. Pokok Permasalahan Jigsaw

1. Jelaskan peran bioteknologi pada bidang pengendalian hama tanaman!

....................................................................................................................................
............................................................................................

2. Jelaskan peran bioteknologi pada bidang peternakan!

....................................................................................................................................
............................................................................................

3. Jelaskan peran bioteknologi pada bidang farmasi!

....................................................................................................................................
............................................................................................

4. Jelaskan peran bioteknologi dalam pengolahan limbah!

....................................................................................................................................
............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Kunci Jawaban Soal Jigsaw

1. sPengendalian hama dan penyakit tanaman melalui


mikroorganisme dikenal dengan nama pengendalian
hayati. Baberapa agen biologi yang digunakan untuk
pengendali hayati adalah Bacillus
2. Melalui pemberian vaksin dan hormon pertumbuhan.
Upaya untuk meningkatkan produksi daging, telur
ataupun susu hewan ternak dapat dilakukan menggunakan
hormon pertumbuhan.
3. Produk bioteknologi bidang farmasi salah satunya adalah
antibiotik. Antibiotik dapat menghambat pertumbuhan
mikroba parasit pada tubuh sehingga dapat digunakan
untuk menyembuhkan penyakit-penyakit akibat infeksi
kuman.
4. Dengan bioteknologi kita dapat mengendalikan dan
memperbaiki mutu lingkungan. Bioteknologi dapat
diterapkan pada pengelolaan limbah domestik, industri,
pertanian dan pertambangan. Pengelolaan limbah dengan
cara ini efektif untuk mendaur ulang limbah yang akan
menghasilakan sumber energi dan bahan makanan baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

LEMBAR KERJA SISWA

A. Tujuan
1. Merancang dan melakukan percobaan penerapan
bioteknologi konvensional
2. Membuat laporan tertulis tentang penerapan bioteknologi
konvensional

B. alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah


panci, kompor,sendok,timbangan, nampan, dan baskom.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dan yang disiapkan dalam


penelitian ini adalah kedelai, lamtoro dan ragi.

C. Cara Kerja

1. Persiapan dan Sterilisasi alat


Persiapan penelitian diawali dengan proses penyiapan
alat-alat yang akan digunakan dan sterilisasi perlu
dilakukan untuk meminimalisir resiko kontaminasi saat
pembuatan tempe. Berikut adalah langkah kerja sterilisasi
alat yang akan di gunakan :
a. Alat – alat seperti baskom, panci, timbangan, sendok,
dan nampan di cuci menggunakan sabun.
b. Daun pisang cukup di lap menggunakan air bersih
2. Pembuatan Tempe
a. Tempe Kontrol (tanpa tambahan lamtoro gung dan
angkak)
1. Siapkan kedelai sebanyak 500 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

2. Pilih kedelai yang berkualitas


3. Cuci kedelai yang menggunakan air bersih
4. Rebus kedelai yang sudah dibersikan selama 30
menit
5. Setelah di rendam kupas kulit ari pada kedelai
6. Kemudian rendam kedelai selama 12 jam
7. Setelah di rendam kedelai kembali di rebus sampai
biji kedelai cukup lemak
8. Kumudian setelah di rebus biji kedelai di tiriskan
dan didinginkan
9. Setelah dingin kedelai ditambahkan ragi, dan
dicampurkan hingga merata
10. Setelah merata barulah kedelai dibungkus daun
pisang
11. Beri label pada daun pisang
12. Inkubasi dilakukan dalam rak di Laboratorium
Biologi Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada suhu kamar, selama 48 jam
13. Dilakukan uji organoleptik

b. Tempe dengan Penambahan Lamtoro Gung


dan Angkak
1. Kedelai dan lamtoro gung dicuci menggunakan air
bersih di tempat yang berbeda
2. Kedelai dan lamtoro gung direbus selama 30 menit
pada panci yang berbeda
3. Kupas kulit ari pada kedelai dan lamtoro gung
4. Rendam kedelai selama 12 jam
5. Kedelai kembali direbus sampai lunak
6. Lamtoro gung dan kedelai yang yang sudah direbus
ditiriskan dan didinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

7. Setelah dingin timbang dan lamtoro gung kedelai


sesuai ukuran yang telah di tentukan yaitu 25 gram
kedelai dan 75 gram lamtoro gung
8. Kemudian ditambahkan ragi, dan dicampurkan
hingga merata
9. Tambahkan angkak dan dicampurkan hingga merata
10. Kemudian dibungkus menggunakan daun pisang
11. Beri label pada daun pisang
12. Inkubasi dilakukan dalam rak di Laboratorium
Biologi Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada suhu kamar, selama 48 jam
13. Dilakukan uji organoleptik
14. Lakukan langkah kerja yang sama untuk tempe
dengan proporsi kedelai 50 gram kedelai : 50 gram
lamtoro gung dan 75 gtam kedelai : 25 lamtoro gung
E. Uji Organoleptik
Adapun aspek yang harus diuji adalah penampakan, bau,
dan rasa. Berikut cara kerja uji organoleptik :
a. Uji Warna
1. Beberapa tempe diambil, kemudian diletakkan
diatas nampan yang bersih dan kering
2. Dilihat beberapa saat, kemudian memberi skor
terhadap warna dari masing-masing perlakuan
3. Dilakukan pengerjakan oleh anggota kelompok.
b. Uji Aroma
1. Sampel tempe diambil beberapa buah di letakkan di
atas namapan yang bersih dan kering
2. Sampel tempe dicium pada jarak kira-kira ½ cm
dari hidung untuk mengetahui aromanya.
3. Dilakukan pengerjakan oleh anggota kelompok.
c. Uji Rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

1. Sampel tempe dikukus kemudian dipotong kecil


kira-kira 2 cm dan dirasakan menggunakan lidah
2. Dilakukan pengerjakan oleh anggota kelompok.
F. Hasil
Tabel hasil uji organoleptik

No Pernyataan Ulangan C E1 E2 E3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Aroma 1
Tempe 2
3
4
5
2 Warna 1
Tempe 2
3
4
5
3 Tekstur 1
Tempe 2
3
4
5
4 Rasa 1
Tempe 2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

G. Kesimpulan
...................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
............................................................................
H. Format Laporan
1. Acara (judul, hari, tanggal,waktu,tempat)
2. Tujuan
3. Dasar Teori
4. Alat, Bahan dan Cara kerja
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran (dokumentasi)

Soal Postest

No Pertanyaan dan jawaban Skor


1 Deskripsikan Pengertian bioteknologi 20

Jawab :
Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang
melibatkan mikrobiologi, biokimia dan rekayasa
genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai
tambah bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme
atau bagian-bagiannya misalnya bakteri atau kapang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

2 Jelaskan bagaiman tekstur tempe bisa menjadi kompak? 25

Jawab :
Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-
miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji
kedelai. Terjadinya degradasi komponen-komponen
dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor
spesifik setelah fermentasi
3 Sebutkan 5 contoh mikroorganisme dan produknya 25
pada bioteknologi bahan pangan

Jawab :
•Rhizopus oligosporus = tempe
•Lactobacillus bulgaricus = keju
• Aspergillus wentii = kecap
•Saccharomyces cereviciae = roti
• Lactobacillus bulgaricus = yoghurt
4 Jelaskan manfaat bioteknologi dalam bidang 30
pengolahan lingkungan

Jawab :
Peran bioteknologi dalam bidang pengolahan sangat
penting yaitu seperti penggunaan bakteri aktif di
instalasi-instalasi pengolahan limbah. Untuk
mengefisienkan pengolahan limbah digunakan
mikroorganisme yang dapat mengubah sampah organik
menjadi subsantasi yang lebih sederhana. Kebocoran
kapal tangker yang menyebabkan banyak minyak yang
tumpah kelaut juga menggunakan mikroorganisme
untuk mengurangi minyak tersebut sehingga
pencemaran bisa dikendalikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Rubrik penelian kognitif

Soal Skor Aspek


20 Menjawab pengertian bioteknologi dengan tepat
3-19 Menjawab pengertian bioteknologi tetapi kurang tepat
1 2 Menjawab pengertian bioteknologi tetapi salah
0 Bila tidak menjawab pertanyaan
25 Menjawab terbentuknya tekstur tempe kompak dengan tempat
3-24 Menjawab proses terbentuknya tekstur tempe kompak tetapi
2 kurang tepat
2 Menjawab proses terbentuknya tekstur tempe kompak tapi salah
0 Bila tidak menjawab sama sekali
3 25 Menjawab 5 contoh bakteri dan produknya dengan tepat
15-24 Menjawab 3 atau 4 contoh baMenjawab 3 atau 4 contoh bakteri
dan produknya
10-14 Menjawab 1 atau 2 contoh bakteri dan produknya
8 Menjawab bakteri saja
6 Menjawab produk saja
0 Tidak menjawab sama sekali
4 30 Menjawab bioteknologi dalam bidang pengolahan lingkungan
dengan tepat
3-29 Menjawab manfaat bioteknologi dalam bidang pengolahan
lingkungan tetapi kurang tepat
2 Menjawab manfaat bioteknologi dalam bidang pengolahan
lingkungan tetapi salah
0 Tidak menjawab sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Kisi-kisi postest

No Pertanyaan dan jawaban ranah


1 Indikator C2
3.10.1Menjelaskan pengertian bioteknologi

Deskripsikan Pengertian bioteknologi

Jawab :
Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang
melibatkan mikrobiologi, biokimia dan rekayasa
genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai
tambah bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme
atau bagian-bagiannya misalnya bakteri atau kapang.
2 Indikator C3
3.10.2 Memberikan contoh produk bioteknologi
konvensional dan modern

Jelaskan bagaiman tekstur tempe bisa menjadi kompak?

Jawab :
Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-
miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji
kedelai. Terjadinya degradasi komponen-komponen
dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor
spesifik setelah fermentasi
3 Indikator C1
3.10.1Menjelaskan prinsip bioteknologi

Sebutkan 5 contoh mikroorganisme dan produknya


pada bioteknologi bahan pangan

Jawab :
•Rhizopus oligosporus = tempe
•Lactobacillus bulgaricus = keju
• Aspergillus wentii = kecap
•Saccharomyces cereviciae = roti
Lactobacillus bulgaricus = yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

4 Indikator C4
3.10.3Setelah melakukan presentasi siswa mampu
menjelaskan peran bioteknologi dalam berbagai bidang

Jelaskan manfaat bioteknologi dalam bidang


pengolahan lingkungan

Jawab :
Peran bioteknologi dalam bidang pengolahan sangat
penting yaitu seperti penggunaan bakteri aktif di
instalasi-instalasi pengolahan limbah. Untuk
mengefisienkan pengolahan limbah digunakan
mikroorganisme yang dapat mengubah sampah organik
menjadi subsantasi yang lebih sederhana. Kebocoran
kapal tangker yang menyebabkan banyak minyak yang
tumpah kelaut juga menggunakan mikroorganisme
untuk mengurangi minyak tersebut sehingga
pencemaran bisa dikendalikan

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Kelas :

Materi :

No Nama Indikator Jumlah Nilai


Kerja Jujur Disiplin Tanggung Skor
sama jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
Dst.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Rubrik penilaian Perilaku

Indikator Aspek yang dinilai Skor


Kerja Sama Aktif dalam kerja kelompok, 3
melakukan tugas sesuai
kesepakatan dan tidak
mendahulkan kepentingan
pribadi
Jika hanya 2 indikator yang 2
terlihat
Jika hanya 1 indikator yang 1
terlihat
Jujur Tidak menyontek saat posttest- 3
pretest, membuat laporan
berdasarkan data atau informasi
apa adanya dan tidak menjadi
plagiat/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber
Jika hanya 2 indikator yang 2
terlihat
Jika hanya 1 indikator yang 1
terlihat
Disiplin Dateng tepat waktu, patuh pada 3
tata tertib/aturan bersama,
mengerjakan/mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang
di tentukan
Jika hanya 2 indikator yang 2
terlihat
Jika hanya 1 indikator yang 1
terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Tanggung Mengembalikan barang yang 3


Jawab dipinjam, mengakui kesalahan
serta meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan dan
melaksanakan tugas dengan baik
Jika hanya 2 indikator yang 2
terlihat
Jika hanya 1 indikator yang 1
terlihat

Pedoman Penilaian Afektif


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 × 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟐
Penilaian Presentasi
Lembar Penilaian Presentasi
Aspek yang dinilai Total
No Nama Kerjasama Kecakapan Keberanian Skor
Siswa Kelompok Merespon Berpendapat
Pertanyaan
1
2
3
dst
Diisi dengan rentan angka 1-5
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Rubrik Penilaian Presentasi


• Aspek Kerjasama Kelompok
Skor Kriteria
5 Kerjasama kelompok terlihat kompak,
presentasi dilatih dan dipersiapkan dengan
baik, ada pembagian tugas saat presentasi
dengan jelas dan pembagian waktu yang baik
4 Jika hanya 3 aspek saja yang terlihat
3 Jika hanya 2 aspek saja yang terlihat
2 Jika hanya 1 aspek saja yang terlihat
1 Jika tidak ada aspek saja yang terlihat

• Aspek Kecakapan Merespon Pertanyaan


Skor Kriteria
1 Tidak menjawab pertanyaan
2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat
3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan
kata-kata dalam menyampaikan kurang baik
(kurang konsisten)
4 Menjawab pertanyaan dengan benar, namun
masih terlihat teks terkait, penyusunan kata-
kata mudah di mengerti dan sistematis
5 Menjawab dengan benar, tanpa melihat teks
teori terkait menggunakan logika yang tepat,
penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan
sistematis

• Aspek keberanian berpendapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Skor Kriteria
1 Hanya berperan aktif saat
presentasi, tidak mengemukakan
pendapat sama sekali
2 Mengemukakan pendapat masih
melihat teks terkait, terlihat tidak
yakin
3 Mengemukaan pendapat masih
melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin
presentasi dengan baik
4 Mengemukakan pendapat tanpe
melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin
presentasi dengan baik
5 Mengemukakan pendapat tanpe
melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin
presentasi dengan sangat baik
dan meyakinkan

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA


Kelas :
Kelompok :
No Aspek Katagori Penilaian Skor
1 2 3
1 Persiapan Alat dan bahan
2 Pelaksanaan Prosedur pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

tempe
Uji
organoleptik/pengambilan
data
Kegiatan Membersihkan dan
akhir mengembalikan
alat/bahan
Pengumpulan laporan
Skor Total
Nilai

Rubrik Penilaian Kinerja


Aspek Kategori Penilaian Skor
Persiapan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan lengkap, tepat, 3
bahan yang di dibutuhkan sesuia dan
mengetahui fungsi dari alat dan bahan
Jika hanya 2 indikator yang terlihat 2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat 1
Pelaksanaan Prosedur pembuatan tempe
Cara pembuatan tempe tepat, benar dan 3
sesuai prosedur
Jika hanya 2 indikator yang terlihat 2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat 1
Uji organoleptik/Pengambilan data
Parameter yang diukur sesuai dengan 3
yang ditentukan, pengambilan data
dilakukan dengan benar dan jujur
Jika hanya 2 indikator yang terlihat 2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Kegiatan Membersihkan dan mengembalikan


akhir alat/bahan
Alat dan bahan yang sudah digunakan 3
dibersihkan dan dikembalikan dalam
keadaan baik, rapi dan sesuai
Jika hanya 2 indikator yang terlihat 2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat 1
Pengumpulan laporan
Mengumpulkan tepat waktu, sesuai 3
dengan yang di tentukan dan tepat
Jika hanya 2 indikator yang terlihat 2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat 1

Pedoman Penilaian Kinerja


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai × 100
15

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


A. Acara Praktikum (5)
Judul :
Waktu :
Tanggal :
Tempat :
B. Tujuan Praktikum (5)
C. Dasar Teori (15)
D. Alat, Bahan, dan Cara Kerja (10)
E. Hasil (15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

F. Pembahasan (20)
G. Kesimpulan (10)
H. Daftar Pustaka (5)
I. Lampiran (5)

Perhitungan Nilai
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai × 100
90

Rubrik Penilaian Laporan


Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian
A. Acara Praktikum 1 Hanya mencantumkan 1
komponen lengkap
2 Mencantumkan 2 komponen
lengkap
3 Mencantumkan 3 komponen
lengkap
4 Mencantumkan semua
komponen namun ada yang tidak
lengkap
5 Menuliskan dengan lengkap dan
benar
B. Tujuan 1 Tidak mencantumkan tujuan
Praktikum praktikum
2 Mencantumkan tujuan
praktikum namun tidak sesuai
dengan percobaan yang
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

3 Mencantumkan tujuan
praktikum namun menggunkan
bahasa yang tidak jelas
4 Mencantumkan tujuan
praktikum namun tidak lengkap
5 Mencantumkan tujuan
praktikum dengan jelas dan
lengkap
C. Dasar Teori 1 Tidak mencantumkan dasar
Teori
3 Mencantumkan dasar teori
namun tidak sesuai dengan topik
praktikum
6 Mencantumkan dasar teori
sesuai dengan topik percobaan
namun tidak lengkap
9 Mencantumkan dasar teori
lengkap namun penulisan tidak
sistematis
12 Mencantumkan dasar teori
lengkap, sistematis tetapi tidak
disertakan sumber
15 Mencantumkan dasar teori
lengkap, sistematis dan disertai
sumber
D. Alat, Bahan dan 1 Tidak mencantumkan alat, bahan
Cara Kerja dan cara kerja
2 Hanya mecantumkan salah satu
komponen
4 Mencantumkan 2 komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

6 Mencantumkan 3 komponen
namun tidak lengkap
8 Mencantumkan 3 komponen
lengkap, namun tidak sistematis
10 Mencantumkan semua
komponen dengan lengkap dan
sistematis
E. Hasil 1 Tidak mencantumkan hasil
pengamatan
5 Parameter organoleptik yang
diuji kurang lengkap
7 Parameter organoleptik yang
diamati lengkap, namun data
kurang lengkap.
9 Data dituliskan lengkap tapi
tidak rapi dan sistematis
12 Data dituliskan lengkap, rapi,
namun tidak sistematis atau
sebaliknya
15 Data yang dituliskan lengkap,
rapi dan sistematis
F. Pembahasan 1 Tidak mecantumkan
pembahasan
4 Pembahasan tidak sesuai dengan
poin pembahasan
8 Pembahasan sesuai dengan poin
pembahasan namun tidak
lengkap
12 Pembahasan lengkap tetapi tidak
didukung teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

16 Pembahsan lengkap dan


didukung teori yang sedikit
20 Pembahasan lengkap dan
didukung teori yang kuat
G. Kesimpulan 1 Tidak mencantumkan
kesimpulan
2 Kesimpulan tidak menjawab
tujuan
4 Kesimpulan yang diberikan
mengarah untuk menjawab
tujuan namun tidak lengkap
8 Kesimpulan menjawab tujuan
dan lengkap, tetapi masih
mencantumkan bagian yang
seharusnya dicantumkan pada
pembahasan
10 Kesimpulan singkat dan
lengkap, serta menjawab tujuan
H. Daftar Pustaka 1 Tidak mencantumkan daftar
pustaka
2 Mencantumkan daftar pustaka
tidak lengkap
3 Mencantumkan daftar pustaka
lengkap (sesuai dengan kajian
pustaka atau pendapat orang lain
yang digunakan dalam laporan)
namun banyak sumber dari blog
4 Mencantumkan pustaka dari
sumber terpercaya (bukan blog)
tetapi penulisan tidak benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

5 Mencantumkan pustaka dari


sumber terpercaya dan penulisan
sudah benar
I. Lampiran 1 Tidak mencantumkan lampiran
3 Mencantumkan lampiran tidak
disertai keterangan
5 Mencantumkan lempiran,
lengkap dengan keterangan

Anda mungkin juga menyukai