SKRIPSI
Oleh :
Catarina Mandroh
NIM : 141434008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bapak dan Alm. Mama dan keluarga tercinta atas doa, dukungan dan kasih
sayang
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebut dalam
Penulis,
Catarina Mandroh
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
NIM : 141434008
Dibuat di : Yogyakarta
Yang menyatakan,
Catarina Mandroh
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pernyetaan-Nya sehingga penulis telah berhasil meyelesaikan skripsi “Pengaruh
Penambahan Volume Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL), pH, Keasaman Dan Uji Organoleptik
Dalam Pembuatan Yoghurt Susu Sapi”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
dukungan dan semangat dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan bagi penulis selama
ini, dari awal perencanaan penelitian, hingga akhir penulisan skripsi dan dapat
berjalan dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk mendapatkan ilmu serta berdinamika,
bereksplorasi di Pendidikan Biologi.
3. Ibu Retno Herrani Setyati, M. Biotech selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan selalu sabar dan tulus dalam
memberikan bimbingan, arahan, dukungan, memberikan solusi atas kendala
dan kesulitan serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd, M.Si, selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Santa Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui
dan mengesahkan skripsi ini
5. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For,Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi
6. Dosen-dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan masukan kepada
penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selama ini telah
membimbing dan selalu memberi arahan kepada penulis agar tetap belajar
dengan giat dan tidak putus asa. Dosen-dosen yang telah memberikan banyak
ilmu selama kuliah yang tentunya sangat berguna bagi penulis di saat memasuki
dunia kerja.
8. Ibu Y.M. Lauda Feroniasanti,.M.Si. sebagai Kepala Laboratorium Pendidikan
Biologi yang sudah mengijinkan penulis untuk menggunkan Laboratorium
Pendidikan Biologi sebagai tempat penelitian.
9. Orangtuaku tercinta Bapak Seriba yang selalu mendoakan, mendukung,
menyayangi, memberi semangat baik secara moral maupun material.
10. Kakak tercinta Hendry Mandroh yang selalu setia memberikan semangat,
dukungan, masukkan, dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan baik.
12. Sahabatku Resky, Patok, Agri, Marni, Janet, Monik Emy, Resty Jebewh, Savira,
Puput, Yosar, Anna dan teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2014 yang
menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan di Universitas
Sanata Dharma.
13. Semua pihak yang mendukung penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, berkat kalian semua, penulis bisa menyelesaikan tugas akhir penulis
skripsi dengan baik.
Penulis,
Catarina Mandroh
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Catarina Mandroh
Universitas Sanata Dharma
2018
ABSTRAK
Yoghurt merupakan produk fermentasi susu oleh bakteri asam laktat.
Kultur yang terdapat dalam yoghurt juga mengandung enzim yang dapat memecah
laktosa, sehingga beberapa individu yang menderita lactose intolerant dapat
mengkonsumsi yoghurt tanpa efek yang merugikan. Ekstrak kelopak bunga rosella
(Hibiscus sabdariffa L.) mengandung manfaat bagi kesehatan salah satunya bagi
saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penambahan volume
ekstrak kelopak bunga rosella terhadap yoghurt susu sapi yang menghasilkan total
BAL yang sesuai SNI, pH yang optimal, keasaman yang sesuai SNI dan yoghurt
yang paling disukai oleh panelis.
Bahan yang digunakan adalah susu sapi murni, ekstrak kelopak bunga
rosella dengan 3 variasi volume yaitu 10, 20, dan 30 ml serta starter Set Yoghurt
Plain. Masing-masing perlakuan dan kontrol dibuat dengan 3 kali ulangan. Yoghurt
yang dihasilkan kemudian selanjutnya diuji jumlah total bakteri asam laktat (BAL),
pH, keasaman dengan metode titrasi dan uji organoleptik. Data dianalisis secara
statistik dengan menggunakan uji Anova dan uji Tukey serta didukung dengan
analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil uji laboratorium penambahan ekstrak kelopak bunga
rosella yang menghasilkan total BAL dan keasaman yang sesuai SNI yaitu pada
perlakuan RA= 10 ml dengan total BAL 1,47 × 108 dan keasaman yang tertitrasi
1,41%, pH optimal 4 dan perlakuan RA yang paling disukai oleh panelis memiliki
rataan 9,2.
Kata kunci : susu sapi, yoghurt, ekstrak kelopak bunga rosella, volume, BAL, pH,
keasaman, organoleptik
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Catarina Mandroh
Sanata Dharma University
2018
ABSTRACT
Keyword : cow milk, yogurt, extract of rosella petals, volume, LAB, pH, acidity,
organoleptic
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang mempunyai rasa khas, tekstur semi padat dan halus, kompak serta rasa
asam yang segar. Yoghurt mempunyai tekstur yang agak kental sampai kental
atau semi padat dengan kekentalan yang homogen akibat dari penggumpalan
protein karena asam organik yang dihasilkan oleh kultur starter. Yoghurt dibuat
susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol (Hasrudin dan Rifnatul
Husna, 2014).
Bakteri merombak gula susu alami menjadi asam laktat sebagai produk
sisa. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu
menyusut menjadi massa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman dapat
yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
laktat (BAL) yang membantu dalam fermentasi susu menjadi yoghurt, karena
Yoghurt kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta mineral penting
Rosela, rosella, asam paya, asam kumbang, dan asam susur atau dalam
nama ilmiah Hibiscus sabdariffa L., adalah spesies bunga yang berasal dari
benua Afrika yang terbentang dari India hingga Malaysia yang kini telah
menyebar luas di semua negara tropis dan sub tropis, termasuk Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Erianto, 2009). Di negeri asalnya, Afrika, rosella dijadikan selai atau jeli yang
Jamaika dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya juga dimakan
dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak
dengan gula. Di Mesir, rosella diminum dingin pada musim panas dan diminum
campuran garam, merica, dan tetes tebu. Minuman itu juga menghilangkan efek
mabuk dan mencegah batuk. Tak jarang, rosella juga dimanfaatkan untuk diet,
penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung.
Selain itu, bubuk biji bunga rosella juga dapat dijadikan campuran minuman
bunga rosella juga mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi,
kekentalan darah dan menstimulus gerak peristaltik usus. Kelopak rosella juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahan minuman dari rosella berbentuk seperti teh celup yang dapat diperoleh di
bunga rosella sudah dilakukan seperti jeli, saus, teh, sirup, selai, puding, dan
sabdariffa L.) terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL), pH, Keasaman dan
B. Rumusan Masalah
sabdariffa L.) yang menghasilkan total BAL (Bakteri Asam Laktat) sesuai
standar SNI?
C. Tujuan Penelitian
bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) yang paling disukai oleh panelis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
melainkan bagi dunia pendidikan dan juga masyarakat. Manfaat penelitian ini
1. Bagi peneliti
2. Bagi pendidikan
Diharapkan dapat menjadi contoh atau acuan bagi peserta didik dalam
3. Bagi masyarakat
pemanfaatan ekstrak bunga rosella dan susu sapi menjadi produk olahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Susu Sapi
Susu merupakan salah satu bahan alami yang mempunyai nilai gizi tinggi.
Karakteristik susu adalah suatu cairan berwarna putih atau dapat juga sedikit
kekuningan (tergantung jenis pakan yang diberikan pada sapi), bersih, tidak
berbau dan mempunyai rasa agak manis. Secara umum susu mengandung
berbagai komponen utama ditinjau dari aspek gizi cukup penting, yaitu air,
lemak, protein, kasein, laktosa, mineral, vitamin, dan asam-asam lemak serta
penyusun susu terdapat dalam bentuk larutan dispersi atau sistem koloid
untuk spesies hewan yang berbeda. Perbedaan tersebut juga ditemukan dalam
ras dan breed sebagai akibat sifat genetik dan pengaruh pemuliabiakan.
Bahan baku utama pembuatan yoghurt adalah susu segar. Menurut SNI
01-3141-1998 dalam Nafiu (2018) tentang susu segar menyebutkan bahwa susu
murni adalah cairan yang berasal dari puting sapi yang sehat dan bersih
diperoleh dengan cara yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan susu segar adalah susu murni dan tidak mendapat perlakuan apapun
B. Rosella
1. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Rosella dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan subtropis.
Tanaman ini mempunyai habitat asli di daerah yang terbentang dari India
sampai Malaysia.
tunggal, berbentuk bulat telur, pertulangan menjari dan letaknya berseling dan
pinggiran daun bergerigi. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya 5-8 cm. Warna
daun bervariasi, dari hijau gelap sampai kemerahan. Tangkai daun bulat
berwarna merah, dengan panjang 4-7 cm. Tanaman rosella mampu mencapai
10
(a) (b)
Gambar 2.1. (a) Mahkota bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
dan (b) bagian kelopak bunga rosella
(foto koleksi pribadi, 2018)
merah yang ujungnya berwarna agak gelap. Bunga rosela dilengkapi dengan
benang sari dan putik. Bentuk biji menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang
5 mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji berwarna putih dan setelah tua
berubah menjadi abu-abu. Biji terdapat dalam cangkang, yang dilindungi oleh
semacam kelopak lembut berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah yang
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan (Maryani dan Kristiana, 2005 dalam
Sasmito, 2017).
Bunga rosella bertipe tunggal yaitu hanya terdapat satu kuntum bunga pada
setiap tangkai bunga. Bunga ini mempunyai 8-12 helai kelopak yang berbulu,
dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan berwarna merah seperti
terlihat dalam gambar 2.1. Makhkota bunga berbentuk corong, terdiri dari 5
helai, panjangnya 3-5 cm. Mahkota bunga rosela berwarna merah sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kuning dengan warna lebih gelap dibagian tengahnya. Buahnya berbentuk kotak
melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal. Putik berbentuk
tabung dan berwarna kuning atau merah. Bunga rosella bersifat hermaprodit
3. Jenis-jenis Rosella
lapangan.
a. Rosella merah
tidak mudah patah, daun menjari. Kaliks kering berwarna merah cerah dan
beraroma kuat.
b. Rosella Ungu
maupun rosella ungu. Kaliks berwarna merah gelap, agak bulat, berbulu
lebih banyak dibandingkan yang merah, daun menjari tebal dan agak
12
c. Rosella Putih
hijau segar, daun menjari bulat, pertumbuhan lambat dan batang kuat.
4. Kandungan Rosella
Beberapa bagian bunga rosella seperti biji, daun dan akar dapat
digunakan dalam berbagai makanan. Selain itu, kelopak bunga segar yang
berwarna merah biasa digunakan dalam berbagai produk pangan seperti bahan
wine, jus, selai, jelly, sirup, gelatin, puding, kue, es krim dan zat perasa. Selain
18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah arginin yang
berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Di samping itu, rosella juga
mengandung protein, kalsium dan unsur-unsur lain yang berguna bagi tubuh.
seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus dan katarak (Fitriani, 2008).
Kandungan gizi dalam 100g kelopak rosella segar dan ekstrak rosela perporsi
13
Tabel 2.2. Komposisi kimia kelopak segar bunga rosella per 100 gr bahan
Komposisi Jumlah
Kalori 44 kal
Air 86,2%
Protein 1,6 g
Lemak 0,1 g
Karbohidrat 11,1 g
Serat 2,5 g
Abu 1.0 g
Kalsium 160 mg
Fosfor 60 mg
Besi 3,8 mg
Beta karoten 285 mg
Vitamin C 214,68 mg
Tiamin 0,04 mg
Riboflavin 0,6 mg
Niasin 0,5 mg
bebas yang merusak inti sel dapat dihilangkan, itu sebabnya rosella memiliki
efek antikanker. Sementara itu, zat antosianin berperan juga menjaga sel dari
sinar ultra violet yang diserap tubuh (Maryani dan Kristiani 2005).
14
Selain itu, juga berkhasiat meluruhkan dahak, mengurangi kekentalan darah dan
sebagai tanaman obat yang memiliki beberapa khasiat. Bagian bunga tanaman
memiliki efek mencegah oksidasi LDL dan menyebabkan apoptosis sel kanker
tanaman rosela, antara lain gossypetin, antosianin, dan glucoside hibiscin. Zat-
zat itu dipercaya sebagai diuretik (peluruh air seni), menurunkan kekentalan
darah, menurunkan tekanan darah dan menstimulus gerakan usus. Selain itu,
15
6. Antioksidan
radikal bebas baru yang bersifat kurang reaktif dan relatif stabil (Fessenden dan
disebabkan oleh radikal bebas oksigen seperti anion superoksida (O₂̄●), radikal
katekin, dan isokatekin, serta asam lipoat. Senyawa fitokimia ini membantu
melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas
(Winarsi,2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
7. Antosianin
yang memberikan warna pigmen kuat berwarna merah, jingga, ungu, dan biru.
1973 dalam Li, 2015). Antosianin merupakan senyawa pigmen warna pada
tanaman yang larut dalam air dan termasuk dalam kelas senyawa flavonoid.
Senyawa antosianin memiliki struktur dasar yang terdiri dari dua cincin
aromatis (cincin A dan B) yang terikat bersama oleh tiga atom karbon
membentuk cincin heterosiklik (cincin C) dengan gugus yang terikat pada atom
kelarutan yang lebih tinggi dalam metanol daripada etanol dan air (Bridger,
oleh tingkat keasaman, suhu, lama penyimpanan, oksigen dan cahaya. Laju
17
mengalami perubahan warna dari merah hingga jingga pada pH asam (pH 1-4)
karena terdapat ikatan rangap terkonjugasi yang membawa ion positif, tidak
C. Yoghurt
dihasilkan suatu prosuk yang mempunyai tekstur, aroma dan rasa yang khas.
Selain itu juga mengandung nilai nutrisi yang lebih baik dibanding susu segar.
bulgaricus dan S. thermophillus dan atau bakteri asam laktat lain yang sesuai,
dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan
yang diizinkan.
menjadi asam laktat. Penggunaan starter yoghurt sebanyak 2-5% dari bahan
18
laktat yang berakibat pada penurunan pH, sehingga kadar asam yoghurt relatif
tinggi dan terbentuknya gumpalan yoghurt (Robinson, 1990). Kadar asam yang
dihasilkan oleh gabungan kedua jenis kultur ini lebih tinggi dibandingkan
tetapi juga mempengaruhi karakteristik sensori yoghurt yaitu aroma, rasa dan
tekstur.
yang produk akhirnya berupa asam laktat dan etanol (Hasruddin dan Pratiwi,
2015). Fermentasi asam laktat pada penelitian ini adalah fermentasi yang
asam laktat saja. Adapun proses fermentasi asam laktat yang terjadi yaitu:
dapat melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda, yaitu pada genus
19
antaranya laktosa, fruktosa, sukrosa, manosa dan pentosa. Yoghurt kaya akan
Ada beberapa jenis yoghurt yang terdapat di pasaran yaitu yoghurt polos
(plain), yoghurt buah, yoghurt yang diberi perisa dan warna tertentu, yoghurt
campuran dan yoghurt manis. Hasruddin dan Pratiwi (2015) menambahkan ada
stirred yoghurt dan drinking yoghurt. Bakteri mengolah susu alami yang
mengandung gula (laktosa) menjadi asam laktat. Protein susu akan menyusut
menjadi kental atau massa yang padat. Hal ini diakibatkan karena tingkat
20
Sari atau irisan buah seperti mangga, nanas, pepaya dan pisang dapat
yoghurt atau yoghurt buah. Selain aroma dan rasanya menjadi lebih enak,
buah biasanya mencapai 10% dan dilakukan setelah susu diinkubasi agar
c. Flavored yoghurt
21
a. Firm yoghurt
b. Stirred yoghurt
Pada saat proses dilakukan pengadukan sehingga gel pecah dan kemudian
c. Drinking yoghurt
2. Nutrisi Yoghurt
Yoghurt mempunyai nilai gizi yang tinggi dari pada susu segar sebagai
padatan sehingga kandungan zat-zar gizi lainnya meningkat, selain itu yoghurt
sesuai bagi penderita “Lactose Intolerance” atau yang tidak toleran terhadap
dan kalium) dan mempunyai kandungan vitamin cukup lengkap yaitu: vitamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Keterangan:
*) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang diberi tambahan gula
**) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang tidak diberi tambahan gula
Syarat mutu yoghurt menurut SNI 2981:2009 disajikan pada Tabel 2.5.
23
24
4. Manfaat Yoghurt
aktivitas bakteri starter. Kandungan gizi produk fermentasi hampir sama dengan
gizi susu bahan baku. Kelebihannya adalah asam yang terbentuk dapat
2006).
Menurut Hidayat dkk, 2006 bakteri asam laktat dalam produk fermentasi
25
mengurangi risiko timbulnya kanker atau tumor saluran pencernaan dan organ
a. Lactose-Intolerance
akibat kelainan genetik. Akibatnya laktosa dalam usus halus tidak dapat
untuk metabolisme lebih lanjut. Molekul laktosa yang tidak dapat diserap
tubuh kemudian masuk ke dalam usus besar dan dihidrolisis oleh bakteri
intolerance karena sebagian besar laktosa sudah dipecah oleh bakteri asam
mencerna laktosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Kontrol Kolesterol
belum pasti. Namun dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terbukti
diserap tubuh. Selain itu bakteri asam laktat mampu melakukan dekonjugasi
garam empedu dari kolesterol serum. Kedua hal itu menurunkan kadar
27
Penyebabnya adalah bahwa bakteri asam laktat yang hidup yang terdapat
mengurangi risiko kanker kolon (usus besar). Bakteri asam laktat juga
umum meliputi pemanasan awal air susu, inokulasi dan fermentasi. Adapun
28
steril dan kondusif untuk pertumbuhan kultur starter. Selain itu juga untuk
bakteri starter yoghurt dalam kondisi masih hidup. Selain itu, harus
c. Fermentasi
Fermentasi adalah proses interaksi selama masa inkubasi, yang terjadi
merupakan kondisi optimum dalam proses fermentasi. Dalam hal ini dapat
29
d. Pendinginan
Pendinginan harus segera dilakukan setelah fermentasi supaya tidak
dapat tercapai dalam waktu 1-5 jam. Pada tahap ini masih terjadi
Bibit atau starter yoghurt terdiri dari biakan L. bulgaricus dan biakan S.
dalam susu yang terpisah. Kemudian biakan dicampur, bila biakan langsung
dicampur, maka salah satu bibit sering dominan dan menekan bibit lainnya
30
telah lama digunakan sebagai biakan pemula (starter cultures) dalam fermentasi
pangan (Shaw dan Harding, 1989 dalam Sopandi dan Wardah, 2014).
merupakan bakteri gram positif, tidak membentuk spora, berbentuk batang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dan porfirin, tetapi katalase dan oksidase positif. Beberapa bakteri mengambil
dari glukosa. Kelompok bakteri ini merupakan bakteri yang dapat memproduksi
asam laktat dalam jumlah besar dari karbohidrat. Spesies utama dari genus
32
A B
E
D
Wardah, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tumbuh baik pada suhu 20-30⁰C, tetapi tidak tumbuh pada media yang
b. Streptococcus
sampai rantai panjang. Sel tumbuh baik pada suhu 37-40⁰C, tetapi juga
galaktosa dan sukrosa. Sel dapat bertahan hidup pada suhu 60⁰C
34
2014).
c. Leuconostoc
Bakteri ini tumbuh baik pada suhu 20-30⁰C, dengan kisaran 1-37⁰C,
dalam susu beku atau kental, tidak dapat menghidrolisis arginin, dapat
spesies dapat bertahan hidup pada suhu 60⁰C selama 30 menit. Spesies
d. Pediococcus
pada suhu 25-40⁰C, beberapa spesies tumbuh pada suhu 50⁰C, dapat
35
2014).
e. Lactobacillus
sangat bervariasi dari batang pendek atau hampir bulat higga batang
panjang, tipis atau agak tebal, dapat berbentuk sel tunggal atau rantai
asetat, dan CO2 bergantung pada spesies. Beberapa spesies bakteri dari
36
pangan pada suhu rendah dan dapat tumbuh baik pada suhu 10-25⁰C.
pada tanaman, sayuran, biji, susu dan susu olahan, daging, daging
8. Nilai pH
sistem yang dapat diekspresikan sebagai –log [H+], yaitu logaritma negatif
konsentrasi ion atau proton. Nilai pH berkisar antara 14 sampai 7,0 adalah pH
netral. Konsentrasi [H+] dapat berada dalam suatu sistem bergantung pada
keberadaan jenis asam. Beberapa asam kuat yang digunakan dalam produk
kimia rumah tangga, seperti HCl dan H2SO4 dapat terdisosiasi atau memisah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sepenuhnya yang berbahaya dan dapat menyebabkan rasa terbakar dalam tubuh.
Asam lemah seperti asam asetat atau asam laktat tetap dalam kesetimbangan
dalam bentuk disosiasi atau tanpa disosiasi (Sopandi dan Wardah, 2014).
yang mempunyai keasaman tinggi (nilai pH di bawah 4,6) dan keasaman rendah
fermentasi dari buah, sayuran, daging, ikan, dan susu, serta salad termasuk
pangan dengan keasaman yang tinggi dan nilai pH 4,1-4,4. Beberapa pangan
mempunyai keasaman yang rendah (agak basa) seperti remis (pH 7,1) dan
albumin telur (pH 8,5), tetapi beberapa pangan juga mempunyai keasaman yang
sangat tinggi, misalnya beberapa buah jeruk (lemon, jeruk nipis, anggur) dan
jus kranberi mempunyai nilai pH di bawah 2,2 (Sopandi dan Wardah, 2014).
Asam dalam pangan dapat berada secara alami misalnya pada buah,
terdapat asam dalam jumlah yang sama pada sayuran (Sopandi dan Wardah,
2014).
38
dan paling sedikit berpengaruh terhadap 2 aspek respirasi sel mikroba, yaitu
berpengaruh terhadap fungsi enzim dan transpor nutrisi ke dalam sel (Sopandi
kapang dan khamir (Sopandi dan Wardah, 2014). Secara umum, pertumbuhan
bakteri paling tinggi pada kisaran pH 6,0-8,0, khamir pada kisaran 4,5-6,0, dan
gram positif 4,0-8,5; dan bakteri gram negatif 4,5-9,0 (Sopandi dan Wardah,
2014).
kadar asam laktat sekitar 1%, tetapi beberapa produk yoghurt dapat mempunyai
flavor yang pahit, karena produksi peptida dari beberapa strain L. delbrueckii
menimbulkan rasa asam yang tajam. Kedua biakan bakteri pemula tersebut juga
39
9. Organoleptik
warna, bentuk, aroma, dan rasa suatu produk makanan, minuman ataupun obat
atau penilaian sensorik. Kita dapat membiasakan indera kita untuk mengenali
atau menilai cita rasa dan kualitas makan dengan melatih indera tersebut. Cita
dalam tubuh manusia. Makanan yang memiliki cita rasa tinggi adalah makanan
yang disajikan dengan menarik, menyebarkan bau sedap dan memberikan rasa
lezat. Evaluasi bau dan rasa masih tergantung pada taste panel, keragaman
antara individu dalam respon intensitas dan kualitas terhadap stimulus tertentu
terjadi selama proses atau penyimpanan dan memberikan data yang diperlukan
40
D. Penelitian Relevan
Yoghurt Probiotik Rosella Berbahan Baku Susu Kambing dan Susu Sapi
interaksi antara jenis yoghurt (susu kambing dan susu sapi) dan lama
penyimpanan (0, 4, 8, 12, 16, dan 20 jam) suhu ruang (29-30 ⁰C) yang
suhu ruang (29-30⁰C) selama 20 jam masih memenuhi standar mutu yoghurt
perlakuan empat jenis yoghurt dan lama penyimpanan serta interaksi antara
laktat (BAL). Jenis yoghurt berpengaruh nyata terhadap aw, total asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
susu sapi probiotik dengan penambahan rosela dan yoghurt susu kambing
hasil uji hedonik pada penyimpanan hari ke- 3 lebih disukai dan
meningkatkan aroma serta rasa pada yogurt, dan hasil uji mutu hedonik
pada penyimpanan hari ke-6 lebih disukai serta meningkatkan warna dan
rasa pada yogurt. Simpulan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi pada
yogurt susu kambing dan susu sapi probiotik L.acidophilus IIA-2B4 dengan
penambahan ekstrak bunga rosella sesuai dengan SNI. Keempat jenis yogurt
Keempat jenis yogurt masih layak untuk dikonsumsi selama 15 hari, sifat
42
Penelitian 2
Penelitian 1
Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Penelitian yang dilakukan oleh Suharto
(2016) (2016)
Untuk mengetahui karakteristik (pH, Untuk mengetahui sifat fungsional yogurt susu
viskositas, aw (Water activity), asam tertitrasi kambing dan susu sapi probiotik dengan
(TAT), dan Total BAL yoghurt probiotik penambahan rosella sebagai antioksidan.
rosella berbahan baku susu kambing dan susu Analisis karakteristik yoghurt (fisik, kimia dan
sapi selama penyimpanan suhu ruang. mikrobiologi) yang meliputi viskositas,
aktivitas air (aw), pH, total asam tertitrasi, total
Penambahan ekstrak rosella sebanyak
BAL, total fenol dan nilai aktivitas antioksidan
1% setelah diinkubasi selama 18 jam.
Lama penyimpanan (0,4, 8, 12, 16, dan Penambahan ekstrak rosela sebanyak 1%
20 jam) dari volume susu.
Suhu ruang (29-30 0C) Lama penyimpanan yoghurt (0, 3, 6, 9,
Kultur bakteri S. thermophillus 12, 15 hari
RRAM-1, L. bulgaricus RRAM-1, dan
Uji Organoleptik meliputi : uji hedonik
L. achiduphillus IIA-2B4
dan uji mutu hedonik. Lama
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penyimpanan uji organoleptik 0,3, 6 hari
penggunaan probiotik dan penambahan Starter yogurt (L. delbrueckii subs
ekstrak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) bulgaricus RRAM-01, S. salivarus subsp
terhadap karakteristik yoghurt dengan thermophillus RRAM-01) dan L.
penggunaan bahan baku yoghurt yang acidophilus IIA-2B4
berbeda pada penyimpanan suhu ruang (29-30
0
C) selama 20 jam masih memenuhi standar Kulitas fisik, kimia dan mikrobiologi pada
mutu yoghurt sebagai produk pangan untuk yoghurt susu kambing dan susu sapi probiotik
dikonsumsi dan memungkinkan untuk L.acidophilus IIA-2B4 dengan penambahan
disimpan lebih dari 20 jam pada suhu ruang. ekstrak bunga rosella sesuai dengan SNI.
Kebaruan Penelitian
43
E. Kerangka Berpikir
kurangnya dari efek samping penggunaan, produk herbal alami seperti teh
banyak manfaat kesehatan yang diperoleh dari teh rosela. Fruit acid yang
terdapat dalam kelopak rosella kering dapat bekerja seperti pencahar. Rosella
yang dapat merusak inti sel sehingga rosella memiliki efek anti kanker dan
rosella juga memiliki zat antosianin yang berperan menjaga sel dari sinar ultra
violet yang diserap tubuh. Rosella Beberapa bahan kimia lain yang terkandung
di perut, usus, dan rahim, serta bekerja seperti antibiotik untuk membunuh
bakteri dan cacing. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang memiliki selera
yang berbeda, ada yang menyukai kelopak bunga rosella kering yang diolah
seperti diseduh atau teh ada juga yang tidak. Untuk itu, peneliti ingin membuat
olahan kelopak bunga rosella kering dengan wujud yang berbeda tanpa
beberapa konsumen ada yang tidak dapat mengkonsumsi susu sapi karena
44
difermentasi memiliki kadar laktosa yang sangat rendah karena telah dirombak
oleh bakteri asam laktat sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita lactose
intolerance. Susu sapi murni memiliki daya simpan yang singkat namun dengan
bunga rosella yang sangat baik bagi kesehatan salah satunya saluran
pencernaan, maka peneliti ini menggunakan Bakteri Asam Laktat (BAL) yaitu
rosella maka akan dilakukan uji jumlah total Bakteri Asam Laktat (BAL),
keasaman, pH dan uji organoleptik pada yoghurt ekstrak kelopak bunga rosella
berbahan dasar susu sapi murni. Secara sederhana, kerangka berpikir penelitian
45
Daya Lactose
simpan Bakteri baik Daya Minuman atau
singkat
intoleran untuk saluran simpan bahan makanan
t lama yang memiliki
pencerna dan
dapat berbagai manfaat
dikonsumsi bagi kesehatan
oleh
penderita
Lactose
intolerant
Fermentasi
46
F. Hipotesa
(Bakteri Asam Laktat) yang sesuai dengan SNI yaitu pada penambahan
volume 10 ml.
dan keasaman yang sesuai dengan SNI yaitu pada penambahan volume 10
ml.
yang paling disukai oleh panelis yaitu pada penambahan volume 10 ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ulangan. Setelah itu dilakukan uji Jumlah Asam Laktat (BAL), pH, keasaman
Keterangan :
K = Tanpa penambahan ekstrak kelopak bunga rosella (kontrol)
RA = Penambahan ekstrak kelopak bunga rosella 10 ml
RB = Penambahan ekstrak kelopak bunga rosella 20 ml
RC = Penambahan ekstrak kelopak bunga rosella 30 ml
1,2,3 = Pengulangan
B. Variabel Penelitian
variabel:
1. Variabel bebas
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dalam yoghurt susu sapi. Penambahan volume tersebut terdiri dari 3 taraf,
Dasar penentuan konsentrasi awal ekstrak kelopak bunga rosella yaitu zat
yang digunakan sebagai pelarut berupa air dan terlarut yaitu tepung kelopak
bunga rosella.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah total BAL (Bakteri
Asam Laktat), pH, Keasaman dan uji organoleptik dari yoghurt susu sapi
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah botol
kaca, susu sapi murni 100 ml tiap botol kaca, yoghurt susu sapi murni yang
difrementasi selama 20 jam dengan suhu ruangan 37°C, dan setelah 20 jam
C. Batasan Penelitian
Agar masalah dalam eksperimen ini tetap terarah, maka disusun batasan
49
30 ml.
4. Susu yang difermentasi adalah susu sapi murni yang diproduksi oleh
5. Jenis bakteri asam laktat (BAL) yang digunakan untuk fermentasi susu sapi
10 ml.
10. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah total Asam Laktat
(BAL), pH, keasaman dan kesukaan dari yoghurt dengan ekstrak kelopak
bunga rosella.
yoghurt, uji pH, uji keasaman dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium
50
mikrobiologi (Pusat Studi Pangan dan Gizi) Universitas Gadjah Mada, Jl.
termometer, gelas ukur pyrex, gelas beker pyrex, tabung reaksi, erlemeyer, pipet
colony counter, pipet volume dan gelas arloji. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan pada penelitian ini adalah susu sapi murni, bunga rosella kering
berwarna merah, kultur starter Bakteri Asam Laktat (BAL) yaitu L. bulgaricus,
NaOH, aquades, tissue, spiritus, alkohol, masker, media PGY, CaCO₃ dan
a b c
Gambar 3.1 Bahan Pembuatan Yoghurt
(a) kelopak bunga rosella kering, b) susu sapi
murni, dan c) stater yoghurt
Sumber : dokumentasi pribadi, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
F. Cara Kerja
e. Setelah itu, botol selai dikeluarkan dan simpan dalam inkubator atau
tempat tertutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
f. Alat-alat seperti gelas beker, termometer air dan batang pengaduk cukup
sebelum dipakai.
2. Pembuatan Yoghurt
ml.
ditentukan.
selama 4 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
g : 100 mL
35 menit
100 ml
54
ditentukan.
terbentuk koagulasi
12) Setelah disimpan, dilakukan uji BAL (jumlah asam laktat), pH,
selama 24 jam.
3. Perlakuan Yoghurt
ml/ 100 ml susu), RB (volume ekstrak rosella 20ml/ 100 ml susu) dan RC
(volume ekstrak rosella 30ml/ 100 ml) dengan penyimpanan suhu ruangan
yoghurt esktrak kelopak bunga rosella dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.2 Takaran susu sapi, ekstrak kelopak bunga rosella dan Plain
Yoghurt Biokul
Plain Yoghurt Penambahan
Perlakuan Susu (ml) Biokul ekstrak kelopak
(ml) bunga rosella (ml)
K (kontrol) 100 10 0
RA 100 10 10
RB 100 10 20
RC 100 10 30
Instruksi kerja uji bakteri asam laktat diperoleh dari laboratorium Uji PAU
Pangan & Gizi- UGM. Berikut langkah kerja uji total bakteri asam laktat:
mikrobiologi) sampai dengan level tertentu (10-2, 10-3, 10-4, dst) dengan
kira 12-15 ml media PGY + CaCO₃ (Kondisi mencair dan hangat), segera
5) Setelah inkubasi dihitung koloni yang tipikal, yaitu koloni yang dikelilingi
56
Atma, 2016).
ΣC
APC atau ALT=
((1×1)+(0,1×n2)×d))
Keterangan:
∑C = Jumlah total koloni dari semua cawan yang dihitung
n1 = jumlah petri dari pengenceran pertama yang dihitung
n2 = jumlah petri dari pengenceran kedua
d = pengenceran pertama yang dihitung
5. Uji Nilai pH
b. pH yoghurt
57
6. Uji Keasaman
100 ml.
larutan NaOH 0,1 N hingga timbul warna merah muda agar tampak jelas
ketika terjadi perubahan pada titrasi bagian bawah botol erlenmeyer dialasi
kertas putih.
V1 × N × B
(Asam laktat %) = × 100%
V2 × 1000
Keterangan :
V1= Volume NaOH yang digunakan (ml)
V2= Berat sampel yang dititrasi (gram)
N = Normalitas NaOH (N)
B = Berat Molekul Asam Laktat (90)
7. Pengujian Organoleptik
Tahapan uji organoleptik dilakukan dengan cara uji sensori yang dilakukan
ketajaman rasa prisa terhadap yoghurt, tingkat citarasa asam yang cocok bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
yoghurt ekstrak kelopak bunga rosella dan tingkat kesukaan konsumen terhadap
masing 3 kali. Variabel terikat yang di uji dalam penelitian ini yaitu total Bakteri
Hasil data total Bakteri Asam Laktat (BAL) dan uji pH yang diperoleh
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
menggunakan uji One Way Anova dan apabila signifikan akan dilanjutkan
59
a. Hipotesis
perlakuan
b. Pengambilan keputusan
(Santoso, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
peneliti yang kelak akan menjadi tenaga pendidik. Penelitian yoghurt ekstrak
bunga rosela erat kaitannya dengan mata pelajaran biologi pada materi
bioteknologi di kelas XII SMA. Pendidik dapat membagikan hasil penelitian ini
kepada pesera didik atau tenaga pendidik lainnya dan bersama-sama peserta
didik dapat membuat yoghurt ekstrak bunga rosella ini sebagai implementasi
digunakan yaitu :
BAB IV
1. pH yoghurt
derajat keasaman atau biasa disebut pH. pH yoghurt biasanya berkisar antara
pH YOGHURT
4,5 4 4 4 4 4 4
4
3,5 3
RATAAN pH
3
2,5 2
2
1,5
1
0,5
0
K RA RB RC
PERLAKUAN
yaitu pangan yang mempunyai keasaman tinggi (nilai pH < 4,6) dan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
10, RB 20, dan RC 30 ml dalam 100 ml yoghurt susu sapi murni kemudian
dasar susu sapi yang diberi penambahan esktrak kelopak bunga rosella. Hal
ini sesuai yang dinyatakan oleh Winarno dan Fernandez 2007 dalam
asam laktat. Asam laktat yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat akan
rasa asam.
63
kisaran 4-2. Namun pada kontrol sebelum dengan suhu ruangan memiliki
asam yang terdapat pada ekstrak kelopak bunga rosella yang tinggi.
asam yang terdapat pada ekstrak bunga rosela memiliki pH sebesar 2.238.
bunga rosella dan kontrol memiliki pH yang sama yaitu 4. Nilai tersebut
masih normal untuk yoghurt dari pH yang disampaikan oleh Jay (2000)
64
Yoghurt Plain.
2. Keasaman
Yoghurt dikenal memiliki cita rasa yang asam. Rasa asam tersebut
susu menjadi asam laktat melalui proses glikolisis. Dalam penelitian ini
yoghurt susu sapi murni ditambahkan dengan ekstrak kelopak bunga rosella
yang memiliki cita rasa asam yang tinggi. Sehingga dilakukan uji total asam
tertitrasi yang merupakan jumlah asam laktat yang terbentuk selama proses
KEASAMAN
2,5
ASAM LAKTAT TERTITRASI
2,04
1,86
RATAAN KEASAMAN
2
1,56
1,41
1,5
0,5
0
K RA RB RC
PERLAKUAN
0 ml 10 ml 20 ml 30 ml
65
laktat tertitrasi pada yoghurt susu sapi. Berdasarkan pada gambar 4.2
perlakuan RB dengan skor 1,56 lalu yang paling rendah adalah pada
perlakuan RA dengan skor 1,41. Pada kontrol memiliki skor rataan yaitu
RA dan RB. Hal tersebut menunjukkan yoghurt susu sapi murni yang telah
(laktosa) mejadi asam laktat, walaupun laktosa susu yang diubah menjadi
asam laktat hanya sekitar 30% sedangkan sisanya (70%) masih dalam
bunga rosela pada yoghurt susu sapi murni menyebabkan peningkatan atau
semakin tinggi keasaman pada yoghurt. Hal tersebut dapat terjadi karena
esktrak kelopak bunga rosella memiliki pH yang tinggi yaitu 1,8 sehingga
66
asam laktat pada yoghurt. Hasil rata-rata dari setiap perlakuan selanjutnya
diuji menggunakan one way Anova untuk melihat apakah ada perbedaan
Berdasarkan hasil uji statistik Titrasi Asam Laktat (Lampiran 3). Hasil
Uji Anova dapat dilihat pada tabel 4.2, berdasarkan hasil dapat disimpulkan
bahwa keasaman menunjukkan hasil Sig 0,57 > 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
dari setiap perlakuan dan kontrol. Hasil yang diperoleh tidak signifikan
karena nilai dari titrasi asam laktat lebih tinggi dari 0,05. Berdasarkan hasil
uji anova titrasi asam laktat tidak dapat dilanjutkan pada uji post hoc dengan
Nilai total asam yang tertitrasi menunjukkan jumlah semua asam laktat
yang terdapat dalam yoghurt. Berdasarkan gambar 4.2 total asam yang
tertitrasi berbanding terbalik dengan nilai pH. Hal ini disebabkan semakin
tinggi jumlah asam yang dihasilkan, maka penurunan pada pH akan semakin
2 yang berarti yoghurt memiliki pH yang asam kemudian dilihat pada hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
titrasi pada perlakuan RC tersebut yaitu 2,04% dengan nilai total asam titrasi
tersebut dapat menurunkan nilai pH sehingga asam. Nilai titrasi asam laktat
pada yoghurt berbahan dasar susu sapi dengan penambahan ekstrak kelopak
bunga rosella dan kontrol menunjukkan nilai 1,86% - 2,04%. Nilai tersebut
masih memenuhi nilai standar SNI mutu yoghurt (BSN 2009) yaitu 0,5 -
2%. Peningkatan atau penurunan total asam tertitrasi yoghurt pada keempat
menjadi asam laktat akibat aktivitas BAL. Menurut Widodo 2003 dalam
carriers .
total asam tertitrasi semakin tinggi suatu saat dapat terjadi reaksi
menjadi alkohol sehingga tidak terukur sebagai nilai asam tertitrasi lagi
3. BAL
68
Yogurt Plain. Hasil analisis jumlah total bakteri asam laktat pada yoghurt
Hasil Analisis
No. Kode Sampel Jumlah Total Bakteri Asam Laktat (APC
BAL) Cfu/g
1 K 5,0 × 10⁸
2 RA 1,47 × 10⁸
3 RB 1,33 × 10⁸
4 RC 9,4 × 10⁴
pengaruh terhadap jumlah total bakteri asam laktat (APC BAL) dalam
Cfu/g. Berdasarkan tabel 4.2, pada Kontrol memiliki jumlah total BAL
total 1,33 × 10⁸, lalu yang paling rendah jumlah total BAL yaitu pada
total bakteri asam laktat dalam yoghurt berbahan dasar susu sapi. Penurunan
total BAL pada perlakuan RA, RB dan RC dapat dipengaruhi oleh derajat
keasaman atau biasa disebut pH. pH yoghurt biasanya berkisar antara 3,5-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
sel mikroba. Pada gambar 4.1 pH yoghurt dapat dilihat sebelum perlakuan
asam laktat. pH ekstrak kelopak bunga rosella sangan rendah yaitu 1,8 yang
kelopak bunga rosella, jumlah total BAL menurun. Menurut Sopandi dan
turunya total BAL pada yoghurt karena esktrak kelopak bunga rosella
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kelopak bunga rosella memiliki kandungan kimia yang terdiri dari asam
laktat pada yoghurt esktrak kelopak rosella yaitu suhu. Setelah diinkubasi
asam laktat yaitu 45°C, kemudian yoghurt di simpan kembali selama 4 jam
71
dapat mati. Sehingga total jumlah bakteri asam laktat dapat menurun selama
Merujuk data pada tabel 4.2, Pada perlakuan RA, RB dan Kontrol nilai
standar nilai SNI 01-2981-2009 Mutu Yoghurt (BSN 2009) yaitu minimal
sebesar 107 Cfu mL-1. Selain itu, nilai populasi BAL tersebut juga memenuhi
and Internasional standar sebesar > 106 Cfu g-1 (Jay, dkk 2005). Kecuali
ml dengan total bakteri asam laktat 104 Cfu/g sangat tidak memenuhi standar
mutu yoghurt.
4. Uji Organoleptik
Uji organoleptik ini meliputi ketajaman rasa prisa, cita rasa asam dan
rosella dengan volume yang berbeda. Jumlah panelis yang melakuakan uji
Uji rasa perisa melibatkan indera pengecap yaitu lidah. Uji rasa
72
rosella terhadap yoghurt susu sapi dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai
berikut:
10 9,1
6
3,95
4
0
K RA RB RC
PERLAKUAN
0 ml 10 ml 20 ml 30 ml
rosella terhadap yoghurt susu sapi. Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat
bahwa rataan skor yang diberikan oleh panelis terhadap rasa perisa dari
dengan skor 11,1 dan disusul oleh perlakuan RA dengan skor 9,1 lalu
atau tidak diberi penambahan esktrak kelopak bunga rosella dengan skor
3,95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dilihat bahwa panelis merasakan ketajaman rasa perisa yang lebih kuat yaitu
ml. Hasil rata-rata dari setiap perlakuan selanjutnya diuji menggunakan one
way Anova untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak
Hasil uji Anova dapat dilihat pada tabel 4.3, ketajaman rasa perisa
menunjukkan hasil sig 0,000 < 0,05 makan H1 diterima dan H0 ditolak. Hal
perlakuan dan kontrol. Secara statistik terbukti bahwa ada beda nyata antara
Berdasarkan hasil uji statistik panelis lebih merasakan ketajaman rasa perisa
menunjukkan bahwa ada perbedaan antara setiap perlakuan atau hasil yang
diperoleh signifikan.
ANOVA
Nilai Ketajaman Rasa Perisa
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 15.074 3 5.025 1.6083 .000
Within Groups .025 8 .003
Total 15.099 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari hasil uji one way Anova didapatkan bahwa pada uji
rasa perisa diperoleh nilai yang signifikan artinya ada beda nyata dari ketiga
perlakuan tersebut.
yoghurt maka dilakukan uji lanjut post hoc dengan menggunakan uji Tukey.
Dari hasil uji Tukey (Lampiran 3) pada perlakuan kontrol memiliki nilai
RA, RB dan RC atau kontrol hasilnya berbeda nyata dengan perlakuan RA,
RB, dan RC. Pada perlakuan RA memiliki nilai ketajaman rasa perisa yang
hasil yang berbeda dan signifikan. Dari hasi yang diperoleh semakin banyak
75
Rasa asam melibatkan indera pengecap yaitu lidah. Uji rasa asam
kesukaan rasa asam yang berbeda. Rataan skor panelis terhadap aspek uji
organoleptik rasa asam pada yoghurt dapat dilihat pada gambar 4.4.
14
12,1
11,45
12 10,3
10
8
6
4
2
0
K RA RB RC
PERLAKUAN
0 ml 10 ml 20 ml 30 ml
memberikan pengaruh terhadap cita rasa asam pada yoghurt susu sapi.
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa pada perlakuan RC yaitu 14,1 lebih tinggi
tingkat cita rasa asam dari perlakuan yang lain. Selanjutnya rataan skor yang
perlakuan RA dengan skor 11,45 lalu yang paling rendah adalah K yang
Berdasarkan hasil uji organoleptik pada cita rasa asam dapat dilihat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
panelis merasakan cita rasa asam yang lebih tinggi yaitu pada perlakuan RC
Anova untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak dari
setiap perlakuan.
Berdasarkan hasil uji statistik cita rasa asam (Lampiran 3). Hasil uji
anova dapat dilihat pada tabel 4.4, dapat disimpulkan bahwa cita rasa asam
menunjukkan hasil 0,000 < 0,05 sehingga H0 titolak dan H1 diterima. Hal
dan kontrol. Secara statistik terbukti bahwa ada beda nyata antara semua
uji statistik panelis lebih merasakan cita rasa asam yang tinggi pada
ANOVA
Nilai Cita Rasa Asam
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between Groups 2.537 3 .846 90.215 .000
Within Groups .075 8 .009
Total 2.612 11
Dari hasil uji one way anova didapatkan bahwa pada uji
kelopak bunga rosella untuk aspek cita rasa asam terdapat signifikan artinya
ada beda nyata dari ketiga perlakuan tersebut. Guna mengetahui perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
yang nyata dari cita rasa asam yoghurt maka dilakukan uji lanjut dengan
menggunakan uji Tukey. Dari hasil uji Tukey (Lampiran 3) diketahui pada
perlakuan RA, RB dan RC. Pada perlakuan RA nilai cita rasa asam lebing
tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol namun nilai cita rasa asam
perlakuan K dan RA namun perlakuan RB nilai cita rasa asam lebih rendah
dibandingkan dengan nilai RC. Pada perlakuan RC nilai cita rasa asam lebih
signifikan.
panelis mencicipi dengan indra pengecapnya merasa sangat asam dan tidak
menyukai rasa asam tersebut namun beberapa panelis juga ada yang
c. Kesukaan Yoghurt
pengecap yaitu mata dan lidah. Uji kesukaan merupakan salah satu faktor
78
Rataan skor kesukaan panelis terhadap produk dapat dilihat pada Gambar
4.5.
KESUKAAN YOGHURT
12 10,9
RATAAN KESUKAAN YOGHURT
10 9,2 9,2
8,65
8
0
K RA RB RC
PERLAKUAN
0 ml 10 ml 20 ml 30 ml
esktrak kelopak bunga rosella 10 ml. Hasil rata-rata dari setiap perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
selanjutnya diuji menggunkan one way Anova untuk melihat apakah ada
uji Anova dapat dilihat pada tabel 4.5, menunjukkan Sig 0,000 < 0,05
perbedaan yang signifikan dari setiap perlakuan dan kontrol. Secara statistik
terbukti bahwa ada beda nyata antara semua perlakuan pada yoghurt
bunga rosella atau pada kontrol. Hal tersebut terjadi karena yoghurt yang
beda memiliki keasaman yang sangat tinggi, hal tersebut dapat dilihat pada
gambar 4.4 uji cita rasa asam yoghurt yang menunjukkan dengan
cita rasa asam pada yoghurt yang juga meningkat. Berdasarkan hasil uji
80
Dari hasil uji one way Anova didapatkan bahwa pada uji
terdapat signifikan artinya ada beda nyata dari ketiga perlakuan tersebut.
dilakuakan uji lanjut dengan menggunakan Tukey. Dari hasil uji Tukey
menyukai yoghurt yang tidak diberi perlakuan atau kontrol. Hal tersebut
terjadi karena kandungan asam yang tinggi pada setiap perlakuan membuat
panelis kurang menyukai yoghurt yang terlalu asam. Pada gambar 4.4,
dan 30 ml. Pada yoghurt RA dan RB lebih disukai oleh panelis dan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
rataan yang sama yaitu 9,2 dan kesukaan yoghurt yang paling rendah adalah
tidak terlatih, dapat diketahui bahwa yoghurt ekstrak kelopak bunga rosella
yang disukai panelis yang dikaitkan dengan ketajaman rasa perisa dan cita
cairan kental serta memiliki bau yang normal. Yoghurt esktrak kelopak
kelopak bunga rosella sangat tinggi, sehingga dianjurkan agar kita dapat
mengkonsumsi minuman yang sehat dan kaya akan khasiat ini, namun untuk
selanjutnya dapat ditambahkan gula agar yoghurt tidak terlalu asam agar
82
kelopak bunga rosella yang dihasilkan dari penelitian ini adalah yoghurt
ekstrak kelopak bunga rosella dengan jumlah total bakteri asam laktat yang
sesuai SNI, pH normal, total titrasi asam laktat yang sesuai SNI. Serta uji
ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
B. Keterbatasan Penelitian
2. Dalam penelitian ini, tidak dilakukan uji organoleptik dengan aspek aroma,
3. Dalam penelitian ini, pada yoghurt esktrak kelopak bunga rosella tidak
ditambahkan gula sehingga rasa yoghurt sangat asam tidak terlalu disukai
BAB V
Rosella (Hibiscus Sabdariffa L) terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL), pH,
Keasaman dan Uji Organoleptik dalam Pembuatan Yoghurt Susu Sapi”, dapat
praktikum di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII pada bab Bioteknologi.
Aplikasi dalam materi ilmu Biologi pada bidang teknologi dan produk
agar peserta didik dapat melakukan percobaan dengan pemanfaatan kelopak bunga
pembuatan yoghurt. Output yang diharapkan dapat berupa laporan penelitian yang
juga memungkinkan untuk dijadikan jurnal yang bermanfaat sebagai bahan literatur
peserta didik maupun masyarakat terkait pemanfaat esktrak kelopak bunga rosella
digunakan adalah :
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang menghasilkan total bakteri asam laktat (BAL) yang sesuai dengan
standar SNI yaitu perlakuan RA= 10 ml dengan jumlah total BAL 1,47 ×
10⁸ Cfu/g .
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Saran
yaitu aroma, tekstur dan warna yang lebih disukai oleh panelis agar aspek
ditambahkan gula dengan konsentrasi tertentu yang disukai oleh panelis dan
DAFTAR PUSTAKA
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Hermawan, R., Hayati, E.K., Budi, U.S., dan Barizi, A., 2010, Effect of Temperatur,
pH on Total Concentration and Colour Stability of Anthocyanins
Compound Extract Rosella Calyx (Hibiscus sabdariffa L.), Alchemy, Vol.2
No. 1, 104.
Hidayat, N., 2006, Mikrobiologi Industri, Andi Offset, Yogyakarta.
Hidayat, N., Masdiana C., Padaga, dan Suhartini, S., 2006, Mikrobiologi Industri,
Penerbit Andi, Yogyakarta .
Jay JM.,2000, Modern Food Microbiology, Ed ke-6, Aspen Publisher, Maryland
(US).
Jay JM., Loessner MJ., dan Golden DA., 2005, Modern Food Microbiology, Ed ke-
7, Springer, New York (US).
Li, M., 2015, Pengaruh Penyimpanan terhadap Stabilitas Ekstrak Kelopak Bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Formulasi Multiemulsi A/M/A dan
Suspensi Liposom, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Hal. 8-11.
Mahadevan, N., Shivali, dan Kamboj, P., 2009, Hibiscus sabdariffa Linn.- An
Overview, Natural Product Radiance, 8(1), 77-83.
Maryani, H., Kristiana, L., 2005, Kahasiat dan Manfaat Rosella, AgroMedia
Pustaka, Jakarta.
Miguel, M.G., 2011, Anthocyanins: Antioxidant and/or Anti-inflammatory
Activities, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 1(6), 7-15.
Nafiu, I, R., 2018, Susu Segar SNI 01-3141-1998, https://edoc.site/sni-susu-pdf-
free.html,. Hal. 1-8 [Diakses tanggal, 15 April 2018].
Nasiru, M., 2011, Effect of Cooking Time and Potash Concencration On
Organoleptie Properties Of Red and White Meat, dalam Ayustaningwarno.,
2014, Teknologi Pangan, Teori Praktis dan Aplikasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Nurnasari, E dan Khuluq, A.D., 2017, Potensi Diverifikasi Rosela Herbal (Hibiscus
Sabdariffa L.) untuk Pangan dan Kesehatan, Balai Penelitan Tanaman
Pemanis dan Serat, Malang, Hal 85.
Rachman, A., 2016, Karakteristik Yoghurt Probiotik Rosella Berbahan Baku Susu
Kambing dan Susu Sapi selama Penyimpanan Suhu Ruang, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Riwandy, A., Aspriyanto, D., dan Budiarti, LY., 2014, Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap
Pertumbuhan Streptococcusmutans In Vitro, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin, Hal. 61.
Robinson, RK, 1990, Dairy Microbiology, Volume ke-2, The Microbiology of Milk
Products, Ed ke-2, London: Elsevier Applied Science.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Santoso, S., 2013, Menguasai SPSS21 di Era Informasi, Gramedia, Jakarta. Hal 70-
76.
Saparinto H., Susiana R., 2016, Grow Your Own Medical Plant- Panduan Praktis
Menanam 51 Tanaman Obat Populer di Pekarangan, Lily
Publisher,Yogyakarta, Hal. 362-363.
Sasmito, E, 2017, Imunomodulator Bahan Alami, Ed.1, Rapha Publishing,
Yogyakarta, Hal. 136-139.
Sopandi, T dan Wardah, 2014, Mikrobiologi Pangan, Andi, Yogyakarta, Hal. 93-
94, 214-223.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung.
Suharto, E., L., S., 2016, Sifat Fungsional Yogurt Susu Kambing Dan Susu Sapi
Probiotik Dengan Penambahan Rosella Sebagai Antioksidan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Surajudin, Kusuma, F.R., Purnomo, Dwi, 2006, Yoghurt Susu Fermentasi yang
Menyehatkan, Argomedia Pustaka, Jakarta, Hal. 7-47.
Susilorini, T. E dan Sawitri, M, E., 2007, Produk Olahan Susu, Penebar Swadaya,
Yogyakarta.
Wahyudi, M., 2006, Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt. Jurnal. Juna,
Buletin Teknik Pertanian. Vol. 11 No. 1.
Wahyudi, A dan S. Samsundari, 2008, Bugar dengan Susu Fermentasi, UMM,
Press: Malang.
Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami & Radikal Bebas Potensi dan Aplikasinya
dalam Kesehatan, Yogyakarta, Kanisius, Hal. 86
Winarti, S., 2006, Minuman Kesehatan, Trubus Agrisarana, Surabaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
92
Pernyataan
Ketajaman Rasa
Panelis/pengulangan Cita Rasa Asam Kesukaan Yoghurt
Perisa
K RA RB RC K RA RB RC K RA RB RC
1 2 2 3 4 3 4 4 5 5 4 3 2
A 2 2 2 3 4 3 4 4 5 5 4 3 2
3 2 3 3 5 3 4 4 5 5 4 3 2
1 2 3 4 4 3 3 4 5 4 2 3 3
B 2 2 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 2
3 1 3 5 4 4 3 5 5 5 3 2 2
1 1 2 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4
C 2 1 2 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4
3 1 2 3 4 3 4 5 5 4 3 4 3
1 2 4 3 3 2 3 3 5 3 4 3 3
D 2 2 3 4 2 3 4 4 5 2 3 3 3
3 2 3 4 2 4 4 4 5 4 3 3 3
1 1 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 3
E 2 1 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3
3 1 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3
1 1 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3
F 2 1 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4
3 1 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3
1 1 2 4 4 1 3 3 4 1 4 4 4
G 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 5 2 2 4 5 2 3 4 4
1 1 3 4 4 5 4 4 5 3 2 3 2
H 2 1 3 5 4 4 5 5 5 2 2 1 2
3 1 3 4 4 4 3 4 5 2 2 3 2
1 1 3 3 4 4 3 3 5 3 2 2 3
I 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2
3 1 4 4 4 4 4 5 5 5 3 2 4
1 2 3 3 4 4 4 5 4 3 2 3 4
J 2 2 2 4 5 4 4 5 4 3 2 3 4
3 2 3 4 5 4 3 4 5 3 3 4 4
1 2 3 4 4 4 4 3 5 4 3 2 2
K
2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pernyataan
Ketajaman Rasa
Panelis/pengulangan Cita Rasa Asam Kesukaan Yoghurt
Perisa
K RA RB RC K RA RB RC K RA RB RC
3 2 3 3 4 4 3 4 5 3 3 2 2
1 1 3 4 5 4 5 5 5 4 2 2 1
L 2 2 4 4 5 4 5 5 5 3 3 2 1
3 2 3 5 4 4 4 5 5 3 2 1 1
1 2 2 3 4 3 4 4 5 5 4 3 2
M 2 2 2 3 4 3 4 4 5 5 4 3 2
3 2 3 3 5 3 4 4 5 5 4 3 2
1 2 3 4 4 3 3 4 5 4 2 3 3
N 2 2 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 2
3 1 3 5 4 4 3 5 5 5 3 2 2
1 1 2 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4
N 2 1 2 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4
3 1 2 3 4 3 4 5 5 4 3 4 3
1 2 4 3 3 2 3 3 5 3 4 3 3
O 2 2 3 4 2 3 4 4 5 2 3 3 3
3 2 3 4 2 4 4 4 5 4 3 3 3
1 1 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 3
P 2 1 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3
3 1 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3
1 1 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3
Q 2 1 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4
3 1 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3
1 1 2 4 4 1 3 3 4 1 4 4 4
R 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 5 2 2 4 5 2 3 4 4
1 1 3 4 4 5 4 4 5 3 2 3 2
S 2 1 3 5 4 4 5 5 5 2 2 1 2
3 1 3 4 4 4 3 4 5 2 2 3 2
1 1 3 3 4 4 3 3 5 3 2 2 3
T 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2
3 1 4 4 4 4 4 5 5 5 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2.3 pH
95
Analisa Statistik Menggunakan Uji Anova dan Tukey Data Uji Organoleptik
Meliputi Ketajaman Rasa Perisa, Cita Rasa Asam, dan Kesukaan Yoghurt
serta Uji Keasaman (Asam Laktat Tertitrasi)
3.1 Ketajaman rasa perisa
Descriptives
Ketajaman Rasa Perisa
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviatio Error Interval for Mean
n Lower Upper
Bound Bound
K 3 1,3167 ,05774 ,03333 1,1732 1,4601 1,25 1,35
RA 3 3,0333 ,07638 ,04410 2,8436 3,2231 2,95 3,10
RB 3 3,7000 ,05000 ,02887 3,5758 3,8242 3,65 3,75
RC 3 4,3167 ,02887 ,01667 4,2450 4,3884 4,30 4,35
Total 12 3,0917 1,17160 ,33821 2,3473 3,8361 1,25 4,35
ANOVA
Ketajaman Rasa Perisa
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between Groups 15,074 3 5,025 1607,911 ,000
Within Groups ,025 8 ,003
Total 15,099 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Ketajaman Rasa Perisa
(I) Perlakuan (J) Perlakuan 95% Confidence
Mean
Penambahan Penambahan Std. Interval
Differenc Sig.
Ekstrak Ekstrak Error Lower Upper
e (I-J)
Rosella Rosella Bound Bound
RA -1,71667* ,04564 ,000 -1,8628 -1,5705
K RB -2,38333* ,04564 ,000 -2,5295 -2,2372
RC -3,00000* ,04564 ,000 -3,1462 -2,8538
Tukey K 1,71667* ,04564 ,000 1,5705 1,8628
HSD RA RB -,66667* ,04564 ,000 -,8128 -,5205
RC -1,28333* ,04564 ,000 -1,4295 -1,1372
K 2,38333* ,04564 ,000 2,2372 2,5295
RB RA ,66667* ,04564 ,000 ,5205 ,8128
RC -,61667* ,04564 ,000 -,7628 -,4705
K 3,00000* ,04564 ,000 2,8538 3,1462
RC RA 1,28333* ,04564 ,000 1,1372 1,4295
RB ,61667* ,04564 ,000 ,4705 ,7628
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Ketajaman Rasa Perisa
Perlakuan Subset for alpha = 0.05
Penambahan Ekstrak N
1 2 3 4
Rosella
Tukey K 3 1,3167
HSD a RA 3 3,0333
RB 3 3,7000
RC 3 4,3167
Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Descriptives
Cita Rasa Asam
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimu Maximum
Deviation Error Interval for Mean m
Lower Upper
Bound Bound
K 3 3,4333 ,02887 ,01667 3,3616 3,5050 3,40 3,45
RA 3 3,8167 ,12583 ,07265 3,5041 4,1292 3,70 3,95
RB 3 4,0333 ,11547 ,06667 3,7465 4,3202 3,90 4,10
RC 3 4,7000 ,08660 ,05000 4,4849 4,9151 4,60 4,75
Total 12 3,9958 ,48732 ,14068 3,6862 4,3055 3,40 4,75
ANOVA
Cita Rasa Asam
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between Groups 2,537 3 ,846 90,215 ,000
Within Groups ,075 8 ,009
Total 2,612 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Cita Rasa Asam
(I) (J) 95%
Perlakuan Perlakuan Confidence
Mean
Penambah Penambah Std. Interval
Difference Sig.
an an Error Upper
(I-J) Lower
Ekstrak Ekstrak Boun
Bound
Rosella Rosella d
RA -,38333* ,07906 ,006 -,6365 -,1302
RB -,60000* ,07906 ,000 -,8532 -,3468
K
-
Tukey RC -1,26667* ,07906 ,000 -1,5198
1,0135
HSD
K ,38333* ,07906 ,006 ,1302 ,6365
RA RB -,21667 ,07906 ,096 -,4698 ,0365
RC -,88333* ,07906 ,000 -1,1365 -,6302
K ,60000* ,07906 ,000 ,3468 ,8532
RB RA ,21667 ,07906 ,096 -,0365 ,4698
RC -,66667 * ,07906 ,000 -,9198 -,4135
K 1,26667 * ,07906 ,000 1,0135 1,5198
RC RA ,88333* ,07906 ,000 ,6302 1,1365
RB ,66667 * ,07906 ,000 ,4135 ,9198
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
99
Descriptives
Kesukaan Yoghurt
95%
Confidence
Std. Interval for
Std.
N Mean Deviatio Mean Minimum Maximum
Error
n Lower Upper
Boun Bound
d
K 3 3,6333 ,05774 ,03333 3,4899 3,7768 3,60 3,70
RA 3 3,0667 ,07638 ,04410 2,8769 3,2564 3,00 3,15
RB 3 3,0667 ,10408 ,06009 2,8081 3,3252 2,95 3,15
RC 3 2,8833 ,07638 ,04410 2,6936 3,0731 2,80 2,95
Total 12 3,1625 ,30236 ,08728 2,9704 3,3546 2,80 3,70
ANOVA
Kesukaan Yoghurt
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between Groups ,954 3 ,318 49,237 ,000
Within Groups ,052 8 ,006
Total 1,006 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kesukaan Yoghurt
(I) (J) 95% Confidence
Perlakuan Perlakuan Mean Interval
Std.
Penambaha Penambaha Difference Sig.
Error Lower Upper
n Ekstrak n Ekstrak (I-J)
Bound Bound
Rosella Rosella
RA ,56667* ,06562 ,000 ,3565 ,7768
K RB ,56667 * ,06562 ,000 ,3565 ,7768
RC ,75000* ,06562 ,000 ,5399 ,9601
Tukey *
K -,56667 ,06562 ,000 -,7768 -,3565
HSD
RA RB ,00000 ,06562 1,000 -,2101 ,2101
RC ,18333 ,06562 ,089 -,0268 ,3935
K -,56667* ,06562 ,000 -,7768 -,3565
RB RA ,00000 ,06562 1,000 -,2101 ,2101
RC ,18333 ,06562 ,089 -,0268 ,3935
K -,75000 * ,06562 ,000 -,9601 -,5399
RC RA -,18333 ,06562 ,089 -,3935 ,0268
RB -,18333 ,06562 ,089 -,3935 ,0268
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Kesukaan Yoghurt
Perlakuan N Subset for alpha =
Penambahan Ekstrak 0.05
Rosella 1 2
Tukey RC 3 2,8833
HSDa RA 3 3,0667
RB 3 3,0667
K 3 3,6333
Sig. ,089 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Descriptives
Titrasi Asam Laktat (%)
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimu Maximu
Deviation Error Interval for Mean m m
Lower Upper
Bound Bound
K 3 1,8600 ,13748 ,07937 1,5185 2,2015 1,71 1,98
RA 3 1,4100 ,34073 ,19672 ,5636 2,2564 1,17 1,80
RB 3 1,5600 ,18735 ,10817 1,0946 2,0254 1,35 1,71
RC 3 2,0400 ,28931 ,16703 1,3213 2,7587 1,71 2,25
Total 12 1,7175 ,33556 ,09687 1,5043 1,9307 1,17 2,25
ANOVA
Titrasi Asam Laktat (%)
Mean
Sum of Squares df F Sig.
Square
Between Groups ,731 3 ,244 3,840 ,057
Within Groups ,508 8 ,063
Total 1,239 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Titrasi Asam Laktat (%)
(I) 95% Confidence
(J) Perlakuan
Perlakuan Mean Interval
Penambahan Std.
Penambaha Difference Sig.
Ekstrak Error Lower Upper
n Ekstrak (I-J)
Rosella Bound Bound
Rosella
RA ,45000 ,20567 ,206 -,2086 1,1086
K RB ,30000 ,20567 ,502 -,3586 ,9586
RC -,18000 ,20567 ,818 -,8386 ,4786
K -,45000 ,20567 ,206 -1,1086 ,2086
RB -,15000 ,20567 ,883 -,8086 ,5086
RA
RC -,63000 ,20567 ,061 -1,2886 ,0286
Tukey
HSD
K -,30000 ,20567 ,502 -,9586 ,3586
Homogeneous Subsets
103
Lampiran 4. Hasil Uji Lab. Jumlah Total Bakteri Asam Laktat (BAL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII/2
Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara efektif dan kreaktif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
3.10 Menganalisis Konseptual Mengamati Tes tertulis 6 × 45 meit Buku
prinsip-prinsip Prinsip dasar Mengkaji produk-produk Ulangan (3 kali biologi
Bioteknologi dan bioteknologi bioteknologi yang didapatkan harian pertemuan) kelas XII
penerapannya Pengertian dan secara langsung serta melalui (pilihan Semester
sebagai upaya prinsip dasar jenis- internet dan dari buku ganda dan 2
peningkatan jenis bioteknologi uraian) LKS
kesejahteraan (teknik Menanya Internet
manusia konvensional dan Siswa diarahkan untuk Observasi
bioteknologi bertanya secara kritis dan Lembar
4.10 Menyajikan laporan modern) ilmiah mengenai materi observasi
hasil percobaan Pemanfaatan bioteknologi sikap dalam
penerapan prinsip- mikroorganisme Mengumpulkan data atau berdinamika
prinsip Bioteknologi dalam bioteknologi mencoba kelompok
konvensional Faktual Siswa dapat mencari sumber Lembar
berdasarkan Penerapan referensi dari buku dan dari observasi
scientific method bioteknologi dalam sumber internet berupa jurnal kinerja
kehidupan ilmiah dan berdiskusi praktikum
Dampak bersama dalam kelompok
bioteknologi bagi tentang prinsip-prinsip dasar Portofolio
kehidupan bioteknologi dan prinsip Laporan
dasar jenis-jenis bioteknologi praktikum
Prosedural (teknik konvensional dan
Melakukan kegiatan bioteknologi modern)
praktikum Mencari literatur mengenai
pembuatan produk mikroorganisme yang
bioteknologi dengan berperan dalam bioteknologi
teknik konvensional Mengkaji literatur mengenai
dampak positif dan negatif
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
(minuman yang akan ditimbulkan dari
fermentasi) penerapan bioteknologi
Siswa mencari literatur
Metakognitif melalui jurnal atau buku
Menyajikan data mengenai cara pembuatan
dan menganalisis produk fermentasi (minuman)
hasil praktikum sederhana dengan teknik
melalui laporan bioteknologi konvensional
tertulis Siswa melakukan kegiatan
praktikum membuat produk
minuman fermentasi bersama
anggota kelompok
Mengasosiasikan
Menyimpulkan tentang
prinsip bioteknolovi
Menyimpulkan tentang
contoh-contoh produk
bioteknologi dan dampaknya
bagi kehidupan
Membuat laporan mengenai
praktikum pembuatan
minuman fermentasi yang
sudah dilakukan bersama
kelompok
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil
diskusi dan laporan
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
praktikum yang telah
dikerjakan
Menelaah hasil presentasi
antar kelompok
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kelas/Semester : XII/2
Materi : Bioteknologi
109
C. Tujuan Pembelajaran
3.10.1.1 Siswa mampu menguraikan, konsep dasar bioteknologi melalui studi
literatur dengan benar
3.10.2.1 Siswa mampu membandingkan, prinsip bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern melalui studi literatur dengan tepat
3.10.3.1 Siswa mampu mengkategorikan, contoh bioteknologi konvensional
dan bioteknologi modern dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi
kelompok dengan tepat
3.10.4.1 Siswa mampu mengkaitkan, penerapan bioteknologi terhadap dampak
positif dan negatif bagi lingkungan dan masyarakat melalui diskusi
kelompok dengan benar
3.10.1.1 Siswa mampu membuat, rencangan kegiatan praktikum membuat
produk bioteknologi konvensional berupa minuman fermentasi
melalui studi literatur dan diskusi kelompok dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
D. Materi Pembelajaran
Konseptual
1. Pengertian bioteknologi
2. Konsep dasar bioteknologi
3. Pengertian dan konsep dasar jenis-jenis bioteknologi (konvensional dan
modern)
4. Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi
Faktual
1. Penerapan bioteknologi dalam kehidupan
2. Dampak positif dan negatif penerapan bioteknologi bagi kehidupan manusia
Prosedural
Melakukan kegiatan praktikum pembuatan produk bioteknologi konvensional
(minuman fermentasi)
Metakognitif
Menyajikan data dan menganalisis hasil praktikum melalui laporan tertulis
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelelajaran : Pembelajaran Saintifik
2. Metode pembelajaran : Studi literatur, diskusi, observasi, presentasi
dan praktikum
3. Medel pembelajran : Pendekatan 5M
111
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 × 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Menyiapkan Kondisi Belajar
Guru memberikan salam, salah satu siswa
memimpin dalam doa, mengecek kehadiran
siswa, kerapian siswa, kesiapan siswa dan
kebersihan kelas.
Apersepsi
Guru menampilkan 2 gambar pada 15 (menit)
powerpoint yaitu kedelai dan tempe
1. Apakah ada yang tau gambar ini?
Gambar apakah ini ?
2. Kira-kira apa penyebab kedelai
yang berupa biji-bijian tersebut
dapat saling menyatu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Orientasi
Guru menyampaikan materi pokok
yang akan dipelajari dan menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok dengan anggota
4-5 orang
Mengamati
Guru membagikan LKS yang didalamnya
berisikan gambar produk-produk
bioteknologi. (terdapat 3 gambar hasil
produk bioteknologi yang modern dan 3
produk yang dapat dicoba/ dimakan (yakult,
tape, tempe) oleh siswa).
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami
Mengumpulkan informasi/data
Siswa secara berkelompok mengkaji
Inti 60 (menit)
literatur/pustaka untuk mengetahui
mikroorganisme apa yang berperan dalam
gambar pada LKS, produk bioteknologi
termasuk dalam jenis konvensional atau
modern, alasan dan peranannya dalam
kehidupan.
Menalar
Kelompok diminta untuk memastikan
kembali mengenai hasil diskusi yang telah
diperoleh dari berbagai sumber
literatur/pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Klarifikasi
Guru memberikan klarifikasi atas jawaban
Penutup yang disampaikan siswa, dan 15 (menit)
mengklarifikasi jika terdapat jawaban yang
kurang tepat
Tindak lanjut
Guru memberikan tugas untuk mempelajari
mengenai dampak bioteknologi bagi
kehidupan manusia dan lingkungan serta
mencari literatur tentang pembuatan yoghurt.
Pertemuan II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Menyiapkan Kondisi Belajar
Guru memberikan salam, salah satu siswa
memimpin dalam doa, mengecek kehadiran
siswa, kerapian siswa, kesiapan siswa dan
kebersihan kelas.
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa:
1. Bagaimana dengan tugas yang Ibu
Pendahuluan 15 (menit)
sampaikan kemarin? Apakah kalian
sudah mempelajarinya semua?
2. Apakah kalian menemukan banyak
informasi dari tugas tersebut?
3. Kira-kira produk bioteknologi dapat
memberi dampak apa saja bagi
kehidupan manusia dan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Orientasi
Guru menyampaikan pokok materi
pelajaran dan menyampaikan tujuan
yang akan dicapai dari pembelajaran
Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-5
orang, serta anggota kelompok harus
berbeda dari pertemuan yang
sebelumnya.
Mengamati
Siswa diminta untuk mengamati berbagai
kasus dampak bioteknologi bagi kehidupan
manusia dan lingkungan pada sumber:
www.beritabumi.com.
Menanya
Guru mempersilakan kepada setiap
kelompok untuk menanyakan hal yang
kurang jelas mengenai kasus-kasus yang
sudah dibaca.
Mengumpulkan informasi/data
Secara berkelompok, siswa
dipersilahkan untuk mengkaji
Inti 55 (menit)
pustaka untuk menyelesaikan LKS
Siswa dapat mencari dari sumber
referensi dari buku dan juga dari
sumber internet berupa jurnal ilmiah/
artikel ilmiah dan didiskusikan
bersama anggota kelompok
Menalar
Siswa mengolah data dari informasi berbagai
sumber yang didapatkan bersama dengan
anggota kelompok
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok menyampaikan hasil
diskusi yang telah dilakukan, dan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Klarifikasi
Guru memberikan klarifikasi atas jawaban
yang disampaikan siswa, dan
mengklarifikasi jika terdapat jawaban yang
kurang tepat
Tindak lanjut
1. Guru menanyakan mengenai tugas
Penutup yang diberikan mengenai literatur 20 (menit)
pembuatan yoghurt
2. Guru menampilkan video singkat
pembuatan yoghurt dan menjelaskan
secara singkat
3. Guru membagi siswa dalam
kelompok (dalam setiap kelompok
terdapat 4-5 siswa)
4. Setiap kelompok diminta untuk
membawa alat dan bahan yang harus
dibawa untuk praktikum pembuatan
pada pertemuan berikutnya yaitu
praktikum pembuatan yoghurt
esktrak kelopak bunga rosela.
Pertemuan III
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Menyiapkan Kondisi Belajar
Guru memberikan salam, salah satu siswa
memimpin dalam doa, mengecek kehadiran
Pendahuluan siswa, kerapian siswa, kesiapan siswa dan 15 (menit)
kebersihan kelas.
Apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Motivasi
Guru menampilkan gambar fermentasi
yoghurt ekstrak kelopak bunga rosela yang
pernah dibuat ketika ibu guru kuliah
sebelumnya.
Orientasi
Guru menyampaikan dan menjelaskan
tujuan pembelejaran yang akan dicapai
melalui praktikum dan menyebutkan alat dan
bahan yang akan digunakan untuk
praktikum.
Mengamati
Siswa diajak untuk mengamati LKS
pembuatan yoghurt ekstrak kelopak bunga
rosela yang telah dibagikan pada setiap
kelompok
Menanya
Inti Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya 70 (menit)
mengenai cara kerja pembuatan fermentasi
yoghurt ekstrak kelopak bunga rosela
Mencoba
Setiap kelompok diminta untuk mulai
melakukan praktikum pembuatan yoghurt
ekstrak kelopak bunga rosela (fermentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Menalar
Siswa diminta untuk memastikan kembali
jawaban yang telah didiskusikan bersama
kelompok mengenai pertanyaan yang
terdapat pada LKS
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
kerja/diskusinya (kesulitan dalam
melakukan kegiatan praktikum) dan
kelompok lain dipersilahkan untuk
menanggapi dan memberikan masukan dan
saran.
Apresiasi
Guru meminta semua siswa untuk bertepuk
tangan bersama sebagai bentuk apresiasi
terhadap semua kelompok yang sudah
menyelesaikan tugas dan kegiatan praktikum
dengan baik.
Klarifkasi
Guru memberikan klarifikasi atas jawaban
yang disampaikan siswa, dan
mengklarifikasi jika terdapat jawaban yang
kurang tepat
Merangkum
Penutup 10 (menit)
Bersama dengan siswa, guru merangkum
hal-hal apa saja yang sudah dipelajari
bersama
Tindak lanjut
1. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mengontrol waktu
pemberian esktrak kelopak bunga
rosela terhadap yoghurt susu sapi
murni yang telah dibuat serta diukur
pH yoghurt menggunakan pH
indikator, proses fermentasi secara
keseluruhan dilakukan selama 24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
H. Penilaian Pembelajaran
Aspek Teknik Instrumen
Kognitif Tes dan non Tes : Ulangan harian
(Pengetahuan) tes Non tes : Laporan praktikum
Afektif (Sikap) Observasi Lembar observasi diskusi kelompok
Psikomotor Observasi Lembar observasi kinerja
(Keterampilan)
I. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen penilain dan rubrik penilaian
Mengetahui, Yogyakarta, 18 Juni 2018
Kepala Sekolah SMA Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
(................................)
Catarina Mandroh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Nama Anggota :
A. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan prinsip dasar bioteknologi
2. Siswa dapat menjelaskan jenis bioteknologi konvensional dan modern
3. Siswa mampu menyebutkan contoh bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern dalam kehidupan sehari-hari
B. Cara Kerja
1. Amatilah gambar yang terdapat pada soal!
2. Jawablah pertanyaan dengan jelas dan tepat!
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian dan prinsip dasar bioteknologi!
2. Jelaskan pengertian bioteknologi tradisonal dan bioteknologi modern!
3. Cobalah dan analisis produk-produk hasil bioteknologi berikut ini!
Jenis Bioteknologi
Produk Keterangan
Konvensional Modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Jenis Bioteknologi
Produk Keterangan
Konvensional Modern
121
122
- Proses
pembuatannya yang
tradisional dan
turun temurun serta
menggunakan
bahan dasar kedelai
√ yang ditaburi
dengan kapang
Rhizopus
oligosporus.
- Tempe termasuk
dalam aspek
pangan.
- Proses
pembuatannya
yang dilakuakan
secara tradisional
dan turun temurun
serta menggunakan
bahan dasar ketela
√
singkong yang
ditaburi dengan
mikroorganisme
jenis kapang dan
khamir. Tape
termasuk dalam
aspek pangan.
- Proses
pembuatannya
menggunakan
teknik kultur
jaringan yang
merupakan suatu
metode mengisolasi
bagian tertentu dari
tanaman seperti
protoplas, sel,
jaringan atau organ
√ yang kemudian
menumbuhkannya
pada kondisi aseptik
yang terkontrol
sehingga bagian
tersebut dapat
tumbuh dan
beregenarasi
menjadi tanaman
lengkap.
- Termasuk kedalam
aspek pertanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
- Pembuatannya
dengan teknik
kloning, suatu cara
reproduksi yang
menggunakan teknik
tingkat tinggi di
bidang rekayasa
genetika untuk
menciptakan
makhluk hidup
√ tanpa melalui
perkawinan melalui
metode fusi sel.
spitting pembelahan
embrio secara fisik
mampu
menghasilkan
kembar identik pada
domba, sapi, babi,
dan kuda.
- Aspek perternakan
- Proses
pembuatannya
menggunakan teknik
rekayasa genetika
dengan
menggunakan enzim
dan bakteri
- Insullin digunakan
untuk penyakit
diabetes mellitus
(DM)
- Selain itu dalam
bioteknologi
modern aspek
√
kesehatan dan
pengobatan terdapat
pula contoh lain
yaitu: hormon
pertumbuhan
somatotropin yang
dihasilkan oleh
Escherichia coli
dan manipulasi
produksi vaksin
dengan
menggunakan
Escherichia coli
agar efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
125
Nama Anggota :
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengkaitkan penerapan bioteknologi terhadap dampak
positif dan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia
B. Alat dan Bahan
1. Alat : alat tulis dan ponsel/laptop
2. Bahan : Buku paket dan studi pustaka (internet)
C. Cara Kerja
1. Bacalah 2 artikel dibawah ini!
2. Diskusikan dengan kelompok tentang aplikasi bioteknologi dalam
kehidupan dan tentukan dampak positif dan negatinya bagi masyarakat dan
lingkungan.
3. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas dengan kelompok kalian
dan bandingkan hasilnya dengan kelompok lain!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Baru-baru ini Konphalindo telah mengeluarkan buku hasil terjemahan dari bahasa
Inggris. Buku berjudul Gerakan Menuju Dunia Berkelanjutan Bebas dari Rekayasa Genetik
ini telah dibedah dalam acara seminar dan bedah buku pada 13 Desember 2006. Buku karya
Mae- Wan Ho dan Lim Li Chiung versi Inggris ini mengandung substansi penting untuk
dialihbahasakan ke bahasa Indonesia. Yaitu beberapa risiko yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan dan pemanfatan transgenik. Sehingga ada informasi yang memperkuat
prinsip kehati-hatian bagi semua pihak. Menurut Purwandono sebagai Direktur Eksekutif
Konphalindo, buku yang berisi informasi dari ilmuwan yang tergabung dalam Tim Panel
Independen ini menarik. Selama ini sangat sedikit publikasi penelitian bioteknologi
(rekayasa genetik) yang menyampaikan prinsip kehati-hatian. Sebagian besar publikasi
yang diterbitkan hanya mempromosikan segi positif rekayasa genetik. Sementara risiko-
risiko yang kemungkinan muncul di kemudian hari jarang atau bahkan tidak pernah
dipublikasikan. Dengan informasi buku ini, siapa pun dapat mengambil pilihan untuk
menerima atau menolak transgenik. Bagi yang menolak, mereka memiliki dasar pemikiran
seperti penjelasan buku ini. Mereka pun bisa memanfaatkan teknologi yang ramah
lingkungan seperti Pertanian Organik. Namun Purwandono mengaku sulit untuk
meyakinkan stakeholders tentang risiko transgenik dan penerapan bioteknologi secara
hati-hati. Salah satunya karena yang berlaku sekarang adalah rezim neoliberalisme yang
merekayasa genetik organisme (GMO). Ilmuwan yang berani bicara tentang prinsip kehati-
hatian juga sulit ditemukan. Sementara itu Suryo Wiyono sebagai Peneliti dari Institut
Pertanian Bogor mengatakan bahwa buku yang bersifat ilmiah populer ini lebih mudah
dimengerti kecuali istilah-istilah bioteknologi. Sehingga bisa disampaikan ke publik.
Menurutnya, untuk menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam pemanfaatan transgenik
bukan hanya terkait risiko-risiko genetik, tapi juga hal-hal terkait penyalahgunaan
wewenang para stakeholders. Wiyono juga mengatakan bahwa bioteknologi ini sebenarnya
mempunyai kelemahan. Para pihak menganggap dengan transgenik mereka dapat
melakukan perubahan yang besar hanya dengan satu gen. Padahal hasilnya tidak terlalu
menakjubkan. Teknologi yang dikembangkan dengan biaya APBN ini membutuhkan dana
besar, menggunakan alat dan bahan sangat mahal serta hampir semuanya diimpor. Di
Jerman, banyak Profesor yang tidak setuju dengan pengembangan teknologi ke arah
transgenik. Mereka menganggap alokasi dana penelitian begitu besar. Namun output yang
dihasilkan tidak nyata atau tidak pasti karena reaksi gen yang sulit diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Monopoli perusahaan
Dalam kesempatan seminar dan bedah buku itu, Ahmad Yacob dari Federasi
Serikat Petani Indonesia (FSPI) menyatakan bahwa GMO tidak aman bagi kesejahteraan
sosial dan ekonomi petani. Sejak adanya perkembangan Revolusi Hijau, masalah yang
terjadi tidak terbatas pada genetika, tapi juga persoalan sosial, ekonomi, dan politik. Petani
menjadi tergantung pada benih dan pestisida yang semuanya dikuasai (dimonopoli)
perusahaan. Sementara itu menurut Organic Consumer pada 1998 bahwa perusahaan besar
penghasil benih dan pestisida itu tidak mempedulikan keamanan produknya pada konsumsi
masyarakat. Perusahaan besar itu hanya mencari untung. Petani dan para peneliti lokal juga
tidak dapat mengembangkan kreatifitas yang menghasilkan benih unggul. Perusahaan
besar telah mematenkan benih mereka. Sehingga petani dan peneliti tidak memiliki
kebebasan lagi dalam mengembangkan plasma nutfah benih itu.
Kondisi itu telah dibuktikan Burhana, petani dari Kediri yang dipenjara karena
mengembangkan benih sendiri. Dia mengembangkan benih melalui persilangan karena
ingin mengurangi ketergantungan petani pada benih perusahaan. Ternyata hasilnya
memiliki sifat yang sama dengan benih perusahaan yang ada di toko-toko. Akhirnya dia
diadili karena tuduhan pengembangan benih yang hak patennya dimiliki perusahaan.
128
Menurut Sitepoe, sampai saat ini dampak negatif penggunaan OHMG pada
manusia, telah ditemukan dalam bentuk alergi. Dalam uji coba dengan menggunakan skin
patch test terhadap kacang kedelai transgenik dari Brazil, hasilnya menunjukkan adanya
reaksi alergi. Hingga saat ini belum ditemukan lagi kasus yang berkaitan dengan dampak
negatif dari penggunaan OHMG. Meskipun demikian, hasil beberapa penelitian pada
hewan percobaan, dan gangguan terhadap lingkungan menunjukkan dampak negatif ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
130
Kelompok/Kelas:
Nama Anggota :
A. Tujuan
1. Siswa mampu membuat rancangan kegiatan praktikum membuat produk
bioteknologi konvensional berupa minuman fermentasi
2. Siswa mampu menyajukan data hasil praktikum dalam bentuk laporan
praktikum tertulis
B. Alat dan bahan
Alat
Blender Statif aluminium foil pH indikator
Refrigerator Buret plastik 2 kg Pipet volume
Termometer Panci Karet Gelas arloji
Gelas ukur Kompor Timbangan digital Tissue
Gelas beker Batang pengaduk Alat penyaring Masker
Erlenmeyer Baskom Sendok makan
Pipet tetes Botol selai pH meter
Bahan
Susu sapi murni aquades
Kelopak bunga alkohol
rosella kering
Plain yoghurt Gula pasir
phenolphtalein
0,1NaOH
C. Cara Kerja
Siswa bekerja secara kelompok, untuk kelompok genap membuat yoghurt
ekstrak kelopak bunga rosela dengan metode tanpa penambahan gula pasir dan
kelompok ganjil membuat yoghurt esktrak kelopak bunga rosela dengan
penambahan gula pasir sebanyak 50gr.
1. Persiapan dan Proses Sterilisasi Alat
Langkah kerja sterilisasi alat:
a. Cuci alat yang digunakan dengan sabun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
b. Alat-alat seperti gelas beker, botol selai, gelas arloji, gelas ukur, sendok teh
direbus dengan air secukupnya dan ditetesi sedikit dengan sabun sunlight
hingga mendidih
c. Angkatlah dan diamkan alat-alat tersebut hingga kering
2. Esktrak kelopak bunga rosela
1) Timbanglah kelopak bunga rosela kering sebanyak 100gr
2) Kelopak bunga rosela digiling halus dengan menggunakan blender hingga
menjadi tepung
3) Kemudian diayak dengan menggunakan alat saring
4) Tepung bunga rosela dilarutkan dalam air sebanyak 500 ml
5) Kemudian dipasteurisasi pada suhu 63-65°C selama 30 menit
132
4. pH yoghurt
1) Sampel yoghurt dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2) Kertas indikator pH dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3) Lihat dan catat skala pH sesuai pada kertas Indikatornya
5. Uji Keasaman
1) Sampel yoghurt diambil sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam labu ukur
100 ml.
2) Kemudian ditambahkan aquades hingga tanda tera, homogenkan
3) Sampel yang telah homogen, diambil menggunakan pipet volume 10 ml dan
dimasukkan ke dalam erlemeyer
4) Ditambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalien 1% kemudian dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 N hingga timbul warna merah muda agar tampak jelas
ketika terjadi perubahan pada titrasi bagian bawah botol erlenmeyer dialasi
kertas putih.
V1 × N × B
(Asam laktat %) = × 100%
V2 × 1000
Keterangan :
V1 = Volume NaOH yang digunakan (ml)
V2 = Berat sampel yang dititrasi (gram)
N = Normalitas NaOH (N)
B = Berat Molekul Asam Laktat (90)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
D. Hasil
1. Tabel Hasil Uji pH
a. Tanpa penambahan gula (kelomok genap)
Kelompok pH
2
4
6
Dst
134
E. Kesimpulan
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
F. Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa perlu melakukan sterilisasi alat-alat sebelum melakukan
percobaan?
2. Apakah nama ilmiah dari bakteri yang terdapat dalam plain yoghurt untuk
fermentasi yoghurt ekstrak kelopak bunga rosela?
3. Mengapa memilih menggunakan ekstrak kelopak bunga rosela dalam
pembuatan yoghurt berbahan dasar susu sapi?
4. Bagaimana kaitannya antara nilai pH pada yoghurt dengan keasaman (asam
laktat tertitrasi)? Jelaskan!
5. Sebutkan dan jelaskan manfaat positif dan negatif dalam mengkonsumsi
minuman fermentasi bagi kesehatan!
G. Format Laporan
1. Acara praktikum (judul, hari/tanggal, tempat dan wkatu)
2. Tujuan praktikum
3. Dasar teori yang relevan
4. Alat dan bahan
5. Cara kerja
6. Hasil pengamatan
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Ketentuan Nilai
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
1. Nilai Akhir = × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
2. Ketentuan predikat nilai sikap
A = 80-100 (Sangat baik)
B = 70-79 (Baik)
C = 60-69 (Cukup)
D = 59< (Sangat kurang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
137
Skor
No. Aspek Penilaian Kategori penilaian
1 2 3
1 Persiapan Persiapan alat dan bahan
2 Pelaksanaan Proses pembuatan
minuman fermentasi
(yoghurt)
3 Kegiatan akhir Membereskan peralatan
setelah praktikum
Pengumpulan laporan
Total skor
Ketentuan Nilai
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
1. Nilai Akhir = × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
2. Ketentuan predikat nilai sikap
A = 80-100 (Sangat baik)
B = 70-79 (Baik)
C = 60-69 (Cukup)
D = 59< (Sangat kurang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Aspek yang
No. Skor Keterangan
dinilai
Mempersiapkan alat dan bahan praktikum/
pembelajaran secara lengkap, mengenakan jas
3 lab saat praktikum dan anggota kelompok
1 Persiapan mengetahui fungsi dari masing-masing alat dan
bahan
2 Jika hanya 2 indikator yang nampak
1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
Pembuatan formula yoghurt sudah tepat, sesuai
3 dengan prosedur/cara kerja dan selesai tepat pada
2 Pelaksanaan waktu yang ditentukan
2 Jika hanya 2 indikator yang nampak
1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
Membereskan tempat dan peralatan setelah praktikum
Alat dan bahan sudah dibereskan, dikembalikan
3
secara utuh dan lengkap
2 Jika hanya 2 indikator yang nampak
Kegiatan 1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
3
Akhir Pengumpulan Laporan
3 Mengumpulkan laporan tepat pada waktunya
2 Mengumpulkan laporan tetapi telat 1 hari
Mengumpulkan laporan tetapi telat lebih dari 1
1
hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Pedoman penilaian :
NILAI = Total Skor yang didapat
Aspek yang
No. Skor Keterangan
dinilai
Menuliskan acara praktikum secara legkap
5
dari judul, hari/tanggal, waktu dan tempat
4 Tidak menyebutkan salah satu komponen
1 Praktikum
3 Hanya 2 indikator yang nampak
2 Hanya 1 indikator yang nampak
1 Tidak menulis acara praktikum
5 Menulis tujian praktikum secara lengkap
Tujuan Menulis tujuan praktikum tetapi tidak
2 3
Praktikum lengkap
1 Tidak menulis tujuan
Menuliskan daftar pustaka secara lengkap
15
dan dilengkapi dengan sitasi
Menilskan dasar teori lengkap tetapi ada
3 Dasar Teori 10
sitasi yangtidak lengkap
Menuliskan dasar teori kurang lengkap dan
5
tanpa sitasi
5 Menuliskan alat dan bahan lengkap
Menuliskan alat dan bahan tetapi ada yang
3
4 Alat dan Bahan kurang lengkap
Menulisan alat dan bahan tetapi sangat tidak
1
lengkap
Menuliskan cara kerja secara urut,
5 Cara Kerja 5
menggunakan kalimat pasif dan rapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Aspek yang
No. Skor Keterangan
dinilai
3 Jika hanya 2 indikator yang nampak
1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
Data yang ditulis lengkap dan sesuai dengan
15
ketentuan
6 Hasil Praktikum
10 Data yang ditulis kurang lengkap
5 Data ditulis sangat tidak lengkap
Pembahasan ditulis lengkap serta dikaitkan
25
dengan teori pendukung
Pembahasan ditulis lengkap serta sedikit
20
dikaitkan dengan teori pendukung
Pembahasan lengkap tetapi tidak didukung
7 Pembahasan 18
oleh teori
Pembahasan sudah sesuai dengan poin
15
pembahasan tetapi kurang lengkap
10 Pembahasan ditullis kurang sesuai
5 Tidak menulis pembahsan
Menuliskan kesimpulan lengkap dan sesuai
5
dengan tujuan
8 Kesimpulan Menuliskan kesimpulan tetapi terdapat yang
3
tidak menjawab kesimpulan
1 Tidak membuat kesimpulan
5 Menuliskan daftar pustaka minimal 3
3 Menulis daftar pustaka hanya 2
9 Daftar pustaka
Menulis hanya 1 daftar pustaka/ tidak
1
menulis
Mencantumkan lampiran dokumentasi
5
pembuatan yoghurt secara lengkap
10 Lampiran Mencantumkan lampiran dokumentasi tetapi
3
kurang lengkap
1 Tidak mencantumkan lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarakan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara efektif dan kreaktif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Materi Nomor Bentuk Ranah
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Pembelajaran Soal Soal Kognitif
3.10 Menganalisis 3.10.1 Pengertian Setelah disajikan
prinsip-prinsip Menguraikan prinsip bioteknologi : prinsip dasar
Bioteknologi dan dasar bioteknologi - Arti bioteknologi, peserta Pilihan
1A C2
penerapannya bioteknologi mampu menentukan ganda
sebagai upaya - Perkembangan ciri dari suatu proses
bioteknologi bioteknologi
peningkatan
3.10.2 Prinsip dasar Setelah disajikan
kesejahteraan bioteknologi : konsep dasar tumbuhan Pilihan
manusia 4A C2
Membandingk - Bioteknologi transgenik, peserta ganda
konvensional didik mampu
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal berikut ini! (30 poin)
1. Berikut ini adalah beberapa ciri dari suatu proses bioteknologi, kecuali....
a. menggunakan mikroorganisme sebagai agen biologi
b. penggunaan agen biologi dilakukan dengan suatu cara atau metode
tertentu
c. proses yang ada pada bioteknologi bertahap, rumit, dan kompleks
d. dihasilkannya produk yang termodifikasi
e. hanya melibatkan satu disiplin ilmu
2. Minuman yoghurt yang terbuat dari air susu dapat mengobati lambung dan
usus yang terluka, proses pembuatan yoghurt tersebut karena hasil kerja dari
....
a. Rhizopus oryzae
b. Streptococcus thermophilus
c. Neurospora sitophila
d. Aspergillus wentii
e. Endomycopsis fibuliger
146
6. Oncom adalah makanan khas dari daerah Jawa Barat, makanan ini terbuat
dari ampas kedelai dengan menggunakan jamur ....
a. Saccharomyces cereviceae
b. Aspergillus wentii
c. Endomycopsis fibuligera
d. Neurospora sitophila
e. Rhizopus oryzae
147
148
Jawaban !
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D
2. B 7. A
3. B 8. D
4. A 9. A
5. A 10. B
B. Uraian
1. Pengertian bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
- Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi sederhana yang
memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik alami.
- Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manupulasi atau rekayasa genetika
2. 5 pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pangan
- Lactobacillus bulgaricus : membuat asinan, yoghurt
- Acetobacter xylinum : membuat nata de coco
- Saccharomyces cerevisiae : berbagai jenis kue, pembuatan tape
- Lactobacillus casei : keju
- Aspergillus wentii : kecap
3. Nama makanan tradisional : Tape singkong
Nama mikroorganisme yang berperan : Saccharomyces cereviceae
Cara Pembuatan :
a. Singkong putih atau kuning dikupas, lalu dicuci bersih, setelah itu
ditiriskan
b. Kukus singkong sampai matang, angkat dinginkan.
c. Taburi ragi yang sudah dihancurkan dan diayak halus. Campur sampai
merata.
d. Cairkan gula dengan sedikit air
e. Bungkus singkong yang sudah dicampuri ragi menggunakan daun
pisang. Setiap bungkus diberi gula yang sudah dicairkan, sekitar satu
sendok makan.
f. Diamkan tape singkong yang beum jadi tersebut selama kurang lebih
2 hari. Usahan simpan pada tempat tertutup.
g. Setelah 2 hari atau jika sudah tercium bau khas tape singkong
4. Dampak positif bioteknologi
- Dapat meningkatkan nilai tambah pada sebuah makanan
- Dapat membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan
obat-obatan untuk memberantas penyakit
- Dapat meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan
penyakit tanaman
- Membantu dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan
- Dapat menyediaka sumber daya energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
150
1.a. Botol Selai yang telah siap 1.b. Botol selai dimasukkan kedalam
dimasukkan ke dalam autoklaf autoklaf. Sterilisasi dilakukan
hingga suhu mencapai 121°C.
2. Pembuatan Yoghurt
151
152
153
4.c. Ekstrak rosela 10 ml, ditambahkan 4.d. setelah 24 jam inkubasi, dilakukan
pada yoghurt murni kemudian kembali pengukuran pH dengan
diaduk dengan batang pengaduk. menggunakan kertas pH indikator
Kemudian pada perlakuan (20 ml pada yoghurt.
dan 10 ml). Yoghurt disimpan
dalam refrigerator selama 4 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
5.a. alat dan bahan unuk titrasi asam. 5.b. Yoghurt yang dihmogenkan
dengan menggunkakn alat thermo
scientific cimarec
155
6. Uji Organoleptik