SKRIPSI
OLEH
141434052
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Dekan
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
“Bahkan Ide yang Paling Baik dan Paling Sukses Sekalipun Harus
Ditantang, Kalau Tidak Demikian Kita Hanya Terbatas untuk Mengolah
Ide-ide yang Tidak Sempurna”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali telah disebutkan dalam kutipan
Penulis
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta:
NIM : 141434052
Dibuat di : Yogyakarta
Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan
rahmat bimbingannya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Perbandingan
Kadar Alkohol dan Uji Organoleptik Wine Kopi Arabika (Coffea arabica)
Temanggung Varietas Kartika yang Dihasilkan Melalui Metode Ekstraksi Cold
Brew dan Maserasi Menggunakan Strain Yeast Polandia (Saccharomyces
cereviceae)” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Proses penyelesaian skripsi ini
telah memberi banyak pengalaman berharga dalam proses pendewasaan diri terutama
dalam hal prioritas, ketekunan dan kerja keras sehingga membentuk kepribadian yang
berkarakter. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan orang-orang
sekitar yang dengan lapang membantu, memotivasi dan mendoakan dengan caranya
sendiri.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memantau kemajuan penulis, dan selalu memberikan
arahan, saran, semangat, dan pengalaman sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech. selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi, sekaligus penanggungjawab sementara Kepala
Laboratatorium Pendidikan Biologi yang dengan segala caranya memberikan
kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6. Dosen-dosen penguji skripsi yang telah banyak memberi masukan kepada
penulis demi kesempurnaan skripsi ini
7. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi (Pak Tri, Pak Kris, Pak Sulist, Pak
Tardi, Rm. Wir, Bu Maslichah, Bu Nia, Bu Nana, Bu Luisa, Bu Ratna, Bu Ika,
Bu Wiwid, Bu Linda, Bu Indri) yang selama ini telah membagikan ilmu dan
pengalaman dengan cara yang berbeda dan bermanfaat bagi penulis serta
memberikan arahan positif bagi penulis agar tetap belajar giat dan tidak mudah
putus asa sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja
8. Mas Agus selaku laboran Laboratorium Pendidikan Biologi yang selalu
membantu dan memberikan arahan dalam penggunaan alat dan bahan
laboratorium.
9. Mas Andri selaku Karyawan di Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang dengan
caranya sendiri mendukung terlaksananya penelitian skripsi di PSL serta Pak
Sulist, Mas Hilda, Mas Dodo, Mbak Dina yang telah membantu terlaksananya
penelitian di PSL lewat kritik, saran, dan bimbingan serta memberi semangat
untuk menyelesaikan skripsi.
10. Staf sekretariat JPMIPA serta BAA yang telah membantu melancarkan semua
urusan administrasi terkait dengan skripsi ini.
11. Ayahku yang sangat menyukai kopi sekaligus inspiratorku, Ibuku yang sangat
mempercayaiku dan mencintaiku dalam setiap doanya, kakak tertuaku yang
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karna itu, penulis sangat
mengharapkan tanggapan dari segala pihak dalam bentuk kritik maupun saran guna
menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga karya skripsi ini dapat memberi
Yogyakarta,
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Pada penelitian ini, metode ekstrasi yang digunakan adalah metode Cold brew
dan metode Maserasi dengan penambahan gula hingga mencapai kadar 32% brix dan
yeast S. cereviceae sebanyak 1 g. Fermentasi dilakukan selama 21 hari pada suhu 29-
31 0C dalam keadaan anaerob dan dilanjutkan dengan penjernihan selama 14 hari.
Hasil fermentasi diuji kadar pH, kadar gula, kadar alkohol (etanol, metanol)
kemudian dilakukan uji organoleptik (kejernihan, intensitas, warna, aroma dan rasa
serta body wine) oleh 15 panelis semi terlatih. Selanjutnya data diuji menggunakan t-
Test Uji Dua Sampel Independen.
Kata kunci:wine, biji Kopi Arabika, Cold brew, Maserasi, uji organoleptik
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Wine is one of the alcoholic beverages made by using various other fruits
that have a strong taste and aroma, so in this study the material used is Arabica
coffee beans origina of Temanggung that have a strong taste and aroma, quality and
easily obtained at an affordable price. This study aims to determine the level of
alcohol (ethanol, methanol) and tasted of Arabica Coffee wine made by different
extraction methods.
Extraction method used in this research were Cold brew method and
Maseration method with addition of sugar reach 32% brix and yeast S. cereviceae at
level of 1 g. Fermentation runs for 21 days at room temperature under anaerobic
conditions and continues to cleansing processed for 14 days. The fermentation
results were tested for pH content, sugar content, alcohol content (ethanol, methanol)
and organoleptic tests (clarity, intensity, color, flavor and body wine) by 15 adult
panelists. The resulting data were used by t-test: Two Independent Sample Test.
The results of organoleptic tested show the difference of extraction method
of making wine of Arabica Coffee gives influence to clarity, intensity, color, aroma of
alcohol, taste of alcohol, sweet taste, sour taste, and body wine Arabica Coffee.
Method of maceration Arabica Coffee wine has a higher average score; 21.27 and
Cold brew; 19.07. Cold brew alcohol test: 13.8% v / v, Maseration: 14% v / v, Cold
brew ethanol content: 4.78%, Maseration: 7.14% and no methanol levels in each
method.
Keywords: wine, Arabica coffee beans, Cold brew, Maseration, organoleptic test
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................................. xi
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Strain/Yeast ...................................................................................................... 22
3. Ekstraksi ....................................................................................................... 27
4. Starter ........................................................................................................... 27
I. Uji Organoleptik............................................................................................... 31
L. Hipotesis........................................................................................................... 38
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Prosedur Kerja.................................................................................................. 42
A. Starter ............................................................................................................... 57
B. Wine.................................................................................................................. 58
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 83
B. Saran ................................................................................................................. 83
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4. Hasil dan Histogram Uji Organoleptik Cita Rasa Wine Kopi Arabika
Temanggung................................................................................................................ 95
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sudah memanfaatkan jenis minuman ini untuk kepentingan bisnis. Wine kini
sebagai minuman berakohol ini sangat diminati dari kalangan pemuda hingga
dalam upacara adat. Salah satunya adalah Kabupaten Lembata provinsi Nusa
Tenggara Timur yang memanfaatkan tuak dalam setiap acara adat maupun
perkumpulan acara keluarga. Selain itu bagi sebagian besar masyarakat NTT
kekeluargaan.
spesies Vitis vinifera yang pada akhir prosesnya menghasilkan berbagai jenis
wine seperti Red wine, White Whine, Sparkling Wine, Rose Wine, Fruit Wine,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus teliti dalam memilah dan memilih jenis wine yang aman dikonsumsi.
kendala dalam memproduksi wine yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu perlu
ditingkatkan penelitian terkait wine agar dapat memberi informasi tentang wine.
paling diminati oleh sebagian besar masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Kondisi letak geografis Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
sangat khas menyebabkan kopi banyak di gemari baik dari segi rasa maupun
aroma.
Kopi sebagai salah satu jenis minuman yang paling digemari, mulai
perkembangan kopi di dalam negeri atau luar negeri, juga untuk menarik
adalah kopi luwak, kopi arabika, kopi robusta, kopi liberika, kopi kolombia, kopi
excelsa, kopi jamaika, kopi Jawa, kopi gayo, kopi Toraja, kopi Sumatra, Kopi
Sidikalang, kopi arang, kopi kintamani, kopi lanang kopi Wamena, kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
preanger, kopi kona, kopi Flores dan kopi Lampung. Berbagai jenis kopi tersebut
tentunya memiliki aroma dan rasa yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pada
penelitian ini kopi yang digunakan adalah Kopi Arabika dari Temanggung
karena kopi Arabika merupakan kopi yang lebih berkualitas dibanding kopi jenis
lain serta memiliki aroma dan rasa yang sangat tajam dan kuat.
rasa baru menjadi konsen para produsen kopi baik di Indonesia maupun di
asam dan juga berbagai antioksidan. Ketika hendak mengembangkan kopi dalam
aroma dan cita rasa kopi tertentu, maka metode pembuatan menjadi hal penting
kopi pecah sehingga terjadi perubahan sifat fisik yang berpengaruh pada
ketajaman rasa dan aroma ekstrak kopi. Perubahan sifat fisik akan semakin nyata
terlihat jika dilakukan perendaman dalam waktu tertentu atau fermentasi ekstrak
kopi.
makanan dan minuman dengan cara fermentasi di Indonesia pada umumnya tidak
meningkatkan nilai gizi suatu bahan pangan yang berkualitas rendah serta
berfungsi dalam pengawetan bahan pangan dan merupakan suatu cara untuk
menghilangkan zat antinutrisi atau racun yang terkandung dalam suatu bahan
pangan.
Pada abad ke-19 kata alkohol dipergunakan untuk menyebut rasa essence,
jadi alkohol adalah essence dari anggur. Sedangkan dalam ilmu kimia yang
pada umumnya mengartikan minuman beralkohol ke ranah yang negatif. Hal ini
Kopi Arabika Hasil Pengolahan Semi Basah dengan Perlakuan Variasi Jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wadah dan Lama Fermentasi” mengatakan bahwa variasi jenis wadah tidak
terhadap penurunan kadar kafein kopi arabika yang difermentasi selama 48 jam
dengan derajat penurunan berkisar antara 1,14% s/d 1,51%. Kafein sangat
dikenal sebagai salah satu kandungan dari kopi yang dapat membahayakan
kesehatan, karena itu kopi hasil fermentasi baik untuk dikonsumsi dan
MZ-15” melalui fermentasi kandungan kafein yang ada di dalam kopi dapat
diurai menjadi ester untuk menghasilkan aroma yang lebih baik. Setelah melalui
proses fermentasi kadar kafein akan turun sehingga nilai ekonomis dari kopi
dapat meningkat.
Perbandingan Sari Buah Pepaya California (Carica papaya L.) dan Pisang
Ambon Lumut (Musa acuminate colla) Terhadap Cita Rasa, Kadar Etanol dan
asam, aroma khas buah, kesukaan warna dan kesukaan wine. Hasil uji kadar
etanol pada wine palisangbon tiap variasi sari buah berkisar antara 10,06% -
12,08% dan kadar methanol pada wine palisangbon berkisar antara 0,05 - 0,06%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wine dengan bahan dasar kopi arabika dengan menggunakan dua metode
ekstraksi yang berbeda yaitu : Metode Cold brew dan Metode Maserasi, lalu
cereviceae)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimakah hasil uji organoleptik dari wine Kopi Arabika yang dihasilkan
4. Apakah wine Kopi Arabika yang dihasilkan melalui ke-2 metode ekstraksi
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil uji organoleptik dari wine Kopi Arabika yang
4. Untuk mengetahui ada dan tidaknya metanol yang terkandung dalam wine
D. Manfaat penelitian
Bagi Peneliti
khususnya kopi
Bagi Pendidikan
bahan lokal untuk menghasilkan sebuah produk dalam hal ini wine Kopi
Arabika
Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kopi Arabika
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
dpl, sedangkan di Indonesia kopi arabika dapat tumbuh pada ketinggian 1000-
1750 dari permukaan laut (Najiyati dan Danarti, 1997). Kopi arabika
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Daun kopi arabika berwarna hijau gelap dengan lapisan lilin yang
tangkai pendek dan merupakan daun sederhana dengan masa pakai kurang dari
satu tahun.
bunga berwarna hijau, dan pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung
dua buah bakal biji. Buah kopi yang masih muda berwarna hijau dan buah
Gambar a. Daun dan Buah Kopi Arabika Gambar b. Bunga Kopi Arabika
Sumber : MC.Arabika, 2016Sumber: MC.Arabika, 2016
Gambar 2. 1 Daun dan Buah Kopi Arabika; Gambar b. Bunga KopiArabika
Biji kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga atau sering disebut endosperm
yang merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat
kopi (Tim Karya Tani Mandiri 2010). Biji kopi Arabika berbentuk agak
memanjang, bidang cembungnya tidak terlalu tinggi, celah tengah datar tidak
lurus dan memanjang ke bawah tetapi berlekuk. Biji kopi Arabika yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2011).
Suatu jenis kopi dapat dibedakan dengan melihat bentuk bijinya. kopi
Arabika secara rinci memiliki karakteristik biji dengan bentuk yang memanjang.
Bidang cembung tidak terlalu tinggi, lebih bercahaya dari jenis lainnya, dan
memiliki celah tengah (center cut) dibagian datar tidak lurus memanjang ke
Berikut adalah gambar perbedaan kopi jenis arabika dan kopi jenis
robusta;
13
1990/1991 di Kebun Induk Dinas Perkebunan seluas 1,50 hektar. Pada tahun
kate satu dan kate dua). Pada tahun 2009 kelompok tani di Desa Thalab
kopi tersebut siap salur sejumlah 20-30 ribu batang. Pada tahun 2012
B. Kandungan Kopi
tergantung jenis kopi, habitat dan pengolahan. Dalam biji kopi terkandung lebih
dari 500 senyawa kimia. Komponen kimia terpenting yang terdapat dalam kopi
adalah kafein dan kafeol. Kafein berperan dalam stimulasi kerja saraf dan kafeol
memberikan flavor serta aroma khas dari kopi. Bentuk murni kafein dijumpai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
seperti kristal berbentuk seperti benang sutera yang panjang dan kusut. Kristal
kafein mengikat suatu molekul air yang dapat larut pada suhu 225-2370C dan
amino, dan karbohidrat yang mempengaruhi cita rasa kopi yang dihasilkan.
cita rasa dan aroma seduhan kopi. Rasa pahit pada ekstrak kopi disebabkan oleh
kandungan mineral dan pecahan kasar, asam klorogenat, kefein, tannin, dan
beberapa senyawa organik dan anorganik lainnya (Varnam dan Sutherland 1994).
Menurut Hadi (2011), kafein pada saat penyangraian sebagian kecil akan
ammonia, trimethylamine, asam forminat dan asam asetat. Biji kopi secara alami
alkohol, ester asam format, dan asam asetat yang mempunyai sifat mudah
menguap.
Kandungan asam pada kopi adalah dari kelompok asam karboksilat yang terdapat
dalam biji kopi antara lain, asam format, asam asetat, asam oksalat, asam sitrat,
asam laktat, asam malat, dan asam quinat. Pada saat proses penyangraian
kelompok asam karboksilat akan diubah menjadi asam malat, asam asetat, asam
sitrat dan asam phosporat yang berperan penting dalam pembentukan cita rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
asam pada kopi (Widoyotomo dkk., 2007). Berikut adalah tabel kandungan kimia
Komponen
Konsentrasi (g/100g)
Green Coffea Roasted Coffea
arabica arabica
Sukrosa 6,0-9,0 4,2-tr
Gula Pereduksi 0,1 0,3
Polisakarida 34-44 31-33
Lignin 3,0 3,0
Pectin 2,0 2,0
Protein 10,0-11,0 7,5-10
Kafein 0,9-13 1,1-1,3
Trigonelline 0,6-2,0 1,2-0,2
Asam Nikotinik - 0,016-0,026
Minyak Kopi (Trigliserida 15,0-17,0 17,0
sterol/tocopherol)
Diterpen 0,5-1,2 0,9
Mineral 3,0-4,2 4,5
Asam Klorogenat 4,1-7,9 1,9-2,5
Asam Alifatik 1,0 1,6
Asam Quinic 0,4 0,8
Melanoidins - 25
Sumber : Farah, 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
C. Produksi Kopi
dengan tingkat produktivitas rata-rata 600 kg/ha. Luas total areal kopi arabika di
Indonesia total luas areal kopi arabika menurut provinsi dan status perusahaan
tahun 2017 di Indonesia adalah 330.498 hektar dengan total produksi sebanyak
173.765 ton. Tanaman kopi tumbuh baik di daerah dataran tinggi diatas 1700
meter diatas permukaan laut dan mempunyai suhu yang berkisar antara 10-16 oC.
Penanaman kopi pada lahan dataran rendah akan menurunkan produktivitas dan
lebih rentan terhadap penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV) terutama di
tanam di daerah dengan elevasi kurang dari 700 m dpl (Rahardjo, 2012)
D. Fermentasi Wine
kompleks dan merupakan proses interaksi antara jus buah anggur dan berbagai
mikroorganisme (jamur, bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat) dan
melalui tahap fermentasi dan pematangan lalu diakhiri dengan kemasan siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
multikultural dan oenologis yang tersedia bagi petani anggur dan pembuat wine
(Susanto, 1994).
melibatkan air sebagai fase kontinyu dari sistem pertumbuhan sel atau substrat
baik sumber karbon maupun mineral terlarut sebagai partikel-partikel dalam fase
(pendinginan dan pemanasan) dan pengaturan pH. Proses fermentasi cair modern
dapat dikontrol lebih baik dan hasil lebih seragam serta mudah diprediksi
anggur diperoleh kadar alkohol yaitu 12,27% diperoleh pada pH 4 dengan waktu
fermentasi selama 84 jam dan penambahan ragi sebanyak 1,5 gram. Hal tersebut
terjadi karena pada kondisi tersebut proses fermentasi berjalan dengan baik
sehingga glukosa dapat terurai menjadi alkohol. Berikut ini adalah tabel
komposisi wine.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Piruvat akan diubah menjadi etanol
19
alkohol (etanol) dan CO2 dapat digambarkan dalam reaksi kimia sebagai berikut.
Ragi
(C6H10O5) 2C2H5OH + 2CO2 +2ATP
dasar dari pembuatan tape, brem, minuman beralkohol dan lain-lain (Tan, 2013).
Pada reaksi kimia yang terjadi 1 mol glukosa akan membentuk 2 mol etanol dan
2 mol CO2 serta ATP (energi), atau dengan basis berat 51,1% diubah menjadi
etanol dan 48,9% CO2. Reaksi yang terjadi pada fermentasi ini adalah secara
disamping asam laktat, asetaldehid, gliserol dan asam asetat. Etanol yang
Etanol yang nama lainnya aethanolum, etil alcohol, adalah cairan bening
tidak berwarna yang memiliki sifat mudah mengalir, mudah menguap, mudah
mudah terbakar dengan nyala api berwarna biru tanpa asap. Etanol ditulis dengan
rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O
(Mardoni, 2006).
Semakin lama waktu fermentasi maka kadar gula reduksinya semakin menurun
hal ini disebabkan karena selama fermentasi mikroba akan memecah gula-gula
20
berupa asam-asam organik. Selama proses fermentasi wine gula akan diurai oleh
yeast menjadi gas CO2 serta berbagai asam organic dan senyawa yang lain
(Amelia, 1994).
dalam wine dan tidak bisa dirasakan secara sensorik. Proses terbentuknya
metanol terjadi saat proses fermentasi berlangsung terutama dalam proses de-
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wine. Pektin yang terdapat dalam
kandungan pektin dalam bahan dasar pembuatan wine maka kandungan metanol
semakin tinggi. Metanol yang dikonsumsi akan berdampak buruk bagi saraf
penglihatan.
Salah satu substrat utama yang dipecah dalam proses fermentasi adalah
sederhana, heksosa, pentosa, pati, pektin, selulosa dan lignin. Karbohidrat dapat
merupakan salah satu jenis polisakarida yang banyak terdapat dalam serealia dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sehingga dapat dihasilkan produk wine dengan kualitas yang baik dan disukai
glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim sakarase. Selanjutnya glukosa dan
fruktosa masing-masing akan diubah menjadi alkohol dan CO2 dengan bantuan
enzim zymase. Alkohol dapat dioksidasi menjadi asam cuka dan asam cuka akan
dioksidasi lagi menjadi asam asetat. Alkohol akan bereaksi dengan asam asetat
menjadi ester yang menyebabkan bau harum pada wine (Fardiaz, 1984 dalam,
malolaktatadalah proses biokimia yang terjadi pada proses pembuatan red wine
dan white wine akibat adanya bakteri asam laktat tertentu yang menyebakan
proses konversi asam malat menjadi asam laktat (L-malic acid menjadi L-lactic
acid) dan karbondioksida. Proses konversi ini sering disebut juga dengan reaksi
22
2015).
E. Strain/Yeast
Kingdom : Plantae
Divisi : Eumycophyta
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
(Rahmadan, 2015)
sebagai berikut: bersel satu (kapang) dan bersel banyak (tubuh buah), miselium
bersekat dan berinti banyak, spora berjumlah 8 dalam satu kelompok, tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berperan dalam pembuatan tape, roti, bir dan anggur. Jamur ini berkembangbiak
secara generatif dengan konjugasi dua sel dan secara vegetatif dengan
dapat digunakan dalam pembuatan wine karena memiliki kemampuan yang cepat
merupakan yeast yang tahan terhadap kadar etanol dan konsentrasi sulfur oksida
yang tinggi serta ketahanan pada suhu yang tinggi (Tan, 2013). Selain itu S.
cereviceae dapat menghasilkan alkohol yang lebih tinggi per gram gula yang
digunakan, hilangnya sel-sel yeast diakhir fermentasi lebih sedikit, dan dapat
Teknologi Pangan 2013, jumlah starter optimum pada fermentasi alkohol adalah
2-5% dan jumlah khamir yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup dengan
24
tepat bagi pertumbuhan Saccaromyces cereviceae adalah hidup pada kulit buah-
menjadi alkohol.
oval atau bulat teluryang dipengaruhi oleh adanya strain. Khamir dapat
berkembang biak dalam gula sederhana seperti glukosa maupun gula kompleks
dapat dihambat pertumbuhannnya sehingga yeast dapat tumbuh dengan baik dan
tidak memberikan hasil yang baik, begitu pula pada kondisi mendekati netral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hal ini disebabkan karena yeast tidak dapat tumbuh dengan baik, tetapi sangat
baik untuk mikroba lain (Frazier dan Westhoff 1988 dalam Syauqiah, 2015)
maksimalnya adalah 35-35 0C. Pada awal fermentasi aktivitas enzim masih
waktu fermentasi dan menurun pada hari ke-10. Hal ini terjadi mengikuti pola
diantaranya yaitu fase adaptasi, fase eksponensial, fase stasioner dan fase
disebut dengan starter. Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi
fisiologis yang siap diinokulasikan dengan biakan murni (Madigan et al. 2002).
biji kopi yang tergantung pada waktu dan suhu yang ditandai dengan
terjadinya kehilangan berat kering terutama gas CO2 dan produk pirolisis yang
mudah menguap. Kehilangan berat kering sangat berkaitan erat dengan suhu
menyangrai kopi dibedakan atas 3 golongan yaitu: ligh roast suhu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
digunakan adalah 193-199 0C, medium roast suhu yang digunakan 204 0C dan
dark roast suhu yang digunakan 213-221 0C. Menurut Varnam dan Sutherland
(1994) :ligh roast menghilangkan kadar air 3-5%, medium roast 5-8% dan
penyangraian 100 0C dan berikutnya adalah tahap pirolisis pada suhu 180 0C.
Pada tahap pirolisis terjadi pengurangan berat sebanyak 10% (Buffo dan
Cardelli, 2004). Perubahan kimiawi pada biji kopi selama penyangraian dapat
menguap yang terkandung dalam biji kopi seperti aldehida, fulfural, keton,
alkohol, ester, asam format dan asam asetat dapat menciptakan aroma kopi
yang terbentuk pada menit terakhir penyangraian karena terjadi pirolisis gula,
karbohidrat dan protein dalam struktur sel biji kopi (Arya dan Rao, 2007).
kopi yaitu grinder (Najiyati dan Danarti, 2001). Penggilingan bertujuan untuk
luas akan meningkatkan jumlah koloid yan larut dalam air ketika penyeduhan.
hasil ekstrak tetapi juga merubah sifat soluble dan kolodial yang
27
et. al.2012dalam Mubarok dkk. (2014) semakin halus partikel kopi semakin
3. Ekstraksi
Menurut Buckle et. al. (1987), dalam Teknologi Pangan 2013, air yang
Menurut Ciptadi dan Nasution, dalam Hayati dkk. (2012) sifat kimia
air memberi pengaruh pada proses ekstrasi kopi. Air yang mengandung alkali
mempengaruhi pH, rasa seduhan dan warna gelap. Pada perkolasi komersial,
4. Starter
kualitas fermentasi minuman beralkohol dalam hal ini pembuatan wine Kopi
fermentasi wine akan berperan sebagai kultur murni. Tujuan dari penggunaan
kultur murni adalah untuk menghasilkan etanol yang lebih tinggi, mencegah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Metode Cold brew adalah salah satu metode ekstraksi kopi dengan
cara kopi diseduh dengan menggunakan air dingin. Pada tahap awal biji kopi
arabika yang sudah dikupas dibungkus dalam wadah plastik selama satu
minggu. Setelah itu biji kopi dijemur sampai kering. Tahap ini dilakukan
Proses roasting dilakukan sampai biji kopi arabika mencapai level dark roast
atau saat biji kopi sudah berubah warna menjadi hitam. Biji kopi hasil
menyeduh adalah air biasa dengan suhu ruang atau dengan air dingin. Kopi
Cold brew tidak pernah terkena paparan (suhu) panas sehingga karakter
acidity dari kopi tidak ikut terekstrak. Cold brew bergantung pada lamanya
(Masdakaty, 2016)
6. Metode Maserasi
29
bahan aktif.
Pada dasarnya hampir semua buah dapat dibuat menjadi wine terutama
yang mengandung gula (15-18%). Bila kandungan gula pada buah tidak
fermentasi. Syarat medium yang baik untuk pembuatan wine yaitu: harus
30
kandungan gula cukup tinggi, mempunyai aroma yang khas dan sedap (Anonim,
2010).
Selain buah anggur dapat juga digunakan jenis buah-buahan lain yang
aroma dan cita rasa wine yang dihasilkan sesuai dengan buah yang dipergunakan
31
I. Uji Organoleptik
Cita rasa (flavor) wine yang dihasilkan dari buah-buahan pengganti buah
anggur yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wine akan dilakukan
analisis sensori. Pada umumnya analisis sensori pada wine dilakukan dengan
analisis dekriptif. Analisis sensori deskriptif adalah metode analis sensori dimana
atribut sensori suatu produk atau bahan pangan diidentifikasi, dideskripsikan dan
pengindraan sebagai reaksi mental akibat adanya rangsangan pada alat indra.
32
dimana hasil uji organoleptik sangat ditentukan oleh kondisi obyek yang diukur
(Kurnia, 2014).
sangat nyata terhadap kandungan etanol, pH dan gula reduksi tetapi tidak
diatas 12% yang paling disukai adalah pada perlakuan merk dried yeast
10%.
California (Carica papaya L.) Dan Pisang ambon Lumut (Musa acuminate
colla) Terhadap Cita Rasa, Kadar Etanol dan Metanol Wine Palisangbon
33
terhadap rasa manis, rasa asam, aroma khas buah, kesukaan warna, dan
kesukaan wine. Hasil uji kadar etanol pada wine palisangbon diberbagai
variasi sari buah berkisar dari 10-12% dan kadar metanol pada wine
lebih tinggi pada suhu 30 0C dibanding pada suhu 37 0C, dan gula pereduksi
yang diperoleh sebesar 56 mg/ml dan gula total sebesar 1623, 75 mg/ml.
Hasil analisa pada biji kopi terbaik hasil fermentasi menunjukan perubahan
luwak enzimatis hasil fermentasi lebih baik dari kopi luwak nonenzimatis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berikut ini adalah bagan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Dalam penelitianini bahan dasar pembuatan wine yang digunakan adalah biji
kopi Arabika Temanggung varietas kartika dan mikroba yang digunakan
adalah Saccaromyces cereviceae.
Pembuatan wine kopi Arabika didasarkan pada 2 metode ektraksi yaitu cold
brew dan maserasi dimana peneliti ingin membandingkan kadar alkohol
(etanol dan metanol) yang terkandung didalam wine kopi Arabika dengan
melakukan uji gas kromatografi (GC) serta dilanjutkan dengan pengujian
organoleptik.
35
K. Kerangka Berpikir
lumrah yang banyak digemari masyarakat Indonesia dari daerah pelosok hingga
beralkohol. Salah satu minuman beralkohol yang digemari dari dulu hingga
dasar yang digunakan adalah buah anggur. Di Indonesia budidaya anggur hanya
dapat dilakukan di daerah yang memiliki syarat tumbuh yang sesuai untuk
anggur tidak banyak sehingga produksi buah anggur sangat minim. Sedangkan
impor dari negara lain sehingga secara komersial harga buah anggur menjadi
peneliti mencoba buah kopi arabika sebagai bahan dasar dalam pembuatan wine.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
khususnya kopi arabika sehingga biji kopi di Indonesia sangat mudah diperoleh
pembuatan wine menjadi inovasi baru dalam pemanfaatan buah lokal untuk
menjadi sebuah produk minuman. Selain itu dengan memanfaatkan kopi arabika
asli Temanggung sebagai bahan dasar pembuatan wine tentunya akan menarik
perhatian para pecinta kopi dan wine di mana akan berpengaruh dalam bidang
metode cold brew dan metode maserasi dan dilanjutkan dengan uji organoleptik
untuk mengetahui flavor dan body wine kopi arabika dan uji GC untuk
mengetahui kadar etanol dan metanol yang terkandung dalam wine kopi arabika
37
38
L. Hipotesis
1. Variasi metode ekstraksi yakni cold brew dan maserasi dalam pembuatan
2. Skor yang diperoleh dari hasil uji organoleptik antara wine Kopi Arabika
3. Wine Kopi Arabika yang dihasilkan dari kedua metode ekstraksi yakni cold
4. Pembuatan wine dengan metode ekstraksi cold brew dan maserasi tidak
mengandung metanol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu metode cold brew dan metode maserasi menggunakan bahan dasar kopi
kadar alkohol maka diukur kadar etanol dan metanol yang terkandung dalam
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : metode ekstraksi yaitu cold brew dan metode maserasi pada
2. Variabel terikat : kadar alkohol (etanol, metanol) serta hasil uji organoleptik
(warna, aroma dan rasa) pada wine Kopi Arabika (Coffea arabica)
C. Batasan Penelitian
1. Jenis kopi yang digunakan adalah biji buah kopi arabika dari Temanggung
(kejernihan dan intensitas) rasa (manis, pahit, asam) dan aroma (alkohol dan
buah) serta dilakukan uji body wine terhadap wine Kopi Arabika yang
dihasilkan.
41
selama 14 hari
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga April 2018.
Pembuatan wine Kopi Arabika dan uji organoleptik dilaksanakan di Pusat Studi
(FMIPA-UGM)Yogyakarta.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: botol kecil, botol
42
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: biji kopi
arabika asli Temanggung varietas kartika (Coffea Arabica), gula pasir, air dan
strain yeast Polandia Sacharomyces cerevicae serta alkohol 96% dan jeruk nipis.
F. Prosedur Kerja
a. Sterilisasi Alat
yang akan digunakan dalam pembuatan wine kopi Arabika. Tujuan sterilisasi
bersih
maka diisi dengan air dengan suhu 80 0C dan dibiarkan selama 15 menit.
43
sebelum dipakai
5) Alat-alat lain seperti gelas beker, plastik penutup botol, selang bening
hal ini biji kopi arabika di-roasting terlebih dahulu. Selain itu sebagai tahap
b. Roasting kopi
3) Setiap satu menit akan diamati perubahan warna biji kopi hingga biji
4) Langkah yang sama diulangi untuk 1,5 kg kopi yang belum diroasting
c. Pembuatan starter
44
3) Gula pasir sebanyak 657 g yang sudah disiapkan diblender hingga halus
(mempermudah pelarutan)
4) Bubuk kopi hasil blenderan sebanyak 120 g dan gula pasir sebanyak
wadah
sebanyak 1,5 g
11) Ujung selang pada masing-masing botol diarahkan kedalam botol lain
12) Kedua botol diletakan di tempat yang gelap dan didiamkan selama 12
2. Pembuatan Wine
45
disiapkan
wadah yang sudah diisi dengan bubuk kopi dan diaduk hingga
dari ampasnya
(32% brix) kemudian diaduk secara merata sehingga gula pasir larut
mengakibatkan kontaminasi
10) Ujung selang diarahkan ke botol plastik yang sudah terisi air
12) Simpan pada tempat yang gelap dan pada suhu ruang yang relatif
fermentasi kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Metode maserasi
sudah disiapkan
fermentasi II
47
saluran CO2
3. Penjernihan Wine
4. Pengujian Sampel
a. Pengujian Organoleptik
yaitu kode “A” untuk sampel wine dengan metode cold brew
1) Uji Kejernihan
48
kejernihan.
2) Uji Intensitas
intensitas.
3) Uji Warna
4) Uji Aroma
49
5) Uji Rasa
untuk rasa alkohol, skor untuk rasa asam dan skor untuk rasa
manis.
berikut:
1) Pengujian Kadar pH
50
digunakan
51
ulangi kalibrasi.
52
Data yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh dari hasil pengujian
organoleptik yang dilakukan oleh 15 panelis yang terdiri dari 9 laki-laki dan 6
perempuan. Selain data hasil uji organoleptik data lain yang dikumpulkan adalah
Organik FMIPA UGM. Hasil uji GC digunakan sebagai pembanding hasil wine
Kopi Arabika antara dua metode ekstraksi yang berbeda. Hasil uji yang
kadar etanol dan metanol juga betujuan untuk mengetahui kualitas wine kopi
berdasarkan skala uji yang telah disiapkan. Hasil uji organoleptik ini kemudian
untuk mengetahui perbedaan cita rasa wine Kopi Arabika yang dihasilkan dalam
dua metode ekstraksi yang berbeda. Pengujian signifikansi ini didasarkan pada
ketentuan sebagai berikut: jika t-Hitung = t-Tabel maka tidak terdapat perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang signifikan antara wine A (Cold brew) dan wine B (Maserasi). Sedangkan
jika diperoleh t-Hitung ≠ t-Tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
wine A (Cold brew) dan wine B (Maserasi). Untuk mempermudah proses analisis
data maka sebelumnya perlu dilakukan proses tabulasi data seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
NAMA PANELIS :
Petunjuk : Lingkarilah skor sesuai dengan pendapat anda!
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
NAMA PANELIS :
Petunjuk : Lingkarilah skor sesuai dengan pendapat anda!
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pembuatan wine berbahan dasar biji Kopi Arabika dengan menggunakan metode
ekstraksi yang berbeda serta melibatkan mikrobia sebagai strain yeast dalam
pada materi Bioteknologi. Peneliti dapat membagikan hasil penelitian ini pada
pengetahuan yang didapat dari wine. Penelitian ini juga sebagai terobosan untuk
Murni untuk berani membuat dan menciptakan produk baru dalam hal ini wine
BAB IV
Selama proses fermentasi berlangsung suhu awal untuk fermentasi wine kopi
arabika adalah 29,10C dan suhu akhir adalah 29,5 0C. Salah satu parameter yang
menandakan suatu proses fermentasi terjadi adalah perubahan pH. Pada umumnya
tingkat keasaman diawal fermentasi lebih kecil dibanding tingkat keasaman diakhir
asam-asam organik seperti asam asetat dan asam glukonat serta alkohol sebagai
A. Starter
fermentasi dengan media cair. Adanya starter cair makayeast S. cereviceae dapat
sangat mempengaruhi rasa dan aroma dalam fermentasi wine Kopi Arabika.
Dalam penelitian ini telah disiapkan 2 botol starter dengan tujuan masing-masing
botol untuk setiap metode pembuatan wine yaitu botol I untuk metode cold brew
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada penelitian ini starter yang dihasilkan dari botol I setelah 48 jam
dengan komponen lain. Kondisi yeast yang dialami botol I dapat disebabkan oleh
Faktor kedua yang berpengaruh adalah jumlah gula pasir yang ditambahkan
kedalam setiap botol. Hal ini penting diperhatikan karena gula pasir berperan
berpengaruh adalah kandungan kimia dalam ekstrak kopi salah satunya adalah
B. Wine
dalam ekstrak wine Kopi Arabika sebelum dan sesudah fermentasi. Satuan
pengukuran kadar gula adalah dalam % brix. Perbedaan kadar gula dan pH
wine Kopi Arabika sebelum dan sesudah fermentasi dapat dilihat pada tabel
berikut.
59
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kadar gula sebelum dan
untuk metode cold brew dan 6,3 % brix untuk metode maserasi. Terjadinya
komponen lain, juga karena gula dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi untuk
memecah glukosa dan fruktosa dan enzim intervase yang memecah glukosa
Pada kedua metode ekstraksi Metode Cold brew mengalami penurunan dari
CO2. Gas CO2 yang dihasilkan akan berikatan dengan molekul air (H2O)
untuk membentuk H2CO3. Gas CO2 yang tidak terikat dilepaskan ditandai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
terjadi ketika tekanan dalam wadah fermentasi lebih rendah dari tekanan
asam, proses penyangraian juga dapat meningkatkan rasa asam yang tajam
pada air seduhan kopi karena pada proses penyangraian kelompok asam
karboksilat dirubah menjadi asam asetat, asam malat, asam sitrat, dan asam
phosporat yang berperan penting dalam pembentukan cita rasa asam pada
kopi.
Uji organoleptik dilakukan pada wine Kopi Arabika yaitu wine Kopi
Arabika metode cold brew dan metode maserasi. Secara teknis uji
untuk mengidentifikasi rasa alkohol, rasa manis, rasa asam, serta body wine
Berikut adalah rata-rata dari hasil skor uji organoleptik wine kopi
61
Berdasarkan hasil uji t (t-test) untuk kedua sampel wine Kopi Arabika
tabel 4.2 telah dilakukan uji homogenitas didasarkan pada uji F-Tabel dan F-
memiliki uji-t variansi sama atau uji-t variansi beda. Jika nilai F-Tabel lebih
kecil dari nilai F-Hitung maka kedua sampel tersebut dapat diuji dengan uji-t
variansi yang berbeda, dan jika nilai F-Tabel lebih besar dari nilai F-Hitung
maka kedua sampel tersebut dapat diujikan dengan uji-t variansi sama (Ilham,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pada tabel 4.3 telah dilakukan uji-t variansi berbeda dengan hasil yang
menunjukan bahwa nilai t-tabel tidak sama dengan nilai t-hitung. Berdasarkan
hasil yang telah diperoleh maka ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1
wine kopi arabika dengan metode Cold brew dan metode maserasi. Walaupun
pH, kadar gula (32 %brix), volume air, volume starter (yeast) dan berat
kering kopi arabika namun ke-2 sampel memiliki hasil yang berbeda secara
memberi pengaruh yang besar terhadap aroma dan rasa alkohol dari kedua
sampel wine kopi arabika. Kondisi ini bzisa disebabkan oleh kecepatan
pertumbuhan yeast yang berbeda antara kedua sampel. Wine Kopi Arabika
metode cold brew memiliki pH lebih tinggi dari metode maserasi (tabel 4.1)
yang berarti tingkat keasaman metode cold brew lebih rendah. Rendahnya
63
memiliki nilai rata-rata lebih tinggi yaitu 21,27 dan nilai rata-rata metode
Cold brew lebih rendah yaitu 19,07. Berdasarkan skala dalam uji organoleptik
wine kopi arabika dengan jumlah skor tertinggi menunjukan sampel tersebut
lebih baik dari sampel wine Kopi Arabika yang lainnya. Hal ini berarti wine
kopi arabika yang dibuat dengan metode maserasi lebih baik dari wine kopi
arabika yang dibuat dengan menggunakan metode Cold brew. Salah satu
faktor yang mempengaruhi keadaan ini yakni pada metode Cold brew seduhan
pada metode Cold brew dalam waktu yang lama menyebabkan kopi tersebut
kehilangan rasa dan aromanya. Hal ini terjadi karena selama didiamkan
terjadinya proses oksidasi, reaksi kimia yang terus menerus serta terjadinya
64
Keterangan:
Parameter Pengujian : 1 (Kejernihan); 2 (Intensitas); 3 (Warna); 4 (Intensitas
Aroma); 5 (Alkoholik); 6 (Rasa Manis); 7 (Rasa Asam); 8 (Body).
parameter uji dapat dilihat pada tabel hasil uji t dari hasil skoring yang telah
a. Parameter Kejernihan
65
jernih ketika tidak ada partikel tersuspensi terlihat dalam wine. Partikel
tersuspensi tersebut dapat berupa sel-sel ragi mati dan fragmen sisa hasil
fermentasi. Kondisi yang dialami oleh kedua sampel wine Kopi Arabika
Cold brew lebih berkabut dan tampak keruh dari wine Kopi Arabika
brew lebih rendah dengan pH 3,3 dan tingkat keasaman pada wine Kopi
(2009), wine yang tampak kusam dan berkeruh diakibatkan karena tingkat
antara kedua sampel tidak begitu signifikan namun hal inilah yang
metode maserasi tampak lebih jernih. Faktor lain yang berpengaruh pada
tersuspensi lebih besar lebih dari 100 nm. Kondisi inilah yang
66
b. Parameter Intensitas
67
Kopi Arabika metode Cold brew dan wine kopi Arabika metode maserasi
warna
c. Parameter Warna
pada parameter warna menunjukan bahwa warna gold pada wine Kopi
Arabika metode Cold brew lebih tampak dari warna gold pada wine Kopi
68
Kondisi warna yang terdapat pada wine Kopi Arabika metode maserasi
Faktor lain yang mempengaruhi warna coklat keemasan ini juga adalah
warna.
69
d. Parameter Aroma
sedangkan wine Kopi Arabika metode Cold brew masih terdapat aroma
fruity (aroma buah kopi). Kondisi ini terjadi karena pada metode cold
70
meliputi ester, alkohol, asam lemak serta aldehid (Arroyo et al., 2009
pada parameter uji rasa alkohol, wine Kopi Arabika yang memiliki rasa
71
pemanasan pada lidah pipi dan mulut. Penambahan gula pada saat
yeast sehingga kandungan gula yang ada pada tingkat medium akan
memproduksi alkohol.
rasa alkohol yang tinggi. Metode maserasi memiliki rasa alkoholik yang
lebih tinggi dari metode cold brew. Hal ini disebabkan karena ketika
rasa pahit dan sepat menghasilkan wine dengan rasa alkohol yang lebih
ringan (Jacson, 2008). Selain itu hal ini bisa disebabkan karena
72
pada parameter uji rasa manis, wine Kopi Arabika yang memiliki tingkat
Rasa manis pada wine Kopi Arabika dari kedua metode mengalami
alkohol dan memberikan rasa manis pada wine (Verma dan Joshi, 2000,
dalam Tan, 2013). Rasa sangat dipengaruhi oleh bahan dasar yang
digunakan. Walaupun biji kopi arabika didominasi oleh rasa pahit, proses
wine Kopi Arabika yang dihasilkan. Karakteristik khas dari biji kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
arabika dapat memberi ilusi akan rasa manis pada panelis. Tingkat
kemanisan paling tinggi terdapat pada wine Kopi Arabika metode Cold
sisa glukosa yang memberikan rasa manis. Selain itu juga proses
perendaman yang dilakukan pada wine Kopi Arabika metode Cold brew
pada parameter uji rasa asam, wine Kopi Arabika yang memiliki tingkat
74
Rasa asam terdeteksi pada sisi lidah sebagai sensasi yang memiliki
ketajaman rasa yang sangat khas. Dalam proses fermentasi jika kadar gula
gula yang dirombak oleh khamir maka akan meningkatkan CO2. Gas CO2
yang terbentuk akan bereaksi dengan molekul air (H2O) menjadi H2CO3
bahwa tingkat keasaman wine kopi arabika tertinggi terjadi pada metode
maserasi. Hal ini terjadi karena pada metode maserasi terbentuknya CO2
yang lebih tinggi sehingga H2CO3 yang dihasilkan dalam jumlah banyak
brew produksi gas CO2 selama proses fermentasi hanya sedikit sehingga
pada parameter uji body wine, wine Kopi yang dibuat dengan metode
75
wine. Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa body wine pada wine
Kopi Arabika metode maserasi tampak lebih full dari wine Kopi Arabika
wine lebih tebal dan serasa penuh dimulut sebagai akibat dari
laktat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
18-36 jam. Proses fermentasi ini berlangsung secara anaerob dimana terjadi
Berikut adalah hasil uji kadar alkohol setelah fermentasi yang diukur
pada tabel 4.12 menunjukan bahwa kadar alkohol tertinggi terjadi pada wine
Kopi Arabika metode maserasi yaitu 14,0 % v/v sedangkan wine Kopi
Arabika dengan metode cold brew memiliki kadar alkohol sebanyak 13,8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
cereviceae dalam merombak sukrosa menjadi alkohol. Selain itu juga pada
metode maserasi.
etanol lebih tinggi yaitu 7,14% sedangkan pada wine Kopi Arabika metode
Cold brew memiliki kadar etanol sebanyak 4,78% sedangkan kadar metanol
tidak terkandung pada kedua metode pembuatan wine kopi arabika. Menurut
mempengaruhi kadar asam, kafein dan lemak. Semakin tinggi pH maka media
akan semakin asam dan terjadi peningkatan kadar kafein dan lemak.
Berdasarkan tabel 4.1 yang menyatakan pH pada wine Kopi Arabika metode
maserasi lebih rendah dari pH pada wine Kopi Arabika metode Cold brew dan
tabel 4.10 yang menyatakan bahwa tingkat keasaman lebih tinggi terdapat
pada wine Kopi Arabika metode maserasi. Kondisi inilah yang menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
wine Kopi Arabika metode maserasi memiliki kadar etanol lebih tinggi dari
wine Kopi Arabika metode Cold brew karena pada metode Cold brew terjadi
bersifat racun bagi yeast (S. cereviceae) akan menghambat pertumbuhan yeast
berkembang dan proses fermentasi masih dapat berlanjut. Kadar metanol yang
kandungan metanol sudah sesuai dengan standar mutu wine menurut SNI 01-
dalam wine adalah 0,1%. Perbedaan kadar etanol yang terkandung padawine
Kopi Arabika metode Cold brew dan wine Kopi Arabika metode maserasi
karena berdasarkan pada standar mutu wine menurut SNI 01-2709-2008 yang
menyatakan bahwa kandungan kadar etanol pada wine berkisar antara 5-15%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
C. Keterbatasan Penelitian
1. Ketersediaan starter masih dalam jumlah yang sedikit sehingga wine Kopi
2. Gula yang digunakan adalah gula pasir yang masih kasar sehingga
ditentukan
5. Wine Kopi Arabika yang dihasilkan dalam penelitian ini terkhusus metode
BAB V
Berbagai aspek yang telah dikaji dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
ajar pada Sekolah Menengah atas (SMA) kelas XII semester 2 pada materi kajian
utama yang disebutkan materi pada bab bioteknologi berisikan juga produk
mikroorganisme dalam bioteknologi yang diikuti oleh materi yang mengkaji tentang
bagian ini siswa dapat mengaplikasikan poin tersebut dengan melakukan percobaan
berkaitan dengan pembuatan produk minuman fermentasi dalam hal ini seduhan Kopi
minuman yang diinginkan. Melalui penelitian ini diharapkan perserta didik dapat
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
adalah berupa laporan hasil penelitian yang bisa dipublikasikan dalam bentuk jurnal
atau tulisan ilmiah yangbermanfaat sebagai literatur untuk peserta didik sendiri
dengan berdasar pada acuan kurikulum 2013 terkait desain pembelajaran dengan
A. Kompetensi Dasar
dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Indikator Pencapaian
beserta produk-produknya
konvensional
BAB VI
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Wine Kopi Arabika yang dibuat melalui 2 metode ekstraksi yakni metode
2. Wine Kopi Arabika yang dihasilkan melalui metode maserasi lebih berkualitas
3. Wine Kopi Arabika memiliki kadar etanol yang berbeda yakni metode cold
brew memilki kadar etanol sebanyak 4,7 % dan metode maserasi memiliki
B. Saran
berkualitas maka perlu dibuat dalam jumlah cukup sebelum pembuatan wine
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Dalam penambahan gula sebaiknya gula yang dimasukan adalah gula halus
5. Untuk penelitian selanjutnya silakan dicoba wine Kopi Arabika dengan variasi
takaran gula agar diperoleh variasi wine seperti sparkling wine, light wine dan
85
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, 1994. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Mutu Anggur Buah Durian
(Durio zibethinus Murr).Skripsi: Padang:Fakultas Pertanian Universitas
Andalas.
Anonim, 2015. Cold brew Wine Kopi dingin Ala Temanggung, diunduh dari;
http://mediacenter.temanggungkab.go.id//home/pdf/berita/58, diakses pada
tanggal 22 Desember 2017
Arsyat, M.N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Ilmiah.Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Arya M dan Rao LJM. 2007. An impression of coffee carbohydrates. Critical Reviews
in Food Science and Nutrition 47: 51–67.
Budidarsono, S., dan Wijaya, K., 2000. Praktek Konservasi dalam Budidaya Kopi
Robusta dan Keuntungan Petani. Laporan Penelitian Profitabilitas, World
Agroforestry Centre-ICRAF SE Asia, PO Box 161 : Bogor.
86
Grainger, Keith 2009.Wine Quality Tasting and Selection, Food Industry Briefing
Series. University College, Blackwell Publishing.
Jackson, R. S., 2008. Wine Science 3rd Editions: Principles and Applications (Food
Science and Technology). Academic Press: USA.
Jiem J. S. 2016. Makalah Statistika Dasar Uji T. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer
(STIKOM): Purwokerto. Diunduh dari
https://www.academia.edu/25991290/MAKALAH_UJI_T, diakses pada
tanggal 13 Maret 2018
87
McArabia, 2016. Mengenal Tanaman Kopi Arabika. Forum Tani. Diunduh dari:
http://www.mcarabica.co.id/2016/12/mengenal-tanaman-kopi-arabika.html,
diakses pada tanggal 14 Maret 2018
Malo, O.O.I., 2017. Pengaruh Perbandingan Sari Buah Pepaya California (Carica
papaya L.) dan Pisang Ambon Lumut (Musa acuminate) Terhadap Cita
Rasa, Kadar Etanol dan Metanol Wine Palingsangbon (Pepaya California
dan Pisang Ambon,Skripsi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Mardoni, 2006. Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Kadar
Etanol pada Minuman Anggur, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta
Masdakaty, Yulin, 2016. Perbedaan Cold brew, Cold Drip dan Iced Coffee, diunduh
dari; https://majalah.ottencoffee.co.id/apa-beda-cold-brew-cold-drip-dan-
iced-coffee/, diakses pada tanggal 27 Desember 2017.
Mubarok F., Sony S., Niken W.P., 2014. Perubahan Kadar Kafein Biji Kopi Arabika
Hasil Pengolahan Semi Basah dengan Perlakuan Variasi Jenis Wadah dan
Lama Fermentasi, Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian. Volume 2
Najiyati, S., dan Danarti, 1997. Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen.
Penebar Swadaya, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Najiyati, S dan Danarti. 2001. Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. PT
Penebar Swadaya. Jakarta
Panggabean, Edy, 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka
hlm 124-132
Ria, J.H., dan Djumidi. 2000. InventarisTanaman Obat Indonesia(I) Jilid 1. Jakarta:
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Republik Indonesia Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 75-76.
Sudjartha, W. dan Wisaniyasa, N,W. 2002. Pengaruh Lama peragian Tape Ketan
terhadap konsentrasi Logam dalam Brem Muda. Laporan Penelitian.
Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
Susanto B. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Syauqiah, Isna. 2015. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Persentase Starter pada Nira
Aren (Arenga pinnata)Terhadap Bioetanol yang Dihasilkan. Info Teknik.
Volume 16 No. 2 Desember 2015 (217-226).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tan, I.H., 2013. Perkembangan produk Wine Kombinasi Buah Tropis (Nanas (Annas
comusus), Apel Malang (Malus pumila) dan Belimbing Manis (Averhoa
carambola)) Ditinjau dari Karakteristik Kimiawi dan Sensori,Skripsi,
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang
Teknologi Pangan, 2013. Produk Fermentasi Buah Anggur, Cider dan Vinegar.
Diunduh dari http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
content/uploads/2013/07/PRODUK-FERMENTASI-BUAH-ANGGUR-
CIDER-DAN-VINEGAR.pdf diakses pada tanggal 13 Maret 2018
Tim Karya Tani Mandiri, 2010. Pedoman Budidaya Tanaman Kopi. Bandung :
Nuansa Aulia
Widiastuti, Dian. 2013. Proses Pembuatan Anggur dari Buah Rambutan. Fakultas
Teknik. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Diponogoro. Tembalang.
Widyotomo, S., Sri, M., Purwadaria, 2007. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia (Puslit KOKA). Rekayasa Teknologi Proses dan Alsin Untuk
Produksi Kompos Organik dari Kulit Buah Kakao.
Zahiroh, Siti. 2013. Fermentasi Biji Kopi Menggunakan Bakteri Selulotik, Xilanolitik
dan Proteolitik Asal Luwak, Skripsi. IPB. Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
91
92
93
94
Metode
Metode Cold brew Maserasi
Mean 19,06666667 21,26666667
Variance 9,066666667 12,92380952
Observations 15 15
Hypothesized Mean Difference 0
Df 28
t Stat -1,816983542
P(T<=t) one-tail 0,040168149
t Critical one-tail 1,703288446
P(T<=t) two-tail 0,080336298
t Critical two-tail 2,051830516
Keterangan :
t-Stat = t-Hitung = µ1 = -1,81
t Critical one -tail = t-Tabel = µ2 = 2,05
(Sumber; Jiem J. 2016, academia.edu)
Kesimpulan :
H0 ditolak dan H1 diterima ; Terdapat perbedaan yang signifikan antara pembuatan wine
dengan metode cold brew dan pembuatan wine dengan menggunakan metode maserasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4. Hasil dan Histogram Uji Organoleptik Cita Rasa Wine Kopi Arabika Temanggung
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 5. Silabus
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMINATAN DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XII
KI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdsarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengelola, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
99
100
101
bioteknologi
Menyusun
laporan
perencanaan dan
pelaksanaan
produk
bioteknologi
konvensional
secara rinci
Membuat
laporan hasil
pengumpulan
informasi
tentang proses
dan produk
bioteknologi
modern
diberbagai
bidang
kehidupan dalam
bentuk
tabel/gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Membuat
kesimpulan hasil
diskusi tentang
dampak
bioteknologi
Menkomunikasikan
Memaparkan
hasil diskusi
tentang
penerapan ilmu
biologi pada
bidang teknologi
Pengumpulan
informasi
tentang
pemanfaatan
bioteknologi
dalam kehidupan
masa kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kelas/Semester : XII
104
105
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa mampu menghargai ciptaan Tuhan yang dikembangkan
dalam prinsip bioteknologi untuk menghasilkan suatu produk
minuman dengan baik melalui hasil eksperimen pembuatanwine
2.1.1.1 Siswa mampu menunjukan sikap teliti, bekerjasama dan
tanggungjawab dalam kelompok di laboratorium dengan baikelalui
kegiatan praktikum
2.1.2.1 Siswa mampu menunjukan sikap tekun dan disiplin dalam
pengamatan eksperimen fermentasi wineKopi Arabika sesuai
prosedur eksperimen dengan baik melalui kegiatan praktikum
2.1.3.1 Siswa mampu menunjukan sikap jujur, kritis dan berpikir ilmiah
dalam mengolah dan menyajikan data hasil eksperimen melalui
kegitan praktikum
3.10.1.1 Siswa mampu menjelaskan prinsip dasar bioteknologi dengan
tepat melalui kegiatan studi pustaka dan diskusi
3.10.2.1 Siswa mampu menjelaskan peran mikrooganisme dalam
bioteknologi dengan benar melalui kegiatan studi pustaka dan
diskusi
3.10.3.1 Siswa mampu membandingkan prinsip bioteknologi konvensional
maupun modern beserta produk-produknya dengan tepat melalui
kegiatan menonton video
3.10.4.1 Siswa mampu menjelaskan pengaplikasian bioteknologi baik
konvensional maupun modern di bidang pangan, pertanian,
peternakan dan kesehatan dengan tepat melalui kegiatan diskusi dan
presentasi
4.10.1.1 Siswa mampu mempresentasikan pemanfaatan mikroorganisme
dalam bioteknologi dengan tepat melalui kegiatan studi pustaka dan
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
E. Materi Pembelajaran
Materi Pokok : Bioteknologi
Sub Materi :
1. Pengertian Bioteknologi
2. Perkembangan Bioteknologi
3. Prinsip dasar bioteknologi
4. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi
5. Pengaplikasian Bioteknologi
6. Dampak Bioteknologi
G. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran: Discovery learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
H. Sumber Belajar
1. Prawirohartono, Slamet dan Hidayati Sri, 2002. Sains BIOLOGI SMA/MA
Kelas XII. Bumi Aksara: Jakarta
2. Diah Aryulina, Choirul Muslim., Syalfinaf Manaf, 2011. BIOLOGY 3B for
Senior High School Grade XII Semester 2. Esis: Jakarta
3. Internet
I. Media Pembelajaran
1. LKS
2. Laptop
3. LCD
4. Video
5. Papan
6. Penghapus
7. Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
J. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 Menit) Prinsip dasar bioteknologi dan perkembangan
bioteknologi serta produk-produk yang dihasilkan (bioteknologi modern dan
konvensional)
Kegiatan Sintak Model Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pembelajaran
(Fase)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi kelas Guru memberi salam
(10 menit) (Kehadiran siswa, spidol, kepada siswa
penghapus, dll.) Guru membuka kegiatan
awal dengan berdoa,
mengecek kehadiran
siswa dan memulai
pelajaran
Apersepsi Siswa menjawab
pertanyaan dari guru;
Adakah diantara kalian
yang suka minuman asam
seperti yoghurt? Adakah
yang tahu cara
membuatnya?
Mikroorganisme apa
yang terlibat dalam
pembuatan yoghurt?
Motivasi Siswa mengamati gambar
produk-produk
bioteknologi modern dan
konvesional lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
K. Penilaian
127
Nama Kelompok
Anggota:
1. …………………………..
2. …………………………..
3. …………………………..
4. …………………………..
5. …………………………..
A. Tujuan
1. Siswa mampu mengetahui pengertian dari bioteknologi dan prinsip
dasar dari bioteknologi dengan benar melalui kajian pustaka dan
penjelasan guru
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara bioteknologi modern
dan konvensiona dengan benar melalui diskusi kelompok
3. Siswa mampu menyebutkan produk-produk bioteknologi modern
dan konvensional yang dihasilkan dengan tepat melalui kajian
pustaka dan diskusi
B. Alat dan Bahan
1. Buku
2. Alat tulis
C. Pertanyaan Panduan Diskusi
1. Jelaskan pengertian dari bioteknologi sertakan dengan 3 prioritas
utama dalam perkembangan penelitian bioteknologi saat ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Jawab:
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________________________________________
2. Jelaskan pengertian bioteknologi modern dan konvensional!
Jawab:
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________________________________________
3. Isilah tabel dibawah ini dengan contoh produk-produk yang
dihasilkan baik bioteknologi konvensional maupun modern
sertakan dengan teknik pembuatannya!
129
Jawab:
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________________________________________
Kesimpulan:
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Nama Kelompok
Anggota:
1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….
4. …………………………….
5. …………………………….
A. Tujuan
6.1. …………………………..
Siswa mampu menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam
7. bioteknologi dengan benar melalui kajian pustaka dan diskusi
8.2. Siswa mampu menjelaskan pengaplikasian bioteknologi dalam
9. …………………………..
berbagai bidang dengan tepat melalui kajian pustaka dan diskusi
3. …………………………..
10. Siswa mampu mempresentasikan dampak pengaplikasian
11. …………………………..
bioteknologi pada berbagai bidang dengan baik melaluidiskusi
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Buku
C. Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan secara singkat pemanfaatan bioteknologi untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan biologi dalam kehidupan manusia!
Jawab:
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
132
Jawab:
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
___________________________________________________
Kesimpulan:
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Nama Kelompok
Anggota:
1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….
4. …………………………….
5. …………………………….
6. …………………………….
12. …………………………..
A. Tujuan
1. Siswa mampu
13. mengaplikasikan bioteknologi konvensional
14. terutama pembuatan seduhan kopi terfermentasi dengan benar
15. …………………………..
melalui kegiatan praktikum
2. …………………………..
16. Siswa mampu mengetahui peran yeast Sacharomyces cerviceae
17. …………………………..
dalam pembuatan seduhan kopi terfermentasi dengan tepat melalui
kegiatan praktikum
3. Siswa mampu memberi skor atas produk yang dihasilkan dengan
benar melalui kegiatan uji organoleptik
B. Kegiatan
1. Praktikum pembuatan SeduhanKopi Terfermentasi
2. Mengamati dan melakukan uji organoleptik (Kejernihan, warna dan
aroma) hasil seduhan
C. Alat dan Bahan
Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Bahan
Biji kopi arabika yang sudah di-roasting berwarna gelap (dark
roast)
Gula pasir
air
Aquades
Sacharomyces cereviceae
D. Cara Kerja
Sebelumnya metode ektraksi pembuatan seduhan kopi terfermentasi telah
diundi sehingga setiap kelompok dapat melanjutkan sesuai prosedur
pengerjaan berikut.
1. Pembuatan Seduhan Kopi Terfermentasi metode ektraksi Cold brew
a. Blender kasar biji kopi arabika sebanyak 250 g
b. Campurkan bubuk kopi dengan gula serta air dengan
perbandingan 1 : 3 : 8 (250 g bubuk Kopi Arabika : 750 g gula :
2000 mL air)
c. Rendamlahhasil ekstrak kopi selama 24 jam
d. Lakukan sterilisasi pada wadah/botol fermentasi dan selang
bening
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
136
3. Uji Organoleptik
a. Uji kejernihan
Sampel seduhan kopi arabika diambil dan dituangkan
dalam gelas kecil transparan, kemudian sampel tersebut
diarahkan ke cahaya, lalu diamatidengan seksama untuk
mengidentifikasi kejernihan dengan memberi skor terhadap
kejernihan
b. Uji warna
Sampel seduhan kopi arabika diambil dan dituangkan
dalam gelas kecil transparan, kemudian sampel tersebut
dimiringkan kearah cahaya atau diputar dengan latar belakang
putih secara perlahan, lalu diamati beberapa saat kemudian
memberi skor terhadap warna
c. Uji aroma
Sampel seduhan kopi arabika diambil dan dituangkan
dalam gelas kecil transparan, kemudian sampel tersebut diputar-
putar secara perlahan, lalu dicium pada jarak 5-10 cm dari
hidung untuk mengidentifikasi aromanya dengan memberi skor
terhadap aroma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
E. Hasil
Tabel Hasil Uji Organoleptik
No Parameter Uji Metode Cold Metode Maserasi
brew
1. Kejernihan
2. Warna
3. Aroma
Keterangan :
Kejernihan Jernih Berkabut Keruh
3 2 1
Warna Emas Hitam Coklat
3 2 1
Aroma Harum Alkohol Aroma Aroma Aroma
Alkoholik Menyengat Kopi Cuka Tanah
5 4 3 2 1
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
F. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi jika kopi dibiarkan terendam selama 24 jam?
2. Bagaimana suatu proses fermentasi dapat dikatakan sudah berhenti?
3. Apa nama yeast yang digunakan dalam fermentasi seduhan kopi
arabika dan apa perananya?
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi seduhan
kopi arabika!
5. Mengapa saat proses fermentasi terdapat gelembung-gelembung pada
gelas beker yang berisi aquades?
G. Format Laporan
1. Acara praktikum (judul, tanggal/hari, tempat, waktu)
2. Tujuan praktikum
3. Dasar teori
4. Alat dan Bahan
5. Cara kerja (diagram alir)
6. Hasil pengamatan
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
140
Rubrik Penilaian :
Sikap 3 2 1
(Baik) (Cukup) (Kurang)
141
Rubrik Penilaian :
Sikap 3 2 1
(Baik) (Cukup) (Kurang)
Tanggung jawab: Jika terdapat Jika hanya 2 Jika hanya
1. mengerjakan dan 3 aspek aspek yang salah satu
mengumpulkan terpenuhi aspek yang
tugas/laporan tepat terpenuhi
waktu,
2. mengerjakan tugas
kelompok saat praktikum
maupun diskusi yang
menjadi bagiannya,
3. membersihkan dan
mengembalikan alat dan
bahan praktikum setelah
praktikum berakhir.
Disiplin; Jika terdapat Jika hanya 2 Jika hanya
1. disiplin dalam melakukan 3 aspek aspek yang salah satu
pengamatan, terpenuhi aspek yang
2. taat pada peraturan terpenuhi
laboratorium,
3. tidak datang terlambat
saat praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Rubrik Penilaian :
Sikap 3 2 1
(Baik) (Cukup) (Kurang)
143
B. Penilaian Pengetahuan
Indikator:
3.10.1 Menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari bioteknologi
3.10.2 Menjelaskan peran mikroorganisme dalam bioteknologi
3.10.3 Membandingkan prinsip bioteknologi konvensional maupun
modern beserta produk-produknya
3.10.4 Menjelaskan pengaplikasian bioteknologi baik konvensional
maupun modern di bidang pangan, pertanian, peternakan dan
kesehatan
Teknik Penilaian:
Non tes dan Tes
Instrumen Penilaian : Presentasi dan tes obyektif kuis (isian singkat,
pernyataan benar salah dan uraian analisis)
144
Rubrik Penilaian
Pedoman Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
a. Tes obyektif kuis (isian singkat, pernyataan benar salah dan uraian
analisis)
I. Isian Singkat
Salah satu aplikasi organisasi atau bagian dari tubuh organisme
dalam teknologi untuk menghasilkan sesuau yang bermanfaat di
sebut 1 _____________. Salah satu keberhasilan bioteknologi yang
sangat menarik perhatian masyarakat adalah rekayasa genetika
sebagai salah satu bentuk Bioteknologi 2 ____________ semenjak
ditemukan utas ganda DNA oleh 3 ______dan ________ pada
tahun 1953. Ilmuwan yang mendapat julukan sebagai bapak
Bioteknologi adalah 4 ___________. Sebagai ilmuwan ia berhasil
menemukan cara mencegah pembusukan makanan dengan proses
pemanasan yang disebut 5 _____________, dan berhasil
membuktikan bahwa proses fermentasi merupakan hasil kerja 6
______________. Salah satu sifat mikroorganisme adalah
mempunyai kemampuan berkembang biak yang cepat pada
kondidsi optimum. Adanya 7 __________ yaitu suatu DNA yang
berbentuk cincin yang mengandung gen-gen terpisah dari
kromosom bakteri sehingga memudahkan proses 8
______________________ dengan menyisipkan gen lain atau sifat
lain ke dalam molekul DNA mikroorganisme tersebut sehingga
mikroorganisme akan menghasilkan sifat DNA baru yang
disisipkan. Cara ini lebih dikenal dengan istiah 9
______________________. Teknik lain dari DNA rekombinan
adalah 10 _____________ yang merupakan teknik penyatuan dua
sel dari jaringan yang sama atau organism yang berbeda sehingga
menghasilkan sel tunggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
147
6. Mikroorganisme
7. Plasmid
8. Proses Rekayasa Genetika
9. DNA Rekombinan
10. Hibridoma
11. Salah
12. Benar
13. Benar
14. Benar
15. Kelebihan rekayasa genetika dari kultur jaringan kultur
jaringan
Tanaman transgenik memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi,
tahan hama, tahan cuaca, sehingga penanaman komoditas
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan secara cepat dan
menghemat devisa akibat penghematan pemakaian pestisida
atau bahan kimia lain serta tanaman transgenik memiliki
produksi lebih baik. Selain itu teknik rekayasa genetika sama
dengan pemuliaan tanaman yaitu memperbaiki sifat-sifat
tanaman dengan menambah sifat-sifat ketahanan terhadap
cekaman hama maupun lingkungan yang kurang
menguntungkan sehingga tanaman transgenik memiliki kualitas
lebih baik dari tanaman konvensional.
Hubungan antara kultur jaringan dan penanggulan
masalah pertanian dan agro-industri hilir di Indonesia:
Selama ini yang menjadi permasalahan dalam usaha pertanian
adalah hama dan penyakit, dengan teknik kultur jaringan dapat
meneliminasi virus-virus yang berasal dari pohon induk maka
dengan begitu produk usaha pertanian akan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
V. Panduan Skoring
Isisan singkat
Skor masing-masing soal adalah 5
(10 x 5 = 50)
Pernyataan Benar Salah
Masing-masing soal skornya adalah 5
(5 x 4 = 20)
Uraian analisis
Mampu menjelaskan 2 poin utama kelebihan tanaman
transgenik = 8
Mampu mengkaitkan hubungan antara kultur jaringan,
penanggulangan masalah pertanian serta agro-industri hilir di
Indonesia = 12
Total Skor secara keseluruhan adalah 100
Pedoman Penilaian
Nilai Kriteria
X > 80 % 81-100 = Tinggi
65 % ≤ X <81 % 65-80 = Sedang
50 % < X< 65 % 51-64 = Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
C. Penilaian Keterampilan
Indikator
4.10.2 Merencanakan eksperimen mengenai pengaplikasian bioteknologi
konvensional
4.10.3 Melakukan eksperimen mengenai pengaplikasian bioteknologi
konvensioanal dengan memanfaatkan mikroorganisme
4.10.4 Menyajikan data tertulis hasil ekperimen mengenai pengaplikasian
bioteknologi konvensional dengan pemanfaatan mikroorganisme
Kelas : XII
Kelompok : ….
150
151
152
153
154
155
156
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Kurva Standart
<<Tabel Standart>>
Konsentrasi
Area Area
No. Standart Area Count
Ethanol Propanol
(%)
1 2 59858 158080 0,378656377
2 4 99141 123921 0,800033893
3 6 192719 116280 1,657370141
4 8 104449 54846 1,904405061
<<Tabel Sampel>>
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161