Anda di halaman 1dari 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN


ANTIBIOTIK DI DESA LONGORI, KECAMATAN BAULA, KABUPATEN
KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:

Ignasensia Vikratania Sado

NIM: 168114089

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetujuan Pembimbing

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN


ANTIBIOTIK DI DESA LONGORI KECAMATAN BAULA KABUPATEN
KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Skripsi yang diajukan oleh:

Ignasensia Vikratania Sado

NIM: 168114089

telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

(Dr. Yosef Wijoyo M. Si, Apt) Tanggal: 25 November 2020

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas begitu banyak berkat yang diberikan oleh Tuhan
Yesus, saya mempersembahkan karya ini untuk:

Bapak, Mama, dan Vico yang sangat berperan penting dalam memberi dukungan
yang begitu banyak mulai dari awal perkuliahan hingga sampai ke tahap akhir.

Seluruh keluarga besar yang selalu mendukung dalam doa dan pengharapan.

Dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran membimbing mulai dari tahap
penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Orang-orang terkasih, sahabat, dan teman-teman yang selalu ada dalam suka dan
duka selama perkuliahan.

Dan untuk almameterku tercinta, Universitas Sanata Dharma.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sungguh bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat
karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,


maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Yogyakarta, 26 November 2020

Penulis,

Ignasensia Vikratania Sado

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ignasensia Vikratania Sado

Nomor Mahasiswa : 168114089

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas


Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN


ANTIBIOTIK DI DESA LONGORI, KECAMATAN BAULA, KABUPATEN
KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan, gambar
atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine),
misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 8 Februari 2021

Yang menyatakan

( Ignasensia Vikratania Sado )

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Putera Allah
Bapa di Surga, karena atas segala kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan
Antibiotik Di Desa Longori Kecamatan Baula Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi
Tenggara”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan,
perhatian, dan cinta yang tulus dari berbagai pihak dimana hal ini sangat berpengaruh
positif kepada penulis. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus karena atas berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat


menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Casimirus Sado dan Ibu Afrida Kala selaku orang tua penulis serta
Iglesias Vikrario Sado selaku saudara peneliti yang selalu memberikan
perhatian, mendukung dalam segala hal, baik dukungan dalam bentuk moral
maupun dalam bentuk material.
3. Dr. apt. Yosef Wijoyo, M.Si. selaku dosen Pembimbing Akademik yang
dengan penuh rasa sabar membimbing, mengarahkan, berbagi ilmu, dan
meluangkan banyak waktu untuk penulis mulai dari proposal skripsi hingga
skripsi ini selesai.
4. apt. Aris Widayati, M.Si., Ph.D. dan apt. Putu Dyana Christasani, M.Sc. selaku
dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk menguji, serta
memberikan kritik, saran, dan masukan kepada peneliti.
5. Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang
telah memberikan izin penelitian.
6. Kepala Desa Longori yang telah memberikan izin melakukan penelitian, dan
seluruh masyarakat Desa Longori yang telah bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
telah berperan penting dalam memberikan pengetahuan kepada peneliti selama
perkuliahan.
8. Susan Ayu dan Julio Angelus yang selalu ada untuk membantu penulis saat
mengalami kesulitan, temanku Deska, Anggi, Zen, Epin, Sinta Lendo, dan Ayu
yang selalu sabar memberikan informasi kepada peneliti serta teman-temanku
Cecel, Nopi, Fena, Brigita Vena, Astin, Shinta, Yeyen, dan Ecik yang selalu
menghiburku selama penyusunan skripsi ini.
9. Angkatan 2016 Fakultas Farmasi dan keluarga FSMB 2016 yang telah
menghiasi masa-masa perkuliahan dan berbagi suka duka selama ini.
10. Semua pihak yang turut ambil bagian membantu penulis dalam penyusunan
skripsi yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi
ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Penulis berharap semoga skripsi ini berkontribusi bagi dunia pendidikan dan
dunia kesehatan khususnya dunia farmasi.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.………………………………………………………………..……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………..……………………………..…ii
HALAMAN PENGESAHAN………….…..…………………………………………...…iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...…………………..………………………………..……iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.………...…vi
PAKATA…………………………………………………………………….………vii
DAFTAR ISI…………………….……………………………………………………ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………….xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...………xii
ABSTRAK……………………………………………………….…………………xiii
ABSTRACT………………………………………………………………………...xiv
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………………….3
Desain dan Subyek Penelitian………………………….……………………...3
Instrumen Penelitian…………………………………………………………..3
Permohonan Ethical Clearance……………………………………………….4
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian…………………………...…...4
Pengumpulan Data…………………………………………………………….4
Analisis Data………………………………………………………………..…5
HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………..6
Hasil Penelitian………………………………………………………………..7
Pembahasan Hasil……………………………………………………………..8
KESIMPULAN………………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………………………..11
Lampiran……………………………………………………………………………..13
Biografi Penulis ……………………………………………………………………...24

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan ……….6


Tabel II. Data Jawaban Responden…………………………………….……………..7
Tabel III. Hasil Persentase Jawaban Setiap Dimensi…….…………………………....8
Tabel IV. Hasil Persentase Jawaban Benar Salah……………………..……………...8

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Hasil Uji Validitas ……………………..……………………13
Lampiran 2 Penjelasan Penelitian Kepada Responden………….…………………...17
Lampiran 3 Data Diri Responden……………………………………………………19
Lampiran 4 Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden………………..…………...20
Lampiran 5 Ethical Ethical Clearance…………….…………………………………22
Lampiran 6 Dokumentasi……………………...………………………………….….23

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme


patogen seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Keadaan infeksi biasanya dapat
disertai ataupun tidak disertai dengan tanda gejala klinik. Antibiotika adalah obat yang
digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Desa
Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara tentang
penggunaan antibiotik mulai dari cara masyarakat mendapatkan antibiotik, cara
menggunakan antibiotik, cara menyimpan antibiotik, dan cara membuang antibiotik.
Tingkat pengetahuan masyarakat dilihat melalui instrumen yang telah disiapkan.
Penelitian ini merupakan observasional deskriptif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Data diperoleh melalui kuesioner yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk
melihat tingkat pengetahuan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
melalui pengisian kuesioner, diketahui nilai persentase tingkat pengetahuan
masyarakat tentang penggunaan antibiotik di Desa Longori, Kecamatan Baula,
Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 77,31 % dimana nilai ini
masuk dalam kategori baik.

Kata kunci: Infeksi, Antibiotik, DAGUSIBU, dan Pengetahuan.

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Infection is a condition caused by pathogenic microorganisms such as bacteria,
viruses, fungi and parasites. The state of infection can usually be accompanied or not
accompanied by clinical signs. Antibiotics are drugs used to prevent and treat infections
caused by bacteria. This study aims to determine the level of knowledge of the people
of Longori Village, Baula District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province
about the use of antibiotics starting from how people get antibiotics, how to use
antibiotics, how to store antibiotics, and how to dispose of antibiotics. The level of
public knowledge is seen through the instruments that have been prepared. This
research is a descriptive observational study. The sampling technique used purposive
sampling method. Data obtained through a questionnaire that has been tested for
validity and reliability. Data analysis was carried out descriptively to see the level of
public knowledge. Based on the results of research conducted through filling out
questionnaires, it is known that the percentage value of the level of community
knowledge about the use of antibiotics in Longori Village, Baula District, Kolaka
Regency, Southeast Sulawesi Province is 77.31% where this value is included in the
good category.
Keywords: Infection, Antibiotics, DAGUSIBU, and Knowledge

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme
patogen seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Infeksi dapat disertai ataupun tidak
disertai dengan suatu gejala klinis. Mekanisme terjadinya suatu infeksi diawali dengan
adanya agen infeksi (infectious agent), dimana pada manusia agen infeksi dapat berupa
bakteri, virus, jamur, dan parasit. Penggunaan terapi antimikroba merupakan sebuah
pilihan terapi yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri (Kemenkes, 2019).
Antimikroba terdiri dari beberapa jenis yang merupakan agen penanganan
infeksi, salah satunya antibiotika (Rosdiana, Mukhyarjon, & Anggraini, 2018).
Antibiotika merupakan obat yang sering digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, di mana antibiotik dengan rute oral merupakan pilihan pertama untuk
pengobatan infeksi pada seseorang (Ivoryanto, Sidharta, & Illahi, 2017)
Sejak ditemukan pada tahun 1910 oleh Paul Ehlrich, antibiotik telah banyak
digunakan oleh masyarakat secara tidak tepat. The Center for Disease Control and
Prevention in USA menyebutkan bahwa terdapat 50 juta peresepan antibiotik yang
seharusnya tidak diperlukan (unnescecery prescribing) dalam pengobatan dari 150 juta
peresepan pada tiap tahunnya di seluruh Negara. Untuk Indonesia sendiri, menurut
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, sekitar 92 % masyarakat Indonesia
menggunakan antibiotik secara tidak tepat (Utami, 2012).
Berdasarkan studi yang dilakukan Sulawesi Tenggara tepatnya di Kendari,
diperoleh informasi bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang menggunakan
antibiotik tanpa resep dokter masuk dalam kategori rendah dan masyarakat biasanya
menggunakan antibiotik untuk mengatasi demam. Setelah dilakukan peninjauan lebih
lanjut masyarakat Kendari menggunakan antibiotik tanpa resep dokter karena pasien
melihat pengalaman penggunaan obat sebelumnya yang memberi hasil yang baik. Hal
ini erat hubungannya dengan DAGUSIBU dari antibiotik, dimana masyarakat Kendari
masih memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terutama pada cara mendapatkan dan
cara menggunakan antibiotik (Ihsan & Akib, 2016).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Masyarakat yang menggunakan antibiotik secara tidak tepat berpotensi dapat


menyebabkan pengobatan menjadi tidak efektif. Pengetahuan dan keyakinan
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku penggunaan antibiotik tiap
individu. Pengetahuan dengan sendirinya tidak cukup untuk mengubah perilaku, tetapi
berperan penting dalam membentuk keyakinan dan sikap. Konsekuensi dalam
menggunakan antibotik dengan pengetahuan yang kurang berpotensi mengarah kepada
kesalahpahaman penggunaan antibiotik (Carolina, 2014).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian-penelitian
sebelumnya, peneliti ingin melakukan penelitian untuk melihat tingkat pengetahuan
masyarakat di Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara tentang penggunaan antibiotik. Dari hasil penelitian ini akan dilihat
bagaimana tingkat pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam penggunaan antibiotik.

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODOLOGI PENILITIAN

Desain dan Subyek Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan observasional deskriptif, dengan metodel cross


sectional. Observasional deskriptif merupakan jenis penelitian dimana peneliti hanya
melakukan observasi, tanpa memberikan intervensi pada responden yang akan diuji.
Adapun waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah satu minggu pengambilan
data dengan estimasi waktu yang disiapkan adalah tiga minggu. Penelitian ini
dilakukan kepada masyarakat di Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka,
Provinsi Sulawesi Tenggara.

Responden pada penilitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling


dengan kriteria inklusi yaitu masyarakat yang pernah menggunakan antibiotik dimana
hal ini akan peneliti tanyakan kepada reponden sebelum melakukan pengisian
kuesioner, kemudian responden dengan usia diatas 17 tahun, bersedia menandatangani
lembar informed concent, dan bersedia menjawab kuesioner yang telah disiapkan.
Sedangkan untuk kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah masyarakat yang tidak
menjawab kuesioner secara lengkap dan masyarakat yang memiliki latar belakang
Pendidikan kesehatan.

Pada penelitian ini sampel uji ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin
dimana jumlah populasi masyarakat di Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten
Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 12.197 orang dan digunakan taraf
kepercayaan 90% dengan derajat kesalahan adalah 10%, sehingga penelitian ini
menggunakan 100 sampel.

Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan alat tulis. Kuesioner


dibuat sendiri oleh peneliti dengan berlandaskan pada beberapa acuan diantaranya,
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.01.07 Tahun 2018, Badan POM
2015, dan beberapa jurnal penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kuesioner

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terdiri dari dimensi DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN, DAN BUANG. Dimensi


DAPATKAN terdiri dari 8 pernyataan, dimensi GUNAKAN terdiri dari 25 pernyataan,
dimensi SIMPAN terdiri dari 12 pernyataan, dan dimensi BUANG terdiri dari 4
pernyataan. Untuk tiap-tiap dimensinya terdiri dari pernyataan favorabel dan
pernyataan unfavorabel. Dengan pilihan jawaban terdiri dari 3 pilihan yaitu YA,
TIDAK, dan TIDAK TAHU.

Permohonan Ethical Clearance

Permohonan ijin Ethical Clearance diajukan kepada komisi Etik Fakultas


Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor perijinan Ethical
Clearance adalah KE/FK/1234/EC/2020.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Sebelum digunakan instrumen diuji terlebih dahulu untuk memastikan


kelayakan dari instrumen ini. Kuesioner melalui tiga tahap pengujian, yaitu uji validitas,
uji reliabilitas, dan uji pemahaman bahasa. Uji validitas yang digunakan adalah dengan
menggunakan teknik professional judgement untuk mengetahui apakah setiap butir
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner valid untuk digunakan. Pada uji validitas
terdapat 2 kali perbaikan pernyataan pada kuesioner, hal ini mengarah pada penataan
bahasa yang digunakan kurang sesuai.

Uji selanjutnya adalah uji pemahaman bahasa yang dilakukan pada 5 orang di
Desa yang berbeda dari Desa tempat pengambilan data penelitian dengan
memperhatikan bahasa yang digunakan masyarakat Desa tersebut tidak berbeda
dengan Desa tempat pengambilan data. Tujuan dari uji pemahaman bahasa adalah
untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam kuesioner ini dapat dipahami
oleh responden penelitian. Pada uji ini tidak terdapat kendala hal ini di tandai dengan
tidak adanya pertanyaan yang timbul dari masyarakat saat pengisian kuesioner
berlangsung.

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemudian untuk uji reliabilitas dilakukan dengan mengolah jawaban hasil


pengisian kuesioner yang dibagikan kepada 30 orang responden di Desa yang berbeda
dengan menggunakan masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama dengan
karakteristik responden uji. Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 dan didapatkan
koefisien reliabilitas sebesar 0,84, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian ini memiliki nilai reliabel yang sangat tinggi untuk digunakan (Yedidya,
2014).

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan sistem Door to Door dikarenakan situasi


Covid-19 yang setiap harinya makin meningkat di Kabupaten Kolaka dan adanya
himbauan pemerintah setempat agar tidak mengadakan perkumpulan dengan alasan
apapun sehingga tidak dapat mengumpulkan responden di satu tempat. Dalam
pengambilan data, peneliti menerapkan protokol kesehatan, dimana peneliti selalu
menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah membagikan kuesioner
kepada responden, dan tetap menjaga jarak saat proses pengambilan data.

Peneliti membagikan kuesioner dan memberikan waktu kepada responden


untuk mengisi kuesioner tersebut. Sebelumnya peneliti memberikan penjelasan singkat
mengenai gambaran apa yang harus dilakukan responden dan mengenai penelitian
yang sedang dilakukan peneliti. Dari hasil pengisian kuesioner dapat diperoleh
informasi terkait tingkat pengetahuan dari responden.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara manual menggunakan metode statistik


deskriptif dengan menghitung presentase untuk menggambarkan karakteristik
pengetahuan responden. Perhitungan presentase dilakukan dengan menggunakan
rumus:

𝐴
𝑃% = 𝑥100%
𝐵

Keterangan:

P=Presentasi jawaban
A=Jumlah jawaban sejenis
B= Jumlah responden penelitian
Jumlah soal pada kuesioner adalah 49 butir soal, setiap soal yang dijawab
BENAR akan mendapat poin 1, sedangkan untuk soal yang dijawab SALAH, dan
TIDAK TAHU akan mendapat poin 0.

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran tingkat pengetahuan


masyarakat Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara tentang penggunaan antibiotik. Penelitian ini dilakukan di Desa Longori
Kecamatan Baula Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah
responden sebanyak 100 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Adapun
karaketeristik responden dalam penelitian ini meliputi usia dan tingkat pendidikan.
Usia
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari pengisian kuesioner diperoleh
informasi bahwa sebagian besar responden berusia antara 26-55 tahun. Untuk lebih
jelas data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel I.
Tingkat Pendidikan

Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner menunjukkan bahwa dari 100
responden hampir sebagian besar responden berpendidikan SMA dan sarjana, yaitu 40
orang berpendidikan SMA, dan 30 orang berpendidikan sarjana. Untuk lebih jelas data
karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Karakteristik Responden Jumlah (N=100) Persentase
Usia
17 – 25 tahun 11 11%
26 – 35 tahun 25 25%
36 – 45 tahun 21 21%
46 – 55 tahun 25 25%
56 – 65 tahun 11 11%
65 tahun ke atas 7 7%

Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah / tidak tamat SD - -
Sekolah Dasar (SD) 20 20%
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 10%
Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) 40 40%
Sarjana (S1-S3) 30 30%

Dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh 100 responden, diperoleh
nilai yang berbeda satu sama lain untuk jawaban responden yang menjawab YA,

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TIDAK, dan TIDAK TAHU pada tiap dimensi. Berikut data jawaban responden dapat
dilihat pada tabel III.

Tabel II. Data Jawaban Responden


No Pernyataan Jumlah Jawaban Dimensi
Ya Tidak TT
1 Antibiotik dibeli di Apotek menggunakan resep dokter 74 16 10
2 Pasien tidak boleh membeli antibiotik di Toko obat 71 23 6
3 Pasien membeli antibiotik di Toko obat tanpa resep dokter 12 71 17
Antibiotik dapat diperoleh dari anggota keluarga yang memiliki sisa antibiotik dari
4 10 78 12
pengobatan sebelumnya
5 Resep antibiotik dapat diperoleh dari dokter praktek di Klinik 80 13 7 DAPATKAN
6 Antibiotik tidak boleh diserahkan selain oleh apoteker 77 14 9
7 Antibiotik tidak boleh dibeli di Apotek yang hanya dilayani oleh apoteker 11 80 9
8 Antibiotik dapat dilayani oleh lulusan SMA 3 85 12
9 Amoksisilin tidak dapat digunakan sebelum makan 29 62 9
10 Sefadroksil tidak boleh digunakan saat makan 79 9 12
11 Ampisilin dapat digunakan 1 jam sebelum makan dan 2 jam setelah makan 73 17 10
12 Eritromisin dapat digunakan bersamaan saat makan 8 73 19
13 Siprofloksasin dapat diberikan pada anak kurang dari 12 tahun 7 66 27
14 Anak yang mengalami demam kurang dari 1 hari dapat diberikan antibiotik 7 75 18
Penggunaan tetrasiklin pada anak kurang dari 4 tahun dapat menyebabkan perubahan
15 66 15 19
warna gigi pada anak
16 Hindari penggunaan kotrimoksazol pada bayi 64 14 22
Hindari penggunaan antibiotik pada tiga bulan pertama kehamilan, kecuali dengan
17 82 9 9
pertimbangan dokter
18 Pasien menyusui boleh mengkonsumsi siprofloksasin 61 20 19
Penggunaan antibiotik dapat digunakan oleh wanita menyusui tanpa ada anjuran dari
19 13 73 14
dokter
20 Pasien tidak boleh mengkonsumsi amoksisilin pada masa kehamilan 23 64 13
21 Pasien lansia perlu adanya penyesuaian dosis dalam penggunaan antibiotik 81 14 5
GUNAKAN
Lansia yang menggunakan banyak obat perlu berhati-hati dalam penggunaan
22 80 11 9
antibiotik untuk menghindari interaksi obat
Penggunaan antibiotik pada lansia, dapat diberikan langsung tanpa adanya
23 6 79 15
pemeriksaan terlebih dahulu
Lansia dapat mengonsumsi kopi bersamaan dengan antibiotik tanpa pertimbangan
24 5 83 12
khusus
25 Pasien menggunakan antibiotik sampai habis 74 17 9
Pasien dapat menghentikan penggunaan antibiotik saat merasa gejala sakit telah
26 14 83 3
hilang
27 Antibiotik sirup dapat digunakan selama 1-2 minggu setelah kemasan dibuka 82 14 4
Pasien dapat membeli antibiotik yang sama jika telah habis dan lanjut mengkonsumsi
28 16 75 9
tanpa persetujuan dokter
Pasien TBC yang menggunakan antibiotik lebih dari 3 bulan dapat mengakibatkan
29 75 8 17
bakteri penyebab TBC kebal terhadap efektifitas antibiotik
Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menyebabkan efektifitas antibiotik
30 74 13 13
menurun ataupun menghilang
Untuk beberapa orang tertentu, antibiotik dapat menimbulkan terjadinya resiko efek
31 88 6 6
samping
32 Antibiotik dapat diminum bersamaan dengan mengkonsumsi produk susu 7 86 7
33 Pasien maag dapat mengkonsumsi antasida dan antibiotik secara bersamaan 16 72 12
34 Amoksisilin disimpan pada suhu kamar terkendali 80 9 11
35 Antibiotik tablet dapat disimpan pada suhu dingin yaitu 2o-8o C 12 83 5
36 Pasien tidak menyimpan antibiotik sirup pada suhu beku -10o sampai -20o C 79 14 7
37 Antibiotik sirup masih dapat digunakan setelah 13 jam bila disimpan pada suhu ruang 11 73 16
38 Antibiotik disimpan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak 4 88 8
39 Pasien menyimpan antibiotik di kotak obat 88 7 5 SIMPAN
40 Pasien tidak boleh menyimpan antibiotik di tempat yang lembab atau suhu tinggi 78 15 7
41 Antibiotik disimpan di tempat yang terpapar sinar matahari langsung 7 87 6
42 Antibiotik disimpan dalam kemasan asli dan etiket yang masih lengkap 84 9 7
43 Menanyakan kepada apoteker mengenai cara penyimpanan antibiotik 84 12 4
44 Antibiotik disimpan lebih dari 2 tahun dan dapat digunakan oleh anggota keluarga lain 6 85 9
Antibiotik sisa, dapat digunakan kembali apabila mengalami keterulangan penyakit
45 8 83 9
serupa
46 Label dari wadah antibiotik yang akan dibuang tidak boleh dihilangkan 10 78 12
Antibiotik tablet yang akan dibuang dihancurkan terlebih dahulu dan dikubur dalam BUANG
47 78 14 8
tanah
Antibiotik sediaan cair dapat langsung dibuang ke tempat sampah tanpa memisahkan
48 17 72 11
isi dari wadahnya
49 Antibiotik yang sudah kadaluarsa dapat dikembalikan ke Apotek untuk dimusnahkan 82 9 9

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan data jawaban responden yang telah diperoleh, selanjutnya akan


dihitung tingkat pengetahuan responden pada masing-masing dimensi dengan
menggunakan metode statistik deskriptif dengan menghitung persentase total jawaban
benar. Hasil perhitungan masing-masing dimensi dapat dilihat dengan jelas pada tabel
IV.

Tabel III. Hasil Persentase Setiap Dimensi


Dimensi Hasil yang Diperoleh
DAPAT 77 %
GUNAKAN 74,8 %
SIMPAN 82,67 %
BUANG 77,5 %

Selanjutnya dengan menggunakan metode statistik deskriptif dengan menghitung


persentase total jawaban benar secara keseluruhan dan diperoleh rata-rata jawaban
responden yang menjawab benar sebesar 77,31 %. Berikut tabel hasil jawaban BENAR
dan SALAH dapat dilihat pada tabel V.

Tabel IV. Hasil Persentase Jawaban Benar dan Salah


Jawaban Hasil yang Diperoleh
Benar 77,31 %
Salah 22,69 %

Pembahasan Hasil

Tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik terhadap dimensi DAPAT,


GUNAKAN, SIMPAN, dan BUANG atau yang biasa dikenal dengan sebutan
DAGUSIBU merupakan hal penting yang harus diperhatikan agar dapat mengetahui
apakah cara masyarakat mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang
antibiotik sudah sesuai konsep DAGUSIBU atau belum sesuai (Puspasari, 2018).

Dari hasil analisis deskriptif diperoleh persentase rata-rata tingkat pengetahuan


masyarakat tentang antibiotik yaitu untuk dimensi DAPAT diperoleh sebesar 77%,
dimensi GUNAKAN sebesar 74,8%, dimensi SIMPAN sebesar 82,67%, dan dimensi
BUANG sebesar 77,5%. Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahuai bahwa

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kategori baik memiliki nilai 76-100%, kategori cukup memiliki nilai 56-75%, dan
kategori kurang memiliki nilai 0-55% (Pratiwi, 2017). Berdasarkan nilai persentase
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan antibiotik di Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka,
Provinsi Sulawesi Tenggara untuk dimensi DAPAT, SIMPAN, dan BUANG masuk
dalam tingkat pengetahuan kategori baik. Sedangkan untuk dimensi GUNAKAN
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pengguaan antibiotik masih masuk dalam
kategori cukup.

Dimensi DAPAT digunakan untuk melihat sebarapa besar pengetahuan


responden dalam hal cara mendapatkan antibiotik. Untuk dimensi ini diperoleh jumlah
rata-rata jawaban responden yang menjawab salah sebesar 23 %. Diantara jawaban
tersebut, terdapat 2 poin pernyataan dengan jumlah jawaban salah tertinggi, yaitu
pernyataan antibiotik dibeli di Apotek menggunakan resep dokter, dan pernyataan
pasien tidak boleh membeli antibiotik di Toko obat. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian sebelumnya, dimana pada penelitian yang dilakukan di Kota Kendari
menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat tidak menggunakan resep dokter saat
membeli antibiotik dengan alasan pengalaman menggunakan antibiotik pada gejala
penyakit yang sama (Ihsan, 2016). Kemudian penelitian yang dilakukan masyarakat di
Desa Anjir Mambulau menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat membeli
antibiotik di Toko Obat karena alasan lebih dekat dan mudah (Pratomo, 2018).

Untuk dimensi GUNAKAN, dimensi ini digunakan untuk melihat seberapa


besar tingkat pengetahuan yang dimiliki responden dalam hal menggunakan antibiotik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh jumlah rata-rata jawaban responden
yang menjawab salah sebesar 25,2 %. Dari beberapa poin pernyataan pada kuesioner,
terdapat 1 poin pernyataan yang memiliki jumlah jawab salah tertinggi, yaitu
amoksisilin tidak dapat digunakan sebelum makan. Pernyataan ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya dimana dikatakan bahwa banyak masyarakat yang memiliki
pengetahuan kurang dalam menggunakan amoksisilin dengan alasan banyak

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

masyarakat yang menggunakan amoksisilin berdasarkan saran dari sanak saudara


(Parumpu, 2016).

Selanjutnya untuk dimensi SIMPAN, diperoleh jumlah rata-rata jawaban


responden yang menjawab salah sebesar 17,33%. Dari rata-rata jawaban tersebut,
terdapat 2 poin pernyataan yang memiliki jumlah jawaban salah, diantaranya
pernyataan pasien tidak menyimpan antibiotik sirup pada suhu beku -10o sampai -20o
C, dan pernyataan antibiotik sirup masih dapat digunakan setelah 13 jam bila disimpan
pada suhu ruang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya dimana
dikatakan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tempat, waktu, dan lama
penyimpanan antibiotik masih masuk dalam kategori cukup, dimana masih sangat perlu
dilakukan edukasi terkait cara penyimpanan antibiotik yang baik dan benar (Riberu,
2018).

Kemudian untuk dimensi BUANG, diperoleh jumlah rata-rata jawaban


responden yang menjawab salah sebesar 22,5 %. Dimana dari jumlah rata-rata tersebut
terdapat 3 poin pernyataan yang memiliki jawaban salah tertinggi yaitu pernyataan
label dari wadah antibiotik yang akan dibuang tidak boleh dihilangkan, pernyataan
antibiotik tablet yang akan dibuang dihancurkan terlebih dahulu dan dikubur dalam
tanah, dan pernyataan antibiotik sediaan cair dapat langsung dibuang ke tempat sampah
tanpa memisahkan isi dari wadahnya. Hasil penelitian sebelumnya memperkuat hasil
dari penelitian terhadap pernyataan-pernyataan ini, dalam penelitian sebelumnya
dikatakan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap cara pembuangan obat
secara umum masih kurang hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat membuang
sisa obat-obatan mereka langsung ketempat sampah tanpa memperhatikan aturan yang
ada, sehingga diperlukan edukasi lebih kepada masyarakat (Savira, 2020).

Namun, secara keseluruhan diperoleh jumlah jawaban responden yang


menjawab benar dengan kata lain rata-rata tingkat pengetahuan masyarakat sebesar
77,31%. Nilai tesebut memberikan informasi bahwa tingkat pengetahuan masyarakat

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tetang penggunaan antibiotik di Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka,


Provinsi Sulawesi Tenggara sudah masuk dalam kategori tingkat pengetahuan baik.
Hal ini diperkuat oleh adanya kriteria tingkat pengetahuan dimana kategori baik
memiliki nilai 76-100%, kategori cukup memiliki nilai 56-75%, dan kategori kurang
memiliki nilai 0-55% (Pratiwi, 2017).

Jika dilihat hasil dari tingkat pengetahuan responden dan karakteristik


responden maka hasil yang diperoleh yakni tingkat pengetahuan masyarakat Desa
Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara masuk
dalam kategori tingkat pengetahuan baik, sehingga hal ini sejalan dengan karakteristik
responden yang sebagian besar berpendidikan SMA dan sarjana. Dimana dikatakan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Naftassa., (2017) bahwa tingkat
pendidikan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dari seseorang. Artinya semakin
tinggi pengetahuan seseorang maka tingkat pengetahuan yang dimilikinya juga
semakin tinggi, luas, dan terbuka. Begitu pula dengan karakteristik responden yang
sebagian besar responden berusia antara 26-55 tahun, dimana dalam penelitian
Yuswantina et al., (2019) mengatakan bahwa semakin tinggi usia yang dimiliki oleh
seseorang maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikir sehingga
semakin baik pula tingkat pengetahuan seseorang.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan informasi bahwa


tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di Desa Longori,
Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara secara keseluruhan
masuk dalam kategori baik. Hal ini sejalan dengan karakteristik responden yang
mendukung diperolehnya hasil dengan nilai kategori baik.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Carolina, W. &. (2014). Evaluasi Penggunaan Antibiotika Dengan Metode Ddd


(Defined Daily Dose) Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Sebuah Rumah Sakit
Pemerintah Di Yogyakarta Periode Januari – Juni 2013. 11(1).
https://doi.org/10.12928/mf.v11i1.1400
Ihsan, S., & Akib, N. I. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep Di Apotek
Komunitas Kota Kendari. Media Farmasi, 13(2), 272–284.
https://doi.org/10.12928/mf.v13i2.7778
Ivoryanto, E., Sidharta, B., & Illahi, R. K. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan
Formal Masyarakat terhadap Pengetahuan dalam Penggunaan Antibiotika Oral di
Apotek Kecamatan Klojen. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 2(2), 31–36.
https://doi.org/10.21776/ub.pji.2017.002.02.1
Kemenkes. (2019). Pasien Cerdas, Bijak gunakan Antibiotik. Pasien Cerdas, Bijak
Gunakan Antibiotik, 1–2.
Parumpu, F.A. (2016). Tingkat Pengetahuan Dan Kepatuhan Masyarakat Dalam
Penggunaan Amoxicillin Untuk Pengobatan Sendiri di Wilayah Kelurahan Lolu
Selatan Kecamatan Palu Selatan. As-Syifaa Vol. 08 No. 02
Pratiwi, D., (2017). Gambaran Pengetahuan Pasien Hipertensi Terhadap Penyakit Hipertensi
Dan Obat Antihipertensi Golongan Ace-Inhibitor Dan Diuretik. JOPS-VOL.1
Pratomo, G. S., & Nuria, A. D. (2018). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Anjir
Mambulau Tengah Terhadap Penggunaan Antibiotik. Jurnal Surya Medika Vol. 4 No.
1
Puspasari, H., Siti, H., & Dwi, F. (2018). Tingkat Pengetahuan Tentang “DAGUSIBU”
Obat Antibiotik Pada Masyarakat Desa Sungai Awan Kiri Kecamatan Muara
Pawan Kabupaten Ketapang Tahun 2017. Open Journal Systems STF
Muhammadiyah Cirebon: medicalsains.ac.id. Medical Sains Vol. 3, No.1.
Putri, R. & Zaira, N. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Masyarakat
dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah dengue di Desa Kemiri,Kecamatan

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jayakerta, Karawang tahun 2016. Vol. 1 No.4


Riberu, V. (2018). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Antibiotik Di
Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka. Kupang
Rosdiana, D., Mukhyarjon, M., & Anggraini, D. (2018). Gambaran Pemakaian
Antibiotika Setelah Implementasi Pedoman Pemakaian Antibiotika di Bangsal
Kenanga RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Juni-Agustus 2016. Jurnal
Ilmu Kedokteran, 11(1), 7. https://doi.org/10.26891/jik.v11i1.2017.7-11
Savira, M., Firmansyah, A.R., Urfah, N.,et all. (2020). Praktik Penyimpanan Dan
Pembuangan Obat Dalam Keluarga. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 2
Utami. (2012). Antibiotika, Resistensi, Dan Rasionalitas Terapi. International Journal
of Stroke, 13(5), 469–472. https://doi.org/10.1177/1747493018765493
Yuawantina, R., Niken, D., Nur, L.F.S., et all. (2019). Hubungan Faktor Usia dan
Tingkat Pendidikan Terhadap Pengetahuan Penggunaan Antibiotik di Kelurahan
Sidorejo Kidul. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp. Vol. 02. No. 01

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1 Kuesioner Hasil Uji Validitas


LEMBAR UJI VALIDITAS
Nama Expert : Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt.
Bidang Keahlian : Social Behaviour and Administrative Pharmacy
Instansi : Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Petunjuk:
1. Saya mohon, kiranya Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap isi dan
makna dari butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.
2. Untuk penilaian, Bapak/Ibu dapat mencentang (√) salah satu pilihan
pada kolom expert.
3. Jika Bapak/Ibu memilih pilihan TIDAK maka dapat menuliskan
revisi/saran pada kolom perbaikan yang telah disediakan.

PENILAIAN
DIMENSI PERNYATAAN EXPERT SARAN
SETUJU TIDAK
Cara mendapatkan
Antibiotik dibeli di Apotek v
F menggunakan resep dokter
Pasien tidak boleh membeli antibiotik di v
F Toko obat
1 Pasien membeli antibiotik di Toko obat v
U tanpa resep dokter
Dapat
Antibiotik dapat diperoleh dari anggota v
U keluarga yang memiliki sisa antibiotik
dari pengobatan sebelumnya
Pelayanan pemberian
F Resep antibiotik dapat diperoleh dari v
dokter praktek di Klinik
F Antibiotik tidak boleh diserahkan selain v
2 oleh apoteker
U Antibiotik tidak boleh dibeli di Apotek v
yang hanya dilayani oleh apoteker
U Antibiotik dapat dilayani oleh lulusan v
SMA

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penggunaan antibiotik berdasarkan


waktu makan
U Amoksisilin tidak dapat digunakan v
sebelum makan
3 Sefadroksil tidak boleh digunakan saat v
F makan
Ampisilin dapat digunakan 1 jam v
F sebelum makan dan 2 jam setelah makan
Eritromisin dapat digunakan bersamaan v
Gunakan U saat makan
Penggunaan antibiotik pada anak
U Siprofloksasin dapat diberikan pada v
anak kurang dari 12 tahun
U Anak yang mengalami demam kurang v
4 dari 1 hari dapat diberikan antibiotik
F Penggunaan tetrasiklin pada anak kurang v
dari 4 tahun dapat menyebabkan
perubahan warna gigi pada anak
F Hindari penggunaan kotrimoksazol pada v
bayi
Penggunaan antibiotik pada ibu hamil
dan menyusui
Hindari penggunaan antibiotik pada tiga v
F bulan pertama kehamilan, kecuali
dengan pertimbangan dokter
5 F Pasien menyusui boleh mengkonsumsi v
siprofloksasin
U Penggunaan antibiotik dapat digunakan v
oleh wanita menyusui tanpa ada anjuran
dari dokter
U Pasien tidak boleh mengkonsumsi v
amoksisilin pada masa kehamilan
Penggunaan antibiotik pada usia
lanjut
Pasien lansia perlu adanya penyesuaian v
F dosis dalam penggunaan antibiotik
6 Lansia yang menggunakan banyak obat v
F perlu berhati-hati dalam penggunaan
antibiotik untuk menghindari interaksi obat
Penggunaan antibiotik pada lansia, dapat v
U diberikan langsung tanpa adanya
pemeriksaan terlebih dahulu

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

U Lansia dapat mengonsumsi kopi v


bersamaan dengan antibiotik tanpa
pertimbangan khusus
Durasi penggunaan antibiotik
F Pasien menggunakan antibiotik sampai v
habis
U Pasien dapat menghentikan penggunaan v
antibiotik saat merasa gejala sakit telah
7 hilang
F Antibiotik sirup dapat digunakan selama v
1-2 minggu setelah kemasan dibuka
U Pasien dapat membeli antibiotik yang v
sama jika telah habis dan lanjut
mengkonsumsi tanpa persetujuan dokter
Faktor interaksi & efek samping obat
Pasien TBC yang menggunakan v
F antibiotik lebih dari 3 bulan dapat
mengakibatkan bakteri penyebab TBC
kebal terhadap efektifitas antibiotik
F Penggunaan antibiotik secara tidak tepat v
8 dapat menyebabkan efektifitas antibiotik
menurun ataupun menghilang
Untuk beberapa orang tertentu, v
F antibiotik dapat menimbulkan terjadinya
resiko efek samping
U Antibiotik dapat diminum bersamaan v
dengan mengkonsumsi produk susu
Pasien maag dapat mengkonsumsi v
U antasida dan antibiotik secara bersamaan
Suhu penyimpanan
F Amoksisilin disimpan pada suhu kamar v
terkendali
U Antibiotik tablet dapat disimpan pada v
9 suhu dingin yaitu 2o-8o C
F Pasien tidak menyimpan antibiotik sirup v
Simpan pada suhu beku -10o sampai -20o C
U Antibiotik sirup masih dapat digunakan v
setelah 13 jam bila disimpan pada suhu
ruang
Tempat penyimpanan
U Antibiotik disimpan di tempat yang v
mudah dijangkau oleh anak-anak

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10 F Pasien menyimpan antibiotik di kotak v


obat
F Pasien tidak boleh menyimpan antibiotik v
di tempat yang lembab atau suhu tinggi
U Antibiotik disimpan di tempat yang v
terpapar sinar matahari langsung
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyimpanan
F Antibiotik disimpan dalam kemasan asli v
dan etiket yang masih lengkap
F Menanyakan kepada apoteker mengenai v
11 cara penyimpanan antibiotik
U Antibiotik disimpan lebih dari 2 tahun v
dan dapat digunakan oleh anggota
keluarga lain
Antibiotik sisa, dapat digunakan kembali v
U apabila mengalami keterulangan
penyakit serupa
Pembuangan antibiotik
Label dari wadah antibiotik yang akan v
U dibuang tidak boleh dihilangkan
Antibiotik tablet yang akan dibuang v
Buang 12 F dihancurkan terlebih dahulu dan dikubur
dalam tanah

Antibiotik sediaan cair dapat langsung v


U dibuang ke tempat sampah tanpa
memisahkan isi dari wadahnya
Antibiotik yang sudah kadaluarsa dapat v
F dikembalikan ke Apotek untuk
dimusnahkan

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 Penjelasan Penelitian Kepada Responden

Saya Ignasensia Vikratania Sado dari Prodi Farmasi Fakultas Farmasi


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta akan melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir. Penelitian ini berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN
MASYARAKAT TENTANG CARA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ORAL DI
KECAMATAN BAULA” maka saya mohon kesediaan masyarakat Kecamatan Baula
yang berusia 17 tahun keatas, baik laki-laki maupun perempuan yang pernah atau
sedang menggunakan antibiotik oral untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

A. Kesukarelaan untuk ikut dalam penelitian


Anda bebas untuk mengikuti penelitian ini tanpa paksaan. Jika anda
menyetujui untuk ikutserta dalam penelitian, anda dapat mengundurkan
diri/berubah pikiran untuk berhenti dalam partisipasi kapanpun itu, tanpa
dikenakan denda ataupun sanksi apapun. Tidak ada konsekuensi bagi anda
jika tidak bersedia menjadi responden.
B. Prosedur penelitian
Jika anda setuju untuk menjadi responden, anda diminta menandatangani
lembar pernyataan kesediaan menjadi responden sebanyak dua rangkap,
satu untuk anda simpan dan satu untuk peneliti.
C. Kewajiban subjek penelitian
Sebagai subjek peneliti, anda memiliki kewajiban untuk mengisi kuesioner
yang telah dibuat peneliti. Apabila ada hal yang kurang jelas, dapat
ditanyakan kepada peneliti.
D. Resiko Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan tidak akan menimbulkan resiko karena
tidak terdapat tindakan infasif (pemberian obat). Pengisian kuesioner akan
berlangsung kurang lebih 30 menit, sehingga ada resiko kehilangan waktu
selama pengisian kuesioner. Meskipun demikian, anda dapat berhenti kapan
saja jika merasa tidak nyaman untuk mengikuti penelitian.

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang tingkat
pengetahuan masyarakat yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar
peningkatan pengetahuan terhadap cara penggunaan antibiotik yang benar.
F. Kerahasiaan
Semua informasi yang berhubungan dengan identitas responden akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya diketahui oleh peneliti.
G. Kompensasi
Setelah penelitian selesai, peneliti akan memberikan kompensasi sebagai
ucapan terimakasih atas kesediaan masyarakat menjadi responden sehingga
membantu berlangsungnya penelitian ini. Kompensasi tersebut berupa
souvenir sapu tangan.
H. Pertanyaan lebih lanjut dan nomor kontak peneliti
Pertanyaan lebih lanjut terkait penelitian ini atau konfirmasi lebih lanjut
dapat ditanyakan kepada Ignasensia Vikratania Sado melalui pertanyaan
langsung atau dapat menghubungi melalui sms/telepon ke nomor
081343763269, serta dapat menyakan langsung kepada Komite Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp.
0274-588688 ext 17225 atau +62811-2666-869; email:
mhrec_fmugm@ugm.ac.id).

Yogyakarta 8 September 2020


Peneliti

Ignasensia Vikratania Sado

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3 Data Diri Responden

LEMBAR DATA DIRI RESPONDEN


Nama :
Usia :
Alamat :
No. Telepon/ HP :

Pendidikan Terakhir ( Lingkari salah satu ):


1. SD 4. S1/S2
2. SMP 5. Lain-lain
3. SMA
Pekerjaan (Lingkari salah satu ):
1. Ibu rumah tangga/kepala keluarga
2. PNS
3. Karyawan Swasta
4. Wiraswasta
5. Buruh
6. Petani
7. Lain-lain
Riwayat penyakit : Infeksi pernapasan/infeksi tenggoroka/ Lain-lain ( Lingkari salah
satu )

Tempat dan tanggal

(Nama dan Tanda Tangan Responden)


Lampiran 4 Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN


21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(INFORMED CONSENT)
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG CARA
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ORAL DI KECAMATAN BAULA
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Menyatakan BERSEDIA MENJADI RESPONDEN dalam penelitian yang akan dilakukan


oleh :

Nama : Ignasensia Vikratania Sado

NIM : 168114089

Nomor Kontak : Peneliti (081343763269)

Mahasiswa dari Program Studi Farmasi Fakultas Farmaasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Dengan ini saya juga menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “ Lembar Informasi
“ yang berisi informasi yang terkait dengan penelitian ini dan ketentuan-ketentuan
dalam berpartisipasi sebagai responden.
2. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan penjelasan secara lisan untuk
memperjelas hal-hal terkait dengan informasi tersebut diatas. Saya telah
memahaminya dan telah diberi waktu untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
3. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung menerima atau
merasakan manfaat dari penelitian ini, namun telah disampaikan kepada saya bahwa
hasil penelitian ini akan berguna untuk peningkatan pengetahuan terkait penggunaan
antibiotik.

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya keberatan
untuk menyampaikannya.
5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden pada
penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi apapun.
6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan saya
berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.
7. Saya juga telah diberi informasi bahwa identitas pribadi saya akan dijamin
kerahasiaannya, baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.

Pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan
penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada saya.

Longori, .................

Peneliti , Yang membuat pernyataan

Ignasensia vikratania Sado (...............................................)

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 Sertifikat Ethical Clearance

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 Dokumentasi

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS
Ignasensia Vikratania Sado adalah nama penulis skripsi ini. Lahir
pada tanggal 28 Juli 1998, di Desa Tonggoni, Kecamatan Pomalaa,
Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penulis merupakan
anak ke 1 dari 2 bersaudara, anak dari pasangan Casimirus Sado dan
Afrida Kala. Penulis pertama kali memulai pendidikannya di TK
Antam Pomalaa pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2005,
kemudian ditahun yang sama yakni tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SD
Negeri 1 Pelambua dan tamat pada tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutkan
pendidikan di SMPS Rex Mundi Pomalaa pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013,
setelah lulus dari SMP penulis melanjutkan pendidikan di SMA Frater Makassar di
tahun 2013 dan tamat pada tahun 2016. Ditahun yang sama, setelah lulus dari SMA
Frater Makassar, penulis diterima dan terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Farmasi dan tamat pada tahun 2020.
Dengan berbagai usaha, motivasi, dan tanggung jawab yang besar penulis
berhasil menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga dengan adanya skripsi ini
dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, dunia kesehatan, dan masyarakat umum.

26

Anda mungkin juga menyukai