Disusun Oleh
41140004
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2018
HUBUNGAN ANTARA RASIO LINGKAR PINGGANG
PANGGUL (RLPP) DENGAN KADAR GLUKOSA
DARAH LANSIA DI GKJ GONDOKUSUMAN
Disusun Oleh
41140004
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2018
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang saya kerjakan untuk melengkapi sebagian syarat untuk menjadi Sarjana
Duta Wacana Yogyakarta, adalah bukan hasil tiruan atau duplikasi dari karya
pihak lain di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber
Jika dikemudian hari didapati bahwa hasil skripsi ini adalah plagiasi atau tiduran
dari karya pihak lain, maka saya bersedia dikenai sanksi yakni pencabutan gelar
saya.
Yogyakarta, ...........................
41140004
iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
NIM : 41140004
Yang Menyatakan,
41140004
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas kelimpahan berkatNya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ
berbagai pihak. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung berupa arahan, bimbingan,
semangat, motivasi, kritik maupun saran. Karena itu, penulis ingin mengucapkan
pihak-pihak yang terlibat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, terlebih khusus
kepada :
v
masukkan, arahan, dan koreksi agar karya tulis ilmiah ini menjadi
sedemikian adanya.
4. dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph. D., selaku dosen penguji yang
5. dr. Tedjo Jayadi, Sp. PA dan dr. Arum Krismi, Sp. KK, selaku dosen
Wulandani S. H. selaku ibu dari penulis, atas cinta dan kasih sayang
ilmiah ini.
vi
10. Efrata Wijaya Tamboto, S. Tr. K. selaku kakak kandung dari penulis,
mendoakan penulis.
11. Keluarga yang ada di Jogja (Budhe dan Pakdhe sekeluarga) yang
semangatnya dalam menjalani suka duka penulisan karya tulis ini dari
14. Patrick Kurniawan Chandra S., Berlian Wahyu Puspita Hapsari, dan
vii
waktu dan kesempatannya kepada penulis untuk bercerita dan berkeluh
kesah.
16. Marselly Maria Robot, selaku teman penulis yang telah membantu
penulisan karya tulis ilmiah ini sehingga karya tulis ini dapat
17. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pengambilan data sehingga
19. Seluruh pihak yang terlibat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini,
terlibat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, kiranya Tuhan yang akan
membalas semuanya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, semoga karya
tulis ini dapat diterima dan dapat berguna bagi berbagai pihak.
viii
Endris Edya Tamboto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBARxiv
ABSTRAK xvii
BAB I - PENDAHULUAN 1
ix
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA 10
x
2.1.5.3 Masalah Gizi Lansia di Indonesia 25
2.5 Hipotesis 29
xi
4.1.1 Karakteristik Data 43
4.2 Pembahasan 55
4.2.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Kadar Glukosa Darah Sewaktu
56
xii
5.1 Kesimpulan 63
5.2 Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 64
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nilai Minimum, Maksimum, dan Rata-rata Usia, Kadar Glukosa Darah
Sewaktu, dan RLPP Pada Penelitian Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ
Gondokusuman.” 47
Tabel 4.2 Data Kadar Glukosa Darah Sewaktu Berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin Pada Penelitian Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar
Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ
Gondokusuman.” 47
Tabel 4.3 Data RLPP Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Pada Penelitian Yang
Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan
Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 48
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Gambaran Data Usia Lansia Pada Penelitian Yang Berjudul
“Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar
Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 43
Gambar 4.2 Gambaran Data Jenis Kelamin Pada Penelitian Yang Berjudul
“Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar
Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 44
Gambar 4.3 Gambaran Data Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penelitian Yang
Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan
Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 45
Gambar 4.4 Gambaran Data Rasio Lingkar Pinggang Panggul Pada Penelitian
Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)
Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 46
Gambar 4.5 Persebaran Data RLPP Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Penelitian
Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)
Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 50
Gambar 4.6 Persebaran Data Kadar Glukosa Darah Sewaktu Berdasarkan Jenis
Kelamin Pada Penelitian Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar
Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ
Gondokusuman.” 51
Gambar 4.7 Grafik Persebaran Data RLPP Berdasarkan Usia Pada Penelitian
Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)
Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.” 52
xiv
Gambar 4.8 Grafik Persebaran Data Kadar Glukosa Darah Sewaktu Berdasarkan
Usia Pada Penelitian Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang
Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.”
53
Gambar 4.9 Grafik Persebaran Data RLPP Berdasarkan Kadar Glukosa Darah
Sewaktu Pada Penelitian Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar
Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ
Gondokusuman.” 54
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
HUBUNGAN ANTARA RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH LANSIA DI GKJ
GONDOKUSUMAN
Endris Edya Tamboto1, Yoseph Leonardo Samodra2, Leonardo Alfonsius Paulus
Lalenoh3, The Maria Meiwati Widagdo4
1,2,3,4
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
Korespondensi: Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25 Yogyakarta, 55224, Telp:
0274- 563929, Fax: 0274-8509590, Email: kedokteranukdw@yahoo.com,
Website: http://www.ukdw.ac.id
ABSTRAK
Latar Belakang : Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami lansia adalah
obesitas, dan obesitas sentral berkaitan erat dengan peningkatan kadar glukosa
darah. Salah satu indikator obesitas sentral adalah peningkatan rasio lingkar
pinggang panggul (RLPP).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara RLPP dan kadar glukosa
darah sewaktu lansia di GKJ Gondokusuman
xvii
RELATIONSHIP BETWEEN WAIST-HIP RATIO (WHR) TO BLOOD
GLUCOSE LEVEL IN ELDERLY IN GKJ GONDOKUSUMAN
ABSTRACT
Background : One of the most health problem that often experienced by elderly
is obesity, and central obesity is related to the raise of blood glucose level. One of
the indicator of obesity is the enhancement of waist-hip ratio (WHR).
Methods : The study was conducted using cross sectional method, by measuring
the blood glucose level with autocheck tool, and measuring WHR using metline
(66,7%) and 32 males (33,3%). The relationship between age to WHR and blood
glucose level showed p > 0,05. The relationship between sex and WHR shows p >
0,05. The relationship between sex and blood glucose level showed a negative
relationship (r = -0,015), where p > 0,05. The relationship between WHR and
blood glucose level shows p < 0,05.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Lanjut usia atau yang biasa disebut dengan lansia, berdasarkan Undang-
mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa
(Notoadmojo, 2007). Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Data dan
adalah DI Yogyakarta (13,4%) dan terendah adalah Papua (2,8%). Jumlah lansia
di Indonesia sendiri ada 18,781 juta jiwa pada tahun 2014 (Kemenkes, 2014).
Semakin banyak jumlah lansia di suatu daerah, maka semakin banyak pula
masalah kesehatan yang dapat terjadi kepada lansia tersebut. Semakin bertambah
usia seseorang, maka fungsi fisiologis orang tersebut akan semakin menurun.
Akibat penurunan fungsi fisiologis tersebut, maka akan muncul berbagai masalah
xix
menular yang paling banyak dialami adalah hipertensi, disusul dengan artritis,
resistensi insulin yang bisa disebabkan karena keadaan obesitas (Suyono, 2011).
komplikasi dan kegagalan berbagai organ, misalnya mata, ginjal, saraf, jantung,
dan pembuluh darah (ADA, 2012). Diabetes melitus dapat dicetuskan oleh
beberapa faktor risiko, dan salah satunya adalah usia di atas 45 tahun. Orang
tinggi untuk menderita diabetes melitus (ADA, 2012). Selain itu, adanya obesitas
terutama obesitas sentral pada seseorang juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya
kandungan lemak yang cukup banyak di dalam tubuhnya. Aktifitas fisik yang
masyarakat belakangan ini. Obesitas adalah salah satu tanda kemunculan penyakit
yang tidak menular, atau disebut dengan Non Communicable Disease. Beberapa
contoh penyakit tidak menular yang umumnya dialami seseorang yang terkena
obesitas misalnya penyakit jantung koroner, hipertensi dan stroke. Penyakit ini
xx
tidak memandang lokasi, baik masyarakat di negara maju maupun negara
(WHO, 2015).
sindroma metabolik. Adiposit jaringan lemak di daerah perut adalah adiposit yang
berukuran besar, dan kurang peka terhadap kerja anti-lipolisis sehingga lebih
bebas, serta meningkatkan persebaran asam lemak di hati. Hal ini akan
insulin. Karena terhambatnya kinerja insulin, maka kadar glukosa darah tidak bisa
diturunkan ke kadar normal dan akhirnya terjadi peningkatan yang tak terkontrol
(Sudiana, 2016). Kadar glukosa darah adalah jumlah glukosa yang terkandung
dalam plasma (Dorland, 2010). Peningkatan kadar glukosa darah yang berlebihan,
baik glukosa darah puasa, postprandial, maupun sewaktu bisa merupakan tanda
meningkat tajam di seluruh dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO,
pada tahun 2014 lebih dari 1,9 miliar orang dewasa yang berusia lebih dari 18
tahun, mengalami kelebihan berat badan. (WHO, 2014). Selain itu, pada tahun
xxi
2008 masalah gizi yang paling banyak dialami oleh lansia adalah kelebihan gizi,
yang dapat mengarah ke obesitas (Nugroho, 2008). Pada tahun 2017, berdasarkan
Pemantauan Status Gizi (PSG), terdapat 14,6% dari seluruh penduduk Indonesia
yang tergolong dalam kategori gemuk, dan 25,8% yang tergolong kategori
tubuh seseorang, terutama lemak yang terdapat di bagian perut. Pengukuran RLPP
berat badan, dan jika peningkatannya sangat banyak maka bisa disebut sebagai
obesitas sentral, dimana lemak pada tubuh menumpuk di bagian perut (Hartanti,
2008).
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman adalah salah satu gereja yang
adalah dengan diadakannya senam bagi para lansia yang tergabung di Komisi
aktifitas fisik lansia. Lansia yang tergabung dalam komisi Adiyuswa juga cukup
xxii
Penelitian pada lansia di GKJ Gondokusuman masih sangat jarang
dan informasi yang telah dipaparkan di atas, peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul ‘Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul Dengan Kadar
antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar glukosa darah sewaktu lansia
di GKJ Gondokusuman?’
1. Tujuan Umum
GKJ Gondokusuman
GKJ Gondokusuman
2. Tujuan Khusus
xxiii
- Mengetahui gambaran ukuran rasio lingkar pinggang panggul
Gondokusuman
Gondokusuman.
rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar glukosa darah sewaktu lansia
xxiv
1.5. Keaslian Penelitian
tahun 2010.
Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara RLPP dengan
xxv
masyarakat umum, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
tahun 2004.
dan belum mengalami menopause dari kedua desa, dan tidak sedang
melitus, ataupun gangguan tiroid. Hasil dari penelitian ini adalah tidak
glukosa darah.
xxvi
dewasa. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan, sampelnya
adalah lansia.
karanganyar.
xxvii
bebas. Selain itu subjek dari kedua penelitian ini juga berbeda, dimana
lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
badan. Selain itu, ukuran tubuh lainnya seperti lingkar lengan atas,
xxviii
digunakan dalam pengukuran antropometri. Ukuran-ukuran
tidak dapat membedakan zat gizi apa yang kurang dalam tubuh,
xxix
Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) adalah salah
(Sugondo, 2014).
dari 0.80 (< 0,80), sedangkan jika berada di rentang 0,80 – 0,84
pada angka lebih dari 0,85, maka bisa dikatakan obesitas (Sahi et
kurang dari 0,90 (< 0,90). Jika berada di rentang 0,90 – 0,94 maka
disebut kelebihan berat badan. Sedangkan jika lebih dari 0,95 (>
xxx
2.1.2. Epidemiologi Obesitas
tahun 2005 mencapai 400 juta jiwa, dan diprediksi akan terus
tahun 2008. Pada tahun 2008, 10% laki-laki dan 14% wanita di
(WHO, 2008).
sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%) dan tahun
dewasa (>18 tahun) 32,9%, naik 18,1% dari tahun 2007 (13,9%)
xxxi
dan 17,5 % dari tahun 2010 (15,5%) (Riskesdas, 2013). Prevalensi
(Riskesdas, 2013).
2.1.3.1. Definisi
Kadar ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level
Kadar glukosa darah yang normal pada pagi hari setelah malam
darah biasanya kurang dari 120 - 140 mg/dL pada 2 jam setelah
xxxii
makan atau minum cairan yang mengandung glukosa maupun
xxxiii
hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen dari perifer
xxxiv
2.1.4. Diabetes Melitus
komplikasi yang dapat timbul akibat kadar gula darah yang tidak
xxxv
Tabel 2.1. Klasifikasi DM menurut ADA (Perkeni, 2015)
Tipe Keterangan
Diabetes tipe 1 Diabetes yang tergantung insulin.
Disebabkan oleh adanya kerusakan
sel-sel beta pankreas sejak masa
kanak-kanak.
xxxvi
Berdasarkan Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
terganggu
b) Liver
c) Otot
d) Sel lemak
xxxvii
glukoneogenesis, dan mengawali terjadinya resistensi insulin di
e) Usus
enzim DPP-4.
g) Ginjal
xxxviii
10% nya diabsorbsi melalui SGLT-1 di tubulus desenden dan
h) Otak
otak.
dengan cara mengganggu kerja insulin. Selain itu juga, asam lemak
xxxix
secara abnormal dan berlebihan di otot, sehingga hal tersebut dapat
yang jelas.
xl
menyatakan adapun perubahan yang terjadi pada lanisa tersebut
terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi dan nada
yang rendah, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata yang
xli
pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami
membedakan warna biru atau hijau pada skala ukur. Pada sistem
xlii
Status gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara
kurang atau gizi lebih. Masalah gizi dan penyakit yang dipengaruhi
xliii
karena kurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan mengkonsumsi makan
xliv
terhadap kondisi kesehatan dan status gizi mereka (Arisman,
2009).
Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) adalah salah satu dari sekian
banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan distribusi lemak dalam
tubuh khususnya yang ada di daerah subkutan dan jaringan lemak di perut
pinggang pada lingkar terkecil, biasanya tepat di atas pusar dan mengukur bagian
panggul panggul pada lingkar terbesar mengitari pantat (WHO, 2008). Jika RLPP
berada di atas angka normal, maka seseorang dikatakan mengalami obesitas (Sahi
et al, 2013).
dari tubuh serta penurunan aktifitas fisik (sedentary life style). Penurunan aktifitas
tubuh (Rosen, 2008). Penumpukkan lemak pada bagian perut dapat menyebabkan
adanya resistensi insulin, dikarenakan jumlah lemak yang banyak pada bagian
resistensi insulin tersebut, maka kadar glukosa darah akan meningkat secara tak
terkontrol (Sudiana, 2016). Penurunan aktifitas fisik dapat terjadi pada lansia,
Pengurangan aktivitas fisik dan konsumsi makanan yang tinggi glukosa bisa
xlv
2.3. Kerangka Teori
Obesitas
Obesitas sentral
Resistensi insulin
xlvi
↑ kadar glukosa darah
- Usia
- Jenis Kelamin
2.5. Hipotesis
xlvii
Hipotesis dari penelitian ini adalah ‘terdapat hubungan antara RLPP
BAB III
METODE PENELITIAN
risiko dengan efek, dan dengan suatu pendekatan, observasi ataupun dengan
pengumpulan data pada suatu saat tertentu (point time approach), variabel
dependen dan variabel independen diteliti secara bersamaan, dan dalam satu
xlviii
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1. Populasi
3.3.4. Sampling
xlix
3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
l
1. Rasio Rasio Lingkar Pinggang- Numerik Perempuan
Lingkar Panggul (RLPP) adalah rasio Normal < 0,80
Pinggang yang diperoleh dari Lebih 0,80 – 0,84
Panggul Obesitas ≥ 0,85
lingkar pinggang (cm)
lingkar panggul(cm) Laki-laki
Normal < 0,90
Pengukuran dilakukan dengan Lebih 0,90 – 0,95
menggunakan pita pengukur Obesitas ≥ 0,95
dalam satuan cm. Pengukuran
lingkar pinggang dilakukan
dengan posisi orang yang akan
diperiksa berdiri tegak, pakaian
dilepaskan, kemudian diukur
diantara crista illiaca dan costa
XII. Sedangkan pengukuran
lingkar panggul dilakukan
dengan posisi orang yang akan
diperiksa berdiri tegak, pakaian
dilepaskan, kemudian diukur
diantara symphisis ossis pubis
dan bagian maksimal dari pantat
(Bigaard et al., 2008; Chan et
al., 2009) . Hasil pengukuran
dibaca dalam ketelian 0,1 cm.
Pengukuran dilakukan sebanyak
dua kali, kemudian data hasil
pengukuran pertama dan kedua
dirata-ratakan. Pada saat
pengukuran, tungkai
direnggangkan selebar kira-kira
25-30cm. (WHO, 2008)
li
Lansia Tua =
> 80 tahun
rumus Lemeshow
2
z pq
n= 2
d
Keterangan :
q : 1-p
2
1.96 × 0 ,5 × 0 ,5
n= 2 n = 96,04
0 ,10
lii
Jadi, besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 96
sampel
mm. Jumlah alat yang digunakan ada 4 buah. Sebelum penelitian dilakukan,
lancing device
blood lancet
alcohol swab
handscoon
terlebih dahulu.
liii
Tahap persiapan penelitian terdiri atas kegiatan sebagai berikut
4. Pengajuan proposal
liv
informed consent
pemeriksaan.
pengukuran RLPP
metline
lv
4) Tim peneliti yang bertugas melakukan
metline
handscoon)
lvi
4) Tim peneliti yang bertugas melakukan injeksi
kebutuhan pemeriksaan.
glukosa darah
1. Penyusunan laporan
2. Pencetakan laporan
3. Pengumpulan laporan
distribusi data. Kemudian, dilakukan uji korelasi Pearson pada data yang
distribusinya normal, dan dilakukan uji korelasi Spearman pada data yang
lvii
univariat terlebih dahulu. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan variabel-
variabel yang ada dalam penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat.
variabel bebas dan variabel terikat. Jika diketahui terdapat hubungan antara
analisis multivariat.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana
pengambilan data dilakukan dengan mengukur RLPP dan kadar glukosa darah
akan dilakukan oleh tim peneliti yang memiliki jenis kelamin yang sama dengan
subjek yang akan diperiksa. Pengukuran juga akan dilakukan di ruang tertutup,
diperiksa dari pakaian. Tim peneliti juga telah mendapatkan pelatihan dan
lingkar pinggang dan lingkar panggul. Selain itu pada penjelasan informed
lviii
membebaskan daerah yang akan diperiksa dari pakaian. Dalam hal ini subjek akan
diminta untuk membebaskan daerah pinggang dan panggul dari pakaian (misalnya
juga akan dilakukan di ruangan yang tertutup, dan tim peneliti yang melakukan
pengukuran harus memiliki jenis kelamin yang sama dengan subjek yang akan
diteliti.
Peneliti akan berusaha menjaga agar kesehatan responden tetap terjaga setelah
tiap responden. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dirahasiakan.
lix
email : kedokteranukdw@yahoo.com, website : http://www.ukdw.ac.id dengan
BAB IV
lx
Penelitian ini dilakukan di GKJ Gondokusuman, yang beralamatkan di JL.
Dr. Wahidin, No. 40, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
komisi Adiyuswa, dan meminta izin untuk melakukan penelitian serta bertanya
mengenai jumlah lansia yang tergabung dalam komisi Adiyuswa. Beliau berkata
ada sekitar 100 lebih lansia yang tergabung, dan beliau bersedia memberikan izin
pengambilan data pertama dilakukan pada hari Sabtu tanggal 25 November 2017
Karakteritistik data yang diamati dalam penelitian ini adalah usia, jenis
kelamin, kadar glukosa darah sewaktu, dan rasio lingkar pinggang panggul
(RLPP). Data-data tersebut disajikan dalam diagram dan tabel dibawah ini.
lxi
Usia
3,13%
3 orang
27,08%
26 orang
67,79%
67 orang
Dapat dilihat dari gambar 4.1 bahwa lansia yang paling banyak
mengikuti penelitian ini tergolong dalam lansia muda (60-69 tahun), yaitu
lansia tua (> 80 tahun) berjumlah 3 orang atau 3,13% dari subjek
mempunyai usia termuda yaitu 60 tahun dan usia tertua yaitu 83 tahun.
Rerata usia dari lansia di Komisi Adiyuswa yang mengikuti penelitian ini
lxii
Jenis Kelamin
33,3%
32 Orang
66,7%
64 orang
Perempuan Laki-laki
dari seluruh subjek penelitian). Sisanya adalah lansia dengan jenis kelamin
9.38%
9 orang
90.62%
87 orang
lxiii
darah sewaktu disebut normal jika dibawah 200 mg/dl. Sedangkan lansia
disebut tinggi jika berada angka. Dapat dilihat di tabel 4.1 bahwa nilai
10%
10 orang
28%
62% 27 orang
59 orang
lxiv
penelitian memiliki RLPP yang tergolong obesitas (59 orang atau 62%
dari subjek penelitian). Selain itu, terdapat 27 orang atau 28% dari subjek
ada 10 orang atau 10% dari subjek penelitian memiliki RLPP yang normal.
Nilai minimum untuk RLPP pada seluruh subjek penelitian adalah 0,74.
data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.1
lxv
Tabel 4.1 Nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi usia,
kadar glukosa darah sewaktu, dan RLPP Pada Penelitian Yang Berjudul
“Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan
Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.”
usia dan jenis kelamin yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 4.2 Data Jumlah Kadar Glukosa Darah Sewaktu Berdasarkan Usia
dan Jenis Kelamin Pada Penelitian Yang Berjudul “Hubungan Antara
Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah
Lansia di GKJ Gondokusuman.”
Normal Tinggi
Usia Lansia Muda 61 6
Lansia Madya 24 2
Lansia Tua 2 1
Jenis Kelamin Perempuan 58 6
Laki-laki 29 3
Tabel 4.3 Data RLPP Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Pada Penelitian
Yang Berjudul “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul
(RLPP) Dengan Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.”
lxvi
Usia Lansia Muda 9 19 39
Lansia Madya 1 7 18
Lansia Tua 0 1 2
Jenis Kelamin Perempuan 5 16 43
Laki-laki 5 11 16
dan uji ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Uji ini
lxvii
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi
Spearman untuk hubungan usia dengan RLPP dan kadar glukosa darah
akan diuji menggunakan uji Spearman. Uji korelasi ini dilakukan untuk
terikat. Jika hasil analisis menunjukkan nilai P lebih kecil atau sama
secara statistik. Sedangkan jika nilai P lebih besar dari nilai alfa, maka
tidak ada hubungan secara statistik antara 2 variabel. Nilai alfa yang
lxviii
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Spearman
RLPP - r = 0,408
p = 0,000
Variabel p
Kadar Glukosa Darah 0,603
RLPP 0,090
lxix
Gambar 4.5 Persebaran Data RLPP Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada Penelitian Yang Berjudul ‘Hubungan Antara Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan Kadar Glukosa
Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.’
artinya, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan RLPP, karena
nilai p > 0,05. Pada gambar 4.5, dapat dilihat persebaran data
Sewaktu
lxx
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
kelamin.
lxxi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
lxxii
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
berarti bahwa terdapat hubungan yang positif antara usia dan kadar
r > 0,05. Dapat dilihat pada gambar 4.8, bahwa persebaran data kadar
glukosa darah sewaktu berdasarkan usia tidak merata atau data tidak
terdistribusi normal.
lxxiii
Antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Dengan
Kadar Glukosa Darah Lansia di GKJ Gondokusuman.’
4.2. Pembahasan
lxxiv
normal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sholikhah
glukosa darah dalam tubuh seseorang. Hasil penelitian ini juga sesuai
Sewaktu
lxxv
yang dilakukan oleh Rumiyati pada tahun 2008, dimana data yang
jenis kelamin dan kadar glukosa darah sewaktu, karena nilai r yang
estrogen dan reseptornya sangat berperan dalam regulasi berat badan dan
pria. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah pada
disebabkan karena jumlah sampel yang tidak sama banyak, dimana pada
lxxvi
sampel laki-laki. Sampel perempuan berjumlah 64 orang, sedangkan
beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga agar kadar glukosa
berolahraga rutin, diet, tetap menjaga berat badan agar tetap ideal, dan
pagi yang diadakan seminggu sekali, sehingga hal itu mungkin saja
penelitian (10 orang). Hal ini sesuai dengan Hasriana (2014), dimana
terutama distribusi lemak pusat. Pada umur lebih tua terjadi penurunan
lebih tua diduga karena pada seseorang yang lebih tua terjadi
lxxvii
penurungan metabolisme, rendahya aktivitas fisik dan peningkatan
frekuensi konsumsi pangan, disamping itu, umur yang lebih tua biasanya
lebih tua terjadi penurunan massa otot dan perubahan beberapa jenis
orang yang berusia lebih tua. Selain itu, frekuensi distribusi lemak di
wanita.
dan RLPP. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
lxxviii
sehingga wanita memiliki lemak subkutan yang lebih banyak jika
lxxix
RLPP merupakan metode pengukuran antropometri yang paling
atau tidak. RLPP sangat erat kaitannya dengan resistensi insulin pada
lainnya, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau nilai r = 0,383.
Nilai ini merupakan nilai koefisien korelasi yang terbesar diantara semua
(2012), dimana pada penelitian yang telah dilakukan nilai korelasi RLPP
Namun, hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Aprilia (2014), dimana pada penelitian yang telah dilakukan pada lansia
antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dan kadar glukosa
lxxx
tinggi badan, sedangkan pada penelitian ini variabel yang diamati adalah
hanya dilakukan satu kali. Hal ini dapat menyebabkan data yang diperoleh
tidak sama, dimana ko ndisi subjek saat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa
2. Pengambilan data dilakukan oleh tim peneliti, dimana bisa saja terjadi
perbedaan persepsi hasil pengukuran antara masing-masing tim peneliti. Hal itu
Selain itu distribusi usia subjek tidak merata, dimana sebagian besar subjek
yang datang dan bersedia menjadi subjek penelitian termasuk dalam kategori
lansia muda dan lansia madya, sedangkan lansia tua hanya ada 3 orang.
lxxxi
BAB V
5.1. Kesimpulan
2. Terdapat hubungan positif yang tidak signifikan antara usia dan RLPP,
usia dan kadar glukosa darah sewaktu, dan jenis kelamin dan RLPP
5.2 Saran
lxxxii
1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya waktu pengambilan data
berlangsung satu kali saja dan tidak berulang seperti pada penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
EGC
lxxxiii
Bigaard J, Frederiksen K, Tjonnelan A, Thomsen BL, Overvad K, Heitmann BL,
Sorensen TI. (2008). Waist and hip circumferences and all-cause mortality:
usefulness of the waits-hip ratio. International Journal of Obesity 28:741-
747
Chan D.C., Watts G.F., Barrett P.H.R., Burke V. (2009). Waist Circumference,
Waist-to-Hip Ratio and Body Mass Index as Predictors of Adipose
Tissue Compartments in Men. Q J Med. 96:441-447
Depkes RI. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. [Online]. (2014). [Dikutip: 21
September 2017]. http://www.depkes.go.id/article/view/
14010200005/ pusdatin-infodatin-infodatin-lansia.html
Guyton, A.C., Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11 ed. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
lxxxiv
Pada Karyawan PT. Pertamina (Persero) Semarang). Skripsi.
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang.
Irawan, D. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2
di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007).
Thesis. Universitas Indonesia.
Kemenkes RI. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI
Moehji, S., (2009). Ilmu Gizi. 2 ed. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinarti.
Murray, R. K., Granner, D. K., dan Rodwell, V. W., (2009). Biokimia Harper. 27
ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
lxxxv
Notoadmojo, S., (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RIneka
Cipta.
Nugroho, W., (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatri. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rosen, S., Shapouri, S. (2008). Obesity in the midst of unyielding food insecurity
in developing countries. Amberwaves USDA ERS. Dalam Istiqamah,
et al. Hubungan Pola Hidup Sedentarian Dengan Kejadian Obesitas
Sentral Pada Pegawai Pemerintahan Di Kantor Bupati Kabupaten
Jeneponto. Hal. 1-3
Sahi, N., Ashok KV. (2013). Relationship of Antioxidant, Absorbic Acid, and
Alpha Tocopherol to Obesity Indices and Age Specific BMI and Waist
Hip Ratio on Gujarati And Non Gujarati Young Girls Before And
AfterMaize Diet. International Journal of Dental Clinic. Volume 5.
lxxxvi
Sherwood, L., (2012). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. 2012 ed. Jakarta:
EGC.
Sirait, A. M. (2015). Insiden Dan Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Orang
Dewasa Di Kota Bogor. Studi Kohor Prospektif Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes RI
Sugiyanti, E. (2009). Faktor Risiko Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa di DKI
Jakarta: Analisis Lanjut Data RISKESDAS 2007. Institut Pertanian
Bogor.
lxxxvii
World Health Organization. (2008). Appropriate Body-Mass Index for Asian
Population and It’s Implication For Policy and Intervention
Strategies. Lancet 363:157-163
LAMPIRAN
KATEGORIUMUR
Cumulative
Frequency Valid Percent Percent
lxxxviii
Tua 3 3,1 100,0
Total 96 100,0
Total 100
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 41 42,7 42,7 42,7
lxxxix
Statistik Deskriptif Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) Berdasarkan
Kategori
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KATEGORIRLPP
KATEGORIUMUR Muda 9 19 39 67
Madya 1 7 18 26
Tua 0 1 2 3
Total 10 27 59 96
GLUKOSA
Glukosa
Laki-laii 29 3 32
Total 87 9 96
RLPP
xc
Laki-laki 5 11 16 32
Total 10 27 59 96
Kadar Jenis
RLPP Umur Glukosa Kelamin
N 96 96 96 96
a,b
Normal Parameters Mean ,9810955980
67,271 139,27 1,333
96440
Std. ,0897813262
5,2304 43,854 ,4739
Deviation 31748
Most Extreme Absolute ,152 ,095 ,083 ,426
Differences Positive ,065 ,095 ,083 ,426
Negative -,152 -,082 -,078 -,254
Test Statistic ,152 ,095 ,083 ,426
c c c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,032 ,098 ,000c
Umur RLPP
N 96 96
xci
N 96 96
Correlations
Kategori
Kategori Umur Glukosa
N 96 96
N 96 96
Ranks
Total 96
xcii
Test Statisticsa
Kategori RLPP
Mann-Whitney U 835,500
Wilcoxon W 1363,500
Z -1,698
Asymp. Sig. (2-tailed) ,090
Ranks
2 32 47,50 1520,00
Total 96
Test Statisticsa
VAR00001
Mann-Whitney U 992,000
Wilcoxon W 1520,000
Z -,520
Asymp. Sig. (2-tailed) ,603
a. Grouping Variable:
KATEGORIJENISKELAMIN
Correlations
xciii
Spearman's rho RLPP Correlation Coefficient 1,000 ,408**
N 96 96
**
Kadar Glukosa Correlation Coefficient ,408 1,000
N 96 96
Judul Penelitian :
Jenis Penelitian :
Nama Peneliti :
Nama dan Alamat Penelitian :
Lokasi Penelitian :
1. Pendahuluan
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukkan
lemak dalam tubuh. Obesitas terbagi menjadi dua, yaitu obesitas
general dan obesitas sentral. Obesitas general merupakan
penumpukkan lemak di seluruh tubuh, sedangkan obesitas sentral
adalah penumpukkan lemak di daerah perut. Penumpukkan lemak di
dalam tubuh ini sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan
menurunnya kinerja insulin dan pada akhirnya bisa menyebabkan
peningkatan kadar glukosa darah secara tak terkontrol, yang akhirnya
bisa menyebabkan Diabetes Melitus.
Diabetes melitus merupakan suatu kumpulan gejala yang
disebabkan karena peningkatan kadar glukosa darah secara berlebihan.
Penyakit ini disebabkan karena terjadinya resistensi insulin, yang bisa
disebabkan karena banyaknya lemak dalam tubuh. Lemak tersebut
memproduksi suatu enzim yang disebut resistin. Resistin berperan
xciv
dalam menghambat kinerja insulin sehingga insulin tidak bisa
menurunkan kadar glukosa menjadi normal.
Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai keadaan
obesitas sentral adalah pengukuran rasio lingkar pinggang panggul
(RLPP). Rasio lingkar pinggang panggul adalah hasil pembagian
antara lingkar pinggang dan lingkar panggul. Pinggang adalah lingkar
terkecil di daerah perut, biasanya melalui pusar. Sedangkan panggul
adalah lingkar terbesar dan biasanya pengukuran dilakukan melalui
pantat. Semakin tinggi angka RLPP, maka semakin besar
kemungkinan seseorang disebut mengalami obesitas sentral.
Sebelum menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
bapak/ibu harus membaca dan memahami formulir ini. Formulir ini
menggambarkan tujuan, prosedur, resiko, dan manfaat dalam
penelitian ini. Jika ada bagian dalam formulir ini yang tidak bapak/ibu
pahami, jangan ragu untuk bertanya kepada peneliti. Luangkan waktu
anda, dan jika perlu diskusikan partisipasi anda dengan keluarga,
teman, atau kerabat bapak/ibu.
2. Tujuan Studi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara RLPP dengan kadar glukosa darah sewaktu lansia di
GKJ Gondokusuman. Bila bapak/ibu setuju untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini, silahkan bapak/ibu bisa menandatangani lembar
konfirmasi yang tersedia. Partisipasi bapak/ibu dalam penelitian ini
tidak akan mempengaruhi perawatan medis bapak/ibu di masa
mendatang. Keikutsertaan bapak/ibu dalam penelitian ini bersifat
sukarela. Bapak/ibu memiliki hak untuk mengundurkan diri dari
penelitian ini kapan saja.
3. Prosedur Studi
Jika anda setuju untuk berpartisipasi, maka bapak/ibu akan
diminta untuk menandatangani lembar konfirmasi terlebih dahulu.
Setelah itu, bapak/ibu akan diukur lingkar pinggang dan lingkar
panggulnya. Pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul akan
dilakukan di ruangan tertutup. Pengukuran ini mengharuskan
bapak/ibu melepaskan daerah yang akan diperiksa dari pakaian. Tidak
perlu melepaskan pakaian, cukup dengan mengangkat sedikit baju dan
menurunkan sedikit celana/rok. Pengukuran akan dilakukan oleh tim
peneliti yang berjenis kelamin sama dengan bapak/ibu, dimana bapak-
bapak akan diukur oleh tim peneliti yang berjenis kelamin laki-laki,
sedangkan ibu-ibu akan diukur oleh tim peneliti yang berjenis kelamin
perempuan.
xcv
Semua data yang diperoleh, baik identitas maupun hasil
pengukuran akan dirahasiakan. Data yang diperoleh hanya akan
dipakai dalam kepentingan ilmiah saja. Bapak/ibu memiliki hak
tentang kerahasiaan data-data dalam penelitian. Semua informasi
pribadi dalam penelitian ini akan sangat dirahasiakan.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
bapak/ibu bisa mengetahui kadar glukosa darah sewaktu bapak/ibu,
mengetahui rasio lingkar pinggang panggul bapak/ibu, dan bapak/ibu
bisa mendapatkan informasi mengenai gaya hidup dan pola makan
yang sehat secara gratis. Selain itu bapak/ibu juga akan mendapatkan
cindera mata berupa balsem sebagai ucapan terimakasih atas
partisipasinya dalam penelitian ini.
xcvi
LEMBAR KONFIRMASI PERSETUJUAN
UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN DALAM
PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
xcvii
4. Saya menyadari bahwa saya akan secara langsung menerima atau
merasakan manfaat dari penelitian ini, dan telah disampaikan kepada
saya bahwa hasil penelitian ini akan berguna untuk peningkatan
pengetahuan faktor risiko dan deteksi dini diabetes melitus
5. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya
berkeberatan untuk menyampaikannya.
6. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai
responden pada penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi
apapun.
7. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang
akan saya berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan
penelitian.
8. Saya juga telah diberi informasi bahwa identitas pribadi saya akan
dijamin kerahasiaannya, baik dalam laporan maupun publikasi hasil
penelitian.
SAKSI
............... ,.........................
xcviii
___________________ ________________ ________________
xcix
mengandung purin. Jika ada bagian dari lembar informasi ini yang tidak
bapak/ibu pahami, bapak/ibu bisa langsung bertanya kepada tim peneliti.
B. Prosedur Penelitian
Jika bapak/ibu menyatakan bersedia mengikuti penelitian ini, maka
bapak/ibu akan diminta untuk mengisi dan menandatangani lembar
persetujuan yang ada. Kemudian, bapak/ibu akan diarahkan oleh tim
peneliti untuk dilakukan pemeriksaan dan mengisi kuesioner. Untuk
pemeriksaan yang akan dilakukan akan dijelaskan lebih lanjut pada poin-
poin dibawah ini.
c
Pengukuran RLPP akan dilakukan di ruangan tertutup yang telah
disediakan, dan pengukuran akan dilakukan oleh tim peneliti yang
memiliki jenis kelamin yang sama dengan bapak/ibu sekalian. Bapak/ibu
akan diminta untuk membebaskan daerah yang akan diperiksa dari
pakaian. Tidak perlu melepaskan pakaian, hanya mengangkat dan
menurunkan sedikit pakaian yang digunakan. Kemudian tim peneliti akan
melakukan pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul
menggunakan pita ukur yang telah tersedia. Pengukuran lingkar pinggang
dan lingkar panggul masing-masing dilakukan sebanyak dua (2) kali.
4. Pengisian kuesioner
Dalam pemeriksaan ini juga, bapak/ibu akan diminta untuk
mengisi kuesioner terkait dengan kualitas hidup dan konsumsi makanan
yang mengandung purin. Untuk pengisian kuesioner, nanti bapak/ibu akan
didampingi oleh tim peneliti, sehingga jika bapak/ibu memiliki kesulitan
ataupun pertanyaan bisa langsung bertanya kepada tim peneliti.
ci
C. Resiko Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa resiko yang mungkin saja
terjadi. Misalnya penusukkan yang dilakukan lebih dari satu (1) kali
dikarenakan jumlah darah yang diperlukan belum mencukupi, dan
mungkin saja ada perasaan kurang nyaman yang timbul saat tim peneliti
melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang atau
lingkar panggul, karena bapak/ibu akan diminta untuk mengangkat sedikit
baju dan menurunkan sedikit celana, juga melepaskan alas kaki. Hal ini
dimaksudkan agar pengukuran dapat berlangsung dengan baik dan data
yang dihasilkan lebih akurat. Untuk mengurangi resiko ini, tim peneliti
akan melakukan pemeriksaan dan pengukuran dengan sebaik mungkin dan
juga hati-hati. Apabila terjadi penusukan dua kali kemudian pada jari yang
dilakukan penusukan sebelumnya terasa sakit maka subjek dapat meminta
untuk melakukan penusukan di jari yang lain.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah bapak/ibu bisa mengetahui status
kesehatan bapak/ibu secara gratis, dan bapak/ibu juga mendapatkan
edukasi mengenai gaya hidup sehat dan pola makan yang baik secara
gratis. Selain itu, bapak/ibu juga akan mendapatkan cinderamata berupa
balsem sebagai ucapan terima kasih karena telah mengikuti penelitian ini.
cii
SMS/ Telp / atau Email ke nomor 0813-5502-1211 /
Udangnia.97@gmail.com.
1. Nama :........................................................................................
2. Umur :........................................................................................
3. Alamat :........................................................................................
4. Nomor HP : .......................................................................................
ciii
memberikan manfaat dan kerahasiaannya akan dijaga.
Yogyakarta,...............................
Responden
( )
civ
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Endris Edya Tamboto
Nama panggilan : Endris
Tempat/Tanggal lahir : Balikpapan, 22 Juni 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Golongan Darah :A
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Jalan Gawalise No. 4D, Asrama Polda Duyu, Palu,
Sulawesi Tengah
cv
Nama Ayah : Drs. Edward E. Tamboto
Nama Ibu : Dyah Wulandani, S.H.
PENDIDIKAN FORMAL
2000 - 2001 : TK Biduri Balikpapan
2002 - 2004 : SD Kemala Bhayangkari Balikpapan
2004 - 2005 : SD GMIM IX Manado
2005 - 2008 : SD Katolik Santa Clara Tomohon
2008 - 2010 : SMP Katolik Stella Maris Tomohon
2010 - 2011 : SMP Negeri 1 Balikpapan
2011 - 2014 : SMA Negeri 1 Balikpapan
2014 -Sekarang : Universitas Kristen Duta Wacana
cvi