SKRIPSI
Oleh:
Made Wike Wiranti
16380043
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk ujian proposal penelitian.
Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes Ade Maria Ulfa, M.Kes.,
Apt.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diuji dan diterima oleh Tim Penguji pada ujian sidang Proposal Program
Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati pada tanggal 05
Februari 2020
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Malahayati
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NPM : 16380043
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata
dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiblakan
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Malahayati, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
NPM : 16380043
Fakultas : Kedokteran
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Non-
ekslusif ini Universitas Malahayati berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencamtumkan nama saya
sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
v
MOTTO
PERSEMBAHAN
Puji syukur ku sembahkan kepada-Mu ya Tuhan ku, Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Atas takdir-Muaku bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan
bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depanku
dalam meraih cita-cita.
Saya persembahkan karya ini kepada keluarga tercinta dirumah. Keluarga yang
sangat saya sayangi, yangmemberikan kasih sayang, dukungan beruapa semangat,
motivasi, materi dan do’a yang tiada henti demi keberhasilanku untuk menjadi
seperti ini: Bapak (I Nyoman Sarjana S.E), Ibu (Ni Ketut Dasni), Mbak (Ni
Wayan Richa Desiyanti, S.Tr.Keb) dan Adik (I Wayan Suana Putra Jaya).
Selain itu, saya persembahkan juga karya ini kepada sahabat ku personil lama E1
27 (Ni Wayan Wulantika, Theodora Oktavia, Kadek Marlina R.D, Yemima
Hutasoit), personil baru E1 27 (Dewa Ayu K.D, Ni Kadek Dwi Diyanti, Wayan
Puspita Dewi), personil E1 28 (kak Eustacia Evelline Oktavia, kak Indah
Apriyanti Amd.Farm., Erna Yulianti, Agnes Dwi Novita), personil PMUB (Papi,
Mami, Ubur) dan kepada sahabat-sahabat seperjungan ku FAREN16EN terkhusus
Kelas B.
vi
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 2 Dharma Agung, Tahun 2004-2010
2. SMP Negeri 1 Seputih Mataram, Tahun 2010-2013
3. SMA Negeri 1 Seputih Mataram, Tahun 2013-2016
4. Diterima pada Program S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar
Lampung Tahun 2016
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, berkat
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini,
baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan
dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
kepada:
1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan petunjuk atas
4. Ibu Ade Maria Ulfa, M.Kes., Apt. Selaku Kepala Prodi Farmasi
x
6. Ibu Ade Maria Ulfa, M.Kes., Apt. selaku pembimbing II. Terimakasih
penulisan skripsi.
9. Bapak, ibu, mbak, adik serta keluarga tersayang yang telah memberikan
10. Untuk para sahabatku (personil E1 27, personil E1 28, personil kelas B,
personil PMUB), dan juga untuk abang (Nur Rohmat Soni Setiawan,
Untuk semua pihak yang saya sebutkan, terima kasih atas semuanya.
kalian semua juga dimudahkan dan diberkahi selalu oleh Tuhan Yang Maha
Esa.Selain itu, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan instansi
pendidikan.
xi
Made Wike Wiranti
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................................iv
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................................vii
ABSTRAK.....................................................................................................................viii
ABSTRACT ...................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
xii
2.1.1 Deskripsi Jeruk Nipis..................................................................................... 5
xiii
2.10 Landasan Teori ................................................................................................26
3.3.1 Alat....................................................................................................................29
3.3.2 Bahan.................................................................................................................29
32
32
33
34
35
xiv
........................................................................................................................
37
40
4.1 Hasil.......................................................................................................................41
4.1.4 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus
4.1.5 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Handbody Lotion Kulit Jeruk Nipis
LAMPIRAN ..................................................................................................................65
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10. Uji ONE WAY ANOVA Ekstrak dan Air Perasan Bunga
Lampiran 11. Hasil Post Hoc TestEkstrak dan Air Perasan Bunga Telang
Kering .......................................................................................79
Evaporator................................................................................81
xviii
Lampiran 17. Proses Pemerasan Bunga Telang (Clitoria ternateaL.)
xix
BAB I
PENDAHULUAN
di dunia setelah Brazil, terdiri dari tumbuhan tropis dan biota laut. Di wilayah
Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan sebanyak 2500 jenis di
ekspor obat herbal di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,49% per tahun
(Murdopo, 2014).
Obat tradisional yaitu bahan obat yang berasal dari tumbuh- tumbuhan yang
sering kali berupa bahan ramuan dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah
yang berarti seperti yang sering terjadi pada pengobatan kimiawi (Latief A, 2012).
pertama 10 penyakit rawat jalan di rumah sakit dan tahun 2015 menempati urutan
9 dari 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit. Hal tersebut diduga karena
penyakit ini termasuk penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannya belum
memadai (Kementerian Kesehatan RI, 2016).Dari data laporan rutin Subdit ISPA,
di Indonesia pada tahun 2017 didapatkan insiden (per 1000 balita) sebesar 20,54%
dan sebesar 20,06% pada tahun 2018 (Kementerian Kesehatan RI, 2017;
1
2
Akut. Tanda utama dari bronkitis akut adalah batuk (Ikawati, 2007). Infeksi
membersihkan saluran pernafasan dari dahak, debu, zat-zat perangsang asing yang
penting yang timbul oleh terpicunya refleks batuk. (Ulfa EM, 2019).
Salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan untuk meredakan batuk
adalah bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dari suku Fabaceae. Menurut Al-Snafi
Bunga telang sedang ramai dikonsumsi akibat dari tren teh bunga yang
populer melalui sosial media di Inggris dengan sebutan Butterfly Pea Tea
(Andriani, 2016). Dipilihnya bunga telang dalam penelitian ini dikarenakan bunga
telang yang mulai tren dikonsumsi oleh masyarakat dan diindikasikan dapat
mengencerkan dahak. Selain itu penggunaan bunga telang sebagai obat pengencer
dahak belum diketahui secara luas dan belum terdapat penelitian yang valid.
3
Menurut penelitian Kurniati et al. (2018) bahwa senyawa kimia yang diduga
terdapat penurunan laju alir mukus setelah penambahan larutan teh bunga telang.
perasan dan mencampurkannya bersamaan dengan bahan lain (BPOM RI, 2011).
danefisien bagi masyarakat (Sardi 2016). Menurut Sarah et al. (2019) metode
ekstraki lebih baik dibandingkan dengan perasan karena zat aktifnya akan lebih
banyak didapat.
aktivitas mukolitik ekstrak dan air perasan bunga telang terhadap mukosa usus
sapi yang memiliki komposisi hampir sama dengan dahak manusia sehingga
1.4 ManfaatPenelitian
Dari tujuan di atas, dapat di jelaskan bahwa manfaat dari hasil penelitian ini
TINJAUAN PUSTAKA
bagian tengah yang menyebar ke daerah tropis sejak abad 19, terutama ke
pada daerah padang rumput, hutan terbuka, semak, pinggiran sungai, dan
ditanam dan menghasilkan biji pada umur 110-150 hari serta persistensi
sangat tinggi terhadap perubahan musim, kondisi lahan dan sangat cocok
asing. Pada setiap daerah di Indonesia bunga ini memiliki nama yang
5
6
bunga ini juga memiliki nama asing seperti di Inggris dikenal dengan
Butterfly pea atau blue pea, dan di Arab dikenal dengan Mazerion
Hidi(Dalimartha, 2008).
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Infrodivisi : Angiospermae
Kelas : Mangnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabacea
Genus : Clitoria L
yang kering. Asal tanaman ini diperkirakan dari Amerika dan dapat
dengan 3-9 anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur atau elips,
bertangkai pendek, ujung tumpul, pangkal runcing, tepi rata, panjang 2-7
cm, lebar 1-4,5 cm, warna hijau, dan mempunyai daun penumpu berbentuk
garis. Bunga tunggal, berbentuk seperti kupu-kupu yang keluar dari ketiak
daun, panjang mahkota 3,5-4 cm, warna biru nila dengan warna putih atau
kekuningan di bagian tengah. Ada juga bunga yang berwarna putih. Buah
berupa buah polong, pipih, panjang 5-10 cm, berisi 6-10biji yang
berbentuk seperti ginajl pipih. Perasan daun atau bunga digunakan untuk
tanah dengan baik pada umur 4 – 6 minggu setelah tanam. Tumbuh baik
8
Bunga telang mampu beradaptasi terhadap lahan yang luas. Bunga telang
adalah salah satu dari sebagian kecil kacang polong yang dengan baik
Habitat bunga telang adalah tumbuhan tropika dataran rendah lembab dan
Gambar 2.2 Aktivitas farmakologi dari tanaman Telang (Clitoria ternatea L.)
(Budiasih, 2017).
inti C6-C3-C6 yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan dengan 3 atom
karena mengandung dua atau lebih gugus hidroksil, dan sifatnya agak
pada dosis kecil flavon bekerja bekerja sebagai stimulan jantung. Flavon
1. Tanin
“pseudotanin” (asam galat, katekin dan klorogenat). Tanin terdiri dari dua
2. Alkaloid
nitrogen (N), biasanya pada cincin heterosiklik dan bersifat basa. Senyawa
yang berupa cairan yaitu nikotin, dan kolkisin dan risinin merupakan
seperti asam suksinat, maleat, mekonat, dan kinat yang bersifat larut dalam
pelarut polar etanol atau air. Dalam bentuk basa, alkaloid lebih larut dalam
2015).
12
3. Saponin
limonin yang terdapat dalam buah jeruk terutama bagian kulit (Hanani,
2015).
menjaga jalan napas agar tetap terbuka dengan cara menyingkirkan hasil
sekresi lendir yang menumpuk pada jalan napas. Pada refleks batuk tidak
hanya lendir yang akan disingkirkan tetapi juga gumpalan darah dan benda
(Djojodibroto, 2009).
perubahan suhu yang mendadak, serta rangsangan kimiawi (gas dan bau).
Batuk juga dapat disebabkan oleh peradangan akibat infeksi virus seperti
virus selesma (common cold), influenza, cacar air dan juga oleh radang
“pintu masuk” untuk infeksi virus dan kuman, misalnya Pneumococci dan
bagian paru ke yang lain dan juga merupakan beban tambahan pada pasien
batuk yang dialirkan melalui serabut aferen (serat sensorik) ke pusat batuk
1. Fase Iritasi
14
Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus di laring, trakea,
bronkus, atau serat aferen cabang faring dari nervus glo faring, esophagus,
2. Fase Inspirasi
terjadi secara dalam dan cepat, sehingga dengan cepat dan dalam jumlah
3. Fase Kompresi
Fase ini dimulai dengan tertutupnya glotis dan dan pita suara guna
4. Fase Ekspirasi
Pada fase ini glottis terbuka secara tiba-tiba akibat konstraksi aktif
yang ada dalam saluran napas atau getaran pita suara (Guyton, 2008).
a. Batuk Akut
minggu. Penyebab batuk akut adalah flu, infeksi saluran pernapasan bagian
b. Batuk Sub-Akut
c. Batuk kronis
a. Batuk Produktif
Batuk produktif adalah batuk yang menghasilkan dahak atau lendir (sputum)
memiliki ciri khas yaitu dada terasa penuh dan berbunyi.merupakan suatu
b. Batuk Non-Produktif
16
tidak mungkin, seperti pada tumor. Batuk ini sering dipicu oleh kemasukan
partikel makanan, bahan iritan, asap rokok (baik oleh perokok aktif maupun
pasif), dan perubahan temperatur. Batuk ini dapat merupakan gejala sisa dari
1. Ekspektoran
2. Mukolitik
Mukolitik adalah obat batuk berdahak yang bekerja dengan cara membuat
hancur formasi dahak sehingga dahak tidak lagi memiliki sifat-sifat alaminya.
dan mukopolisakarida pada dahak. Yang termasuk dalam golongan obat ini adalah
3. Antitusif
pada pasien radang paru. Kerja utama dari asetilsistein adalah melalui
Hingga 9. Sputum akan menjadi encer dalam waktu 1 menit, dan efek
inhalasi(Estuningtyas, 2008).
terutama pada pasien asma. Selain itu terdapat juuga timbul mual,
sehingga perlu disedot (suction). Maka, jika obat ini diberikan hendaklah
18
97,5% air dan 0,8% protein, 0.73% substansi organik lainnya dan yang
bila pH nya meningkat diatas 5. Mukus tersebut terdiri dari air (95%) dan
Fungsi gel mukus adalah sebagai lapisan yang tidak dapat dilewati
air dan menghalangi difusi ion dan molekul seperti pepsin. Bikarbonat,
dikeluarkan sebagai regulasi di bagian sel epitel dari mukosa lambung dan
napas setiap hari. Mukus ini diangkut menuju faring oleh gerakan
19
letaknya berakhir pada usus kecil. Kelenjar tersebut jaraknya dari pilorus
lem. Hal ini karena adanya mucin atau pseudomucin (Frendson, 1993)
2015).
1,5%.
Ekstraksiataupenyarianmerupakan proses
pemisahansenyawadarimatriksatausimplisiadenganmenggunakanpelarut yang
sesuai. Peran
ekstraksidalamanalisisfitokimiasangatpentingkarenasejaktahapawalhinggaakhirme
yang akandiekstraksi.
Tujuandari ekstraksiadalahuntuk
menarikataumemisahkansenyawadaricampurannya.Pemilihanmetodedilak
perludiperhatikandalammelakukanekstraksiantara lain
dengan pemanasan.
a. Maserasi
Maserasiadalahcaraekstraksisimplisiadenganmerendamdalampelarut pada
suhukamarsehinggakerusakanataudegradasimetabolitdapatdiminimalisasi. Pada
didalamselsehinggadiperlukanpenggantianpelarutsecaraberulang.
dilakukandenganpengadukansedangkandigestiadalahcaramaserasi yang
Maserasidilakukandengancaramerendamserbuksimplisiadalamcairanpenyari
Peristiwatersebutberulangsehinggaterjadikeseimbangankonsentrasiantaralaruta
n di luardengandalam sel.
ataupelarutlain.Bilacairanpenyaridigunakan air
makauntukmencegahtimbulnyakapang, dapatditambahkanbahanpengawet,
22
Keuntungancarapenyariandenganmaserasiadalahcarapengerjaan dan
penyariannyakurangsempurna.
b. Perkolasi
denganmengalirkanpelarutmelaluisimplisiahinggasenyawatersarisempurna.
Untukmeyakinkanperkolasisudahsempurnaperkolatdapatdiujiadanyametabolit
a. Soxhletasi
Soxletasiadalahcaraekstraksimenggunakanpelarutorganik pada
uapmasukdalamlabupendingin. Hasil
kondensasijatuhbagiansimplisiasehinggaekstraksiberlangsungterusmenerusden
ganjumlahpelarutrelativkonstan.
Ekstraksiinidikenalsebagaiekstraksisinambung.
b. Refluks
Refluksadalahcaraekstraksidenganpelarut pada
konstandenganadanyapendinginbalik. Agar
23
hasilpenyarianlebihbaikatausempurna, refluksumumnyadilakukanberulang-
c. Destilasi
Ekstraksiadalahsediaanpekat yang
diperolehdenganmengekstraksizataktifdarisimplisianabatiatausimplisiahew
senyawa tersebut tidak tahan panas dan mudah teroksidasi. Semakin lama
dengan molekul gula. Ikatan glikosida akan mudah rusak atau putus pada
flavonoid dan fenolik total ekstrak metanol daun Beluntas (Pluchea indica
sebesar 66,75; 51, 80 ; 47,72 dan 38,39 mg/gram ekstrak. Adapun kadar
mg/gram ekstrak.
penelitian ini adalah 60oC dan lamaekstraksi ± 5 jam. Suhu yang paling
yang diperoleh pada suhu tersebut paling banyak (Mihra et al., 2018).
dan waktu ekstraksi terhadap kadar tanin pada ekstrak daun jambu mete
didapat bahwa adanya pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap kadar
tanin ekstrak daun jambu mete dan kadar tanin terbesar diperoleh pada
suhu 80oC selama 20 menit sebesar 11,28%. Tetapi tidak digunakan suhu
lebih dari 80oC karena tanin tidak tahan dengan pemanasan yang terlalu
Pada uji saponin ekstrak biji pepaya menunjukan hasil uji negatif
yaitu tidak terdapat busa pada sampel uji. Sehingga dapat diketahui bahwa
alat perkolator.
Viskositas adalah suatu tahanan yang mencegah zat cair yang mengalir.
Semakin tinggi viskositas suatu cairan maka semakin besar tahanannya.Jika zat
diklasifikasikan menurut tipe alir dan diformasinya, maka pada umumnya zat
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: sistem newton dan sistem non newton.
Pemilihannya tergantung dari sifat alirnya sesuai dengan hukum alir newton atau
tinggi viskositas suatu zat cair maka makin besar gaya per satuan luas
(Martin,1993)
Zat non newton adalah zat yang tidak mengikuti persamaan alur
padat seperti larutan koloidal, emulsi, suspense cair, salep dan produk
a. Viskometer kapiler
yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara dua tanda ketika
27
sebagai viskometer Oswald. Waktu yang dibutuhkan oleh zat cair yang
waktu yang dibutuhkan oleh zat cair yang telah diketahui viskositasnya
Dalam tipe ini, suatu bola gelas atau bola besi jatuh kebawah dalam
suatu tabung gelas yang hampir vertikal, mengandung cairan yang cairan
yang diuji pada temperature konstan. Laju jatuhnya bola yang mempunyai
Dalam viskometer cup dan bob, sampel digeser dalam ruangan di antara
dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis
terutama terletak pada putaran bobo yang dihasilkan oleh cup atau bobnya sendiri
yang berputar. Dalam viskometer tipe coquette, cupnya yang berputar. Tarikan
Viskositas tipe Searle mempunyai prinsip cup-nya diam dan bob-nya berputar.
Putaran yang dihasilkan oleh tarikan sistem yang kental yang diteliti pada
umumnya diukur dengan satuan per atau sensor dalam batang penggerak yang
28
berhubungan dengan bob. Contoh alat yang mempunyai prinsip demikian adalah
sebagai suatu alat cone and plat. Viskometer yang popular yang kerjanya
sampelnya digeser didalam ruang yang sempit antara papan yang diam dan
2.2 Hipotesis
aktivitas mukolitik.
Bunga Telang
Skrining Fitokimia
3.2
3.3
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
3.3.1 Alat
28
29
3.3.2 Bahan
Populasi pada penelitian ini adalah bunga telang yang didapat dari
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak dan air perasan
dari bunga telang. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
adanya aktivitas mukolitik ekstrak dan air perasan bunga telang secara in
vitro.
L.) yang masih segar sebanyak 5000 gram. Selanjutnya di potong kecil
dengan rotary evaporator pada suhu 70o C hingga diperoleh ekstrak kental.
a. Alkaloid
b. Flavonoid
32
perubahan larutan menjadi warna merah, kuning atau jingga (Wijaya et al,
2014).
c. Saponin
d. Tanin
Mukus usus sapi berasal dari usus sapi segar yang diperoleh dari
penjagal sapi. Usus sapi yang diperoleh dibersihkan dari kotoran dan sisa-
mukus sapi dipisahkan dari usus dengan cara dikeruk secara perlahan
bebas CO2 hingga 250 mL pada labu ukur. Dibuat natrium hidroksida 0,2
dalam labu ukur 200 mL dan dilarutkan dengan air bebas CO2 hingga
batas tanda. Larutan dapar fosfat pH 7 dibuat dengan cara: sebanyak 125
pada campuran ditambah air bebas CO2 sampai batas tanda (Annur, 2015).
(Afiyati&Mimiek 2013).
(Annur, 2015).
0,5% b/b dari bobot total atau sebesar 0,25 gram dengan larutan mukus-dapar
fosfat hingga diperoleh bobot total sebesar 50 gram dan diaduk hingga campuran
0,5% b/b dari bobot total atau sebesar 0,25 gram. Kemudian ditambahkan
Dibuat larutan uji dengan konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan 1%. Setiap
pengukuran pada 37oC Waktu yang diperlukan larutan uji untuk melewati
batas garis atas hingga batas garis bawah dicatat. Waktu yang tercatat
merupakan waktu alir (dalam detik) dari sampel uji. Selanjutnya dilakukan
kontrol positif dan kontrol negatif diukur viskositasnya dengan cara yang
4.1 Hasil
diperoleh dari dusun 5 desa Dharma Agung, Kec. Seputih Mataram, Kab.
Tabel 4.1 Hasil rendeman ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
36
37
Senyawa
Kimia
Flavonoid Air panas Perubahan larutan Terjadi perubahan warna
menjadi keruh
Tanin Air + FeCl3 10% Terbentuknya Terbentuk warna biru tua
atau hitam
kehijauan
Saponin Air (Kocok) + HCl Terbentuk busa Terbentuk busa yang
4.1.4 Viskositas
dan dipompa hingga melewati batas atas. Hasil menunjukkan kontrol negatif
memiliki waktu yang lama untuk mengalir melewati pipa kapiler. Ekstrak dan air
perasan bunga telang dengan konsentrasi tinggi memiliki waktu yang paling
metode piknometer yang diperoleh dari selisih berat piknometer yang berisi
sampel uji dan berat piknometer kosong. Berat yang diperoleh dibagi dengan
Data viskositas yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel 4.5 selanjutnya di
analisis secara statistik dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dengan taraf
penurunan viskositas pada ekstrak dan air perasan uji sejalan dengan peningkatan
konsentrasi.
Tabel 4.5 Viskositas Ekstrak dan Air Perasan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Dari hasil Shapiro-Wilk terhadap ekstrak dan air perasan bunga telang
dengan perlakuan konsentrasi 0,1%, 05%, 1%, kontrol positif dan kontrol
bunga telang dan 0,448 untuk air perasan bunga telang. Mengingat nilai
Tabel 4.6 dan Tabel 4.7. Hasil yang diperoleh bahwa ekstrak dan air
0,1%).
4.2 Pembahasan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga telang (Clitoria
ternatea L). Bunga telang diambil dari beberapa tumbuhan yang hidup di wilayah
yang sama yaitu dusun 5 Desa Dharma Agung, Kec. Seputih Mataram, Kab.
terlalu besar.
maupun ekstrak dari bunga telang untuk mengobati batuk belum banyak
mukolitik ekstrak dan air perasan bunga telang terhadap mukosa usus sapi
tertarik.
sapi segar. Usus sapi segar diperoleh dari tempat penjagalan di Plaza Bandar Jaya,
Kab. Lampung Tengah. Digunakannya usus sapi pada penelitian mukolitik karena
usus mamalia merupakan salah satu bagian yang menghasilkan mukus banyak dan
memiliki luas permukaan yang besar sehingga mudah untuk diperoleh. Mukus
usus sapi memiliki komposisi yang sama dengan mukus yang dihasilkan oleh
dari air, protein, karbohidrat, lipid, dan substansi organik lain (Annur, 2015).
secara vertikal, kemudian pada bagian dalam usus akan didapati tekstur serat otot
usus yang berbentuk silindris memanjang dengan dilapisi lendir. Lendir pada
43
bagian dalam usus ini merupakan mukus yang menjadi bahan untuk penelitian.
mukus ini dilakukan dengan perlahan untuk meminimalisir terbawanya serat otot
halus dari bagian dalam usus halus sapi. Hasil mukus yang diperoleh ialah cairan
sel-sel goblet menghasilkan mukus lebih banyak dan kental sebagai respon
menangkap partikel asing yang masuk dan juga dengan mengeluarkan antibodi
proses pembersihan saluran pernapasan sehingga perlu adanya zat yang dapat
mengurangi viskositas dari mukus agar mudah untuk dikeluarkan (Annur, 2015).
Bunga telang yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5000 gram
bunga segar tanpa pengeringan untuk air perasan dan 5000 gram bunga segar
(Verawatiet al., 2017). Selain itu proses pengeringan dapat membuat simplisia
Digunakan metode perkolasi karena senyawa yang terdapat dalam bunga telang
lebih sempurna namun pelarut yang digunakan banyak dan waktunya lama.
sampel dalam bentuk kering, kandungan air relatif sedikit tujuannya untuk
menembus membran sel dan mengekstrak bahan intraseluler dari bahan tanaman..
sebagai mukolitik ini merupakan pengujian awal. Etanol juga bersifat tidak toksik
ekstrak bunga telang antara lain tanin, saponin, flavonoid dan alkaloid. Senyawa
golongan saponin, tannin, flavonoid dan alkaloid telah dilaporkan memiliki efek
mukolitik (Gairola et al., 2010). Tanin bekerja dengan cara mengkerutkan dinding
sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Saponin
Larutan dapar fosfat pH 7 dimaksud untuk menjaga agar komposisi dari mukus
tidak berubah dan juga aktivitas mukolitik dapat berlangsung maksimal pada pH
7. Proses inkubasi dan pengujian dilakukan pada suhu 37 oC agar diperoleh suatu
kondisi reaksi antara sampel uji dengan mukus sesuai dengan kondisi fisiologis
suhu dijaga agar tetap 37°C karena suhu mempengaruhi kecepatan alir, kekentalan
terikat satu sama lain oleh rantai disulfida, ikatannya berupa ikatan –S–S–.
Apabila ikatan ini diputuskan oleh aktivitas gugus sulfuhidril bebas pada
menghomogenkan campuran. Mukus yang tersusun atas air dan protein akan sulit
memiliki gugus hidrofilik dan lipofilik sehingga mampu menyatukan dua fase
untuk mengalirnya sampel uji pada pipa kapiler yang telah diberi tanda batas atas
(a) sampai batas bawah (b). Viskositas dapat diketahui dengan menentukan pula
didiamkan dalam desikator agar proses pedinginan lebih cepat. Berat piknometer
harus konstan karena berat yang berubah-ubah menandakan adanya zat yang
volume piknometer diperoleh kerapatan sampel. Hasil kali antara waktu alir dan
waktu laju alir dan massa jenis zat. Ketika waktu laju alir dari sampel mengalami
penurunan maka akan menunjukkan bahwa viskositas atau kekentalan dari sampel
zat cair mengalami penurunan. Sedangkan untuk massa jenis akan bernilai tetap
kontrol negatif (larutan mukus dapar fosfat pH-7) dan kontrol positif (asetilsistein
0,1%dengan tiga kali pengulangan sebesar 37,9621 cps dan 19,5627 cps.
Viskositas yang diperoleh dengan tiga kali pengulangan dari sampel yang
diperoleh dari sampel yang mengandung air perasan konsentrasi 0,1%, 0,5%, dan
1% dengan tiga kali pengulangan berturut-turut adalah 27,7313 cps, 17,7743 cps,
memiliki viskositas paling tinggi. Sampel ekstrak dan air perasan dengan
bahwa ekstrak dan air perasan bunga telang memiliki aktivitas mukolitik.
bahwa ekstrak dan air perasan bunga telangpada konsentrasi 0,5% memiliki
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perasan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) secara In Vitro dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
memilikiaktivitas mukolitik.
5.2 Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
Afiyati A & Mimiek M. 2013. Efek Pemberian Fraksi yang Mengandung Alkaloid
dari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.) Varietas
Merah Tunduk Terhadap Aktivitas Mukolitik Secara In Vitro.
Al-Snafi AE. 2016. Pharmacological Importance Of Clitoria ternatea. IOSR
Journal Of Pharmacy, 6(3): 57-67
Annur M. 2015. Uji Aktivitas Mukolitik Ekstrak Etanol Daun Tembelekan
(Lantana Camara Linn.) Secara In Vitro[Skripsi]. Prodi Farmasi,
Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar.
Azhari A, Fitrianingsih SP & Choesrina R. 2015. Uji Aktivitas Mukolitik Ekstrak
Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.) Secara In Vitro. Prosiding
Penelitian SPeSIA. Prodi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam
Bandung.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2011). Formularium
Ramuan Obat Tradisional Indonesia Volume I. Jakarta : Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI.
Berlian, Z., Fatiqin, A., Agustina, E. 2016. Penggunaan Perasan Jeruk Nipis
(citrus aurantifolia) Dalam Menghambat Bakteri Escherichia Coli Pada
Bahan Pangan. Jurnal Bioilmi Vol.2 No. 1.
Budiasih, K.S. 2017. Kajian Potensi Farmakologis Bunga Telang (Clitoria
ternatea). Di dalam: Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk
Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global. Prosiding
Seminar Nasional Kimia. Ruang Seminar FMIPA UNY: 14 Oktober
2017.
Dalimartha S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 5. Jakarta: PT Pustaka Bunda.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Dewi R. 2011. Uji Kualitatif dan Kuantitatif Tanin pada Kulit Batang dan Daun
Belimbing Waluh (Averrhoa blimbi L.) Secara Spektrofotometri
Menggunakan Pereaksi Biru Prusia. Fakultas Farmasi, Universitas
Surabaya.
Djojodibroto D. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Buku
Kedokteran.
Estuningtyas A & Arif A. 2008. Obat Lokal. Farmakologi dan terapi. EdisiV,
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Frandson RD. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Frandson RD. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Guyton AC & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerbit ITB Bandung.
Hariana A. 2007 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hasanah M, Febi T, David D. 2015. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Benalu Sawo (Helixanthere Sp) Hasil Ekstraksi Soxhletasi dan
Perkolasi. Program Studi Farmasi, STIFI Bhakti Pertiwi Palembang.
pISSN 2477-2364 | eISSN 2477-2356.
Ikawati Z. 2007. Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan Pustaka Adipura.
Yogyakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2018. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2015. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2017. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Koirewoa YA, Fatimawali & Weny IW. 2012. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Flavonoid dalam Daun Beluntas (Pluchea Indica L.). Program Studi
Farmasi, FMIPA, UNSRAT Manado.
Ulfa EM. 2019. Uji Aktivitas Mukolitik Ekstrak Daun Rhoeo Discolor Hance
Secara in vitro [Skripsi]. Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
USDA. 2019. The Plant Database. (version 4.0.4) National Plant Data Center,
NRCS, baton rounge, LA, 70874- 4490 USA.
Bobot Ekstrak
% Rendemen= X 100 %
Bobot Simplisia
40,30 gram
% Rendemen= X 100 %
200 gram
= 20,15%
Lampiran6.
Kosong Sampel
Kontrol Negatif 15,0681 10,2555 10 mL
15,1198 10,155
15,1379 10,1508
Kontrol Positif 15,0681 10,2223 10 mL
15,1198 10,1716
15,1379 10,2041
Ekstrak 0,1% 15,0681 10,2573 10 mL
15,1198 10,2066
15,1379 10,2344
Ekstrak 0,5% 15,0681 10,1551 10 mL
15,1198 10,1042
15,1379 10,1081
Ekstrak 1% 15,0681 10,1295 10 mL
15,1198 10,1460
15,1379 10,1468
Air Perasan 0,1% 15,0681 10,2731 10 mL
15,1198 10,2202
15,1379 10,2313
Air Perasan 0,5% 15,0681 10,215 10 mL
15,1198 10,1865
15,1379 10,1807
Air Perasan 1% 15,0681 10,2298 10 mL
15,1198 10,1776
15,1379 10,1965
Perhitungan Kerapatan :
25,3236 g−15,0681 g
Kontrol Negatif I = =1,0256
10 ml
25,2748 g−15,1198 g
II= =1,0155
10 ml
25,2887 g−15,1379 g
III = =1,0151
10 ml
25,2904 g−15,0681 g
Kontrol Positif I = =1,0222
10 ml
25,2914 g−15,1198 g
II= =1,0172
10 ml
25,342 g−15,1379 g
III = =1 , 0204
10 ml
25,3254 g−15,0681 g
Ekstrak 0,1% I = =1,0257
10 ml
25,3264 g−15,1198 g
II= =1,0206
10 ml
25,3723 g−15,1379 g
III = =1,0234
10 ml
25,2232 g−15,0681 g
Ekstrak 0,5 % I = =1,0155
10 ml
25,224 g−15,1198 g
II= =1,0104
10 ml
25,264 g−15,1379 g
III = =1,0108
10 ml
25,1976 g−15,0681 g
Ekstrak 1 % I = =1,0130
10 ml
25,2658 g−15,1198 g
II= =1,0146
10 ml
25,2847 g−15,1379 g
III = =1,0147
10 ml
25,3412 g−15,0681 g
Perasan 0,1 % I = =1,0273
10 ml
25,34 g−15,1198 g
II= =1,0220
10 ml
25,3692 g−15,1379 g
III = =1,0231
10 ml
25,2831 g−15,0681 g
Perasan 0,5 % I = =1,0215
10 ml
25,3063 g−15,1198 g
II= =1,0187
10 ml
25,3186 g−15,1379 g
III = =1,0181
10 ml
25,2979 g−15,0681 g
Perasan 1 % I = =1,0230
10 ml
25,2974 g−15,1198 g
II= =1,0178
10 ml
25,3344 g−15,1379 g
III = =1,0197
10 ml
Lampiran7.
Perhitungan Viskositas
37,72 1,0155
35,65 1,0151
19,12 1,0172
18,75 1,0204
22,75 1,0206
21,82 1,0234
19,96 1,0104
15,21 1,0108
9,86 1,0146
12,39 1,0147
28,27 1,0220
27,18 1,0231
17,64 1,0187
15,37 1,0181
13,47 1,0178
14,81 1,0197
Perhitungan :
Tests of Normality
Uji Homogenitas Ekstrak dan Air Perasan Bunga Telang (Clitoria ternatea
L.)
Uji ONE WAY ANOVA Ekstrak dan Air Perasan Bunga Telang (Clitoria ternatea
L.)
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Total 1067,381 14
Viskositasekstrakbung Between 1187,871 4 296,968 138,535 ,000
atelang Groups
Total 1209,307 14
Lampiran 11.
Hasil Post Hoc TestEkstrak dan Air Perasan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Multiple Comparisons
LSD
Etanol 70%
Lampiran 16.
Batis
Lampiran 18.
Usus Sapi
Pengukuran Kerapatan