0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
113 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang perhitungan pembuatan sediaan obat steril dalam bentuk injeksi volume besar. Ada 3 metode utama untuk menghitung tonisitas sediaan yaitu menggunakan ekivalensi NaCl, penurunan titik beku, dan metode liso. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menghitung osmolaritas sediaan untuk memastikan keselamatan pasien.
Dokumen ini membahas tentang perhitungan pembuatan sediaan obat steril dalam bentuk injeksi volume besar. Ada 3 metode utama untuk menghitung tonisitas sediaan yaitu menggunakan ekivalensi NaCl, penurunan titik beku, dan metode liso. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menghitung osmolaritas sediaan untuk memastikan keselamatan pasien.
Dokumen ini membahas tentang perhitungan pembuatan sediaan obat steril dalam bentuk injeksi volume besar. Ada 3 metode utama untuk menghitung tonisitas sediaan yaitu menggunakan ekivalensi NaCl, penurunan titik beku, dan metode liso. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menghitung osmolaritas sediaan untuk memastikan keselamatan pasien.
WIDYA WATI, S.FARM DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL POLITEKNIK MITRA KARYA MANDIRI KETANGGUNGAN - Teknologi pembuatan sediaan obat steril dalam bentuk injeksi volume besar, disebut juga sediaan infus steril. - Larutan injeksi volume besar digunakan untuk intravena dengan dosis tunggal dan dikemas dalam wadah bertanda volume lebih dari 100 ml (Departemen Kesehatan RI, 1995) - Sediaan infus, merupakan salah satu bentuk sediaan steril yang cara penggunaannya disuntikkan ke dalam tubuh dengan merobek jaringan tubuh melalui kulit atau selaput lendir (Syamsuni, 2007) - Pembuatan sediaan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari timbulnya kontaminasi mikroba ataupun bahan asing. - Persyaratan sediaan injeksi antara lain: isotonis, isohidris, bebas dari endotoksin bakteri dan bebas pirogen (Lachman, 1993). - Pembuatan sediaan obat selalu diawali dengan preformulasi bahan aktif artinya data mengenai bahan aktif dicari selengkap mungkin, antara lain: pemerian, kelarutan, stabilitas terhadap cahaya, pH, air/hidrolisis dan udara/oksidasi - Sediaan obat yang akan dibuat adalah infus. Infus adalah sediaan steril, dapat berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen, sedapat mungkin isotonis dengan darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume yang relatif besar. Infus intravena harus jernih dan praktis bebas partikel (The Departement of Health, Social Service and Public Safety, 2002 – British Pharmacope 2009). Kecuali dinyatakan lain, infus intravena tidak boleh mengandung bakterisida atau dapar (Lachman, 1993). Metode perhitungan pembuatan sediaan obat steril • Dalam sediaan injeksi dan infus umumnya bisa ada 2 – 4 macam perhitungan yaitu menghitung dapar, tonisitas sediaan, osmolaritas sediaan, dan ekivalensi dosis elektrolit. Tonisitas - Untuk menghitung tonisitas sediaan dapat digunakan 3 metode yaitu dengan metode ekivalensi NaCl (E), Penurunan titik beku (∆Tf) dan Metode Liso. OSMOLARITAS(FI ED. IV HLM. 1020) Etiket pada larutan yang diberikan secara intravena untuk melengkapi cairan, makanan bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol sebagai diuretika osmotik disyaratkan untuk mencantumkan kadar osmolarnya. Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu larutan parenteral membantu untuk memberikan informasi pada dokter apakah larutan tersebut hipo-osmotik, iso- osmotik, atau hiper-osmotik. • Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat mOsm) = zat terlarut per liter larutan. Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan rumus : (Lachman, leon, et all, 1993, 2nd edition, hlm. 561)