Berdasarkan CPOB
- Safety
- Product Quality - Quality
- Product Efficacy - Identity
- Patient Safety - Potency
- Purity
PEMBAGIAN RUANG STERIL
Ruangan Keterangan
Ruangan menyimpan bahan baku/produk jadigudang
penyimpanan
Ruangan pencucian preparasi dalam persiapan produksi atau
kemasan produk
Ruangan preparasi preparasi peralatan yang digunakan,
penimbangan, pencampuran, penyaringan
komponen bahan aktif obat
Ruangan steril untuk produksi obat steril. Menurut CPOB,
ruangan kelas A dan B.
Ruangan pengepakan produk obat jadi yang akan
pengemasan diedarkan
Cara Mendapatkan Ruang Steril
1. Bersihkan lantai, dinding dan langit langit dari debu dan
kotoran dengan cairan desinfektan hingga bebas
mikroorganisme
2. Bersihkan udara dengan cara pengasapan (fogging) yang
mengandung cairan air borne disinfectan of surfaces.
Contoh : Anios Special DJP, Laboratories Anios
• Komposisi : formicaldehid,
didecylmetilamoniumklorida, dimeticon
• Cairan tsb dapat membunuh mikroba, E.coli,
staphylococcus aureus, pseudomonas aeruginosa,
dalam 4 ml/m3
3. Sinari ruangan dengan UV minimal selama 24 jam
4. Setelah itu ruangan ditutup dan dialiri udara yang telah
bebas mikrorganisme sehingga didapatkan ruangan clean
area untuk produksi steril
Produksi Steril
• Produk steril dibuat dengan pengawasan khusus yang bertujuan
menghilangkan pencemaran mikroba dan partikel lain.
• Pembuatan produk steril dilakukan di area bersih
• Berbagai kegiatan persiapan komponen, pembuatan produk dan
pengisian dilakukan di ruang terpisah di dalam area bersih.
• Kegiatan pembuatan produk steril :
a. Produk disterilkan dalam wadah akhir (sterilisasi akhir)
b. Produk yang diproses secara aseptis pada sebagian atau
semua tahap.
Untuk membuat produk steril diperlukan suatu ruang
terpisah yang khusus dirancang antara lain :
1. Memasuki area ini melalui ruang penyangga udara
2. Area bersih selalu harus bebas debu dan dijaga tingkat
kebersihannya dan dipasok dengan udara yang telah
melewati filter dengan efisiensi yang sesuai.
3. Tekanan udara dalam ruangan lebih tinggi dari ruang di
sebelahnya.
4. Saringan yang digunakan harus diperiksa pada waktu
pemasangan dan secara berkala.
5. Semua permukaan dalam daerah pengolahan dirancang
dengan tepat sehingga memudahkan kebersihan dan
pembasmihamaan.
6. Penghitungan rutin mikroba dalam ruangan dilakukan
sebelum dan selama proses pengolahan.
7. Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan.
8. Data perhitungan mikroba hendaknya
didokumentasikan.
Klasifikasi Ruang Bersih pada Pembutan Produk Steril
Kelas A
• Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,
wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara
aseptis.
• Terdapat sistem udara laminar (laminar air flow)
mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54
m/detik pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka divalidasi.
Kelas B
• Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis,
• Kelas ini adalah lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A
Kelas C dan D
• Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang
mengandung risiko lebih rendah.
• Jumlah maksimum partikulat udara yang diperbolehkan
untuk tiap Kelas kebersihan
Keadaan “nonoperasional” adalah kondisi di mana fasilitas
telah terpasang dan beroperasi, lengkap dengan peralatan
produksi tetapi tidak ada personil.
Jumlah partikulat (keadaan “nonoperasional”) setelah
kegiatan selesai dan tanpa personil dicapai segera setelah
waktu pembersihan yang berkisar 15 – 20 menit
Kondisi “operasional” adalah kondisi di mana fasilitas dalam
keadaan berjalan sesuai modus pengoperasian yang
ditetapkan dengan sejumlah tertentu personil yang sedang
bekerja.
PEMANTAUAN RUANG BERSIH DAN SARANA
UDARA BERSIH
• Ruang bersih dan sarana udara bersih dipantau secara
rutin pada saat kegiatan berlangsung dan penentuan
lokasi pengambilan sampel berdasarkan studi analisis
risiko yang dilakukan.
• Pemantauan rutin dapat dilakukan dengan cawan papar,
pengambilan sampel udara secara volumetris, dan
pengambilan sampel permukaan (dengan cara usap
dan cawan kontak)
Batas mikroba yang disarankan untuk pemantauan area
bersih selama kegiatan berlangsung
2. Etilen Oksida
• tidak baik digunakan karena sifat gas yang toksik dan mudah meledak.
Sterilisasi dengan cara ini tidak merusak serat. Umur pakaian 2-3x lebih lama
dari cara autoklaf.
3. Radiasi Gamma
• Sinar gamma berasal dari 60Co dengan dosis 2,5 Mrad. Cara ini efektif untuk
membunuh mikroorganisme hidup.
Pemantauan Lingkungan
A. Uji Mikrobiologi :
Cawan petri
Pengambilan contoh dari permukaan (uji Swab)
Pengambilan contoh dari udara
B. Pemantauan Karyawan
C. Dokumentasi
KONTROL KUALITAS
1. Kontrol udara : HEPA filter, bila berasap
menggunakan smoke detector
2. Temperatur & kelembaban : suhu 20 – 25oC dan
kelembaban relatif 35 – 45% dengan tekanan positf
3. Pencahayaan harus memenuhi persyaratan
pencahayaan produksi steril