Disusun oleh
ALITA RIA LORETTA SATIVA
20130340083
Disusun oleh
ALITA RIA LORETTA SATIVA
20130340083
Dosen pembimbing
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang te;ah memberikan
kekuatan, kemudahan dan kelancaran sehingga pada akhirnya Karya Tulis Ilmiah
kedua orang tua, Ibu Sri Embang Sudarsih dan Bapak Priyantoro yang telah
memberikan semangat, dukungan dan nasihat yang tiada henti. Adik Shabrina Ria
Septiana Rose yang telah mamberikan warna dalam kehidupan penulis, berbagi
suka duka, bertengkar dan saling mengasihi. Semoga tulisan ini dapat membuat
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentul
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir karya tulis ilmiah ini.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan
dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
3. Dr. drg. Tita Ratya Utari Sp. Ort, selaku dosen pembimbing Karya Tulis
bersedia memberi saran dan ilmu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. drg. Novarini Prahastuti, Sp. Ort, selaku dosen penguji yang telah bersedia
memberi saran dan ilmu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Drg. Likky Tiara A, MDSc, Sp. KGA, selaku penanggung jawab Blok
7. Ibu Sri Embang Sudarsih dan Bapak Priyantoro, selaku orang tua penulis
Ilmiah ini.
viii
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun material
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ortodontik yang bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur.
Dewasa ini perawatan ortodontik atau lebih dikenal dengan perawatan kawat gigi
alat ortodontik berdampak pada kerusakan gigi dan jaringan penunjang dari
sebagai kawat gigi terdiri dari tiga jenis, yaitu alat ortodontik cekat (fixed
alat lepasan ini seperti mudah dilepas dan dibersihkan, dapat memberikan
hasil yang efisien terhadap pengurangan over-bite pada masa kembang anak,
2
komponen pada alat lepasan ini terdiri dari komponen retensi, komponen
(Bechir, dkk., 2014). Spring adalah bagian dari alat ortodontik lepasan yang
termasuk dalam komponen aktif pada alat ortodontik lepasan (Alam, 2012).
Resin akrilik self curing merupakan material yang banyak digunakan untuk
membuat plat basis alat ortodontik lepasan, namun resin akrilik heat curing
juga dapat digunakan. Resin akrilik atau yang dikenal sebagai polymethyl
dikemas atau disuntikkan ke dalam cetakan selama fase awal plastik yang
dan lain-lain (Alam, 2012). Resin akrilik mempunyai beberapa sifat fisik
dalam jangka waktu cukup lama dan menempel terus menerus di mulut maka
merupakan salah satu merek dari bahan material yang umum digunakan untuk
membuat basis plat alat ortodontik dewasa ini. Bahan-bahan yang terkandung
methacrylate >99%, Accelerator <1%, Color agents <1% serta liquid yang
Keuntungan dari akrilik ini adalah minimalnya penyusutan, warna yang stabil
dalam jangka panjang, siklus polimerisasi stabil dengan hasil akhir yang
melekat di plat basis alat ortodontik lepasan. Penggunaan obat kumur juga
SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang
pemakai alat ortodonsi lepasan tidak menjaga oral hygiene, maka dapat
(pengerut), untuk menghilangkan bau dan untuk efek terapeutik dengan cara
4
triclosan (Farah dkk., 2009). Konsentrasi yang berbeda dari beberapa bahan-
bahan obat kumur seperti air, agen antimikroba dan dalam beberapa kasus
Lima dkk., 2008). Perbedaan pH dari obat kumur tersebut akan berpengaruh
lainnya karena mampu melekat secara ionik pada gigi dan permukaan
tinggi dan menekan asam pada rongga mulut dapat berfungsi sebagai
pada tahun 2014 yang meneliti tentang pengaruh obat kumur pada sifat fisik
resin akrilik pada alat ortodonsi yaitu obat kumur Listerine dengan alkohol,
5
Penurunan tingkat kekerasan pada resin akrilik yang signifikan terjadi pada
bahan pada suatu beban yang diketahui dan dalam jangka waktu yang telah
yang tertekan. Hasil tekan yang semakin kecil menunjukkan bahwa bahan
mengemukakan bahwa salah satu sifat resin akrilik yaitu menyerap air.
Penyerapan air pada resin akrilik ini dapat menyebabkan porus pada plat
resin akrilik sehingga plat mudah patah dan berpengaruh juga pada kekuatan
tekan dari resin akrilik tersebut (Satria, 2013). Macam-macam obat kumur
obat kumur tersebut adalah obat kumur yang mengandung povidone iodine,
antibakteri peroksida dan obat kumur yang mengandung fluoride (Farah dkk,
2011).
6
dan bahan zinc yang digunakan dalam membantu melawan karang gigi
(Farah dkk., 2009). Penambahan citric acid pada obat kumur Pepsodent
2011). Obat kumur yang mengandung alkohol salah satunya adalah Listerine
oleh Collares pada 2014. Obat kumur Betadine mengandung adalah salah
satu dari banyak obat kumur yang mengandung povidone iodine. Povidone
iodine dilarutkan dalam air dan memiliki fungsi penting melawan bakteri,
jamur, protozoa dan virus dalam spektrum luas (Farah dkk., 2009).
Rumusan Masalah
alkohol dan povidone iodine terhadap kekerasan pada resin akrilik orthoplast
Tujuan penelitian
kekerasan pada resin akrilik orthoplast yang digunakan sebagai basis alat
ortodontik lepasan.
Manfaat penelitian
resin akrilik orthoplast yang digunakan sebagai basis alat ortodontik lepasan.
Keaslian penelitian
povidone iodine.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telaah Pustaka
1. Ortodontik
lepasan. Alat ortodontik cekat merupakan alat yang tidak dapat dilepas
oleh pasien. Pada alat ortodontik lepasan-cekat, sebagian dari alat dapat
dokter gigi seperti penyesuaian pada rongga mulut jika pasien merasa
14
15
bagian ini disebut clasp. Clasp ini dapat juga disebut sebagai jangkar dari
pengatur dari pergerakan gigi yang sebenarnya. Pergerakan gigi ini dapat
lepasan yang memegang seluruh komponen alat (Alam, 2012). Plat basis
ortodontik lepasan, tetapi harus setipis mungkin dan kuat. Plat basis
basis dari alat ortodontik lepasan yang dapat mendukung komponen lain
penjangkaran yang berkontak dengan palatal dan gigi yang tidak dapat
mempunyai rasa atau tidak toksik, resisten terhadap absorbsi dari cairan
3. Resin akrilik
banyak dipilih untuk membuat plat basis dikarenakan bahan ini memiliki
estetik yang bagus, lebih murah dan mudah untuk diproses (Van Noort,
2007). Polimer ini sangat stabil dan tidak berubah warna pada cahaya
(Annusavice, 2003).
kelarutan. Sifat mekanis dari resin akrilik seperti mudah fraktur akibat
heat-cure. Resin akrilik tipe heat-cure memberi produk akhir yang keras,
padat dan memiliki warna yang stabil, bebas porus dan bila digunakan
bahan yang tidak berwarna, akan terbentuk bahan yang transparan dan
17
bening. Resin akrilik self-cure atau yang biasa juga disebut cold-cure,
mulut terhadap bahan ini (Adams, 1991). Porusitas resin akrilik self-cure
dalam monomer yang tidak larut dalam polimer pada suhu kamar
(Combe, 1992).
tetapi menyerap air lebih besar dibandingkan dengan resin akrilik tipe
heat-cure. Hal ini menyebabkan hasil akhir dari resin akrilik menjadi
kekuatannya hanya 80% dari heat-cure, lebih resisten terkena abrasi, dan
18
4. Orthoplast
untuk membuat basis alat ortodontik lepasan saat ini. Resin akrilik ini
stabil dengan hasil akhir yang sempurna serta warna yang bermacam-
akrilik jenis self curing yang terdiri dari liquid dan monomer (Vaida,
2015).
menerima tekanan dari benda keras (Combe, 1992). Salah satu faktor
(McCabe, 2008).
penggunaan obat kumur (Cavalcanti dkk,, 2005 ; Lima dkk., 2008). Bahan
obat kumur juga dapat mempengaruhi kekerasan resin akrilik dilihat dari
tempat bagi bakteri untuk berkembang biak lebih besar (Lima, 2008).
alat uji kekerasan Vickers. Uji ini bertujuan untuk menentukan kekerasan
suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan
20
yang cukup kecil. Indentor dari alat ini berbentuk piramida dengan dasar
P = beban (kg)
d = diagonal (mm)
6. Obat kumur
Obat kumur merupakan larutan yang digunakan untuk
antimikroba dan rasa yang ditambahkan dalam obat kumur (Troy &
Beringer, 2006).
etanol dan air yang dapat mengubah rantai polimer menjauh dan
21
Penurunan tingkat nilai tingkat kekerasan pada resin akrilik juga dapat
Obat kumur dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain obat kumur
pada obat kumur berfungsi sebagai pencegah kerusakan gigi (Farah dkk,
2009). Salah satu contoh obat kumur yang mengandung fluoride adalah
Green Tea merupakan salah satu contoh obat kumur yang mengandung
Landasan Teori
basis alat ortodontik lepasan. Kelebihan dari penggunaan resin akrilik sebagai
bahan basis alat ortodontik lepasan adalah estetik yang bagus, lebih murah
dan mudah untuk diproses. Polimer ini sangat stabil dan tidak berubah warna
pada cahaya ultraviolet serta dapat bertahan pada waktu yang cukup lama.
Salah satu sifat fisik dari resin akrilik adalah penyerapan air. Plat basis
sifat fisik resin akrilik tersebut. Sifat mekanis yang dapat dipengaruhi oleh
kekerasan resin akrilik dilihat dari pH obat kumur itu sendiri. Beberapa
efek plastisasi yang dilakukan oleh etanol yang memasuki matriks dan
melebarkan rongga rantainya. Obat kumur yang mengandung air dan etanol
kumur dibagi menjadi beberapa jenis seperti obat kumur yang mengandung
iodine.
24
Obat kumur Listerine adalah salah satu obat kumur yang mengandung
and methyl salicylate. Fluoride 0,24% yang terkandung dalam obat kumur
Betadine adalah salah satu dari banyak obat kumur yang mengandung
povidone iodine dengan kandungan 1%. Povidone iodine dilarutkan dalam air
dan memiliki fungsi penting melawan bakteri, jamur, protozoa dan virus
Kerangka Konsep
Inflamasi gingiva
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Sampel Penelitian
(Betadine)
sebagai berikut :
Keterangan Rumus :
n = besar sampel
26
27
maka :
n ≥ Z2
n ≥ (1,96)2
n ≥ 3,84 (dibulatkan)
n≥4
penelitian adalah 5.
Identifikasi Variabel
3. Variabel terkendali :
d. Lama perendaman
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
Definisi Operasional
ruangan. Plat resin akrilik yang digunakan adalah plat dengan ukuran
2. Obat kumur
3. Perendaman
4. Kekerasan
1. Alat
a. Pipet
b. Pinset
c. Spatula
d. Plat kaca
e. Stellon pot
2. Bahan
a. Masker
b. Handscoon
c. CMS
e. Vaselin
f. Saliva buatan
Jalannya Penelitian
mengkilat.
(a) (b)
Gambar 1. a. Orthoplast powder dan monomer, b. 20 plat resin akrilik berukuran 65x10x2 mm
dalam obat kumur selama 7 hari dan perendaman tersebut tiap harinya
akan dilakukan selama 2 menit pada sore hari pukul 15.30. Setiap hari
(a) (b)
3. Uji kekerasan
Uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji kekuatan tekan
Gambar 5. a. Sebelum dilakukan pengukuran, b. Saat dilakukan pengukuran, c. Hasil akrilik yang patah
setelah pengukuran dilakukan
Alur Penelitian
Perendaman Perendaman Perendaman Perendaman
5 buah plat 5 buah dalam 5 buah obat 5 buahdalam
dalam obat obat kumur kumur saliva buatan
kumur mengandung mengandung sebagai
mengandung fluoride povidone kontrol
alkohol (Pepsodent) iodine
(Listerine) (Betadine)
Perendaman dilakukan 2
menit per hari selama 7 hari
Analisa data
34
Analisis Data
antara dua kelompok variabel yaitu jenis obat kumur dan tingkat
kekerasannya.
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh obat kumur yang
resin akrilik orthoplast yang digunakan sebagai basis alat ortodontik lepasan
direndam dalam obat kumur Betadine, Listerin, Pepsodent dan saliva buatan
sebagai kelompok kontrol selama 7 hari. Hasil yang diperoleh pada kelompok
rerata sebesar 0. 134 HVN, pada kelompok 3 didapat hasil sebesar 0. 141
HVN dan pada kelompok 4 didapatkan hasil sebesar 0,128 HVN. Berdasarkan
tabel hasil (Tabel 1), maka didapat hasil rerata yang tertinggi yaitu kelompok
2 dengan hasil 0.134 sedangkan rerata terendah yaitu kelompok 4 dengan hasil
0,128 HVN.
36
Shapiro-wilk karena data < 50. Apabila nilai signifikansi >0,05 maka akan
dilanjutkan dengan One Way Anova untuk selisih seluruh kelompok. Hasil uji
37
berikut :
Uji Kolmogorov-
Normalitas Kelompok Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Kekerasan Statisti
(HVN) c Df pValue Statistic Df pValue
Betadine .240 5 .200 .883 5 .331
Pepsodent .182 5 .200 .980 5 .933
Listerin .242 5 .200 .939 5 .656
Saliva .246 5 .200 .922 5 .542
tersebut terdistribusi normal, terlihat dari konfigurasi nilai p > 0,05. Uji yang
dilakukan selanjutnya adalah uji One Way Anova untuk membandingkan nilai
selisih dari kelompok yang jumlahnya lebih dari 2. Namun terlebih dulu
dinyatakan homogen sehingga dapat dilakukan uji One Way Anova namun
apabila nilai p<0,05 maka data dinyatakan tidak homogen sehingga dilakukan
sehingga disimpulkan data adalah tidak homogen dan dapat dilakukan uji non
p<0,05 dan tidak signifikan apabila nila p>0,05. Pada tabel 4 nilai p=0,925
B. Pembahasan
(0. 129 HVN), obat kumur Pepsodent (0. 134 HVN), obat kumur Listerine
(0. 141 HVN) dan pada saliva buatan (0,128 HVN). Hasil uji non parametric
perbedaaan yang bermakna kekerasan antara plat resin akrilik yang direndam
Sehingga perendamaan plat akrilik selama 7 hari dalam obat kumur yang
dengan pH 4.66 dan Betadine dengan pH 2.5 sehingga besar kandungan asam
yang dimiliki hampir sama (Febriana, 2006). Seperti yang diketahui faktor
bentuk poliester panjang yang terdiri dari unit metil metakrilat yang berulang
2012)
tidak boleh kurang dari 10 g/mm 2 atau setara dengan 0,01 HVN (ADA,
Listerine dan saliva buatan memiliki tingkat kekerasan di atas batas ideal. Hal
ini menunjukkan bahwa obat kumur yang digunakan pada penelitian ini tidak
polimer. Waktu perendaman dan jenis pembersih gigi tiruan memiliki peran
penting dalam mempengaruhi sifat-sifat dasar gigi tiruan dan bahan gigi.
resin akrilik dan menurunkan kekuatan dan hal ini akan memungkinkan
cleanser atau pembersih gigi tiruan memiliki bahan yang tidak dimiliki oleh
merupakan bahan kimia yang dapat merusak material basis gigi tiruan yang
terbuat dari resin akrilik (Sato, 2005). Obat kumur yang digunakan pada
penelitian ini tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak material
hingga proses curing. Pada plat resin akrilik pada saat pengadukan antara
polimer dan monomer resin akrilik yang tidak homogen merupakan penyebab
kemungkinan lain dari tidak signifikannya hasil uji. Pengadukan adonan resin
dengan baik, serta waktu pengisian bahan ke dalam mould yang tidak
tepat (Togatorop dkk, 2017). Pada penelitian ini, pembuatan plat resin akrilik
dilakukan oleh operator yang sama dan dengan teknik yang sama. Maka hasil
42
resin akrilik yang didapatkan memiliki kekerasan yang hampir sama. Teknik
yang tepat dengan pengadukan resin akrilik yang homogen didapatkan hasil
sifat fisik polimer yang dihasilkan karena monomer sisa akan bertindak
sebagai plasticizer dan membuat resin akrilik menjadi fleksibel dan kekuatan
alergi terutama daerah mukosa di bawah plat akrilik (Bhola dkk, 2010).
membuat plat basis resin akrilik yang memiliki angka kekerasan paling tinggi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
plat akrilik selama 7 hari dalam obat kumur Betadine, Listerine, Pepsodent
dan saliva buatan sebagai kontrol tidak mempengaruhi kekerasan plat resin
akrilik. Sehingga dalam penggunaan obat kumur dan tanpa penggunaan obat
B. Saran
Penelitian yang telah dilakukan tidak luput dari kekurangan, maka dapat
disarankan bahwa :
perendaman
DAFTAR PUSTAKA
Brightman, L.J., Terezhalrny, G.T., Greenwell, H., Jacobs, M., Enlow, D.H. 1991.
The Effects of a 0.12% Chlorhexidine Gluconate Mouthrinse on Orthodontic
Patients Aged 11 Through 17 With Established Gingivitis. Am J Orthod
Dentofacial Orthop. 324-9.
Carolina, A., Ignácio, J., Giro, G., Mendoza-marin, D. O., Gustavo, A., &
Antonio, M. 2013. Surface Properties and Color Stability of an Acrylic
Resin Combined with an Antimicrobial Polymer.
Cavalcanti AN, Mitsui FH, Ambrosano GM, Mathias P, Marchi GM. 2005. Effect
of Different Mouthrinses on Knoop Hardness of a Restorative Composite.
Am J Dent. 338-40.
Chris H. Miller, Charles John Palenik. 2003. Infection Control & Management of
Hazardous Materials for the Dental Team. III penyunt. s.l.:Elsevier Mosby.
45
Lateef, S. S. 2011. Analysis of Ascorbic Acid , Citric Acid and Benzoic Acid in
Orange Juice.
Lima DA, De Alexandre RS, Martins AC, Aguiar FH, Ambrosano GM, Lovadino
JR. 2008. Effect of Curing Light and Bleching Agents on Physical
Properties of a Hybrid Composite Resin. J Esthet Restor Dent, 266-75.
Littlewood, S. J., Tait, A. G., Mandall, N. A., & Lewis, D. H. 2001. The Role of
Removable Appliances in Contemporary Orthodontics, 2–6.
Lohakare, S. S. 2008. Orthodontic Removable Appliances. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical.
Nalr, R. G., & Samaranayake, L. I. 1996. The Effect of Oral Commensal Bacteria
on Candidal Adhesion to Human Buccal Epithelial Cells In Vitro, 179–185.
46
Mantiri, S.C. 2013.Status Kebersihan Mulut dan Status Karies Pada Mahasiswa
Pengguna Alat Ortodontik Cekat. Journal e-GiGi. Vol 1 No 1
McCabe, J. 2008. Applied Dental Materials. 9 penyunt. s.l.:Wiley-Blackwell.
Miranda, D. D. A. 2011. Effects of Mouthwashes on Knoop Hardness and Surface
Roughness of Dental Composites after Different Immersion Times, 168–
173.
Mosby. 2007. Dental Dictionary. Ed 2.
Pavarina, A.C., Machado, A.L., Giampaolo, E.T., Vergani, C.E. 2003. Effects of
Chemical Disinfectants on the Transverse Strength of Denture Base Acrylic
Resins. J Oral Rehabil,1085-9.
Polydorou, O., Trittler, R., Hellwiga E. 2007. Elution of Monomers From Two
Conventional Dental Composite Materials. Dent Mater, 1535-41.
Prayogo, F.S.A., Pintadi, H. Perbandingan Kekuatan Transversal Antara Resin
Akrilik Teraktivasi Panas Dan Resin Akrilik Teraktivasi Dingin Yang
Direndam Pada Obat Kumur
Proffit, R.W. 2000. Comtemporary Orthodontics. 3th ed. p. 228-40
Sato, S., Cavalcante, M.R.S., ORSI, I.A., Paranhos, H.F.O., Zaniquelli, Osvaldo.
2005. Assessment of Flexural Strength and Color Alteration of Heat-
Polymerized Acrylic Resins After Simulated Use of Denture Cleansers
Satria, D. G., 2013. Pengaruh Lama Perendaman dalam Ekstrak Atsiri Bunga
Cengkeh (Eugenia aromatica L) terhadap Kekuatan Tekan lempeng Resin
Akrilik. Yogyakarta : FKIK UMY.
Sormin, L.T. M., Rumampuk, J.F.,Wowor, V.N. S., 2017, Uji Kekuatan
Transversal Resin Akrilik Polimerisasi Panas yang Direndam Dalam
Larutan Cuka Aren