Anda di halaman 1dari 112

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN


KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN
PENULARAN COVID 19 DI DUKUH TASITU SUKOHARJO

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana

Diajukan Oleh :
Wiwin Retno Winarsih
NIM. 2019122017

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2021

i
LEMBAR PERNYATAAN
ORISINILITAS KARYA TULIS ILMIAH

Saya mahasiswa Program Studi Keperawatan ,Fakultas Sains, Teknologi


dan Kesehatan Universitas Sahid Surakarta, yang bertanda dibawah ini :
Nama : Wiwin Retno Winasih
NIM : 2019122017
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi dengan
judul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT
DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER UNTUK
PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 DI DUKUH TASITU
SUKOHARJO” adalah benar-benar karya saya susun sendiri. Apabila kemudian
terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan /
karya orang lain seolah-olah hal pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima
sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Universitas termasuk pencabutan gelar
yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinnya.

Surakarta, November 2021


Yang Menyatakan

Wiwin Retno Winasih


NIM : 2019122017

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

i
Sebagai Civitas Akademik Universitas Sahid Surakarta, saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Wiwin Retno Winasih
NIM : 2019122017
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Sains, Teknologi dan Kesehatan
Jenis Karya : Skripsi
Demi ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Sahid Surakarta Hak Bebas nonekslusif ( Non-Exclusive Royalty Free Right ) atas
Skripsi saya yang berjudul :
“Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Keluarga Dalam Merawat Pasien
Stroke Di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta” beserta instrumen /
desain / perangkat (jika ada). Berhak menyimpan, mengalihkan bentuk,
mengalihkan media, mengelola dalam bentuk pangkalan ( data base ), merawat
serta mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis ( autor ) dan pembimbing sebagai co autor atau pencipta dan juga
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya secara sadar
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : Surakarta, November 2021


Yang Membuat Pernyataan

Wiwin Retno Winasih


NIM : 2019122017

LEMBAR PERSETUJUAN

ii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN
PENULARAN COVID 19 DI DUKUH TASITU SUKOHARJO

Disusun oleh :
WIWIN RETNO WINASIH
NIM: 2019122017

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dosen penguji tugas akhir
Progran Studi Keperawatan
Fakultas Sains Teknologi dan Kesehatan
Universitas Sahid Surakarta

Pada : 15 Oktober 2021


Dosen Penguji :
1. Vitri Dyah Herawati, S.Kep., Ns., M.Kep :

2. Shinta Rositasari, SST., M.Kes :

3. Anik Suwarni.,S.Kep., Ns., M.Kes :

Mengetahui ,
Ketua
Program Studi Keperawatan

Fajar Alam Putra.,S.Kep., Ns., MKM


NIDN: 0608088804
LEMBAR PENGESAHAN

iii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN
PENULARAN COVID 19 DI DUKUH TASITU SUKOHARJO

Di Susun Oleh :
WIWIN RETNO WINASIH
NIM : 2019122017

Tugas Akhir ini telah dan disahkan oleh dosen penguji Tugas Akhir
Program Studi Keperawatan
Fakultas Sains,Teknologi dan Kesehatan
Universitas Sahid Surakarta

Pada : 15 Oktober 2021

Dosen Penguji :
1. Vitri Dyah Herawati, S.Kep., Ns., M.Kep :

2. Shinta Rositasari, SST., M.Kes :

3. Anik Suwarni.,S.Kep., Ns., M.Kes :

Mengetahui,

Ketua Dekan

Program Studi Keperawatan Fakultas Sains,Teknologi dan Kesehatan

Fajar Alam Putra.,S.Kep.,Ns.,MKM Firdaus Hari Saputro Al Haris.,S.T.,M.Eng

MOTTO

iv
“... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...” (QS. Al-Mujadilah
(58) : 11)

‘Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, No. 2699)

PERSEMBAHAN

v
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan karunia dan
hidayah-Nya sehingga tugas akhir/skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :
1. Orang tua saya Ibu Mariyem, kakak saya Wiji Lestari.,S.Kep., Ns dan adik
saya Tri Joko Sediono yang selalu memberikan suport, rasa cinta kasih yang
sangat besar dan doa yang tulus untuk anak-anaknya.
2. Anak-anak saya, Nimas Syifa Mei Pramesti dan Melviano Cortizo yang
selama ini selalu memberikan dukungan serta doa untuk dapat
terselesaikannya pendidikan Sarjana yang saya tempuh.
3. Teman –teman kelas B42 yang selalu memberikan semangat serta dukungan
baik moral maupun spiritual.
4. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas
segala bantuannya selama ini dan memberikan pengalaman yang baru.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan
dengan Perilaku Keluarga dalam Merawat Pasien Stroke di Rumah Sakit Umum
Islam Kustati Surakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh kelulusan Sarjana Keperawatan Universitas Sahid Surakarta. Banyak
kendala yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya semua kendala dan hambatan dapat
terselesaikan. Untuk itu tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Mohamad Harisudin, MSi, Rektor Universitas Sahid Surakarta,
yang telah memberikan kesempatan untuk studi di Universitas Sahid Surakarta.
2. Sri Huning Anwariningsih, ST.M.Kom, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya
Keuangan dan Pengembangan Universitas Sahid Surakarta yang telah
memberikan sarana dan prasarana sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik
3. Ir. Dahlan Susilo, M.Kom, Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan,
Alumni dan Kerjasama Universitas Sahid Surakarta yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik.
4. Firdaus Hari Saputro Al Haris ST.,M.Eng, Dekan Fakultas Sains Teknologi
Dan Kesehatan Universitas Sahid Surakarta yang telah berkontribusi dalam
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
5. Basoeki Soetarjo, drg., MMR, Direktur RSUI Kustati Surakarta yang telah
memberikan dukungan dan kesempatan pada saya untuk menempuh
pendidikan Sarjana Keperawatan.
6. Fajar Alam Putra,S.Kep.,Ns.,MKM, selaku Ketua Program Studi Keperawatan
Universitas Sahid Surakarta yang telah berkontribusi dalam pemberian arahan
dan petunjuk penelitian.
7. Vitri Dyah Herawati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing I yang dalam
kesibukannya telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

vii
8. Shinta Rositasari, SST., M.Kes, selaku pembimbing II yang telah memberikan
arahan, bimbingan dengan kesabaran kepada penulis.
9. Anik Suwarni, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku penguji yang telah memberikan
arahan kepada penulis.
10. Para dosen, staff dan karyawan di Fakultas Sains Teknologi Dan Kesehatan
Program Studi Keperawatan Universitas Sahid Surakarta.
11. Seluruh responden yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini,
terima kasih atas bantuan dan atensinya.
12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik membangun selalu penulis harapkan dari
pembaca, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya
dan dunia kesehatan pada khususnya.
Surakarta, November 2021
Penulis

Wiwin Retno Winasih

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS................................................... i
LEMBAR PUBLIKASI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii
INTISARI
ABSTRAC
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................ 4
C. TUJUAN PENELITIAN........................................................ 4
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN.................................................... 4
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. KEASLIAN PENELITIAN.................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan Teori........................................................................ 8
A. Teori Pengetahuan............................................................ 8
B. Teori Kepatuhan............................................................... 13
C. Covid-19........................................................................... 15

ix
D. Teori Usia Dewasa............................................................ 22
E. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan
Penggunaan Masker.......................................................... 23
b. Kerangka Teori....................................................................... 24
c. Kerangka Konsep.................................................................... 25
d. Hipotesis Penelitian................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN
1) Jenis Penelitian....................................................................... 26
2) Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 26
3) Populasi dan Sampel............................................................... 27
4) Variabel Penelitian.................................................................. 28
5) Definisi Operasional............................................................... 29
6) Instrumen Penelitian............................................................... 29
7) Uji Validitas dan Reabilitas.................................................... 30
8) Pengolahan Data dan Analisis Data........................................ 30
9) Etika Penelitian....................................................................... 32
10) Rencana Jalannya Pendidikan................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian..................................... 35
B. Karakteristik Responden......................................................... 35
C. Analisa Univariat.................................................................... 37
D. Analisa Bivariat...................................................................... 37
E. Pembahasan............................................................................ 38
1. Karakteristik Responden................................................... 38
2. Analisa Univariat.............................................................. 41
3. Analisa Bivariat................................................................ 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan................................................................................. 46
B. Saran....................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Teori................................................................................. 24


Tabel 2.2 Kerangka Konsep............................................................................. 25
Tabel 3.1 Definisi Operasional.......................................................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner tingkat pengetahuan penyebaran Covid-19...... 29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner tingkat kepatuhan penggunaan masker............ 30
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden........................... 35
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin................................ 35
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan................................... 36
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pekerjaan responden......................................... 36
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan..................................................... 37
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kepatuhan responden........................................ 37
Tabel 4.7 Hasil uji chi square pengetahuan dengan kepatuhan........................ 38

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responen


Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responen
Lampiran 3. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Penyebaran Covid 19 dan
Kuesioner
Tingkat Kepatuhan Penggunaan Masker
Lampiran 4. Surat Studi Pendahuluan dari Kampus
Lampiran 5. Balasan Surat Studi Pendahuluan dari Tempat Penelitian
Lampiran 6. Jadwal Penelitian
Lampiran 7. Uji Validitas Tingkat Pengetahuan
Lampiran 8. Reliability
Lampiran 9. Uji Validitas Tingkat Kepatuhan
Lampiran 10. Reliability
Lampiran 11. Data Mentah Penelitian Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan
Penggunaan Masker
Lampiran 12. Hasil Pengolahan Data SPSS
Lampiran 13. Analisa Univariat, Bivariat
Lampiran 14. Lembar Konsultasi Skripsi/TA

xii
Intisari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN


KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN
PENULARAN COVID 19 DI DUKUH TASITU SUKOHARJO

Wiwin retno winasih

Pendahuluan: Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan


penyakit. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang menyebabkan penyakit yang
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Untuk mencegah proses penularan
tersebut maka dibutuhkan alat pelindung diri (APD) yang sesuai. Sebagaimana
kita ketahui bahwa penularan Covid-19 dapat melalui saluran pernapasan, maka
penggunaan masker oleh seluruh masyarakat dirasakan perlu di masa pandemic
Covid-19 ini.Dari pentingnya penggunaan masker tersebut, maka dibutuhkan
kepatuhan dalam implementasi dimasyarakat agar penggunaan masker dapat
dilaksanakan dengan baik
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat
dengan kepatuhan terhadap penggunaan masker dalam rangka pencegahan
penularan covid 19 di Dukuh Tasitu Sukoharjo.
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional, dengan
desaign cross sectional. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah Purposive Sampling. Analisa yang digunakan adalah uji korelasi
chi square dimana uji tersebut digunakan untuk variabel yang berskala nominal.
Hasil : Hasil penelitian diperoleh nilai p value 0,011 yang artinya tingkat
pengetahuan berhubungan dengan tingkat kepatuhan penggunaan masker
Kesimpulan : ada hubungan hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat
dengan kepatuhan terhadap penggunaan masker dalam rangka pencegahan
penularan covid 19 di Dukuh Tasitu Sukoharjo

xiii
ABTRACK

THE RELATIONSHIP OF PUBLIC KNOWLEDGE LEVEL WITH


COMPLIANCE WITH THE USE OF MASK FOR THE PREVENTION OF THE
TRANSMISSION OF COVID 19 IN DUKUH TASITU SUKOHARJO

Wiwin retno winasih

Introduction: Coronaviruses are a large family of viruses that cause disease.


There are at least two types of coronavirus that cause diseases that cause severe
symptoms such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). To prevent the transmission process, appropriate
personal protective equipment (PPE) is needed. As we know that the transmission
of Covid-19 can be through the respiratory tract, the use of masks by the whole
community is felt necessary during this Covid-19 pandemic.
Objective: To determine the relationship between the level of public knowledge
and adherence to the use of masks in the context of preventing the transmission of
covid 19 in Dukuh Tasitu Sukoharjo.
Methods: This study used a correlational research design, with a cross sectional
design. The technique used in sampling is purposive sampling. The analysis used
is the chi square correlation test where the test is used for nominal-scale variables.
Results: The results of the study obtained a p value of 0.011, which means that
the level of knowledge is related to the level of compliance with the use of masks
Conclusion: there is a relationship between the level of public knowledge and
adherence to the use of masks in the context of preventing the transmission of
covid 19 in Dukuh Tasitu Sukoharjo

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang menyebabkan penyakit
yang menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Risiko kematian
kasus SARS adalah 10% meninggal dunia, MERS sebesar 35%, sedangakan
virus corona hanya 3%. Namun virus corona tersebar lebih cepat meskipun
angka risiko kematiannya tidak sebesar SARS (ditransmisikan dari kucing
luwak) apalagi MERS (ditransmisikan dari unta). Sars-CoV-2 merupakan
virus yang menyebabkan Coronavirus Disease (COVID-19) (Dirjen P2P
Kemenkes RI, 2020).
World Health Organization (WHO) pada tanggal 30 Januari 2020
menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan
dunia karena penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat
dan lintas negara. Total kasus COVID-19 sampai dengan bulan Maret 2021
sebanyak 135 juta. Kasus terkonfirmasi terbanyak berada di Amerika Serikat
dengan 31,2 juta. Di Asia sendiri, kasus terbanyak saat ini adalah India
dengan 13,2 juta (WHO, 2020).
Prevalensi di Indonesia pada bulan Maret 2021 kasus covid-19
terkonfirmasi sejumlah 1,56 juta. Dari angka tersebut, data total pasien
terkonfirmasi di Provinsi Jawa Tengah sejumlah 176.899 kasus. Dari angka
tersebut 11.124 kasus meninggal dunia. Mobilitas masyarakat yang tinggi dan
padat penduduk menyebabkan persebaran kasus positif COVID-19 di
provinsi Indonesia tergolong cepat (Mashabi, 2020).
Di kabupaten Sukoharjo bulan Maret 2021 terdata kasus terkonfirmasi
sejumlah 5375 kasus dan di Kecamatan Bendosari seumlah 270 kasus (Satgas
covid Sukoharjo, 2021). Informasi yang ada saat ini mengindikasikan bahwa
dua cara utama transmisi virus COVID-19 adalah percikan (droplet) saluran
2

pernapasan dan kontak. Percikan saluran pernapasan dihasilkan saat


seseorang batuk atau bersin. Setiap orang yang berada dalam kontak erat
(dalam radius 1 m) dengan orang yang menunjukkan gejala-gejala gangguan
pernapasan (batuk, bersin) berisiko terpapar percikan saluran pernapasan
yang kemungkinan dapat menye-babkan infeksi (infeksius). Percikan juga
dapat jatuh ke permukaan benda di mana virus tetap aktif; oleh karena itu,
lingkungan sekitar terdekat dari orang yang terinfeksi dapat menjadi sumber
penularan (penularan kontak) (WHO, April 2020).
Untuk mencegah proses penularan tersebut maka dibutuhkan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai (Wati, 2020). Dalam Kemenkes 2021
menyebutkan bahwa dalam mencegah penularan Covid-19 maka masyarakat
diharapkan dapat menerapkan 5 M yang terdiri dari Memakai masker,
menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi
mobilitas. Dari beberapa pencegahan tersebut, memakai masker menjadi hal
yang penting dan dibutuhkan masyarakat. Masker dapat terbuat dari kain
dengan pori-pori tertentu (Budiono, 2013). Sebagaimana kita ketahui bahwa
penularan Covid-19 dapat melalui saluran pernapasan, maka penggunaan
masker oleh seluruh masyarakat dirasakan perlu di masa pandemic Covid-19
ini.
Masker dapat menjadi penghalang pertama jika ada droplet/tetesan
baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Alat pelindung pernapasan atau
masker merupakan alat yang digunakan untuk melindungi mulut dan hidung
dengan bahan yang dapat menyaring masuknya debu atau uap (Harrianto,
2014). Mekanisme yang terjadi adalah dengan cara menangkap partikel atau
aerosol dari udara dengan metode penyaringan atau penyerapan, sehingga
udara yang melewati masker menjadi bersih dari partikulat (Moeljosoedarmo,
2013).
Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif
langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran
penyakit-penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID-19.
Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat (dipakai
3

untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan orang yang terinfeksi)
atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk
mencegah penularan lebih lanjut). Dari pentingnya penggunaan masker
tersebut, maka dibutuhkan kepatuhan dalam implementasi dimasyarakat agar
penggunaan masker dapat dilaksanakan dengan baik.
Menurut Notoatmodjo (2014) kepatuhan merupakan perilaku
pemeliharaan kesehatan yaitu usaha seseorang untuk memenuhi kesehatan
atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan apabila
sakit. Kemenkes (2020) menyebutkan bahwa memakai masker dapat
mengurangi penyebaran covid-19 sebesar 75%. Dengan angka tersebut, maka
kepatuhan penggunaan masker menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh
masyarakat. Nivern (2012) menyatakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan
adalah Pendidikan, Pengetahuan, Faktor lingkungan dan social, Kepribadian
dan Kepercayaan.
Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor tersebut,
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overtbehaviour). Tingkat pengetahuan di
dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan (Notoatmodjo, 2014).
Dari teori tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kepatuhan akan mempengaruhi
tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan masker.
Studi pendahuluan dilakukan di Dukuh Tasitu Sukoharjo. Dari studi
pendahuluan tersebut didapatkan ada beberapa warga yang tidak memakai
masker bila keluar rumah, ada beberapa warga yang mengaku tidak
mengetahui walaupun sudah banyak spanduk yang dipasang di pinggir jalan
yang berisi himbauan dari pemerintah untuk memakai masker ada juga warga
yang sudah mengetahui anjuran mamakai masker tapi masih enggan untuk
memakainya. Tingginya kasus covid-19 di daerah Sukoharjo terutama
Kecamatan Bendosari yang termasuk di dalamnya yaitu sejumlah 270 kasus,
hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang hubungan
antara pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker dalam
rangka pencegahan penularan covid 19.
4

B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan
kepatuhan terhadap penggunaan masker dalam rangka pencegahan penularan
covid 19 di Dukuh Tasitu Sukoharjo.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat
dengan kepatuhan terhadap penggunaan masker dalam rangka
pencegahan penularan covid 19 di Dukuh Tasitu Sukoharjo.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Dukuh Tasitu
Sukoharjo terhadap pencegahan covid-19.
b. Untuk mengetahui kepatuhan penggunaan masker pada masyarakat
Dukuh Tasitu Sukoharjo.
c. Untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap kepatuhan penggunaan masker pada masyarakat di Dukuh
Tasitu Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini dapat memberi kontribusi dalam memperkaya penelitian di
bidang kesehatan.
2. Secara praktis
a. Bagi responden
Hasil penelitian dapat memberikan gambaran kepada responden
tentang pentingnya penggunaan masker
b. Bagi pemerintah pengambil kebijakan
Sebagai masukan pemikiran bagi aparat Desa dan masyarakat yang
ada di Dukuh Tasitu dalam usaha meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penanganan Covid-19
5

c. Bagi institusi pendidikan


Sebagai wawasan dan sumber informasi yang dapat memberikan
tambahan referensi dan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan
oleh peneliti lain.
d. Bagi peneliti
Sebagai sarana bagi penulis untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan berfikir secara sistematis dan teoritis dalam
memecahkan suatu permasalahan secara objektif dan kritis melalui
karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat
teruji dan berguna

E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan
Kepatuhan penggunaan masker dalam rangka pencegahan penularan covid 19
sudah ada yg melakukan tetapi ditempat yang berbeda seperti penelitian yang
dilakukan oleh :
1. Irawan, et al., (2020) dengan judul analisis status risiko, tingkat
pengetahuan, dan kepatuhan masyarakat kelurahan Jimbaran bali tentang
Covid-19. Penelitian tersebut merupakan penelitian korelasi dengan
metode surveilans. Hasil penelitian analisis menunjukan sebagian besar
masyarakat kelurahan Jimbaran memiliki risiko rendah, tingkat
pengetahuan tinggi dan tingkat kepatuhan yang baik. Perbedaan dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah pada desain dan metode yang
digunakan. Peneliti akan melakukan penelitian korelasi dengan desain
cross sectional dan uji korelasi menggunakan chi square. Sedangkan
persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variable
yang sama-sama meneliti tingkat pengetahuan dan kepatuhan.
6

2. Ika Purnamasari, Annisa Ell Raharyani dengan judul tingkat pengetahuan


dan perilaku masyarakat kabupaten Wonosobo tentang covid-19.
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik
korelasi. Sampel berjumlah 144 responden yang diambil dengan cara
random melalui aplikasi Google forms yang disebar melalui WhatsApp
kepada masyarakat kabupaten Wonosobo. data dianalisis menggunakan
analisis korelasi spearman.Hasil menunjukkan pengetahuan masyarakat
kabupaten Wonosobo tentang covid-19 berada pada kategori baik 90%
dan hanya 10% berada pada kategori cukup. untuk perilaku masyarakat
kabupaten Wonosobo terkait Covid-19 seperti menggunakan masker
kebiasaan cuci tangan dan fisikal atau social distancing menunjukkan
perilaku yang baik sebanyak 95,8% dan hanya 4,2% masyarakat
berperilaku cukup baik. Terdapat hubungan bermakna antara
pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang covid-19 dengan p-
value 0,047.
3. Albert Wahyu Saputra, Ida uli Simbolon dengan judul hubungan tingkat
pengetahuan tentang covid 19 terhadap kepatuhan program lockdown
untuk mengurangi penyebaran covid 19 di kalangan mahasiswa
berasrama universitas Advent Indonesia.penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang covid 19,
tingkat kepatuhan terhadap protokol di kampus berasrama ini dan untuk
mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel
tersebut metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif korelasi dengan desain cross sectional potong lintang.
Populasinya adalah mahasiswa yang tinggal di asrama baik laki-laki
maupun perempuan dengan jumlah sampel 66 orang mahasiswa yang
tinggal di asrama pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner pengetahuan dan kepatuhan melalui Google form analisis data
dilakukan dengan perangkat lunak SPSS. Didapatkan bahwa tingkat
pengetahuan mahasiswa berasrama tentang covid-19 termasuk dalam
kategori baik dengan nilai rata-rata 80.77.tingkat kepatuhan mahasiswa
7

berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata 76.6. nilai rhitung 0,31
lebih besar dari nilai rtabel 0,2423 dan nilai signifikan (p - value) adalah
0,805 lebih besar dari nilai Alfa 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel adalah positif dalam
kategori hubungan yang lemah atau tidak signifikan.
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori
1. Teori pengetahuan
a. Definisi
Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas
penggabungan atau kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui
dan objek yang diketahui. Segenap apa yang diketahui tentang
sesuatu objek tertentu (Suriasumantri, 2017).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indramanusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan rabamenurut
Bachtiar yang dikutip dari Notoatmodjo (2012).
b. Tingkat pengetahuan
Notoatmodjo (2012) menyebutkan secara garis besar dibagi menjadi
6 tingkat pengetahuan, yaitu :
e. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recallatau memanggil memori yang telah
ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Tahu disisni merupakan tingkatan yang paling rendah.
Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang tahu
tentang apa yang dipelajari yaitu dapat menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
f. Memahami (Comprehention)
Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap
objek tersebut, dan juga tidak sekedar menyebutkan, tetapi
orang tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang
9

objek yang diketahuinya. Orang yang telah memahami objek


dan materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menarik kesimpulan, meramalkan terhadap suatu objek yang
dipelajari.
g. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan ataupun mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau kondisi yang
lain. Aplikasi juga diartikan aplikasi atau penggunaan hukum,
rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi yang
lain.
h. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menjabarkan atau
memisahkan, lalu kemudian mencari hubungan antara
komponen-komponen dalam suatu objek atau masalah yang
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai
pada tingkatan ini adalah jika orang tersebut dapat membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, membuat bagan (diagram)
terhadap pengetahuan objek tersebut.
i. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam merangkum
atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
komponen pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dengan kata
lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi yang sudah ada sebelumnya.
j. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-
norma yang berlaku dimasyarakat.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
10

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi


pengetahuan:
1) Pendidikan, Proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin capat menerima dan
memahami suatu informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki
juga semakin tinggi .
2) Informasi atau Media Massa, Suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi,
mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan informasi
dengan tujuan tertentu. Informasi mempengaruhi pengetahuan
seseorang jika sering mendapatkan informasi tentang suatu
pembelajaran maka akan menambah pengetahuan dan
wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima
informasi tidak akan menambah pengetahuan dan wawasannya.
3) Sosial, Budaya dan Ekonomi. Tradisi atau budaya seseorang
yang dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik
atau buruk akan menambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya
fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu. Seseorang
yang mempunyai sosial budaya yang baik maka pengetahuannya
akan baik tapi jika sosial budayanya kurang baik maka
pengetahuannya akan kurang baik. Status ekonomi seseorang
mempengaruhi tingkat pengetahuan karena seseorang yang
memiliki status ekonomi dibawah rata-rata maka seseorang
tersebut akan sulituntuk meningkatkan pengetahuan.
4) Lingkungan, mempengaruhi proses masuknya pengetahuan
kedalam individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun
tidak yang akan direspons sebagai pengetahuan oleh individu.
Lingkungan yang baik akan pengetahuan yang didapatkan akan
11

baik tapi jika lingkungan kurang baik maka pengetahuan yang


didapat juga akan kurang baik. Jika seseorang berada di sekitar
orang yang berpendidikan maka pengetahuan yang dimiliki
seseorang akan berbeda dengan orang yang berada di sekitar
orang pengangguran dan tidak berpendidikan.
5) Pengalaman. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dari
pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga
pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan
apabila medapatkan masalah yang sama. Usia, Semakin
bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh
juga akan semakin membaik dan bertambah.
d. Pengukuran tingkat pengetahuan
Menurut Budiman dan Riyanto (2013) tingkat pengetahuan
dikelompokkan menjadi dua kelompok apabila respondennya adalah
masyarakat umum, yaitu :
1) Tingkat pengetahuan kategori Baik nilainya > 50%
2) Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik nilainya ≤ 50%
e. Proses tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), sebelum seseorang mengadopsi
perilaku baru, di dalam diri orang tersebut sudah terjadi proses
berurutan, yaitu:
1) Awareness (kesadaran) dimana orangtersebut menyadari dalam
arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus(objek).
2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.
Disini sikap subjek sudah mulai timbul.
3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagidirinya.
4) Trial (mencoba) dimana subjek mulai mencoba untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
stimulus.
12

5) Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan


pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
f. Cara memperoleh pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo (2012), ada
beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :
1) Cara coba-salah (trial and error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba
dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga
gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai
masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara
ini disebut metode trial (coba) dan error (gagal atau salah) atau
metode coba-salah/coba-coba.
2) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun
temurun dari generasi kegenerasi berikutnya. Dengan kata lain,
pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasan,
baik tradisi, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agam, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan.Prinsip ini adalah
orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang
yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau
membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris,
ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan
karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap
bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
13

Pengalaman adalah guru yang baik, dimana pepatah ini


mengandung arti bahwa pengalaman itu merupakan sumber
pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh pengetahuan.
4) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan
pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
5) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah.
2. Teori kepatuhan
a. Definisi kepatuhan
Kepatuhan (adherence) adalah suatu bentuk perilaku yang timbul
akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga
pasien mengerti rencana dan segala konsekuensinya dan menyetujui
rencana tersebut serta melaksanakannya (Kemenkes RI.,2011).
Menurut Notoatmodjo (2010), kepatuhan merupakan perilaku
pemeliharaan kesehatan yaitu usaha seseorang untuk memenuhi
kesehatan atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha
penyembuhan apabila sakit.
Pengertian kepatuhan menurut konformitas (conformity) merupakan
perubahan perilaku atau keyakinan sebagai akibat dari adanya
tekanan kelompok. Shaw menyatakan bahwa kepatuhan
(compliance) berhubungan dengan prestise seseorang di mata orang
lain.yang berasal dari pihak lain (Wardhani, 2016).
b. Bentuk-bentuk kepatuhan
Sarwono dan Meinarno (2011) juga membagi kepatuhan dalam tiga
14

bentuk perilaku yaitu:


11) Konfomitas (conformity). Yaitu individu mengubah sikap dan
tingkah lakunya agar sesuai dengan cara melakukan tindakan
yang sesuai dan diterima dengan tuntutan social.
12) Penerimaan (compliance). Yaitu individu melakukan sesuatu
atas permintaan orang lainyang diakui otoritasnya.
13) Ketaatan (obedience). Yaitu individu melakukan tingkah laku
atas perintah orang lain. Seseorang mentaati dan mematuhi
permintaan orang lain untuk melakukan tingkah laku tertentu.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
Menurut Niven (2012) faktor - faktor yang mempengaruhi tingkat
kepatuhan adalah
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memilki kekuatan spiritual kegamanan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2) Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni:
indera penglihatan, pendengar, pencium, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.


3) Faktor lingkungan dan sosial.
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan
teman, kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu
Misalnya kepatuhan terhadap program pengobatan. Lingkungan
yang harmonis dan positif akan membawa dampak positif, serta
sebaliknya.
15

4) Kepribadian.
Kepribadian adalah factor internal yang dimiliki individu. Factor
ini akan berperan kuat mempengaruhi intensitas kepatuhan
ketika berada pada situasi yang lemah dan pilihan yang ambigu
dan mengandung banyak hal.
5) Kepercayaan
Suatu perilaku yang ditampilkan individu kebanyakan
berdasarkan keyakinan yang dianut. Sikap loyalitas pada
keyakinannya akan mempengaruhi pengambilan keputusannya.
3. Covid-19
a. Definisi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-
160 nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di
antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah
COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi
manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63,
betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute
Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) (Riedel S, Morse
S,2019)
COVID-19 adalah penyakit menular dengan gejala klinis
utamanya adalah demam, batuk kering, kelelahan, mialgia, dan
dispnea.Di Cina, 18,50% dari pasien yang menderita COVID-19
akan berkembang ke tahap yang parah, yaitu ditandai dengan
terjadinya sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis
metabolik yang sulit ditangani, serta gangguan perdarahan dan
pembekuan darah (Zhong, et al., 2020).
16

b. Faktor resiko
Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid
hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok
aktif merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi
jenis kelamin yang lebih banyak pada laki-laki diduga terkait dengan
prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi,
dan diabetes melitus, diduga ada peningkatan ekspresi reseptor ACE-
2(Susilo, et al., 2020).
Pasien kanker dan penyakit hati kronik lebih rentan terhadap
infeksi SARS-CoV-2. Kanker diasosiasikan dengan reaksi
imunosupresif, sitokin yang berlebihan, supresi induksi agen
proinflamasi, dan gangguan maturasi sel dendritik.Pasien dengan
sirosis atau penyakit hati kronik juga mengalami penurunan respons
imun, sehingga lebih mudah terjangkit COVID-19,dan dapat
mengalami luaran yang lebih buruk (Susilo, et al., 2020).
Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for
Disease Control and Prevention(CDC) adalah kontak erat, termasuk
tinggal satu rumah dengan pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan
ke area terjangkit. Berada dalam satu lingkungan namun tidak
kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap sebagai risiko rendah.
Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi
tertular. Di Italia, sekitar 9% kasusCOVID-19 adalah tenaga
medis.Di Cina, lebih dari 3.300 tenaga medis juga terinfeksi, dengan
mortalitas sebesar 0,60% (Susilo, et al., 2020)
c. Epidemiologi
Menurut Safrizal dkk, (2020) karakteristik epidemiologi meliputi:
1) Orang dalam pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam (≥38°C) atau
memiliki riwayat demam atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas
tanpa pneumonia. Selain itu seseorang yang memiliki riwayat
perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir
17

sebelum timbul gejala juga dikategorikan sebagai dalam


pemantauan.
2) Pasien dalam pengawasan
a) Seseorang yang mengalami memiliki riwayat perjalanan ke
negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala-gejala COVID-19 dan seseorang yang mengalami
gejala- gejala, antara lain: demam (>38°C); batuk, pilek,
dan radang tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat
berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis;
serta pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
(immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi
tidak jelas.
b) Seseorang dengan demam >38°C atau ada riwayat demam
atau ISPA ringan sampai berat dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala, memiliki salah satu dari paparan
berikut: Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-
19, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan pasien konfirmasi COVID-19,
memiliki riwayat perjalanan ke wilayah endemik, memiliki
sejarah kontak dengan orang yang memiliki riwayat
perjalanan pada 14 hari terakhir ke wilayah endemik .
d. Mekanisme penularan
COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol
penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan
ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan
penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol
di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga
penularan akan semakin mudah (Safrizal dkk, 2020).
e. Karakteristik klinis
Menurut Safrizal dkk, (2020) gejala yang dapat muncul meliputi:
18

1) Penyakit Sederhana (ringan)


Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala infeksi virus
saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan, batuk
(kering), sakit tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit
kepala, nyeri otot, atau malaise. Tanda dan gejala penyakit yang
lebih serius, seperti dispnea, tidak ada. Dibandingkan dengan
infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-pernapasan seperti diare
sulit ditemukan.
2) Pneumonia Sedang
Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau takipnea
pada anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.
3) Pneumonia Parah
Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan
pernapasan, takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2
<90% pada udara kamar). Namun, gejala demam harus
ditafsirkan dengan hati-hati karena bahkan dalam bentuk
penyakit yang parah, bisa sedang atau bahkan tidak ada.
Sianosis dapat terjadi pada anak-anak. Dalam definisi ini,
diagnosis adalah klinis, dan pencitraan radiologis digunakan
untuk mengecualikan komplikasi.
4) Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS)
Diagnosis memerlukan kriteria klinis dan ventilasi. Sindrom ini
menunjukkan kegagalan pernapasan baru-awal yang serius atau
memburuknya gambaran pernapasan yang sudah diidentifikasi.
Berbagai bentuk ARDS dibedakan berdasarkan derajat hipoksia
f. Pencegahan
Menurut Kemenkes RI dalam Health Line (2020) pencegahan
penularan COVID-19 meliputi :
1) Sering-Sering Mencuci Tangan
Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan.
Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air
19

mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk


virus Corona. Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat
memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit.
2) Memakai masker
Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian
komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat
membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus saluran
pernapasan tertentu, termasuk COVID-19. Masker dapat
digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat (dipakai
untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan orang yang
terinfeksi) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh
orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut)
3) Hindari Menyentuh Area Wajah
Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area segitiga
wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah
rentan tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari. Sangat
penting menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah
bersentuhan dengan benda atau bersalaman dengan orang lain.
4) Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan
Menghindari kontak kulit seperti berjabat tangan mampu
mencegah penyebaran virus Corona. Untuk saat ini menghindari
kontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi
media penyebaran virus Corona.
5) Jangan Berbagi Barang Pribadi
Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari.
Penting untuk tidak berbagi peralatan makan, sedotan,
handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan
dan mencegah terinfeksi virus Corona.
6) Etika ketika Bersin dan Batuk
Satu di antara penyebaran virus Corona bisa melalui udara.
Ketika bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang
20

yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur. Lebih


baik gunakan tisu ketika menutup mulut dan hidung ketika
bersin atau batuk. Cuci tangan hingga bersih menggunakan
sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang tertinggal di
tangan.
7) Bersihkan Perabotan di Rumah
Tidak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan
tempat tinggal juga penting. Gunakan disinfektan untuk
membersih perabotan yang ada di rumah. Bersihkan permukaan
perabotan rumah yang rentan tersentuh, seperti gagang pintu,
meja, furnitur, laptop, handphone, apa pun, secara teratur. Bisa
membuat cairan disinfektan buatan sendiri di rumah
menggunakan cairan pemutih dan air. Bersihkan perabotan
rumah cukup dua kali sehari.
8) Jaga Jarak Sosial
Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif
adalah jaga jarak sosial. Pemerintah telah melakukan kampanye
jaga jarak fisik atau physical distancing. Dengan menerapkan
physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau
tempat umum, sudah melakukan satu langkah mencegah
terinfeksi virus Corona. Jaga jarak dengan orang lain sekitar satu
meter. Jaga jarak fisik tidak hanya berlaku di tempat umum, di
rumah pun juga bisa diterapkan.
9) Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik
Indonesia telah membuat peraturan untuk tidak melakukan
aktivitas keramaian selama pandemik virus Corona. Tidak hanya
tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi
tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut.
Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran
virus Corona. Virus Corona dapat ditularkan melalui makanan,
21

peralatan, hingga udara. Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik


melakukan aktivitas di rumah agar pandemik virus Corona cepat
berlalu.
10) Mencuci Bahan Makanan
Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting
dilakukan. Rendam bahan makanan, seperti buah-buah dan
sayur-sayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau
cuka putih yang aman untuk makanan. Simpan di kulkas atau
lemari es agar bahan makanan tetap segar ketika ingin
dikonsumsi. Selain untuk membersihkan, larutan yang
digunakan sebagai mencuci memiliki sifat antibakteri yang
mampu mengatasi bakteri yang ada di bahan makanan.
g. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lain seperti hematologi rutin, hitung
jenis, fungsi ginjal, elektrolit, analisis gas darah, hemostasis,
laktat, dan prokalsitonin dapat dikerjakan sesuai dengan
indikasi. Trombositopenia juga kadang dijumpai, sehingga
kadang diduga sebagai pasien dengue (Susilo, et al., 2020).
2) Pencitraan
Modalitas pencitraan utama yang menjadi pilihan adalah foto
toraks dan Computed Tomography Scan (CT-Scan) toraks. Pada
foto toraks dapat ditemukan gambaran seperti opasifikasi
ground-glass, infiltrat, penebalan peribronkial, konsolidasifokal,
efusi pleura, dan atelektasis. Foto toraks kurang sensitif
dibandingkan CT-Scan, karena sekitar 40% kasus tidak
ditemukan kelainan pada foto toraks (Susilo, et al., 2020)
3) Pemeriksaan Diagnostik SARS-CoV-2
a) Pemeriksaan Antigen-Antibodi
Salah satu kesulitan utama dalam melakukan uji diagnostik
tes cepat yang sahih adalah memastikan negatif palsu, karena
22

angka deteksi virus pada rRT-PCR sebagai baku emas tidak


ideal. Selain itu, perlu mempertimbangkan onset paparan dan
durasi gejala sebelum memutuskan pemeriksaan serologi.
IgM dan IgA dilaporkan terdeteksi mulai hari 3-6 setelah
onset gejala, sementara IgG mulai hari 10-18 setelah onset
gejala. Pemeriksaan jenis ini tidak direkomendasikan WHO
sebagai dasar diagnosis utama. Pasien negatif serologi masih
perlu observasi dan diperiksa ulang bila dianggap ada faktor
risiko tertular (Susilo, et al., 2020).
b) Pemeriksaan Virologi
Metode yang dianjurkan untuk deteksi virus adalah
amplifikasi asam nukleat dengan Real-Time reverse
transcription Rolymerase Chain Reaction (rRT-PCR) dan
dengan sequencing. Sampel dikatakan positif (konfirmasi
SARS-CoV-2) bila rRT-PCR positif pada minimal dua target
genom (N, E, S,atau RdRP) yang spesifik SARS-CoV-2;
ATAU rRT-PCR positif betacoronavirus, ditunjang dengan
hasil sequencing sebagian atau seluruh genom virus yang
sesuai dengan SARS-CoV-2 (Susilo, et al., 2020).

4. Teori Usia Dewasa


Dewasa atau adult merupakan istilah yang berasal dari
bahasa latin adalah adultus yang berarti bahwa orang tersebut telah
tumbh dan berkembang secara semprna baik dari segi ukuran
fisiknya maupun dari segi psikologis, social dan spiritual dan telah
siap menerima berbagai tugas dan tanggung jawab sebagai suatu
bagian dari masyarakat (Hurlock, 2011). Usia pada orang dewasa
yaitu semua orang yang telah beranjak umur delapan belas tahun
atau lebih yang kemudian dibagi dalam dua periode yaitu dewasa
muda/young yaitu yang berusia antara umur delapan belas hingga
tiga puluh lima tahun dan dewasa pertengahan usia tiga puluh lima
23

hingga enam puluh lima tahun (Allender & Rector). Usia dewasa
kemudian dapat dibagi menjadi dua masa yaitu masa dewasa awal
yang berlangsung antara umur 18 – 40 tahun, Usia dewasa menengah
yaitu umur 40 – 60 tahun (Hurloc, 2011).
5. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan
masker
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang (overtbehaviour).
Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan (Notoatmodjo, 2014). Dari teori tersebut dapat dilihat
bahwa pengetahuan akan mempengaruhi tingkat kepatuhan
masyarakat dalam penggunaan masker. Dengan kata lain, tingkat
pengetahuan seseorang tentang suatu objek akan membentuk
responden diri seseorang terhadap objek tersebut. Baik respon
negatif maupun posifit. Kepatuhan penggunaan masker merupakan
respon positif apabila seseorang mempunyai tingkat pengetahuan
yang baik tentang covid-19. Menurut Notoatmodjo (2014) kepatuhan
merupakan perilaku pemeliharaan kesehatan yaitu usaha seseorang
untuk memenuhi kesehatan atau menjaga kesehatan agar tidak sakit
dan usaha penyembuhan apabila sakit. Nivern (2012) menyatakan
faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah Pendidikan,
Pengetahuan, Faktor lingkungan dan social, Kepribadian dan
Kepercayaan
Penelitian Ika Purnamasari, Annisa Ell Raharyani dengan judul
tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat kabupaten Wonosobo
tentang covid-19, penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan
bermakna antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang
covid-19 dengan p-value 0,047.
24

B. Kerangka teori
Covid-19 Faktor yang mempengaruhi
kepatuhan

1. Pendidikan
Pencegahan penularan
2. P
1. Sering mencuci tangan Pengetahuan
2. Memakai masker 3. Faktor lingkungan
3. Hindari menyentuh wajah dan sosial
4. Hindari berjabat tangan dan 4. Kepribadian
berpelukan 5. Kepercayaan
5. Jangan berbagi barang pribadi
6. Etika ketika bersin dan batuk
7. Bersihkan perabotan dirumah
8. Jaga jarak sosial Kepatuhan penggunaan
9. Hindari berkumpul dalam masker
jumlah banyak
10. Mencuci bahan makanan
Patuh Tidak Patuh

1. Menurunnya 1. Meningkatnya
angka kejadian angka kejadian
covid-19 covid-19
2. Meningkatnya
penggunaan
masker

Keterangan :
: diteliti
: Tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Niven (2012), Zhong, et al.,( 2020), Health Line (2020)
25

C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat pengetahuan
masyarakat tentang Covid- Kepatuhan penggunan
19 dan pencegahan masker
penularannya

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian,
patokan duga atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian tersebut. Setelah melalui pembuktian, maka hipotesis dapat benar
atau salah, bisa diterima bisa ditolak (Notoatmodjo, 2010). Adapun hipotesa
dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan penggunaan masker.
26

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Menurut Sutomo (2016) penelitian kuantitatif berhubungan erat
dengan teknik-teknik sesuai sosial termasuk wawancara terstruktural dan
kuesioner yang tersusun, eksperimen, observasi tersruktur, analisis isi,
analisis statistik formal dan masih banyak lagi.
Dalam penelitian ini mempelajari tentang masalah-masalah yang ada
didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan dalam masyarakat
serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional, dengan
penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali
pada satu saat. Desain cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (Notoatmodjo, 2012)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada warga Tasitu yang berada di Dukuh
Tasitu Sukoharjo yang merupakan salah satu dukuh di kawasan Desa
Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah kapan saat penelitian akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
subyek atau obyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh warga dukuh tasitu yang berusia dewasa
usia 18 – 60 tahun yaitu sebanyak 92 jiwa.
2. Sampel dan teknik sampling
Menurut Sugiyono (2016) sample adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik sampling Purposive Sampling. Menurut
Sugiyono (2015) Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dengan tekhnik ini,
setiap warga Dukuh Tasitu Sukoharjo memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi responden penelitian.
Sedangkan untuk menentukan besaran sampel, digunakan rumus
slovin :
N
n= 2
N ( d ) +1
92
n= 2
92 ( 5 % ) + 1
92
n=
1,23
28

n : 74 jiwa
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Jumlah sampel
d : Tingkat ketepatan yang diinginkan (5%)

Dengan pemilihan sampel tetap disesuaikan dengan kriteria


inklusi dan ekslusi. Adapun kriteria tersebut yang digunakan
adalah :
a) Kriteria inklusi yaitu kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat di ambil
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012) antara lain :
1) Bersedia menjadi responden
2) Warga Dukuh Tasitu yang berusia 18 - 60 tahun( yang
bisa baca tulis)
b) Kriteria ekslusi, yaitu ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria
ekslusi dalam penelitian yang akan dilakukan adalah
c) 1) warga Dukuh Tasitu usia 18-60 yang buta huruf
d) 2) warga Dukuh Tasitu yang merantau
e) 3) warga Dukuh Tasitu usia 0-18 tahun
f) 4) warga Dukuh Tasitu usia diatas 60 tahun

D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2016) variabel adalah Segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel independen (variabel bebas)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor
29

antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.


Pengertian variabel independen (bebas) menurut Sugiyono (2016)
variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat).
Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah tingkat
pengetahuan masyarakat.
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output,kriteria,
konsekuen titik dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat
titik pengertian variabel dependen (terikat) menurut Sugiyono (2016)
variabel dependen(terikat)adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
dependen yang digunakan yaitu kepatuhan terhadap penggunaan masker.

E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Independent: Tingkat Kuesioner Hasil ukur Nominal
Tingkat pengetahuan dikategorikan :
pengetahuan masyarakat 1. Baik bila lebih dari
tentang Covid-19 nilai mean
dan pencegahan 2. Kurang baik bila
penularannya. kurang dari nilai
mean
dependent : Kepatuhan warga Kuesioner Hasil ukur dikategorikan: Nominal
Kepatuhan di Dukuh Tasitu 1. Patuh jika nilai cut
penggunaan dalam off point > 50%
masker penggunaan 2. Tidak patuh jika nilai
masker. cut off point <50%

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam metode
pengambilan data oleh peneliti untuk menganalisa hasil penelitian yang
dilakukan pada langkah penelitian selanjutnya. Pada prinsipnya instrumen
penelitian memiliki ketergantungan dengan data-data yang dibutuhkan oleh
30

karena itulah setiap penelitian memilih instrumen penelitian yang berbeda


antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Sugiono (2013) Definisi instrument penelitian ialah alat
bantu yang dipergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena alam serta
sosial yang sesuai dengan variabel penelitian.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner.
Kuisioner adalah instrumen berbentuk daftar pertanyaan yang biasa
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari responden. Kuesioner
terdiri dari serangkaian pertanyaan baik yang terstruktur dan tidak terstruktur.
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan penyebaran Covid-19
Indikator Favorable Unfavorable
Pengertian tentang Covid-19 1,3,4 2
Pencegahan penularan 5,6,7,9,10,16,17, 18,19 8,11,12,13,14,15
Covid-19 ,20,21,22,23,24
Total 12 12

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner tingkat kepatuhan penggunaan masker


Indikator Favorable Unfavorable
Kepatuhan penggunaan 1,2,4,5,6,7,12,14,16,17 3,8,10,9,11,13,15,
masker , 20,21, 22,23, 24
18,19,
Total 12 12

G. Uji Validitas dan Reabilitas


1. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Hidayat, 2017). Uji validitas pada
penelitian ini adalah menguji kuesioner tingkat pengetahuan dan tingkat
kepatuhan responden yang dilakukan kepada 30 responden di Desa Turen.
Dari hasil uji validitas di dapatkan pada kuesioner tingkat pengetahuan
terdapat 8 soal yang tidak valid dan 16 kuesioner yang valid memiliki
rentang nilai 0.621-0.757. sedangkan kuesioner kepatuhan, terdapat 5
kuesioner yang tidak valid dan 19 kuesioner yang valid dengan rentang
nilai 0.425-0.926.
2. Uji reliabilitas
31

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu


alat dapat dipercaya atau diandalkan (Sugiyono, 2013). Uji reliabilitas
digunakan untuk mencari layak tidaknya kuesioner dipakai untuk
instrument penelitian. Hasil dari uji reliabilitas di dapatkan pada
kuesioner tingkat pengetahuan diperoleh 0.735 dan pada kuesioner
tingkat kepatuhan diperoleh 0.755. Dari hasil tersebut maka kuesioner
dinyatakan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian

H. Pengolahan Data dan Analisis Data


Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai

berikut :
1. Pengolahan data
a. Editing, sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit terlebih
dahulu dengan tujuan untuk mengkoreksi data yang talah meliputi
kelengkapan pengisian jawaban, konsistensi atas jawaban dan
kesalahan jawaban. Sehingga dapat diperbaiki jika dirasakan masih
ada kesalahan dan keraguan data.
b. Coding adalah memberikan kode pada jawaban yang ada untuk
mempermudah dalam proses pengklompokan dan pengolahan.
Mengkode jawaban adalah memberi angka pada tiap-tiap jawaban,
c. Entry, data yang telah dikode tersebut kemudian dimasukkan dalam
program komputer untuk selanjutnya akan diolah,
d. Tabulating adalah proses pengklompokan jawaban-jawaban yang
serupa
dan menjumlahkan dengan cara yang teliti dan teratur kedalam tabel
yang telah disedikan. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan
menggunakan dua cara yaitu: analisa univariat dan analisa bivariat.
2. Analisa data
a. Analisa univariat
Analisa univariat yaitu analisa yang dilakuakan terhadap tiap
32

variabel dari hasil penelitian. Analisa ini dugunakan untuk


mendeskripsikan variabel pengetahuan, sikap dan praktik pemakaian
yang disajikan dalam distribusi frekuensi dalam bentuk presentase
dari tiap variabel.
b. Analisa bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga atau
berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat dalam penelitian
yang akan dilakukan adalah untuk mencari korelasi dari variabel
independent yaitu tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
penggunaan masker.
Analisa yang digunakan adalah uji korelasi chi square dimana uji
tersebut digunakan untuk variabel yang berskala nominal.
Interprestasi dari hasil uji tersebut adalah didasarkan besarnya nilai p
(p-value) yang dibandingkan dengan besarnya α = 0,05. Bila p <
0,05 berarti secara statistik terdapat hubungan yang bermakna dan
sebaliknya bila p > 0,05 berarti tidak terdapat hubungan antara dua
variabel tersebut.
Dalam penggunaannya, terdapat syarat uji Chi-Square yaitu tidak
ada sel yang mempunyai nilai expected ≤ 5% maksimal 20% dari
jumlah sel. Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka
menggunakan uji alternatif, antara lain :
1) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2x2 adalah
menggunakan uji fisher.
2) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2xK (hasil ukur) adalah
dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.
Adapun rumus uji Chi square adalah :

(fo-fe)2
X ∑(
2=
)95
fe
Dimana :
X2: nilai chi square
Fo : frekuensi yang diperoleh (obtained frequency)
33

Fe : frekuensi yang diharapkan (expected frequency)

I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2014), etika penelitian diperlukan untuk menghindari terjadinya
tindakan yang tidak etis dalammelakukan penelitian, makadilakukan prinsip-
prinsip sebagai berikut (Hidayat, 2014) :
1. Lembar Persetujuan (Informed consent)
Lembar persetujuan berisi penjelasan mengenai penelitian yang
dilakukan, tujuan penelitian,tata cara penelitian, manfaat yang diperoleh
responden, dan resiko yang mungkin terjadi. Pernyataan dalam lembar
persetujuan jelas dan mudah dipahami sehingga responden tahu
bagaimana penelitian ini dijalankan. Untuk responden yang bersedia
maka mengisi dan menandatangani lembar persetujuan secara sukarela.
2. Anonimitas
Untuk menjagakerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden,
tetapi lembar tersebut hanya diberi kode.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentialityyaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil
penelitian berdasarkan data individual, namun datadilaporkan
berdasarkan kelompok.4. SukarelaPeneliti bersifat sukarela dan tidak ada
unsur paksaan atau tekanan secara langsung maupun tidak langsung dari

peneliti kepada calon responden atau sampel yang akan diteliti.

J. Rencana jalannya penelitian


1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Mengajukan ijin penelitian ke Kepala Desa Mulur
b. Studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2021
c. Menyiapkan kelengkapan data, kuisioner penelitian.
34

2. Tahap Pelaksanaan
Di bawah ini adalah prosedur teknis secara rinci yang telah akan dlalaui
oleh peneliti dalam memperoleh data peneltian:
a. Peneliti berkoordinasi dengan Kepala Desa Mulur.
b. Peneliti memperkenalkan diri kepada calon responden.
c. Kemudian menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden,
Setelah calon responden mendapatkan penjelasan dan bersedia
menjadi responden atau responden mengisi persetujuan ikut
berpartisipasi dalam penelitian.
d. Pemilihan responden dilakukan dengan mengambil sampel yang
ditemui saat penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang
sudah ditetapkan sebelumnya.
e. Peneliti melakukan pengambilan data dengan memberikan kuesioner
kepada responden.
f. Dalam proses penelitian, responden dibantu oleh asisten penelitian
dan dilakukan secara door to door ke rumah responden.

3. Tahap Pelaporan
a. Setelah dilakukan penelitian, peneliti akan melaporkan hasil
penelitian kepada pembimbing.
b. Setelah disetujui hasil penelitian akan di presentasikan kepada dosen
pembimbing
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum tempat penelitian


Penelitian ini akan dilakukan pada warga Tasitu yang berada di dukuh
Tasitu Sukoharjo yang merupakan salah satu dukuh di kawasan Desa Mulur,
Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Dukuh yang terletak disebelah
barat waduk mulur, sebelah Utara berbatasan dengan dukuh Banjarsari,
sebelah barat berbatasan dengan dukuh Turen, dan sebelah selatan berbatasan
dengan dukuh cangkring. Dalam proses penelitian, peneliti meminta ijin
kepada pemerintah desa setempat untuk melakukan penelitian kepada warga
yang bersedia menjadi responden. Secara keseluruhan penelitian berjalan
dengan lancar, pemerintah desa dan warga setempat antusias dalam
mendukung jalannya penelitian dibuktikan dengan kooperatifnya responden.
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan sumbangsih
positif bagi warga setempat. Dalam proses penelitian, responden dipilih dari
populasi warga dukuh Tasitu Sukoharjo yang berusia 18-60 tahun.

B. Karakteristik responden
1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden
Kategori umur Responden Frekuensi Persen
< 30 Tahun 4 5,4
30-39 Tahun 39 52,7
40-49 Tahun 22 29,7
>50 tshun 9 9
Tabel 4.1 merupakan tabel distribusi frekuensi berdasarkan umur
responden. Tabel tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden
berumur 30-39 tahun dengan frekuensi 39 responden (52,7%).
36

2. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin


Tabel 4.2
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persen
laki-laki 32 43,2
Perempuan 42 58,4
Total 74 100,0
Tabel 4.2 merupakan tabel distribusi frekuensi berdasarkan jenis
kelamin responden. Tabel tersebut menunjukan mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan dengan frekuensi 42 responden (58.4%).
3. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
Frekuensi Persen
SD 9 12,2
SMP 29 39,2
SMA 31 52,5
Perguruan tinggi 5
Total 74 100,0
Tabel 4.3 merupakan tabel distribusi frekuensi pendidikan
responden. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas responden
berpendidikan SMA dengan 31 responden (52,5%).
4. Distribusi frekuensi pekerjaan responden
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi pekerjaan responden
Frekuensi Persen
Tidak bekerja 10 13,5
Buruh 2 2,7
Pedagang 4 5,4
Petani 19 25,7
Swasta 37 50
PNS 2 2,7
Total 74 100.0
Tabel 4.4 merupakan tabel distribusi frekuensi pekerjaan
responden. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas responden bekerja
sebagai pegawai swasta dengan frekuensi 37 responden (50%).
37

C. Analisa univariat
1. Distribusi frekuensi pengetahuan
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi pengetahuan
Frekuensi Persen
Baik 34 45,9
Kurang baik 40 54,1
Total 74 100,0
Tabel 4.5 merupakan tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
responden. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas responden memiliki
tingkat pengetahuan kurang baik dengan frekuensi 40 responden
(54,1%).

2. Distribusi frekuensi kepatuhan responden


Tabel 4.6
Distribusi frekuensi kepatuhan responden
Frekuensi Persen
Patuh 45 60,8
Tidak Patuh 29 39,2
Total 74 100,0
Tabel 4.6 merupakan tabel distribusi frekuensi kepatuhan responden. Dari hasil
penelitian diperoleh mayoritas memiliki tingkat kepatuhan patuh dengan
frekuensi 45 responden (60,8%).
D. Analisa bivariat
1. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker
Tabel 4.8
Hasil uji chi square pengethauan dengan kepatuhan
38

Kategori Kepatuhan
P value
Pengetahuan Patuh Tidak Patuh Total
Baik Frekuensi 26 8 34 0,011
% 76,5% 23,5% 100,0%
Kurang Baik Frekuensi 19 21 40
% 47,5% 52,5% 100,0%
Count 45 29 74
% within Kategori
60.8% 39.2% 100.0%
Pengetahuan
Tabel 4.8 merupakan hasil uji chi square antara variabel tingkat
pengetahuan dengan tingkat kepatuhan penggunaan masker. Dari hasil
penelitian diperoleh terdapat 34 responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik dengan 26 di antaranya memiliki tingkat kepatuhan
patuh dan 8 responden memiliki tingkat kepatuhan tidak patuh.
Kemudian terdapat 40 responden yang 19 di antaranya memiliki tingkat
kepatuhan patu dan 21 responden memiliki tingkat kepatuhan tidak
patuh. Dari hasil tersebut juga diperoleh nilai p value 0,011 yang artinya
tingkat pengetahuan berhubungan dengan tingkat kepatuhan penggunaan
masker.

E. Pembahasan
1. Karakteristik responden
a. Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden
berumur 30-39 tahun dengan frekuensi 39 responden (52,7%).
Menurut Notoatmodjo (2014) menyatakan bahwa usia merupakan
hal yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang karena
semakin bertambahnya usia tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja sehingga
informasi dan pengalaman yang di dapat lebih banyak.
Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dharmawati (2016) yang mengungkapkan bahwa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah umur, dimana dengan
bertambahnya usia seseorang, akan terjadi perubahan pada aspek
39

fisik dan psikologis ke arah yang lebih baik lagi.


Menurut peneliti umur dapat berhubungan dengan tingkat
pengetahuan seseorang. Dimana semakin tinggi umur seseorang
maka tingkat pengetahuan juga semakin luas. Selain itu, di usia
dewasa akses untuk mengetahui informasi terbaru sangat terbuka.
Baik di media sosial maupun televisi sudah banyak penjelasan
tentang pentingnya pengguaan masker sehingga hal tersebut
berhubungan dengan pengetahuan seseorang.
b. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan dengan frekuensi 42 responden
(58,4%). Pada penelitian ini mayoritas jenis kelamin responden
adalah perempuan dengan pekerjaan ibu rumah tangga sehingga
responden lebih banyak waktu untuk melihat dan membaca
informasi. Jenis kelamin termasuk faktor pemungkin atau faktor
predisposisi yang memberi pengaruh terhadap perilaku kesehatan
seseorang (A. Sari, Rachman, & Dkk, 2020).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aziz
dan Mangestuti bahwa perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki
dalam hal tingkat kecerdasan intelektual yang diukur dengan tes
Standard Progressive Matrices (SPM). Hal ini juga mungkin dapat
disebabkan karena responden jenis kelamin perempuan lebih banyak
waktu untuk mencari informasi tentang COVID-19 (Basuki, 2019).
Hal ini menunjukkan secara umum responden perempuan
memiliki pengetahuan lebih baik dari pada laki-laki. Perempuan
secara psikologis lebih termotivasi dan lebih rajin dalam hal belajar
dan bekerja dari pada laki-laki. Pada hasil penelitian ini perempuan
cenderung memiliki pengetahuan lebih baik tentang pengetahuan
COVID-19 daripada laki-laki. Selain itu, dengan aktivitas bekerja
laki-laki, waktu untuk mengakses informasi terbaru juga terbatas.
Sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang informasi
40

kesehatan terbatu.
c. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan responden
Hasil penelitian menunjuukan bahwa mayoritas responden
berpendidikan SMA dengan 31 responden (52,5%). Pendidikan juga
merupakan salah satu faktor pendorong tingkat pengetahuan,
responden dalam penelitian ini memiliki status pendidikan yang
berbeda yaitu SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi. Sebagian
besar responden berpendidikan SMA/SMK sebanyak 59 orang
(64,2%). Menurut Notoatmodjo (2014) Pendidikan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan, pendidikan diperlukan
untuk mendapatkan informasi berupa hal-hal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan
merupakan faktor utama yang berperan dalam menambah informasi
dan pengetahuan seseorang dan pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga
pendidikan menjadi faktor yang berperan dalam menambah
informasi dan pengetahuan seseorang.
Menurut Zahroh (2012) Pendidikan akan mempengaruhi
kognitif seseorang dalam peningkatan pengetahuan, dengan tingkat
pendidikan yang semakin tinggi diyakini akan mengalami
peningkatan pengetahuan karena informasi yang diperolehnya baik
dalam bidang pendidikan formal maupun nonformal, dan dengan
pendidikan yang tinggi pula akan cenderung untuk mencari
informasi baik dari orang lain maupun dari media massa, hal itu
sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Bangladesh responden
yang menjadi sampel mayoritas merupakan lulusan Pendidikan SMA
yang sudah mampu menyerap informasi berkaitan dengan COVID-
19 ( Hosain, 2020).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Mujiburrahman (2020) dimana selain dari pendidikan formal,
pengetahuan dapat diperoleh melalui orang lain maupun media
41

massa antara lain majalah, televisi, surat kabar, dan radio. Seseorang
dengan pendidikan rendah bukan berarti mutlak memiliki
pengetahuan yang rendah pula. Menurut peneliti walaupun sebagian
besar responden adalah mereka yang berpendidikan akhir SMA
namun responden memiliki pengetahuan terkait COVID-19 dengan
baik. Responden penelitian mendapatkan informasi tidak hanya
melalui pendidikan formal melainkan informal seperti dari menonton
berita di televisi, informasi dari grup sosial media seperti WhatsApp,
Tik Tok, Facebook, Youtube yang dapat diakses selama 24 jam dan
dari kerabat maupun tetangga yang sering memberikan edukasi
terkait dengan COVID 19.
d. Distribusi frekuensi pekerjaan responden
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden
bekerja sebagai pegawai swasta dengan frekuensi 37 responden
(50%). Menurut Ratna Wati (2019) Pekerjaan juga mempengaruhi
pengetahuan seseorang, dimana orang yang bekerja lebih sering
berinteraksi dengan orang lain sehingga lebih banyak
pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi
dengan orang lain karena orang yang kurang berinteraksi kurang
mendapatkan informasi ataupun saling bertukar informasi mengenai
pencegahahan terhadap COVID-19.
Lingkungan dan sosial budaya merupakan salah satu faktor
mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja mengenai protokol
kesehatan pada masa pandemi COVID-19 dikarenakan dengan latar
belakang pendidikan yang berbeda, kebudayaan lingkungan tempat
tinggal mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan maupun
pembentukan sikap remaja selain itu sistem sosial budaya pada
masyarakat dapat memberikan pengaruh dari sikap remaja dalam
menerima informasi (Notoatmodjo, 2014).
Menurut peneliti, pekerjaan berhubungan dengan tingkat
pengetahuan seseorang. Selain itu, pekerjaan juga dapat
42

berhubungan dengan kepatuhan dalam penggunaan masker. Dimasa


pandemi, banyak perusahaan-perusahaan yang bekerja dengan
menerapkan protokol kesehatan. Dengan kebiasan yang dilakukan di
tempat kerja maka kebiasaan tersebut menjadi perilaku yang
dilakukan juga diluar tempat kerja.

2. Analisa univariat
a. Tingkat pengetahuan responden
Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas responden memiliki
tingkat pengetahuan kurang baik dengan frekuensi 40 responden
(54,1%). Menurut peneliti hasil tersebut di sebabkan karena covid-19
merupakan penyakit baru yang berubah menjadi pandemic global
yang dapat mengubah tatanan kehidupan bermasyarakat. Sehingga
pemahaman tentang penyakit ini untuk masyarakat di pedesaan
masih tergolong kurang. Pengetahuan adalah salah satu hal yang
penting diperhatikan dalam rangka penanganan kasus COVID-19.
Pengetahuan masyarakat khususnya dalam mencegah transmisi
penyebaran virus SARS-CoV-2 sangat berguna dalam menekan
penularan virus tersebut (Law, Leung, & Xu, 2020).
Dengan memiliki pengetahuan yang baik terhadap suatu hal,
seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan dan
mengambil keputusan bagaimana ia dapat menghadapinya
(Purnamasari, Ika; Raharyani, 2020). Hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian klinis lainnya, dimana dari 1.102 responden di
Indonesia, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang
baik terkait social distancing dalam rangka pencegahan penularan
COVID-19 dengan prevalensi mencapai 99% (Yanti et al., 2020).
Selain itu, penelitian lain di Provinsi DKI Jakarta juga memberikan
hasil yang berbeda dengan penelitian ini yaitu 83% responden
memiliki pengetahuan yang baik dalam pencegahan COVID-19
43

(Utami, Mose, & Martini, 2020).


Dari beberapa penelitian tersebut, maka dapat dilihat bahwa
pengetahuan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemecahan terhadap permasalahan khususnya terkait
COVID-19. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat disebabkan
karena perbedaan lokasi penelitian.
Pengetahuan merupakan suatu unsur dalam membentuk
perilaku diri seseorang. Pada dasarnya, perilaku individu ditentukan
oleh pengetahuan individu itu sendiri. Pengetahuan adalah salah satu
hal yang menjadi dasar untuk menangani kasus COVID-19 dalam
menekan angka penularan sehingga memberikan kesadaran dalam
upaya pencegahan COVID-19. Sumber informasi dapat diperoleh
dari berbagai sumber sehingga seseorang lebih mudah untuk
mengakses dan mempunyai pengetahuan yang luas. Pengetahuan
tentang penyakit COVID-19 dan upaya pencegahannya yang
didapatkan oleh responden berasal dari berbagai sumber, seperti
televisi, handphone, penyuluhan atau pendidikan dan melalui
kerabat. Adanya informasi baru mengenai suatu hal dari media
massa memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
b. Tingkat kepatuhan responden
Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas memiliki tingkat
kepatuhan patuh dengan frekuensi 45 responden (60,8%). Menurut
peneliti mayoritas patuh dapat disebabkan karena kebijakan-
kebijakan yang sudah di terapkan oleh pemerintah dan dalam
penerapannya di bantu oleh berbagai pihak seperti pemerintah desa
maupun pihak kepolisian. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Yandi, dkk (2020) yang menggambarkan tingginya tingkat
kepatuhan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan yang
dianjurkan dalam masa pandemic COVID19. Hal ini didukung oleh
Sari, Nabila, dan Atiqoh (2020) dimana terdapat 74,19% masyarakat
44

memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi dalam penggunaan masker.


Hal yang sama disampaikan melalui Hasil survei Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2020 yang mencatat tingkat kepatuhan
masyarakat Indonesia dalam menerapkan protokol kesehatan sudah
cukup baik demi mencegah virus corona Covid-19.
Faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang adalah
karakteristik responden. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas
responden berumur 30-39 tahun dengan frekuensi 39 responden
(52,7%). Data tersebut menunjukkan bahwa kepatuhan biasanya
akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan usia. Hal ini
sesuai dengan pendapat Pura (2016) yang menyatakan bahwa usia
seseorang dapat berhubungan dengan tingkat kepatuhan, meskipun
terkadang usia bukan menjadi penyebab ketidakpatuhan namun
semakin tua usia pasien maka akan semakin menurun daya ingat,
pendengaran, dan penglihatan, sehingga pasien lansia menjadi tidak
patuh. Penelitian ini juga memperlihatkan mayoritas responden
berpendidikan SMA dengan 31 responden (52,5%).
Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dapat
mengurangi penyebaran covid sehingga akan menekan angka
morbilitas maupun mortalitas akibat covid 19. Kepatuhan
masyarakat terhadap protokol kesehatan harus bisa mengimbangi
kebijakan terhadap penerapan new normal sehingga dapat
meningkatkan perilaku pencegahan COVID-19 agar tidak bertambah
kasus baru. Proses Adaptasi Kebiasaan Baru harus konsisten
dilaksanakan mulai dari penggunaan masker, menjaga jarak,
mencuci tangan, tidak melakukan kontak fisik, meningkatkan daya
tahan tubuh melalui asupan nutrisi dan olahraga.
3. Analisa bivariat
Hasil penelitian nilai p value 0.011 yang artinya tingkat
pengetahuan berhubungan dengan tingkat kepatuhan penggunaan masker.
Menurut peneliti tingkat pengetahuan dapat berhubungan dengan
45

kepatuhan penggunaan masker karena tingkat pengetahuan tentang


dampak penyakit covid-19 mendorong responden untuk patuh terhadap
kebijaka yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Informasi dari media
sosial maupun dari media massa televisi setiap hari semakin berkembang
di isi oleh informasi tentang covid-19, hal ini juga mendorong tingkat
pengetahuan yang semakin baik dan secara sadar dapat meningkatkan
kepatuhan masyarakat dalam memakai masker. Selain itu, harga masker
di pasaran yang sudah ekonomis juga menjadi salah satu faktor
terbentuknya tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker.
Hasil penelitian diperoleh terdapat 34 responden yang memiliki
tingkat pengetahuan baik dengan 26 di antaranya memiliki tingkat
kepatuhan patuh dan 8 responden memiliki tingkat kepatuhan tidak
patuh. Kemudian terdapat 40 responden yang pengetahuan kurang baik
19 di antaranya memiliki tingkat kepatuhan patuh dan 21 responden
memiliki tingkat kepatuhan tidak patuh
Pengetahuan yang tinggi dari masyarakat diharapkan akan
menciptakan kepatuhan yang maksimal. Mujiburahman (2020)
mengungkapkan bahwa pengetahuan semakin baik karena daya tangkap
seseorang dan pola pikir seseorang akan semakin berkembang dengan
semakin bertambahnya usia seseorang. Pengetahuan merupakan salah
satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat
khususnya untuk mencegah penularan virus COVID-19.Pengetahuan
masyarakat sangat berguna dalam menekan penularan virus COVID-19
dikarenakan tingkat pengetahuan dan penilaian yang baik terhadap
suatu hal maka akan mempengaruhi seseorang dalammenentukan
keputusan untuk melakukan dan menghadapi sesuatu (Purnamasari,
2020).
Corona virus disease atau disebut Covid-19 adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus menyerang sistem pernafasan menyebabkan
penyakit ringan sampai berat merupakan keluarga dari virus penyebab
SARS-COV (Severe acute respiratory syndrome) dan MERS-COV
46

(Middle east respiratory syndrome) yang sudah menyerang dan mewabah


beberapa tahun yang lalu, virus corona menular dari hewan kemanusia
(zoonosis) dan menular manusia ke manusia penyebaran begitu masif
(cepat) sehingga organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan status
virus corona menjadi pandemic melanda berbagai Negara dunia termasuk
Indonesia (Ditjen P2P KEMENKES, 2020)
Penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2015) bahwa
tindakan seseorang terhadap masalah kesehatan pada dasarnya akan
dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang terhadap masalah tersebut.
Dalam hal ini semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki
masyarakat maka semakin tinggi pula kepatuhan masyarakat tersebut
untuk melaksanakan protokol kesehatan Covid-19, dan semakin rendah
pengetahuan maka semakin tidak patuh untuk melaksanakan protokol
kesehatan Covid-19. Peneliti berasumsi bahwa seseorang yang memiliki
pengetahuan tinggi kemungkinan besar akan lebih memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada, sehingga informasi tentang kesehatan akan
mudah didapatkan. Tingginya pengetahuan seseorang terhadap penyakit
akan mempengaruhi seseorang terhadap perilaku kesehatan. Seseorang
yang berpengetahuan tinggi memiliki kesadaran diri yang tinggi akan
kesehatan dan memiliki motivasi yang tinggi untuk sembuh.
Hasil penelitian juga diperoleh 8 responden memiliki tingkat
pengetahuan baik namun tidak patuh dalam penggunaan masker. Hal ini
dapat disebabkan karena persepsi masyarakat yang mulai kendur dengan
adanya vaksin covid-19. Seseorang yang sudah vaksin merasa bahwa
tidak perlu atau tidak penting lagi dalam menggunakan masker. Persepsi
tersebut dapat disebabkan karena tingkat pengetahuan tentang vaksin
covid-19 yang keliru.
Hasil penelitian terdapat 40 responden yang pengetahuan kurang
baik 19 di antaranya memiliki tingkat kepatuhan patuh. Hal ini dapat
terjadi karena adanya aturan-atuuran yang ditetapkan oleh pemerintah
desa maupun puskesmas dalam menerapkan protokol kesehatan
47

dilingkungan desa. Sehingga meski tidak memiliki pengetahuan yang


baik, masyarakat tetap patuh dalam penggunaan masker. Hal tersebut di
dukung oleh penelitian dari Yuliyanti, Fitria (2021) yang dalam
penelitiannya menyebutkan terdapat hubungan dukungan pemerintah
dengan kepatuhan penggunaan masker.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dengan
frekuensi 40 responden (54,1%)
2. Mayoritas memiliki tingkat kepatuhan patuh dengan frekuensi 45
responden (60,8%).
3. Hasil penelitian diperoleh nilai p value 0,011 yang artinya tingkat
pengetahuan berhubungan dengan tingkat kepatuhan penggunaan masker

B. Saran
1. Bagi responden
Hasil penelitian dapat memberikan gambaran kepada responden tentang
pentingnya penggunaan masker
2. Bagi pemerintah pengambil kebijakan
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi aparat Desa dan masyarakat
yang ada di Dukuh Tasitu dalam usaha meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penanganan Covid-19
3. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai wawasan dan sumber informasi
yang dapat memberikan tambahan referensi dan sumbangan pemikiran
yang dapat digunakan oleh peneliti lain.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis dan teoritis dalam
memecahkan suatu permasalahan secara objektif dan kritis melalui karya
ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat teruji dan
berguna.
49

DAFTAR PUSTAKA

Albert Wahyu Saputra, Ida Uli Simbolon. Hubungan Tingkat Pengetahuan


Tentang Covid 19 Terhadap Kepatuhan Program Lockdown Untuk
Mengurangi Penyebaran Covid 19 Di Kalangan Mahasiswa Berasrama
Universitas Advent Indonesia. Fakultas Keperawatan. Universitas Klabat
Sulawesi Utara.

Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk.


Industri. Yogyakarta.

Budiono. 2013. Bunga Rampai Hiperkes dan KK Edisi Kedua (Revisi). Semarang:
Badan penerbit Universitas Diponegoro.

Budimandan Riyanto. 2013. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Dharmawati (2016). Hubungan Tingkat Pendidikan,Umur, Dan


Masa Kerja dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada
Guru Penjaskes SD di Kecamatan Tampak Siring Gianyar. Jurnal Kesehatan

Gigi

Giffrani. 2021. This isn’t the first global pandemic, and it won’t be the last. Here’s
what we’ve learned from 4 others throughout history. The Conversation .
https://theconversation.com/this-isnt-the-firstglobal- pandemic-and-it-wont-
be-the-last-hereswhat- weve-learned-from-4-others-throughouthistory.

Hidayat. 2017. Metode Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta: Salemba


Medika.
Harrianto. 2014. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta.

Kemenkes RI dalam Health Line. 2020. Situasi Terkini Perkembangan


Coronavirus Disease (COVID-19).

Hosain, 2020. The impact of COVID- 19 pandemic on mental health & wellbeing
among home-quarantined Bangladeshi students: A cross-sectional pilot
study. Journal of Affective Disorders, 277, 121–128

Ika Purnamasari, Annisa Ell Raharyani. 2020. Hubungan tingkat pengetahuan dan
perilaku masyarakat kabupaten Wonosobo tentang covid-19. Fakultas Ilmu
Kesehatan. Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah.
50

Irawan, Tanaya, Ratana, Kuswana dan Suarsana. 2020. Analisis Status Risiko,
Tingkat Pengetahuan, dan Kepatuhan Masyarakat Kelurahan Jimbaran
Bali Tentang Covid-19. Universitas Udayana

Law, Leung, & Xu, 2020. Severe acute respiratory syndrome


(SARS) and coronavirus disease-2019 (COVID-19): From causes to
preventions in Hong Kong. International Journal of Infectious Diseases, 94,
156–163. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.059

Mashabi. Istana: Banyak Anak Muda Anggap Remeh Virus Corona. Kompas.com.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/23/11104741/istana-banyak-
anak-muda anggapremeh- virus-corona. 2020

Moeljosoedarmo. 2013. Higiene Industri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Morse S, Mietzner T, Miller S. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2019. Medical


Microbiology. 28th ed. New York: McGrawHill Education/Medical.

Mujiburrahman (2020). Pngetahuan Berhubungan dengan Peningkatan Perilaku


Pencegahan Covid-19 di Masyarakat. Jurnal Keperawatan Terpadu, Vol. 2

Muchtar. 2015. Dasar Penelitian Kualitatif. Bandung: Gelar Pustaka.


Niven. Psikologi Kesehatan. 2012. Pengantar Untuk Perawat dan Tenaga
Kesehatan Profesional Lain. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2014. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: EGC.

Purnamasari, 2020. Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020. (Mei), 33–42.

Sari, Nabila, dan Atiqoh (2020). bungan antara pengetahuan masyarakat dengan
kepatuhan penggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyakit Covid-
19 di Ngronggah. Infokes Journal, Vol. 10

Sari, Rachman, & Dkk, (2020). Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari
Karakteristik Individu dan Sikap Masyarakat. Journal of Chemical
Information and Modeling, Vol. 53,

Susilo, et al. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.

Safrizal dkk. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi COVID-19. Jakarta:


Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Sarwono dan Meinarno. 2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba.


51

Suriasumantri. Jujun S. 2017. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:


Pustaka Sinar.

Sutomo. 2016. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta : EGC.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT


Alfabet.
Wardhani. 2016. Hubungan Pengetahuan Diet Dan Perilaku Membaca Informasi
Nilai Gizi Produk Makanan Kemasan Terhadap Kepatuhan Diet Pasien
Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Dengan Hipertensi Rawat Jalan Di Rsud
Dr. Moeward. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yanti et al., 2020. Gambaran pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 dan


perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 (Vol. 8, hal. 491–504).
Vol.8

Zhong, et al., 2020. Chinese experts' consensus on the Internet of Things-aided


diagnosis and treatment of coronavirus disease 2019 (COVID-19). 2020

Zahroh (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan


Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di RSUP Dr.
Kariadi Semarang (Studi Kasus di Instalasi Rawat Inap Merak). Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal). Vol. 6, No. 1, Hal. 800-808
52

Lampiran 1.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Program
Studi Keperawatan Universitas Sahid Surakarta :
Nama : WIWIN RETNO WINARSIH
NIM : 2019122017

Dengan ini kami mohon kesediaan Ibu untuk menjadi responden


dalam penelitian saya dengan judul “HUBUNGAN TINGKAT
PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN
PENGGUNAAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN
COVID 19 DI DUKUH TASITU SUKOHARJO”.
Jawaban Bp/Ibu/Sdr/i dijamin kerahasiaannya dan hanya untuk
kepentingan penelitian, untuk itu Ibu tidak perlu mencantuman nama,
maka semua hal yang menyangkut jawaban atas pertanyaan yang
tercantum pada kuesioner mohon jawaban yang betul-betul obyektif dan
jujur.
Atas kesediaannya dan kerjasamanya saya ucapkan banyak terima
kasih.

Hormat Saya

WIWIN RETNO WINARSIH


53
54

Lampiran 2.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN
PENULARAN COVID 19 DI DUKUH TASITU SUKOHARJO

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden


penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Retno Winarsih pada program studi
Keperawatan Univeritas Sahid Surakarta.

Sukoharjo, ...............................
Responden

.................................................
55

Lampiran 3.

KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT


DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER
UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19
DI DUKUH TASITU SUKOHARJO

F. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Ibu untuk memberikan
jawaban terhadap seluruh pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di bawah
ini.
2. Beri tanda (√) pada jawaban yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang
sebenarnya.
3. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang
salah. Oleh sebab itu, usahakan agar tidak ada jawaban yang
dikosongkan.
4. Saya mengucapkan terima kasih pada Bapak/Ibu/Sdr atas partisipasi guna
mensukseskan penelitian ini.

G. KARAKTERISTIK RESPONDEN
A Identitas Responden
1. Kode Responden :
2. Umur : ........ tahun
3. Jenis Kelamin : a. ( ) Laki-laki
b. ( ) Perempuan
4. Pekerjaan : a. ( ) Tidak Bekerja
b. ( ) Buruh
c. ( ) Pedagang/Jasa/Wiraswasta
d. ( ) Petani
e. ( ) Swasta
f. ( ) PNS / TNI / POLRI
g. ( ) Lainnya ................ sebutkan
5. Pendidikan : a. ( ) SD
b. ( ) SLTP
c. ( ) SLTA
d. ( ) PT
56

Kuesioner Tingkat Pengetahuan


Penyebaran Covid-19

Ya Tidak
No Pernyataan
(1) (0)
1 Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia
2 Penularan virus covid-19 dapat melalui keringat dari
penderita covid-19
3 Penularan virus Corona juga dapat terjadi jika orang
menghirup droplet yang keluar dari batuk atau napas
(bersin) orang yang terjangkit virus Corona
4 Penularan tidak langsung terjadi melalui benda di
sekitar kita yang tercemar virus Covid-19 yang kita
sentuh dan kemudian menyentuh mulut, hidung, dan
mata
5 Penggunaan masker yang benar dapat mencegah
penyebaran covid-19
6 Physical distancing merupakan salah satu cara menekan
penyebaran virus covid-19
7 Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun
merupakan salah satu cara penyegahan penularan virus
covid-19
8 Menjaga jarak 1 meter bukan merupakan salah satu cara
untuk mencegah penularan covid-19
9 Kampanye 5M : Memakai Masker, Menjaga Jarak,
Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, dan
Mengurangi Mobilitas merupakan satu paket protokol
kesehatan yang sangat diperlukan oleh masyarakat
untuk mencegah penularan COVID-19
57

Ya Tidak
No Pernyataan
(1) (0)
10 Menjaga jarak atau physical distancing, sebagai bagian
dari protokol kesehatan dalam upaya pencegahan
penyebaran COVID-19
11 Menggunakan masker pada saat pandemi COVID-19
merupakan hal yang tidak wajib dipakai terutama ketika
bepergian keluar rumah.
12 Masker medis merupakan masker yang tidak aman
untuk digunakan
13 Penggunaan masker kain ternyata kurang efektif
mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19
14 Masker yang sudah kotor/basah tidak harus diganti
dengan masker yang baru
15 Cara melapas masker adalah dengan lepas masker yang
telah digunakan dengan hanya memegang tali dan
langsung buang ke tempat sampah
16 Penyebaran covid-19 dapat ditekan dengan pemberian
vaksin
17 Sebelum dan sesudah memegang daerah wajah,
bagusnya kita memakai handsanitizer
18 Dengan tidak berkerumun, kita sudah mencegah
penularan virus covid-19
19 Setelah perjalanan dari luar rumah, diharapkan untuk
mencuci tangan sebelum masuk rumah
20 Setelah perjalanan dari luar rumah, anggota keluarga
jarang mandi sebelum kontak dengan keluarga
21 Jika tidak mendesak, anggota keluarga tidak
diperbolehkan untuk keluar rumah
58

Ya Tidak
No Pernyataan
(1) (0)
22 anggota keluarga tidak selalu memakai masker saat
pergi dari rumah
23 Apabila timbul gejala covid-19 maka kita tidak harus
segera periksa di Pelayanan kesehatan terdekat.
24 Lansia dan seseorang yang mempunyai riwayat penyakit
tidak akan lebih beresiko tertular virus covid-19
59

Kuesioner Tingkat Kepatuhan Penggunaan Makser

Kadang- Tidak
Selalu
No Pernyataan kadang pernah
(2)
(1) (0)
1 Saya setiap melakukan aktivitas
menggunakan masker
2 Masker yang sudah kotor/basah
langsung saya buang
3 Saya jarang menggunakan masker
medis saat pergi keluar rumah
4 Saya menggunakan masker dengan
benar
5 Saya melepas masker yang telah
digunakan dengan hanya memegang tali
dan langsung buang ke tempat sampah
6 Masker kain menjadi pilihan saya saat
bepergian
7 Keluarga menyiapkan stock masker di
rumah untuk digunakan
8 Masker kain bisa dipakai terus-menerus
tanpa dicuci
9 Masker medis saya gunakan lagi
berulang
10 Menggunakan masker secara bergantian
dengan orang lain
11 Saya melepas masker saat berbicara
dengan orang lain
12 Saya memakai masker sampai menutupi
mulut dan hidung
60

13 Saat makan, masker saya geser ke leher


14 Masker yang sudah digunakan, baiknya
dirobek lalu dibuang
15 Karena tidak memiliki gejala, saya tidak
memakai masker saat ketemu dengan
orang lain
16 Saya tidak pernah beraktivitas tanpa
menggunakan masker
17 Memakai masker merupakan hal yang
paling saya lakukan terlabih dahulu
sebelum keluar rumah
18 Masker merupakan barang yang selalu
saya pastikan ketersediaannya dirumah
19 Saya selalu mengingatkan anggota
keluarga lain untuk memakai masker
20 Saat ada anggota keluarga yang flu,
saya menganjurkan untuk tidak
memakai masker saat dirumah
21 Saya mencuci masker kain seminggu
sekali
22 Saya membuang masker medis saat
setelah sekali dipakai keluar rumah
dengan sembarangan
23 Saya tidak selalu sedia masker di tas
saat aktivitas keluar rumah
24 Saya tidak memperhatikan saat
mendapatkan edukasi penggunaan
masker dari tenaga medis
61

Lampiran 6.
Lampiran 6
JADWAL PENELITIAN

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Oktober Nov
Tahap
No 2021 2020 2021 2021 2021 2021 2021
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Judul
2 Studi
Literatur
3 Studi
pendahuluan
4 Penyusunan
proposal
5 Ujian
proposal
6 Perbaikan
7 Uji validitas
63

8 Perijinan
penelitian
9 Pengambilan
data dan
penyusunan
laporan hasil
10 Penyusunan
dan
konsultasi
11 Ujianhasil
64

UJI VALIDITAS TINGKAT PENGETAHUAN

Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal Soal Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal Soal_ Soal Soal_
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 _13 _14 15 16 17 18 19 20 _21 22 _23 24 total

Soal_ Pearso
1 n 1.000* -.30 1.000* .467 .736*
1 .467** .400* .321 .327 .400* .327 .860** -.017 .098 .926** .154 .000 -.309 .400* .155 .154 .098 .206 .321
Correlat *
9 * ** *

ion

Sig. (2-
.009 .028 .084 .078 .028 .078 .000 .928 .608 .000 .000 .097 .416 1.000 .000 .097 .028 .414 .416 .608 .274 .009 .084 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
2 n -.33 1.00 .646*
.467** 1 .468** .464** .516** .468** .358 .296 .042 .060 .378* .467** .189 -.189 .467** -.331 .468** -.116 .236 .239 .321 .464**
Correlat 1 0** *

ion

Sig. (2-
.009 .009 .010 .004 .009 .052 .113 .825 .754 .039 .009 .074 .317 .317 .009 .074 .009 .542 .209 .203 .084 .000 .010 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
65

Soal_ Pearso
3 n 1.000* -.35 1.000* -.22 .468 .742*
.400* .468** 1 .468** .906** .906** .311 -.079 .224 .354 .400* .177 .000 .400* -.354 .118 .354 .400* .468**
Correlat *
4 *
4 ** *

ion

Sig. (2-
.028 .009 .009 .000 .000 .000 .094 .679 .235 .055 .028 .055 .350 1.000 .028 .055 .000 .534 .055 .235 .028 .009 .009 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
4 n -.33 -.12 .464 1.000 .621*
.321 .464** .468** 1 .358 .468** .516** .434* -.432* .060 .378* .321 .189 -.047 .321 -.331 .468** .042 .520** .467**
Correlat 1 0 ** ** *

ion

Sig. (2-
.084 .010 .009 .052 .009 .004 .016 .017 .754 .039 .084 .074 .317 .804 .084 .074 .009 .825 .003 .529 .009 .010 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
5 n -.39 -.24 .516 .689*
.327 .516** .906** .358 1 .906** .814** .234 .068 .176 .279 .327 .223 -.056 .327 -.390* .906** .068 .446* .499** .358
Correlat 0* 7 ** *

ion

Sig. (2-
.078 .004 .000 .052 .000 .000 .212 .720 .352 .136 .078 .033 .236 .770 .078 .033 .000 .720 .014 .189 .005 .004 .052 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
66

Soal_ Pearso
6 n 1.000* -.35 1.000* -.22 .468 .742*
.400* .468** .468** .906** 1 .906** .311 -.079 .224 .354 .400* .177 .000 .400* -.354 .118 .354 .400* .468**
Correlat *
4 *
4 ** *

ion

Sig. (2-
.028 .009 .000 .009 .000 .000 .094 .679 .235 .055 .028 .055 .350 1.000 .028 .055 .000 .534 .055 .235 .028 .009 .009 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
7 n -.39 -.24 .674*
.327 .358 .906** .516** .814** .906** 1 .398* -.118 .388* .279 .327 .056 .111 .327 -.390* .906** .068 .279 .327 .358 .516**
Correlat 0* 7 *

ion

Sig. (2-
.078 .052 .000 .004 .000 .000 .029 .535 .034 .136 .078 .033 .770 .558 .078 .033 .000 .720 .136 .189 .078 .052 .004 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
8 n -.24 .715*
.860** .296 .311 .434* .234 .311 .398* 1 -.093 .217 .929** .860** .098 .196 .860** -.245 .311 .234 .196 .031 .257 .296 .434*
Correlat 5 *

ion

Sig. (2-
.000 .113 .094 .016 .212 .094 .029 .626 .250 .000 .000 .193 .607 .300 .000 .193 .094 .212 .300 .871 .171 .113 .016 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
67

Soal_ Pearso
9 n -.05 -.03 -.02
-.017 .042 -.079 -.432* .068 -.079 -.118 -.093 1 -.247 -.056 -.017 .056 .279 -.017 -.056 -.079 .255 -.056 -.017 .042 -.432*
Correlat 6 5 0
ion

Sig. (2-
.928 .825 .679 .017 .720 .679 .535 .626 .189 .770 .928 .770 .770 .136 .928 .770 .679 .174 .770 .853 .928 .825 .017 .918
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
10 n
.098 .060 .224 .060 .176 .224 .388* .217 -.247 1 .063 .098 .063 .126 .063 .098 .063 .224 -.035 -.126 .040 -.098 .060 .060 .231
Correlat
ion

Sig. (2-
.608 .754 .235 .754 .352 .235 .034 .250 .189 .740 .608 .740 .505 .740 .608 .740 .235 .853 .505 .834 .608 .754 .754 .220
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
11 n -.20 .378 .757*
.926** .378* .354 .378* .279 .354 .279 .929** -.056 .063 1 .926** .200 .100 .926** -.200 .354 .279 .250 .063 .309 .378*
Correlat 0 * *

ion

Sig. (2-
.000 .039 .055 .039 .136 .055 .136 .000 .770 .740 .000 .289 .289 .599 .000 .289 .055 .136 .183 .740 .097 .039 .039 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
68

Soal_ Pearso
12 n 1.000* -.30 1.000* .467 .736*
.467** .400* .321 .327 .400* .327 .860** -.017 .098 .926** 1 .154 .000 -.309 .400* .155 .154 .098 .206 .321
Correlat *
9 * ** *

ion

Sig. (2-
.000 .009 .028 .084 .078 .028 .078 .000 .928 .608 .000 .097 .416 1.000 .000 .097 .028 .414 .416 .608 .274 .009 .084 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
13 n -.10 1.000* -.33 -.23
-.309 -.331 -.354 -.331 -.390* -.354 -.390* -.245 -.056 .063 -.200 -.309 1 -.050 -.309 -.354 -.056 -.050 .253 -.154 -.331
Correlat 0 *
1 0
ion

Sig. (2-
.097 .074 .055 .074 .033 .055 .033 .193 .770 .740 .289 .097 .599 .793 .097 .000 .055 .770 .793 .177 .416 .074 .074 .222
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
14 n -.10 -.06
.154 .189 .177 .189 .223 .177 .056 .098 .056 .126 .200 .154 1 .050 .154 -.100 .177 .390* .200 .154 .189 .189 .352
Correlat 0 3
ion

Sig. (2-
.416 .317 .350 .317 .236 .350 .770 .607 .770 .505 .289 .416 .599 .793 .416 .599 .350 .033 .289 .740 .416 .317 .317 .057
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
69

Soal_ Pearso
15 n -.05 -.18
.000 -.189 .000 -.047 -.056 .000 .111 .196 .279 .063 .100 .000 .050 1 .000 -.050 .000 .613** -.050 .063 .000 -.047 .149
Correlat 0 9
ion

Sig. (2-
1.000 .317 1.000 .804 .770 1.000 .558 .300 .136 .740 .599 1.000 .793 .793 1.000 .793 1.000 .000 .793 .740 1.000 .317 .804 .433
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
16 n 1.000* 1.000* -.30 .467 .736*
.467** .400* .321 .327 .400* .327 .860** -.017 .098 .926** .154 .000 1 -.309 .400* .155 .154 .098 .206 .321
Correlat * *
9 ** *

ion

Sig. (2-
.000 .009 .028 .084 .078 .028 .078 .000 .928 .608 .000 .000 .097 .416 1.000 .097 .028 .414 .416 .608 .274 .009 .084 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
17 n 1.00 -.10 -.33 -.23
-.309 -.331 -.354 -.331 -.390* -.354 -.390* -.245 -.056 .063 -.200 -.309 -.050 -.309 1 -.354 -.056 -.050 .253 -.154 -.331
Correlat 0 **
0 1 0
ion

Sig. (2-
.097 .074 .055 .074 .033 .055 .033 .193 .770 .740 .289 .097 .000 .599 .793 .097 .055 .770 .793 .177 .416 .074 .074 .222
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
70

Soal_ Pearso
18 n 1.000* 1.000* -.35 -.22 .468 .742*
.400* .468** .468** .906** .906** .311 -.079 .224 .354 .400* .177 .000 .400* -.354 1 .118 .354 .400* .468**
Correlat * *
4 4 ** *

ion

Sig. (2-
.028 .009 .000 .009 .000 .000 .000 .094 .679 .235 .055 .028 .055 .350 1.000 .028 .055 .534 .055 .235 .028 .009 .009 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
19 n -.05 .390 -.03 -.11
.155 -.116 .118 .042 .068 .118 .068 .234 .255 -.035 .279 .155 .613** .155 -.056 .118 1 .111 .155 .042 .312
Correlat 6 *
5 6
ion

Sig. (2-
.414 .542 .534 .825 .720 .534 .720 .212 .174 .853 .136 .414 .770 .033 .000 .414 .770 .534 .558 .853 .414 .542 .825 .093
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
20 n -.05 .541*
.154 .236 .354 .520** .446* .354 .279 .196 -.056 -.126 .250 .154 .200 -.050 .154 -.050 .354 .111 1 .063 .926** .236 .520**
Correlat 0 *

ion

Sig. (2-
.416 .209 .055 .003 .014 .055 .136 .300 .770 .505 .183 .416 .793 .289 .793 .416 .793 .055 .558 .740 .000 .209 .003 .002
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
71

Soal_ Pearso
21 n -.06
.098 .239 -.224 -.120 -.247 -.224 -.247 .031 -.035 .040 .063 .098 .253 .063 .098 .253 -.224 -.035 .063 1 .098 .239 -.120 .094
Correlat 3
ion

Sig. (2-
.608 .203 .235 .529 .189 .235 .189 .871 .853 .834 .740 .608 .177 .740 .740 .608 .177 .235 .853 .740 .608 .203 .529 .621
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
22 n -.15 .583*
.206 .321 .400* .467** .499** .400* .327 .257 -.017 -.098 .309 .206 .154 .000 .206 -.154 .400* .155 .926** .098 1 .321 .467**
Correlat 4 *

ion

Sig. (2-
.274 .084 .028 .009 .005 .028 .078 .171 .928 .608 .097 .274 .416 .416 1.000 .274 .416 .028 .414 .000 .608 .084 .009 .001
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearso
23 n 1.000* -.33 .646*
.467** .468** .464** .516** .468** .358 .296 .042 .060 .378* .467** .189 -.189 .467** -.331 .468** -.116 .236 .239 .321 1 .464**
Correlat *
1 *

ion

Sig. (2-
.009 .000 .009 .010 .004 .009 .052 .113 .825 .754 .039 .009 .074 .317 .317 .009 .074 .009 .542 .209 .203 .084 .010 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
72

Soal_ Pearso
24 n 1.000* -.33 -.12 .464 .621*
.321 .464** .468** .358 .468** .516** .434* -.432* .060 .378* .321 .189 -.047 .321 -.331 .468** .042 .520** .467** 1
Correlat *
1 0 ** *

ion

Sig. (2-
.084 .010 .009 .000 .052 .009 .004 .016 .017 .754 .039 .084 .074 .317 .804 .084 .074 .009 .825 .003 .529 .009 .010 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearso
n -.23 .646
.736** .646** .742** .621** .689** .742** .674** .715** -.020 .231 .757** .736** .352 .149 .736** -.230 .742** .312 .541** .094 .583** .621** 1
Correlat 0 **

ion

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .918 .220 .000 .000 .222 .057 .433 .000 .222 .000 .093 .002 .621 .001 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation
is significant at
the 0.01 level
(2-tailed).

*. Correlation
is significant at
the 0.05 level
(2-tailed).
73

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.735 25
74

UJI VALIDITAS TINGKAT KEPATUHAN

Soal_ Soal_ Soal_ Soal Soal Soal_ Soal Soal_ Soal Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_ Soal_2 Soal_ Soal_2
1 2 3 _4 _5 6 _7 8 _9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 23 4 Total

Soal_ Pearson
.831 .889 .761 1.000* 1.000*
1 Correlatio 1 .566** .816** .740** -.101 .152 .816** .050 .605** .740** .816** .050 .816** .816** .299 .668** .816** -.093 .656** .874**
** ** ** * *

Sig. (2-
.001 .000 .000 .000 .000 .000 .597 .422 .000 .000 .794 .000 .000 .000 .000 .794 .000 .000 .109 .000 .000 .626 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
.503 .502
2 Correlatio .566** 1 .722** .294 .381* -.107 .287 .566** .722** .211 .666** .381* .566** .722** .211 .722** .722** .141 .614** .722** .131 .497** .701**
** **

Sig. (2-
.001 .000 .115 .005 .038 .005 .575 .124 .001 .000 .263 .000 .038 .001 .000 .263 .000 .000 .458 .000 .000 .489 .005 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
.654 .725 .662 1.000* 1.000* 1.000* 1.000*
3 Correlatio .816** .722** 1 .522** .082 .352 .816** .203 .796** .522** .816** .203 .162 .873** 1.000** -.038 .650** .926**
** ** ** * * * *

Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .003 .000 .666 .057 .000 .000 .282 .000 .003 .000 .000 .282 .000 .000 .391 .000 .000 .842 .000 .000
tailed)
75

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
.738 .644
4 Correlatio .831** .294 .654** 1 **
.591** **
-.125 .102 .831** .654** .088 .471** .591** .831** .654** .088 .654** .654** .254 .531** .654** -.094 .550** .725**
n

Sig. (2-
.000 .115 .000 .000 .001 .000 .510 .591 .000 .000 .642 .009 .001 .000 .000 .642 .000 .000 .176 .003 .000 .623 .002 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
.738 .766
5 Correlatio .889** .503** .725** **
1 .657** **
-.089 .315 .889** .725** .044 .538** .657** .889** .725** .044 .725** .725** .265 .594** .725** -.082 .666** .817**
n

Sig. (2-
.000 .005 .000 .000 .000 .000 .639 .090 .000 .000 .817 .002 .000 .000 .000 .817 .000 .000 .157 .001 .000 .665 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
.591 .657 .488 1.000*
6 Correlatio .740** .381* .522** ** **
1 **
-.183 .078 .740** .522** -.050 .457* *
.740** .522** -.050 .522** .522** .375* .396* .522** .162 .586** .670**
n

Sig. (2-
.000 .038 .003 .001 .000 .006 .334 .680 .000 .003 .792 .011 .000 .000 .003 .792 .003 .003 .041 .031 .003 .391 .001 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
76

Soal_ Pearson
.644 .766
7 Correlatio .761** .502** .662** ** **
.488** 1 -.183 .152 .761** .662** .038 .488** .488** .761** .662** .038 .662** .662** .116 .522** .662** -.033 .541** .707**
n

Sig. (2-
.000 .005 .000 .000 .000 .006 .332 .424 .000 .000 .843 .006 .006 .000 .000 .843 .000 .000 .541 .003 .000 .863 .002 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
-.12 -.08 -.18 .504
8 Correlatio -.101 -.107 .082 -.183 1 -.101 .082 .150 .020 -.183 -.101 .082 .150 .082 .082 .180 .161 .082 .028 -.056 .114
5 9 3 **

Sig. (2-
.597 .575 .666 .510 .639 .334 .332 .004 .597 .666 .429 .915 .334 .597 .666 .429 .666 .666 .341 .395 .666 .883 .767 .548
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
9 Correlatio .152 .287 .352 .102 .315 .078 .152 .504** 1 .152 .352 .113 .283 .078 .152 .352 .113 .352 .352 .343 .217 .352 .038 .399* .425*
n

Sig. (2-
.422 .124 .057 .591 .090 .680 .424 .004 .422 .057 .551 .130 .680 .422 .057 .551 .057 .057 .063 .250 .057 .843 .029 .019
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson 1.000* .566** .816** .831 .889 .740** .761 -.101 .152 1 .816** .050 .605** .740** 1.000* .816** .050 .816** .816** .299 .668** .816** -.093 .656** .874**
10 Correlatio * ** ** ** *

n
77

Sig. (2-
.000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .597 .422 .000 .794 .000 .000 .000 .000 .794 .000 .000 .109 .000 .000 .626 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000* .654 .725 .662 1.000* 1.000* 1.000*
11 Correlatio .816** .722** * ** **
.522** **
.082 .352 .816** 1 .203 .796** .522** .816** *
.203 * *
.162 .873** 1.000** -.038 .650** .926**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .666 .057 .000 .282 .000 .003 .000 .000 .282 .000 .000 .391 .000 .000 .842 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000*
12 Correlatio .050 .211 .203 .088 .044 -.050 .038 .150 .113 .050 .203 1 .050 -.050 .050 .203 *
.203 .203 -.148 .299 .203 .554** .349 .347
n

Sig. (2-
.794 .263 .282 .642 .817 .792 .843 .429 .551 .794 .282 .792 .792 .794 .282 .000 .282 .282 .434 .109 .282 .002 .059 .060
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
.471 .538 .488
13 Correlatio .605** .666** .796** ** **
.457* **
.020 .283 .605** .796** .050 1 .457* .605** .796** .050 .796** .796** .274 .665** .796** -.025 .491** .739**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .009 .002 .011 .006 .915 .130 .000 .000 .792 .011 .000 .000 .792 .000 .000 .142 .000 .000 .896 .006 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
78

Soal_ Pearson
.591 .657 1.000* .488
14 Correlatio .740** .381* .522** ** ** * **
-.183 .078 .740** .522** -.050 .457* 1 .740** .522** -.050 .522** .522** .375* .396* .522** .162 .586** .670**
n

Sig. (2-
.000 .038 .003 .001 .000 .000 .006 .334 .680 .000 .003 .792 .011 .000 .003 .792 .003 .003 .041 .031 .003 .391 .001 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000* .831 .889 .761 1.000*
15 Correlatio *
.566** .816** ** **
.740** **
-.101 .152 *
.816** .050 .605** .740** 1 .816** .050 .816** .816** .299 .668** .816** -.093 .656** .874**
n

Sig. (2-
.000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .597 .422 .000 .000 .794 .000 .000 .000 .794 .000 .000 .109 .000 .000 .626 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000* .654 .725 .662 1.000* 1.000* 1.000*
16 Correlatio .816** .722** * ** **
.522** **
.082 .352 .816** *
.203 .796** .522** .816** 1 .203 * *
.162 .873** 1.000** -.038 .650** .926**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .666 .057 .000 .000 .282 .000 .003 .000 .282 .000 .000 .391 .000 .000 .842 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson .050 .211 .203 .088 .044 -.050 .038 .150 .113 .050 .203 1.000* .050 -.050 .050 .203 1 .203 .203 -.148 .299 .203 .554** .349 .347
17 Correlatio *

n
79

Sig. (2-
.794 .263 .282 .642 .817 .792 .843 .429 .551 .794 .282 .000 .792 .792 .794 .282 .282 .282 .434 .109 .282 .002 .059 .060
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000* .654 .725 .662 1.000* 1.000* 1.000*
18 Correlatio .816** .722** * ** **
.522** **
.082 .352 .816** *
.203 .796** .522** .816** *
.203 1 *
.162 .873** 1.000** -.038 .650** .926**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .666 .057 .000 .000 .282 .000 .003 .000 .000 .282 .000 .391 .000 .000 .842 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000* .654 .725 .662 1.000* 1.000* 1.000*
19 Correlatio .816** .722** * ** **
.522** **
.082 .352 .816** *
.203 .796** .522** .816** *
.203 *
1 .162 .873** 1.000** -.038 .650** .926**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .666 .057 .000 .000 .282 .000 .003 .000 .000 .282 .000 .391 .000 .000 .842 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
20 Correlatio .299 .141 .162 .254 .265 .375* .116 .180 .343 .299 .162 -.148 .274 .375* .299 .162 -.148 .162 .162 1 -.013 .162 -.245 .168 .297
n

Sig. (2-
.109 .458 .391 .176 .157 .041 .541 .341 .063 .109 .391 .434 .142 .041 .109 .391 .434 .391 .391 .944 .391 .192 .376 .111
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
80

Soal_ Pearson
.531 .594 .522
21 Correlatio .668** .614** .873** ** **
.396* **
.161 .217 .668** .873** .299 .665** .396* .668** .873** .299 .873** .873** -.013 1 .873** -.012 .526** .801**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .003 .001 .031 .003 .395 .250 .000 .000 .109 .000 .031 .000 .000 .109 .000 .000 .944 .000 .948 .003 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
1.000* .654 .725 .662 1.000* 1.000* 1.000* 1.000*
22 Correlatio .816** .722** * ** **
.522** **
.082 .352 .816** *
.203 .796** .522** .816** *
.203 * *
.162 .873** 1 -.038 .650** .926**
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .666 .057 .000 .000 .282 .000 .003 .000 .000 .282 .000 .000 .391 .000 .842 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson
-.09 -.08 -.03
23 Correlatio -.093 .131 -.038 .162 .028 .038 -.093 -.038 .554** -.025 .162 -.093 -.038 .554** -.038 -.038 -.245 -.012 -.038 1 .222 .151
4 2 3
n

Sig. (2-
.626 .489 .842 .623 .665 .391 .863 .883 .843 .626 .842 .002 .896 .391 .626 .842 .002 .842 .842 .192 .948 .842 .239 .426
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Soal_ Pearson .656** .497** .650** .550 .666 .586** .541 -.056 .399 .656** .650** .349 .491** .586** .656** .650** .349 .650** .650** .168 .526** .650** .222 1 .786**
24 Correlatio ** ** ** *

n
81

Sig. (2-
.000 .005 .000 .002 .000 .001 .002 .767 .029 .000 .000 .059 .006 .001 .000 .000 .059 .000 .000 .376 .003 .000 .239 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson
.725 .817 .707 .425
Correlatio .874** .701** .926** ** **
.670** **
.114 *
.874** .926** .347 .739** .670** .874** .926** .347 .926** .926** .297 .801** .926** .151 .786** 1
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .548 .019 .000 .000 .060 .000 .000 .000 .000 .060 .000 .000 .111 .000 .000 .426 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is
significant at the
0.01 level (2-
tailed).

*. Correlation is
significant at the
0.05 level (2-
tailed).

Reliability

[DataSet2] D:\uji valid kuesioner tingkat kepatuhan.sav
82

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.755 25
83

DATA MENTAH PENELITIAAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER

N Umu Jenis Pekerjaa skor Skor Tingkat Kategori_Kepatuha


o Responden r Kelamin Pendidikan n pengetahuan Kepatuhan Kategori_Pengetahuan n
1 Responden_1 38 2 2 3 14 18 Kurang Baik Patuh
2 Responden_2 48 2 2 3 12 22 baik Patuh
3 Responden_3 34 2 3 5 15 24 Kurang Baik Tidak Patuh
4 Responden_4 36 2 3 5 14 19 Kurang Baik Patuh
5 Responden_5 32 2 3 4 10 19 baik Patuh
6 Responden_6 45 1 3 4 10 20 baik Patuh
7 Responden_7 42 1 2 5 13 22 Kurang Baik Tidak Patuh
8 Responden_8 38 1 2 5 13 20 Kurang Baik Patuh
9 Responden_9 47 1 2 4 14 24 Kurang Baik Tidak Patuh
10 Responden_10 31 1 2 5 12 15 baik Patuh
11 Responden_11 57 1 1 5 9 17 baik Patuh
12 Responden_12 48 1 1 5 11 19 baik Patuh
13 Responden_13 34 1 1 5 25 25 Kurang Baik Tidak Patuh
14 Responden_14 38 2 3 5 9 18 baik Patuh
84

15 Responden_15 45 2 3 5 13 19 Kurang Baik Patuh


16 Responden_16 54 2 3 1 12 20 baik Patuh
17 Responden_17 35 2 2 4 15 20 Kurang Baik Patuh
18 Responden_18 37 2 2 4 12 18 baik Patuh
19 Responden_19 41 2 2 1 12 18 baik Patuh
20 Responden_20 36 1 3 3 12 18 baik Patuh
21 Responden_21 35 1 3 3 8 18 baik Patuh
22 Responden_22 33 1 1 4 8 18 baik Patuh
23 Responden_23 51 1 1 1 13 17 Kurang Baik Tidak Patuh
24 Responden_24 44 1 3 4 13 19 Kurang Baik Tidak Patuh
25 Responden_25 52 1 3 1 13 20 Kurang Baik Patuh
26 Responden_26 28 1 3 4 15 24 Kurang Baik Tidak Patuh
27 Responden_27 36 1 1 4 15 24 Kurang Baik Tidak Patuh
28 Responden_28 32 1 2 4 12 18 baik Patuh
29 Responden_29 48 1 2 4 12 19 baik Patuh
30 Responden_30 41 2 2 4 11 19 baik Patuh
31 Responden_31 37 2 2 4 11 18 baik Patuh
32 Responden_32 39 2 2 5 15 20 Kurang Baik Tidak Patuh
33 Responden_33 35 2 2 5 15 20 Kurang Baik Patuh
34 Responden_34 38 2 3 5 15 20 Kurang Baik Tidak Patuh
35 Responden_35 42 2 3 5 14 20 Kurang Baik Tidak Patuh
36 Responden_36 35 1 3 5 11 20 baik Patuh
37 Responden_37 36 1 4 5 13 20 Kurang Baik Tidak Patuh
38 Responden_38 52 1 4 1 8 24 baik Tidak Patuh
39 Responden_39 51 1 2 5 8 20 baik Patuh
40 Responden_40 36 1 2 4 15 19 Kurang Baik Patuh
85

41 Responden_41 46 1 3 4 15 10 Kurang Baik Patuh


42 Responden_42 49 1 3 4 15 22 Kurang Baik Patuh
43 Responden_43 32 2 3 5 13 25 Kurang Baik Tidak Patuh
44 Responden_44 30 2 2 5 13 24 Kurang Baik Tidak Patuh
45 Responden_45 36 2 2 5 13 24 Kurang Baik Tidak Patuh
46 Responden_46 32 1 1 5 11 25 baik Tidak Patuh
47 Responden_47 45 1 1 5 9 27 baik Tidak Patuh
48 Responden_48 42 1 1 5 13 24 Kurang Baik Patuh
49 Responden_49 38 1 2 4 13 18 Kurang Baik Patuh
50 Responden_50 47 1 2 4 14 22 Kurang Baik Tidak Patuh
51 Responden_51 31 2 2 5 13 25 Kurang Baik Tidak Patuh
52 Responden_52 57 2 2 1 13 22 Kurang Baik Tidak Patuh
53 Responden_53 48 2 3 5 13 27 Kurang Baik Tidak Patuh
54 Responden_54 34 2 3 5 13 19 Kurang Baik Patuh
55 Responden_55 38 2 4 5 10 17 baik Patuh
56 Responden_56 45 2 4 5 12 22 baik Tidak Patuh
57 Responden_57 54 2 4 1 12 24 baik Tidak Patuh
58 Responden_58 35 2 3 5 12 18 baik Patuh
59 Responden_59 36 2 3 5 12 24 baik Tidak Patuh
60 Responden_60 41 2 3 5 10 14 baik Patuh
61 Responden_61 36 2 3 4 9 16 baik Patuh
62 Responden_62 30 2 2 5 15 20 Kurang Baik Patuh
63 Responden_63 33 2 2 5 9 20 baik Patuh
64 Responden_64 40 2 2 5 11 18 baik Tidak Patuh
65 Responden_65 44 2 2 6 14 18 Kurang Baik Tidak Patuh
66 Responden_66 52 2 2 1 14 18 Kurang Baik Patuh
86

67 Responden_67 28 2 2 6 14 18 Kurang Baik Patuh


68 Responden_68 29 2 3 5 14 22 Kurang Baik Tidak Patuh
69 Responden_69 32 1 3 5 13 18 Kurang Baik Patuh
70 Responden_70 48 1 3 5 13 18 Kurang Baik Patuh
71 Responden_71 31 2 3 2 13 16 Kurang Baik Patuh
72 Responden_72 27 2 3 2 10 22 baik Tidak Patuh
73 Responden_73 39 2 3 1 8 1D baik Patuh
74 Responden_74 30 2 3 1 8 18 baik Patuh
87

HASIL PENGOLAHAN DATA SPSS

Statistics

Skor_Pengetahu
an Skor_Kepatuhan

N Valid 74 74

Missing 0 0

Mean 12.3784 20.2297

Median 13.0000 20.0000

Std. Deviation 2.56265 2.46925

Minimum 8.00 14.00

Maximum 25.00 27.00

RECODE Skor_Pengetahuan (Lowest thru 12.0=1) (12.9 thru Highest=2) INTO Kategori_Pengetahuan.
VARIABLE LABELS  Kategori_Pengetahuan 'Kategori Pengetahuan'.
EXECUTE.
RECODE Skor_Kepatuhan (Lowest thru 20.0=1) (20.9 thru Highest=2) INTO Kategori_Kepatuhan.
VARIABLE LABELS  Kategori_Kepatuhan 'Kategori Kepatuhan '.
EXECUTE.
CROSSTABS
  /TABLES=Kategori_Pengetahuan BY Kategori_Kepatuhan
  /FORMAT=AVALUE TABLES
  /STATISTICS=CHISQ RISK
  /CELLS=COUNT EXPECTED ROW
  /COUNT ROUND CELL
88

  /BARCHART.

Kategori Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 30 tahun 4 5.4 5.4 5.4

30-39 tahun 39 52.7 52.7 58.1

40-49 tahun 22 29.7 29.7 87.8

> 50 tahun 9 12.2 12.2 100.0

Total 74 100.0 100.0

Jenis_Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 32 43.2 43.2 43.2

Perempuan 42 56.8 56.8 100.0

Total 74 100.0 100.0


89

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 9 12.2 12.2 12.2

SMP 29 39.2 39.2 51.4

SMA 31 41.9 41.9 93.2

Perguruan Tinggi 5 6.8 6.8 100.0

Total 74 100.0 100.0


90

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak bekerja 10 13.5 13.5 13.5

Buruh 2 2.7 2.7 16.2

Pedagang 4 5.4 5.4 21.6

Petani 19 25.7 25.7 47.3

Swasta 37 50.0 50.0 97.3

PNS 2 2.7 2.7 100.0

Total 74 100.0 100.0


91
92
93
94
95

ANALISA UNIVARIAT

Kategori Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 34 45.9 45.9 45.9

Kurang Baik 40 54.1 54.1 100.0

Total 74 100.0 100.0

Kategori Kepatuhan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Patuh 45 60.8 60.8 60.8

Tidak Patuh 29 39.2 39.2 100.0

Total 74 100.0 100.0

ANALISA BIVARIAT
96

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori Pengetahuan *
74 100.0% 0 .0% 74 100.0%
Kategori Kepatuhan

Kategori Pengetahuan * Kategori Kepatuhan Crosstabulation

Kategori Kepatuhan

Patuh Tidak Patuh Total

Kategori Pengetahuan Baik Count 26 8 34

Expected Count 20.7 13.3 34.0

% within Kategori
76.5% 23.5% 100.0%
Pengetahuan

Kurang Baik Count 19 21 40

Expected Count 24.3 15.7 40.0

% within Kategori
47.5% 52.5% 100.0%
Pengetahuan

Total Count 45 29 74
97

Expected Count 45.0 29.0 74.0

% within Kategori
60.8% 39.2% 100.0%
Pengetahuan

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 6.473a 1 .011

Continuity Correction b
5.314 1 .021

Likelihood Ratio 6.647 1 .010

Fisher's Exact Test .017 .010

Linear-by-Linear Association 6.385 1 .012

N of Valid Cases b
74

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,32.

b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai