SULFIANI
NIM. 202109073
SULFIANI
NIM. 202109073
Skripsi ini akan dipertahankan dihadapan tim penguji ujian Skripsi dan di
setujui untuk diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Muhammadiyah Sidrap.
Oleh :
SULFIANI
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan, Ketua,
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Kebidanan
Nama : Sulfiani
NIM : 202109073
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan karya ilmiah ini
hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Yang Menyatakan
Sulfiani
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Pinrang
Pada Tanggal :1 April 2023
Yang Menyatakan
Sulfiani
RINGKASAN
Institut Teknologi Kesehatan Dan Sains (ITKES)
Muhammadiyah Sidrap
Program Studi : S1 Kebidanan
Skripsi : Maret / 2023
Sulfiani
“ Pengaruh Edukasi Tentang Inisiasi Menyusu Dini Dan Bounding
Attachment Terhadap Kesiapan Ibu Untuk Proses Menyusui Di RSUD
Madising Kab. Pinrang Tahun 2023 “
Dibimbing Oleh : Rosmawaty, S.ST.,M.Kes.,M.Keb dan Chandra Ariani Saputri,
S.ST.,M.Keb
VIII + VI BAB + 57 Halaman + 4 Tabel + 1 Bagan + 10 Lampiran
Manfaat IMD bagi ibu untuk memberikan rasa tenang, memicu produksi
hormon oksitosin, menekan risiko perdarahan, dan sebagai jalinan kasih sayang
dengan sang anak. Sedangkan bagi bayi manfaatnya untuk menekan angka
kematian bayi, sebagai sistem kekebalan tubuh pertama kali, dan sebagai
penghangat di awal kelahiran. Angka persentase IMD di Indonesia masih
tergolong rendah, walaupun angka cenderung meningkat, dan juga angka
kematian bayi masih tinggi akibat infeksi yang mengarah kepada rendahnyaangka
IMD itu sendiri. Maka dari itu, mengedukasi tentang pentingnya IMD dan
bounding attachment harus dilakukan agar ibu memiliki pengetahuan yang baik
dan mempengaruhinya dalam pelaksanaan IMD pada bayinya. Penelitian ini
bermaksud untuk mencari tahu bagaimana kesiapan ibu untuk pemberian Asi
setelah diberikan pengaruh berupa pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini dan
bounding attachment, khususnya di RSUD Madising Kab. Pinrang tahun 2023.
Peneliti mengambil metode pra- eksperiment desainnya adalah one group pre-test
and post-test. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan populasi
sebanyak 15 ibu mengandung di usia trimester 3. Analisisnya memakai uji t
dependent. Hasilnya menyatakan bahwa nilai rata-rata ibu saat belum diedukasi
adalah 57,33, lalu setelah diedukasi mengalami kenaikan menjadi 63,80 dan
didukung dengan nilai pValue = 0,000 (p<0,05), dimana ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh, segingga kesimpulannya adalah edukasi dapat memberikan
peningkatan pengetahuan kepada ibu mengandung mengenai inisiasi menyusu
dini dan bounding attachment. Petugas kesehatan sebaiknya melakukan edukasi
saat ibu hamil usia kandungan trimester 3 berkunjung ke RS.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua dan
suami untuk dukungan moril dan materil yang diberikan. Penulis menyadari
bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan disebabkan terbatasnya
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis olehnya itu dengan rendah hati
mengharapkan saran dan kritik. Ucapan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Muhammad Tahir, SKM, M.Kes selaku Rektor ITKES
Muhammadiyah Sidrap
2. Bapak Ns, Asnuddin S, Kep, M.Kes selaku Dekan Fakultas keperawatan dan
Kebidanan ITKES Muhammadiyah Sidrap
3. Ibu St. Hasriani, S.Tr.Keb., M.Keb selaku Ketua Program Studi Diploma S1
Kebidanan ITKES Muhammadiyah Sidrap
4. Ibu Rosmawaty., S.ST., M.Kes.,M.Keb selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Chandra Ariani Saputri, S.ST.,M.Keb selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Bapak Dr. Ibrahim, S.Kom.,MM dan Ibu Wilda Rezki Pratiwi, S.ST.,M.Kes
selaku penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran dalam
menyelesaikan skripsi ini
7. Bapak dan Ibu dosen serta staf ITKES Muhammadiyah Sidrap.
Yang tak lupa pula untuk saudara, teman-teman serta seluruh keluarga
yang telah membantu dan memberikan motivasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata semoga Allah.SWT senantiasa melimpahkan rahmat, berkat
dan karunia-Nya kepada kita semua dan memberikan imbalan yang setimpal atas
semua jerih payah dari pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
penulis senantiasa menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan menjadikan
kita sebagai hamba-Nya yang selalu bersyukur.
Sulfiani
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
breast-feeding). Definisi tersebut hanya berfokus pada dosis atau banyak ASI
yang ikut diberikan pada bayi. Sedangkan menyusui secara eksklusif atau biasa
disebut ASI eksklusif adalah pemberian ASI mulai dari bayi lahir sampai usia 6
bulan tanpa diberikan makanan atau cairan lain baik berupa makanan ataupun
cairan (kecuali obat, vitamin, ORS) yang diberikan baik secara langsung
Setiya. 2019 )
pemberian ASI sejak dini di usia 4 bulan awal cukup rendah yakni sebesar 15%.
kolostrum pada ASI pertama keluar. Kolostrum ini penting sebab mampu
IMD yang masih kurang pada tahun 2018 di Indonesia. Prevalensi waktu IMD
IMD atau Inisiasi Menyusu Dini merupakan proses membantu bayi untuk
mencari secara mandiri putting ibunya saat ia baru saja dilahirkan. Proses ini
1
2
amat penting untuk ketenangan bayi, tidak membuatnya mudah stress, baik
untuk kestabilan detak jantung dan bayi menumbuhkan ikatan rasa kasih
membantu bayi untuk tidak mengalami bingung puting sebab telah dikenalkan
saat menyusu sebelumnya, dan Ibu pun menjadi mantap dan yakin untuk lanjut
memberikan ASI. Proses IMD pun mampu membentuk ikatan kasih sayang ibu
dan anak dari proses membelai dan menyayangi saat menyusui, atau biasa
dikenal dengan bounding attachment. Ikatan ini, yaitu ikatan saling mencinta
dan memberi, amat penting untuk kebutuhan emosional. Itulah mengapa saat
pekan ASI sedunia tahun 2007 dilaksanakan, tema yang diangkat adalah
tahun 2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia.
(Setiya , 2019)
Manfaat IMD bagi ibu untuk memberikan rasa tenang, memicu produksi
dengan sang anak. Sedangkan bagi bayi manfaatnya untuk menekan angka
kematian bayi, sebagai sistem kekebalan tubuh pertama kali, dan sebagai
kematian bayi masih tinggi akibat infeksi yang mengarah kepada rendahnya
angka IMD itu sendiri. Maka dari itu, mengedukasi tentang pentingnya IMD
dan bounding attachment harus dilakukan agar ibu memiliki pengetahuan yang
bounding attachment belum maksimal diberikan. Data ibu hamil per bulan
wawancara dengan ibu hamil, 3 dari mereka tidak tahu perihal keuntungan
IMD, 1 dari mereka tidak tahu dan tidak pernah melakukan IMD. Keempat ibu
hamil tersebut mengaku tidak tahu bahwa bayi dengan sendirinya dapat
mencari putting susu ibu. Mereka pun merasa minder dan malu untuk meminta
tentang Inisiasi Menyusu Dini dan bounding attachment kepada kesiapan ibu
B. Rumusan Masalah
maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan untuk penelitian ini yaitu,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
pembendaharaan perpustakaan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Menyusui
Terjemahan:
6
7
kamu kerjakan.”13
dalam kondisi belum bercerai atau telah bercerai (sampai anak berusia
baligh).
2. Pengertian Menyusui
lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah
selalu mudah sehingga perlu pengetahuan dan latihan yang tepat. Fakta
tanggung jawab seorang ibu yang mesti dituntaskan kepada bayi demi
3. Manfaat Menyusui
Menurut Astuti, bukan hanya bayi, namun ibu pun mampu merasakan
siap dengan suhu yang baik dan segar sekalipun dibutuhkan saat
tengah malam.
memberikan rasa kasih sayang pada bayi. Bayi pun merasakan nyaman
berkat mendengar detak jantung ibu yang pernah ia dengar saat dalam
perut ibunya.
4. Kontraindikasi Menyusui
Rahmawati, 2010):
b. Bayi galaktosemia
d. Ibu mengidap TBC aktif dan tidak berobat. Ibu baru boleh menyusui
e. Ibu mengidap cacar. Bayi baru boleh disusui ketika sudah menerima
bila disusui pada kondisi seperti itu dapat menambah kekebalan untuk
bayi.
dihasilkan secara alami oleh payudara Ibu. ASI mengandung berbagai zat
perlindungan pada bayi atas infeksi dan sakit penyakit bayi. ASI adalah
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam – garam
anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
10
makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai
dan utama bagi bayi sehingga mencapai tumbuh kembang yang optimal
(Wahyuningsih, 2018).
6. Proses Laktasi
alveoli.
11
agar membesar.
semasa hamil.
ASI pun dapat keluar meski tidak sedang hamil ( Astuti,Sri, Dkk.
2018).
7. Manfaat ASI
sekaligus yaitu bagi bayi dan ibu. Manfaat ASI bagi bayi yaitu sebagai
sebelumnya.
kesuburan tertunda.
5) Ketika bayi malas minum ASI dan sering tertidur, baiknya diberi
a. Kolostrum
ASI yang pertama kali keluar, saat bayi lahir. Kolostrum ini adalah
gizi.
awal bayi.
b. ASI Transisi
c. ASI Matur
berbeda.
memberikan ASI.
dikatakan siap adalah dilihat dari kondisi secara mental fisik dan
fisik dan mental karena hal ini memberikan pengaruh pada kuantitas dan
2. Prinsip-prinsip Kesiapan
pengalaman.
pribadinya.
(Notoatmodjo, 2013).
a. Karakteristik
b. Sosial Ekonomi
16
c. Pengetahuan
bekal pengetahuan.
mempromosikan kesehatan.
bergerak.
yang dimaksud adalah dari segi fisik, mental hingga sosial demi
masyarakat.
masyarakat.
memperbaiki kesehatan.
surat, dll.
a. Teknik Kasus
1) Case Report
2) Case Analysis
3) Case Discussion
b. Kuliah
diberikan oleh orang yang paham betul tentang topic itu, kemudia
c. Konferensi
3) Menyusun agenda
4) Menyediakan fasilitas
5) Mengundang narasumber
d. Simulasi
ibunya saat baru lahir, dengan cara ditempelkan pada dadanya kurang
lebih selama 1 jam atau hingga bayi berhasil meraih putting susu ibu.
22
internal ibu dan bayi serta faktor eksternal yaitu dukungan suami dan
Proses ini penting sebab di masa 24 jam awal usai melahirkan akan
mencari sendiri tanpa dibantu, atau biasa dikenal dengan istilah the best
mencapainya.
23
2. Manfaat IMD
Berikut adalah kegunaan IMD bagi bayi dan ibu (Muhammad Jundi
Nasrullah, 2021)
rasa hangat. Suhu tubuh bayi jauh lebih stabil dan hangat apabila
a. Izin untuk pendampingan ibu melahirkan dari pihak rumah sakit atau
bersalin.
24
menyusui usai.
f. Untuk ibu yang dioperasi, IMD dapat dilaksanakan saat ibu telah
sadar.
obatan.
h. Hanya memberikan ASI selama tidak ada indikasi medis yang jelas
Berikut adalah tahapan sikap sikap dan perilaku bayi saat IMD yaitu :
a. Di saat 30 menit awal adalah rest/quite alert stage. Dimana bayi hanya
membuka mata sesekali menatap ibu dan tidak bergerak. Ini adalah
tangannya. Di sini bayi akan terbantu untuk mencari putting susu dari
c. Ketika bayi sadar terdapat bau makanan di depannya, maka air liurnya
keluar.
adalah penghambat kontak dini kulit bayi dan ibu hingga IMD gagal.
masih minim, Ibu dijahit, pemberian vitamin K dan tetes mata, bayi
caesar.
kepala. Memotong tali pusat dan mengikatnya. Menjaga agar zat lemak
26
putih atau vernix tidak ikut keluar dan dibersihkan sebab inilah yang
a. Pengertian
terserang penyakit.
1) Niat
2) Menghilangkan Stress
Saat hamil, tenaga kesehatan baiknya memberikan arahan pada ibu agar
aktif mencari tau manajemen laktasi, bahaya tentang sufor, dan rawat
28
gabung. Anjurkan pula sang ibu untuk bertekad menyusui bayi dengan
payudaranya.
fisik, emosi dan sensori antara bayi dan orangtua selama beberapa
waktu saat bayi baru lahir. Menurut Perry Bounding itu sendiri
adalah hubungan antara bayi dan orang tua yang memiliki kualitas
memberi antara orang tua dan bayi. Perasaan ini merupakan kebutuhan
29
baru lahir dan orang tuanya, dengan ikatan khusus yang memiliki
yaitu: pada menit dan jam pertama, sentuhan pertama dari ibu dan ayah,
sesegara mungkin agar bayi tidak kedinginan, dan memberikan ibu efek
nyaman dan rasa sakitnya bisa hilang. Melakukan kontak yang tidak
keluarga, utamanya orang tua dan perawat atau nakes. Kemudian, ibunya
sedang tidak sehat. Bayi dalam ancaman premature, sakit, atau cacat fisik.
a. Sentuhan
Cara mengenal dan bereksplor pada bayi adalah melalui rabaan atau
b. Kontak Mata
Bila orang tua dan bayi dapat membangun kontak mata, maka mereka
c. Suara
d. Aroma
Bayi baru lahir segera akan mampu mengenali aroma susu yang ada
e. Entrainment
f. Bioritme
g. Kontak Dini
Meski tak ada penelitian tentang pentingnya elemen ini, akan tetapi
banyak manfaat fisiologis yang dapat diambil dari sini yaitu. Kadar
(Julina, 2017 )
32
BAB III
KERANGKA KONSEP
bahwa terdapat variable yang saling bergantung dan ini dianggap perlu
independen yaitu dalam penelitian ini adalah kesiapan ibu untuk proses
memberikan ASI.
B. Kerangka Konsep
2017).
Edukasi
Inisiasi Menyusu Dini
Kesiapan Ibu Untuk
Proses Menyusui
Edukasi
Bounding Attachment
32
33
Keterangan :
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
Gambar 3.1
Bagan Karangka Konsep
C. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi Operasional
D. Hipotesis Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kabupaten Pinrang.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
36
37
2. Sampel
sampel.
3. Teknik Sampling
4. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
dari responden. Jenis wawancara yang dipilih pada penelitian ini adalah
(Notoatmodjo, 2018).
sampelnya.
6. Responden yang sesuai dengan ciri yang telah ditetapkan, yaitu ibu
bounding attachment.
mengumpulkan hasilnya.
dibagikan pada ibu lain yang tidak sempat diberikan penjelasan dan
1. Pengumpulan Data
a. Editing
b. Coding
peneliti untuk ibu yang tidak siap menyusui adalah angka 1, dan
c. Scoring
d. Entry
SPSS.
e. Cleaning
f. Processing
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
mendekatinya.
b. Analisa Bivariat
F. Etika Penelitian
informed consent.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
menyusui ibu.
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden
Di RSUD Madising Kab. Pinrang Tahun 2023
Karakteristik Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
Umur
20-35 Tahun 11 73,3
>35 Tahun 4 26,7
Pendidikan
SD 6 40.0
SMP 3 20.0
SMA 4 26.7
Perguruan Tinggi 2 13.3
Pekerjaan
IRT 11 73.3
PNS 1 6.7
Wiraswasta 2 13.3
Honorer 1 6.7
Jumlah 15 100,0
Sumber : Data Primer 2023
44
45
2. Analisa Univariat
Tabel 5.2
Sebelum Intervensi
Tabel 5.3
Setelah Intervensi
3. Analisa Bivariat
Tabel 5.4
95 % CI Sig p
Variabel Mean SD SE Lower Upper Valu
e
Rata-rata
Peningkatan
Kesiapan Ibu 6.467 2.295 0.593 7.738 5.196 0,000
Untuk Proses
Menyusui
(p<0,05) yang berarti hasil uji paired test < 0,05 maka H0
B. Pembahasan
1. Analisa Univariat
signifikasi 0,000.
49
Bounding Attachment.
Dini belum optimal karena faktor internal ibu dan bayi serta faktor
p= 0,000.
2. Analisa Bivariat
Sejalan dengan penelitian dari Ana dan Eti tahun 2018. Dimana
attachment.
yang meningkat.
signifikan 0,000.
C. Keterbatasan Penelitian
hamil.
kuesioner.
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
atas:
adalah 57,33.
63,80.
secara signifikan saat sebelum dan saat sudah diedukasi. Ini berarti
B. Saran
56
57
2. Institusi Pendidikan
3. Peneliti Berikutnya
Ana, F., & Eti, S. (2018). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas
Astuti,Sri, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Buku Ajar Kebidanan
Kita Menulis.
Fitriani Umar ( 2021 ). Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) Dan Kelangsungan ASI
Juliana Sembiring. 2017. Asuhan Neonates, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Keni, N. W. A., Rompas, S., & Gannika, L. (2020). Tingkat pengetahuan dan
Cipta.
Padang
Rinata, E., Putri, H., & Hamdi, S. (2015). Persiapan ASI Eksklusif Ibu Hamil di RB
Pustaka Belajar.
Nama :
Umur :
Alamat :
Tentang Inisiasi Menyusu Dini Dan Bounding Attachment Terhadap Kesiapan Ibu
Tanda tangan saya menunjukkan saya sudah diberi informasi dan memutuskan untuk
Peneliti Responden
( Sulfiani) ( )
KUESIONER PENELITIAN
TAHUN 2023
No. Responden
Tidak Sangat
Sangat Setuju
No. Pernyataan Setuju Tidak
Setuju
Setuju
4 3 2 1
Kesiapan menghadapai masa
menyusui adalah suatu kondisi
yang dimiliki oleh ibu dalam
1 mempersiapkan diri baik secara
mental, maupun fisik untuk
menghadapai masa menyusui
Proses menyusui sebaiknya
2 sudah dipersiapkan sebelum
bayi lahir
Kesiapan menghadapai masa
3 menyusui akan mempengaruhi
kualitas dan kuantitas ASI
Ibu yang akan menyusui harus
berniat sungguh–sungguh untuk
4
memberikan ASI pada bayi
sekurang–kurangnya 6 bulan
3. Hari/ Tanggal :
4. Waktu :
A. Latar Belakang
Bounding Attachment merupakan suatu proses antara orang tua dan bayi yang
terus menerus yang bersifat saling mencintai serta memberi keduanya pemenuhan
emosional dan saling membutuhkan yang diawali dengan dengan ikatan batin dan
kasih sayang yang dapat berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan
tumbuh kembang bayi (Bahiyatun, 2009)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
bounding attachment di harapkan responden dapat mengetahui tentang pentingnya
IMD dan bounding attachment untuk kesiapan dalan proses menyusui serta mau
dan mampu melaksanakannya.
2. Tujuan Khusus
a. Pengertian IMD
b. Manfaat IMD
c. Pengertian bounding attachment
d. Tahap-tahap bounding attachment
e. Dampak positif bounding attachment
f. Hambatan bounding attachment
g. Proses Untuk Menyusui
C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode Pelaksanaan
Ceramah
2. Media dan Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
D. Proses Pelaksanaan
- Menanyakan pengetahuan
-Memperhatikan
responden tentang pengertian
dan menjawab
IMD dan bounding attachment
pertanyaan.
- Menjelaskan :
a. Pengertian IMD
-Mengucapkan salam
E. Setting Tempat
Keterangan:
: Peneliti :Responden
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Ibu hamil hadir dalam pemberian pendidikan kesehatan
b. Kesiapan materi penyajian
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Responden antusias dalam mendengarkan penjelasan materi
b. Responden menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh peneliti
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
b. Adanya tambahan pengetahuan tentang IMD dan bounding
attachment yang diterima oleh responden
RIWAYAT HIDUP/BIODATA PENULIS
A. Identitas
1. Nama : Sulfiani
2. NIM : 202109073
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Tempat/Tanggal Lahir : Salu Kalobe, 26 November 1987
5. Status Keluarga : Menikah
6. Suku/Bangsa : Bugis/ Indonesia
7. Alamat : Salu Kalobe, Kel. Tadokkong Kab. Pinrang
8. Alamat Instansi : Jl. Poros Pinrang – Polman KM. 33 Desa Bungi
Kec.Duampanua Kab.Pinrang
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD : SD Negeri 170 Lembang Lulus Tahun 1999
b. SMP : SMPN 1 Lembang Lulus Tahun 2002
c. SMA/sederajat : SMK Keperawatan HARBAK Makassar Tahun
Lulus 2005
d. Perguruan Tinggi : D III Kebidanan Sandi Karsa Makassar Tahun
Lulus 2008
2. Riwayat Pekerjaan
a. Tenaga Bidan PTT di Desa Pakeng Kab. Pinrang Tahun 2009 s/d 2017
b. PNS di Puskesmas Tuppu Kab. Pinrang Tahun 2018 s/d 2020
c. PNS di RSUD Madising Kab. Pinrang Tahun 2021 s/d Sekarang
DINI
• Memberikan stimulasi dini naluriah
dan memberikan kehangatan,
cinta yang memulai proses ikatan
antara ibu dan bayinya.
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 6 40.0 40.0 40.0
SMP 3 20.0 20.0 20.0
SMA 4 26.7 26.7 26.7
Perguruan Tinggi 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 11 73.3 73.3 73.3
PNS 1 6.7 6.7 6.7
Wiraswasta 2 13.3 13.3 13.3
Honorer 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
T-Test
One-Sample Statistics
Descriptive Statistics
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
Std.
Mean Deviation Std. Error Mean Sig. (2-tailed) Lower Upper
Score
Pretest’Posttest 6.467 2.295 0.593 0.000 7.738 5.196
MASTER TABEL
Biaya : Rp 0,-
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE