WA ODE ARMAYANTI
NIM.2020092130
WA ODE ARMAYANTI
NIM.2020092130
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini akan dipertahankan dihadapan tim penguji dan disetujui sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb) di Institut
Teknologi Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap.
Oleh:
Wa Ode Armayanti
Tim pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan, Ketua,
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Kebidanan
iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
NIM : 2020092130
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal dan diterima
pada program studi (S1 Kebidanan) Institut Teknologi Kesehatan dan Sains
Tim Penguji,
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nim : 2020092130
terbukti atau dapat dibuktikan Karya Ilmiah ini hasil karya orang lain, saya
Wa Ode Armayanti
v
RINGKASAN
Wa Ode Armayanti
“HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN
PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS
TOWEA KABUPATEN MUNA”
Dibimbing oleh: Asmah Sukarta dan Nur Laela
VI + 49 + 7 + 1 + 7
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Penerapan
2. Bapak Dr. Ishak Kenre, SKM.,M.Kes selaku Wakil Rektor Institut Teknologi
Sidrap.
5. Ibu Asmah Sukarta, S.ST.,M.Kes selaku pembimbing 1 dan Ibu Nur Laela,
dengan baik.
6. Bapak Dr. Ishak Kenre, SKM.,M.Kes selaku penguji 1 dan bapak Ns.
waktunya kepada saya dalam sidang skripsi yang sudah banyak memberikan
7. Seluruh dosen dan staf program studi S1 Kebidanan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan yang telah mendidik dan telah banyak membantu saya dalam proses
perkuliahan.
8. Kepala Puskesmas Towea beserta staf dan jajarannya serta seluruh responden
9. Serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga skripsi in ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
Wa Ode Armayanti
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
x
Tabel 3. 1 Definisi Operasional.............................................................................31
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1. Biodata Penulis
3. Lampiran Kuesioner
5. Master Tabel
7. Dokumentasi Kegiatan
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IMD untuk bayi, bantu mengatur nafas, mengatur suhu pada tubuh, akibat
dari kasus ikterus pada bayi baru lahir bisa menurun karena kadar bilirubin
IMDi ini, bayi langsung bisa menyusui dengan adanya kolostrumi biasanya
produksi ASI berhasil meningkat, dan umumnya bisa kuat dan adanya ikatan
globaI Milenium Develoment GoaIs (MDGs) sudah berakhir pada 2015 silam.
70 peri 100.000 kelahirani hidupi (KH) di tahuni 2030. iOutput tersebut tentu
1
2
menurunkani AKI hasilnya 102 per 100.000 KH di 1990 sampai 2015 (SDGs
Center, 2018).
22% idari bayii imeninggal isebelum iusia isatu ibulan. iMenyusui isatu ijam
pertamai kehidupanyang berawal idengan ikontak ikulit pada ibu juga bayi
dikatakan sebagaii indikatori iglobal. lni adalah haI barui untuk lndonesia, juga
pada lndonesia pada Agustusi 2007 yaitu lewat lnisiasi Menyusui Dini (IMD).
lndonesia yangi meninggal dalam bulani awal kelahirani juga bisa imenekan
Angkai Kematiani Bayi (AKB) barui lahiri sampai mencapaii 22% (Utami
Roesli, 2012).
Dalam Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bayii yangi tali ipusatnya dipotong,
diatas perut ibunya dalam keadaan mata tertutup. Pada usia 50 menit, bayi
bisa menemukan payudara ibunya sendiri. Adapun bayi yang tidak dilakukan
IMD, 50% tidak dapat menemukan payudara ibunya (Utami Roesli, 2012).
Proses inisiasi menyusu dini dilakukan sesaat setelah bayi lahir dalam
keadaan sehat dan menangis, sesudah dipotong tali pusarnya dan dilap dengan
kearah ibu. Bayi sengaja dibiarkan mencari sendiri puting susu ibunya. Proses
pencarian memakan waktu bervariasi, sekitar 30-40 menit. Dalam hal ini
segala tindakan atau prosedur yang membuat bayi stress atau merasa sakit
dilaksanakan setelah Inisiasi menyusui dini selesai dan dapat dilakukan pada
bayi yang dilahirkan dengan cara normal maupun operasi Caesar (Kemenkes
RI, 2017).
Salahi satui fakori yangi perlui diperhatikani pada inisiasii menyusuii idini
yaitu pengetahuani iibu. Jika ibui tidaki memahamii tentangi programi inisiasii
pada suatui ipenyakit. Sehinggai ibayi mesti mendapati iinisiasi menyusuii idini
tepati iwaktu agari iterlindung darii iberbagai ipenyakit. Salahi isatu faktori iyang
4
untuk kalangan tersebut. Dalam hal ini peran orang tua dan keluarga,
pemahaman dan ketepatan ibu dalam program inisiasi menyusui dini tidak
akan menjadi halangan yang besar jika ibu mempunyai pengetahuan, sikap
i ibunya, perlahani ibayi bisa merangkaki di arahi putingi susui ibui dani menyusui
i sendiri. Prosesi yangi dikenali dengani Inisiasii Menyusui Dinii (IMD) itersebut
2012).
i antara sikapiv idengan minati melakukani Inisiasii Menyusuii Dinii pada iibu
5
pada ibui hamili trimesteri III (Sistianti & Trisnawati, 2011). Penelitian lain
yang dilakukan oleh Fauziah dan Siregar (2020) menunjukkan bahwa ada
dilakukan pada kisaran waktu 1-6 jam setelah bayi lahir tetapi masih ada
orang yang melakukan IMD sebanyak 39 (50%) dan tidak melakukan IMD
sedangkan 69 orang tidak melakukan IMD, dengan alasan karena ibu tidak
siap dan bayi tidak mau menyusu. Persalinan sampai bulan Mei 2022
Menyusu Dini di Puskesmas Towea. Hal ini dikarenakan sebagian ibu yang
serta apa manfaat dari IMD. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
ibui ihamil trimesteri iIII dengan Penerapan Inisiasii iMenyusu Dini i(IMD) idi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Muna.
2. Tujuan Khusus
Muna.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu masukan bagi instansi
kesehatan setempat khususnya bagi semua bidan untuk lebih baik lagi
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
bayi, dengan lamanya kehamilan normal yaitu 280 hari (40 minggu atau
9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Manuaba, 2007).
kehamilan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu tanda hamil tak pasti dan tanda
hamil pasti.
1) Hiperpigmentasi :
a) Kloasma gravidarum
b) Areola mama
c) Striae livide-alba
2) Perut membesar
3) Tanda dari :
9
10
a) Hegar
b) Pidcasek Chadwik
c) Braxton hicks
a) Fetal phase
b) Gestation sac
c) Kerangka janin
2. Proses kehamilan
berlansung umur 20-35 tahun hanya 420 buah ovum yang dapat
e. Pembentukan plasenta
(tanda chadwicks)
minggu
d. Payudara
dan somammotropin.
e. Sisikulasi darah
dalam rahim.
setelah dilahirkan, bayi diletakan di dada atau di atas perut ibu selama
paling sedikit satu jam untuk memberi kesempatan pada bayi untuk
selamai 1 jami segerai sehabis lahiri dan carai ibayi melakukani iinisiasi
dengani iibunya (skin to skin contact) setidaknyai iselama satui ijam segerai
14
i setelah ilahir. Bayii iyang mengalamii iskin to skin contacti ibeberapa meniti
meniti idan padai ibanyak kasusi idapat mencapaii i2 jam (Utami Roesli,
2012).
airi iliur. Tahapi ikeempat, bayii imenekan-nekan peruti iibu agar bergeraki ike
dan pengaruhnya terhadap perubahan sikap dapat dilihat dari dari aspek
a. Bagi Bayi
3) Meningkatkan kecerdasan.
b. Bagi Ibu
Roesli, 2012).
c. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak
dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi diberi topi untuk
proses menyusu dini gagal bila setelah 30 menit sang bayi tetap diam.
g. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Namun air liur yang menetes
dari mulut bayi itu jangan dibersihkan. Bau ini yang dicium bayi. Bayi
juga mencium bau air ketuban di tangannya yang baunya sama dengan
proses menyusu dini gagal bila setelah 30 menit sang bayi tetap diam.
c. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Namun air liur yang menetes
dari mulut bayi itu jangan dibersihkan. Bau ini yang dicium bayi. Bayi
juga mencium bau air ketuban di tangannya yang baunya sama dengan
e. Pada tahap kelima, bayi akan menjilati kulit ibunya. Bakteri yang
masuk lewat mulut akan menjadi bakteri baik di pencernaan bayi. Jadi
f. Tahap terakhir adalah saat bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi
18
a. Bagi Bayi
1) Menstabilkan pernapasan
5) Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi
b. Bagi Ibu
sebaiknyai idibiarkan.
f. Bayii iditengkurapkan dii idada maupun iperut iibu. Biarkani ikulit bayii
i melekat dengani ikulit iibu. Posisii ikontak kuliti idengan kuliti iini
g. Bayii idibiarkan mencarii iputing susui iibu. Ibu bisa merangsangi ibayi
dengani isentuhan lembuti itetapi tidaki imemaksakan bayii ike putingi isusu.
beberapai imenit maupun satui ijam, bahkani ilebih. Dukungani iayah akani
i meningkatkan rasai ipercaya dirii iibu. Biarkani ibayi dalami iposisi kuliti
walaupuni iia sudah berhasili imenyusu pertamai isebelum satui ijam. Jikai
j. Bayii idipisahkan darii iibu untuki iditimbang, dii iukur, dii icap setelahi isatu
k. Rawati igabung – ibui idan bayii idirawat dalami isatu ikamar. Selamai i24
jami iibu – bayii tetap tidaki idipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan
punggung bayi dan badan ibu. Disiapkan juga topi bayi untuk
kimiawi dalam menolong ibu saat melahirkan (pijat, aroma therapi dsb).
e. Tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat
bayi
g. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibu sampai
j. Jika inisiasi dini belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi atau
bayi harus dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di
a. Bayi kedinginan
daripada i isuhu dada i iibu yang i itidak i melahirkan. Bila bayi yang
ditaruh pada i dada ibu i iini i kepanasan, suhu i idada ibu i iakan turun 1° C.
ii bayinya.
sehabis ilahir. Keluarnyai ioksitosin pada ikontak kuliti ike kuliti seta saat
Saati ibayi dii idada iibu, bidan bisa melanjutkan itugasnya. Bayii bisa
Dengani ibayi pada dadai iibu, ibu bisa dipindahkani pada ruangi ipulih
i diukur.
23
Justrui ipada 1-2i ijam pertamai ikelahirannya, bayii isangat isiaga (alert).
Setelahi iitu, bayii itidur dalami iwaktu yangi ilama. bila bayii imengantuk
akibati iobat yangi idiasup iibu, kontaki ikulit akani ilebih pentingi ilagi
Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat
puting susu meski ASI belum keluar. Al-Quran pun sudah memaparkan
dengan jelas perkara menyusui ini, Moms. Tertulis dalam Surat Al-
24
َو اْلَو اِل َداُت ُيْر ِض ْع َن َأْو اَل َد ُهَّن َح ْو َلْيِن َك اِم َلْيِن ۖ ِلَم ْن َأَر اَد َأْن ُيِتَّم الَّر َض اَع َةۚ َو َع َلى اْلَم ْو ُل وِد َل ُه
ِر ْز ُقُهَّن َوِك ْس َو ُتُهَّن ِباْلَم ْعُروِف ۚ اَل ُتَك َّلُف َنْفٌس ِإاَّل ُو ْس َعَهاۚ اَل ُتَض اَّر َو اِل َد ٌة ِبَو َل ِد َها َو اَل َم ْو ُل وٌد َل ُه
ِۗبَو َلِدِهۚ َو َع َلى اْلَو اِر ِث ِم ْثُل َٰذ ِلَك ۗ َفِإْن َأَر اَدا ِفَص ااًل َع ْن َت َر اٍض ِم ْنُهَم ا َو َتَش اُو ٍر َفاَل ُجَن اَح َع َلْيِهَم ا
َو ِإْن َأَر ْدُتْم َأْن َتْسَتْر ِض ُعوا َأْو اَل َد ُك ْم َفاَل ُجَن اَح َع َلْيُك ْم ِإَذ ا َس َّلْم ُتْم َم ا آَتْيُتْم ِب اْلَم ْعُروِف ۗ َو اَّتُق وا َهَّللا
kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan
atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
Perintah tersebut akan sempurna jika ibu menyusui anaknya selama dua
jika ibu berhalangan untuk menyusui selama dua tahun penuh. Apabila
jelas bahwa anak boleh diberi ASI dari ibu donor dengan perjanjian yang
berasal dari kata tahu yang berarti mengerti sesudah melihat, menyaksikan
rasa dan raba. Pengetahuan dapat diperoleh antara lain melalui pendidikan
melihat langsung dan melalui alat komunikasi seperti televise, radio, buku,
(Notoatmodjo, 2015).
1. Tahu (know)
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain. Contohnya, dapat membedakan antara seks bebas dengan seks yang
dilakukan dengan satu pasangan yang sah atau dengan ikatan pernikahan.
4. Analisis (analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang
lain. Contohnya, dapat membedakan antara seks bebas dengan seks yang
27
dilakukan dengan satu pasangan yang sah atau dengan ikatan pernikahan.
5. Sintesis (synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
6. Evaluasi (evaluation)
seks bebas.
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subyek
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas.
1. Pengalamani
2. Umuri
3. Pendidikani
2003). Sepertii halnya teorii iyang menyatakani ibahwa adai ihubungan positif
4. Sumber informasii
5. Kecerdasani
6. Sosial budayai
7. Lingkungani
KERANGKA KONSEP
Variabel dapat diartikan sebagai atribut dari subjek atau objek yang
akan diteliti yang bervariasi antara suatu subjek atau objek yang satu dengan
yang lain atau dapat juga diartikan sebagai gejala yang menjadi fokus dalam
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
teori dan konsep yang konsisten dengan masalah yang diteliti dan
khususnya ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini. Oleh karena itu dengan
30
31
baru lahir dengan memberikan ASI atau menyusui segera setelah lahir
dini merupakan bayi mulai menyusu setelah lahir. cara bayi mulai
menyus dini ini namanya the breast crawl maupun merangkak cari
payudara.
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
ukur, maka variabel harus diberi batasan atau definisi operasional. Definisi
(variabel) itu konstisten antara sumber data (responden) yang satu dengan
D. Hipotesis Penelitian
tentatif dan diterima yang dapat menjelaskan fakta yang diamati atau kondisi
selanjutnya.
H1: Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III terhadap
H0: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III terhadap
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Survei yang paling umum dilakukan mencakup semua jenis survei di mana
Kabupaten Muna.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III di
33
34
dalam penelitian yaitu seluruh ibu hamil trimester III di Puskesmas Towea
1. Pengumpulan Data
3) Data entry
2. Penyajian Data
Pernyataan Pernyataan Positif Jika Benar nilainya 1 dan jika salah nilainya
item dalam bentuk pilihan ganda dengan jawaban hanya satu yang benar.
Bila responden menjawab benar maka di beri nilai 1,dan Bila responden
menjawab salah maka diberi nilai 0. Nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 0.
E. Analisis Data
1. Analisis Univariat
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini data yang
dua kategorisasi.
objek yang diteliti. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi dan
teks penjelasan.
2. Analisis Bivariat
95% (α = 0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak, artinya kedua variable secara
F. Etika Penelitian
a. Informed Consent
untuk dapat dilaksanakan intervensi medis atau ikut serta dalam riset agar
mendapat keterangan.
b. Anonimity
nama subyek/responden
c. Confidentiality
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 5. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Towea
Kabupaten Muna Tahun 2022
No Umur Frekuensi (n) Persentase
1 20-35 15 50%
2 >35 15 50%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
memiliki jumlah yang sama besar umur 20-35 tahun yaitu sebanyak
38
39
Tabel 5. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Towea
Kabupaten Muna Tahun 2022
No Pendidikan Frekuensi (n) Persentase
1 PT 5 16.7%
2 SMA 15 50%
3 SMP 5 16.7%
4 SD 5 16.7%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
Tabel 5. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Towea
Kabupaten Muna Tahun 2022
No Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase
1 IRT 24 80%
2 Honorer 6 20%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak
orang (80%).
Tabel 5. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Persalinan
di Puskesmas Towea Kabupaten Muna Tahun 2022
No Jumlah Persalinan Frekuensi (n) Persentase
1 1 6 20%
2 2 12 40%
3 3 7 23.3%
4 4 5 16.7%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
40
(40%).
Tabel 5. 5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Towea
Kabupaten Muna Tahun 2022
No Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase
1 Baik 5 16.7%
2 Cukup Baik 7 23.3%
3 Kurang Baik 18 60%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
Tabel 5. 6
Distribusi Responden Berdasarkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di
Puskesmas Towea Kabupaten Muna Tahun 2022
No IMD Frekuensi (n) Persentase
1 Melakukan IMD 11 36.7%
2 Tidak Melakukan IMD 19 63.3%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer
Variabel Dependen
Tabel 5. 7
Distribusi Silang Responden Berdasarkan Pengetahuan dengan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas Towea Kabupaten Muna
Tahun 2022
No Pengetahuan IMD Total Nilai
Melakukan Tidak p
IMD Melakukan IMD
n % n % n %
1 Baik 5 45.5 0 0.0 5 16.7
2 Cukup Baik 6 54.5 1 5.3 7 23.3 0.000
3 Kurang Baik 0 0.0 18 94.7 18 60
Total 11 100 19 100 30 100
Sumber:SPSS 26
pengetahuan ibu dengan praktik IMD pada trimester III menghasilkan nilai p
= 0,000 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
dan penolakan H0. Artinya ibu dengan pengetahuan IMD juga berhasil
menggunakan IMD..
42
B. Pembahasan
jumlah yang sama besar umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%)
dan umur >35 15 juga orang (50%). Dimasa ini seorang wanita memulai
Menurut hasil survei, sebagian besar ibu memiliki ijazah SMP, sesuai
dengan tingkat pendidikan BMI. (Notoatmodjo, 2015), salah satu faktor yang
bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan maka semakin tinggi pula
mendorong seseorang untuk belajar lebih banyak tentang menyusui dan IMD.
mereka adalah ibu rumah tangga penuh waktu. Bekerja sebagai individu
tentang IMD. Sebagai ibu rumah tangga, saya memiliki lebih banyak waktu
untuk memberikan ASI eksklusif dan lebih banyak waktu untuk berinteraksi
dengan ibu-ibu dari bayi yang mengikuti kegiatan Posyandu, RT dan RW.
Praktek IMD.
materi yang dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (dalam praktik).
dan beradaptasi dengan hal-hal baru. Sedangkan menurut Roesli (2012), ibu
yang berpengetahuan baik dan ibu yang kurang informasi yang tidak
melakukan menyusui dini memiliki ketakutan bayi kedinginan, dan ibu terlalu
responsif terhadap praktik IMD, ruang bersalin yang penuh sesak, dan
suntikan vitamin K dan obat tetes mata setelah bayi baru lahir.
pengetahuan kurang baik tentang Inisiasi Menyusu Dini dan mereka tidak
44
meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu bayi, waktu menyusu kulit bayi
akan menempel pada kulit ibu, kontak yang dini akan sangat besar
bayi menyusu pada ibunya akan menimbulkan rasa aman bagi bayi,
perasaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi
yaitu dengan mulai mempelajari orang lain yaitu ibu maka akan timbul rasa
Hasil penelitian lain terkait IMD yang dilakukan oleh Fauziah dan
IMD dengan keberhasilan ASI Ekskuliif nilai p=0,011 (p<0,05). Jadi, secara
keberhasilan ibu dalam pemberian ASI Eklusif (Fauziah Harahap & Siregar,
2020).
Trisnawati (2011) dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
Trimester III dengan Minat Melakukan Inisiasi Menyusui Dini di RSUD Dr.
Menyusui Dini oleh ibu hamil trimester III (p = 0,042) dimana ada hubungan
Menyusui Dini oleh ibu hamil trimester III (Sistianti & Trisnawati, 2011).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Fauziah dan Siregar (2020) dengan judul
A. Kesimpulan
Kabupaten Muna.
B. Saran
1. Secara Ilmiah
46
47
2. Secara Institusi
persalinan.
3. Secara Praktis
Diharapkan bagi peneliti yang akan datang dapat menambah referensi dan
KH. Abdullah Hasyim dkk. (2018). Keluarga Sejahtera & Kesehatan Reproduksi
Dalam Pandangan Islam.
48
49
Roesli, U. (2008). Inisiasi Munyusu Dini Plus ASI Eksklusif (Kedua). Pustaka
Bunda.
Roesli, U. (2012). Panduan Inisiasi Menyusu Dini Plus Asi Eksklusif. Pustaka
Bunda.
Sarwono Prawirohardjo. (2016). Ilmu kebidanan (S. Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, MPH, SpOG(K) ; dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K), Prof. Dr.
dr. Gulardi H. Wiknjosastro (ed.); Edisi keem). Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sistianti, Y., & Trisnawati, Y. (2011). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Hamil Trimester III Dengan Minat Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Di
RSUD Dr. R. Goetheng Taroena Dibrata Purbalingga Tahun 2011. Jurnal
Involusi Kebidanan, 1(1), 9–19.