Anda di halaman 1dari 5

ALUR PEMISAHAN PASIEN

BERDASARKAN TRANSMISI

No Dokumen
/SOP/I/2023

SOP No Revisi 00

Tanggal Terbit 02 Januari 2023

Halaman 1/5

UPT Puskesmas Sukraini, SKM.,M.Adm.Kes


Buntu Batu NIP. 197903182005022005

a. Kewaspadaan transmisi droplet adalah Tindakan kewaspadaan


untuk menghindari penularan infeksi melalui droplet (sekresi
yang dikeluarkan melalui pernapasan) selama batuk, bersin
atau berbicara. Penularan infeksi yang dapat ditularkan melalui
droplet antara lain Influenza, ISPA, SARS, COVID-19, Pertusis,
dan lain-lain.
b. Kewaspadaan transmisi kontak adalah Tindakan kewaspadaan
yang dirancang untuk mencegah terjadinya infeksi yang
ditularkan melalui kontak langsung (menyentuh kulit, lesi,
1. Pengertian
sekresi, atau cairan tubuh yang terinfeksi) atau kontak tidak
langsung (melalui tangan petugas atau orang lain saat
menyentuh peralatan, air, makanan atau sarana lain).
c. Kewaspadaan transmisi udara (Airborne) adalah Tindakan
pencegahan yang dirancang untuk mencegah penyebaran
infeksi yang ditularkan melalui udara dengan menghirup atau
mengeluarkan mikroorganisme dari saluran napas. Penyakit
infeksi yang bias ditularkan melalui udara antara lain: TB, virus
(Avian flu, COVID-19, SARS, Varicella, Campak, dan lain-lain)

2. Tujuan a. Kewaspadaan trasnsmisi droplet untuk memutuskan matarantai


penularan mikroorganisme penyebab infeksi, yang mungkin
terjadinya melalui transmisi droplet.
b. Kewaspadaan transmisi kontak untuk memutus mata rantai
penularan mikroorganisme penyebab infeksi, yang terjadi
melalui transmisi kontak.
c. Kewaspadaan transmisi udara (Airborne) untuk mencegah
penularan infeksi akibat mikroorganisme sebagai partikel yang
beredar di udara, dapat bertahan lebih lama serta dapat
melayang keluar area dengan jarak lebih jauh yang
memungkinkan terhirup atau mencemari jaringan dan selaput
lender bagi yang terpapar.

SK Kepala Puskesmas Nomor: SK/PKM-BB/I/2023 Tentang


3. Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

a. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 Tentang


Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
4. Referensi
b. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020

1 Kewaspadaan transmisi droplet


a. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien dengan
menggunakan air dan sabun atau cairan handrub berbasis
alkohol.
b. Gunakan masker jika ada gangguan saluran pernapasan
(batuk, flu, dan lain-lain)
c. Pasien dengan penularan melalui droplet ditempatkan dalam
ruangan sendiri, jika tidak memungkinkan lakukan kohorting
dengan jarak minimal 1 meter antara tempat tidur, pastikan
5. Prosedur/ pintu selalu tertutup setiap saat.
Langkah-langkah d. Pasien, pengunjung, keluarga diajarkan kebersihan tangan
dan kebersihan pernapasan atau etika batuk
e. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis paparan dan
indikasi:
 Masker bedah dan lakukan fit test untuk menyakinkan
masker tidak bocor dan tertutup rapat
 Saat melepaskan, tidak menyentuh area yang
terkontaminasi setelah keluar dari kamar perawatan atau
pelayanan, buang kelimbah infeksius dan segera lakukan
kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir
6. Prosedur/  Pertimbangan untuk menggunakan masker N95 pada
Langkah-langkah Tindakan yang menghasilkan aerosol, pada pasien dengan
gangguan Infeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA) atau
pada Tindakan intubasi, Bronchoscopy, Nebulizer, dan lain-
lain.
2. Kewaspadaan transmisi kontak
 Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien lingkungan dan sekitar pasien atau sesuai
dengan lima momen dan indikasi kebersihan tangan.
 Jika diperlukan minta pasien atau pengguna layanan
melakukan kebersihan tangan sebelum dilayani atau
mendapatkan pelayanan.
 Kenakan celemek plastik sekali pake saat memberikan
perawatan langsung kepada pengguna layanan. Lepaskan
dan tanpa menyentuh area terkontaminasi. Buang limbah
infeksius sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
 Kenakan sarung tangan sekali pakai saat memberikan
perawatan langsung kepada pengguna layanan.
 Lepaskan sarung tangan tanpa menyentuh area yang
terkontaminasi, buang sebagai limbah infeksius.

3. Kewaspadaan transmisi udara (Airborne)

a. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak


dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien dengan
menggunakan air dan sabun atau cairan handrub berbasis
alkohol
b. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai indikasi, sebagai
berikut:
 Gunakan masker bedah atau masker N95 (respiratorik)
dan yakinkan penggunaannya tertutup rapat (fit test) serta
lepaskan tanpa menyentuh daerah yang terkontaminasi
setelah keluar dari kamar perawatan.
 Gunakan kacamata/pelindung wajah (face shield) sesuai
jenis resiko paparan airborne.
 Gunakan gaun jika akan terjadi risiko paparan
terkontaminasi pada tubuh atau pakaian petugas
c. Gunakan ruangan dengan ventilasi negative, jika tidak
memungkinkan dapat menggunakan ventilasi tekanan
mekanik atau ventilasi natural dan pintu harus selalu tertutup.
d. Lakukan edukasi kepada pendamping/keluarga agar menjaga
kebersihan tangan dan menjalankan kewaspadaan isolasi
untuk mencegah penyebaran infeksisi antara mereka sendiri
ataupun kepada pasien .lainnya

ALUR PASIEN INFEKSIUS


ALUR PASIEN PENYAKIT
INFEKSI BERDASARKAN
TRANSMISI

Penyakit infeksi berdasarkan transmisi

Transmisi Transmisi Transmisi


Kontak droplet Udara / airbone

 Kamar  Kamar  Kamar


6. Diagram Alir tersendiri / tersendiri / tersendiri jika
kohorting kohorting tidak
 Alur pasien  Jarak pasien memungkinkan
tidak perlu >1 m kohorting
khusus  Pintu kamar  Tekanan
 Penanganan boleh terbuka negative /
udara khusus  Alur pasien ventilasi
tidak ada tidak perlu alamiah
 APD sarung khusus  Pintukamar
tangan dan  Penanganan selalu tertutup
gaun udara tidak ada  Alur pasien
 APD masker sendiri
bedah  APD, pasien
pakai masker
bedah
 Petugas pakai
N95 jika
melakukan
tindaan yang
menghasilkan
aerosol

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
1. UGD
2. Kamar Bersalin
3. Kamar Nifas
8. Unit Terkait 4. Kamar Perawatan
5. Poli KIA
6. Poli Gizi
7. Poli Gigi

9. Dokumen terkait

Yang Tanggal mulai


No Isi Perubahan
dirubah diberlakukan
10. Rekam historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai