Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN PROSEDUR

PELAYANAN UNTUK
MENCEGAH TERJADINYA
TRANSMISI
No. : SOP/PPI-
Dokumen 496/08/2023
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 4 Agustus 2023
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. MA’SUMAH
BANDONGAN NIP.19690304 200701 2 013
1. Pengertian Penetapan prosedur kewaspadaan transmisi adalah cara yang
dilakukan petugas untuk mencegah penularan penyakit yang
diakibatkan oleh transmisi dari pasien ke pasien lain atau ke petugas
melalui transmisi kontak, droplet atau airbone.
A. Kewaspadaan Transmisi Kontak
Kewaspadaan trasmisi kontak adalah tindakan kewaspadaan untuk
mencegah terjadinya infeksi yang ditularkan melalui kontak langsung
(menyentuh kulit, lesi, sekresi atau cairan tubuh yang terinfeksi) atau
kontak tidak langsung (melalui tangan petugas atau orang lain saat
menyentuh peralatan, air, makanan atau sarana lain). Penyakit yang
dapat ditularkan melalui transmisi kontak antara lain HIV/AIDS,
Hepatitis B, Diare, Scabies dan lain-lain.
B. Kewaspadaan Transmisi Droplet
Kewaspadaan trasmisi Droplet adalah tindakan kewaspadaan untuk
mencegah terjadinya infeksi yang ditularkan melalui droplet (sekresi
yang dikeluarkan melalui saluran pernafasan) selama batuk, bersin
atau berbicara. Mukosa hidung, konjungtiva dan mulut merupakan
portal masuk untuk virus penyebab infeksi pernafasan ( ISPA,
influenza, SARS, COVID-19,pertussis dll)
C. Kewaspadaan Transmisi Udara (airborne)
Kewaspadaan transmisi udara (Airborne) adalah tindakan
kewaspadaan untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan
melalui udara dengan menghirup atau mengeluarkan mikroorganisme
dari saluran napas. Partikel yang berukuran < 5 pm dikeluarkan dari
saluran pernapasan dan dapat tetap melayang di udara untuk
beberapa waktu. Sumber penularan juga dapat dihasilkan dari
tindakan yang menghasilkan aerosol, pengisapan cairan, induksi
dahak atau endoskopi. Penyakit infeksi yang bisa ditularkan melalui
udara antara lain: TB, virus (Afian flu, COVID-19, SARS, Varicella,
Campak, dan lain-lain ).
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas menerapkan langkah-langkah prosedur
pelayanan untuk mencegah transmisi penularan mikroorganisme
penyebab infeksi, yang terjadi melalui transmisi kontak,droplet dan
udara/ airbone.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bandongan Nomor
180.186/044.2/05.19/2022 tentang kegiatan pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian infeksi.

4. Referensi Pedoman teknis pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas


pelayanan kesehatan tingkat pertama, Direktorat Mutu dan Akreditasi
Kementrian Kesehatan Tahun RI 2020

1/3
5.Prosedur/ 1. Prosedur pelayanan kewaspadaan pada transmisi kontak, sebagai
Langkah- berikut:
langkah a. Petugas tidak menyentuh atau menghindari memegang
sesuatu secara langsung tanpa memperhatikan jenis pajanan
dan indikasi penggunaan APD.
b. Petugas menempatkan pasien sesuai kategori penyakitnya
(pasien infeksi dan non infeksi) untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kontak langsung dan tidak langsung
yang semestinya tidak perlu terjadi
c. Petugas menghindari kontaminasi penggunaan peralatan,
dengan menerapkan satu peralatan untuk satu pasien serta
melakukan disinfeksi terlebih dahulu sebelum dipakai pasien
yang lain.
d. Petugas segera melakukan pembersihan setiap menemukan
sumber penularan pada alat bekas pakai, makanan, minuman,
darah, sekresi, cairan tubuh, kotoran.
e. Petugas menjaga peralatan perawatan pasien agar tetap
bersih dan kering serta di dekontaminasi sebelum peralatan
digunakan pada pasien lainnya.
f. Jika terjadi wabah, petugas memperhatikan petunjuk, aturan,
pedoman atau ketetapan berkaitan dengan penanggulangan
wabah yang dikeluarkan pemerintah atau gugus tugas yang
ditetapkan, misalnya jaga jarak (Physical distancing) baik
antara petugas dengan pasien maupun di antara pengguna
layanan.
2. Prosedur pelayanan kewaspadaan pada transmisi droplet,
sebagai berikut:
a. Petugas melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien dengan
menggunakan air dan sabun atau cairan handrub berbasis
alkohol.
b. Petugas menggunakan masker jika ada gangguan saluran
pernafasan (batuk, flu, dan lain-lain)
c. Petugas memastikan pintu selalu tertutup setiap saat pada
pasien dengan penularan melalui droplet
d. Petugas mengajarkan kebersihan tangan dan kebersihan
pernapasan atau etika batuk kepada pasien, pengunjung,
keluarga
e. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
paparan dan indikasi:
1) Masker bedah dan lakukan fit test untuk meyakinkan
masker tidak bocor dan tertutup rapat.
2) Saat melepaskan, tidak menyentuh area yang
terkontaminasi setelah keluar dari kamar perawatan
atau pelayanan, buang ke limbah infeksius dan
segera lakukan kebersihan tangan dengan sabun dan
air mengalir.
f. Petugas mempertimbangkan untuk menggunakan masker
N95 pada tindakan yang menghasilkan aerosol, pada pasien
dengan gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
atau pada tindakan Nebulizer, dan lain- lain.
3. Prosedur pelayananan kewaspadaan airborne, sebagai berikut:
a.Petugas melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien dengan
menggunakan air dan sabun atau cairan handrub berbahan
dasar alkohol.

2/3
b.Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
indikasi, sebagai berikut:
1) Menggunakan masker bedah atau masker N95
(respiratorik) dan yakinkan penggunaannya tertutup rapat
(fit test) serta lepaskan tanpa menyentuh area yang
terkontaminasi setelah keluar dari kamar perawatan.
2) Menggunakan kacamata/pelindung wajah (face shield)
sesuai jenis risiko paparan airborne.
3) Menggunakan gaun jika akan terjadi risiko paparan
kontaminasi pada tubuh atau pakaian petugas.
4) Menggunakan sarung tangan jika akan terjadi
kontaminasi pada tangan.
c. Petugas menggunakan ruangan menggunakan ventilasi natural
dan pintu harus selalu tertutup.
d. Petugas melakukan edukasi kepada pendamping/keluarga
agar menjaga kebersihan tangan.
e. Petugas melakukan edukasi pada keluarga sebagai upaya
pencegahan infeksi saat pemulangan pasien, sebagai berikut:
1)Upaya pencegahan infeksi harus tetap dilakukan sampai
batas waktu masa penularan.
2)Cara menjaga kebersihan diri, pencegahan dan
pengendalian infeksi serta perlindungan diri.
f. Pembersihan dan desinfeksi ruangan yang benar perlu
dilakukan setelah pemulangan pasien.
6. Diagram alir Tidak ada

7. Hal-hal yang Pemahaman pasien terhadap edukasi yang disampaikan oleh


perlu petugas
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Tim PPI
2. Seluruh unit pelayanan
9. Dokumen Rekam Medik
terkait
10.Rekaman No Perubahan Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
4 Agustus 2023

3/3

Anda mungkin juga menyukai