Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan
SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk
dan sesak napas hingga pada kasus yang berat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Manifestasi
klinisnya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah terjadi pajanan.
Hingga saat ini masih diyakini bahwa transmisi penularan COVID-19
adalah melalui droplet dan kontak langsung, kecuali bila ada tindakan medis
yang memicu terjadinya aerosol (misalnya resusitasi jantung paru,
pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler ultrasonik dan high speed air
driven, pemeriksaan hidung dan tenggorokan, pemakaian nebulizer dan
pengambilan swab) dimana dapat memicu terjadinya resiko penularan melalui
airborne.

B. Tujuan pedoman
1. Tujuan umum
Memberikan acuan bagi Puskesmas Bandongan dalam melaksanakan
pelayanan di masa pandemi COVID-19 dalam aspek manajerial maupun
penyelenggaraan pelayanan.
2. Tujuan khusus
Memberikan acuan dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium
Puskesmas Bandongan di masa pandemi COVID-19 dengan
memperhatikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI.

C. Sasaran pedoman
1. Penanggung jawab Puskesmas Bandongan
2. Petugas Laboratorium
3. Pasien Laboratorium

1
D. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan laboratorium pada Masa Pandemi COVID-19 menentukan


tata laksana dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium selama pandemi
COVID-19.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah
maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas.
Jenis, kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Laboratorium adalah :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Puskesmas Keterangan


Rawat Jalan
1 Penanggung Dokter 1 Sesuai
jawab
2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan 2 Sesuai
(D III)

Keterangan lainnya
1. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium;
b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan
laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan
laboratorium;
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium;
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
2. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi
dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur
operasional;

3
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium;
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium;
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lain;
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen.

B. Distribusi Ketenagaan
Laboratorium sebagai pananggung jawab dan pelaksana pelayanan
Laboratorium.

C. Jadwal Pelayanan
Jadwal pelayanan Laboratorium
a. Senin - Kamis :
b. Jumat :
c. Sabtu :

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Ruang laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah
ruangan laboratorium Puskesmas. Ruangan yang dibutuhkan untuk
laboratorium minimal 5x4 meter persegi, kebutuhan luas ruangan disesuaikan
dengan jenis pemeriksaan yang diselenggarakan oleh puskesmas.

almari

Meja

B. Standar Fasilitas
Ruang laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini aadalah
ruangan laboratorium Puskesmas. Persyaratan sarana/ruangan laboratorium
Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Ruangan yang dibutuhkan untuk laboratorium minimal 5x4 meter persegi,
kebutuhan luas ruangan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas.

5
b. Langit langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.
c. Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap air, dan
mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (keramik).
d. Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
e. Pintu disarankan disediakan memiliki lebar bukaan minimal 120 centimeter
yang terdiri dari dua daun pintu dengan ukuran 80 centimeter dan 40
centimeter.
f. Disarankan disediakan akses langsung (lubang/celah) bagi pasien untuk
memberikan sampel dahak.
g. Pada area bak cuci disarankan untuk menggunakan pembatas transparan
untuk menghindari paparan/tampias air cucian kearea sekitar.
h. Kamar kecil/WC pasien laboratorium dapat berhubungan dengan WC
pasien Puskesmas.

6
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Pelayanan medik dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur


Operasional(SPO) pelayanan yang berlaku. Jika diperlukan, pelayanan medik dapat
dimodifikasi untuk mencegah penularan COVID-19, antara lain dengan menerapkan
triase/skrining terhadap setiap pengunjung yang datang, mengubah alur pelayanan,
menyediakan ruang pemeriksaan khusus ISPA, mengubah posisi tempat duduk
pasien pada saat pelayanan (jarak dengan petugas diperlebar), menggunakan kotak
khusus bagi pasien yang mendapatkan tindakan yang berpotensi menimbulkan
aerosol yang dilakukan disinfeksi sesuai pedoman setelah pemakaian, atau
menggunakan sekat pembatas transparan antara petugas kesehatan dan pasien.

A. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM


1. Persiapan petugas
Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan harus
memperhatikan kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya penularan
pasien ke paramdic maupun lingkungan sekitar.
a. Menggunakan APD LEVEL 2 dan merapikan keperluan sebelum
memulai aktifitas kerja, menyiapkan formulir yang dibutuhkan serta alat
dan bahan.
b. Menggunakan APD level 3 di ruang pengambilan swab covid-19 dan
ruang pemeriksaan BTA
c. Pelayanan laboratorium untuk kasus non COVID-19 tetap dilaksanakan
sesuai standar dengan memperhatikan PPI dan physical distancing.
d. Pemeriksaan laboratorium terkait COVID-19 (termasuk pengelolaan dan
pengiriman spesimen) mengacu kepada pedoman yang berlaku,
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah memperoleh peningkatan
kapasitas terkait pemeriksaan rapid test dan pengambilan swab.
e. Petugas laboratorium menghitung kebutuhan rapid test, kontainer steril,
swab dacron atau flocked swab dan Virus Transport Medium (VTM)
sesuai arahan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dengan
memperhatikan prevalensi kasus COVID-19 di wilayah kerjanya.
f. Mengingat adanya cross reaction dengan flavavirus dan virus unspecific
lainnya (termasuk COVID-19) setiap pemeriksaan Serological Dengue
IgM positif pada keadaan pandemi COVID-19 harus dipikirkan

7
kemungkinan infeksi COVID-19 sebagai differential diagnosis terutama
bila gejala klinis semakin berat.
2. Persiapan Pemeriksaan dan Administrasi
a. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
b. Petugas lab memanggil pasien sesuai nomor urut antrian
c. Petugas mencocokkan identitas pasien dan memberikan informasi tarif
pemeriksaan yang diminta
d. Memberi penjelasan kepada pasien cara pengambilan sampel
pemeriksaan laboratorium yang akan diminta.
e. Bila tidak dapat dikerjakan karena keterbatasan alat meminta pasien
kembali ke pengiriman/perujuk untuk dirujuk ke tingkat lebih lanjut.
3. Pemeriksaan
a. Petugas mengambil sampel sesuai jenis pemeriksaan
b. Menulis hasil pemeriksaan pada formulir hasil pemeriksaan
laboratorium.
c. Petugas menulis identitas pasien dan hasil pemeriksaan pada buku
register dan formulir hasil pemeriksaan serta menandatanganinya.
4. Pembiayaan
a. Menuliskan biaya pemeriksaan pada bukti pembayaran dan diserahkan
kepada pasien.
b. Mencatat pada form klaim bagi yang memiliki kartu Jamkesmas,
Jamkesos, Jamkesda
c. Mencatat pada form klaim askes bagi pasien askes
5. Penyerahan hasil
Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium
a. Petugas tandatangan pada formulir hasil pemeriksaan
b. Pasien diminta kembali ke pengirim/perujuk (BPU, BPG, KIA)

8
B. ALUR PELAYANAN LABORATORIUM

Mulai

Petugas mengenakan APD level


1/2

Memanggil pasien sesuai no urut


dan mencocokkan identitas
pasien

Memberikan informasi tarif


pemeriksaan

Apakah
Kembali ke pengirim
pasien

Mengambil sampel

Melakukan pemeriksaan sampel

Mencatat hasil pemeriksaan

Memverifikasi dan menandatangani


hasil pemeriksaan lab

selesai
Menyerahkan hasil pemeriksaan dan
menginformasikan untuk kembali ke
perujuk

Menuliskan biaya dokumentasi


pemeriksaan

9
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan Laboratorium yang bermutu,


maka perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal

Peralatan yang dibutuhkan :


1. Meja pengambilan sampel darah
a. Ada kaca pembatas antara petugas dan pasien
2. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien
a. Ada kursi yang mempunyai sandaran baik kursi petugas maupun kursi
pasien
b. Berbahan material kuat dari kayu, besi dan lain-lain
3. Bak cuci/sink
a. Dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
b. Ukuran minimal 40cm x 40cm dengan kedalaman bak minimal 30 cm
c. Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah Puskesmas.
4. Meja pemeriksaan
a. Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang menyesuaikan
b. Meja terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas, tahan zat kimia, mudah
dibersihkan, tidak berpori dan berwarna terang
5. Lemari pendingin
a. Berfungsi untuk menyimpan reagen dan sampel
b. Reagent dan sampel disimpan dalam lemari pendingin
6. Lemari alat
a. Berfungsi untuk menyimpan alat
b. Ukuran panjang 160 cm lebar 40 cm tinggi 100 cm
c. Bahan terbuat dari kayu atau almunium dan rakdari kaca
d. Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt
7. Rak reagent
a. Fungsi untuk menyimpan reagent
b. Ukuran sesuai kebutuhan
c. Bahan dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika

10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat


menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium
maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi,
setiap petugas laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium.

A. Tujuan pedoman keselamatan pasien


1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

B. Manfaat
a. Antisipasi, identifikasi,dan evaluasi kondisi sertapraktikberbahaya.
b. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur,dan program.
c. Terapkan, dokumentasikan,dan informasikan rekan lainnya dalam hal
pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.
d. Ukur, periksa kembali keefektifan pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.

11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Ruang pemeriksaan laboratorium


merupakan bagian dari pengelolaan ruang Laboratorium secara keseluruhan. Tenaga
pelayanan kesehatan Laboratorium di Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu
memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan Laboratorium di Indonesia yaitu
melaksanakan Kesehatan Keselamatan (K3).
Prosedur tentang pelaksanaan Kesehatan Keselamatan Kerja harus
dilaksanakan dalam pelayanan Laboratorium di Puskesmas. Laboratoriums sebagai
penanggung jawab pelayanan Laboratorium harus mempunyai pengetahuan tentang
Kesehatan Keselamatan Kerja. Ruang pemeriksaan laboratorium Puskesmas
Bandongan merupakan salah satu Ruang pelayanan yang wajib melaksanakan K3
yang bermanfaat baik bagi Laboratorium, pengunjung/ pengantar, pasien serta
masyarakat sekitar.
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja di Ruang pemeriksaan
laboratorium yaitu petugas Ruang pemeriksaan laboratorium wajib melaksanakan
pelayanan kesehatan kerja seperti yang tercantum pada pasal 23 dalam undang –
undang kesehatan tahun 1992:
a. Melaksanakan pendidikan dan pelayanan/ pelatihan tentang kesehatan kerja dan
memberikan bantuan kepada pekerja di Ruang pemeriksaan laboratorium dalam
menyesuaikan diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjaannya. Maka
diperlukan antara lain :
b. Informasi umum tentang Ruang pemeriksaan laboratorium dan fasilitas atau
sarana yang terkait dengan K3.
c. Informasi tentang resiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya.
d. Orientasi K3 di tempat kerja.
e. Melaksanakan pendidikan, pelatihan atau promosi/ penyuluhan kesehatan kerja
secara berkala dan berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam rangka
menciptakan budaya K3.
f. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental/rohani kemampuan fisik petugas.

12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya peningkatan mutu di Ruang pemeriksaan laboratorium Puskesmas


Bandongan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya
kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.

A. Mutu Pelayanan
1. Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan (komitmen) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2. Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. Konsumen/ pasien
b. Pembayar/ asuransi
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
f. Ikatan profesi
3. Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek sosial budaya
4. Mutu terkait dengan input, proses dan output
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3
variabel, yaitu:
a. Input adalah segala daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan,seperti : tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan,
teknologi, organisasi dll. Pelayanan kesehatan yang bermutu
memerlukan dukungan input yang bermutu pula.
b. Proses adalah interaksi profesional interaksi profesional antara pemberi
pelayanan dengan konsumen (pasien/ masyarakat)

13
c. Output adalah hasil pelayanan kesehatan,merupakan perubahan yang
terjadi pada konsumen (pasien/ masyarakat), termasuk kepuasan dari
konsumen tsb.

B. Upaya Peningkatan Mutu


Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan
mutu pelayanan Puskesmas Bandongan secara efektif dan efisien agar tercapai
derajat kesehatan yang optimal.Upaya tersebut dilakukan melalui :
a. Optimasi tenaga,sarana dan prasarana
b. Pemberian pelayanan sesuai standar profesi dan standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna,hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan.
Setiap petugas harus mempunyai kompetensi bidang profesinya, sehingga
mutu pelayanan dapat ditingkatkan, angka kesalahan tindakan dapat diperkecil
sesuai dengan target mutu Ruang pemeriksaan laboratorium, serta kepuasan
pelanggan dapat selalu ditingkatkan.
Pemantapan mutu di Ruang pemeriksaan laboratorium Puskesmas
Bandongan melalui tahap pre analitik meliputi kegiatan mempersiapkan sebelum
pelayanan, menerima pasien. Tahap analitik meliputi kegiatan anamnesis,
pemeriksaan keluhan utama, tindakan. Tahap pasca analitik meliputi kegiatan
pencatatan hasil pemeriksaan, pelaporan hasil pemeriksaan ke dalam RM.

14
BAB XI
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium selama Covid-19 yang sudah disusun


sebaiknya menjadi dasar SDM di Ruang Pemeriksaan Laboratorium khususnya
dalam menjalankan pelayanan demi tercapainya kinerja yang optimal. Pedoman ini
bertujuan untuk kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Seiring
perjalanan waktu, sesuai perkembangan dan tuntutan Pedoman Pelayanan
Laboratorium ini akan direvisi apabila diperlukan.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Petunjuk Teknis Pelayanan Pada Masa Pandemi COvid-19


2. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Puskesmas

16

Anda mungkin juga menyukai