Anda di halaman 1dari 23

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GONDANGWETAN

PANDUAN
PELAYANAN LABORATORIUM

2018
BAB I
DEFINISI

Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskemas yang


melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan perorangan dan
masyarakat

1
BAB II
RUANG LINGKUP

a) Hari Pelayanan : Senin sampai dengan Sabtu


b) Jam Pelayanan Laboratorium :
 Senin s/d Kamis : 07.30 – selesai
 Jumat : 07.30 - selesai
 Sabtu : 07.30 - selesai
c) Jumlah petugas: 1 orang
d) Petugas di laboratorium adalah analis kesehatan yang mempunyai kompetensi :
Jabatan Standar Kompetensi
Analis Kesehatan a. Pendidikan minimal D3 Analis Kesehatan
b. Memiliki surat ijin kerja analis kesehatan
c. Memiliki surat tugas
d. Pernah mengikuti pelatihan yang mendukung tugas
sebagai analis kesehatan :
Pelatihan pemeriksaan laboratorium dasar
e. Mampu melaksanakan pengendalian mutu dan prosedur
laboratorium
f. PengalamanKerja : Minimal 1 Th
g. Memiliki ketrampilan:
1. ketrampilan pengambilan specimen
2. ketrampilan mengoprasionalkan alat alat
laboratorium
3. ketrampilan melakukan pemeliharaan alat
4. ketrampilan melaksanakan uji kualitas
media/reagen (PME dan PMI)

e) Persyaratan petugas yang mengintepretasikan hasil laboratorium yaitu :


Jabatan Standar Kompetensi
Dokter umum a) Berijasah dokter
b) Bersedia mengikuti pelatihan yang mendukung tugas di
Laboratorium
c) Pernah mengikuti pelatihan yang mendukung tugas

2
BAB III
TATALAKSANA

a) Menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium yang bermutu berdasarkan etika profesi


b) Puskesmas mampu melakukan pemeriksaan di bawah ini :
1. Pemeriksaan darah lengkap (DL) meliputi pemeriksaan Hb, LED, hematokrit, hitung
lekosit, eritrosit, dan trombosit, pemeriksaan golongan darah,
2. Pemeriksaan sediaan malaria
3. Pemeriksaan kimia darah, meliputi gula darah, asam urat, kholesterol
4. Pemeriksaan widal
5. Pemeriksaan urin lengkap makroskopis dan mikroskopis
6. Pemeriksaan tinja, makroskopis dan mikroskopis
7. Pemeriksaan sputum (BTA)
8. Pemeriksaan sediaan duh tubuh (IMS)
9. Pemeriksaan rapid test HIV
10. Pemeriksaan rapid test hepatitis B
11. Pemerikaan tes kehamilan
c) Melaksanakan kegiatan pamantapan mutu, baik eksternal maupun internal untuk
menjamin ketepatan hasil pemeriksan.
 Bukti dilakukannya pemeriksaan pemantapan mutu eksternal dn internal
didokumentasikan
d) Menyelenggarakan pelayanan di bidang diagnostik dengan cara memberikan dan
melakukan interpretasi hasil laboratorium yang bermanfaat untuk pengguna layanan
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai SOP dan pencatatan hasil diteliti dengan
seksama sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam pemberikan hasil
laboratorium
e) Permintaan pemeriksaan dapat berasal dari intern Puskesmas atau permintaan dari luar
Puskesmas dengan surat permohonan pemeriksaan laboratorium yang jelas.
f) Permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan
spesimen dilakukan sesuai dengan prosedur.
g) Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

3
No Nama Prosedur
Kegiatan
1 Permintaan 1. Pengguna layanan melakukan pemeriksaan di unit layanan
pemeriksaan 2. Petugas unit layanan menjelaskan bahwa pengguna layanan
Laboratorium memerlukan pemeriksaan laboratorium
3. Petugas unit layanan meminta persetujuan pengguna layanan
untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan
mempersilahkan pengguna layanan mengisi inform concent
4. Petugas unit layanan menggisi form permintaan pemeriksaaan
laboratorium
Formulir/blangko permintaan berisi data lengkap tentang:
a) Identitas pengguna layanan (nama, umur, jenis kelamin,
alamat pengguna layanan )
b) Keterangan klinis
c) Parameter/jenis pemeriksaan yang diminta
d) Paraf dan nama dokter (a.p./atas perintah).
e) Petugas
5. Pengguna layanan membawa form permintaan ke kasir
6. Jika pengguna layanan dari rawat inap maka petugas jaga yang
membawa form permintaan tersebut ke kasir
7. Pengguna layanan membawa form permintaan pemeriksaan ke
ruang laboratorium
8. Petugas laboratorium menerima form permintaan yang dibawa
pengguna layanan dan mempersilahkan pengguna layanan duduk
9. Petugas mempersiapkan alat untuk pengambilan sampel
10. Petugas mengambil sampel sesuai dengan permintaan
pemeriksaan
11. Setelah pengambilan sampel selesai, pengguna layanan rawat
jalan dipersilakan menunggu hasil pemeriksaan diruang tunggu.
12. Petugas mencatat di buku penerimaan sampel mencatat waktu
pengambilan sampel dan member label pada tabung
13. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai permintaan pemeriksaan
dan SOP yang terkait.
14. Hasil pemeriksaan dicatat pada Buku Register Hasil Laboratorium

4
dan form hasil pemeriksaan laboratorium.
15. Petugas laboratorium memberikan hasil pemeriksaan kepada
pengguna layanan untuk diserahkan kembali ke unit layanan.
16. Jika pengguna layanan rawat inap maka petugas laboratorium
yang menyerahkan hasil kepada petugas jaga
2 Penerimaan 1. Spesimen/sampel pengguna layanan bersama formulir permintaan
specimen pemeriksaan yang telah ditanda tangani dokter dikirim ke
laboratorium.
2. Petugas mencocokkan nama pengguna layanan pada wadah
spesimen dan pada formulir permintaan
3. Formulir/blangko permintaan berisi data lengkap tentang:
a. Identitas pengguna layanan (nama, umur, jenis kelamin,
alamat pengguna layanan )
b. Keterangan klinis (keluhan/keadaan umum/diagnosis
sementara)
c. Parameter/jenis pemeriksaan yang diminta
d. Paraf dan nama dokter (a.p./atas perintah).
4. Petugas memeriksa volume, jenis dan kualitas spesimen. Tolak
spesimen bila: ada bekuan/lisis untuk pemeriksaan hematologi dan
lisis untuk kimia klinik atau berupa air liur untuk sputum BTA dll,
Catat alasan dan tanyakan penyebabnya, nama petugas pengirim
(penerima telpon) dan waktu telpon pada formulir permintaan dan
buku masalah, sedang spesimen tetap ditinggal di laboratorium.

3 Pengambilan 1. Petugas laboratorium mempersiapkan alat alat pengambilan


specimen spesimen,sesuai dengan specimen yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas melakukan pengambilan spesimen kepada pengguna
layanan sesuai dengan form permintaan laboratorium dari unit
layanan

 Darah Vena.
 Posisi lengan pengguna layanan harus lurus dan pengguna
layanan diminta untuk mengepalkan tangan.

5
 Pilih bagian vena medium cubiti / chepalic.
 Pasang tourniquet kira-kira 7 cm di atas lipat siku.
 Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan
alkohol 70% dan biarkan kering.
 Tusuk bagian vena yang dipilih menggunakan spuit yang
baru dan steril dengan sudut kemiringan 15 derajat.
 Ambil darah sampai dianggap cukup (sesuai dengan
pemeriksaan lab yang akan dilakukan)kemudian pengguna
layanan dianjurkan membuka kepalan tangan
 Letakan kapas diujung jarum lepaskan torniquet dan tarik
jarum secara pelan pelan.
 Pengguna layanan diminta untuk menekan kapas pada bekas
tusukan jarum tadi hingga darah benar-benar tidak keluar lagi
dari bekas tusukan jarum spuit dan kemudian petugas
memasang plester pada kapas bekas tusukan.
 Sampel dimasukan kedalam tabung /botol EDTA dan diberi
label sesuai dengan Formulir Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium.

 Darah Kapiler.
 Bersihkan jari / bagian yang akan diambil dengan alkohol
70% dan biarkan kering.
 Pegang bagian tersebut dan dilakukan sedikit penekanan agar
rasa nyeri berkurang.
 Tusuk dengan lancet dan buang tetes darah yang pertama
untuk menghindari kontaminasi dengan alkohol.
 Ambil darah secukupnya (sesuai dengan pemeriksaan
laboratorium yang akan dilakukan).

 Urine
 Pengambilan dilakukan pengguna layanan sendiri
 Pengguna layanan diberi wadah untuk menampung urine dan
diberi penjelasan cara menampung urin.
 Petugas memberitahukan tempat untuk menampung urine.
 Pengguna layanan menyerahkan wadah yang telah berisi
6
sampel urine ke petugas.
 Beri identitas / label pada wadah yang berisi sampel urine
tersebut.

 Sputum
 Pengguna layanan diberi wadah tempat sputum yang sudah
diberi identitas pengguna layanan sesuai dengan Formulir
Permohonan Laboratorium TB untuk Pemeriksaan Dahak
 Petugas memberi informasi pada pengguna layanan cara
pengambilan sputum yang benar(pengguna layanan
diarahkan keluar halaman yang luas dan terang,pengguna
layanan disuruh berdiri dengan posisi punggung agak
condong. Kedepan dan menarik nafas dalam dalam,kemudian
mengeluarkan nafas bersamaan batuk yang kuat,sampai
keluar dahak yang kental)
 Petugas menyuruh pengguna layanan untuk menampung
dahak pada pot dahak yang sudah disiapkan petugas
 Petugas memberi pot dahak kepada pengguna layanan untuk
dibawa pulang untuk pengambilan dahak pagi(bangun tidur)
 Petugas menganjurkan pada pengguna layanan untuk datang
pada hari berikutnya untuk menyerahkan dahak pagi
 Petugas memberikan pot dahak kepada pengguna layanan
untuk pengambilan dahak sewaktu kedua
 Setelah menerima sampel dahak dari pengguna layanan
petugas mencuci tangan dengan sabun air mengalir
3. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen
yang sudah diperoleh sesuai dengan sop yang berkaitan dengan
jenis pemeriksaan laboratorium
4 Penyimpanan  Sample serum dimasukkan tempat khusus serum, ditutup rapat,
spesimen diberikan label identitas pengguna layanan dan disimpan di dalam
freezer
 Sample slide BTA dimasukkan di box slide lalu disimpan di suhu
rungan

h) Prosedur Pemeriksaan Laboratorium


7
No Nama Prosedur
Pemeriksaan
1 Pemeriksaan darah 1. Pastikan alat dalam keadaan ready
lengkap dengan 2. Homogenkan darah sample yang akan diperiksa
Hematology 3. Tekan tombol open
analizer 4. Letakkan sampel pada tempat sampel
5. Tutup pintu tempat sampel
6. Tekan tombol aspirate
7. Hasil akan tertampil langsung dilayar dan jika printer
otomatis maka hasil otomatis tercetak pada kertas printer.
8. Catat hasil pada register laboratorium dan form hasil
pemeriksaan laboratorium

2 Pemeriksaan laju a. Memipet larutan NaCl 0,9% sampai tanda 50 dengan


endap darah (led) tabung westergreen dan masukkan dalam botol.
b. Memipet darah EDTA dengan tabung westergreen
sampai tanda O masukkan dalam botol yang berisi
larutan NaCl tadi.
c. Campur rata.
d. Memipet campuran tersebut dengan tabung westergren
sampai tanda O dan letakkan dirak LED.
e. Diamkan selama 1 jam.
f. Membaca tingginya lapisan plasma pada jam pertama.
g. Catat hasilnya dibuku register laboratorium dan di form
hasil laboratorium
h. Pastikan alat dalam keadaan bersih dan baik.

3 Pemeriksaan a. Ambil darah kapiler dari ujung jari pengguna layanan


golongan darah dengan menggunakan Blood Lancet
a/b/ab/o b. Hapus tetesan darah yang pertama dengan tissu.
c. Teteskan darah kapiler pada obyek glass di tiga tempat
berbeda.
d. Pada tetesan darah 1 tambahkan 1 tetes anti A (warna
biru), kemudian aduk sampai rata.
e. Pada tetesan darah 2 tambahkan 1 tetes anti B (warna
8
kuning), kemudian aduk sampai rata.
f. Pada tetesan darah 3 tambahkan 1 tetes anti AB ( jernih),
kemudian aduk sampai rata.
g. Baca Hasil :
1. Gol. Darah A: Aglutinasi pada tetes darah anti A dan
anti AB.
2. Gol Darah B : Aglutinasi pada tetes darah anti B dan
anti AB.
3. Gol. Darah AB: Aglutinasi pada semua tetes darah.
4. Gol Darah O : Tidak ada Aglutinasi pada semua tetes
darah.
h. Catat hasil pada Buku Register Hasil.
i. Pastikan alat dalam keadaan bersih dan baik

4 Pemeriksaan urine a. Pemeriksaan kimiawi


Lengkap  Siapkan sampel urine
 Tuang sampel urine kedalam tabung reaksi
 Celupkan Stick Uristik ke dalam tabung yang berisi
urine selama + 1 menit
 Catat hasil pada Buku Register Hasil Urine Lengkap
dan form hasil pemeriksaan

b. Pemeriksaan Sedimen Urine


 Siapkan sampel urine.
 Masukkan urine ke dalam tabung sampai 3/4 bagian
tabung , kemudian putar dengan centrifuge dengan
kecepatan 3000 rpm selama + 5 menit.
 Buang cairan supernatannya lalu ambil filtratnya
kemudian teteskan pada objek glass, dan tutup
dengan cover glass.
 Baca pada mikroskop dengan pembesaran lensa
objektif 40x untuk mengetahui sifat mikroskopisnya.
 Catat hasil pada Buku Register Hasil Urine Lengkap
dan form hasil pemeriksaan.
 Pastikan alat dalam keadaan bersih dan baik setiap
9
habis digunakan

5 Pemeriksaan Tes a. Siapkan urine sampel.


Kehamilan b. Celupkan strip test kehamilan pada sample urine sampai
tanda panah batas garis.
c. Tunggu selama 30-60 detik.
d. Angkat strip, tunggu 1-3 menit, baca hasilnya.
e. Baca, bila positif (+) keluar tanda dua garis merah muda
dan bila negatif (-) keluar tanda satu garis merah muda.
f. Catat hasil pada Buku Register Hasil dan catat diform
hasil pemeriksaan
g. Bersihkan wadah urine yang telah selesai dikerjakan.

6 Pemeriksaan Gula  Pastikan Fotometer dalam kondisi ready ( Pada layar


Darah Fotometer sudah ada tampilan Main Menu ).
 Siapkan sampel yang akan diperiksa dalam bentuk serum.
 Siapkan 3 tabung pemeriksaan.
 Pada tabung I, pipet 1000 µl reagen Glucose.
 Pada tabung II, pipet 1000 µl reagen Glucose, tambahkan
10 µl standart, kemudian campur sampai merata.
 Pada tabung III, pipet 1000 µl reagen Glucose, tambahkan
10 µl serum sampel, kemudian campur sampai merata.
 Inkubasi ketiga tabung tersebut selama 10 menit diluar
alat ( rak tabung) pada suhu ruangan.
 Baca tabung I pada Fotometer sebagai blanko.
 Baca tabung II pada Fotometer sebagai standart
 Baca tabung III pada Fotometer sebagai sampel.
 Hasil pemeriksaan serum sampel (tabung III) akan keluar
pada layar fotometer.
 Catat hasil pada buku Register Hasil Kimia Klinik.
 Pastikan alat dalam keadaan bersih dan baik.
7 Pemeriksaan  Mempersiapkan sampel urine
albuminuria  Mencelupkan reagen stick urinalisis kedalam tabung urine
sampai tanda batas pada stik
10
 Angkat stik dari urine dan tiriskan pada kertas saring/tissu
dan tunggu selama 30 detik
 Baca hasilnya dengan cara visualisasi yaitu dengan
membandingkan warna pada stik dengan warna pada tube
reagent
8 Pemeriksaan Asam  Petugas menyiapkan reagen
Urat darah  Menyiapakan 3 tabung kecil, masing-masing untuk :
o Blanko : 1000 µl reagen
o Standart : pipet 20 µl standart
+1000 µl reagent
o Sampel :pipet sample 20 µl+1000 µl reagen
 Campur rata inkubasi 15 menitpada suhu 20-250 C.
 Baca pada fotometer dan catat hasilnya.

9 Pemeriksaan  Menyiapakan 3 tabung kecil, masing-masing untuk :


Kholesterol Total o Blanko : 1000 µl reagen cholesterol
o Standart : pipet larutan standat 10 µl +1000 µl
reagen cholesterol
o Sampel : pipet serum / bahan pemeriksaan 10 µl
+1000 µl reagen cholesterol
 campur rata masing masing larutan yang sudah terbentuk.
 Lakukan inkubasi 10-20 menit pada suhu 20-25o C.
 Baca pada fotometer
 Catat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium
dan form hasil pemeriksaan laboratorium.

10 Pemeriksaan  Menyiapakan 3 tabung kecil, masing-masing untuk :


Trigliserida o Blanko : pipet 1000 µl reagen trigliserida
o Standart : pipet larutan standart 10 µl +1000 µl
reagen triglisrida
o Sampel : pipet serum / bahan pemeriksaan 10 µl
+100 reagen trigliserida
 Kemudian mencampur rata
 Lakukan inkubasi 10-20 menit pada suhu 20-25o C
11
 baca pada fotometer
 Catat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium
dan form hasil pemeriksaan laboratorium

11 Pemeriksaan  Pipet serum plasma 20 µl, 10 µl, 5 µl teteskan pada plate.


WIDAL  Tetesi dengan 1tetes suspensi :
o Salmonela typhi O
o Salmonela typhi H
o Salmonela typhi PA
o Salmonela typhi PB
 Putar / goyang plate selama satu menit.
 Lihat ada tidaknya aglutinasi.
 Baca hasilnya.

12 Pemeriksaan  Pembuatan sediaan.


Malaria  Sediaan Darah Tebal.
o Siapkan objek glass yang bersih dan kering , lalu
beri identitas pengguna layanan.
o Teteskan 2 – 3 tetes darah pada objek glass
tersebut.
o Ambil lidi, tempelkan ujungnya pada tetesan
darah dan lebarkan dengan arah melingkar, sampai
sediaan berdiameter ± 2 cm.
o Biarkan sampai kering dalam suhu ruang.
o Setelah tetesan darah pada obyek glass benar2
kering, rendam dalam aquadest sampai tetesan tadi
berwarna pucat (untuk melisiskan eritrosit).
o Keringkan sediaan.

 Sediaan Darah Tipis.


o Siapkan objek glass yang bersih dan kering , lalu
beri identitas pengguna layanan.
o Teteskan 1 – 2 tetes darah pada objek glass
tersebut.

12
o Ambil obyek glass lain, tempelkan ujungnya pada
sebelah kiri tetesan darah, gerakkan kearah tetesan
darah sehingga mengenai tetesan darah tersebut.
o Setelah menyentuh tetes darah tadi biarkan darah
menyebar pada sisi kaca penggeser.
o Geserkan obyek glass ke kiri dengan kurang lebih
sudut 30-450 .
o Keringkan sediaan.
o Setelah kering, fiksasi dengan metanol
Pewarnaan sediaan
Dilakukan dengan pewarnaan giemsa :
 Encerkan larutan giemsa stok (0,75 %). 1 cc buffer +
3 tetes giemsa stok.
 Letakkan sediaan diatas rak pengecatan, kemudian
tuangi dengan larutan giemsa sampai menggenangi
seluruh permukaan sediaan dan biarkan selama 30
menit.
 Buang cat yang berada di atas sediaan, lalu bilas
sediaan dengan air mengalir.
 Keringkan sediaan pada rak pengecatan.

 Pembacaan Sediaan
 Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering
diperiksa dibawah mikroskop.
 Baca sediaan pada pembesaran obyektif 100x dan
okuler 10x.
 Baca sediaan secara zig-zag, yaitu dari sisi kesisi
yang lain kemudian kembali kesisi semula dan begitu
seterusnya.
 Catat hasil di Buku register hasil Hematologi.
 Bersihkan alat setelah pemeriksaan selesai dilakukan.

14 Pemeriksaan A. Petugas harus memakai handscone, jas lab dan masker


Dahak / Sputum untuk pembuatan sediaan dahak.

13
SPS B. Ambil kaca sediaan dan beri label/identitas sesuai
dengan identitas yang ada pada wadah sputum dan
formulir permohonan laboratorium TB untuk
pemeriksaan dahak.
C. Ambil pot sputum dan kaca sediaan yang sudah
beridentitas sama dengan formulir permohonan
laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak tersebut
D. Buka wadah sputum dengan hati-hati untuk menghindari
terjadinya droplet (percikan dahak)
E.Buat sediaan dahak dengan cara sebagai berikut :
 Ambil sedikit dahak yang purulen menggunakan
ujung lidi.
 Oleskan dahak secara merata pada permukaan kaca
sediaan (jangan terlalu tebal dan jangan terlalu
tipis), dengan ukuran sediaan 2 x 3 cm atau sekitar
1/3 luas kaca sediaan.
 Kemudian letakkan kaca sediaan tersebut pada rak
pengecatan serta biarkan kering pada suhu ruangan.
 Kemudian masukkan lidi tersebut ke dalam cairan
bayclin.
 Ambil kaca sediaan yang sudah kering dengan cara
memegang sisi kaca sediaan yang ada labelnya.
 Kemudian lewatkan diatas nyala api (bunsen)
sebanyak 3 (tiga) kali (memerlukan waktu sekitar 3-
5 detik) untuk fiksasi sediaan (kalau terlalu lama
dapat membuat kaca sediaan pecah dan merubah
bentuk kuman).
F. Semua sediaan yang sudah diberi identitas dan
difiksasi diletakkan di rak pengecatan untuk dilakukan
pengecatan Zeilh Nelsen

15 Pewarnaan Metode  Letakkan sediaan dengan bagian apusan


Ziehl Neelsen menghadap keatas.
 Genangi seluruh permukaan sediaan dengan

14
carbol fuchsin
 Panasi sampai keluar uap, jangan sampai
mendidih.
 Diamkan selama minimal 5 menit.
 Bilas sediaan dengan air mengalir.
 Genangi dengan asam alcohol sampai tidak
tampak warna merah carbolfuchsin.
 Genangi permukaan sediaa dengan methylene blue
selama 10-20 detik.
 Bilas sediaan dengan air mengalir.
 Keringkan.

16 Pemeriksaan IMS Sediaan Basah ( jamur )


- Preparat di tetesi 1 tetes KOH 10 %
- Di aduk dengan ujung cover glass
- Di tutup dengan cover glass dan di lihat di mikroskop
dengan perbesaran 40 x

Sediaan Basah ( clu cells,trichomonas vaginalis )


- Preparat di tetesi 1 tetes Nacl
- Di aduk dengan ujung cover glass
- Di tutup dengan cover glass dan di lihat di mikroskop
dengan perbesaran 40 x
- Sediaan Kering
- Preparat di fiksasi di atas api bunsen sebanyak 3x
- Di tetesi dengan methylen blue sampai permukaan
sediaan tertutupi selama 3 menit
- Bilas dengan air mengalir
- Keringkan di udara
- Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x

17 Pemeriksaan HIV REAGEN 1 ( SD)


- Biarkan sampel dan reagen pada suhu ruangan
- Keluarkan casset reagen 1 dari dalam pembungkusnya
- Teteskan 1 tetes sampel ( 30 µ) dengan menggunakan pipet
15
yang tersedia ke dalam lubang sampel
- Teteskan 4 tetes buffer
- Baca hasil dalam 15 menit,apabila hasil positip di lanjutkan
ke Reagen 2
REAGEN 2 (Intec Triline )
- Biarkan sampel dan reagen pada suhu ruangan
- Keluarkan casset reagen 2 dari dalam pembungkusnya
- Teteskan 1 tetes sampel dengan menggunakan pipet yang
tersedia ke dalam lubang sampel
- Teteskan 1 tetes buffer
- Baca hasil dalam 5-15 menit,apabila hasil positip di
lanjutkan ke reagen 3
REAGEN 3 ( Oncoprobe )
 Biarkan sampel dan reagen pada suhu ruangan
 Keluarkan casset reagen 3 dari dalam pembungkusnya
 Teteskan 1 tetes sampel dengan menggunakan pipet yang
tersedia ke dalam lubang sampel
 Teteskan 1 tetes buffer
 Baca hasil dalam 5-15 menit

i) Pelaporan hasil nilai kritis


Hasil laboratorium yang masuk nilai ambang kritis segera dilaporkan sesuai prosedur :
1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis
2. Petugas memeriksa kondisi specimen
3. Petugas melakukan crosscek dengan alat lain
4. Petugas melakukan pemeriksaan ulang hasil laboratorium
5. Petugas melaporkan hasil laboratorium yang kritis kepada dokter pengirim
specimen
6. Dokter meminta petugas laboratorium memeriksa ulang menggunakan specimen
yang baru jika kondisi klinis pengguna layanan tidak sesuai dengan hasil
laboratorium yang kritis

16
Nilai ambang Kritis
AMBANG KRITIS HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
NO LIMIT
LIMIT TINGGI
RENDAH
Haemoglobin < 7,0 gr% > 21,0 %
Lekosit < 2000/mm3 > 40.000/mm3
1. Hematokrit (PCV) < 20% >58%
Trombosit <20 rb/ mm3 > 650 rb/mm3
FAAL GINJAL
2 Ureum Darah < 10 mg/ dL >150 mg/dl
Creannin Darah < 0,5 mg/ dL >3,0 mg/dl
3 GULA DARAH < 40 mg/dl > 450 mg/dl

j) Pengelolaan Reagen
1. Penyimpanan dan distribusi reagen sesuai dengan Pedoman dari produsen tentang
instruksi penyimpanan dan distribusi pada kemasan reagen
a) Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen.
b) Petugas menggunakan reagen yang lebih dulu masuk .(FIFO / First in First out)
c) Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa kedaluwarsa pendek .
(FEFO / First Expire First Out)
d) Petugas menyimpan reagen dalam botol kaca berwarna coklat.
e) Petugas menyimpan reagen yang mengalami reaksi fotokimia dalam botol plastik
putih.
f) Petugas menjauhkan reagen dari sinar matahari langsung.
g) Petugas menyimpan reagen pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8oC)
h) Petugas tidak menyimpan reagen terlalu berdekatan karena dapat bereaksi.
i) Petugas melakukan uji kestabilan reagen.
j) Petugas memberi label pada reagen yang berisi ketentuan mengenai nama reagen,
tanggal dibuka dan expire date.
2. Evaluasi Reagensia (Pemantapan Mutu Internal)
Uji kualitas reagen dilakukan setiap melakukan pemriksaan pada hari tersebut..
3. Pelabelan reagen
a. Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen .

17
b. Petugas membuatkan label pada setiap reagen
c. Petugas menuliskan nama reagen pada label.
d. Petugas menuliskan tanggal pertama kali dibuka pada label.
e. Petugas menuliskan Expired Date pada label.
f. Petugas menuliskan penggunaan reagen pada label.
g. Petugas memastikan label terpasang benar dan tidak mudah lepas
k) Evaluasi Rentang Nilai Yang digunakan untuk intepretasi dan pelaporan hasil
laboratorium
Evaluasi rentang nilai hasil laboratorium dilakukan apabila ada perubahan pada reagen
yang digunakan. Hasil evaluasi disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan ditulis di
formulir hasil laboratorium.
l) Melaksanakan rujukan spesimen secara horizontal antar Puskesmas di wilayahnya
m) Pemerikasaan laboratorium pengguna layanan beresiko
 Cek permintaan pemeriksaan laboratorium
 Cuci tangan
 Pemakaian APD
 Melakukan desinfeksi pada meja pemeriksaan sebelum pemeriksaan
 Meletakkan sample pada tempat yang telah disiapkan
 Petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
 Petugas memperlakukan semua sample sebagai bahan infeksius
 Desinfeksi setelah pemeriksaan
 Cuci tangan
n) Melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja Laboratorium untuk menghindari resiko
terhadap petugas laboratorium sesuai dengan program keselamatan / keamanan
laboratorium
A. Bahaya Fisik
 Pencegahan :
 Letakkan alat kerja yang terbuat dari gelas pada tempatnya.
 Buang peralatan dari gelas yang pecah ke tempat sampah.
 Buang cover gelas yang sudah terpakai.
 Gunakan sarung tangan / hand scone pada waktu mencuci peralatan gelas.
 Jauhkan alat yang mudah terbakar dari sumber api.
 Penanggulangan.
 Apabila terjadi kecelakaan sampai timbul luka yang disebabkan oleh alat
dari gelas :
18
 Bila luka kecil segera bersihkan dengan alkohol 70%, beri betadine,
kemudian tutup luka dengan kasa atau plaster.
 Bila luka besar, bersihkan luka dengan kapas alkohol, bawa korban segera
ke UGD.

B. Bahaya Biologis
 Pencegahan :
o Gunakan masker untuk mencegah kontaminasi mikrobiologi
o Gunakan selalu jas laboratorium pada waktu bekerja.
o Lakukan pembuatan sediaan secara aseptis (dengan api bunsen) untuk
mencegah kontaminasi bakteri.

o) Melaksanakan kegiatan pamantapan mutu, baik eksternal maupun internal


untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksan.
 Bukti dilakukannya pemeriksaan pemantapan mutu eksternal dan internal
didokumentasikan
 Pemantapan mutu berguna untuk memantau atau mengontrol kwalitas mutu
laboratorium sesuai standar sehingga menunjang hasil pemeriksaan laboratorium
yang lebih akurat
1. Pemantapan mutu internal :

Setiap melakukan pemeriksaan laboratorium petugas menggunakan bahan


yang sudah diketahui kadarnya

2. Pemantapan mutu eksternal :

Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa bahan


pemeriksaan dari penyelenggara PME

Prosedur pengendalian mutu :

1. Petugas menyiapkan bahan yang sudah diketahui kadarnya


2. Petugas melakukan setiap pemeriksaan laboratorium menggunakan
bahan yang sudah diketahui kadarnya untuk perbandingan.
3. Petugas melakukan krosscek
4. Pengendalian mutu laboratorium dikross cek ke laboratorium
rujukan.

19
5. Petugas melakukan duplo atau 2 kali pemeriksaan apabila hasilnya
meragukan.
 Petugas melakukan kalibrasi alat pada tehnisi yang telah ditentukan
p) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan
Pencatatan Pelaporan
 Register pencatatan pengguna  Laporan hasil pemeriksaan
layanan laboratorium
 Register pencatatan hasil  Laporan hasil pemantapan
 Blanko pencatatan hasil nilai mutu internal
kritis  Laporan hasil pemantapan
 Blanko hasil pemeriksaan mutu eksternal
 Daftar ketersediaan reagen
laboratorium
 Daftar inventaris alat
laboratorum
 Register laboratorium (TB 04)
 formulir permohonan
pemeriksaan laboratorium

q) Menyelenggarakan pelayanan di bidang diagnostik dengan cara memberikan dan


melakukan interpretasi hasil laboratorium yang bermanfaat untuk pengelolaan pengguna
layanan
r) Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai SOP dan pencatatan hasil diteliti dengan seksama
sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam pemberikan hasil laboratorium

BAB IV
DOKUMENTASI

o Register pencatatan pengguna layanan


o Register pencatatan hasil

20
o Blanko pencatatan hasil nilai kritis
o Blanko hasil pemeriksaan
o Daftar ketersediaan reagen laboratorium
o Daftar inventaris alat laboartorum
o Register laboratorium (TB 04)
o formulir permohonan pemeriksaan laboratorium

Kepala UPTD Kesehatan


Puskesmas Gondangwetan

dr. PERTIWI EKARWATI


196509152001012015

Referensi :

 Good Laboratory Practice tahun 2004


21
 Buku Praktek Laboratorium Ganda Soebrata tahun 1984
 Standar Operasional Prosedur Layanan Infeksi Menular Seksual dan Layanan Konseling dan
Tes HIV

22

Anda mungkin juga menyukai