Anda di halaman 1dari 4

KEWASPADAAN

BERDASARKAN
TRANSMISI
No.Dokumen :
E/V/SOP/05/2022/119
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 10 MEI 2022
Halaman :1- 4

UPTD PUSKESMAS Ns.Tentri Rafida


TAMBUSAI Hanim,S.Kep,M.M
NIP.19790620 200801 2 016
1. Pengertian Kewaspadaan transmisi merupakan lapis kedua dari kewaspadaan isolasi,
yaitu tindakan pencegahan atau pengendalian infeksi yang dilakukan pada
saat memberikan pelayanan baik pada kasus yang belum maupun yang
sudah terdiaknosis penyakit infeksinya.

2. Tujuan Untuk mencegah dan memutus rantai penularan penyakit lewat kontak,
droplet, udara, vehikulum dan vector (serangga dan binatang pengerat).
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: E/V/SOP/05/2022/119 tentang SOP
3. Kebijakan
Kewaspadaan berdasarkan transmisi.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
AlatdanBahan :
5. Prosedur
1. Air bersih
2. Sabun cuci tangan
3. APD petugas
6. Langkah - langkah Prosedur kewaspadaan transmisi kontak:
a. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan sekitar pasien atau sesuai dengan 5 momen dan indikasi
kebersihan tangan.
b. Jika diperlukan minta pasien atau pengguna layanan melakukan
kebersihan tangan sebelum dilayani atau mendapatkan pelayanan.
c. Kenakan Celemek plastik sekali pakai saat memberikan perawatan
langsung kepada pengguna layanan. Lepaskan tanpa menyentuh area
yang terkontaminasi. Buang limbah infeksius sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
d. Kenakan sarung tangan sekali pakai saat memberikan perawatan
langsung kepada pengguna layanan.
e. Lepaskan sarung tangan tanpa menyentuh area yang terkontaminasi,
buang sebagai limbah infeksius.

Prosedur kewaspadaan transmisi droplet:


a. Tempatkan pasien diruang rawat terpisah (cohorting)
b. Tempat tidur dengan jarak > 1 meter
c. Cegah terjadinya kontaminasi
d. Batasi gerak bila diperlukan keluar ruangan pasien diberi respirasi dan
etika batuk
e. Kebersihan tangan sebelum menggunakan APD.
f. Sarung tangan, gaun pelindung dan masker dipakai bila bekerja dalam
radius 1 – 2 meter terhadap pasien, saat kontak erat.
Prosedur kewaspadaan transmisi udara (airborne):
a. Kebersihan tangan sebelum menggunakan APD.
b. Masker bedah untuk pasien dan respirator partikular untuk petugas saat
masuk keruang pasien
c. Orang yang rentan tidak boleh masuk ke ruang pasien yang diketahui
atau suspek campak, cacar air.
d. Bila masuk atau melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul
aerosol, maka petugas harus menggunakan respirator partikular.

7. Bagan Alir Kewaspadaan transmisi kontak

Lakukan kebersihan tangan


sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan sekitar pasien
atau sesuai dengan 5 momen
dan indikasi kebersihan
tangan

Jika diperlukan minta pasien atau


pengguna layanan melakukan kebersihan
tangan sebelum dilayani atau
mendapatkan pelayanan.

Kenakan Celemek plastik sekali pakai saat


memberikan perawatan langsung kepada
pengguna layanan. Lepaskan tanpa
menyentuh area yang terkontaminasi.
Buang limbah infeksius sesuai prosedur
yang telah ditetapkan

Kenakan sarung tangan sekali pakai saat


memberikan perawatan langsung kepada
pengguna layanan

Lepaskan sarung tangan


tanpa menyentuh area yang
terkontaminasi, buang
sebagai limbah infeksius

Kewaspadaan transmisi droplet

Tempatkan pasien diruang


rawat terpisah (cohorting)
Tempat tidur dengan jarak > 1 meter

Cegah terjadinya kontaminasi

Batasi gerak bila diperlukan keluar


ruangan pasien diberi respirasi dan etika
batuk

Kebersihan tangan sebelum menggunakan


APD.

Sarung tangan, gaun


pelindung dan masker
dipakai bila bekerja dalam
radius 1 – 2 meter terhadap
pasien, saat kontak erat.

Kewaspadaan transmisi udara (airborne)

Kebersihan tangan sebelum


menggunakan APD

Masker bedah untuk pasien dan respirator


partikular untuk petugas saat masuk
keruang pasien

Orang yang rentan tidak boleh masuk ke


ruang pasien yang diketahui atau suspek
campak, cacar air.

Bila masuk atau melakukan


tindakan dengan
kemungkinan timbul
aerosol, maka petugas harus
menggunakan respirator
partikular.
Ketepatan dalam pengendalian infeksi berdasarkan tranmisi melalui
8. Hal – hal yang kontak,droplet, dan airbone
perlu di
perhatikan
9. Unit Terkait a. Poli TB Paru
b. Ruang Laboratorium
c. UGD
d. Seluruh unit Pelayanan
10. Dokumen a. Rekam medis
Terkait b. Screening Pasien

11. Rekaman Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai