Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN PASIEN

INFEKSIUS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD
dr. Sri Suwanti
Puskesmas
NIP. 197007062002122008
Sukoharjo 1

1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan


penyakit infeksi. Adapun cara mencegah penularan infeksi
tersebut adalah dengan penerapan “Isolation Precautions”
(Kewaspadaan Isolasi) yang terdiri dari 2 pilar/tingkatan, yaitu
“Standard Precautions” (Kewaspadaan berdasarkan cara
penularan).

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menatalaksanakan pasien infeksius..


3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukoharjo 1
Nomor 440/ /Pusk.Skhj
4. Referensi 1. Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan 
2. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Tahun
2020
5. Prosedur/ A. Perawatan
Langkah- 1. Persiapan alat :
langkah a. Sabun cair/handrub berbasis alkohol
b. Handuk kering/tissue
c. Sarung tangan
d. Gaun/apron
e. Masker
f. Kaca mata pelindung
g. Penutup kepala
h. Penutup kaki/sepatu
2. Pelaksanaan :
a. Lepaskan semua perhiasan (cincin, jam atau
gelang)
b. Lepaskan pakaian luar
c. Kenakan baju tindakan sebagai lapisan pertama
pakaian
d. Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan
dan barang-barang pribadi lainnya di dalam lemari
berkunci yang telah disediakan
e. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau
dengan handrub berbasis alkohol
f. Kenakan sepasang sarung tangan sebatas
pergelangan tangan
g. Kenakan gaun luar/jas operasi
h. Kenakan sepasang sarung tangan kedua/sarung
tangan bersih
i. Pasang masker menutupi hidung dan mulut, ikat
dengan tepat
j. Gunakan apron dengan tepat
k. Gunakan penutup kepala
l. Gunakan kaca mata pelindung jika diperlukan
m. Kenakan sepatu boot karet
n. Lakukan tindakan dengan tekniik aseptik
o. Kewaspadaan terhadap semua darah dan cairan
tubuh ekskresi dan sekresi dari seluruh pasien
untuk meminamalisir risiko transmisi infeksi
p. Penanganan limbah feses, urin dan sekresi pasien
yang lain dalam lubang pembuangan yang
disediakan, bersihkan dan desinfeksi bedpan dan
urinal
q. Tangani bahan infeksius sesuai prosedur
r. Penanganan jarum suntik dan buang jarum ke
tempat khusus (sharp container)
s. Pertahankan sistem drainage tertutup pada setiap
aliran kateter (inta vena, urine dll)
t. Pastikan peralatan, barang fasilitas dan linen
infeksius pasien telah dibersihkan dan didesinfeksi
dengan benar
u. Lepaskan peralatan yang telah digunakan dengan
tepat (cegah kontaminasi silang)

B. Pengelolaan
1. Kewaspadaan transmisi kontak
a. Penempatan pasien
 Tempatkan di ruang rawat terpisah
 Bila tidak memungkinkan lakukan kohorting
(management MDR)
b. APD petugas
 Sarung tangan bersih non steril, ganti setelah
kontak bahan infeksius, lepaskan sarung tangan
sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci
tangan menggunakan antiseptik
 Gaun, lepaskan gaun sebelum meninggalkanr
ruangan
c. Transport pasien
 Batasi kontak saat transportasi pasien
2. Kewaspadaan transmisi droplet
a. Penempatan pasien
 Tempatkan di ruang rawat terpisah atau
kohorting beri jarak antar pasien > 1 m
 Tempatkan dalam ruangan yang memiliki
ventilasi dengan laju pertukaran udara yang baik
b. APD petugas
 Masker bedah/prosedur, dipakai saat
memasuko ruang rawat pasien
c. Transport pasien
 Batasi transportasi pasien, pasangkan masker
pada pasien saat transportasi
 Terapkan hygiene respirasi dan etka batuk
3. Kewaspadaan transmisi udara/airbone
a. Penempatan pasien :
 Tempatkan di ruang rawat terpisah (ruang
isolasi perawatan)
 Di ruangan tekanann negatif
 Pertukaran udara > 6-12 x/jam (>12ACH), aliran
udara yang terkontrol
 Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC +
filter HEPA
 Pintu harus selalu tertutup rapat
 Kohorting
 Seharusnya kamar terpisah, terbukti mencegah
transmisi atau kohorting jarak > 1m
 Perawatan tekanan negatif sulit, tidak
membuktikan lebih efektif mencegah
penyebaran
 Ventilasi airlock a ventilated anteroom terutama
pada varicella (lebih mahal)
 Terpisah jendela terbuka (TBC), tak ada orang
yang lalu lalang
b. APD petugas
 Minimal gunakan masker bedah/prosedur
 Gunakan masker respirator N95 saat petugas
bekerja pada radius < 1 m dari pasien
 Gaun
 Sarung tangan
 Goggle (bila tindakan yang mungkin
menimbulkan aerosol)
c. Transportasi pasien
 Batasi transportasi pasien, pasien harus pakai
masker saat keluar ruangan
 Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk

Catatan :
Kohorting adalah menempatkan pasien terinfeksi atau
kolonisasi patogen yang sama di ruang yang sama, pasien lain
tanpa patogen yang sama dilarang masuk.

6. Hal-hal yang 1. Transmisi


Perlu 2. APD
Diperhatikan
7. Bagan Alir
Perawatan

Persiapan alat

Pelaksanaan

Pengelolaan

Sesuaikan dengan
kewaspadaan transmisi

Penempatan pasien

APD petugas

Transport pasien

Pasien terlayani sesuai


kewaspadaan
transmisi

8. Unit terkait 1. Pelayanan Gawat Darurat


2. Pelayanan Rawat Inap
3. Pelayanan Persalinan
4. Pelayanan Khusus (TB, HIV, Covid dan Khusus Lain)
9. Dokumen Rekam Medik
Terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
Historis Mulai
Perubahan Diberlakukan
PENATALAKSANAAN PASIEN INFEKSIUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK
Halaman :

Unit :.........................................
Nama Petugas :.........................................
Tgl. Pelaksanaan :.........................................

NO TIDAK
KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. Apakah petugas sudah mempersiapkan alat


dengan baik?

2. Apakah penatalaksanaan petugas sudah


sesuai prosedur?

3. Apakah petugas sudah menentukan


kewaspadaan transmisi pasien?

4. Apakah petugas sudah menempatkan pasien


sesuai dengan kewaspadaan transmisi?

5. Apakah petugas sudah menggunakan APD


sesuai dengan kewaspadaan transmisi?

6. Apakah petugas sudah melakukan transportasi


pasien sesuai dengan kewaspadaan
transmisi?

Jumlah
CR : …………………………%.
Sukoharjo ,……………………..

Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai