Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN AUDIT PPI

RUMAH SAKIT UMUM PAYANGAN


BULAN JULI 2022

A. PENDAHULUAN
Infeksi nosokomial atau Hais adalah infeksi yang di dapat atau timbul pada waktu
pasien di rawat di rumah sakit atau faskes kesehatan lainnya. Hais dapat di sebabkan oleh
bakteri yang berada di lingkungan rumah sakit atau dari pasien sendiri. Berdasarkan
penyebabnya maka kejadian Hais secara potensial dapat di cegah atau di turunkan angka
kejadiannya. Sehubungan dengan besarnya masalah dan akibat infeksi Hais yg di timbulkan,
maka perlu di tingkatkan pengendalian infeksi Hais dan Kesehatan Lingkungan.Sasaran yang
ingin di capai melaui pengendalian infeksi Hais adalah peningkatan Mutu Pelayanan di
Rumah Sakit dan Efisiensi Pelayanan terhadap keamanan dan keselamatan pasien
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan bagian kegiatan peningkatan mutu
dan keselatan pasien Rumah Sakit Umum Payangan dalam mewujudkan terciptanya
pelayanan kesehatan yang Optimal berorientasi pada keselamatan pasien. Komite PPI dalam
kegiatan pengendalian dan pencegahan Infeksi salah satunya menentukan Indikator Angka
Infeksi Hais di Rumah sakit Umum Payangan. Salah satu upaya menurunkan angka Infeksi
Hais adalah dengan melakukan Audit PPI pada Indikator area klinis dan Area Keselamatan
Pasien. Audit PPI meliputi Audit skil hand hygiene, 5 moment cuci tangan dan Audit APD
Pengumpulan dan Indikator dilakukan oleh Tim PPI. Setelah di lakukan
Analisis, Hasil Evaluasi di laporkan pada saat Rapat Koordinasi. Komite PPI memberi
Masukan dan rekomendasi serta melaporkan hasil evaluasi akhir kepada pimpinan Rumah
Sakit Umum Payangan.
B. HASIL DAN ANALISIS DATA

Data audit Tim PPI pada bulan Juli tahun 2022 di dapatkan data sebagai berikut :
➢ Angka kepatuhan Hand Hygiene adalah
 Dokter : 66,6 %
 Perawat dan Bidan : 52,5 %
 Penunjang Medis :
 Outsourcing (Satpam, Loundry, CS) :
➢ Angka skill hygiene
 Dokter : 66,6 %
 Perawat dan Bidan : 52,5 %
 Penunjang Medis :
 Outsourcing (Satpam, Loundry, CS) :
➢ Angka Audit APD :

Analisis data didapatkan rendahnya angka kepatuhan cuci tangan, pemakaian APD,
skill hygiene berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut diantaranya dari data Audit
PPI tentang Hand Hygiene di atas yaitu kesadaran dalam melakukan HH masih rendah
karena sebagian besar hanya melakukan Hand Hygiene pada saat datang dan pulang
dinas serta setelah prosedur maupun setelah kontak dengan pasien, Cuci Tangan 5
momen belum di jalankan secara penuh. Dapat di simpulkan bahwa HH masih belum
menjadi budaya yang baik di Rumah Sakit Umum Payangan. Kurangnya Kegiatan Audit
Tim PPI dan Sosialisasi Tim PPI juga merupakan salah satu faktor yang berkaitan
dengan rendahnya angka Hand Hygiene. Sedangkan data Audit lainnya juga masih
rendah di karenakan kurang adanya pelatihan kepada masing masing unit tentang
pentingnya kebersihan tangan.
C. KESIMPULAN

Dari hasil analisis data di atas dapat di simpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi rendahnya angka audit Tim PPI di karenakan masih rendahnya
kesadaran tenaga kesehatan tentang pengetahuan skill Hand Hygiene, kepatuhan melakukan
Hand Hygiene, dan APD
Analisis data juga mendapatkan beberapa fakta yang berhubungan dengan masih
adanya fasilitas cuci tangan yang kurang memadai, seperti tidak adanya wastafel di kamar
jenazah.

D. SARAN

1. Menggiatkan, memperbanyak frekuensi audit Tim PPI dan sosialisasi Cuci tangan, untuk
ini IPCN akan berkoordinasi dengan para IPCLN untuk tehnis pelaksanaannya
2. Dilaksanakan diklat dasar PPI untuk IPCLN Rumah Sakit Umum Payangan sehingga
IPCLN mengetahui prinsip PPI
3. Dilaksanakannya Inhouse training untuk semua pegawai tentang cara Hand Hygiene dan
penggunaan APD
4. Merekomendasikan tersedianya fasilitas Hand Hygiene yang lebih lengkap

E. PENUTUP
Demikian laporan hasil audit PPI di buat agar menjadi bahan pertimbangan untuk
beberapa kebijakan yang menyangkut PPI Rumah Sakit Umum Payangan

Gianyar, Juli 2022


Mengetahui
Ketua Komite Sekretaris Komite PPI

…………………… …………………………….

Anda mungkin juga menyukai