Anda di halaman 1dari 54

5.

6 KRITERIA , 13 EP
PRGRAM PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI 5.1

 Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan untuk


mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan

 Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi


dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara
komprehensif
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas perlu menyusun program PPI yang meliputi implementasi kewaspadaan
isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi,
pendidikan dan pelatihan PPI (dapat berupa pelatihan atau workshop) baik bagi petugas
maupun pasien dan keluarga, serta masyarakat, penyusunan dan penerapan bundles
infeksi terkait pelayanan kesehatan, monitoring pelaksanaan kewaspadaan isolasi,
surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan, serta penggunaan anti mikroba
secara bijak

• Kegiatan yang tercantum dalam program PPI tergantung pada kompleksitas kegiatan
klinis dan pelayanan Puskesmas, besar kecilnya area Puskesmas, tingkat risiko dan
cakupan populasi yang dilayani, geografis, jumlah pasien, dan jumlah pegawai dan
merupakan bagian terintegrasi dengan Program Peningkatan Mutu

• Untuk memantau dan menilai pelaksanaan program PPI disusun indikator-indikator


sebagai bukti dilaksanakannya kegiatan-kegiatan yang direncanakan
REGULASI

SUMBERRUJUKAN
UTAMA 2

1
FRAMEWORK PENERAPAN PPI DI FKTP

PENERAPAN PPI SESUAI a HAIs


DITUANGKAN UNTUK
STANDAR DI FKTP : DALAM RENCANA MENCEGAH, DAN
• DALAM GEDUNG KERJA TAHUNAN PPI MENGENDALIKAN b INFEKSI YG BERSUMBER
DARI MASYARAKAT
• LUAR GEDUNG FKTP KEJADIAN INFEKSI
ICRA c RESISTENSI ANTIMIKROBA

KETERANGAN:
PENERAPAN PPI DI FKTP
P1
DITUANGKAN DALAM
RENCANA KERJA TAHUNAN SURVEILANS
FKTP (P1), DILAKSANAKAN
(P2), MONITORING DAN
PENILAIAN (P3). P2 AUDIT ICRA

DETEKSI DINI DAN CEGAH KLB


SETIAP FKTP: P3
• Membuat regulasinya : SK tim, struktur
organisasi, dll MONITORING DAN EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM PPI
• Kebijakan PPI: menambahkan PPI pada
Pedoman Internal dan Renstra FKTP.
• Membuat Pedoman/Panduan PPI
• Membuat/melengkapi SOP setiap pelaya
nannya sesuai dengan Juknis PPI INDIKATOR KINERJA PPI
Insiden rate (Kamus Indikator)
STRUKTUR DAN TIM PPI PUSKESMAS

*) Berlaku untuk kawasan perkotaan dan pedesaan


PROGRAM PPI 5.5.1

Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan


program PPI secara komprehensif dalam
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. (R, D,
O) 01

ELEMEN ELEMEN
PENILAIAN PENILAIAN

02

Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak


lanjut terhadap pelaksanaan program PPI
dengan menggunakan indikator yang
ditetapkan. (D, W)
GAMBARAN IMPLEMENTASI PENCAPAIAN STANDAR AKREDITASI ( PPI)

RENCANA LIMA TAHUNAN


PERHATIKAN
ANALISIS SITUASI SD
 SDM
 SARPRAS
 PERALATAN
 KEFARMASIAN
RUK RPK  LAB
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK

LAKUKAN KOMUNIKASI
& KOORDINASI
DALAM PELAKSANAAN
DENGAN LP, LS,
MASYARAKAT,
SASARAN PELAYANAN
MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

1. PERSIAPAN 1. MONEV
( MEMPELAJARI KEGIATAN PPI
RENSTRA (AUDIT, ICRA)
2. DAN KEBIJAKAN, 2. ANALISIS
REGULASI TERKAIT TERHADAP
ANALISIS SITUASI PPI DI CAPAIAN
WILKER PUSKESMAS INDIKATOR PPI
3. PERUMUSAN MASALAH
KEBIAJAKAN N PP P3
PENGORGANISASIA 4. PENYUSUNAN RENCANA
5 TAHUN DAN TAHUNAN P2
N (STRUKTUR DAN
5. PENGUSULAN RENCANA
TUPOKASI) KEGIATAN PPI
P1
1. ADANYA KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN
PRIORITAS MASALAH TERKAIT DENGAN
KEGIATAN PPI
2. ADANYA PERTEMUAN TIM PPI YANG RUTIN
3. PELAKSANAAN SURVEILANS
4. ADANYA RENCANA UPAYA PERBAIKAN
PROGRAM PPI SETIAP BULAN
5. TERLAKSANANYA UPAYA TINDAK LANJUT
PROGRAM PPI
INDIKATOR PPI DI FKTP
INDIKATOR :
TOLOK UKUR YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENILAI TINGKAT
KEBERHASILAN PROGRAM PPI
FKTP
INFEKSI DAERAH
INFEKSI SALURAN PLEBITIS OPERASI (IDO)
KEMIH (ISK)

KEJADIAN IKUTAN PASCA ABSES GIGI


IMUNISASI (KIPI)

INDIKATOR TARGET CAPAIAN GAP ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

1.

2.
PERENCANAAN PROGRAM PPI

DOKUMEN

1. DOKUMEN PERENCANAAN
PROGRAM PPI DI
PUSKESMAS
2. BUKTI PELAKSANAAN
PROGRAM PPI DI
PUSKESMAS
3. DOKUMEN BUKTI MONEV
DAN RTL PROGRAM PPI
MATRIKS PERENCANAAN
BIAYA SUMBER
NO KEGIATAN VOLUME WAKTU PIC (Rp) BIAYA
A. Sumber Daya Manusia
1 Pelatihan Dasar PPI 2 orang Maret dr.Anita 10.000.000 JKN/Kapitas
2021 i
2 Sosialisasi PPI 2 kali Juni – Juli Bidan 500.000 BOK
kepada petugas pertemuan 2021 Yunita
3 dst
B. Sarana dan Prasarana
1 Penyediaan
handrubs
2 dst CONTOH
C. Alat Kesehatan
1 Alat Sterilsator
2 APD
3 dst
D. Pelaksanan/penerapan PPI
1 Audit Program PPI
2 dst
E. Monitoring dan Evaluasi
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

• EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN adalah evaluasi dari skedul (jadwal ) kegiatan.


• Skedul (jadwal) tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu
tertentu), sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis adalah kapan (setiap kurun waktu
berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
• Contoh penulisan : Setiap bulan Tim melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan;
PELAPORANNYA

• PELAPORAN adalah bagaimana membuat laporan evaluasi hasil


pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam program adalah kegiatan
yang dilaksanakan, capaian pelaksanaan kegiatan, kendala yang
didapatkan dan langkah perbaikan yang dilakukan cara atau
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan waktu pelaporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
• Contoh :
 Laporan hasil audit PPI dibuat setiap bulan oleh Tim PPI Puskesmas
EVALUASI KEBERHASILAN BERDASARKAN RENCANA TAHUNAN

NO YG JUUMLAH SUMBER DANA


KEGIATANNYA PELAKSANAANNYA WAKTU MELAKSANAKAN DANA
A. Sumber Daya Manusia

Pelatihan 2 Ma dr 10.0 JKN/

Dasar PPI orang ret .A 00.0 Kapi


20 ni 00 tasi
21 ta
Sosialisasi 2 kali Jun Bi 500. BOK

PPI kepada perte i– d 000


petugas muan Juli a

20 n
21 Y
u

ni
ta

dst

B. Sa rana dan Prasarana

dst

C. Ala t Kesehatan

dst

D. Pelaksanan/penerapan PPI
IDENTIFIKASI DAN KAJIAN RESIKO INFEKSI 5.5.2

Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi dalam


penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun dan menerapkan strategi untuk
mengurangi risiko-risiko tersebut
IDENTIFIKASI DAN KAJIAN RESIKO INFEKSI 5.5.2

• Puskesmas melakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi baik dalam penyelenggaraan
pelayanan upaya kesehatan perseorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang
mungkin atau pernah terjadi terhadap pasien, pengunjung, petugas, keluarga, dan
masyarakat

• Berdasarkan hasil kajian tersebut disusun strategi dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi melalui kewaspadaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan standar
dan kewaspadaan berdasar transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak, dan
pelaksanaan bundles infeksi terkait pelayanan kesehatan, antara lain infeksi aliran darah
primer, infeksi daerah operasi, infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter, dan
infeksi-infeksi lain yang mungkin terjadi akibat pelayanan kesehatan.
IDENTIFIKASI DAN KAJIAN RESIKO INFEKSI
5.5.2

Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait


dengan penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. (O,W)
01

02
02
Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan
risiko infeksi terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas dan dipastikan ketersediaan
a) sampai g) di dalam pokok pikiran. (D,W)
Penerapan Pencegahan Infeksi (BUNDLES) pada
pemasangan kateter intravaskuler, kateter
urine
menetap, ventilasi mekanik, tindakan pembedahan
TINDAKAN PELAYANAN GIGI
PERTOLONGAN PERSALINAN

PENYUNTIKAN YANG AMAN

NEBULAZER OKSIGEN
Pemasangan infus dan imunisasi Risiko Pneumonia

Pertolongan persalinan /IDO Catheter-associated urinary tract infections (CAUTI) /ISK


KAJIAN RESIKO INFEKSI

Elemen Penilaian
1. Dilakukan identifikasi risiko infeksi terkait dengan
pelayanan pasien dan penunjang pelayanan klinis
(D,W)

2. Dilakukan upaya untuk meminimalkan risiko infeksi


terkait dengan pelayanan pasien dan penunjang
pelayanan klinis (D,W)
ICRA Infection Control Risk Assessment

ICRA PROGRAM
Penilaian Risiko Pengendalian Infeksi melalui proses
multidisiplin yang berfokus pada pengurangan risiko dari
infeksi ke pasien, dg perencanaan fasilitas, desain, dan
kegiatan konstruksi.

ICRA PROGRAM
1. Kajian risiko infeksi mencakup:
2. Risiko terkait prosedur pelayanan
3. Risiko terkait data hasil surveilans Hais
4. Risiko terkait data hasil audit kepatuhan
5. Risiko terkait pelayanan penunjang
6. dan lain lain
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
No
issue Probabilitas Dampak System yg Ada Skore Rangking
Resiko risiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

ICRA HAIs

5
PLAN OF ACTION

POTEN
NO JENIS SIAL SKOR PRIORITAS TINJAUN TUJUAN STRATEGI EVALUASI PROGRESS /
KELOMPOK RISIKO/ UMUM KHUSUS
RISIKO ANALISIS
MASALAH
MENGURANGI RISIKO INFEKSI 5.5.3

Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang terkait


dengan pelayanan kesehatan perlu melaksanakan
dan mengimplementasikan program PPI, untuk
mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien, petugas,
keluarga pasien,masyarakat, dan lingkungan
POKOK PIKIRAN

• Program pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas adalah untuk mengidentifikasi


dan mengurangi risiko tertular dan menularkan infeksi di antara pasien, petugas, keluarga dan
masyarakat dan lingkungan melalui penerapan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi, penggunaan antimikroba secara
bijak, dan bundles untuk infeksi terkait pelayanan kesehatan.

• Pelaksanaan program tersebut perlu dipantau secara terus menerus untuk menjamin
penerapan yang konsisten

• Penerapan kewaspadaan standar perlu dipantau oleh tim PPI atau petugas yang diberi
tanggung jawab agar dilaksanakan secara periodik dalam penyelenggaraan kegiatan
pelayanan Puskesmas
MENGURANGI RISIKO INFEKSI 5.5.3

Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip-prinsip


kewaspadaan standar sesuai pokok pikiran huruf a sampai
dengan huruf i sesuai prosedur yang ditetapkan . (D,O,W
01

02

Bila ada pengelolaan pada pokok pikiran huruf f sampai dengan


huruf h yang dilaksanakan oleh pihak ketiga, Puskesmas harus
memastikan standar mutu diterapkan oleh pihak ketiga sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. (D,W)
KEWASPADAAN STANDAR

KEWASPADAAN STANDAR

Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan

Alat Pelindung Pengendalian Limbah


Diri

Penyuntikan yang aman Manajemen Linen

Kebersihan pernafasan/etika Penempatan pasien


batuk

Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas
REGULASI
1. SK tentang penerapan kewaspadaan
2. Standar KAK Program PPI
3. SOP kebersihan tangan
4. SOP penggunaan APD
REGULASI PPI di 5. SOP penyuntikan yang aman
Puskesmas 6. SOP penggunaan peralatan perawatan pasien
7. S0P Pengendalian kesehatan lingkungan
8. SOP Penangan limbah infeksius dan non infeksius
benda tajam & jarum, darah dan komponen darah
9. SOP pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan
linen dan laundry
10. SOP kesehatan karyawan/perlindungan petugas
kesehatan
11. SPO penempatan pasien
12. SOP hygiene respirasi/etika batuk
13. SOP Tertusuk Jarum
14. SOP single use reuse
NOTE
Koordinator atau TIM PPI dalam menyusun regulasi, wajib mengacu Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer dan pedoman PPI lainnya yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI serta harus sesuai dengan pelaksanaan kegiatan yang
di lakukan di Puskesmas
KEBERSIHAN TANGAN 5.5.4.

 Kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan


risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan
Kesehatan

 Kebersihan tangan menggunakan sabun dan


cairan Antiseptik diterapkan untuk mencegah
dan mengendalikan infeksi
POKOK PIKIRAN
• Prosedur kebersihan tangan perlu disusun dan disosialisasikan, serta ditempel
pada tempat yang mudah dibaca. Tenaga medis, tenaga kesehatan, dan
karyawan Puskesmas perlu diedukasi tentang kebersihan tangan. Sosialisasi
kebersihan tangan perlu juga dilakukan untuk pasien, dan keluarga pasien
• Kebersihan tangan merupakan kunci efektif pencegahan dan pengendalian infeksi
sehingga Puskesmas harus menetapkan kebijakan dan panduan mengenai kebersihan
tangan.
• Setiap karyawan Puskesmas harus memahami 6 (enam) langkah dan 5 (lima)
kesempatan melakukan kebersihan tangan dengan benar.
• Puskesmas wajib menyediakan perlengkapan dan peralatan untuk melakukan
kebersihan
tangan antara lain:
a. fasilitas cuci tangan meliputi air mengalir, sabun, tisu pengering
tangan/handuk sekali pakai; dan/atau
b. hand rubs berbasis alkohol yang ketersediaannya harus terjamin di
Puskesmas
KEBERSIHAN TANGAN 5.5.4

Dilakukan edukasi 1
kebersihan tangan pada tenaga
3
medis., tenaga Dilakukan evaluasi dan tindak
Kesehatan, seluruhan karyawan lanjut terhadap pelaksanaan
Puskesmas , pasiem dan Keluaraga kebersihan tangan ( D, W )
pasien ( D,W )

2
Perlengkapan dan peralatan untuk
kebersihan tangan tersedia di
tempat pelayanan. (D,O)
KEBERSIHAN TANGAN

DOKUMEN
1. SOP Kebersihan Tangan
2. Tersedia Banner/Poster/ Leaflet tentang edukasi kebersihan
tangan
3. Instrumen Audit Kepatuhan kebersihan tangan
4. Instrumen Monitoring Kelengkapan fasilitas Kebersihan Cuci
tangan
5. Bukti pelaksaaan edukasi kebersihan tangan yang dilakukan di
Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas
6. Bukti hasil audit kepatuhan kebersihan tangan

SARANA DAN
PRASARNA
INSTRUMEN PENILAIAN KEBERSIHAN TANGAN LIMA MOMEN

Elements penilaian Ya Tidak NA

Sebelum menyentuh pasien √


Setelah menyentuh pasien √
Sebelum tindakan aseptik √
Setelah kontak cairan tubuh pasien

Setelah meninggalkan lingkungan pasien √

Total 4 1
Keterangan :
Ya = dilakukan sesuai standar Tidak = tidak dilakukan sesuai standar
NA = tidak bisa diukur (tidak berlaku
INSTRUMEN MONITORING KELENGKAPAN FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN
FIVE MOVEMENTS FOR HAND HYGIENE

Bila tangan tidak terlihat kotor, untuk sementara waktu


atau jika tidak ada sarana cuci tangan, membersihkan
tangan dapat dilakukan dengan cairan berbasis alkohol
CARA MENCUCI TANGAN
KEWASPADAAN ISOLASI 5.5.5

 Prinsip kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan


standar dan berdasarkan transmisi

 Dilakukan upaya pencegahan penularan infeksi dengan penerapan


kewaspadaan berdasar :
1. Kewaspadaan Standar dapat ditularkan melalui kebersihan tangan,
APD, Penyuntikan yg aman, Etika batuk, Kesehatan Petugas,
Pengendalian Linen, Pengendalian Limbah, Penempatan Pasien dan
Pengelolaan Alkes
2. Kewaspadaan Transmisi dalam proses penyelenggaraan
pelayanan
pasien dapat ditularkan melalui transmisi air borne, Kontak
dan Droplet
POKOK PIKIRAN

• Program PPI dalam kewaspadaan isolasi terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi.
Kewaspadaan berdasar transmisi meliputi kewaspadaan terhadap penularan melalui kontak, droplet dan air borne.

• Penularan penyakit air borne disease termasuk penularan yang diakibatkan oleh prosedur atau tindakan yang
menimbulkan aerosolisasi merupakan salah satu risiko yang perlu diwaspadai dan mendapat perhatian khusus di
Puskesmas.

• Untuk mengurangi risiko penularan air borne disease diantaranya dengan menggunakan APD, penataan ruang
periksa, penempatan pasien, maupun transfer pasien dilakukan sesuai dengan prinsip PPI.

• Untuk mencegah penularan airborne disease perlu melakukan identifikasi pasien yang berisiko
dengan memberikan masker, menempatkan pasien di tempat tersendiri atau kohorting dan
mengajarkan etika batuk.

• Untuk pencegahan penularan transmisi airborne ditetapkan alur dan SOP pengelolaan pasien
sesuai ketentuan
KEWASPADAAN ISOLASI 5.5.5
Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang ditularkan melalui transmisi airborne dan
prosedur atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi yang dilayani di Puskesmas serta
upaya pencegahan penularan infeksi melalui transmisi airborne dengan pemakaian APD,
penataan ruang periksa, penempatan pasien, maupun transfer pasien, sesuai dengan
regulasi yang disusun. (D,O,W)

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan


terhadap pelaksanaan penataaan ruang periksa, penggunaan APD,
penempatan pasien, transfer pasien untuk mencegah transmisi
infeksi (D.O.W)
KEWASPADAAN ISOLASI

1. Bukti Identifikasi penyakt


Infeksi terutama saat penerimaan
pasien di Puskesmas
2. Alur penatalaksanaan pasien infeksi
3. Bukti monitoring dan Tindak
lanjut dari pemantauan pencegahan
transmisi infeksi
ALUR PASIEN INFEKSI
OUT BREAK INFEKSI 5.5.6

Ditetapkan dan dilakukan proses untuk


menangani outbreak infeksi baik di
Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas
POKOK PIKIRAN

• Puskesmas menetapkan kebijakan tentang outbreak bagaimana


penanggulangan sesuai dengan wewenangnya, untuk menjamin perlindungan
kepada petugas, pengunjung dan lingkungan pasien
• Kriteria outbreak infeksi terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah:
a) terdapat kejadian infeksi yang sebelumnya tidak ada atau sejak lama tidak
pernah muncul yang diakibatkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan yang
berdampak risiko infeksi baik di Puskesmas atau di wilayah kerja
Puskesmas.
b) peningkatan kejadian 2 kali lipat atau lebih dibanding periode sebelumnya.
c) kejadian dapat meningkat secara luas dalam kurun waktu yang sama
d) kejadian infeksi yang ditetapkan sebagai outbreak oleh pemerintah.
• Dalam keadaan outbreak disusun dan diterapkan panduan, protokol-protokol
kesehatan dan
prosedur yang sesuai untuk mencegah penularan penyakit infeksi
ELEMEN PENILAIAN

1. Ditetapkan kebijakan, panduan, dan prosedur penanganan


outbreak infeksi baik yang terjadi di Puskesmas atau di wilayah
kerja Puskesmas (R)
2. Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya outbreak infeksi baik
yang terjadi di Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas (D,W)
3. Dilakukan edukasi kepada karyawan tentang panduan dan
prosedur penanganan outbreak infeksi yang terjadi di Puskesmas
atau di wilayah kerja Puskesmas (D,W)
4. Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai
dengan regulasi yang disusun (D,W)
OUT BREAK INFEKSI 5.5.6
Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya outbreak infeksi
baik yang terjadi di Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas.
(D,W) 1

Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai


dengan kebijakan, panduan, protokol kesehatan, dan prosedur
yang disusun serta dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan penanggulangan sesuai dengan regulasi
yang disusun (D.W)
S K E M A P E N E TA PA N D I AG N O S I S K L B

 Profilaksis  Etiologi a gent


 Isolasi  M od us penularan
 Peringatan  Cara penularan
publik  S u m b e r kontaminasi
 Tindakan  Po p u l a s i berisiko
higiene  Sumber paparan
DOKUMEN outbreak

DOKUMEN

1. Dokumen Identifikasi kejadian


outbreak infeksi di Puskesmas
atau di wilayah kerja Puskesmas

2. Bukti penetalaksanaan kejadian


outbreak infeksi

3. Bukti Monitoring dan tindak lanjut


dari penaggulangan krjadian out
break infeksi

Anda mungkin juga menyukai