Anda di halaman 1dari 4

KEWASPADAAN TRASMISI

KONTAK, DROPLET DAN UDARA

:SOP/
No. Dokumen
335/CNR/2022

SOP No. Revisi :00

Tgl. Terbit :30 Desember 2022


Halaman :1/1

UPTD
PUSKESMAS
drg. Rahmina Dewi
CINERE NIP.196802252002122003

1. Pengertian Kewaspadaan yang diharapkan untuk memutus mata rantai transmisi


mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun
dugaan terinfeksi atau terkolonisasi pathogen yang dapat
ditransmisikan lewat udara (airbone), droplet, kontak dengan kulit
maupun lingkungan yang terkontaminasi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan kewaspadaan berdasarkan
transmisi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cinere Nomor 440/016-2/KPTS/CNR/III/2022


Tentang Panduan Pengendalian pencehanan Infeksi
4. Referensi PMK Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur/ 1. Penempatan pasien
Langkah-langkah a. Transmisi melalui kontak
 Tempatkan diruang rawat terpisah bila tidak memungkinkan
kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan maka
pertimbangkan epedemiologi mikrobanya melalui edukasi
pasien
 Tempatkan pasien dengan jrak > 1 meter
 Jaga supaya tidak terjadi kontaminasi silang ke lingkungan
dan pasien lain

b. Transmisi melalui droplet


 Tempatkan diruang rawat terpisah bila tidak memungkinkan
kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan , buat
pemisah dengan jarak >1 meter antar tempat tidur dan jarak
antar tempat tidur dan jarak dengan pengunjung dengan
pengunjung
 Pertahankan pintu terbuka , Pertahankan pintu terbuka ,
tidak perlu penanganan tidak perlu penanganan
 khusus terhadap udara dan ventila

c. Trransmisi melalui udara (airbone)


 Tempatkan pasien diruang terpisah dengan aliran udara
Tempatkan pasien diruang terpisah dengan aliran udara ≥
12 ACH
 Usahakan pintu ruang pasien selalu tertutup
 Bila ruang terpisah tidak memungkikan, tempatkan pasien
dengan pasien lain yang mengidap mikroba yamg sama,
jangan dicampur dengan infeksi yang lain dengan jarak > 1
meter

2. Transportasi pasien
a. Transmisi gerak
 Batasi gerak
 Transportasi pasien jika perlu
 Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewapadaan
agar resiko minimal transmisi ke pasien lain atau
lingkungan dan pasien

b. Transmisi melalui droplet


 Batasi gerak dan trasportasi
 Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk
c. Transmisi melalui airbone
 Batasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu saja

3. Penggunaan APD petugas


a. Transmisi melalui kontak
 Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih
nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti sarung
tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses,
cairan tubuh/darah dll)
 Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien
dan cuci tangan dengan antiseptic

b. Transmisi melalui droplet


 Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih
nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti sarung
tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses,
cairan tubuh/darah dll)
 Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari ruang pasien
dan cuci tangan dengan antiseptic
 Gunakan masker
 Gaun bersih/tidak steril dipakai saat memasuki ruangan
 Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antar pasien
dengan lingkungan dan dari lingkungan pasien lain

c. Transmisi melalui airbone


 Gunakan masker respirator (Masker N95) saat masuk
ruang pasien
 Bila melalui tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol,
gunakan sarung tangan, tutup kepala, googles, gaun/apron
dan sepatu boot

6. Diagram alir -

7. Unit terkait 1. Pelayanan UKPP


2. Pelayanan UKM
DAFTAR TILIK
SOP KEWASPADAAN TRASMISI KONTAK, DROPLET DAN UDARA

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
Apakah petugas menempatkan ruangan pasien
1
dengan benar?
Apakah petugas memperhatikanmembatasi

2 transmisi pergerakkan, droplet dan air bone


pasien ?
Apakah petugas menggunakan APD dengan
3 benar?

CR: ……………………………%.

Petugas Pelaksana Penilai,


Pelayanan,

(NAMA JELAS) (NAMA JELAS)


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai