TRANSMISI No. : 125/SOP/PRT/MTU/2022 Dokumen SOP No. Revisi : 00 Tgl. Terbit : 12 Januari 2022 Halaman : 1/3 PUSKESMAS dr. Johan S. Norimarna, MKM POKA/RUMAH NIP.19721006 200701 1 014 TIGA 1. Pengertian Kewaspadaan yang diterapkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dengan terinfeksi atau terkolonisasi pathogen yang dapat ditransmisikan melalui udara (airborne) 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan prosedur pelayanan untuk mencegah terjadinya transmisi 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Poka/Rumahtiga Nomor 74 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 5. Prosedur 1. Transportasi pasien a. Transmisi melalui pasien - Batasi gerak - Transportasi pasien jika perlu - Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewaspadaan agar risiko minimal transmisi ke pasien lain atau lingkungan dan pasien b. Transmisi melalui droplet - Batasi gerak dan transportasi - Untuk membatasi droplet dari pasien dengan menggunakan masker pada pasien - Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk c. Transmisi melalui airborne - Batasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu saja - Bila perlu untuk pemeriksaan, pasien dapat diberikan masker 2. Penggunaan APD petugas a. Transmisi melalui kontak - Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain) - Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan antiseptik b. Transmisi melalui droplet - Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsterile saat masuk ke ruangan periksa, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain) - Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari ruang periksa dan cuci tangan dengan antiseptic - Gunakan masker bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien, masker seyogyanya menutupi mulut dari hidung, dipakai saat memasuki ruang pasien dengan infeksi saluran napas - Gaun bersih/tidak steril dipakai saat memasuki ruangan periksa pasien bila baju yang digunakan tembus air - Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara pasien dengan lingkungan dan dari lingkungan pasien lain c. Transmisi melalui airborne - Gunakan masker saat masuk ruang periksa pasien - Bila menggunakan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol, gunakan sarung tangan, tutup kepala, google, gaun/apron dan sepatu booth 3. Peralatan untuk perawatan pasien a. Transmisi melalui kontak - Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk satu pasien, atau untuk pasien dengan mikroba yang sama - Bersihkan peralatan sebelum digunakan kepada pasien yang lain b. Transmisi melalui droplet - Tidak perlu penanganan udara secara khusus - Disinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal dengan baik (desinfeksi permukaan dilakukan setiap hari dan dilakukan bongkaran besar setiap minggunya) c. Transmisi melalui airborne - Ruang pasien bila memungkinkan dibuat bertekanan negative dengan filtrasi udara menggunakan heap filter, bila tidak memungkinkan bias dengan ventilasi alamiah atau ventilasi campuran 6. Unit terkait Ruang pemeriksaan umum