Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN PROSEDUR PELAYANAN UNTUK

MENCEGAH TERJADINYA TRANSMISI

No. Dokumen : SOP/PKM-KB/


No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPT PUSKEMAS Ardianto, SKM
KOTABARU NIP. 19830202 200501 1 004
Kewaspadaan adalah hal yang diterapkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba

penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi
1. Pengertian
patogen yang dapat di transmisikan lewat udara (airborne), droplet, kontak dengan kulit

maupun lingkungan yang terkontaminasi.

2. Tujuan Untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi.

SK Kepala Puskesmas Nomor Kpts.800/PKM-KB/062 Tentang prosedur pelayanan untuk


3. Kebijakan
mencegah transmisi di Puskesmas Kota Baru

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang pedoman
4. Referensi
pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

5. Prosedur 5.1. Transportasi pasien

Transmisi melalui kontak

- Batasi gerak

-Transportasi pasien jika perlu

-Bila diperlukan pasien keluar ruangan , perlu kewaspadaan agar resiko minimal

transmisi ke pasien lain atau lingkungan dan pasien

Transmisi melalui droplet

-Batasi gerak dan transportasi

-Untuk membatasi droplet dari pasien dengan menggunakan masker pada pasien

-Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk

Transmisi melalui airborne

-Batasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu saja

-Bila perlu untuk pemeriksaan, pasien dapat diberikan masker

5.2. Penggunaan APD petugas

Transmisi melalui kontak

-Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih non steril saat masuk ke

ruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses,
cairan tubuh / darah, cairan drain )

-Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan

anti septik

Transmisi melalui droplet

-Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih non steril saat masuk ke

ruangan periksa, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksisus

(feses, cairan tubuh / darah, cairan drain).

-Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari ruang periksa dan cuci tangan dengan

anti septik

-Gunakan masker bila bekerja dalam radius 11 meter terhadap pasien, masker,

seyogyanya menutupi mulut dan hidung, dipakai saat memasuki ruangan pasien

dengan infeksi saluran nafas

-Gaun bersih / tidak steril dipakai saat memasuki ruangan periksa pasien bila baju

yang digunakan tembus air

-Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara pasien dengan lingkungan dan dari

lingkungan pasien lain

Transmisi melalui airborne

- Gunakan masker saat masuk ruang periksa pasien bila melakukan tindakan dengan

kemungkinan timbul aerosol, gunakan sarung tangan, tutup kepala, google, gaun /

apron dan sepatu booth

5.3 Peralatan untuk perawatan pasien

Transmisi melalui kontak

-Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk satu pasien, atau untuk

pasien dengan mikroba yang sama

-Bersihkan peralatan sebelum digunakan kepada pasien yang lain

Transmisi melalui droplet

-Tidak perlu penanganan udara secara khusus

-Desinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal dengan baik (desinfeksi permukaan

dilakukan setiap hari dan dilakukan bongkaran besar setiap minggunya )

Transmisi melalui airborne

-Ruang pasien bila memungkinkan dibuat pertekanan negatif dengan filtrasi udara

menggunakan hepa filter, bila tidak memungkinkan bisa dengan ventilasi alamiah
atau ventilasi campuran.

6. Langkah-langkah

7. Diagram Alir

8. Unit Terkait Semua unit pelayanan

9. Dokumen Terkait Laporan hasil dari tim PPI

10. Rekaman Historis No Yang dirubah Isi Perubahan TanggalBerlaku


1 Tahun 2022-2023 17 januari 2023

Anda mungkin juga menyukai