penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi
1. Pengertian
patogen yang dapat di transmisikan lewat udara (airborne), droplet, kontak dengan kulit
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang pedoman
4. Referensi
pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Batasi gerak
-Bila diperlukan pasien keluar ruangan , perlu kewaspadaan agar resiko minimal
-Untuk membatasi droplet dari pasien dengan menggunakan masker pada pasien
-Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih non steril saat masuk ke
ruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses,
cairan tubuh / darah, cairan drain )
-Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan
anti septik
-Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih non steril saat masuk ke
ruangan periksa, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksisus
-Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari ruang periksa dan cuci tangan dengan
anti septik
-Gunakan masker bila bekerja dalam radius 11 meter terhadap pasien, masker,
seyogyanya menutupi mulut dan hidung, dipakai saat memasuki ruangan pasien
-Gaun bersih / tidak steril dipakai saat memasuki ruangan periksa pasien bila baju
-Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara pasien dengan lingkungan dan dari
- Gunakan masker saat masuk ruang periksa pasien bila melakukan tindakan dengan
kemungkinan timbul aerosol, gunakan sarung tangan, tutup kepala, google, gaun /
-Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk satu pasien, atau untuk
-Ruang pasien bila memungkinkan dibuat pertekanan negatif dengan filtrasi udara
menggunakan hepa filter, bila tidak memungkinkan bisa dengan ventilasi alamiah
atau ventilasi campuran.
6. Langkah-langkah
7. Diagram Alir