Anda di halaman 1dari 2

SOP

PENETAPAN PROSEDUR
PELAYANAN UNTUK MENCEGAH
TRANSMISI

No Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :
PUSKESMAS ELISABETH L. RENJAAN,
KOLSER SKM
NIP. 19750924 200003 2
004
1. Pengertian Kewaspadaan yang diterapkan untuk memutus mata rantai transmisi
mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun
dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat
ditransmisikan lewat udara (airborne), droplet, kontak dengan kulit
maupun lingkungan yang terkontaminasi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan kewaspadaan berdasarkan
transmisi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kolser No…………..tentang Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas Kolser
4. Referensi Peraturan Mentreri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
pencegahan Pengendalian Infeksi
5. Prosedur / Langkah-langkah :
Langkah- 1. Penempatan Pasien
langkah a. Transmisi melalui droplet
1) Tempatkan diruang rawat terpisah bila tidak
memungkinkan kohorting, bila keduanya tidak
memungkinkan, buat pemisah dengan jarak >1 meter
antar tempat tidur dan jarak dengan pengunjung
2) Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu penanganan
khusus terhadap udara dan ventilasi.
b. Transmisi melalui udara (airborne)
1) Tempatkan pasien diruang terpisah dengan aliran
udara ≥ 12 ACH b) Usahakan pintu ruang pasien selalu
tertutup
2) Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkan
pasien dengan pasien lain yang mengidap mikroba
yang sama, jangan dicampur dengan infeksi yang lain
dengan jarak > 1 meter
2. Penggunaan APD petugas
a. Transmisi melalui droplet
1) Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih
nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti sarung
tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses,
cairan tubuh / darah, cairan drain)
2) Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar
pasien dan cuci tangan dengan antiseptic
3) Gunakan masker bila bekerja dalam radius 1 meter
terhadap pasien, masker menutupi mulut dan hidung
dipakai saat memasuki ruangan rawat pasien dengan
infeksi saluran nafas
4) Gaun bersih/ tidak steril dipakai disaat memasuki
ruangan rawat pasien bila baju yang digunakan tembus
air
5) Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara pasien
dengan lngkungan dan dari lingkunganpasien lain b.
Transmisi melalui airbone
6) Gunakan masker respirator (masker N95) saat masuk
ruang rawat pasien - Bila melakukan tindakan dengan
kemungkinan timbul aerosol gunaan sarung tangan,
tutup kepala google, gaun/ apron dan sepatu booth
3. Peralatan untuk perawatan pasien
a. Transmisi melalui droplet
1) Tidak perlu penanganan udara secara khusus
2) Desinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal
dengan baik (desinfeksi permukaan dilakukan setiap
hari dan dilakukan bongkaran besar setiap minggunya)
b. Transmisi melalui airbone
1) Tidak perlu penanganan khusus
2) Desinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal dengan
baik (desinfeksi permukaan dilakukan setiap hari dan
dilakukan bongkaran besar setiap minggunya
6. Diagram Alir /
Bagan Alir
7. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
8. Dokumen
Terkait
9. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai