Anda di halaman 1dari 23

Kewaspadaan

Berbasis
Transmisi

KPPIRSDS 2022
PENDAHULUAN
• Konsep memotong rantai infeksi
• Menghilangkan atau meminimalkan reservoirdan mikroba
dengan disinfeksi
• Kebersihan Tangan mencegah kontaminasisilang
• Tehnik aseptik mencegah masuknya mikroba ke pasien
saat tindakanpemasangan alat ( CVC,Kateter urin, dll )
Latar Belakang
• HAIs dapat dicegah dengan implementasi programPPI
• Terjadinya HAIs dapat meningkatkan biaya pasien
maupun RS,perpanjangan LOS, kualitas mutu RS
menurun ,Citra RS jadi buruk
• Petugas dapat terkena HAIs meski telah mengenakan
APD : covid 19
• SANGAT Penting melaksanakan Kewaspadaan
Standard dan Kewaspadaan Berbasis Transmisi
• 3 1 % (26 – 37%) pasien covid 19 adalah asymptomatic

• 40,3 % pasien HD tidak terdeteksi dengan RTPCR saat


dilakukann tes
• 5 9 % ( 49-68%)pasien kebidanan juga asimptomatik
Hirarkhi pengendalian covid 19

Hilangkan atau cegah SARScov2 masuk RS

Eliminasi (skrining petugas sebelum mengijinkan


masuk RS, hand hygiene, PCR,Ag
Mendesain atau renovasi faskes untuk
Pengendalian Engineering
menurunkan sumberekspos SARS cov2 (jarak,
barrier fisik, perbaiki ventilasi dan saranaHH)

Pengendalian
administratif SPO, pelatihan, WFH, PHBS, dekontaminasi
lingkungan
APD APD tetapkan secara cerdas sesuai besar
paparan dan dinamika transmisi
Implementasi kewaspadaan isolasi

Saat pertama kali menerima pasien di Triage


Saat akan melakukan tindakan pemasangan alat

Saat akan melakukan tindakanbedah

Saat melayani langsung pasien dengan infeksi menular


ditransmisikan kontak, droplet, airborne

Saat melakukan tindakan menghasilkanaerosol


Hand Hygiene, Pemakaian APD,
Dekontaminasi alat ,
Penatalaksanaan Linen, Hygiene respirasi, Praktek
Penatalaksanaan Limbah, menyuntik aman, Praktek
Kewaspadaan lumbal pungsi yg
Penatalaksanaan lingkungan
Standard aman
Penempatan pasien, Perlindungan
Kesehatan Edukasi
Petugas

DROPLET AIRBORNE
KONTAK
droplet nuklei >5mm, droplet nuklei<5mm
Waspada terhadap Dapat tetap infeksius
Kewaspadaan darah, cairan tubuh, transmisikan sejauh
berbasis transmisi waktu yg lebih lama
sekresi, ekskresi, 1,8 m ,dapat terbawa udara
kulit yg tidak utuh,
mucus membrane Melalui lebih jauh >3m
LANGSUNG TIDAK batuk,bersin, Obligat Airborne
LANGSUNG bicara Preferensial
Airborne
Kewaspadaan transmisi

Contact/ Droplet/ Airborne/


kontak percikan udara

< 5µm Tek neg < 5µm

MRSA, VRE SARSCOV2, HiNi,


H5N1 TBC, Cacar air
MDRO
Bicara, batuk
bersin Aerosol Bicara,batuk
Bersin,AGP

Sarung tangan Jarak 1 Masker Bedah Jarak 1 Respirator


m Pelindung Wajah, Jarak
Gaun ,8 m Partikulat/N95
Gaun 2m
ALUR PASIEN PENYAKIT MENULAR
Penyakit Infeksi berdasar cara transmisi infeksi

Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan


laboratorium,Radiologi

Penempatan
pasien

Transmisi kontak Transmisi droplet Transmisi airborne/udara


1. Kamar tersendiridengan
1. Kamar tersendiri,atau
1. Kamar tersendiri, atau tekanan negatif,atau natural
Kohorting dalam ruangan
Kohorting dalam ruangan ventilasi kombinasi mekanikal
2. Dengan jarak antar T T > 1
2. Ditempatkan pojok dengan
m dengan pertukaran udara >
Skrem dan tanda
3. Dipintu kamar diberi tanda
3. Dipintu kamar diberi 12x/jam
tanda Infeksi cara droplet 2. Kohorting dalam ruangan
transmisi infeksi cara kontak
4. APD Petugas :masker
4. APD petugas : sarung 3. Dipintu kamar diberi tanda
bedah,gaun,sarung tangan
tangan, gaun
4. APD Petugas: respirator
partikulat
Media transmisi
Kontak tidak langsung

Permukaan yang
sering disentuh
bersama

Kita ajarkan House


keeper/ cleaning servis
cara membersihkan

Kebersihan lingkungan
kerja menjadi tanggung
jawab bersama
✓ Laksanakan kewaspadaan standar/lapis pertama
✓ Menempatkan pasien diruangan tersendiri, jika tidak memungkinkan lakukan kohorting
✓ Pasien senantiasa berada di ruangan, kecuali jika dibutuhkan penegakan diagnosis,
tindakan, terapi keluar ruangan lain
✓ Membersihkan ruangan 2X sehari & SETIAP diperlukan, dengan air & sabun desinfektan,
bilas air bersih
✓ Bila ada darah & cairan tubuh (air & sabun, klorin 0.5 -1% tunggu 5-10‘, bilas air
bersih)
✓ SARS cov2, MRSA, VRE, resisten E coli pd ISK,diare ec Clostridium difficile,
norovirus,RSV, Staphylococcus,C diphteriae, Pseudomonas aeruginosa, Herpes simplex
virus, zoster, Rubella
Alat Pelindung Diri ;
• Sarung tangan dipakai jika kontak dengan pasien atau permukaan
ruangan pasien, tiap pasien diganti, hand hygiene
• Gaun :
• jika diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien,
permukaan lingkungan atau peralatan pasien (diare, inkontinensia,
kolonostomi, slang drainase).
• lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan dan pastikan pakaian
tidak menyentuh lagi permukaan tercemar dlm ruangan
• Masker atau pelindung wajah, jika tindakan kemungkinan ada percikan
atau cipratan
• Peralatan kesehatan, tensi meter, stetoscope, termometer dipakai
tersendiri, segera didisinfeksi atau dibuang setelah dipakai
Kewaspadaan transmisi Kontak Covid 19
1. Tempatkan Pasien single room, jika tidak memungkinkan kohorting, jarak antar TT minimal
1 m
2. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
3. Hindari menyentuh mulut, hidung, mata sebelum melakukan HH
4. APD : gaun dan sarung tangan. APD baru ketika akan merawat pasien, dan sarung
tangan baru saat pindah ke pasien lain. (tidak ada guideline yang merekomendasi ‘ hand
hygiene saat bersarung tangan/’gloves hygiene’)
5. Peralatan : Lakukan proses dekontaminasi, pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
6. Lingkungan : Pembersihan Lingkungan secara rutin 3x & setiap nampak kotor, jangan
menyentuh Permukaan Lingkungan bila tidak perlu, jika terpaksa menyentuh lakukan
kebersihan tangan
7. Limbah
Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan dalam kantong kuning
Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong kuning.
Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi droplet

1. Melaksanakan kewaspadaan standar/lapis pertama


2. Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh terbuka
3. Membersihkan ruangan 2x/hari dan bila perlu ,
4. Menempatkan pasien di ruangan tersendiri, jika tidak memungkinkan
lakukan kohorting, tidak memungkin jarak TT 1,8 m
5. Pasien senantiasa berada di ruangan, kecuali jika perlu penegakan
diagnosis, tindakan, terapi keluar ruangan lain, pasien menggunakan
masker bedah
6. Alat Pelindung Diri Petugas
1) Menggunakan masker bedah dalam jarak 1,8 m dari pasien
2) Sarung tangan dan gaun lengan Panjang
Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi droplet
7. SARS cov2; B.pertussis,Meningococcus,Avian Influenza,
Streptococcus grup A , Adenovirus ,H1N1,M
pneumoniae,Rubella, Scarlet fever,Mumps
8. Memindahkan pasien :
Minimalisasi transportasi pasien, pasangkan masker pada
pasien saat proses pemindahan
9. Penanganan Limbah
1) Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan
dalam kantong kuning
2) Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong
kuning
KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET COVID 19

1. Tempatkan Pasien single room,jika tidak memungkinkan kohorting, Jarak TT


min 1.8 m
2. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
3. Hindari menyentuh mulut, hidung ,mata pakai sarung Tangan atau tidak
pakai sarung Tangan
4. APD: masker bedah, goggles dan atau faceshield, gaun lengan panjang
5. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
6. Lingkungan, pembersihan Lingkungan secara rutin dan bila perlu, jangan
menyentuh Permukaan Lingkungan bila tidak perlu, jika terpaksa
menyentuh Lakukan Kebersihan Tangan
7. Batasi pergerakan pasien,bila diperlukan pasien memakai masker bedah
Penerapan kewaspadaan berdasarkan
transmisi airborne

✓ Melaksanakan kewaspadaan standar/lapis pertama


✓ Ventilasi udara, pertukaran udara setiap 5-10 menit atau terbaik 12 kali
/jam ( 12 ACH)
✓ Ruangan tekanan negatif, termonitor, pintu harus selalu tertutup rapat
✓ Tidak menggunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA (high
efficiency particulate air) yang menyaring udara ruangan yang
dibuang keluar.
✓ Pakai ekshaust dan masukkan udara bersih untuk mendilusi ,
dorong kearah ekshaust di filter hepa udara dibuang bersih
Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi airborne

1. Pembersihan ruangan dua kali sehari dan bila perlu, bila perlu
menggunakan UV bisa diletakkan dalam ducting ekshaust

2. Tempatkan pasien di ruangan tersendiri, jika tidak memungkinkan


lakukan kohorting, jika tidak memungkin beri jarak antar TT min 2 meter
✓ Pasien senantiasa berada di ruangan, kecuali dibutuhkan penegakan
diagnosis,tindakan,terapi keluar ruangan lain, pasien menggunakan
masker bedah
3. Gunakan Alat Pelindung Diri
✓ Gunakan masker bedah untuk pasien,
✓ Respirator partikulat/N95/PAPR untuk petugas jika melakukan
layanan ataupun tindakan yang menghasilkan aerosol
Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi airborne

1. Pemindahan pasien :
1) Minimalisasi transportasi pasien, pasangkan masker bedah
pada pasien saat proses pemindahan
2) Edukasi etika batuk, selalu pakai masker
2. Penanganan Limbah
1) Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh, termasuk sekresi
dan ekskresi dimasukkan dalam kantong kuning
2) Mycobacterium TB, Campak, Cacar Air, Zoster, tindakan
yang menimbulkan aerosol pada TB,covid 19
AGP ( Aerosol Generating Prosedure)
prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol

1.Intubasi endotrakeal
2.Bronkoskopi
3.Suction terbuka
4.Ventilasi manual sebelum intubasi
5.Mengubah pasien ke posisi tengkurap
6.Memutus koneksi ventilator
7.Ventilasi tekanan positif non invasive
8.Trakeostomo
9.Resusitasi kardiopulmoner
10.HFNO, Nebulizing…..kewaspadaan airborne + kontak (WHO 15/01/2021)
Pencegahan dan pengendalian
infeksi di ruangan isolasi protektif

1. untuk kasus tranplantasi


organ, pasien
imunokompromise,
keganasan 2. Diperlukan tekanan
udara positif terhadap
koridor
3. Hepafilter
dapat dipakai
Matursuwun
selamat
berkarya

Anda mungkin juga menyukai