Anda di halaman 1dari 38

Kewaspadaan

Berbasis Transmisi
PENDAHULUAN
• Terpenting memotong rantai infeksi dengan PROKES
• Menghilangkan atau meminimalkan reservoir dan
mikroba dengan disinfeksi
• Kebersihan Tangan mencegah kontaminasi silang
• Tehnik aseptik mencegah masuknya mikroba ke pasien
saat tindakan pemasangan alat ( CVC,Kateter urin, dll )

Ariyani Perdalin Pusat 2


• 182 Kluster Keluarga (kontak erat serumah)
= Rerata jumlah keluarga dalam satu rumah
yaitu 3 – 4 orang
• 6 Kasus Kluster Mess Kantor (13 staff
SWAB PCR; 7 staff NEGATIF)
• 7 Kasus Kluster Kantor ( 5 staff Isolasi di
RSDC; 2 staff lainnya isman)
• 16 Kasus Kluster Kantor ( 12 staff Isolasi di
RSDC; 4 staff lainnya isman) 9 Kasus Kluster
Kantor ( 5 staff Isolasi di RSDC; 4 staff lainnya
7 kasus kluster kantor
Latar Belakang

• Petugas dapat terkena HAIs : covid 19


• SANGAT Penting melaksanakan Kewaspadaan Standard dan
Kewaspadaan Berbasis Transmisi
• POGI data 2 July 2021:
536 bumil dengan covid 19
3 % meninggal
51 % asimptomatik

Ariyani Perdalin Pusat 5


Strategi PPI covid 19

1. Terapkan kewaspadaan standard terhadap semua pasien


2. Siapkan Triase,deteksi dini dan pengendalian sumber infeksi
3. Terapkan kewaspadaan transmisi kontak dan droplet terhadap suspek covid 19
4. Terapkan pengendalian administrative
5. Terapkan pengendalian lingkungan dan enginering

WHO IPC for novel corona virus.Modul 3


Cara transmisi Infeksi SARS cov2
• Langsung : sentuhan langsung
Kontak • Tidak langsung : menyentuh benda mati disekitar yang ada droplet pasien

• Droplet nuclei > 5 µm,dapat jatuh sejauh sampai 1,8 m


DROPLET
• Infeksi saluran napas : SARS cov 2

• Droplet nuclei < 5 µm,dapat mencapai 3 m,atau terbawa udara TB, AGP pada covid 19
SARScov2 tidak terdeteksi di sampel udara yang diambil dari sekitar pasien (Chen et al 2020, Ong et al 2020)
AIRBORNE • transmisi airborne > 2m (Santarpia 2020, van Doremalen 2020, Fears 2020) dan pada ventilasi ruangan tidak
berfungsi dengan baik , menyebabkan virus bertahan di permukaan memungkinkan terjadinya transmisi
• China :87% usia 30-79th • Rata 6,5 th
51% laki2 • China 2,1% (median:7 th)
• UK :usia median 73 th • Italy 1,2 % ( median 4-5 th)
• US : 31 % > 65th. , • Spanyol 0,8 %(median 3 th)
• MRS 45% ;53% di ICU; • US 12%,90% kontak dirumah
dg pasien konfirm
• 80% meninggal

Dewasa Anak

Covid 19
Petugas
Bumil kesehatan

• 73,9% kasus confirm di • 2-35% (X;14%,lapor WHO)


Trimester 3; • 55% kontak di RS
• 38,2% obesitas; • 27% di rumah
• 32,5% dg kronik • 13% di komunitas,5%
dilebih dari 1 kontak
komorbid
• 5% kritis,0,5% meninggal

BMJ Best practice Coronavirus disease 19,Dec 04 2020


Hirarkhi pengendalian covid 19
Hilangkan atau cegah SARS cov2
masuk RS (skrining petugas
Eliminasi sebelum mengijinkan masuk
RS,hand hygiene,PCR,Ag
Mendesain atau renovasi faskes
Pengendalian untuk menurunkan sumber ekspos
Engineering SARS cov2(jarak,barrier fisik,
perbaiki ventilasi dan sarana HH)

Pengendalian SPO,pelatihan,WFH,PHBS,dekontam
administratif inasi lingkungan

APD tetapkan secara cerdas sesuai


APD besar paparan dan dinamika
transmisi
Implementasi kewaspadaan isolasi

Saat pertama kali menerima pasien di Triage

Saat akan melakukan tindakan pemasangan alat

Saat akan melakukan tindakan bedah


Saat melayani langsung pasien dengan infeksi
menular ditransmisikan kontak,droplet,airborne

Saat melakukan tindakan menghasilkan aerosol


Ariyani Perdalin Pusat 10
Kewaspadaan transmisi
Kontak

Kewaspadaan
Standard

Kewaspadaan transmisi Kewaspadaan Transmisi


Droplet Airborne
Hand Hygiene,
Pemakaian APD,
Dekontaminasi alat , Hygiene respirasi,
Penatalaksanaan Linen, Praktek menyuntik aman,
Kewaspadaan Penatalaksanaan Limbah, Praktek lumbal pungsi yg
Standard Penatalaksanaan lingkungan aman
Penempatan pasien, Edukasi
Perlindungan Kesehatan
Petugas

KONTAK AIRBORNE
Waspada terhadap DROPLET droplet nuklei<5µm
darah,cairan droplet nuklei > 5µm, Dapat tetap infeksius waktu
tubuh,sekresi,ekskresi,kulit yg lebih lama ,dapat
Kewaspadaan yg tidak utuh,mucus transmisikan sejauh 1,8 m terbawa udara lebih jauh >
berbasis transmisi membrane Melalui 3m
LANGSUNG batuk,bersin,bicara e Obligat Airborne
TIDAK LANGSUNG Preferensial Airborne
Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara

>5µm Tek neg < 5µm


SARScov2
MRSA, VRE SARS COV2,H1N1,
H5N1 TBC, Cacar air
MDRO
Bicara,batuk Aerosol Bicara,batuk
bersin Bersin,AGP
Sarung tangan Jarak Masker Bedah Jarak Respirator Jarak
Gaun 1m Pelindung Wajah, Gaun 1 ,8 m Partikulat/N95 2m
Alur pasien penyakit infeksi berdasar cara transmisi
Penyakit Infeksi berdasar cara transmisi infeksi

Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium,Radiologi

Penempatan pasien

Transmisi kontak Transmisi droplet Transmisi airborne/udara

Kamar tersendiri,atau Kamar tersendiridengan


Kamar tersendiri,atau tekanan negatif,atau natural
Kohorting dalam ruangan
Kohorting dalam ruangan ventilasi kombinasi
Ditempatkan pojok dengan
Dengan jarak antar TT > 1 mekanikal dengan
Skrem dan tanda
m pertukaran udara > 12x/jam
Dipintu kamar diberi tanda
Dipintu kamar diberi Kohorting dalam ruangan
transmisiinfeksi cara kontak
tanda Infeksi cara droplet Dipintu kamar diberi tanda
APD petugas : sarung tangan
APD Petugas :masker APD Petugas: respirator
,gaun
bedah,gaun,sarung tangan partikulat
APD pasien: masker bedah
Ariyani Perdalin Pusat 14
Media transmisi
Kontak tidak langsung

Permukaan yang
sering disentuh
bersama

Kita ajarkan House keeper/


cleaning servis cara membersihkan

Ariyani Perdalin Pusat 15


Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi kontak
ü Laksanakan kewaspadaan standar/lapis pertama
ü Menempatkan pasien di ruangan tersendiri, jika tidak
memungkinkan lakukan kohorting
üPasien senantiasa berada di ruangan, kecuali jika dibutuhkan
penegakan diagnosis,tindakan,terapi keluar ruangan lain
ü Membersihkan ruangan 2X sehari dan SETIAP diperlukan ,dengan
air dan sabun, bilas air bersih
ü Bila ada darah dan cairan tubuh ( air dan sabun,klorin 0.5 -1%
tunggu 5-10 ‘, bilas air bersih)
ü SARS cov2 ,MRSA,VRE,resisten E coli pd ISK,diare ec Clostridium difficile,
norovirus,RSV, Staphylococcus,C diphteriae, Pseudomonas aeruginosa,Herpes
simplex virus, zoster, Rubella
Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi kontak

Alat Pelindung Diri;


• Sarung tangan dipakai jika kontak dengan pasien atau permukaan ruangan
pasien,tiap pasien diganti,hand hygiene
• Gaun,
• jika diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien,
permukaan lingkungan atau peralatan pasien (diare, inkontinensia,
kolonostomi, slang drainase).
• lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan dan pastikan pakaian tidak
menyentuh lagi permukaan tercemar dlm ruangan
• Masker atau pelindung wajah,jika tindakan kemungkinan ada percikan atau
cipratan
• Peralatan kesehatan, tensi meter,stetoscope,termometer dipakai
tersendiri,segera didisinfeksi atau dibuang setelah dipakai
Kewaspadaan transmisi Kontak Covid 19

1. Tempatkan Pasien single room, jika tidak memungkinkan kohorting, jarak antar TT minimal 1
m
2. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
3. Hindari menyentuh mulut, hidung ,mata pakai sarung tangan atau tidak pakai sarung tangan
4. APD: gaun dan sarung tangan. APD baru ketika akan merawat pasien, dan sarung tangan
baru saat pindah ke pasien lain.(tidak ada guideline yang merekomendasi ‘ hand hygiene
saat bersarung tangan/’gloves hygiene’)
5. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
6. Lingkungan, Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, jangan
menyentuh Permukaan Lingkungan bila tidak perlu, jika terpaksa menyentuh lakukan
kebersihan tangan
7. Limbah
Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan dalam kantong kuning
Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong kuning.
Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius , dimasukkan kantong kuning.
KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET COVID 19

1. Tempatkan Pasien single room,jika tidak memungkinkan kohorting, Jarak TT min 1.8 m
2. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
3. Hindari menyentuh mulut, hidung ,mata pakai sarung Tangan atau tidak pakai sarung
Tangan
4. APD: masker bedah, goggles dan atau faceshield,gaun lengan panjang
5. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
6. Lingkungan, pembersihan Lingkungan secara rutin dan bila perlu, jangan menyentuh
Permukaan Lingkungan bila tidak perlu, jika terpaksa menyentuh Lakukan Kebersihan
Tangan
7. Batasi pergerakan pasien,bila diperlukan pasien memakai masker bedah
8. Limbah
Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan dalam kantong kuning
Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong kuning.
Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius , dimasukkan kantong kuning.
KEWASPADAAN TRANSMISI AIRBORNE PADA COVID 19

1. Bila akan melakukan AGP pada pasien covi19


2. Tempatkan Pasien single room,jika tidak memungkinkan kohorting, Jarak TT min 2 m
3. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
4. Hindari menyentuh mulut, hidung ,mata pakai sarung Tangan atau tidak pakai
5. APD: N95,face shield/ goggles dan,gaun lengan Panjang/apron plastic lengan
Panjang;pasien : pakai masker bedah
6. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
7. Lingkungan :pembersihan Lingkungan secara rutin 2-3x/hari dan bila perlu air deterjen-air
bersih-desinfektan –air bersih (klorin 0,5-1%),lap dan mop mikrofiber
8. Batasi pergerakan pasien,bila diperlukan pasien memakai masker bedah
9. Ruang bertekanan negative atau hybrid ventilasi ( natural dengan ekshaus dan kipas )
12 ACH, pergerakan udara dari bersih ke kotor,
10. Limbah
Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan dalam kantong kuning
Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong kuning.
Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius , dimasukkan kantong kuning.
AGP ( Aerosol Generating Prosedure)
prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol

• intubasi endotrakeal,
• bronkoskopi,
• suction terbuka,
• ventilasi manual sebelum intubasi,
• mengubah pasien ke posisi tengkurap,
• memutus koneksi ventilator,
• ventilasi tekanan positif non-invasif,
• trakeostomi dan
• resusitasi kardiopulmoner
• HFNO,nebulizing---à kewaspadaan Airborne +kontak (WHO 15 januari 2021
Pencegahan dan pengendalian infeksi di ruangan isolasi
protektif

üUntuk kasus transplantasi organ,pasien


imunokompromais, keganasan
üDiperlukan tekanan udara positif terhadap koridor
üHepafilter dapat dipakai
PMK 7 tahun 2019 Kesehatan lingkungan

drAAryani,SpPK/Perdalin
23
Kamar Bersalin
• Tekanan positif Lantai vinyl /epoxy agar
• Semua dari udara luar : 15 mudah dibersihkan
ACH Agar dapat mengatasi
• Udara di resirkulasi. : 25 aerosol yang timbul saat
ACH ibu inpartu MENERAN
Dapat diupayakan
• Udara dapat dibuang langsung
keluar bangunan
exhaust yang disebelah
bed partus ,atau
hood yang dipasang
diarea kepala pasien
setinggi 70 cm dari
ketinggian TT
drAAryani,SpPK/Perdalin 24
Kamar Bersalin
YA TIDAK KETERA
Parameter audit waspada transmisi kontak NGAN
• Penempatan pasien terpisah dari pasien lain.Private room,kohorting,jarak
antar TT 1m
• Di pintu r isolasi ditempatkan peringatan cara transmisi infeksi pasien yang
sedang dirawat,APD yang perlu dipakai (warna hijau)
• Kebersihan Tangan petugas sesuai 5 moment
• Tidak menyentuh mulut, hidung ,mata .Pakai sarung tangan atau tidak
lakukan ‘Gloves hygiene’
• APD: sarung tangan dan gaun . APD baru ketika akan merawat pasien, dan
sarung tangan baru saat pindah ke pasien lain;tidak ada’gloves hygiene’
• Gaun hanya buat di area pasien,tidak dibawa keluar
• Peralatan telah di proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
• Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, air deterjen-air-
klorin-air .
• Terminal decontamination dengan air deterjent-air bersih-disinfektan-air bersih (
mis klorin 0,5%)
• Limbah ditata laksana sebagai limbah infeksius (kantong kuning)

Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius (kantong kuning).


• Ventilasi ruang pasien 6-12 ACH
YA TIDAK KETERA
Parameter audit waspada transmisi Droplet NGAN
• Penempatan pasien terpisah dari pasien lain.Private room,kohorting,jarak
antar TT 1,8 m
• Di pintu r isolasi ditempatkan peringatan cara transmisi infeksi pasien yang
sedang dirawat,APD yang perlu dipakai (warna orange)
• Kebersihan Tangan petugas sesuai 5 moment
• Tidak menyentuh mulut, hidung ,mata .Pakai sarung tangan atau tidak
lakukan ‘Gloves hygiene’
• APD petugas : masker bedah,kacamata/google/faceshield,sarung tangan baru
saat pindah ke pasien lain;tidak ada’gloves hygiene’
• Gaun hanya buat di area pasien,tidak dibawa ke-area nurse station
• Peralatan telah di proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
• Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, air deterjen-air-
klorin-air .Terminal decontamination dengan air deterjent-air bersih-disinfektan-
air bersih ( mis klorin 0,5%)
• Limbah ditata laksana sebagai limbah infeksius (kantong kuning)

Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius (kantong kuning).


• Ventilasi ruang pasien 12 ACH
YA TIDAK KETERA
Parameter audit waspada transmisi airborne NGAN
• Penempatan pasien terpisah dari pasien lain.Private room,kohorting,jarak
antar TT 2 m
• Di pintu r isolasi ditempatkan peringatan cara transmisi infeksi pasien yang
sedang dirawat,APD yang perlu dipakai (warna merah )
• Kebersihan Tangan petugas sesuai 5 moment
• Tidak menyentuh mulut, hidung ,mata .
• APD: N95, gaun . APD baru ketika akan merawat pasien, dan sarung tangan baru
saat pindah ke pasien lain;tidak melakukan ’gloves hygiene’
• Gaun hanya buat di area pasien,tidak dibawa ke area luar-area nurse station
• Tersedia Ruang donning dan doffing APD
• Peralatan telah di proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
• Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, air deterjen-air-
klorin-air .
• Terminal decontamination dengan air deterjent-air bersih-disinfektan-air bersih (
mis klorin 0,5%)
• Limbah ditata laksana sebagai limbah infeksius (kantong kuning)

Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius (kantong kuning).


• Ventilasi ruang pasien >12 ACH,bisa hybrid ventilasi (natural+mekanikal)
World Health Organization
Ibu hamil
• WHO merekomendasikan bahwa ibu hamil dengan COVID-19
harus diprioritaskan untuk menjalani pemeriksaan mereka
mungkin membutuhkan perawatan khusus.
• Belum diketahui apakah seorang ibu hamil yang terjangkit
COVID-19 dapat menularkan virus tersebut ke janin atau bayi
selama kehamilan atau persalinan. Sampai saat ini, virus ini
belum ditemukan di dalam sampel cairan amniotik/ketuban atau
ASI
• Belum diketahui seorang ibu hamil terjangkit COVID-19 dapat
menularkan virus tersebut ke janin atau bayi selama kehamilan
atau persalinan. Sampai saat ini, virus ini belum ditemukan di
dalam sampel cairan amniotik/ketuban atau ASI.
Buteki dengan covid 19
Ibu terjangkit COVID-19 dapat menyusui jika mereka ingin
melakukannya dengan menerapkan
• Kebersihan pernapasan selama menyusui, mengenakan masker
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi;
• Rutin mencuci membersihkan permukaan-permukaan yang disentuh.
Untuk Buteki dalam kondisi tidak sehat untuk menyusui bayi atau
adanya komplikasi lain, maka dapat memberikan ASI kepada
bayi dengan aman melalui suatu cara yang memungkinkan:
• Memerah ASI;
• Relaktasi/Menyusui kembali;
• Donor ASI.
Urutan :menghadap kaca/di asisten teman

Donning/memakai APD Doffing/melepas APD


• Masuk anteroom, • Masuk area kotor
check APD • Sarung tangan
• Lakukan hand hygiene • Lakukan hand hygiene
• Gaun lengan panjang/apron • Apron,gaun
• Topi • Pelindung mata/googles/face shield
• Masker bedah/N95 • Topi/penutup kepala
• Pelindung mata/googles/face shield • Lakukan hand hygiene
• Cover shoes/sepatu/sepatu boot • Cover shoes,sepatu,sepatu boot
• Hand hygiene • Masker bedah atau N95
• Sarung tangan,menutup manset gaun • Lakukan hand hygiene
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdDoJ5oa9EJi7GhCAt
FrgAi6GN3RAKe20BtnKJ02QYc91DV-Q/ AUDIT House Keeping

Q/viewform
Ji7GhCAtFrgAi6GN3RAKe20BtnKJ02QYc91DV-
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdDoJ5oa9E
https://forms.gle/4A948ZCBA7C8qHuF6 viewform

AUDIT Pengelolaan Limbah


Monitoring House keeping

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdDoJ5oa9E
Monitoring Ketersediaan Fasilitas Kebersihan Tangan Ji7GhCAtFrgAi6GN3RAKe20BtnKJ02QYc91DV-
https://forms.gle/JPTT6GvqnZAvW3vE9 Q/viewform Monitoring Area pembuangan Limbah
TERIMAKASIH
SALAM SEHAT DAN TETAP PAKAI MASKER DAN KACAMATA
Matur nuwun
tidur lelap bila PPI telah berjalan
salam sehat selalu………….

34
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR Nomor: 5 Tahun
2021 Tentang PANDUAN PEMULASARAAN JENAZAH MUSLIM TERPAPAR
COVID-19
• dr. Edi Suyanto, SpF, MH, kepala departemen forensik RSU dr. Soetomo berpendapat sebagaimana
berikut:
• a. Setelah tujuh jam pasien yang terpapar Covid-19 meninggal, maka sel-sel akan rusak dan virus ikut
mati, karena virus tidak bisa hidup mandiri. Artinya, dalam berkembang biak, virus membutuhkan inang,
bila inangnya mati, maka virusnya juga akan ikut mati.
• b. Perlu mensegerakan pemulasaraan jenazah Covid-19 untuk menghindari terjadinya penularan.
• c. Memandikan jenazah bisa dilakukan anggota keluarga dengan syarat menggunakan alat pelindung
diri (APD) yang sebelumnya disemprot dengan desinfektan dan limbahnya disiram dengan cairan klorin
0,5%.
• d. Diusahakan menghindari cairan tubuh jenazah dari mulut, hidung, mata, anus, kemaluan maupun
luka-luka dikulit walaupun disinfeksi telah dilakukan, sehingga semua lubang tersebut harus ditutup
kapas.
• e. Jenazah yang sudah ditangani sesuai protokol yang berlaku, akan memiliki risiko sangat kecil untuk
menularkan virus corona, sehingga diharapkan warga tidak khawatir dan tidak harus menolak
pemakaman di wilayah mereka.
• f. Keluarga bisa ikut dalam proses penguburan jenazah dengan memakai jas hujan plastik, sarung
tangan, masker, sepatu boots dan pelindung mata, tidak harus memakai pakaian seperti astronot
• Dalam penatalaksanaan jenazah suspek Covid-19 dari
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia disebutkan sebagaimana
berikut:
• a. Jenazah dimandikan sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
• b. Keluarga yang hendak membantu memandikan jenazah Covid19
hendaknya dibatasi serta menggunakan APD sebagaimana
petugas pemandi jenazah
• Imam Zakaria al-Ansharai dalam Asna al-Mathalib 4/200 menyatakan
bahwa para ulama sepakat bahwa memandikan jenazah, mengkafani,
menshalatkan dan menguburkan hukumnya adalah fardhu
kifayah. ْ ‫ف ُُه‬ ْ ‫ف ْي ُك ﱞل ِْﻣﻦ َ ُﻧُﻪ) أ َوَد‬ َ ( ‫ر ُض َھﺎ‬
‫ي ٍة) ِل‬َ ‫ل ِﻛَﻔﺎ‬ِ ◌ْْ ‫ت ْﻛِﻔﯿُﻨُﻪ ُُه ( ُغ ْﺳﻞ ِ ْج َﻣﺎع‬ َ ‫ﺻﻠُﺔ َو‬
َ ‫ﻞ َوال ﱠ‬َ ‫( َو َح ْﻣﻞ ْي ِه) َﻋ‬
Memandikan jenazah, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan,
semuanya adalah fardhu kifayah berdasarkan kesepakatan ulama. 4.
Imam al- Nawawi dalam al-Majmu’ 5/128 menjelaskan bahwa fardhu
kifayah adalah apabila kewajiban itu dilakukan oleh orang yang
dianggap mencukupi, maka gugurlah dosa bagi lainnya. Apabila mereka
semuanya tidak melakukannya, maka semuanya
berdosa. َ ‫ي ِة ْ ْ ْر ِض‬ َ ‫ف ِ َﻣﻲ ال ِﻛَﻔﺎ‬ َ ‫ي ٍ ة ب ِت‬ َ ‫و ُغ ْﺳﻞ ِ ِا ْج َﻣﺎع ْر ُض ِﻛَﻔﺎ‬
‫ھﻢ ﱡ ُﻛﻞ َر ُْﻛﻮُه ﺑَﺎقِ ْي َن َواِ ْن‬ ْ ُ ‫ﺳﻞ ِْﻣﻲ َن َو َم ْﻋﻦ ْ ال‬ َ ‫ال َى‬
ِ ْ ‫ف ُم‬
‫ھﻢ ﱡ اَثِ ُْﻣﻮا ُك‬ ْ ُ ‫ﺔ َِذا َﻓَﻌﻠَُﻪ اَﻧﱠُﻪ إ‬ٌ َ‫ف ْي ِه ِﻛَﻔﺎﻳ‬
ِ ‫ﻖ َط اَل َم ْن‬ َ ‫ت ْ َح َر ُج َع ِن ال ْ َﺳ‬
َ
KEPMENKES HK.01.07/MENKES/4834/2021 TENTANG PROTOKOL PENATALAKSANAA
PEMULASARAAN DAN PEMAKAMAN JENAZAH CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-1
• Tim Pemulasaraan jenazah memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai ketentuan APD.
• Selain tim pemulasaraan jenazah, tidak diperkenankan untuk memasuki ruangan.
• Tidak dilakukan suntik pengawet dan tidak dibalsem.
• Lakukan disinfeksi pada jenazah menggunakan cairan disinfektan.
• Tutup semua lubang tubuh menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan klorin 0,5%. Jika terdapat
bekas luka akibat tindakan medis atau lainnya, maka dilakukan penutupan dengan plester kedap air.
• Masukan jenazah ke dalam 2 (dua) lapis plastik yang diikat erat sebagai pembungkus jenazah, dengan
ketentuan berikut:
• 1) Jenazah dimasukan ke dalam lapis plastik pertama dan diikat erat, kemudian diberikan disinfektan
dengan bahan klorin 0,5%.
• 2) Lakukan pemulasaraan jenazah sesuai dengan kaidah agama yang dianut jenazah (untuk muslim
dimandikan dan dikafani).
• 3) Jenazah dimasukan ke dalam lapis plastik kedua dan diikat erat kemudian diberikan disinfektan
dengan bahan klorin 0,5%.
• h. Setelah jenazah dibungkus dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf
• g, jenazah dapat dimasukan kembali ke dalam plastik yang terdapat pegangan untuk memudahkan
memasukan jenazah ke liang lahat atau dimasukan dalam kantong jenazah atau peti jenazah

Anda mungkin juga menyukai