Anda di halaman 1dari 68

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI / INFECTION CONTROL TB


Latar Belakang

 Jumlah Pasien TB di Indonesia adalah


kelima terbesar di dunia.
 Tahun 2005, Insiden TB nasional 108 per
100.000 pddk.
 Tahun 2005 Angka Kematian akibat TB
nasional 41 per 100.000 pddk.
 Angka penemuan kasus terus
meningkat, 2006 sebesar 76%.
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Ekskreta; Sekreta; Droplet
Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
2-3
TUJUAN INFECTION CONTROL

 Bagian dari kualitas pelayanan


 Mencegah infeksi silang dalam
prosedur /
pelayanan
 Menurunkan risiko transmisi penyakit
menular
 Indonesia adalah negara ke 3 dengan
masalah tbc terbesar di dunia
 140.000 kematian di indonesia disebabkan
TBC dan setiap tahun bertambah ¼ juta
kasus baru TBC
 TBC adalah pembunuh nomor 1 diantara
penyakit menular dan penyebab kematian
nomer 3 setelah penyakit jantung dan
penyakit pernafasan akut pada seluruh
golongan usia
8-5
 TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis
 Pada 80% kasus mengenai organ paru, sisanya
mengenai organ lain.
 Gejala:
 Batuk lebih dari 3 minggu

 Demam dan keringat malam

 Berat Badan menurun dan nafsu makan turun

 Nyeri dada dan sesak

 Darah pada soutum


KUMAN TUBERKULOSIS
 Berbentuk Batang
 Mempunyai sifat khusus: Tahan terhadap asam
pada pewarnaan – disebut pula sebagai Basil
Tahan Asam (BTA)
 Cepat mati dengan sinar matahari langsung
 Bertahan hidup beberapa jam di tempat yang
gelap dan lembab
 Dalam jaringan tubuh dapat dormant, tertidur
selama bertahun-tahun
Transmisi Droplet
a. Dikeluarkan saat berbicara,batuk,bersin
b. >5m,terlalu berat unt melayang diudara, dapat
terbawa sampai <2 m dr sumber
 Langsung : mencapai membran mukosa atau terhirup
 Tidak langsung droplet jatuh di permukaan benda
atau tangan  ditransmisikan ke membran mukosa
atau makanan.
Cara yg lebih efisien dpt cara droplet langsung
a. RSV,Influenza
Transmisi Airborne
a. Melalui partikel kecil < 5m membawa mikroba
bersama aliran udara >2 m dari sumber.
Partikel kemudian terhirup
a. Varicella zoster,campak,TB paru
b. Dampak penularan tergantung dosis,lama
paparan,kepekaan individu dan virulensi Mycobacterium
TB
c. 1 kajiantraditional transmission 25%penularan
dalam keluarga dan teman dekat penularan terbesar
terjadi di tempat lain..fasyankes?
Transmisi
 Seseorang dapat tertular hanya dengan menghirup
sejumlah kecil bacilli, tergantung sistem kekebalan
tubuh
 Penderita TBC dengan status BTA +, biasa
menularkan pada 10 – 15 orang setiap tahun.
 Saat ini 1/3 populasi dunia tertular TBC
POPULASI BERISIKO
 Siapa saja dapat tertular, khususnya bila
daya tahan tubuh menurun
 Perempuan dan anak-anak termasuk

populasi rentan
 Merupakan Infeksi oportunistik tersering

pada orang dengan HIV/AIDS


PENGOBATAN TBC
 TBC dapat diobati asal mengikuti standar
pengobatan
 Strategi yang saat ini direkomendasikan

adalah DOTS (Direct Observed


Treatment)
 Indonesia telah mencapai angka

kesembuhan 85% yang sesuai dengan


target global
TIPE PENDERITA
 Kasus Baru:
 Penderita belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah

dapat OAT < 1 bulan


 Kasus Relaps:
 Penderita yang pernah dapat pengobatan OAT dan telah dinyatakan

sembuh, kemudian berobat kembali dengan dahak BTA+


 Kasus Transfer In:
 Penderita yang sudah mulai berobat di satu kabupaten, kemudian

pindah ke kabupaten lain


 Kasus Lalai (drop-out):
 Penderita sudah berobat min. 1 bulan kemudian berhenti
Pilar-Pilar PPI TB

Managerial
Administrative Controls

Environmental Controls

Personal Protection
Managerial

 Tim yang bertanggung jawab


 Ada perencanaan, Kebijakan, prosedur,
untuk menerapkan PPI TB
 Tempat pelayanan yang memenuhi
persaratan
 Ada AKMS bagi petugas kesehatan,
pasien dan pengunjung.
 Monev
15
Administrative

 Triase pasien batuk


 Pemisahan pasien batuk
 Etika batuk
 Adanya screening petugas

16
Pasien tidak
batuk P
o
Triage tr ati f l
i nis y
dm Pasien batuk
Pak
ma ai
A skep
r
a
r
u
Cepat pelayanan nya dan
pasien boleh pulang

17
rial
naje
Ma
• Tempat pendaftaran
pasien
• Semua pasien, baik

rial dewasa dan anak2,


aje dengan pelbagai macam
Man penyakit berkumpul di
tempat yang sama
• Terdapat exhaust fan
diatas loket pendaftaran
• Terdapat lubang udara
diatap
• Udara dari pasien
diexhaust melalui tempat
pendaftaran dengan
terlebih dahulu melalui
para petugas
pendaftaran
• Para petugas
terpapar???

19
Environmental (lingkungan)

 Ventilasi alami maupun mekanik (12


ACH/hour)
 Ruang tunggu pasien terbuka
 Lampu sinar ultra violet

20
Natural Ventilation furniture

Doctor

Doctor Patient
Patient
Rekomendasi natural ventilasi di poli Rajal
Ventilasi: Natural dan
Mekanik Ventilasi Natural

Baik: bila pertukaran adekuat


Kendala: Sulit mengatur jumlah
dan arah tergantung angin

Ventilasi Mekanik
 untuk mengendalikan arah
dan menambah air mixing
Natural Ventilasi
Ruang Poli dengan Ruang tunggu klinik diluar
jendela terbuka 100% dan kena sinar matahari
Ruang tunggu Poli dan Apotik
R Rawat pasien TB dengan natural ventilation
R Rawat pasien TB dengan natural ventilation
Ventilasi Mekanik
Pertukaran udara
- Rekomendasi WHO laju ventilasi ruangan dgn risiko tinggi
penularan melalui udara : 12 ACH ( airchanges per hour ).
- Rumus :

ACH = Laju Pertukaran Udara per jam


Volume ruangan
Apa yang dibutuhkan untuk
mengukur ACH? 1. A tape measure
2. Vaneometer
3. Smoke tube
4. Calculator
5. Note pad
Contoh Perhitungan ACH
- Luas jendela terbuka :
tinggi 0.5 m x lebar 0.5m = 0.25m2
- Kecepatan udara lewat jendela : 0.5 m/detik
- Volume ruangan :
Panjang 3 m x lebar 5 m x tinggi 3 m = 45 m

Perhitungan ACH :
= Luas jendela X kecepatan udara lewat jendela X
3600detik/jam
Volume ruangan
= 0.25m 2 x 0.5m/detik x 3600 detik/jam = 10 ACH
45m3
ACH pada ventilasi
natural
Kondisi ruangan ACH
Jendela dibuka penuh+pintu dibuka 29,3 – 93,2

Jendela dibuka penuh+pintu ditutup 15,1 -31,4


Jendela dibuka separuh+pintu 10,5 - 24
ditutup
Jendela ditutup+pintu dibuka 8,8

Qian ,Seto WH,Li Y,University of Hongkong and Queen Mary


Hospital,observed inan experimentIn China,Hongkong during SAR
Pertukaran udara perjam (ACH) & waktu yang dibutuhkan
untuk bersihkan kontaminan airborne

ACH WAKTU yg dibutuhkan unt membersihkan


( menit )
99% 99,9 %
2 138 207

4 69 104

6 46 69

12 23 35

15 18 28

20 7 14

50 3 6

400 <1 1
Ventilasi Mekanik
Tujuan menggunakan ventilasi mekanik

 Mengalirkan udara bersih dan mengganti


udara di dalam ruangan
 Menyaring (dengan hepa filter) partikel
infeksius dari udara yang di resirkulasi
 Ditambahkan lampu UVGI untuk
mendisinfeksi udara yang di resirkulasi
Ventilasi CampuranNatural dan mekanik
ventilasi
Tempat pengumpulan sputum
Tempat Pengumpulan sputum
an
n g
g k u Tempat
Li n
pengambilan
dahak
Terdapat
diluar gedung
dengan udara
terbuka

39
Loket tempat
an pengumpulan
ng
g ku dahak, jadi
Lin
pasien tidak
perlu tunggu
terlalu lama,
Tissue
cukup dengan
menaruh
dahak yng
terdapat
dalam pot di
loket tersebut
40
ducting
PILAR Personal Protection

1. Petugas pakai Respirator partikulat (N-95)


2. Edukasi & fasilitasi etika batuk(wastafel, tisu, sabun cair, tempat
sampah)
3. Keselamatan & Keamanan Laboratorium TB
4. Fasilitasi box penampungan sputum yang aman
5. Proteksi saat transportasi pasien (masker bedah )
Transmisi droplet
Transmisi Airborne

d a ri
ja u h
e bih e t e r
L u m
S a t

Mycobacterium
tuberculosis?
Edukasi etika batuk
Personnel protection (APD)

 Terdapat respirator
 Adanya alat untuk fit test
 Masker bedah

46
Masker bedah & Respirator
Masker bedah Respirator

• Terdiri 2 lapis ( sekarang 4 • Mempunyai daya saring 95


lapis) % ( partikel sebesar <5 m )
• Tidak melindungi pemakai • Lebih dikenal sbg masker
dari partikel infeksius di N95
udara
• Dianjurkan dipakai oleh
petugas kesehatan pada
• Hanya dapat melindungi saat melayani pasien TB/TB
dari partikel ukuran > 5 m MDR
• Dianjurkan untuk dipakai • Setiap petugas yang
oleh pasien TB/TB MDR menggunakan masker N95
diharuskan melakukan fit
test terlebih dahulu
Penyimpanan respirator partikulat
 Gunakan respirator (N95/bedah tergantung
kasus pasien) dengan benar Melepas
respirator segera bila meninggalkan
ruangan &
 Buang di tempat sampah (khusus infeksius )
 Hindari transportasi pasien ke tempat yg
tidak perlu
 Pasien menggunakan masker bedah
Respirator N 95

51
P D
A

Melaksanakan Fit Test penggunaan respirator


52
P D
A

53
Penting bagi
P D petugas untuk
A
menggunakan
respirator,
sedangkan
pasien
menggunakan
masker bedah

54
MDR (Multi Drug Resistent)
PENYEBAB MDR
YANG BERESIKO TERKENA TB MDR
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
Keselamatan & Keamanan
Laboratorium TB

Biosafety cabinet kl 2
PPI di lab TB, bekerja sesuai SPO

1. Kebersihan tangan
2. Penggunakan APD yg benar
3. Bekerja menggunakan BSC
4. Ventilasi yg baik
5. Tumpahan bahan infeksius
6. Alur kerja
PROGRAM PELAKSANAAN
PPI TB

1. Asesmen Pelaksanaan PPITB


2. Training Of Trainer PPITB
3. Sosialisasi PPITB
4. In house training PPITB
5. Renovasi ruang rawat inap TB MDR /TB HIV
6. Monev PPITB
MONEV PELAKSANAAN
PPITB
 Penilaian monev
1. Managerial
2. Administrative Controls
3. Environmental Controls
 Ruang tunggu
 Ruang pemeriksaan pasien / poli paru/TB
 Area pengumpulan sputum
 Laboratorium
 Limbah
 Ruang rawat inap
4. Personal Protection
• Prosedur penyaringan pasien di Triase
• Pendidikan pasien tentang etiket batuk
• Ruang tunggu dengan ventilasi yang baik .
• Proses percepatan penatalaksanaan
pelayanan
• Pelayanan segera
• Upaya pengendalian lingkungan
• Menjamin pelaksanaan upaya perlindungan diri
yang adekuat
• Pelatihan & pendidikan petugas mengenai TB
• Pemeriksaan kesehatan bagi petugas
• Monev pelaksanaan
• Rencana Kerja PPI-TB
POINT-POINT
1. Proses skrining
2. Pengaturan ruang tunggu
3. Pengaturan ruang rawat jalan ( sistem ventilasi )
4. Penempatan pasien rawat inap ( sistem kohorting )
5. Handrub dan hand wash
6. Pengaturan pembuangan sputum
7. Pengaturan pengambilan sputum
8. Alur transportasi
9. Perlindungan petugas ( masker )

Anda mungkin juga menyukai