Anda di halaman 1dari 30

PENGELOLAAN RUANG ISOLASI

(AIRBORNE TRANSMISI)

HIPPII PUSAT
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
 Kewaspadaan berdasar transmisi
bertujuan memutus mata rantai
infeksi,akibat penularan mikroba

 Tindakan pencegahan & pengendalian


infeksi bagi psn setelah diketahui
transmisinya, maka pasien harus
dipisahkan dalam penempatan, sehingga
tidak mengkontaminan pasien lain
STANDAR PPI 8
 RS melindungi pasien,pengunjung dan
staf dari penyakit menular
 RS melindungi pasien yang rentan
mengalami infeksi

 RS menetapkan regulasi penempatan


pasien dg penyakit menular dan pasien yg
mengalami imunitas rendah
/immunocompromised (PPI 8 EP 1)
 RS menyediakan ruangan untukpasien yg
mengalamiimunitas rendah sesuai dg
peraturan perundangan (PPI 8. EP 2)
 Pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap penempatan pasien
immunocompromised (PPI 8.EP 3)

 Ads regulasi ttg penempatan pasien dg


penyakit menular (airborne) & pasien dg
imunitas rendah (immunocompromised)
▫ Udara/Airborne :

Percikan/partikel berukuran kecil


< 5mm melayang/menetap di udara beberapa
jam, disebarkan luas dalam ruangan /jarak lebih jauh.

Langsung/melalui debu dg mikroba


(TBC, cacar air/varicella, campak)
Menyebar: batuk, bersin, berbicara, tindakan intubasi,
suction, bronkoskopi
Pengertian
 Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di
rumah sakit yang merawat pasien dengan kondisi medis
tertentu yang terpisah dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis (Sabra L.Katz-Wise,2006)

 Ruang Isolasi adalah ruang yang digunakan untuk perawatan


pasien dengan penyakit resiko yang dapat ditularkan pada
orang lain seperti penyakit2 infeksi a.l : HIV/AIDS,SARS,Flu
Burung dll (Kemkes RI)
Ruang Isolasi berdasarkan tekanan

Ruang Isolasi bertekanan Negatif

Ruang Isolasi bertekanan Positif


Ruang isolasi tekanan negatif
 Pada ruang isolasi bertekanan negatif udara di dalam
ruang isolasi lebih rendah dibandingkan udara luar. Hal
ini mengakibatkan tidak akan ada udara yang keluar dari
ruangan isolasi sehingga udara luar tidak terkontaminasi
oleh udara dari ruang isolasi. Ruang isolasi bertekanan
negatif ini digunakan untuk penyakit- penyakit menular
khususnya yang menular melalui udara sehingga kuman-
kuman penyakit tidak akan mengkontaminasi udara luar.
Untuk metode pembuangan udara atau sirkulasi udara
digunakan sistem sterilisasi dengan HEPA
Transmisi udara/airborne
Penempatan pasien :
◼ Di ruangan dengan tekanan negatif termonitor

◼ Pertukaran udara setiap 5-10 menit atau 6-12 x per jam

◼ Jangan gunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA


(high efficiency particulate air) yang menyaring udara
ruangan yang dibuang keluar.
◼ Pintu harus selalu tertutup rapat.

◼ Bila tdk memungkinkan, kumpulkan pasien (kohort) dengan


pasien infeksi yang sama
◼ Jika tidak ada tekanan negatif, buka jendela lebar, ventilasi
udara keluar bebas dari lalu lintas orang

2-11
pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017
MAGNAHELIC DI R.ISOLASI
MASKER N 95 (partikulat/
transmisi airborne)
Strategi PPI
 Prosedur penyaringan pasien dengan Triase

 Mengidentifikasi pasien batuk saat datang di fasilitas sesuai alur triase

 pendidikan pasien mengenai etika batuk, penyediaan tisu & masker, tempat pembuangan
tisu maupum pembuangan dahak yg benar

 Menempatkan semua suspek & pasien TB diruang tunggu yg mempunyai ventilasi baik

 Mempercepat proses pelaksanaan pelayanan bagi mereka, sehingga waktu mereka di


fasilitas dpt dikurangi seminimal mungkin

 Menjalankan & mempertahankan upaya pengendalian lingkungan dgn kemampuan optimal


& selalu mengupayakan mencapai standar

 Menjamin dilaksanakannya upaya pelindungan diri yg adekuat bagi petugas kesehatan &
mereka yg bertugas ditempat pelayanan & menyiapkan fasilitas penunjang

 Melaksanakan pelatihan & pendidikan mengenai TB & rencana kerja TB bagi semua
petugas kesehatan

 melakukan pemeriksaan kesehatan bagi petugas utk penyaringan kemungkinan terkena


TB, serta menyediakan pelayanan pengobatan bagi yg terdeteksi menderita TB
LEMARI APD DI R.ISOLASI
PENGGUNAAN APD R.ISOLASI
Pembersihan ruangan
 Area perawatan pasien harus dibersihkan setiap hari menggunakan
cairan disinfektan yg sesuai
 Petugas kebersihan memakai sarung tangan yang tidak steril, gaun
sekali pakai dan pelindung wajah saat membersihkan peralatan
perawatan pasien.
 Peralatan perawatan pasien (termasuk tandu, pagar, panel kontrol
peralatan medis, dan lantai yang berdekatan, dinding dan permukaan
kerja mungkin langsung terkontaminasi selama perawatan) harus
dibersihkan menggunakan cairan disinfektan.
7. Monitoring Ruang Isolasi
➢ Monitoring dilakukan secara berkala

➢ Dilakukan pada Fasilitas : - Fasilitas & kualitas ruangan


- Fasilitas Kebersihan tangan
- Fasilitas APD

➢ Dilakukan pada kepatuhan petugas


- kepatuhan melakukan kebersihan tangan
- kepatuhan menggunakan APD
MONITORING RUANG ISOLASI
Ruangan :
Tanggal
Auditor
Kesimpulan
 Ruang Isolasi sangat penting untuk mencegah transmisi penyakit
menular, terutama untuk airborne transmission

 Pelatihan untuk petugas tentang manajemen Ruang Isolasi dan Edukasi


kepada pasien dan keluarga sangat penting dilakukan supaya perawatan
sesuai dengan kaidah PPI

 Monitoring yang dilakukan akan menjadi tolok ukur dalam mutu


pelayanan pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai