Anda di halaman 1dari 38

PERKEMBANGAN , GEJALA KLINIS DAN

TATALAKSANA INFEKSI VIRUS nCOV 2019


PNEMONIA : INFEKSI AKUT PARENKIM
PARU
Patogen Penyebab Pneumonia

• Klasifikasi: CAP; HAV; VAP


• Pneumonia dapat menyerang siapa
aja: anak-anak, remaja, dewasa Salah satunya:
muda dan lanjut usia Coronavirus
• lebih banyak pada balita dan lanjut
-
usia.
Sumber gambar:
https://i.pinimg.com/236x/7c/10/c8/7c10c8a776e53a6cc5ed4d710c0da622--bronchitis-death.jpg
- https://wittysparks.com/pneumonia-causes-symptoms-treatment/]
- https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pneumonia-atau-bronkopneumonia/15438
Apa itu virus Corona?
• Virus ini pertama sekali diisolasi dr ayam tahun 1937

• Zoonotic virus,Coronavirus RNA virus, bersirkulasi di


hewan, seperti unta, kucing, dan kelelawar.
• Hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan
menginfeksi manusia  kasus MERS dan SARS serta
kasus outbreak saat ini (2019-nCoV)
• Bersifat Cytopathic, proliferasi di epitel saluran napas
• Epidemi dua betacoronavirus  SARS dan MERS 
10.000 kasus (tingkat kematian 10 % untuk SARS dan 37%
untuk MERS)
• Kode genetik 2019-nCoV mirip Corona virus SARS-like
Kelelawar, dan mungkin bermutasi sebelum menginfeksi
manusia  setelah diteliti lebih lanjut  mirip
coronavirus di ular (Ular makan kelelawar). Ular di jual di
Pasar Tradisional di Wuhan.

Sumber gambar: https://www.gisaid.org/fileadmin/_processed_/csm_betacoronavirus_Wuhan_Jan_2020_a80d7aa623.png


Patogenesis

Hewan Host
pembaw perantara
a/ :
natural Seperti:
host: the civet
Kelelawar (musang
, luwak):
musang, diduga
Virus masuk pada
ular ke saluran napas atas  bereplikasi di
SARS
sel epitel saluran napas atas  menyebar ke saluran
napas bawah. Pada infeksi akut terjadi shedding virus
dari saluran napas dan virus dapat  di
gastrointestinal
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Patofisiologi
• Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel menginduksi
keluarnya sitokin2
• ditemukan sitokin dalam jumlah tinggi: IL1B,
IFNγ, IP10, dan MCP1 serta kemungkinan
mengaktifkan T-helper-1 (Th1),
• Selain itu, meningkatkan T-helper-2 (Th2)
cytokines (eg, IL4 and IL10) yang mensupresi
inflamasi berbeda dari SARS-CoV
• Pada pasien 2019-nCoV di ICU  ditemukan
GCSF, IP10, MCP1, MIP1A, dan TNFα
konsentrasi lebih tinggi dibandingkan yang
tidak membutuhkan ICU  cytokine storm
• cytokine storm  berkaitan dengan derajat
keparahan
Beberapa Kota di China diisolasi
( >20Juta Penduduk)
1. Wuhan: 11 juta penduduk, Pemerintah China
membatalkan semua penerbangan, KA, bis, subway
dan ferries. Sebelumnya, setiap hari 30,000 orang
terbang dari Wuhan

2. Huanggang 7 juta penduduk, tidak boleh keluar kota


tanpa izin khusus

3. Ezhou: 1 juta penduduk, semua Kereta Api batal

4. Chibi dan Zhijiang: Restriksi untuk Travel


https://www.nytimes.com/2020/01/23/world/asia/china-coronavirus.html
Pneumonia 2019-nCoV
• Laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di kota Wuhan,
31/12/ Provinsi Hubei, China
• Awalnya per tgl 3 Januari hanya 44 pasien
19

• Outbreak dicurigai terkait dengan suatu pasar di Wuhan


• The Huanan Seafood wholesale di Wuhan di tutup
1/1/20

• Secara epidemiologi outbreak berkaitan dengan paparan satu pasar di Kota Wuhan
• sampel isolat untuk diidentifikasi mikroorganisme penyebab  tipe baru
 11- Coronavirus (10/1/20)
12/1/20 • Transmisi hewan ke manusia

• 15 pekerja medis terinfeksi, 1 pasien dalam kondisi kritis,


• Tim di China mengonfirmasi virus Wuhan dapat transmisi melalui manusia ke
 22/1/20 manusia

• Terkonfirmasi kasus terdapat di 29\ negara


 Kondisi
terkini
Tiap jam kasus terus bertambah dan semakin meluas ke berbagai
negara
Sumber gambar: https://www.marketwatch.com/story/how-the-mysterious-coronavirus-from-china-has-spread-so-quickly-2020-01-21
Kematian terkait Pnemonia nCoV

• Tingkat kematian 3-5%

• Dari lebih 28346 kasus, 500-an pasien meninggal

3800an kritis, (semuanya dengan lokasi yang berbeda2,

bahkan ada didaerah dengan jarak 2400 km dari Wuhan}

• Harus diperhatikan pada masa inkubasi juga menularkan


Sebaran Kasus
No Negara Kasus Kematian
1 China 28093 563
2 Jepang 45 0
3 Singapura 30 0
4 Thailand 25 0
5 Hongkong 24 0
6 Korea Selatan 23 0
7 Australia 15 0
8 Malaysia 14 0
9 Jerman 13 0
10 Taiwan 13 0
11 Vietnam 12 0
12 Amerika Serikat 12 0
13 Makau 10 0
14 Prancis 6 0
15 Kanada 5 0
16 UEA 5 0
17 Filipina 3 1
18 India 3 0
19 Inggris 3 0
20 Rusia 2 0
21 Itali 2 0
22 Kamboja 1 0
23 Nepal 1 0
24 Finlandia 1 0
25 Swedia 1 0
26 Sri Lanka 1 0
27 Spanyol 1 0
28 Belgia 1 0
Triase: Deteksi dan pemisahan pasien SARI curiga
infeksi nCoV

Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan
tatalaksana sesuai prioritas
Infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute Respiratory Infection-
SARI):

Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset
dalam 10 hari terakhir dan perlu perawatan di RS. Tidak adan demam tidak
mengeksklusi infeksi virus
Sumber gambar: https://www.worldaware.com/resources/blog/health-and-travel-implications-novel-coronavirus-activity
Triase: Deteksi dan pemisahan pasien SARI curiga infeksi
nCoV (2)

Riwayat perjalanan ke
Wuhan,provinsi Hubei China
dalam 14 hari sebelum onset
gejala
SARI dengan tidak ada
etiologi yang dapat DAN Pekerja kesehatan yang
menjelaskan presentasi salah bekerja dilingkungan pasien Definisi kontak erat:
klinis (atipikal pasin satu dengan SARI dirawat tanpa
berikut riwayat perjalanan - Fasilitas kesehatan
dengan
immunocompromised) yang terpapar atau
klinis yang tidak biasa atau
hasil klinis yang tidak
diharapkan bahkan jika etiologi menangani pasien
Definisi
lain telah diidentifikasi dan -
surveilans kasus Bekerja bersama atau
untuk nCoV menjelaskan presentasi klinis
sharing
Kontak erat secara fisik
dengan kasus yang terinfeksi lingkungan,ruang
ARI dengan semua tingkat nCoV, dan simptomatik ATAU
keparahan yang dalam 14 salah yang sama dengan
hari sebelum onset SATU
memiliki paparan berikut Fasilitas layanan kesehatan pasien
di negara dimana hospital-
associated nCoV infections
- Perjalanan bersama
dilaporkan
dengan pasien nCoV
- Tinggal serumah
Kasus probabel
• Kasus suspek yang diperiksa untuk 2019-
nCoV tetapi inkonklusif (tidak dapat
disimpulkan) atau seseorang dengan hasil
konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta
coronavirus

Kasus konfirmasi
• Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan
hasil pemeriksaan laboratorium positif
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi
Uncomplicated
illness
nCoV
Gejala tidak spesifik: demam, batuk, nyeri tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, nyeri
otot.
Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
Pneumonia Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia berat
ringan Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu

Pneumonia berat Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas, ditambah RR>30x/menit, distress
napas berat, SpO2 <90% udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari hal berikut: sianosis sentral atau
SpO2<90%; distress napas berat (co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya umum
pneumonia: tidak mau nyusu atau minum, penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu

ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi, lobar atau
kolaps paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu penilaian
objektif seperti echocardigrafi.

Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi oksigen
rendah, urin output berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah
rendah, kulit mottling, hasil lab: koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau
hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu abnormal atau
leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan vasopressor
untuk mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT meningkat;
vasodilatasi hangat dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura;
peningkatan laktat; oliguria; hiper atau hipotermia.
Demografik dan Klinis
(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia
nCoV)

• Dari ke 41 pasein, secara demografik rata rata usia 49 tahun, tidak ada
anak yang terinfeksi, laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang
• 66% terpapar satu pasar di China Tanda dan gejala yang muncul:
• Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan sesak hari ke-8 dan rata Demam (98%),batuk (76%), myalgia atau
rata hari ke-10 ICU
fatique (44%),
• Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang diabetes, 6 pasien CHF,
dan 6 pasien hipertensi RR>24 (29%), sesak (55%), diare (3%), sakit
kepala (8%)
Hasil penunjang (A) CT Toraks
(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV) Transversal,
laki-laki 40
tahun,
menunjukkan
multiple
lobular
bilateral dan
Pada pemeriksaan area
penunjang: subsegmental
- Leukosit konsolidasi
hari ke-15
dominan
setelah onset
normal (45%) gejala.
- Dominan
neutropenia (B) CT Toraks
transversal,
- D-dimer wanita 53
meningkat pada tahun,
pasien yang opasitas
ground-glass
berat (ICU)
bilateral dan
- Procalsitonin area
dominan subsegmental
normal konsolidasi,
hari ke-8
- Laktat dominan setelah onset
meningkat gejala.
- Dari hasil
rongten : Kedua (C) Dan bilateral
Tatalaksana dan outcome
(laporan penelitian 41 pasien
pertama Pneumonia nCoV)

- Komplikasi yang muncul ARDS


(29%)  ICU (85%)

- Syok  7%

- Terapi yang diberikan:


antibiotik (100%), antiviral
(93%), penggunaan
kortikosteroid (22%; WHO
tidak merekomendasikan)

- Pemakaian ventilator: 5% (2
kasus)

- Prognosis: Dirawat 17%;


Pulang 68%, Meninggal 15%
Implementasi Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi (PPI)
• PPI : bagian vital dan terintegrasi dalam managemen klinis pasien dan
harus dimulai dititik pasien masuk ke rumah sakit (IGD)

Standar
pencegahan

hand hygiene alat pelindung diri


Pembersihan/perawatan
lingkungan
rumah sakit

pencegahan tertusuk jarum


atau benda tajam pencucian dan desinfektan
Sumber gambar: google.com
managemen pembuangan limbah medis peralatan medis
Implementasi PPI (2)
Triase - Masker medis untuk pasien suspek
- Ruang isolasi atau area terpisah
- Jarak minimal 1 meter dari pasien lain
- Ajari etika batuk dan bersin
- Hand hygiene

Pencegahan - Gunakan masker medis jika bekerja dalam 1-2 meter dari pasien
transmisi droplet - Satu ruang khusus atau disatukan dengan etiologi yang sama
- Jika etiologi tidak pasti, satu group pasien dengan diagnosis klinis sama dan risiko
epidemiologi sama, dengan pemisahan spasial
- Gunakan pelindung mata jika menangani pasien dari jarak dekat
- Batasi aktvitas pasien keluar ruangan

Pencegahan Mencegah dari area atau peralatan yang terkontaminasi


kontak - Gunakan APD lengkap, dan lepas jika keluar
- Jika memungkinkan gunakan alat sekali pakai contoh stetoskop, termometer,
- Hindari mengkontaminasi daerah yang tidak secara langsung terkait perawatan pasien
seperti gagang pintu
- Ventilasi ruangan adekuat
- Hand Hygiene
- hindari pemindahan pasien

Penerapan seperti: suction, intubasi, bronkoskopi, RJP.


pencegahan - APD lengkap mencakup sarung tangan, jubah, pelindung mata, masker N95
airborne ketika - Gunakan ruangan ventilasi tunggal jika memungkinkan , ruangan tekanan negatif,
melalkukan - Hindari keberadaan individu yang tidak dibutuhkan
prosedur alat - Setelah tindakan tatalaksana sesuai dengan tipe ruangannya
saluran napas
Penggunaan Robot

• Satu kasus terdiagnosis di Amerika serikat, Laki-laki 30


tahun riwayat perjalanan ke Wuhan, ditangani oleh
beberapa pekerja medis dan robot.
• Robot dilengkapi dengan stetoskop memeriksa tanda
vital pasien dan berkomunikasi dengan pasien melalui
layar besar.
• Di isolasi brankar khusus namanya “ISOPOD”.

Dokter
menggunakan robot
untuk komunikasi
Gambar: dengan pasien
ISOPOD

Sumber gambar: https://edition.cnn.com/2020/01/23/health/us-wuhan-coronavirus-doctor-interview/index.html?utm_medium=social&utm_term=link&utm_content=2020-01-24T07%3A01%3A06&utm_source=twCNN


Diagnosis laboratorium: Pengumpulan
spesimen Kultur darah
• kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan menunda terapi
antibiotik dengan menunggu kultur darah)

Sampel spesimen saluran napas


• saluran napas atas (nasofaring dan orofaring)
• saluran napas bawah (sputum, aspirat endotrakeal, atau bilasan broncoalveolar)
• KEDUANYA diambil
• tes nCoV oleh RT-PCR
• mungkin hanya mengambil sampel dari saluran napas bawah jika tersedia segera
seperti pasien dengan ventilator

Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.

Kasus terkonfirmasi nCoV


• Ulangi pengambilan sampel dari saluran napas atas dan bawah untuk petunjuk klirens
dari virus. Frekuensi: 2-4 hari sampai 2 kali hasil negatif dari kedua sampel serta secara
klinis perbaikan setidaknya 24 jam. spesimen di ambil sesering mungkin harian bila
diperlukan untuk kepentingan PPI.
Diagnosis

Diagnosi • Pneumonia 2019-nCoV


s

• Pneumonia bakteri
Diagnosi • Pneumonia jamur
s
Banding • Edema paru kardiogenik
(gagal jantung)
Terapi dan Monitoring
Isolasi • Semua kasus (ringan-berat)

• Hand hygiene, APD lengkap, Kewaspadaan


tertusuk benda tajam, pembersihan alat
Implementasi PPI kesehatan dan lingkungan RS, waspada
pencegahan tindakan saluran napas
• Untuk melihat perjalanan atau perkembangan
Serial foto toraks penyakit
• Target saturasi SpO2≥90% (tidak hamil) ≥92-95%
Suplementasi (hamil)
oksigen • Anak dengan tanda kegawatan target SpO2 ≥94%,
jika tidak ≥90%
• Sesuai diagnosis klinis, berdasarkan epidemiologi
lokal dan panduan tatalaksana
Antimikroba empiris • Pemberian antibiotik dalam satu jam dari asesmen
awal untuk pasien dengan sepsis
kortikotiroid sistemik tidak
diberikan rutin untuk • Belum terbukti manfaatnya, cenderung harm,
tatalaksana pneumonia kecuali ada indikasi lain
virus atau ARDS
Terapi dan Monitoring
Terapi simptomatik • Demam, batuk

• Terapi cairan konservatif jika tidak ada


Terapi cairan bukti syok

Ventilasi Mekanis • Bila gagal napas

• Apabila syok sepsis


Penggunaan • norepinefrin, epinefrin, vasopresin, dan
vasopressor dopamin
• Perburukan klinis: gagal napas cepat
Observasi progresif dan sepsis, dan penerapan
tatalaksana suportif segera
Pahami kondisi co-morbid • Pemilahan terapi penyakit penyerta.
pasien untuk menyesuaikan
tatalaksana kondisi kritis dan • Komunikasi dengan pasien dan keluarga:
prognosis prognosis
Pencegahan komplikasi
Hasil antisipasi Intervensi
Mengurangi waktu - Penggunaan protocol penilaian setiap hari untuk menentukan
pemakaian ventilasi kesiapan bernapas spontan
mekanik invasif - Minimal sedasi berkelanjutan atau intermiten, targetkan titik
akhir titrasi atau interupsi harian sedasi infus

Mengurangi insiden VAP - Intubasi oral lebih baik


- Posisi semi-recumbent
- Penggunaan system penyedot tertutup
- Penggunaan sirkuit ventilator baru untuk setiap pasiep
- Ganti penukar penghangat kelembaban ketika tidak berfungsi
setiap 5-7 hari

Mengurangi insiden - Penggunaan profilaksis farmakologis (heparin 5000 unitSC 2x


tromboemboli sehari); jika kontraindikasi gunakan profilaksis mekanik
Mengurangi insiden infeksi - Pemasangan sesuai SOP standar PPI dan pengingat pencabutan
terkait kateter jika tidak dibutuhkan
Mengurangi insiden ulkus - Balikkan pasien setiap 2 jam
dekubitus
Mengurangi insiden ulkus - Pemberian nutrisi enteral dini (dalam 24-48 jam sejak masuk
peptikum dan perdarahan RS)
GI - Pemberian H2RB atau PPI pada pasien dengan risiko GI
bleeding
Mengurangi insiden - Mobilisasi aktif dini ketika sudah aman dilakukan
Tatalaksana spesifik anti-nCoV

• Belum ada!

• Dilaporkan pemakaian obat anti HIV

• Ada institusi yang memberikan Oseltamivir


Vaksin Pneumonia ini , bukan untuk
Coronavirus
• Vaksin Pneumokokus (PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine)
• merek dagang Prevnar®
• kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae, yang
Vaksin PCV13 paling sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia.
• Masa perlindungan sekitar 3 tahun.
• Vaksin PCV13 utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2
tahun.

• Vaksin PPSV23 (nama dagang Pneumovax 23®)


• proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus
Vaksin PPSV23 • Vaksin PPSV23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. usia
65 tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus

• Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib)


merupakan penyebab pneumonia dan radang otak (meningitis) yang utama.
Vaksin Hib • Di Indonesia vaksinasi Hib telah masuk dalam program nasional imunisasi
untuk bayi.

BELUM ADA VAKSIN UNTUK KASUS PNEUMONIA YANG SEDANG


OUTBREAK SAAT INI KARENA DISEBABKAN CORONAVIRUS JENIS BARU.
Kondisi khusus

• Terapi suportif dengan memperhatikan


adaptasi fisiologi kehamilan
• Analisis risiko-manfaat. Konsul: dokter
obsgyn dan komite etik
• Keputusan terminasi kehamilan
bergantung banyak faktor: usia
kehamilan, kondisi maternal dan
stabilitas fetus.
• Konsultasi: SpOG, SpA perinatologi, dan
Ibu Hamil Curiga atau Terinfeksi dokter
nCoV anestesi (ICU)

Sumber gambar: https://www.infobaru.id/2015/02/54-gambar-animasi-ibu-hamil.html


Alur Pneumonia nCoV
Pasien dengan gejala:
 Demam
 Batuk
 Sesak atau kesulitan
bernapas

Foto Toraks: gambaran


pneumonia

Bila Tanyakan Riwayat Bepergian Bila Perlakukan


Hubungi Posko KLB
iya ke China dalam 2 minggu tidak sebagaimana
Coronavirus
terakhir tatalaksana
Bila pneumonia pada
iya umumnya
Periksa:
 DPL
 Fungsi hepar, fungsi
ginjal
 PCT/CRP

Bila curiga kearah infeksi


Coronavirus

Rujuk ke RS Rujukan Bila tidak bisa


yang telah ditunjuk dirujuk karena
oleh Dinkes setempat beberapa alasan:

 Isolasi
 Swab tenggorokan untuk pemeriksaan
Coronavirus (Hubungi Lab Litbangkes)
 Serial foto toraks sesuai indikasi
 Terapi simptomatik
 Terapi cairan
 Ventilator mekanik (bila gagal napas)
 Bila ada disertai infeksi bakteri dapat diberikan
antibiotik
Health Advice (WHO)
Cegah diri sendiri dari penyakit Cegah orang lain tertular/sakit
Hindari Tutup mulut dan
hidung dengan Hindari
kontak bepergian jika
tissue atau siku
langsung ketika batuk atau sakit atau
tanpa bersin bepergian ke
terproteksi Terapkan Buang tissue ke tempat tempat
dengan orang
hand sampah tertutup outbreak
sakit saluran
napas dan hygiene
Cuci tangan setelah
hewan batuk atau bersin atau Gunakan
peliharaan kontak orang sakit masker jika
ataupun sakit
hewan liar Ketika berbelanja di
Makanan yang aman Pasar Ketika bekerja di Pasar

Cuci tangan setelah


menyentuh hewan Gunakan proteksi tubuh,
atau produk hewan sarung tangan dan wajah Sering cuci tangan,
Masak ketika memegang produk terutam setelah
matang dan hewan memegang produk
Hindari menyentuh
higienis hewan
Hindari kontak Lepaskan baju pelindung
hewan sakit dan setelah bekerja, cuci
spoil meat setiap hari
Desinfektan
Hindari kontak stray tempat kerja,
animal dan sampah Hindari keluarga terpapar
pakaian kerja sehari sekali
atau cairan
• KLB 2019-nCoV Sebagai
isyarat agar manusia
membatasi diri untuk tidak
mengkonsumsi hewan liar,
sebagai pencegahan
penyakit infeksi zoonosis.
谢谢你
Xièxiè nǐ
Daftar Pustaka
1. WHO. Interim guidance: Clinical management of severe acute respiratory infection when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected. 12 Januari 2020.
2. WHO. Novel coronavirus. [homepage on The Internet]. Cited 24/1/20. Available on: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public.
2020.l
3. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Zang Li, Fan G, etc. Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet. 24 jan 2020.
4. WHO. WHO Statement regarding cluster of Pneumonia cases in Wuhan, China. [Homepahe on The Internet]. cited 15 Jan 2020. Available on:
https://www.who.int/china/news/detail/09-01-2020-who-statement-regarding-cluster-of-pneumonia-cases-in-wuhan-china. (Jan 9th 2020)
5. Virological org. Initial genom release of novel coronavirus. [Homepage on the Internet]. Cited Jan 5th 2020. Available on: http://virological.org/t/initial-genome-release-of-
novel-coronavirus/319.( Jan 10th 2020)
6. Surat Resmi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tertanggal 5 Januari 2020.
7. WHO. WHO statement on novel coronavirus in Thailand.[ Homepage on The Internet] Cited 15 Januari 2020. Available on: https://www.who.int/news-room/detail/13-01-
2020-who-statement-on-novel-coronavirus-in-thailand. (Jan 13rd 2020)
8. The Government of The Hong Kong Special Administrative region. Severe respiraroty disease associated with a Novel infectious agent.[ Homepage on the Internet]. cited Jan
15th 2020. Available on: https://www.chp.gov.hk/en/healthtopics/content/24/102466.html. (Jan 15th 2020)
9. Cohen J. Chinese researchers reveal draft genome of virus implicated in Wuhan pneumonia outbreak. [Homepage on The Interne] cited Jan 15th 2020. Available on:
https://www.sciencemag.org/news/2020/01/chinese-researchers-reveal-draft-genome-virus-implicated-wuhan-pneumonia-outbreak. (Jan 11st 2020).
10. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. World Pneumonia Day 2018. [Homepage on the Internet]. Cited Jan 15th 2020. Available on: https://www.klikpdpi.com/index.php?
mod=article&sel=8704. (2018)
11. Mackenzie G. The definition and classification of pneumonia. Pneumonia journal (2016)8:14.
12. Fotterl Q. Here’s how Here’s how the mysterious coronavirus has spread around the world so rapidly. {homepage on The Internet]. Cited 25 Jan 2020. Available:
https://www.marketwatch.com/story/how-the-mysterious-coronavirus-from-china-has-spread-so-quickly-2020-01-21. Jan 25 th 2020.
13. Cane DL. BREAKING: China Claims To Have ‘Cured’ First Patient With Coronavirus As 90,000 Suffer. [Homepage on The Internet}. Cited jan 25 th 2020. Available on:
https://nationalfile.com/breaking-china-claims-to-have-cured-first-patient-with-coronavirus-as-90000-suffer/. Jan 24 th 2020.
14. Chavez N. A man diagnosed with Wuhan coronavirus near Seattle is being treated largely by a robot. [Homepage on The Internet]. Cited Jan 25 th 2020. Available on:
https://edition.cnn.com/2020/01/23/health/us-wuhan-coronavirus-doctor-interview/index.html?utm_medium=social&utm_term=link&utm_content=2020-01-
24T07%3A01%3A06&utm_source=twCNN. Jan 24 th 2020.
15. CDC. 2019-nCoV sSituation summary. [Homepage on The Internet]. Cited Jan 25 th 2020. Available on: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/summary.html. Jan 24,
2020.
16. GISAID. Genomic epidemiology of BetaCoV 2019-2020. [Homepage on The internet]. Cited Jan 25 th 2020. Available on: https://www.gisaid.org/epiflu-applications/next-
betacov-app/.Jan 23rd 2020.
17. Haryono W. Malaysia Konfirmasi Tiga Kasus Virus Korona
18. [Homepage on The internet]. Cited Jan 25th 2020. Available on:https://www.medcom.id/internasional/asia/yKXG0R6k-malaysia-konfirmasi-tiga-kasus-virus-korona. Jan 20.
19. .Ministry Health of Siangpore. [Homepage on The internet]. Cited Jan 26 th 2020. Available on: https://www.moh.gov.sg/news-highlights/details/fourth-confirmed-
imported-case-of-wuhan-coronavirus-infection-in-singapore
Pengaruh usia terhadap kasus Coronavirus

• China’s National Health Comision usia


kematian > 60 thn
• Dan terdapat preexisting disease : DM dan CV

Anda mungkin juga menyukai