COVID-19
1. Pendahuluan
2. Definisi COVID-19
3. Etiologi, patogenesis dan transmisi COVID-19
4. Gejala COVID-19
5. Faktor Risiko COVID-19
6. Diagnosis COVID-19
7. Komplikasi COVID-19
8. Contoh kasus
1. Pendahuluan
28 March 2020 :
• 591 971 cases
• 27 090
deaths.
Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia
30 March 2020 :
• 1.414 cases
• 122 deaths
• 75 recovered
2. Definisi
3.1. ETIOLOGI :
Hewan Host
pembawa/ perantara:
natural Seperti: the
host: civet
Kelelawar, (musang
musang, luwak):
ular diduga
pada SARS
Virus masuk ke saluran napas atas → bereplikasi di sel epitel saluran
napas atas → menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
shedding virus dari saluran napas dan virus dapat → di gastrointestinal
→ Respon imun innate dan spesifik
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
3.2. Patogenesis
• Masuknya virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus.
• Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2). Sekuens dari RBD (Reseptor-
binding domain) termasuk RBM (receptor-binding motif) pada
SARS-CoV-2 kontak langsung dengan enzim ACE-2
• Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA
genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi
virus.
• Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel menginduksi
keluarnya sitokin2
• ditemukan sitokin dalam jumlah tinggi: IL1B, IFNγ,
IP10, dan MCP1 serta kemungkinan mengaktifkan
T-helper-1 (Th1),
• Selain itu, meningkatkan T-helper-2 (Th2)
cytokines (eg, IL4 and IL10) yang mensupresi
inflamasi berbeda dari SARS-CoV
• Pada pasien 2019-nCoV di ICU → ditemukan
GCSF, IP10, MCP1, MIP1A, dan TNFα
konsentrasi lebih tinggi dibandingkan yang
tidak membutuhkan ICU → cytokine storm
• cytokine storm → berkaitan dengan derajat
keparahan
3.3. Transmisi/Penularan COVID-19
• Kontaminasi feses
Definisi SARI : Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset dalam 10 hari
terakhir dan perlu perawatan di RS. Tidak adanya demam tidak mengeksklusi infeksi virus
• Dari ke 41 pasien, secara demografik rata rata usia 49 tahun, tidak ada anak
yang terinfeksi, laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang
• Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan sesak hari ke-8 dan rata rata hari
ke-10 ICU
• Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang diabetes, 6 pasien CHF, dan 6
pasien hipertensi
Onset perjalanan gejala klinis
Masa inkubasi
menurut WHO
antara 2 sd 14 hari
Lama gejala
• Ringan : 2 minggu
• Berat-kritis: 3-6 mgg
5. Faktor risiko
• Populasi rentan
1. Usia lanjut (umumnya > 60 tahun)
2. Populasi dengan komorbid
• Perokok
• Penyakit jantung dan pembuluh darah (termasuk hipertensi)
• Diabetes
• Penyakit paru kronik
• Gizi kurang
• Kanker
• Kondisi imunitas rendah...................... DLL
• Dapat mengenai usia produktif
• Anak-anak jarang
6. Diagnosis
▪ Anamnesis
• Gejala klinis
• Riwayat perjalanan
• Riwayat kontak dengan penderita covid-19
• Riwayat bekerja/berkunjung di area/tempat ada kasus covid-19
▪ Pemeriksaan Fisis
▪ Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi : Darah perifer lengkap dengan diff count
• Radiologi (Foto toraks/CT scan toraks)
• Pemeriksaan RT-PCR
Penunjang Diagnosis :
Hematologi
Dari bahan :
- Swab tenggorok (nasofaringeal swab)
- Sputum
- BAL (bronchoalveolar lavage)
Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen
Kultur darah
•kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan menunda terapi antibiotik dengan
menunggu kultur darah)
Serologi
•hanya jika RT-PCR tidak tersedia.
1. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC) atau
riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/ sesak
nafas/ sakit tenggorokan/ pilek/ pneumonia ringan hingga berat.#
DAN
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal*.
1.Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi saluran
napas, ditambah satu dari: frekuensi napas >30 x/menit, distress pernapasan berat,
atau saturasi oksigen (SpO2) <90% pada udara kamar.
Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari
berikut ini:
- sianosis sentral atau SpO2 <90%;
- distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);
- tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau
penurunan kesadaran, atau kejang.
- Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea :<2 bulan,
≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun, ≥30x/menit.
2.Orang dalam pemantauan (ODP)
1. Seseorang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk.
DAN
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal*
https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/3000168/complications
Risiko kematian
Pneumonia ringan
Pneumonia berat
Sepsis
Syok septik
38
Kriteria Ringan, sedang, berat
40
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi nCoV
Uncompli Gejala tidak spesifik: demam, batuk, nyeri tenggorokan,
cated kongesti hidung, malaise, sakit kepala, nyeri otot.
illness Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
Pneumoni Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia
a ringan berat
Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumoni Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran
a berat napas, ditambah RR>30x/menit, distress napas berat, SpO2
<90% udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu
dari hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%; distress napas
berat (co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda
bahaya umum pneumonia: tidak mau nyusu atau minum,
penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi nCoV
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis
diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak
sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau
overload cairan. Perlu penilaian objektif seperti echocardigrafi.
Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi
(Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat,
saturasi oksigen rendah, urin output berkurang; HR meningkat; nadi teraba
lemah, ektremitas dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling, hasil lab:
koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya
suhu abnormal atau leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan,
membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum
laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi
Terapi dan Monitoring
Isolasi • Semua kasus (ringan-berat)
Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok
47
9. Tatalaksana pemeriksaan dengan rapid
test
48
Alur Pemeriksaan
Menggunakan
Rapid Test
Antigen
49
Alur Pemeriksaan
Menggunakan
Rapid Test
Antibodi
50
51
52
53
10. Pencegahan dan strategi pengendalian secara umum
Menjaga Stamina
Perilaku hidup bersih dan sehat
57
58
59
Tingkatkan
TERIMA
kewaspadaan,
KASIH kurangi kepanikan!