Anda di halaman 1dari 30

COVID 19:

Gejala Klinis dan Pengobatannya


Apa itu Coronavirus?
• Coronavirus merupakan virus Zoonotic  transmisi dari hewan ke
manusia

• Coronavirus merupakan RNA virus, bersirkulasi di hewan, seperti unta,


kucing, dan kelelawar.

• Hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan menginfeksi manusia


 kasus MERS dan SARS serta kasus outbreak saat ini (2019- Gambaran mikroskopik 2019-nCoV

nCoV)

• Epidemi dua betacoronavirus  SARS dan MERS  10.000 kasus


(tingkat kematian 10 % untuk SARS dan 37% untuk MERS)

• Kode genetik 2019-nCoV mirip Corona virus SARS-like Kelelawar, dan


mungkin bermutasi sebelum menginfeksi manusia  setelah diteliti
lebih lanjut  mirip coronavirus di ular (Ular makan kelelawar). Ular
di jual di Pasar Tradisional di Wuhan.

Sumber gambar: https://www.gisaid.org/fileadmin/_processed_/csm_betacoronavirus_Wuhan_Jan_2020_a80d7aa623.png


Huanan Wholesale Seafood Market yang
terletak di Wuhan, Hubei, China
Huanan Wholesale Seafood Market yang
terletak di Wuhan, Hubei, China
Lebih 100 varietas hewan, hewan-
hewan tak biasa seperti ular hingga
luwak, dan unggas hidup, serta mulai
dari rubah, musang, hingga serigala
diperjual belikan di pasar tradisional

menurut Organisasi Kesehatan Dunia


(WHO), musang dianggap sebagai
perantara yang membawa virus
kelelawar yang menular ke manusia
yang berasal dari pasar basah di Provinsi
Guangdong dan Hong Kong,
menyebabkan wabah sindrom
pernapasan akut (SARS) pada tahun
2002-2003. SARS telah membunuh 774
orang di seluruh dunia dan total orang
yang terinfeksi mencapai 8.098
Kematian terkait Pnemonia nCoV

• Tingkat kematian 2-3%

• Sebagian besar pasien yang meninggal adalah pasien usia tua dan

penyakit penyerta,

• Pasien termuda yang meninggal usia 48 tahun perempuan dengan

memiliki riwayat diabetes, hipertensi, gagal ginjal, dan stroke.


Sensitivitas Coronavirus

Coronavirus baru sensitive terhadap pemanasan 56℃ selama 30


menit, 75% alcohol, Disinfektan berisi chlorine, hydrogen peroxide
disinfectant, chloroform dan pelarut lipid dapat secara efektif
menginaktivasi virus.
The Effect of Temperature and Relative Humidity
on The Viability of The SARS Coronavirus

• Corona virus dapat hidup lebih dari 5 hari pada suhu 22-25°C dan
dengan kelembaban relatif 40- 45 %
• SARS-CoV mati pada suhu 56 ° C dalam 15 menit
• Studi menunjukkan SARS-CoV dapat diinaktivasi oleh sinar UV ,
kondisi basa (pH > 12), atau kondisi asam (pH < 3)

Chan K, Peiris M, Lam S, Poon L, Yuen K, Seto W. The Effect of Temperature and Relative Humidity
on The Viability of The SARS Coronavirus. Advances in Virology 2011 ; 1-7.
• Stabilitas SARS-CoV yang lebih baik pada suhu dan kelembaban
rendah dapat meningkatkan kemungkinan transmisi pada area
subtropics selama musim semi.
• Sedangkan beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Indonesia,
Thailand) memiliki suhu dan kelembaban yang relatif tinggi.
Patogenesis

Hewan Host
pembawa/ perantara:
natural host: Seperti: the
Kelelawar, civet
musang, ular (musang
luwak):
diduga pada
SARS
Virus masuk ke saluran napas atas  bereplikasi di sel epitel saluran
napas atas  menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
shedding virus dari saluran napas dan virus dapat  di gastrointestinal
 Respon imun innate dan spesifik
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Penularan CoV
• Tranmisi dari manusia ke manusia:

• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin

• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)

• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci

tangan

• Kontaminasi feses

• Masih dalam penelitian

• Terdapat kasus, satu pasien,  “a suspected super-spreader” diduga telah menularkan ke 15 staff di satu rumah sakit (serang

dokter meninggal)

• 9
Triase: Deteksi dan pemisahan pasien SARI curiga infeksi nCoV

Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan tatalaksana sesuai prioritas

Infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute Respiratory Infection-SARI):

Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset dalam 10 hari terakhir dan perlu
perawatan di RS. Tidak adan demam tidak mengeksklusi infeksi virus

Sumber gambar: https://www.worldaware.com/resources/blog/health-and-travel-implications-novel-coronavirus-activity


Pasien dalam pengawasan (1)
1. Seseorang mengalami:
a. Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,

b. Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,

c. Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis Perlu waspada pasien immunocompromised gejala dan tanda
tidak jelas.

DAN minimal satu berikut:

a. Memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit) dalam waktu 14 hari sebelum
timbul gejala; ATAU

b. merupakan petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat yang tidak
diketahui penyebab/etiologi penyakitnya, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian; ATAU
Pasien dalam pengawasan (2)
• Seseorang dengan ISPA ringan sampai berat dalam waktu 14 hari sebelum
sakit, memiliki salah satu dari paparan berikut:
• a. Riwayat kontak erat kasus konfirmasi 2019-nCoV; ATAU
• b. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit
(sesuai dengan perkembangan penyakit); ATAU
• c. Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit); ATAU
• d. Riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki (demam ≥380C) atau ada
riwayat demam
Negara Terjangkit COVID-19 (Transmisi Lokal)
(Sumber WHO, Update 2 Maret 2020 )

No Nama Negara Kasus Konfirmasi Kematian


1 Cina 78.630 2747
2 Singapura 93 0
3 Jepang 186 3
4 Republik Korea 1766 13
5 Malaysia 22 0
6 Vietnam 16 0
7 Thailand 40 0
8 Amerika Serikat 59 0
9 Jerman 21 0
10 Perancis 18 2
11 UK 13 0
12 Uni Emirat Arab 13 0
13 Australia 23 0
14 Mesir 1 0
15 Iran 141 22
16 Italia 400 12
17 Kanada 11 0
18 Spanyol 12 0
19 Kroasia 3 0
20 Indonesia 2 0
Orang dalam pemantauan
• Seseorang yang mengalami gejala demam/riwayat demam tanpa pneumonia
riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit,
• DAN TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat paparan (Riwayat kontak
erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV;
• Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit
(sesuai dengan perkembangan penyakit),
• Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit);
r;

Saat ini, istilah suspek dikenal sebagai pasien dalam pengawasan


Sumber: Ditjen Pencegahn dan pengendalian penyakit, Kesiapsiagaan menghadapi 2019-nCoV. Jan.2020.kemenkes
Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen
Implementasi Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)
• PPI : bagian vital dan terintegrasi dalam managemen klinis pasien dan harus dimulai dititik pasien
masuk ke rumah sakit (IGD)

Standar pencegahan

hand hygiene alat pelindung diri


Pembersihan/perawatan lingkungan
rumah sakit

pencegahan tertusuk jarum


atau benda tajam pencucian dan desinfektan
Sumber gambar: google.com
managemen pembuangan limbah medis peralatan medis
Implementasi PPI (2)
Triase - Masker medis untuk pasien suspek
- Ruang isolasi atau area terpisah
- Jarak minimal 1 meter dari pasien lain
- Ajari etika batuk dan bersin
- Hand hygiene
Pencegahan transmisi - Gunakan masker medis jika bekerja dalam 1-2 meter dari pasien
droplet - Satu ruang khusus atau disatukan dengan etiologi yang sama
- Jika etiologi tidak pasti, satu group pasien dengan diagnosis klinis sama dan risiko epidemiologi sama, dengan
pemisahan spasial
- Gunakan pelindung mata jika menangani pasien dari jarak dekat
- Batasi aktvitas pasien keluar ruangan
Pencegahan kontak Mencegah dari area atau peralatan yang terkontaminasi
- Gunakan APD lengkap, dan lepas jika keluar
- Jika memungkinkan gunakan alat sekali pakai contoh stetoskop, termometer,
- Hindari mengkontaminasi daerah yang tidak secara langsung terkait perawatan pasien seperti gagang pintu
- Ventilasi ruangan adekuat
- Hand Hygiene
- hindari pemindahan pasien

Penerapan pencegahan seperti: suction, intubasi, bronkoskopi, RJP.


airborne ketika - APD lengkap mencakup sarung tangan, jubah, pelindung mata, masker N95
melalkukan prosedur alat - Gunakan ruangan ventilasi tunggal jika memungkinkan , ruangan tekanan negatif,
saluran napas - Hindari keberadaan individu yang tidak dibutuhkan
- Setelah tindakan tatalaksana sesuai dengan tipe ruangannya
Penggunaan Robot

• Satu kasus terdiagnosis di Amerika serikat, Laki-laki 30 tahun riwayat


perjalanan ke Wuhan, ditangani oleh beberapa pekerja medis dan robot.
• Robot dilengkapi dengan stetoskop memeriksa tanda vital pasien dan
berkomunikasi dengan pasien melalui layar besar.
• Di isolasi brankar khusus namanya “ ISOPOD” .

Dokter menggunakan robot


untuk komunikasi dengan
pasien
Gambar: ISOPOD

Sumber gambar: https://edition.cnn.com/2020/01/23/health/us-wuhan-coronavirus-doctor-interview/index.html?utm_medium=social&utm_term=link&utm_content=2020-01-24T07%3A01%3A06&utm_source=twCNN


Terapi dan Monitoring
Terapi dan Monitoring
Pencegahan komplikasi
Hasil antisipasi Intervensi
Mengurangi waktu pemakaian - Penggunaan protocol penilaian setiap hari untuk menentukan kesiapan bernapas
ventilasi mekanik invasif spontan
- Minimal sedasi berkelanjutan atau intermiten, targetkan titik akhir titrasi atau
interupsi harian sedasi infus
Mengurangi insiden VAP - Intubasi oral lebih baik
- Posisi semi-recumbent
- Penggunaan system penyedot tertutup
- Penggunaan sirkuit ventilator baru untuk setiap pasiep
- Ganti penukar penghangat kelembaban ketika tidak berfungsi setiap 5-7 hari

Mengurangi insiden tromboemboli - Penggunaan profilaksis farmakologis (heparin 5000 unitSC 2x sehari); jika
kontraindikasi gunakan profilaksis mekanik
Mengurangi insiden infeksi terkait - Pemasangan sesuai SOP standar PPI dan pengingat pencabutan jika tidak dibutuhkan
kateter
Mengurangi insiden ulkus dekubitus - Balikkan pasien setiap 2 jam

Mengurangi insiden ulkus peptikum - Pemberian nutrisi enteral dini (dalam 24-48 jam sejak masuk RS)
dan perdarahan GI - Pemberian H2RB atau PPI pada pasien dengan risiko GI bleeding
Mengurangi insiden kelemahan - Mobilisasi aktif dini ketika sudah aman dilakukan
terkait ICU
Tatalaksana spesifik anti-nCoV

• Belum ada!

• Dilaporkan pemakaian obat anti HIV, Chloroquine

• Ada institusi yang memberikan Oseltamivir

• Vaksin belum ada


Pencegahan infeksi novelCoronavirus
bagi pekerja di Pasar jual bahan makanan segar

• Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani hewan dan produk hewan
• Bersihkan dan disinfeksi alat serta tempat kerja sedikitnya sekali sehari
• Kenakan baju pelindung, sarung tangan dan pelindung wajah ketika mengolah
hewan atau produk hewan segar
• Buka baju pelindung setelah kerja, bersihkan setiap hari dan tinggal ditempat
kerja
• Jauhkan anggota keluarga dari perlengkapan dan sepatu yang belum
dibersihkan
Pencegahan infeksi Coronavirus baru pengolahan
makanan dari Pasar

• Cuci tangan dengan sabun dan air setelah mengolah hewan dan
produk hewan
• Hindari menyentuh mata, hdung dan mulut
• Hindari kontak dengan hewan sakit dan daging berpenyakit
• Hindari kontak dengan kandang hewan dan limbah air di pasar
Pencegahan
Menjaga Stamina
Perilaku hidup bersih dan sehat

Makanan sehat bergizi


Perbedaan ANTISEPTIK , ANTIBIOTIK, DAN DISINFEKTAN

ANTISEPTIK : senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat


pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran
mukosa.[1][2]

ANTIBIOTIK : digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh

DISINFEKTAN : digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati, [2] 

Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi penyakit karena dapat


memperlambat penyebaran penyakit.[5]

1. Levinson W. 2008. Review of Medical Microbiology & Imunology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
2. Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
3. Jain M. 2004. Competition Science Vision. India: Pratiyogita Darpan.
4. Havard CMH. 1990. Black’s Medical Dictionary 36th Edition. USA: Barnes & Noble Books.
5. Kansas State Board of Health. 2008. Annual Report of The State Board of Health of The State of Kansas. USA: BiblioBazaar LLC.
• KLB 2019-nCoV Sebagai isyarat
agar manusia membatasi diri
untuk tidak mengkonsumsi
hewan liar, sebagai pencegahan
penyakit infeksi zoonosis.
谢谢你
Xièxiè nǐ

Anda mungkin juga menyukai