COVID-19
• VIRUS ZOONOTIK
( Transmisi dari hewan -
manusia )
• STRUKTUR seperti
kubus dengan protein S
berlokasi di permukaan
virus.
Sebaran Covid-19 7 September 2021
Patogenesis
Hewan Host
pembawa/ perantara:
natural host: Seperti: the
Kelelawar, civet
musang, (musang
ular luwak):
diduga pada
SARS
Virus masuk ke saluran napas atas bereplikasi di sel epitel saluran
napas atas menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
shedding virus dari saluran napas dan virus dapat di gastrointestinal
Respon imun innate dan spesifik
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Patogenesis
• Masuknya virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus.
• Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2). Sekuens dari RBD (Reseptor-
binding domain) termasuk RBM (receptor-binding motif) pada SARS-
CoV-2 kontak langsung dengan enzim ACE-2
• Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA
genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
Patofisiologi
• Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel menginduksi
keluarnya sitokin2
• ditemukan sitokin dalam jumlah tinggi: IL1B, IFNγ, IP10,
dan MCP1 serta kemungkinan mengaktifkan T-helper-1
(Th1),
• Selain itu, meningkatkan T-helper-2 (Th2) cytokines (eg,
IL4 and IL10) yang mensupresi inflamasi berbeda dari
SARS-CoV
• Pada pasien 2019-nCoV di ICU ditemukan GCSF,
IP10, MCP1, MIP1A, dan TNFα konsentrasi lebih
tinggi dibandingkan yang tidak membutuhkan ICU
cytokine storm
• cytokine storm berkaitan dengan derajat
keparahan
Penularan CoV
• Tranmisi dari manusia ke manusia:
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika
• Kontaminasi feses
Metode yang dianjurkan untuk deteksi virus adalah amplifikasi asam nukleat dengan
real-time reversetranscription polymerase chain reaction (rRT-PCR) dan dengan
sequencing
WHO merekomendasikan pengambilan spesimen pada dua lokasi, yaitu dari saluran
napas atas (swab nasofaring atau orofaring) atau saluran napas bawah [sputum,
bronchoalveolar lavage (BAL), atau aspirat endotrakeal]
Sampel diambil selama 2 hari berturut turut untuk PDP dan ODP, boleh diambil sampel
tambahan bila ada perburukan klinis. Pada kontak erat risiko tinggi, sampel diambil pada
hari 1 dan hari 14
DIAGNOSIS
13
Baca Lebih Lanjut: https://www.ajronline.org/doi/full/10.2214/AJR.20.23034
PROTOKOL
TATALAKSANA COVID-
19
TATA L A K S A N A PA S I E N T E R K O N F I R M A S I C O V I D - 1 9
TANPA GEJALA
1. Isoman 10 hari sejak terdiagnosis konfirmasi
2. Vit C Vit C non acidic 500 mg 6 – 8 jam po (14 hari)/ Vit
C isap 2 x 500 mg po (30 hari)/ multivitamin (disarankan
C,B,E,Zink) 1 – 2 tablet / 24 jam (30 hari)
3. Vit D 1 x 1000 IU pc atau 1 x 5000 IU pc
4. Obat suportif lainnya
DERAJAT RINGAN
Gejala (+) Pneumonia (-)
1. Isoman 10 hari sejak onset gejala + 3 hari bebas gejala demam dan
gangguan pernapasan
2. Vit C Vit C non acidic 500 mg 6 – 8 jam po (14 hari) /Vit C isap 2 x
500 mg po (30 hari)/ multivitamin (disarankan C,B,E,Zink) 1 – 2
tablet / 24 jam (30 hari)
3. Vit D 1 x 1000 IU pc atau 1 x 5000 IU pc
4. Favirapir loading dose 1600 mg /12/po H1 selanjutnya 2 x
6 0 0 m g po H2-H5
5. Obat simtomatik + Th/ komorbid
DERAJAT SEDANG
Gejala (+) Pneumonia (+) SpO2 >93%
• Indikasi: pasien covid 19 yang baru saja masuk rawat inap dengan
Janus Kinase peningangkatan oksigen dengan cepat dengan inflamasi sistemik
• Baricitinib 1 x 4 mg po 14 hari
Inhibitor (JAK)
Penelitian di Indo: 1 juta sel/kgBB
meningkatkan laju kesintasan 2,5 x lebih tinggi
Sel Punca dibanding plasebo
ATAU
Sesak naf as
Letih - lesu
2 3 Sakit persendian
5 5
6 7 Muntah
37 7 Diare
20
34 30 Sakit kepala
Mual
Sakit tenggorokan
Pilek
Batuk
Demam
LABORATORIUM
• Untuk mendiagnosis, spesimen respiratori
aspiras endotrakeal
PEMERIKSAAN LAINNYA
Poliklinik
IGD
Triase
Ya Tidak
Suspek
Pulang
ALUR TATALAKSANA H1N1 (PANDEMI)
Datangsendiri
Datang sendiriatau
atau
rujukan
rujukan
Triasesuspek
Triase suspek
H1N1
H1N1
Klinisringan
Klinis ringan Klinisberat
Klinis berat
Klinissedang
Klinis sedang
Ruangisolasi
isolasi Ruangisolasi
Ruang isolasi
Dipulangkan:
Dipulangkan: Ruang
ICU
ICU
pengobatan
pengobatan
simptomatisKIE
simptomatis KIE
• Tanpa gejala
• Demam < 38 0C , tanpa sesak
• Tanpa pneumonia
• Tidak ada komorbid (misalnya asma, DM, PPOK, obesiti,
kurang gizi)
• Usia muda
• Pneumonia luas
• Gagal napas
• Sepsis
• Syok
• Kesadaran menurun
• ARDS
• Gagal multi organ
Bird influenza A
strain
• Possible case
• Probable case
• Confirmed case
Possible Case (Tersangka)
• Mereka dengan gejala saluran nafas akut :
• Demam lebih dari 38°C
• Batuk, Nyeri tenggorokan
ditambah salah satu dari berikut ini
• Kontak dengan penderita influenza A (H5N1) yang sudah
pasti selama masa penularan ATAU
• Kurang dari 1 minggu terakhir mengunjungi peternakan di
daerah KLB HPAI ATAU
• Bekerja di laboratorium yang memproses sampel dari orang /
binatang yang disangka terinfeksi HPAI
Probable Case
• Mereka dengan gejala sesuai Possible Case
DAN
• Adanya bukti laboratorium terbatas positif terinfeksi
virus influenza A/H5
ATAU
• Uji Imunofluorescence positif untuk antibodi terhadap
virus influenza A/H5
ATAU
• Tidak terbukti adanya penyebab yang lain
Confirmed Case (Pasti)
• Mereka dengan gejala sesuai Possible Case
DAN
• Hasil biakan virus positif influenza A (H5N1)
ATAU
• Uji RT-PCR positif untuk virus influenza A/H5
ATAU
• Titer antibodi (uji Imunofluorescence) terhadap virus influenza
A/H5 meningkat 4 kali lipat dalam selang waktu 2 minggu
Tatalaksana di Ruang Isolasi