Anda di halaman 1dari 21

Coronavirus Disease

(COVID-19)
Pembimbing :
dr. IGP Suka Aryana, Sp.PD-KGer

Oleh : Ni Luh Putu Suci Hary Purwani (1902612200)


Pendahuluan

 Pada awal tahun 2019, dunia


digemparkan dengan munculnya
jenis virus corona baru dan
penyakitnya yang disebut
Coronavirus Disease 2019 (Covid-
19).

Jenis virus corona baru tersebut


adalah Severe Acute Respiratory
Syndrome coronavirus-2 (SARS
CoV-2), yang diberi nama oleh
World Health Organization.
Definisi

Coronavirus Disease (COVID-19)  penyakit


menular yang disebabkan oleh virus RNA
Virus penyebab COVID- ini dinamakan SARS-
CoV-2. Virus corona ini penularannya hewan
dengan manusia atau biasa disebut zoonosis
Epidemiologi
Pada tanggal 2 Maret 2020, kasus
terkonfirmasi Covid-19 pertama kali terjadi
di Indonesia. Kasus Covid-19 di Indonesia
sudah mencapai lebih dari 4.000.000 dengan
angka kematian sebesar 129.000.

Di Bali, kasus terkonfirmasi Covid-19


sebanyak 104.254 hingga bulan Agustus
2021, dengan total sembuh 92.385
orang, dan meninggal dunia 3.270
orang.
Kasus aktif per tanggal 25 Agustus
menjadi 8.559.
Etiologi

1. 4 struktur protein 2. Terdapat 4 genus :


utama pada
 Alphacoronavirus
Coronavirus :
 Betacoronavirus
 protein N
 Gammacoronavirus
(nukleokapsid),
 glikoprotein M  Deltacoronavirus
(membran),
 glikoprotein
spike S (spike),
 protein E
(selubung).
Patofisiologi
Penularan
Zoonosis
Droplet
Transmisi melalui udara
Definisi Operasional
Kasus

01 Kasus Suspek 05 Pelaku Perjalanan

02 Kasus 06 Discarded
Probable
03
Kasus Konfirmasi 07 Selesai Isolasi

04 Kontak Erat 08 Kematian


Manifestasi Klinis

Tanpa
gejala
Ringan
Sedang
Bera
t Kritis
Diagnosis

 Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang
 Anamnesis terutama gambaran riwayat perjalanan atau riwayat
kontak erat dengan kasus terkonfirmasi atau bekerja di fasyankes
yang merawat pasien infeksi COVID-19 atau berada dalam satu
rumah atau lingkungan dengan pasien terkonfirmasi COVID-19
disertai gejala klinis dan komorbid.
 Gejala klinis bervariasi tergantung derajat penyakit tetapi gejala
yang utama seperti demam (suhu >38OC), batuk, fatigue, anoreksia,
napas pendek, maupun mialgia.
Diagnosis

1. Rapid Test Antibodi


Rapid test antibodi merupakan
pemeriksaan serologi antibodi terhadap
SARS-CoV-2. Antibodi akan dihasilkan
setelah beberapa hari atau minggu setelah
terjadinya infeksi virus.
Diagnosis

 2. Rapid Test Antigen


Rapid test antigen merupakan penilaian
ada atau tidaknya protein virus (antigen)
COVID-19 pada sampel dari saluran
pernapasan seseorang. Antigen yang
terdeteksi hanya bisa diekspresikan saat
virus aktif bereplikasi.
Diagnosis

3. Pemeriksaan RT-PCR Swab


Pemeriksaan RT-PCR swab
merupakan pemeriksaan yang
paling dianjurkan dalam
penegakan diagnosis COVID
saat ini. Pengambilan swab di
hari ke-1 dan 2 untuk
penegakan diagnosis.
Diagnosis

4. Pemeriksaan Rontgen thorax


Berdasarkan pemeriksaan
rontgen thorax dapat dijumpai
gambaran pneumonia bilateral,
unilateral atau ground-glass
opacity (GGO).
Diagnosis

5. Pemeriksaan CT-Scan
Thorax Gambaran khas (Tipikal)

Gambaran
indeterminate

Gambaran tidak khas (atipikal)

Tidak ada kelainan


Diagnosis Banding
 Adenovirus
 Influenza
 Human meta-Pneumovirus (HmPV)
 Parainfluenza
 Respiratory Syncytial Virus (RSV)
 Rhinovirus
 Pneumonia bakteri
 Pneumonia jamur
TATALAKSANA

Tanpa Gejala Derajat Ringan Derajat Sedang


a. Isolasi dan a. Isolasi dan Derajat Berat / Kritis
a. Isolasi dan a. Isolasi dan
Pemantauan Pemantauan Pemantauan
b. Non- b. Non- Pemantauan
b. Non-Farmokologis b. Non-Farmokologis
Farmokologis Farmokologis c. Farmakologi
c. Farmakologi c. Farmakologi c. Farmakologi
Komplikasi

1. Pneumonia berat 1. Syok sepsis 1. Multiorgan Dysfunction


2. Sepsis 2. Gagal napas Syndrome (MODS)
2. Kematian
Prognosis

Prognosis umumnya baik. Kasus sembuh di


Indonesia per tanggal 25 Agustus 2021, mencapai
91,9%. Prognosis bergantung pada derajat
penyakit, ada tidaknya komorbid dan faktor usia,
hingga saat ini mortalitas di Indonesia mencapai
3,3%.
SIMPULAN
 Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
 Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus.
 Manifestasi klinis berdasarkan beratnya kasus, penyakit COVID-19 dibedakan menjadi tanpa
gejala, ringan, sedang, berat dan kritis.
 Diagnosis COVID-19 dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan hematologi,
pemeriksaan rapid test, pemeriksaan RT PCR Swab, pemeriksaan rontgen thorax dan
pemeriksaan CT-Scan thorax.
 COVID-19 dapat didiagnosis banding dengan beberapa penyakit seperti adenovirus, influenza,
Human meta-Pneumovirus, parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus, rhinovirus, pneumonia
bakteri, peneumonia jamur. T
 Tatalaksana dari pasien dengan COVID-19 dibedakan berdasarkan derajat keparahan penyakit
yaitu tanpa gejala, derajat ringan, derajat sedang dan derajat berat atau kritis.
 COVID-19 jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti
pneumonia berat, sepsis, syok sepsis, gagal napas, multiorgan dysfunction syndrome hingga
dapat menyebabkan kematian.
 Prognosis umumnya baik. Kasus sembuh di Indonesia per tanggal 25 Agustus 2021, mencapai
91,9%. Prognosis bergantung pada derajat penyakit, ada tidaknya komorbid dan faktor usia,
hingga saat ini mortalitas di Indonesia mencapai 3,3%.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai