Anda di halaman 1dari 49

Program/Kegiatan/

IsuKesehatan Saat Ini


Adhy P. Widodo
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
Peraturan  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Terkait Isu HK.01.07/Menkes/6424/2021 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan
Kesehatan Saat Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
Ini  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/6429/2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Karantina Terpusat dan Isolasi Terpusat Dalam Rangka
Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19)
Soal
Kepmenkes  Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus:
413/2020 a) MERS-CoV-2
Pencegahan b) SARS
c) SARS- CoV
dan d) SARS-CoV-2
Pengendalian e) Avian Influenza 2

Covid-19
Soal
 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular
Kepmenkes yang disebabkan oleh virus. Tanda dan gejala umum infeksi Covid-
413/2020 19 antara lain, kecuali:
a) Gangguan pernapasan akut
Pencegahan b) Gangguan pencernaan
dan c) Demam
d) Batuk
Pengendalian e) Sesak napas
Covid-19
 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang
Soal disebabkan oleh virus yang menyebar cepat ke penjuru dunia,
pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut
Kepmenkes sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan
413/2020 Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC) dan Indonesia melaporkan kasus pertama Covid-19 pada
Pencegahan tanggal:
dan a)
b)
2 Februari 2020
2 Maret 2020
Pengendalian c) 2 April 2020
Covid-19 d) 2 Mei 2020
e) 2 Juni 2020
Soal  Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang
Kepmenkes disebabkan oleh virus yang menyebar cepat ke penjuru dunia,
pada tanggal berapa WHO menetapkan Covid-19 sebagai
413/2020 pandemi:
Pencegahan a)
b)
11 Desember 2019
11 Januari 2020
dan c) 11 Februari 2020
Pengendalian d) 11 Maret 2020
e) 11 Februari 2020
Covid-19
 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan Coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
 SARS- CoV-2 penyebab Covid-19 digolongkan dalam famili Coronavirus.
Kepmenkes Coronavirus merupakan virus RNA rantai tunggal positif, berkapsul, dan
tidak bersegmen. SARS- CoV-2 termasuk dalam genus Betacoronavirus,
413/2020 umumnya berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik, dan berdiameter
Pencegahan sekitar 60-140 nm.
 Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam
dan subgenus yang sama dengan Coronavirus yang menyebabkan wabah SARS
Pengendalian pada 2002- 2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini, International
Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) memberikan nama penyebab
Covid-19 Covid-19 sebagai SARS-CoV-2.
 Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
 Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina.
 Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut
sebagai jenis baru coronavirus.
Kepmenkes  Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut
413/2020 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Pencegahan  Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai
dan pandemi.

Pengendalian  Thailand merupakan negara pertama di luar China yang melaporkan


adanya kasus Covid-19.
Covid-19  Setelah Thailand, negara berikutnya yang melaporkan kasus pertama
Covid-19 adalah Jepang dan Korea Selatan yang kemudian berkembang
ke negara-negara lain.
 Indonesia melaporkan kasus pertama Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020
dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang.
Soal  Prinsip dasar upaya penanggulangan Covid-19 bertumpu pada
Kepmenkes penemuan kasus suspek/probable (find) yang dilanjutkan dengan
isolasi, 3T, dan karantina, hal yang dilakukan pada kontak erat
413/2020 adalah:
Pencegahan a)
b)
Pelacakan (tracing)
Karantina (quarantine)
dan c) Perawatan (treatment)
Pengendalian d) Isolasi (isolate)
e) Pemeriksaan (test)
Covid-19
Soal  Metode diagnosis untuk pemeriksaan (test) dalam strategi dan
indikator penanggulangan Covid-19 adalah dengan RT-PCR hal ini
Kepmenkes merupakan rekomendasi WHO untuk pemeriksaan molekuler bagi
413/2020 seluruh pasien yang terduga terinfeksi Covid-19, kepanjangan dari
RT-PCR adalah:
Pencegahan a) Random Test-Polymerase Chemical Reaction
dan b) Random Test-Polymerase Chain Reaction
c) Rapid Test-Polymerase Chemical Reaction
Pengendalian d) Rapid Test-Polymerase Chain Reaction
Covid-19 e) Rapid Test-Polymerase Compound Reaction
 Sampai saat ini penularan Covid-19 dari transmisi SARS CoV-2
diyakini melalui droplet.
 Definisi operasional kasus COVID-19 yaitu:
 Kasus Suspek
Kepmenkes  Kasus Probable
413/2020  Kasus Konfirmasi
Pencegahan 

Kontak Erat
Pelaku Perjalanan
dan  Discarded
Pengendalian  Selesai Isolasi
 Kematian
Covid-19
 Untuk Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, dan
Kontak Erat, istilah yang digunakan pada pedoman sebelumnya
adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam
Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG).
 Strategi dan indikator penanggulangan Covid-19 dilakukan
dengan penemuan kasus suspek, isolasi, 3T, dan karantina.
 Prinsip dasar upaya penanggulangan Covid-19 bertumpu pada
penemuan kasus suspek/probable (find) yang dilanjutkan dengan
Kepmenkes upaya untuk isolasi (isolate) dan pemeriksaan laboratorium (test).
413/2020  Bila hasil tes RT-PCR positif dan pasien dinyatakan sebagai kasus
Pencegahan konfirmasi maka tindakan selanjutnya adalah pemberian terapi
sesuai dengan protokol (treatment).
dan  Pelacakan kontak (tracing) harus segera dilaksanakan segera
Pengendalian setelah kasus suspek/probable ditemukan.
Covid-19  Kontak erat akan dikarantina selama 14 hari.
 Jika setelah dilakukan karantina selama 14 hari tidak muncul gejala,
maka pemantauan dapat dihentikan.
 Akan tetapi jika selama pemantauan, kontak erat muncul gejala
maka harus segera diisolasi dan diperiksa swab (RT-PCR).
Kepmenkes
 Metode diagnosis untuk pemeriksaan (test) dalam strategi dan
413/2020 indikator penanggulangan Covid-19 adalah dengan RT-PCR.
Pencegahan  WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh
dan pasien yang terduga terinfeksi Covid-19. Metode yang dianjurkan
adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid
Pengendalian Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR.
Covid-19
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Kepmenkes
413/2020
Pencegahan
dan
Pengendalian
Covid-19
Soal  Pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 dilakukan
dengan cara menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan
Kepmenkes melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas, berikut
413/2020 ini yang bukan protokol kesehatan adalah:
a) Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Pencegahan b) Menggunakan alat pelindung diri berupa masker.
dan c) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup
bersih dan sehat (PHBS).
Pengendalian d) Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkendali.
Covid-19 e) Memeriksakan diri ke Fasyankes bila ada gejala.
Soal  Pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 dilakukan
dengan cara vaksinasi dan penggunaan aplikasi peduli lindungi.
Kepmenkes Vaksinasi Covid-19 tidak bertujuan untuk:
413/2020 a) Mengurangi transmisi/penularan Covid-19.
b) Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
Pencegahan c) Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak dapat tertular
dan Covid-19.
d) Mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity).
Pengendalian e) Melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara
Covid-19 sosial dan ekonomi.
 Pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 dilakukan
dengan cara vaksinasi dan penggunaan aplikasi yang
Soal dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait
dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran
Kepmenkes Coronavirus Disease (Covid-19). Aplikasi ini mengandalkan
413/2020 partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya
saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita
Pencegahan Covid-19 dapat dilakukan, aplikasi tersebut dapat diunduh pada
Play Store dan App Store dengan nama:
dan a) Covid-19 exposure notification
Pengendalian b) Covid-19 exposure alert
Covid-19 c)
d)
PeduliLindungi
PeduliProteksi
e) Peduli Covid-19
Soal  Pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 dilakukan
Kepmenkes dengan cara vaksinasi dan penggunaan aplikasi Pedulilindungi
yang dapat diunduh pada Play Store dan App Store, berikut ini
413/2020 yang bukan menu/fitur pada aplikasi tersebut:
Pencegahan a)
b)
EHAC
Status PPKM
dan c) Sertifikat vaksin
Pengendalian d) Hasil tes Covid-19
e) Riwayat check-in
Covid-19
 Pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 dilakukan
dengan cara menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan
melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas:
 Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai
Kepmenkes sabun dan air mengalir selama atau menggunakan cairan antiseptik
berbasis alkohol (hand sanitizer).
413/2020  Menggunakan alat pelindung diri berupa masker.
Pencegahan  Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
 Membatasi diri terhadap interaksi/kontak dengan orang lain.
dan  Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti
Pengendalian pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup
Covid-19 bersih dan sehat (PHBS).
 Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkendali.
 Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial.
 Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin.
 Pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 dilakukan
dengan cara vaksinasi dan penggunaan aplikasi Pedulilindungi:
 Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan
Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-
19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity)
Kepmenkes dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif
secara sosial dan ekonomi.
413/2020  Aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan
Pencegahan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan
pelacakan untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease
dan (Covid-19). Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk
saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran
Pengendalian riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan.
Covid-19  SIRANAP (Sistem Informasi Rawat Inap) adalah aplikasi yang
menyediakan informasi mengenai data kapasitas dan
ketersediaan setiap jenis tempat tidur pada Rumah Sakit (RS).
Dibuat oleh Ditjen Pelayanan Kesehatan RI.
Kepmenkes
413/2020
Pencegahan
dan
Pengendalian
Covid-19
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/6424/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19)
• Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan oleh pemerintah pusat
dengan melibatkan pemerintah daerah serta badan hukum/badan
usah, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan melalui:
a) Vaksinasi Program yang pendanaannya ditanggung oleh
perusahaan luar negeri dan Vaksinasi Gotong Royong yang
Soal pendanaannya ditanggung oleh badan usaha.
Kepmenkes b) Vaksinasi Program yang pendanaannya ditanggung oleh
pemerintah dan Vaksinasi Gotong Royong yang pendanaannya
6424/2021 ditanggung oleh pribadi.
c) Vaksinasi Gotong Royong yang pendanaannya ditanggung oleh
Vaksinasi Covid- pemerintah dan Vaksinasi Program yang pendanaannya
19 ditanggung oleh pribadi.
d) Vaksinasi Gotong Royong yang pendanaannya ditanggung oleh
badan usaha dan Vaksinasi Program yang pendanaannya
ditanggung oleh pemerintah.
e) Vaksinasi Gotong Royong dan Vaksinasi Program yang
pendanaannya ditanggung oleh perusahaan luar negeri.
Soal • Kelompok prioritas penerima Vaksinasi Program adalah sebagai
berikut, kecuali:
Kepmenkes a) Masyarakat lanjut usia
6424/2021 b) Masyarakat rentan
c) Tenaga kesehatan
Vaksinasi Covid- d) Petugas pelayanan publik
19 e) Warga Negara Asing
Soal • Sasaran penerima Vaksinasi Gotong Royong adalah, kecuali:
Kepmenkes a) Karyawan suatu badan usaha
b) Keluarga karyawan suatu badan usaha
6424/2021 c) Tenaga kesehatan/petugas pelayanan publik
Vaksinasi Covid- d)
e)
Masyarakat di sekitar lokasi badan usaha
Warga Negara Asing karyawan suatu badan usaha
19
• Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk:
• mengurangi transmisi/penularan Covid-19,
• menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19,
• mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity),
• melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara
Kepmenkes sosial dan ekonomi.
6424/2021 • Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan oleh pemerintah pusat
dengan melibatkan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
Vaksinasi Covid- daerah kabupaten/kota serta badan hukum/badan usaha.
• Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan melalui:
19 • Vaksinasi Program adalah pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat yang
pendanaannya ditanggung atau dibebankan pada pemerintah.
• Vaksinasi Gotong Royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada
karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga yang
pendanaannya ditanggung atau dibebankan pada badan hukum/badan
usaha.
• Kelompok prioritas penerima Vaksinasi Program sebagai berikut:
• Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang
yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
• Masyarakat lanjut usia dan tenaga/petugas pelayanan publik.
Kepmenkes • Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
• Masyarakat lainnya selain kelompok prioritas angka 1, angka 2, dan
6424/2021 angka 3.
Vaksinasi Covid- • Sasaran penerima Vaksinasi Gotong Royong adalah:
• Karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam
19 keluarga dari suatu badan hukum/badan usaha merupakan.
• Masyarakat di sekitar lokasi kegiatan badan hukum/badan usaha
dan/atau masyarakat lainnya.
• Warga Negara Asing yang merupakan karyawan/karyawati dari
suatu badan hukum/badan usaha.
Soal • Berikut ini merupakan kriteria yang tidak boleh menjadi penerima
vaksinasi Covid-19:
Kepmenkes a) Ibu menyusui
6424/2021 b) Ibu hamil
c) Anak usia 12 s.d. 17 tahun
Vaksinasi Covid- d) Anak Balita
19 e) Masyarakat lanjut usia
Soal • Penyintas Covid-19 dapat menjadi penerima vaksinasi Covid-19
setelah sembuh minimal:
Kepmenkes a) 1 bulan
6424/2021 b) 2 bulan
c) 3 bulan
Vaksinasi Covid- d) 2 minggu
19 e) 6 minggu
Soal • Berikut ini petugas kesehatan yang tidak dapat menjadi petugas
vaksinasi sebagai vaksinator adalah:
Kepmenkes a) Dokter umum
6424/2021 b) Dokter gigi
c) Epidemiolog
Vaksinasi Covid- d) Bidan
19 e) Perawat
• Pos pelayanan vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di dalam
Soal ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Sebelum membuka
pos pelayanan vaksinasi, perencanaan disusun dengan
Kepmenkes menentukan hal berikut, kecuali:
6424/2021 a) Jumlah hari pelaksanaan.
b) Target jumlah sasaran.
Vaksinasi Covid- c) Jumlah tim yang dibutuhkan.
19 d)
e)
Jumlah petugas yang dibutuhkan.
Jumlah limbah yang akan dihasilkan.
• Kriteria vaksinasi adalah sebagai berikut:
• Apabila dosis kedua belum dapat diberikan sesuai interval minimal
tersebut, maka direkomendasikan bagi sasaran untuk sesegera
mungkin pada kesempatan pertama datang ke tempat pelayanan
vaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan dosis kedua.
• Penyintas Covid-19 dapat divaksinasi 3 bulan setelah sembuh. Apabila
setelah dosis pertama sasaran terinfeksi Covid-19 maka dosis pertama
Kepmenkes vaksinasi tidak perlu diulang, tetap diberikan dosis kedua 3 bulan sejak
dinyatakan sembuh.
6424/2021 • Ibu hamil dan anak usia 12 s.d. 17 tahun dapat divaksinasi
Vaksinasi Covid- menggunakan vaksin Covid-19 yang sesuai dengan indikasi vaksin
yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat (EUA)
19 dan/atau izin edar dari BPOM dan rekomendasi ITAGI.
• Vaksin Covid-19 diberikan melalui suntikan intramuskular di bagian
lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai (Auto
Disable Syringes/ADS).
• Pemberian vaksin dosis pertama dan dosis kedua harus dengan jenis
vaksin yang sama.
• Vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua dapat dilakukan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan/pos pelayanan vaksinasi yang berbeda.
• Untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 dibentuk tim pelaksana
(Tim Vaksinasi) yang memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
• Pendaftaran/verifikasi.
• Skrining (anamnesa), pemeriksaan fisik sederhana dan pemberian
Kepmenkes edukasi.
• Penyiapan dan pemberian vaksin Covid-19.
6424/2021 • Observasi pasca vaksinasi Covid-19 serta kartu vaksinasi Covid-19.
• Pencatatan dan input data hasil vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi Covid- • Pengelolaan limbah medis.
19 • Pengaturan alur kelancaran pelayanan vaksinasi Covid-19.
• Satu Tim Vaksinasi terdiri dari satu petugas vaksinator (dokter,
perawat, atau bidan) dan dibantu oleh sekurang-kurangnya tiga
petugas yaitu petugas ruang tunggu, petugas skrining, serta
petugas pencatatan dan observasi.
• Pos pelayanan vaksinasi Covid-19 dapat berupa:
• Pos pelayanan vaksinasi Covid-19 dalam ruangan (indoor)
diselenggarakan kementerian/lembaga/badan usaha/instansi,
bandara/ stasiun/terminal, gedung-gedung, tempat keramaian
(pasar,pusat perbelanjaan), stadion, dan tempat ibadah.
Kepmenkes • Pos pelayanan vaksinasi Covid-19 di luar ruangan (outdoor) seperti
6424/2021 pos pelayanan vaksinasi yang dilaksanakan di lapangan, drive thru
(layanan tanpa turun), pelaksanaan vaksinasi mobile dengan
Vaksinasi Covid- memanfaatkan mobil Puskesmas keliling.
• Sebelum membuka pos pelayanan vaksinasi, perencanaan disusun
19 dengan menentukan:
• Jumlah hari pelaksanaan.
• Target jumlah sasaran.
• Jumlah tim yang dibutuhkan.
• Jumlah petugas yang dibutuhkan.
• Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik dilakukan berdasarkan
jumlah sasaran untuk Vaksinasi Program sebagai berikut:
• Alokasi vaksin
Kepmenkes • Alokasi Auto Disable Syringe (ADS)
6424/2021 •

Alokasi safety box dan wadah plastik kuning
Khusus vaksinasi dengan menggunakan vaksin Pfizer, perlu
Vaksinasi Covid- disediakan cairan pengencer NaCL 0,9%
• Alokasi alcohol swab
19 • Perlengkapan anafilaktik
• Alokasi logistik PPI (masker, pelindung muka, sarung tangan, apron,
antiseptik tangan, sarana CTPS, disinfektan, dan media KIE)
Soal • Berikut ini adalah vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia,
kecuali:
Kepmenkes a) Pfizer
6424/2021 b) Sinopharm
c) Johnson & Johnson
Vaksinasi Covid- d) Moderna
19 e) AstraZeneca
• Alur pelayanan vaksinasi Covid-19 disederhanakan yang awalnya
Soal terdiri dari 4 meja menjadi hanya 2 meja, alur pelayanan vaksinasi
Kepmenkes Covid-19 sesuai urutan adalah:
a) Observasi, pendaftaran, pencatatan, skrining, dan vaksinasi.
6424/2021 b) Pendaftaran, pencatatan, observasi, skrining, dan vaksinasi.
Vaksinasi Covid- c) Pendaftaran, skrining, vaksinasi, observasi, dan pencatatan.
d) Pendaftaran, skrining, vaksinasi, pencatatan, dan observasi.
19 e) Pendaftaran, skrining, pencatatan, vaksinasi, dan observasi.
Platform Pegembangan Vaksin Jumlah Dosis Jarak Pemberian Cara Pemberian

Inactivated virus Sinovac Research and


Development Co., Ltd
2 (0,5 ml per dosis) 28 hari Intramuskular

Inactivated virus Sinopharm + Beijing


Institute of Biological
2 (0,5 ml per dosis) 21 hari Intramuskular
Products

Viral vector AstraZeneca +


University of Oxford
2 (0,5 ml per dosis) 8-12 minggu Intramuskular

Protein subunit Novavax 2 (0,5 ml per dosis) 21 hari Intramuskular

Manajemen RNA-based Moderna + National


Institute of Allergy and
2 (0,5 ml per dosis) 28 hari Intramuskular
vaccine
Vaksin Infectious Diseases
(NIAID)

Pfizer Inc. + Pfizer Inc. + BioNTech 2 (0,3 ml per dosis) 21-28 hari Intramuskular
BioNTech

Viral vector Cansino Biological


Inc./Beijing Institute of
(0,5 ml per dosis) - Intramuskular
Biotechnology

Viral vector The Gamaleya National


Center of Epidemiology
2 (0,5 ml per dosis) 21 hari Intramuskular
and Microbiology
(Sputnik V)
Ruang Meja 1 Meja 2
Pelayanan tunggu • Skrining dan • Pencatatan
vaksinasi dan observasi
Vaksinasi • Pendaftaran
mandiri (PCare dan
Smile)
Kepmenkes
6424/2021
Vaksinasi Covid-
19
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/6429/2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Karantina Terpusat dan
Isolasi Terpusat Dalam Rangka Penanggulangan
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
 Memisahkan seseorang yang terpapar Covid-19 (baik dari riwayat
kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi
transmisi komunitas) meskipun belum menunjukkan gejala apa
Soal pun ataupun sedang dalam masa inkubasi dan belum
terkonfirmasi Covid-19 merupakan upaya:
Kepmenkes a) Karantina terpusat
6429/2021 Isoter b) Isolasi terpusat
c) Isolasi mandiri
d) Observasi
e) Perawatan
 Karantina terpusat adalah upaya memisahkan seseorang yang
terpapar Covid-19 (baik dari riwayat kontak atau riwayat
bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas)
meskipun belum menunjukkan gejala apapun ataupun sedang
Kepmenkes dalam masa inkubasi dan belum terkonfirmasi Covid-19.
6429/2021 Isoter  Isolasi terpusat adalah upaya memisahkan seseorang yang sakit
yang membutuhkan pengobatan dan perawatan Covid-19 atau
seseorang terkonfirmasi Covid-19 dari orang yang sehat.
 Karantina terpusat berupa shelter atau tempat/area tertentu seperti hotel, wisma,
asrama, balai pelatihan, rumah susun, rumah, dan lainnya.
 Memiliki area drop off, area registrasi, area pengambilan/pemeriksaan spesimen,
tempat pemeriksaan kesehatan, area dekontaminasi, serta ruang istirahat untuk Tim
Penanganan.
 Memiliki kamar dan kamar mandi yang cukup dan memadai.
 Memiliki alat pengukur suhu tubuh, stetoskop, tensimeter, oxymeter, obat-obatan
dan peralatan medis dasar lainnya.
Kepmenkes  Memiliki Alat Pelindung Diri (APD).

6429/2021 Isoter  Memiliki fasilitas cuci pakaian mandiri dan air bersih yang cukup.
 Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang baik.
 Memiliki sarana cuci tangan yang cukup.
 Memiliki tempat sampah yang terpilah (organik dan anorganik) dengan jumlah yang
cukup dan Tempat Penampungan Sementara (TPS domestik dan TPS LB3).
 Memiliki instalasi pengolahan limbah cair dan sistem pengelolaan limbah medis.
 Memiliki peralatan dan bahan disinfektan.
 Memiliki perangkat administrasi (komputer, printer, ATK).
 Isolasi terpusat berupa shelter atau tempat/area tertentu seperti hotel, wisma, asrama, balai
pelatihan, rumah susun, rumah, dan lainnya.
 Memiliki area drop off, area registrasi, area pengambilan/pemeriksaan spesimen, tempat
pemeriksaan kesehatan, area dekontaminasi, serta ruang istirahat untuk Tim Penanganan.
 Memiliki kamar dan kamar mandi yang cukup dan memadai.
 Memiliki alat pengukur suhu tubuh, stetoskop, tensimeter, oxymeter, obat-obatan dan peralatan
medis dasar lainnya.
 Memiliki Alat Pelindung Diri (APD).

Kepmenkes
 Memiliki fasilitas cuci pakaian mandiri dan air bersih yang cukup.
 Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang baik.

6429/2021 Isoter  Memiliki sarana cuci tangan yang cukup.


 Memiliki tempat sampah yang terpilah (organik dan anorganik) dengan jumlah yang cukup dan
Tempat Penampungan Sementara (TPS domestik dan TPS LB3).
 Memiliki instalasi pengolahan limbah cair dan sistem pengelolaan limbah medis.
 Memiliki peralatan dan bahan disinfektan.
 Memiliki perangkat administrasi (komputer, printer, ATK).
 Memiliki halaman yang cukup untuk berjemur dan olahraga.
 Memiliki akses dan transportasi dalam melakukan pemindahan pasien dari satu tempat ke tempat
lain atau rujukan (termasuk pintu yang cukup lebar untuk memindahkan kursi roda dan brankar).
 Alur dan ketentuan pelaksanaan kegiatan karantina dan isolasi
terpusat:
 Mengatur zona merah, kuning dan hijau dengan jalur dan petunjuk yang
jelas.
 Menjalin kerja sama atau berkoordinasi dengan puskesmas dan/atau
rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan.
 Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga atau berkoordinasi dengan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengelolaan limbah
Kepmenkes medis/infeksius.
 Menyediakan fasilitas hotline atau nomor telepon yang dapat dihubungi
6429/2021 Isoter dalam penyelenggaraan Karantina Terpusat dan Isolasi Terpusat.
 Memastikan sumber daya manusia penanganan Isolasi Terpusat
bertugas mengawasi dan melayani pasien Isolasi Terpusat selama 24 jam
dengan pembagian jam kerja.
 Memastikan bahwa orang dalam masa karantina di tempat Karantina
Terpusat, tidak boleh menerima tamu umum.
 Menyusun SOP penanganan Karantina Terpusat atau Isolasi Terpusat.
 Menyediakan informasi bagi masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas
tersebut sebagai tempat Karantina Terpusat atau Isolasi Terpusat.
 Perlindungan bagi tim penanganan karantina dan isolasi terpusat:
 Memerhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi
pemerintah.
 Memastikan Tim penanganan harus sehat.
 Memastikan Tim penanganan sudah divaksinasi Covid-19.
 Memastikan seluruh Tim Penanganan telah mendapatkan
Kepmenkes pembekalan.
 Memastikan semua Tim Penanganan melaksanakan SOP.
6429/2021 Isoter  Meningkatkan daya tahan tubuh.
 Memasang media informasi di lokasi strategis.
 Menyediakan sarana dan prasarana penunjang.
 Memastikan lingkungan kerja bersih dan higienie.
 Melarang tim penanganan masuk bagi yang memiliki gejala Covid-
19.
Semua akan indah pada
akhirnya, bila belum indah
berarti belum berakhir.
-John Lennon

Anda mungkin juga menyukai