Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN

PENCEGAHAN, PENGENDALIAN DAN TATALAKSANA


CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DI LINGKUNGAN KAMPUS
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

Tim Gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya


Maret 2021
KATA SAMBUTAN DIREKTUR
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Diawal tahun 2020, seluruh dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu SARS-
Cov-2, penyebab penyakit yang dikenal dengan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Penyebarannya terjadi sangat cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak dari
manusia ke manusia. Data terakhir tahun 2021 ini, di Indonesia sudah lebih dari 1,35 juta kasus
positif Covid-19 dan Kota Surabaya menyumbang kasus cukup banyak, yaitu lebih dari 20 ribu
kasus konfirmasi. Hal ini menjadi tugas dan tantangan berat bagi kita semua, khususnya civitas
akademika Politeknik Penerbangan Surabaya dalam melakukan pencegahan, pengendalian dan
penatatalaksanaan Covid-19.

Tim gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya telah bekerjasama dan
bersepakat menerbitkan Buku Pedoman Pencegahan, Pengendalian, dan Tatalaksana Covid-19
di Lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya. Kami mengapresiasi dan menghargai
kerjasama yang sangat baik ini, tentunya dalam upaya penanganan Covid-19 secara bersama
di Politeknik Penerbangan Surabaya.

Semoga buku ini membantu dan bermanfaat bagi seluruh civitas akademika Politeknik
Penerbangan Surabaya khususnya dan Kementerian Perhubungan pada umumnya dalam
menangani Covid-19 di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

M. Andra Aditiyawarman, S.T., M.T.


Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 1


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga buku Pedoman Pencegahan,
Pengendalian, dan Tatalaksana Covid-19 di Lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya ini
dapat terselesaikan. Covid-19 merupakan masalah kesehatan yang serius saat ini di Indonesia
maupun di dunia. WHO sebagai organisasi kesehatan dunia telah menyatakan Covid-19
sebagai pandemi dan Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan sebagai bencana nasional.
Oleh karena itu perlu disusun suatu upaya pencegahan sampai dengan penanganan Covid-19
dalam bentuk pedoman sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di Politeknik Penerbangan
Surabaya. Upaya ini harus melibatkan seluruh civitas akademika untuk mencapai keberhasilan.

Buku ini disusun oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya.
terimakasih kepada para penyusun yang telah bekerja keras untuk terbentuknya pedoman ini.
Buku pedoman ini merupakan dokumen yang perlu dievaluasi secara berkala mengikuti
perkembangan ilmu terkait masalah Covid-19. Semoga pedoman ini dapat menjadi bahan
pertimbangan manajemen Politeknik Penerbangan Surabaya dalam penanggulangan Covid-19
di kampus, serta bermanfaat bagi seluruh civitas akademika dalam melaksanakan pencegahan,
pengendalian dan penatalaksanaan Covid-19 di Politeknik Penerbangan Surabaya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Hormat kami,
Tim Gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 2


DAFTAR ISI

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan pedoman ini adalah
sebagai berikut :
1. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 21 Tahun 2018 tentang Statuta
Politeknik Penerbangan Surabaya;
2. Keputusan Bersama 4 Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19);
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/2322/2020 tentang
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Pesantren Dalam Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
5. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Gasal 2020/2021 di Perguruan
Tinggi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI;
6. Kalender Akademik 2020-2021 Politeknik Penerbangan Surabaya;
7. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Juli 2020,
Kementerian Kesehatan RI;
8. Pedoman Tatalaksana Covid-19, Bulan Desember 2020 yang diterbitkan bersama oleh
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler
Indoneisa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan
Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia dan Perhimpunan Dokter Anak
Indonesia.

B. Latar Belakang
Virus SARS-CoV-2 merupakan penyebab penyakit Coronavirus Disease-19 (Covid-
19). Penyakit ini merupakan penyakit menular yang perlu diwaspadai. Sejak tahun 2019
ditemukan di Tiongkok, penyakit ini telah menyebabkan ribuan kasus kesakitan dan

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 4


kematian. Bahkan, pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa Covid-19
menjadi pandemi di dunia.
Virus corona ini menjadi patogen penyebab utama outbreak penyakit pernapasan. Virus
RNA rantai tunggal (single-stranded RNA) ini awalnya disinyalir berasal dari hewan ke
manusia, yaitu kelelawar. Tetapi, pada akhirnya telah dikonfirmasi bahwa transmisi
penularan nya dapat terjadi dari manusia ke manusia.
Untuk menentukan seseorang terjangkit Covid-19 dibutuhkan pemeriksaan PCR swab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kasus dapat menunjukkan hasil positif
persisten walaupun sudah tidak ada gejala. Virus ini masih dapat terdeteksi di spesimen
pemeriksaan RT-PCR hingga 12 minggu. Bagi penyintas Covid-19, penelitian terbaru
menunjukkan adanya kemungkinan terjadi reinfeksi karena antibodi terhadap penyakit ini
akan menghilang dalam 3 sampai dengan 12 bulan.
Politeknik Penerbangan Surabaya merupakan sebuah perguruan tinggi dibawah
Kementerian Perhubungan yang bersifat vokasi dimana sistem pembelajaran sebesar 70%
adalah praktikum dan 30% adalah teori. Selain itu, juga menganut sistem asrama untuk para
peserta didiknya. Hal ini menyebabkan Politeknik Penerbangan Surabaya menjadi salah
satu institusi yang memiliki risiko tinggi terjadinya penularan Covid-19.
Sampai dengan tanggal 27 Februari 2021, total kasus Covid-19 di Jawa Timur telah
mencapai sejumlah 129.000 kasus dengan kematian sejumlah 9.064 kasus. Sedangkan di
Kota Surabaya, total kasus konfirmasi positif Covid-19 sejumlah 21,363 kasus dengan
konfirmasi meninggal sejumlah 1,324 kasus. Kondisi saat ini jumlah kasus masih terus
bertambah. Data kasus konfirmasi positif di Politeknik Penerbangan Surabaya telah
menembus angka 200 kasus, baik yang terjadi pada pegawai maupun peserta didik.
Meningkatnya jumlah kasus dari waktu ke waktu memerlukan perhatian khusus dan
kewaspadaan yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan Pedoman Pencegahan, Pengendalian
dan Tatalaksana Covid-19 di Lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya yang
sederhana dan mudah dimengerti serta diterapkan oleh seluruh civitas akademika. Pada
prakteknya di masa pandemi, pencegahan, pengendalian dan tatalaksana Covid-19 di
lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya diperlukan peran aktif dan kerjasama seluruh
civitas akademika dalam penanganannya melalui pemberdayaan yang efektif dan sesuai
dengan standar.

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 5


BAB II
DEFINISI KASUS DAN DERAJAT PENYAKIT

Definisi operasional kasus Covid-19 dibagi menjadi kasus suspek, kasus probable,
kasus konfirmasi, dan kontak erat dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Kasus Suspek
Seseorang dengan kriteria :
a. Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 Positif.
b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di daerah/tempat
dengan transmisi lokal Covid-19.
c. Seseorang dengan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable
Covid-19
d. Seseorang dengan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) berat / Pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis.
ISPA yang dimaksud adalah orang dengan gejala demam (> 380C) atau riwayat demam,
dan disertai salah satu gejala peenapasan seperti : batuk, pilek, sesak nafas, sakit
tenggorokan, pneumonia, anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), ageusia
(hilangnya kemampuan indra perasa), baik derajat ringan hingga berat. Dapat pula
ditemukan gejala lain seperti diare, sakit kepala, nyeri otot, dan lain-lain.

2. Kasus Probable
Seseorang dengan ISPA berat/Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)/meninggal
dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCT

3. Kasus Konfirmasi
Seseorang yang memiliki gejala (simptomatik) ISPA ataupun tanpa gejala (asimptomatik)
dengan hasil pemeriksaan RT-PCR Positif

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 6


4. Kontak Erat
Merupakan orang yang memiliki kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19,
sebagai berikut :
a. Kontak tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit
atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung seperti bersalaman, berpelukan, dan lain-lain.
c. Orang yang memberikan perawatan langsung tanpa menggunakan APD yang sesuai
standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko
lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Periode penemuan kontak erat dihitung mulai dari gejala timbul sampai dengan 14 hari
setelah gejala timbul, atau 14 hari setelah pengambilan spesimen swab untuk yang tanpa
gejala.

Definisi berdasarkan beratnya kasus, Covid-19 dibedakan menjadi :

1. Tanpa Gejala
Orang terkonfirmasi dan tidak ditemukan gejala apapun. Merupakan kondisi paling ringan.

2. Ringan
Orang dengan gejala tanpa ada bukti gangguan paru (pneumonia) atau tanpa hipoksia
(kekurangan oksigen). Gejala dapat berupa : demam, batuk, pilek, kelelahan, anosmia,
ageusia, sakit kepala, diare, tidak nafsu makan, napas pendek.

3. Sedang
Orang dengan gangguan paru berupa pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat), kadar
oksigen darah (SpO2) > 93%.

4. Berat
Orang dengan gangguan paru berupa pneumonia berat (demam, batuk, sesak, napas cepat),
ditambah satu dari : kadar oksigen darah (SpO2) < 93%, frekuensi nafas > 30 x/menit atau
distres pernapasan.

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 7


5. Kritis
Orang dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis.

6. Sembuh
Seseorang dapat dikategorikan sembuh jika memenuhi kriteria berikut :
a. Kasus suspek atau kontak erat dengan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif selama 2 hari
berturut-turut dengan selang waktu > 24 jam.
b. Kasus suspek atau kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari
dan tidak didapatkan gejala.
c. Kasus konfirmasi atau probable yang telah menyelesaikan masa isolasi selama 14 hari
dan dengan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 8


BAB III
PROSEDUR PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK DI KAMPUS

A. Persiapan Peserta Didik Masuk Kampus

Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh civitas akademika Politeknik


Penerbangan Surabaya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kampus, maka perlu
dilakukan beberapa persiapan sebelum peserta didik masuk kampus sebagai berikut :

1. Persiapan Pihak Kampus


a. Bersurat kepada Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Kota Surabaya ataupun puskesmas
setempat untuk mendapat persetujuan memasukkan peserta didik ke kampus;
b. Membuat dan mendistribusikan Surat Edaran terkait waktu dan prosedur peserta didik
masuk kampus;
c. Membuat dan mendistribusikan dokumen perjalanan peserta didik masuk kampus
minimal berupa :
 Surat penyataan orang tua/wali bahwa peserta didik telah menjalani karantina di
rumah selama 14 hari sebelum tanggal kedatangan ke kampus
 Surat penyataan orang tua/wali tentang kesediaan memasukkan peserta didik ke
kampus tanpa paksaan dengan segala risikonya dan bersedia untuk
dikembalikan/dirujuk/diisolasi jika nanti peserta didik terkonfirmasi Covid-19
selama di kampus.
 Surat pemantauan kesehatan peserta didik
Seluruh dokumen akan dikumpulkan pada saat kedatangan peserta didik ke kampus;
d. Pihak kampus dapat bekerjasama dengan rumah sakit rujukan Covid-19 ataupun
laboratorium untuk membantu pemeriksaan dan penanganan Covid-19 pada civitas
akademika selama proses pembelajaran di kampus;
e. Menyediakan seluruh fasilitas dan sarana prasarana yang akan digunakan selama proses
pembelajaran peserta didik di kampus, seperti fasilitas cuci tangan dan sabunnya,
tempat ibadah, laundry, permakanan, Alat Pelindung Diri (APD), asrama/ruang isolasi,
anggaran dan lain-lain

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 9


2. Persiapan Peserta Didik
a. Peserta didik wajib melakukan karantina di rumah selama minimal 14 hari sebelum
tanggal kedatangan ke kampus, yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai
dari orang tua/wali untuk taruna atau diri sendiri untuk siswa diklat.
b. Peserta didik melakukan RT-PCR swab maksimal 3 hari sebelum tanggal kedatangan
ke kampus di fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
c. Peserta didik mengunduh seluruh dokumen perjalanan untuk masuk kampus yang telah
diberikan oleh kampus dan mengisinya sesuai dengan petunjuk pengisian.

B. Kedatangan Peserta Didik di Kampus

Kedatangan peserta didik ke kampus perlu menjadi perhatian guna memastikan


kesehatan dan keselamatan seluruh civitas akademika Politeknik Penerbangan Surabaya.
Prosedur penerimaan kedatangan peserta didik yang baik akan memudahkan dalam proses
pencegahan dan pengendalian Covid-19 di lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya.
Berdasarkan SOP Politeknik Penerbangan Surabaya Nomor 021/SOP/PLK/04/2020 tanggal 12
Juni 2020 tentang SOP Peserta Didik Masuk Kampus Selama Masa Pandemi Covid-19, maka
dapat dijabarkan prosedur penerimaan kedatangan peserta didik di kampus adalah sebagai
berikut :

1. Peserta didik masuk ke kampus secara bertahap sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh pihak kampus.
2. Peserta didik telah menyelesaikan seluruh tanggungan keuangan sebelum masuk kampus.
3. Peserta didik datang ke kampus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan
membawa seluruh dokumen perjalanan. Peserta didik disarankan menggunakan kendaraan
pribadi dari rumah dan langsung menuju kampus (tidak singgah ke tempat umum).
4. Peserta didik datang ke kampus wajib membawa dan menggunakan masker (minimal
masker kain), peralatan makan, peralatan ibadah, peralatan MCK, membawa hand sanitizer
serta membawa multivitamin (minimal untuk 1 bulan). Selama dalam perjalanan ke
kampus, peserta didik wajin menerapkan protokol kesehatan 5M (Memakai masker dengan
benar, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak dan interaksi, Menghindari
kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). Peserta didik dapat disarankan membawa
handphone sebagai alat komunikasi dan masker medis.
5. Peserta didik wajib dalam kondisi sehat dan membawa hasil pemeriksaan RT-PCR swab
pada saat datang ke kampus, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 10


 Peserta didik dengan hasil NEGATIF dan dalam kondisi sehat dapat diperkenankan
datang ke kampus.
 Peserta didik dengan hasil POSITIF, atau memiliki penyakit komorbid, atau memiliki
gejala yang mengarah ke Covid-19, atau dalam satu rumah ada keluarga yang
terkonfirmasi Covid-19, tidak diperkenankan datang ke kampus dan harus melakukan
isolasi/karantina mandiri selama 14 hari. Peserta didik dapat masuk kembali ke kampus
setelah selesai masa isolasi/karantina dan dibuktikan dengan membawa hasil RT-PCR
swab negatif.
6. Peserta didik melakukan cuci tangan menggunakan sabun di tempat yang telah disediakan
oleh pihak kampus.
7. Peserta didik memasuki bilik sterilisasi yang telah disediakan oleh kampus beserta barang
bawaannya.
8. Dilakukan pengecekan suhu tubuh peserta didik oleh pihak kampus dan dilakukan
pencatatan pada formulir yang telah disediakan dengan ketentuan sebagai berikut :
 Jika suhu tubuh dibawah 37,50C peserta didik diperkenankan masuk ke dalam kampus
dan mengikuti tahap wawancara.
 Jika suhu tubuh diatas atau sama dengan 37,50C (dilakukan 2 kali pengukuran dengan
selang waktu 5 menit), maka peserta didik tidak diperkenankan masuk kampus, atau
melakukan karantina sampai dinyatakan bebas Covid-19.
9. Dilakukan wawancara (anamnesis) dan pemeriksaan singkat pada peserta didik oleh tim
medis terkait kesehatan peserta didik yang datang ke kampus. Dilakukan pula pengumpulan
dan pemeriksaan berkas dokumen perjalanan. Peserta didik harus membawa dokumen
lengkap sebagai syarat dapat memasuki asrama. Dilakukan pencatatan pada formulir yang
telah disediakan.
10. Dilakukan pemeriksaan rapid tes antigen / GeNose pada peserta didik oleh tim medis dan
dilakukan pencatatan pada formulir yang telah disediakan. Hasil pemeriksaan sebagai
berikut :
 Peserta didik dengan hasil NEGATIF dapat melanjutkan ke tahap pemeriksaan barang
bawaan dan pembagian asrama.
 Peserta didik dengan hasil POSITIF dan domisili di Surabaya Raya akan dipulangkan
kembali ke orang tua/wali dengan dibekali surat rujukan ke puskesmas setempat untuk
melakukan pemeriksaan RT-PCR dan isolasi mandiri.
 Peserta didik dengan hasil POSITIF dan domisili di luar Surabaya Raya akan
dilanjutkan dengan pemeriksaan RT-PCR swab. Jika negatif, peserta didik akan di
Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 11
isolasi mandiri di asrama khusus isolasi di kampus selama minimal 10 hari. Jika positif,
peserta didik akan dirujuk ke RS rujukan untuk menjalani isolasi. Jika tidak
memungkinkan untuk dirujuk, peserta didik dapat dilakukan isolasi mandiri di asrama
khusus isolasi di kampus sampai dinyatakan bebas Covid-19
11. Dilakukan pemeriksaan barang bawaan pada peserta didik dengan hasil rapid tes antigen /
GeNose negatif.
12. Dilakukan pembagian asrama untuk peserta didik dengan hasil rapid tes antigen / GeNose
negatif. Pembagian asrama dilakukan secara cluster berdasarkan kelas. Setiap satu kelas di
dalam satu asrama yang sama (tetap dibedakan asrama putra dan asrama putri).
13. Peserta didik yang telah sampai di asrama, wajib segera mandi, berganti pakaian dan
mencuci pakaian yang telah digunakan selama perjalanan ke kampus.
14. Peserta didik yang telah memasuki asrama wajib menjalani masa karantina di dalam asrama
selama minimal 7 hari sebelum dapat melakukan proses pembelajaran di kelas atau
laboratorium.
15. Dilakukan rapid tes antigen / GeNose secara berkala kepada peserta didik yang telah masuk
asrama dengan jarak waktu minimal 7 hari, kecuali didapatkan keluhan atau gejala yang
mengarah ke Covid-19 dapat dilakukan percepatan. Jika didapatkan hasil POSITIF maka
kembali ke point no. 10.

C. Proses Pembelajaran di Kelas dan Laboratorium

Setelah peserta didik menyelesaikan masa karantina di asrama, maka perlu disusun
prosedur pembelajaran selama di kelas dan laboratorium guna memastikan kesehatan dan
keselamatan seluruh civitas akademika Politeknik Penerbangan Surabaya sebagai berikut :

1. Peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran atau kegiatan praktikum harus dalam
kondisi sehat dan bebas Covid-19 yang dibuktikan dengan minimal hasil pemeriksaan rapid
tes antigen / GeNose negatif;
2. Seluruh yang berinteraksi dengan peserta didik (seperti dosen, instruktur, pegawai,
pengasuh, petugas laundry, petugas catering, dan lain-lain) dalam kondisi sehat dan bebas
Covid-19 yang dibuktikan dengan minimal hasil pemeriksaan rapid tes antigen / GeNose
negatif;
3. Dosen/instruktur dan peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran atau kegiatan
praktikum harus dalam kondisi tidak sedang dalam masa karantina/isolasi atau dalam

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 12


kondisi kepulangan dari perjalanan ke daerah dengan transmisi lokal (7 hari setelah pulang
dari perjalanan);
4. Selama proses pembelajaran maupun praktikum, dosen/instruktur dan peserta didik wajib
selalu menerapkan 5 M.
5. Pembelajaran maupun praktikum sedapat mungkin dilaksanakan di luar ruangan. Jika tidak
memungkinkan, dapat dilakukan di dalam ruangan tanpa AC dengan sirkulasi udara yang
baik;
6. Kapasitas maksimal orang yang berada dalam ruangan adalah 50% dari kapasitas normal.
Sedangkan lama waktu berada dalam ruangan maksimal 2 jam;
7. Dalam pelaksanaan pembelajaran ataupun praktikum wajib dilaksanakan secara
bergiliran/shift;
8. Sebelum memulai pembelajaran/praktikum, setiap pergantian giliran/shift, dan setelah
proses pembelajaran/praktikum usai, harus dilakukan sterilisasi ruangan dan alat-alat
dengan penyemprotan desinfektan dan atau sinar UV oleh petugas yang ditunjuk.

D. Aktivitas Sehari-hari
Selama berada di dalam kampus, beberapa hal yang harus diperhatikan guna
memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh civitas akademika Politeknik Penerbangan
Surabaya sebagai berikut :
1. Peserta didik dan seluruh civitas akademika wajib menerapkan protokol kesehatan 5M
selama berada di dalam kampus;
2. Peserta didik tidak diperkenankan keluar kampus selama berada di kampus sampai dengan
diperkenankan oleh pihak kampus;
3. Peserta didik tidak diperkenankan untuk diberikan aktivitas fisik/non fisik berat yang akan
menyebabkan daya tahan tubuh menurun ataupun menyebabkan terjadinya penularan
Covid-19;
4. Peserta didik diberikan asupan gizi seimbang, dapat diberikan tambahan makanan,
probiotik, suplemen dan lain sebagainya yang berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan
imunitas tubuh;
5. Peserta didik harus diberikan waktu untuk istirahat yang cukup;
6. Peserta didik melaksanakan ibadah di tempat yang telah disediakan khusus dan
menggunakan peralatan pribadi. Tidak diperkenankan berinteraksi dengan orang luar.
Pihak kampus harus menyediakan tempat khusus untuk beribadah peserta didik yang
terpisah dengan tempat lainnya;
Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 13
7. Permakanan harus disediakan dalam bentuk box yang diantarkan langsung ke asrama /
kelas / laboratorium. Menggunakan alat-alat makan dan minum pribadi. Tidak
diperkenankan makan secara bersama-sama dalam ruangan. Tim pengantar makanan harus
dipastikan bebas Covid-19;
8. Kegiatan laundry peserta didik harus dipastikan bebas Covid-19, termasuk petugas laundry
harus bebas Covid-19;
9. Dosen, Pengasuh dan Pegawai (security, cleaning service, prodi, kesehatan, dll) yang
kontak langsung dengan Taruna harus dibekali APD dan peralatan yang memadai serta
dipastikan bebas Covid-19;
10. Peserta didik wajib menjaga kebersihan diri dan asrama/kelas/laboratorium serta
lingkungan sekitarnya dengan selalu menerapkan PHBS;
11. Peserta didik yang melanggar penerapan protokol kesehatan 5M akan diberikan sanksi yang
sesuai;
12. Jika didapatkan peserta didik maupun pegawai yang sakit atau memiliki gejala yang
mengarah ke Covid-19, akan diperlakukan sesuai dengan tatalaksana penanganan Covid-
19 di lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya.

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 14


BAB IV
MANAJEMEN PENCEGAHAN, PENGENDALIAN DAN TATALAKSANA
COVID-19 DI KAMPUS

Manajemen pencegahan, pengendalian dan tatalaksana Covid-19 di kampus


merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika dalam rangka
pencegahan, pengendalian dan penanganan terhadap kasus Covid-19.

A. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19

Upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Politeknik Penerbangan Surabaya


harus dilaksanakan atas dasar kesadaran seluruh civitas akademika dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat. Upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 harus didukung
dengan komitmen pimpinan melalui pembentukan satuan gugus tugas. Prinsip pencegahan dan
pengendalian Covid-19 adalah sebagai berikut :

1. Pencegahan Penularan Pada Individu


Penularan Covid-19 terjadi melalui droplet yang mengandung virus SARSCoV-2 yang
masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata. Untuk itu pencegahan penularan
Covid-19 pada individu dilakukan dengan beberapa tindakan, seperti :
a. Rajin membersihkan tangan secara teratur yakni Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
dengan air mengalir selama 40 detik, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
dengan tangan yang tidak bersih, menggunakan masker dengan benar yaitu yang
menutupi hidung dan mulut hingga dagu, serta menjaga jarak/interaksi minimal 2 meter
dengan orang lain.
b. Sering melaksanakan cek suhu tubuh, terutama saat tiba di kampus wajib melaksanakan
cek suhu tubuh sebelum masuk kampus.
c. Saat akan bepergian gunakan masker dengan benar, gunakan baju lengan panjang dan
sepatu, membawa hand sanitizer, dan jaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain.
d. Meningkatkan dya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang,
aktivitaf fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup, serta pemanfaatan
tanaman obat atau akupresur.
e. Menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik. Jika sakit dapat segera berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan terdekat atau dengan Klinik Pratama Poltekbang Surabaya.

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 15


2. Perlindungan Kesehatan Pada seluruh Civitas Akademika
Covid-19 merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi, sehingga perlu
adanya upaya perlindungan kesehatan seluruh civitas akademika yang dilakukan secara
komprehensif. Tingginya tingkat penularan sangat dipengaruhi oleh pergerakan orang,
interaksi antar manusia, dan berkumpulnya banyak orang. Perlindungan kesehatan civitas
akademika Politeknik Penerbangan Surabaya dilakukan melalui :
a. Upaya peningkatan kesehatan (promotif)
Dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan dalam penerapan PHBS kepada civitas
akademika. Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan civitas akademika
melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar
berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan, serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.
b. Upaya pencegahan (preventif)
Dilakukan melalui kegiatan pengendalian faktor risiko dan deteksi dini yang didukung
dengan kegiatan promosi kesehatan dan surveilans.
Pengendalian faktor risiko untuk memutus rantai pemularan Covid-19 dilakukan
melalui peningkatan daya tahan tubuh dan perubahan perilaku civitas akademika seperti
menggunakan masker, jaga jarak, CTPS, tidak merokok, dan lai-lain.
Surveilans bertujuan meningkatkan peran kampus dalam upaya deteksi dini untuk
menemukan faktor risiko sedini mungkin pada individu atau kelompok secara rutin
melalui pemantauan kondisi kesehatan (gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan,
sesak nafas) terhadap civitas akademika dan tamu. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari terjadinya penularan di lingkungan kampus dan bagi yang sakit dapat
segera mendapatkan perawatan dengan benar sampai sembuh.

Dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19, pihak kampus dapat


menyediakan asrama/ruang isolasi khusus untuk kasus suspek dan konfirmasi yang tanpa gejala
maupun gejala ringan serta ruang karantina untuk kasus kontak erat dengan tetap berkoordinasi
dengan puskesmas dan gugus tugas setempat. Syarat minimal asrama/ruang isolasi/karantina
di kampus adalah sebagai berikut :

1. Berada di tempat yang terpisah dengan tempat kegiatan dan atau asrama yang lainnya
2. Luas minimum per orang adalah 2x3 m2 atau berjarak minimal 1,5 meter antar tempat tidur
3. Ventilasi (jendela dan pintu terbuka) dan penerangan yang baik
4. Lantai dan dinding tidak lembab

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 16


5. Tersedia sarana prasarana berikut :
 Tempat tidur
 Sarana untuk kegiatan bekajar
 Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir
 Kamar mandi dan jamban yang terpisah
 Tempat sampah tertutup
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dimaksud disini merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) , memakai masker dengan
benar, tidak merokok, mengkonsumsi gizi seimbang, menghindari kerumunan, menjaga
kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan diri sendiri, dan lain sebagainya, atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan civitas akademika dapat berperan aktif
dalam hal ini mencegah penularan Covid-19 untuk mewujudkan kesehatan di seluruh
Politeknik Penerbangan Surabaya.

B. Manajemen Penanganan Covid-19

Kegiatan manajemen penanganan Covid-19 di Politeknik Penerbangan Surabaya


meliputi kegiatan pemberdayaan civitas akademika dan.kegiatan karantina/isolasi.

1. Pemberdayaan Civitas Akademika

Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran,


dan kemampuan civitas akademika agar berperan aktif dalam upaya pencegahan dan
pengendalian Covid-19 yang dilaksanakan melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta
memperhatikan kebutuhan potensial dan sosial budaya setempat.

Strategi tersebut dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Menerbitkan kebijakan pencegahan, pengendalian dan tatalaksana Covid-19 di lingkungan


kampus Politeknik Penerbangan Surabaya;
b. Melakukan analisis situasi di kampus;
c. Melakukan pengorganisasian di kampus dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19;
d. Menggalang kemitraan untuk optimalisasi kegiatan;
e. Meningkatkan literasi kesehatan dengan cara membuat media Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) serta aktif melakukan KIE;
f. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan kampus;
g. Pelaporan dan penilaian.
Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 17
2. Kegiatan Karantina / Isolasi

Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini Covid-19
melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala Covid-19 tetapi
memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19 atau memiliki riwayat
bepergian ke wilayah/tempat yang sudah terjadi transmisi lokal.

Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu
yang sakit, baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala Covid-19 dengan
civitas akademika lainnya.

Apa yang harus dilakukan oleh kampus jika ditemukan kasus suspek, probable ataupun
konfirmasi dengan gejala maupun tanpa gejala ?

1. Pihak Kampus
a. Segera laksanakan Manajemen Penanganan Covid-19 di Kampus;
b. Koordinasi dengan puskesmas setempat;
c. Memastikan orang dengan kasus tersebut melaksanakan isolasi, baik mandiri di rumah,
di kampus, maupun di RS Rujukan (sesuai arahan dari puskesmas setempat) sampai
dinyatakan sehat kembali;
d. Seksi Humas Gugus Tugas Poltekbang Surabaya memberikan edukasi penerapan
PHBS kepada seluruh civitas akademika dan memastikan pemberian informasi yang
benar kepada pihak internal Poltekbang Surabaya maupun pihak eksternal yang
berkepentingan;
e. Seksi Tracing Gugus Tugas Poltekbang Surabaya segera melakukan pendataan untuk
melacak orang yang pernah kontak erat dengan yang bersangkutan (14 hari terakhir);
f. Seksi Testing dan treatment Gugus Tugas Poltekbang Surabaya
 Memfasilitasi Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan RT-PCR baik kepada
orang dengan kasus maupun kepada kontak erat;
 Melaksanakan pemantauan selama 14 hari dan memberikan terapi jika dibutuhkan;
 Membatasi jumlah orang yang melakukan perawatan dan pengawasan serta selalu
menggunakan APD;
 Apabila tanpa gejala atau gejala ringan dapat dilakukan isolasi/karantina di asrama
khusus isolasi ataupun di rujuk ke RS Rujukan (sesuai arahan puskesmas setempat).
Jika gejala sedang atau berat segera rujuk ke RS Rujukan;

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 18


 Apabila saat dilakukan isolasi/karantina di kampus, dan gejala mengalami
perburukan segera rujuk ke RS Rujukan dan koordinasikan dengan puskesmas
setempat.
g. Seksi Logistik Gugus Tugas Poltekbang Surabaya :
 Memfasilitasi pemberian makanan bergizi seimbang serta suplemen vitamin
 Memastikan kegiatan pengantaran dan pendistribusian paket dari luar kampus
berjalan dengan baik dan aman dari potensi penularan Covid-19
h. Seksi Sterilisasi Gugus Tugas Poltekbang Surabaya melaksanakan sterilisasi berkala di
lokasi penemuan kasus, kontak erat dan sekitarnya;
i. Seksi Statistik Gugus Tugas Poltekbang Surabaya melakukan pengumpulan data,
pencatatan kasus serta pelaporannya

2. Pihak Civitas Akademika


a. Menerapkan 5 M dengan baik
b. Menerapkan etika batuk dan bersin dengan benar
c. Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Besih dan Sehat) secara disiplin
d. Menggunakan peralatan makan dan peralatan ibadah masing-masing
e. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
f. Menjaga kondisi tubuh dengan olah raga, istirahat cukup dan makan gizi seimbang

Tatalaksana penangan kasus suspek, probable, konfirmasi maupun kontak erat Covid-
19 di lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya secara ringkas dapat dilihat pada bagan
dibawah ini :

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 19


TATALAKSANA COVID-19 DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

Sembuh

Dilakukan RT-PCR Swab Tanpa Gejala/Ringan :


KASUS
(dapat ditambah Isolasi mandiri/Rawat RS Probable
SUSPEK
pemeriksaan rontgen dada) Sedang/Berat : Rawat di RS

Konfirmasi

KASUS Selesai Perawatan (Isolasi) Sembuh


PROBABLE Rawat di Rs Rujukan

Kematian

Sehat

KONTAK  Pemantauan 14 hari


ERAT Karantina Mandiri 14 hari Suspek
 Dilakukan RT-PCR swab

Konfirmasi

 Tanpa Gejala Isolasi Mandiri /


 Gejala Ringan Rawat RS Rujukan Selesai
Sembuh
Isolasi
KASUS
KONFIRMASI
 Gejala Sedang Kematian
Rujuk RS Rujukan
 Gejala Berat

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 20


BAB V
PENUTUP

Pedoman Pencegahan, Pengendalian dan Tata Laksana Covid-19 di Lingkungan


Politeknik Penerbangan Surabaya ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pencegahan dan
pengendalian Covid-19. Pemberdayaan seluruh civitas akademika merupakan upaya
strategis yang harus dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 melalui
peningkatan literasi dan peningkatan kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS).
Partisipasi aktif dari civitas akademika yang didukung dengan pembinaan dan
pengawasan dari seluruh jajaran Manajemen Politeknik Penerbangan Surabaya menjadi hal
yang sangat penting dalam keberhasilan upaya ini. Keberhasilan Politeknik Penerbangan
Surabaya akan memberikan kontribusi bermakna dalam upaya peningkatan status
kesehatan masyarakat khususnya di lingkungan Kementerian Perhubungan dan kesehatan
masyarakat Indonesia pada umumnya.

Surabaya, Maret 2021


a.n Gugus Tugas Covid-19 Poltekbang Surabaya
Ketua Gugus Tugas

ttd.
dr. Samodero Gumilar, M. Kes

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 21


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Orang Tua/Wali Taruna :

Nama : ……………………………………………………………………………….

Umur : ……………………………………………………………………………….

Pekerjaan : ……………………………………………………………………………….

Nomor HP : ……………………………………………………………………………….

Alamat : ……………………………………………………………………………….

Dengan ini menyatakan, Taruna/i dibawah ini :

Nama : ……………………………………………………………………………….

NIT : ……………………………………………………………………………….

Prodi : ……………………………………………………………………………….

Telah melaksanakan karantina mandiri dan tidak pernah melakukan kontak


erat dengan suspek atau konfirmasi Covid-19 selama 14 hari terakhir.

Bahwa Taruna/i di atas telah melakukan pemeriksaan swab PCR, dengan


hasil negatif Covid-19 dari Puskesmas/Rumah Sakit/Klinik yang berlaku
maksimal 3 hari sebelum kembali ke kampus.

Bahwa kami menyerahkan Taruna/i dalam pengawasan dan pembinaan


Politeknik Penerbangan Surabaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
lingkungan asrama dan kampus.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat


digunakan sebagaimana mestinya.

……….……….., ........................ 20....


Yang Membuat Pernyataan

Materai

……………………………………………….

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 22


FORMULIR PANTAUAN PERJALANAN
TARUNA/TARUNI

Nama :
NIT :
Prodi :
Jenis Kelamin : (L / P)
Umur :
Datang Dari :
Tgl Kedatangan :
Moda Transportasi :
Keluhan Sekarang : Demam ( ), Sakit Tenggorokan ( ), Batuk ( ) Pilek ( ),
Sesak Napas ( )

Riwayat Perjalanan 14 hari sebelum berangkat ke kampus :

……….……….., ........................ 20....


Yang Membuat

……………………………………………….

Catatan :
* ✓ Jika Iya
X Jika Tidak
** WAJIB diisi

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 23


FORMULIR PEMERIKSAAN TARUNA/I MASUK KAMPUS

A. IDENTITAS DIRI (diisi oleh Taruna/i)

1. Nama Taruna :

2. Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : L / P *)

3. Program Studi :

4. Alamat Rumah :

5. No. Hp :

6. No. Hp orang tua :

B. INFORMASI KLINIS (diisi oleh petugas)

1. Suhu Tubuh (thermogun) oC

2. Riwayat Sakit :

Demam ⃝ Ya ⃝ Tidak

Batuk ⃝ Ya ⃝ Tidak

Pilek ⃝ Ya ⃝ Tidak

Sakit Tenggorokan ⃝ Ya ⃝ Tidak

Sesak Napas ⃝ Ya ⃝ Tidak

Lainnya, sebutkan ……………………………………………………………………

3. Kapan gejala tersebut pertama kali muncul…………………….......................


4. Hasil Rapid Tes : POSITIF / NEGATIF (*)

5. Rontgen Thorax : ⃝ Sudah ⃝ Belum

Cek List Dokumen (Diisi Petugas) Surabaya,............................ 20.....

Hasil Swab PCR Petugas

Surat Pernyataan Orang Tua

Form Pantauan Perjalanan ..............................................

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 24


PROSEDUR KEDATANGAN TARUNA MASUK KAMPUS

PROSEDUR PENGASUHAN TARUNA DI ERA NEW NORMAL

Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 25


Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 26
Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 27
Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 28

Anda mungkin juga menyukai