Diawal tahun 2020, seluruh dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu SARS-
Cov-2, penyebab penyakit yang dikenal dengan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Penyebarannya terjadi sangat cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak dari
manusia ke manusia. Data terakhir tahun 2021 ini, di Indonesia sudah lebih dari 1,35 juta kasus
positif Covid-19 dan Kota Surabaya menyumbang kasus cukup banyak, yaitu lebih dari 20 ribu
kasus konfirmasi. Hal ini menjadi tugas dan tantangan berat bagi kita semua, khususnya civitas
akademika Politeknik Penerbangan Surabaya dalam melakukan pencegahan, pengendalian dan
penatatalaksanaan Covid-19.
Tim gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya telah bekerjasama dan
bersepakat menerbitkan Buku Pedoman Pencegahan, Pengendalian, dan Tatalaksana Covid-19
di Lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya. Kami mengapresiasi dan menghargai
kerjasama yang sangat baik ini, tentunya dalam upaya penanganan Covid-19 secara bersama
di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Semoga buku ini membantu dan bermanfaat bagi seluruh civitas akademika Politeknik
Penerbangan Surabaya khususnya dan Kementerian Perhubungan pada umumnya dalam
menangani Covid-19 di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga buku Pedoman Pencegahan,
Pengendalian, dan Tatalaksana Covid-19 di Lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya ini
dapat terselesaikan. Covid-19 merupakan masalah kesehatan yang serius saat ini di Indonesia
maupun di dunia. WHO sebagai organisasi kesehatan dunia telah menyatakan Covid-19
sebagai pandemi dan Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan sebagai bencana nasional.
Oleh karena itu perlu disusun suatu upaya pencegahan sampai dengan penanganan Covid-19
dalam bentuk pedoman sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di Politeknik Penerbangan
Surabaya. Upaya ini harus melibatkan seluruh civitas akademika untuk mencapai keberhasilan.
Buku ini disusun oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya.
terimakasih kepada para penyusun yang telah bekerja keras untuk terbentuknya pedoman ini.
Buku pedoman ini merupakan dokumen yang perlu dievaluasi secara berkala mengikuti
perkembangan ilmu terkait masalah Covid-19. Semoga pedoman ini dapat menjadi bahan
pertimbangan manajemen Politeknik Penerbangan Surabaya dalam penanggulangan Covid-19
di kampus, serta bermanfaat bagi seluruh civitas akademika dalam melaksanakan pencegahan,
pengendalian dan penatalaksanaan Covid-19 di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Hormat kami,
Tim Gugus Tugas Covid-19 Politeknik Penerbangan Surabaya
A. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan pedoman ini adalah
sebagai berikut :
1. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 21 Tahun 2018 tentang Statuta
Politeknik Penerbangan Surabaya;
2. Keputusan Bersama 4 Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19);
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/2322/2020 tentang
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Pesantren Dalam Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
5. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Gasal 2020/2021 di Perguruan
Tinggi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI;
6. Kalender Akademik 2020-2021 Politeknik Penerbangan Surabaya;
7. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Juli 2020,
Kementerian Kesehatan RI;
8. Pedoman Tatalaksana Covid-19, Bulan Desember 2020 yang diterbitkan bersama oleh
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler
Indoneisa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan
Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia dan Perhimpunan Dokter Anak
Indonesia.
B. Latar Belakang
Virus SARS-CoV-2 merupakan penyebab penyakit Coronavirus Disease-19 (Covid-
19). Penyakit ini merupakan penyakit menular yang perlu diwaspadai. Sejak tahun 2019
ditemukan di Tiongkok, penyakit ini telah menyebabkan ribuan kasus kesakitan dan
Definisi operasional kasus Covid-19 dibagi menjadi kasus suspek, kasus probable,
kasus konfirmasi, dan kontak erat dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Kasus Suspek
Seseorang dengan kriteria :
a. Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 Positif.
b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di daerah/tempat
dengan transmisi lokal Covid-19.
c. Seseorang dengan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable
Covid-19
d. Seseorang dengan Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) berat / Pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis.
ISPA yang dimaksud adalah orang dengan gejala demam (> 380C) atau riwayat demam,
dan disertai salah satu gejala peenapasan seperti : batuk, pilek, sesak nafas, sakit
tenggorokan, pneumonia, anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), ageusia
(hilangnya kemampuan indra perasa), baik derajat ringan hingga berat. Dapat pula
ditemukan gejala lain seperti diare, sakit kepala, nyeri otot, dan lain-lain.
2. Kasus Probable
Seseorang dengan ISPA berat/Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)/meninggal
dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCT
3. Kasus Konfirmasi
Seseorang yang memiliki gejala (simptomatik) ISPA ataupun tanpa gejala (asimptomatik)
dengan hasil pemeriksaan RT-PCR Positif
1. Tanpa Gejala
Orang terkonfirmasi dan tidak ditemukan gejala apapun. Merupakan kondisi paling ringan.
2. Ringan
Orang dengan gejala tanpa ada bukti gangguan paru (pneumonia) atau tanpa hipoksia
(kekurangan oksigen). Gejala dapat berupa : demam, batuk, pilek, kelelahan, anosmia,
ageusia, sakit kepala, diare, tidak nafsu makan, napas pendek.
3. Sedang
Orang dengan gangguan paru berupa pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat), kadar
oksigen darah (SpO2) > 93%.
4. Berat
Orang dengan gangguan paru berupa pneumonia berat (demam, batuk, sesak, napas cepat),
ditambah satu dari : kadar oksigen darah (SpO2) < 93%, frekuensi nafas > 30 x/menit atau
distres pernapasan.
6. Sembuh
Seseorang dapat dikategorikan sembuh jika memenuhi kriteria berikut :
a. Kasus suspek atau kontak erat dengan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif selama 2 hari
berturut-turut dengan selang waktu > 24 jam.
b. Kasus suspek atau kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari
dan tidak didapatkan gejala.
c. Kasus konfirmasi atau probable yang telah menyelesaikan masa isolasi selama 14 hari
dan dengan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif
1. Peserta didik masuk ke kampus secara bertahap sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh pihak kampus.
2. Peserta didik telah menyelesaikan seluruh tanggungan keuangan sebelum masuk kampus.
3. Peserta didik datang ke kampus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan
membawa seluruh dokumen perjalanan. Peserta didik disarankan menggunakan kendaraan
pribadi dari rumah dan langsung menuju kampus (tidak singgah ke tempat umum).
4. Peserta didik datang ke kampus wajib membawa dan menggunakan masker (minimal
masker kain), peralatan makan, peralatan ibadah, peralatan MCK, membawa hand sanitizer
serta membawa multivitamin (minimal untuk 1 bulan). Selama dalam perjalanan ke
kampus, peserta didik wajin menerapkan protokol kesehatan 5M (Memakai masker dengan
benar, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak dan interaksi, Menghindari
kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). Peserta didik dapat disarankan membawa
handphone sebagai alat komunikasi dan masker medis.
5. Peserta didik wajib dalam kondisi sehat dan membawa hasil pemeriksaan RT-PCR swab
pada saat datang ke kampus, dengan ketentuan sebagai berikut :
Setelah peserta didik menyelesaikan masa karantina di asrama, maka perlu disusun
prosedur pembelajaran selama di kelas dan laboratorium guna memastikan kesehatan dan
keselamatan seluruh civitas akademika Politeknik Penerbangan Surabaya sebagai berikut :
1. Peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran atau kegiatan praktikum harus dalam
kondisi sehat dan bebas Covid-19 yang dibuktikan dengan minimal hasil pemeriksaan rapid
tes antigen / GeNose negatif;
2. Seluruh yang berinteraksi dengan peserta didik (seperti dosen, instruktur, pegawai,
pengasuh, petugas laundry, petugas catering, dan lain-lain) dalam kondisi sehat dan bebas
Covid-19 yang dibuktikan dengan minimal hasil pemeriksaan rapid tes antigen / GeNose
negatif;
3. Dosen/instruktur dan peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran atau kegiatan
praktikum harus dalam kondisi tidak sedang dalam masa karantina/isolasi atau dalam
D. Aktivitas Sehari-hari
Selama berada di dalam kampus, beberapa hal yang harus diperhatikan guna
memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh civitas akademika Politeknik Penerbangan
Surabaya sebagai berikut :
1. Peserta didik dan seluruh civitas akademika wajib menerapkan protokol kesehatan 5M
selama berada di dalam kampus;
2. Peserta didik tidak diperkenankan keluar kampus selama berada di kampus sampai dengan
diperkenankan oleh pihak kampus;
3. Peserta didik tidak diperkenankan untuk diberikan aktivitas fisik/non fisik berat yang akan
menyebabkan daya tahan tubuh menurun ataupun menyebabkan terjadinya penularan
Covid-19;
4. Peserta didik diberikan asupan gizi seimbang, dapat diberikan tambahan makanan,
probiotik, suplemen dan lain sebagainya yang berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan
imunitas tubuh;
5. Peserta didik harus diberikan waktu untuk istirahat yang cukup;
6. Peserta didik melaksanakan ibadah di tempat yang telah disediakan khusus dan
menggunakan peralatan pribadi. Tidak diperkenankan berinteraksi dengan orang luar.
Pihak kampus harus menyediakan tempat khusus untuk beribadah peserta didik yang
terpisah dengan tempat lainnya;
Pedoman Pencegahan, Pengendalian & Tatalaksana Covid-19 | 13
7. Permakanan harus disediakan dalam bentuk box yang diantarkan langsung ke asrama /
kelas / laboratorium. Menggunakan alat-alat makan dan minum pribadi. Tidak
diperkenankan makan secara bersama-sama dalam ruangan. Tim pengantar makanan harus
dipastikan bebas Covid-19;
8. Kegiatan laundry peserta didik harus dipastikan bebas Covid-19, termasuk petugas laundry
harus bebas Covid-19;
9. Dosen, Pengasuh dan Pegawai (security, cleaning service, prodi, kesehatan, dll) yang
kontak langsung dengan Taruna harus dibekali APD dan peralatan yang memadai serta
dipastikan bebas Covid-19;
10. Peserta didik wajib menjaga kebersihan diri dan asrama/kelas/laboratorium serta
lingkungan sekitarnya dengan selalu menerapkan PHBS;
11. Peserta didik yang melanggar penerapan protokol kesehatan 5M akan diberikan sanksi yang
sesuai;
12. Jika didapatkan peserta didik maupun pegawai yang sakit atau memiliki gejala yang
mengarah ke Covid-19, akan diperlakukan sesuai dengan tatalaksana penanganan Covid-
19 di lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya.
1. Berada di tempat yang terpisah dengan tempat kegiatan dan atau asrama yang lainnya
2. Luas minimum per orang adalah 2x3 m2 atau berjarak minimal 1,5 meter antar tempat tidur
3. Ventilasi (jendela dan pintu terbuka) dan penerangan yang baik
4. Lantai dan dinding tidak lembab
Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini Covid-19
melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala Covid-19 tetapi
memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19 atau memiliki riwayat
bepergian ke wilayah/tempat yang sudah terjadi transmisi lokal.
Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu
yang sakit, baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala Covid-19 dengan
civitas akademika lainnya.
Apa yang harus dilakukan oleh kampus jika ditemukan kasus suspek, probable ataupun
konfirmasi dengan gejala maupun tanpa gejala ?
1. Pihak Kampus
a. Segera laksanakan Manajemen Penanganan Covid-19 di Kampus;
b. Koordinasi dengan puskesmas setempat;
c. Memastikan orang dengan kasus tersebut melaksanakan isolasi, baik mandiri di rumah,
di kampus, maupun di RS Rujukan (sesuai arahan dari puskesmas setempat) sampai
dinyatakan sehat kembali;
d. Seksi Humas Gugus Tugas Poltekbang Surabaya memberikan edukasi penerapan
PHBS kepada seluruh civitas akademika dan memastikan pemberian informasi yang
benar kepada pihak internal Poltekbang Surabaya maupun pihak eksternal yang
berkepentingan;
e. Seksi Tracing Gugus Tugas Poltekbang Surabaya segera melakukan pendataan untuk
melacak orang yang pernah kontak erat dengan yang bersangkutan (14 hari terakhir);
f. Seksi Testing dan treatment Gugus Tugas Poltekbang Surabaya
Memfasilitasi Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan RT-PCR baik kepada
orang dengan kasus maupun kepada kontak erat;
Melaksanakan pemantauan selama 14 hari dan memberikan terapi jika dibutuhkan;
Membatasi jumlah orang yang melakukan perawatan dan pengawasan serta selalu
menggunakan APD;
Apabila tanpa gejala atau gejala ringan dapat dilakukan isolasi/karantina di asrama
khusus isolasi ataupun di rujuk ke RS Rujukan (sesuai arahan puskesmas setempat).
Jika gejala sedang atau berat segera rujuk ke RS Rujukan;
Tatalaksana penangan kasus suspek, probable, konfirmasi maupun kontak erat Covid-
19 di lingkungan Politeknik Penerbangan Surabaya secara ringkas dapat dilihat pada bagan
dibawah ini :
Sembuh
Konfirmasi
Kematian
Sehat
Konfirmasi
ttd.
dr. Samodero Gumilar, M. Kes
Nama : ……………………………………………………………………………….
Umur : ……………………………………………………………………………….
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………….
Nomor HP : ……………………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………….
Nama : ……………………………………………………………………………….
NIT : ……………………………………………………………………………….
Prodi : ……………………………………………………………………………….
Materai
……………………………………………….
Nama :
NIT :
Prodi :
Jenis Kelamin : (L / P)
Umur :
Datang Dari :
Tgl Kedatangan :
Moda Transportasi :
Keluhan Sekarang : Demam ( ), Sakit Tenggorokan ( ), Batuk ( ) Pilek ( ),
Sesak Napas ( )
……………………………………………….
Catatan :
* ✓ Jika Iya
X Jika Tidak
** WAJIB diisi
1. Nama Taruna :
3. Program Studi :
4. Alamat Rumah :
5. No. Hp :
2. Riwayat Sakit :
Demam ⃝ Ya ⃝ Tidak
Batuk ⃝ Ya ⃝ Tidak
Pilek ⃝ Ya ⃝ Tidak