Tidur
• Suatu keadaan berulang, teratur (artinya setiap hari psti berulang tidur), reversibel (bisa sembh,
shg bisa bangun) yang ditandai dengan keadaan relatif tidak bergerak (kecuali nanti klu ada gang
parasomnia) dan tingginya peningkatan ambang respons terhadap stimulus eksternal
dibandingkan dengan keadaan terjaga. Jadi kalu org tidur perlu respo tinggi untuk
membangunkannya.
• Gangguan tidur sering menjadi gejala awal penyakit jiwa yang akan terjadi.
• Beberapa ggn jiwa menyebabkan perubahan fisiologi tidur.
Fungsi tidur
melindungi : melindungi organ” dan fungsi tubuh dari kelelahan. Klu tralu capek maka akan
mudah terjatuh & tersandung.
konservasi energi . penyimpanan energi, kalu tidak tidur mdh lelah, orang” yg memakai napza
itu gk bs tidur shg dia mudah lemah
restorasi otak
homeostasis
meningkatkan fungsi imunitas . imunitas : kekebalan tubuh, kalau ada kuman” yg mau masuk
tbuh kita , tdk akan masuk krn kita terlindungi o/ imunitas. Shg kalu org gak tidur” maka mudah
tertular o/ orang” yang mdh tertular infeksi di sekitar mrk.
regulasi suhu . kalu tidak tidur” maka suhu tubuh bisa naik atau menurun (hipotermi)
Gangguan Tidur
• Lama tidur tidak selalu berhubungan dengan gangguan tidur. Jadi ada org yang short sleeper
tapi habis bangun dia bisa belajar, bekerja, brrti tidurnya itu pas. Ttp kalu sampe kuantitas
maupun kualitasnya terganggu baru ini namanya gangguan. Ada yang tidur sebentar tp tapi pas
bangun dia kondisisnya bagus brrti kualitas tidurnya bagus.
• Empat gejala utama menandai sebagian besar gangguan tidur:
o insomnia
o hipersomnia
o parasomnia
o ggn jadwal tidur-bangun
Diagnosis Banding Pada gangguan” apa saja yang terjadi gangguan tidur
• Gangguan Neuropsikiatrik (depresi, ansietas, demensia)
• Penyalahgunaan zat
• Gangguan ritme sirkardian . orang normal memiliki riteme sirkandian, malem di tidur,
melatoninnya muncul, tetapi pd org yang memiliki gangguan tidur maka siklus ritme gak muncul
• Gangguan medis yang menyertai . misal stroke, gangguan di jantng, gangguan apapu di limpisit
akan mempengaruhi tidur.
Dampak Insomnia
Kualitas hidup penderita insomnia lebih rendah daripada kelompok yang tidak mengalami
insomnia.
Insomnia dikaitkan dengan tingginya risiko depresi, nyeri pada penyakit reumatik,
absensi/kehilangan hari kerja, kecelakaan, rendahnya produktivitas, tingginya penggunaan
asuransi kesehatan, resiko ansietas dan penyalahgunaan zat
Insomnia (mau tidur tetapi tidak bisa tidur) dan Deprivasi Tidur (bisa tidur tetapi tidak punya waktu u/
tidur)
Pada insomnia, pasien punya kesempatan tidur ttp mereka tidak bisa tidur sedangkan pd
deprivasi tidur individu tidak mempunyai waktu tidur sedangkan kemampuan tidurnya tidak
terganggu à peningkatan rasa kantuk di siang hari (pengurangan latency tidur), yang dinilai dgn
multiple sleep latency testing (MSLT), dan berkurangnya keterjagaan.
Insomnia à pemanjangan latency tidur di siang hari
Semakin kurang tidurnya di malam hari semakin kecil kemungkinan tidurnya di siang hari.
Klasifikasi DSM-IV-TR
• DSM-IV-TR à kriteria diagnostik klinik dan perkiraan etiologi.
• 3 kategori utama gangguan tidur à
– Gang. tidur primer
– Gang. tidur yg berhubungan dgn gang. mental lain
– Gang. tidur lain, khususnya gang. tidur karena kondisi medis umum atau yg disebabkan
oleh zat.
Gangguan Mimpi Buruk (Nightmare Disorder). Mimpi yang lama dan menakutkan shg dia berteriak-
teriak, dan menangis.
– mimpi lama dan menakutkan à terbangun ketakutan
– terjadi selama tidur REM (setelah REM yg panjang)
• Tidak diperlukan pengobatan.
• Obat yang menekan tidur REM, seperti obat trisiklik, dpt menurunkan frekuensi mimpi buruk
• Benzodiazepine juga digunakan.
• Membangunkan seseorang dari mimpi buruk tidak berdampak negatif. Dulu mikir kalu
membangunkan malah bahaya, sebenrnya gpp.
Gangguan Teror Tidur. Teriak dan menangis tanpa ada mimpi. Cotoh ketindihan ?
• Keadaan terjaga dalam sepertiga pertama malam hari selama tidur non-REM (stadium 3 dan 4).
• Diawali teriakan atau tangisan tajam dan disertai manifestasi perilaku kecemasan yang kuat.
• Anak laki-laki > anak perempuan
• Mungkin mencerminkan gejala pertama epilepsi lobus temporalis. Jadi kalu ada orang
mengalami gangguan tidur mungkin di epilepsi lobus temporalis ttp klau sudah di CT scan mmg
gak ada brrti gangguan mental.
• Berhubungan erat dengan tidur berjalan dan enuresis tetapi berbeda dengan mimpi buruk.
• Terapi spesifik jarang diperlukan. Hanya terapi psikoterapi suportif.
• Diazepam (Valium) dalam dosis kecil sebelum tidur memperbaiki kondisi.
Hypersomnia
• Jumlah tidur berlebihan & mengantuk (somnolensi) berlebihan di siang hari.
• Istilah “somnolensi”;
– mengeluh mengantuk
– kecenderungan tertidur tiba-tiba dlm keadaan terjaga
- Terdapat serangan tidur, dan susah untuk tetap terjaga
– tidak boleh digunakan untuk orang yang semata-mata mengalami kelelahan fisik.jadi
orang hyepersomnia itu dia gak lelah ttp dia mudah tidur, malem tidur pulas, ttp pas
siang mudah sekali tertidur. Intinya KELEBIHAN TIDUR . kalu tidurnya dala waktu yg
berdekatan maka itu hypersomnia berat.
• Lebih jarang dibandingkan insomnia.
• Kondisi berhubungan zat pada yg sedatif à hipersomnia sering .
• Penyebab hipersomnia à apnea tidur (sleep apnea) & narkolepsi.
• Petidur lama bukan penderita hipersomnia. LONG SLEEPER BUKAN HYPERSOMNIA, karena mmg
segitu kebuthan tidurnya. Kalu hypersomnia dia tidurnya biasa ttp lebih lama, cepat tertidur dan
lebih sering , sdh tertidur tanpa stimuls.
• Hipersomnia transien dan situasional
– suatu kekacauan yang nyata pada pola tidur bangun normal
• Kesulitan berlebihan dalam tetap terjaga
• Kecenderungan untuk tetap di tempat tidur untuk waktu lama
• Sering kembali ke tempat tidur pada siang hari untuk tidur . contoh gak ikut
pleno karn pulang mau tidur
– Dialami secara tiba-tiba à respon perubahan situasi hidup.
– Jarang dibandingkan insomnia.
– Jarang ada serangan tidur
– Ditandai kelelahan atau tertidur lebih cepat dibandingkan biasanya dan kesulitan
bangun di pagi hari.
Penyebab Tersering Hipersomnia (kelebihan tidur, kebutuhhan meninggkat)
• Hipersomnia Primer.
• Diagnosis à tiada penyebab lain somnolensi berlebihan yang terjadi sekurangnya
satu bulan.
• Keluhan subjektif adanya perasaan mengantuk tanpa temuan obyektif.
• Rekuren à periode mengantuk berlebihan sekurangnya tiga hari dan terjadi
berberapa kali dalam setahun untuk sekurang-kurangnya dua tahun.
– Terapi.
• Obat stimulant à amfetamin (pada pagi /malam)
• Antidepressan non sedative à SSRI
*Narkolepsi.
• Mengantuk disiang hari berlebihan dan manifestasi tidur REM abnormal selama
setiap hari sekurangnya 3 bulan.
• Ditemukan tidur REM dlm 10 menit onset tidur . orang normal itu u/ mencapai
tidurnya itu butuh waktu 20-30 menit, tp kalu narkolepsi 10 menit udh tidurr
• Insidens à 0,02 - 0,16% dewasa ( remaja/dewasa ) familial.
• Bukan tipe epilepsy atau mrpkan gangguan psikogenik.
• Gejala paling sering
– serangan tidur . di dmna” tiba nagtuk
– katapleksi à “jawdrop”, “head drop”, kelemahan pada lutut, atau
paralisis pada semua otot rangka
• Gejala lain
– halusinasi hipnagogik atau hipnopompik . barubangun langsung ada
halusinasi.
– ketakutan
– paralisis tidur
2. TIPE JET LAG. Gangguan tidur akibat habis terbang dr sini ke eropa akibat perbedaan waktu.
• Menghilang secara spontan dalam 2-7 hari
• Tergantung panjang perjalanan dari timur ke barat dan kepekaan individual
• Tidak diperlukan pengobatan spesifik. Hanya perlu adaptasi thd waktu. Dari sini ke jepang beda
6 jam, ke erpoa beda 11jam, itu penyebabnya ada gangguan
• Mengubah waktu makan dan waktu tidurnya dengan arah yang tepat sebelum bepergian.
• Mendapatkan tidur yang cukup akan membantu.
3. TIPE PERGESERAN KERJA. Conth pada org yg bekerja di hotel, keperawatan, kedokteran. Karena
jaga siang pagi malam.
• Terjadi pada orang yang secara teratur dan cepat mengubah jadwal kerjanya.
• Gejala à periode insomnia dan somnolensi yang bercampur à memburuk pada beberapa hari
pertama setelah menggeser jadwal kerja
• Gejala lain à masalah somatik, ulkus peptikum
• Remaja dan dewasa muda bisa tahan terhadap perubahan tersebut dibanding orang tua
4. TIDAK DITENTUKAN.
• Sindroma fase tidur yang maju.
– Onset tidur dan waktu terbangun yang lebih awal dan yang diinginkan
– Tidak mengganggu kerja dan sekolah.
– Keluhan utama à ketidakmampuan untuk tetap terjaga di malam hari dan untuk tidur di
pagi hari.
• Pola tidur-bangun yang terdisorganisasi. Merupakan tidur yang sekejap.
– Perilaku tidur dan bangun yang tidak teratur dan bervariasi yang mengganggu pola tidur
bangun yang teratur.
– Tidur sekejap (naps) sering di siang hari pada waktu yang tidak teratur.
– Tidur pada malam hari tidak dengan lama yang adekuat walaupun jumlah tidur total
dalam 24 jam adalah normal untuk usia pasien.
3. SINDROMA KLEINE-LEVIN.
• Episode tidur lama yang rekuren (dari mana pasien dapat dibangunkan) dengan diselingi periode
tidur yang normal dan terjaga penuh.
• Periode yang terjaga penuh ditandai penarikan diri dari kontak sosial dan kembali ke tempat
tidur begitu ada kesempatan
• Gangguan lain à apatis, delusi, halusinasi, iritabilitas
• Serangan pertama à selama usia 10 dan 21 tahun.
• Remisi secara spontan sebelum usia 40 tahun pada kasus dengan onset dini.
6.SLEEP DRUNK
Suatu bentuk terjaga abnormal à tidak terdapatnya sensorium yang jernih dalam transisi antara tidur
dan terjaga penuh secara berkepanjangan dan berat.
• Keadaan konfusional à gangguan individual, sosial dan tindakan kriminal.
• Diagnosis à tidak adanya kekurangan tidur, menyingkirkan keadaan tertentu seperti apnea,
mioklonus nokturnal, narkolepsi, dan pemakaian alkohol dan zat lain secara berlebihan.
• Jarang ditemukan, dan mungkin terdapat kecenderungan familial.
Farmakoterapi
• Benzodiazepine : Obat tidur kerja panjang (flurazepamà utk insomnia tengah malam
Ada short acting (aprazolam, diazepam) untuk org cemas/panik dan long acting (tdk
membuat terlalu mengantuk, sedatif, tapi dia malemnya bisa tidur
• Zaleplon
• Zolpidem : Obat tidur kerja pendek (zolpidem, triazolam à utk yg sukar masuk tidur
secara umum
• Antidepresan
• Antipsikotika dan Anti Konvulsan
• Agonis Melatonin
Psikoterapi
• Edukasi hygiene tidur
• Cognitive Behavior Theraphy (CBT) minimal 12 sesi latihan